kab/kota: Cilandak

  • 35 RT di Jakarta masih tergenang hingga Selasa pagi

    35 RT di Jakarta masih tergenang hingga Selasa pagi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 35 rukun tetangga (RT) masih tergenang air hingga Selasa pukul 05.00 WIB, imbas dari hujan intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin (7/7).

    Kondisi ini dipicu oleh kombinasi cuaca ekstrem dan peringatan dini banjir pesisir (rob) yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akibat fase Bulan Baru dan Perigee yang memperkuat pasang maksimum air laut.

    BPBD DKI mencatat genangan tersebar di empat wilayah kota, dengan rincian terbanyak berada di Jakarta Selatan sebanyak 25 RT. Sementara Jakarta Barat mencatatkan 7 RT terdampak, Jakarta Utara 2 RT, dan Jakarta Timur 1 RT.

    Di Jakarta Selatan, kelurahan yang terdampak paling parah adalah Duren Tiga dengan genangan setinggi 130 cm akibat luapan Kali Mampang, disusul Kuningan Barat (95 cm), Jati Padang (85 cm), dan Pela Mampang (60 cm).

    Sementara itu, di Jakarta Barat, genangan mencapai 50 cm di Kedaung Kali Angke akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Cengkareng.

    Jakarta Utara juga mengalami genangan setinggi 65 cm di Kelurahan Kapuk Muara, yang disebabkan oleh kombinasi hujan dan rob.

    Sebanyak enam titik pengungsian telah disiapkan untuk menampung warga terdampak. Di antaranya adalah Masjid Al Mujahidin di Kelurahan Jati Padang yang saat ini menampung 140 jiwa, serta Mushola Al Inayah di Pejaten Barat yang menampung 60 jiwa.

    Tiga ruas jalan di Jakarta Barat juga masih tergenang, yakni Jl. Adi Karya (40 cm), Jl. Bojong Indah Raya (30 cm), dan Jl. Raya Daan Mogot KM 11 (20 cm), yang turut mengganggu mobilitas warga.

    Meski demikian, BPBD juga melaporkan genangan sudah surut di sejumlah wilayah, termasuk 40 RT di Kelurahan Petogogan, serta di Kelurahan Kebon Jeruk, Cipete Utara, Jagakarsa, dan Cilandak Timur.

    Beberapa ruas jalan yang sebelumnya tergenang juga sudah dinyatakan kering, seperti Jl. H.R. Rasuna Said (Kel. Guntur), Jl. Gaya Motor Raya dan Jl. Gaya Motor 2 (Kel. Sungai Bambu), serta Jl. Perumahan Green Garden (Kel. Kedoya Utara).

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel ke seluruh wilayah terdampak untuk memantau kondisi dan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Gulkarmat guna melakukan penyedotan air serta memastikan saluran air berfungsi normal.

    “Penanganan kami lakukan secara terpadu bersama lurah, camat, dan instansi terkait. Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” tulis keterangan resmi BPBD.

    BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi genangan dan segera melapor ke layanan darurat 112 yang beroperasi 24 jam tanpa biaya.

    Pewarta: Muhammad Ramdan
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Imigrasi Jaksel lacak dua WNA yang diduga hipnotis kasir kedai kuliner

    Imigrasi Jaksel lacak dua WNA yang diduga hipnotis kasir kedai kuliner

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan melacak dua warga negara asing (WNA) yang diduga menghipnotis pegawai kasir kedai kuliner di kawasan Cilandak.

    “Terkait berita WNA yang viral untuk saat ini dari pihak Imigrasi Jakarta Selatan masih melacak,” kata Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Prihatno Juniardi kepada wartawan di Jakarta, Minggu.

    Prihatno mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dengan sistem keimigrasian untuk melacak WNA tersebut. Karena itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk berani melaporkan jika menemukan WNA tersebut.

    “Apabila nanti ada masyarakat yang mengetahui keberadaan WNA tersebut, bisa langsung lapor ke Imigrasi,” ujarnya.

    Kepolisian sedang menyelidiki kasus dua WNA yang diduga menghipnotis pegawai kasir kedai kuliner (seafood) di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel).

    Viral video di media sosial (medsos) @jakartaselatan24jam, dua orang WNA yang merupakan sepasang suami-istri melakukan hipnotis untuk mencuri uang.

    Saat itu kondisi kedai ramai, sang perempuan nampak memesan air minum botol kemasan untuk mengelabui kasir dan bersamaan itu sang pria merogoh uang di laci kasir.

    Aksi pelaku terekam dalam rekaman video kamera pengawas (CCTV). Atas kerugian kurang lebih Rp1 juta itu, korban melapor ke Polsek Cilandak.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Giliran Karyawan Gold’s Gym Teriak, Sebut Rp 4,7 M Gaji-Komisi Belum Dibayar

    Giliran Karyawan Gold’s Gym Teriak, Sebut Rp 4,7 M Gaji-Komisi Belum Dibayar

    Jakarta

    Sejumlah karyawan hingga personal trainer dari PT Fit and Health Indonesia atau Gold’s Gym Indonesia mendesak manajemen untuk segera melunasi kewajiban mereka. Mereka mengklaim, sekitar Rp 4,7 miliar gaji dan komisi belum dibayarkan.

    Head of Marketing Gold’s Gym, Panca Candika Rini, menyebut angka ini merupakan hasil penghitungan pihaknya sejak Mei 2025.

    “Gaji bulan Juni Rp 2,3 miliar (belum dibayar), total komisi di April yang tertunggak Rp 700 juta. Lalu komisi bulan Mei Rp 1,7 miliar. Jadi total keseluruhan itu Rp 4,7 miliar,” kata Panca saat konferensi pers di Jakarta Utara, Jumat (4/7/2025).

    “Itu (Rp 4,7 miliar) belum termasuk komisi ya bulan Juni,” sambungnya.

    BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Tidak Dibayarkan

    Tak hanya menunggak gaji dan komisi, pihak manajemen juga tidak membayarkan iuran BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Menurut Panca, tunggakan yang belum dibayarkan bervariasi, bahkan ada yang satu tahun.

    Padahal, di setiap faktur gajian, lanjut Panca, pihak manajemen otomatis memotong untuk biaya-biaya tersebut.

    “Kami juga menuntut iuran BPJS Ketenagakerjaan yang selama ini sudah dipotong dari gaji kami setiap bulannya,” kata Panca.

    10 dari 11 Cabang Gold’s Gym Tutup

    Sekitar 10 dari 11 cabang Gold’s Gym, lanjut Panca, telah berhenti beroperasi. Ada lima cabang yang memang secara resmi ditutup oleh manajemen, dan ini sudah diinfokan sejak jauh-jauh hari melalui surel.

    Lima cabang yang ditutup secara resmi oleh manajemen:

    Cilandak Town Square Jakarta SelatanMall Alam Sutera TangerangKalibata City Jakarta SelatanCiputra Mall Jakarta BaratGrand Metropolitan Mall Bekasi.

    Sementara, untuk lima cabang lain ‘terpaksa’ tutup karena adanya masalah dengan pemilik lahan (pihak mal) terkait biaya sewa, serta adanya mogok kerja dari karyawan karena belum dibayarkan haknya.

    Berikut lima cabang lain yang tutup:

    Cihampelas Walk BandungMall of Indonesia Jakarta UtaraBaywalk Mall Jakarta UtaraBintaro Xchange Tangerang SelatanThe Breeze BSD

    Panca menambahkan, satu cabang Gold’s Gym Ciputra World Surabaya, masih tetap buka, setidaknya hingga Jumat (4/7/2025). Hal ini karena adanya kesepakatan antara member, personal trainer, dan karyawan.

    “Yang ada di sana itu PT, dan ini bener-bener permintaan dari member dan tim sales-nya,” kata Panca saat ditemui detikcom di Jakarta Utara, Jumat (4/7/2025).

    “Jadi dari member meminta agar mereka bisa berolahraga dan melanjutkan sesi PT. Mereka bahkan membuka semacam sesi donasi untuk karyawan klub Surabaya,” sambungnya.

    Gold’s Gym Punya 11 Ribu Member Aktif

    Panca menambahkan, cukup aneh rasanya tiba-tiba manajemen menutup beberapa cabang. Pasalnya, saat ini ada sekitar 11.188 member aktif.

    “Banyak statement yang beredar bahwa kami kalah dengan gym ruko. Saya pribadi bisa mengatakan, tidak. Gold’s gym adalah brand besar, didirikan sejak 2007,” kata Panca.

    “Dengan adanya penutupan klub dan komunikasi yang mungkin kurang transparan. Jadi tidak heran di luar sana member merasa marah dan kecewa,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Dilema Menitipkan Orang Tua ke Panti Jompo, Pantas atau Tidak?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Gold’s Gym Tutup Cabang, Member Sampai ‘Open Donasi’ Agar Tetap Bisa Latihan

    Gold’s Gym Tutup Cabang, Member Sampai ‘Open Donasi’ Agar Tetap Bisa Latihan

    Jakarta

    PT Fit and Health Indonesia atau Gold’s Gym Indonesia belakangan menjadi perbincangan publik. Ini setelah banyak cabang mereka tiba-tiba tutup, sehingga para member tak lagi bisa latihan.

    Head of Marketing Gold’s Gym Panca Candika Rini mengatakan ada lima cabang yang secara resmi ditutup, yakni klub Cilandak Town Square Jakarta Selatan, Mall Alam Sutera Tangerang, Kalibata City Jakarta Selatan, Ciputra Mall Jakarta Barat, dan Grand Metropolitan Mall Bekasi.

    Sementara lima lainnya, yakni Cihampelas Walk Bandung, Mall of Indonesia Jakarta Utara, Baywalk Mall Jakarta Utara, Bintaro Xchange Tangerang Selatan, dan The Breeze BSD.

    Panca melanjutkan ada satu klub yang hari ini masih beroperasi, yakni Gold’s Gym Ciputra World Surabaya. Ini bisa terjadi karena adanya komitmen antara personal trainer (PT) dengan member.

    “Yang ada di sana itu PT, dan ini bener-bener permintaan dari member dan tim sales-nya,” kata Panca saat ditemui detikcom di Jakarta Utara, Jumat (4/7/2025).

    “Jadi dari member meminta agar mereka bisa berolahraga dan melanjutkan sesi PT. Mereka bahkan membuka semacam sesi donasi untuk karyawan klub Surabaya,” sambungnya.

    Dari foto yang diterima detikcom, ajakan donasi tersebut berisi pesan sebagai berikut:

    “Untuk karyawan gold gym yang terdampak dan tidak mendapatkan gaji, KAMI (bbrp member gym) berinisiatif dan sepakat membantu agar para karyawan yang masuk bisa bayar bensin dan makan.

    Rp 10.000/entry (lebih boleh, kurang jangan, sumbangan bersifat sukarela)

    Hasil sumbangan harian akan dibagikan kepada karyawan yang tetap masuk di hari tersebut dan menolong para member agar bisa tetap menggunakan fasilitas gym”

    (dpy/up)

  • Giliran Karyawan Gold’s Gym Teriak, Sebut Rp 4,7 M Gaji-Komisi Belum Dibayar

    10 Cabang Gold’s Gym Tutup, Karyawan: Rp 4,7 M Gaji-Komisi Belum Dibayarkan

    Jakarta

    Sebanyak 10 dari 11 cabang Gold’s Gym Indonesia (PT Fit and Health Indonesia) berhenti beroperasi. Para karyawan menyebut perusahaan belum membayarkan gaji serta komisi.

    Head of Marketing Gold’s Gym Panca Candika Rini mengatakan lima cabang Gold’s Gym ditutup secara resmi oleh manajemen dan terakhir beroperasi di 30 Juni 2025, di antaranya klub Cilandak Town Square Jakarta Selatan, Mall Alam Sutera Tangerang, Kalibata City Jakarta Selatan, Ciputra Mall Jakarta Barat, dan Grand Metropolitan Mall Bekasi.

    Sementara, lima klub lain ‘terpaksa’ tutup karena adanya masalah dengan pihak mal terkait pembayaran sewa, serta para karyawan yang memilih untuk tidak bekerja karena kewajiban mereka tak lagi diberi.

    “Gaji bulan Juni Rp 2,3 miliar (belum dibayar), total komisi di April yang tertunggak Rp 700 juta. Lalu komisi bulan Mei Rp 1,7 miliar. Jadi total keseluruhan itu Rp 4,7 miliar,” kata Panca saat konferensi pers di Jakarta Utara, Jumat (4/7/2025).

    “Itu (Rp 4,7 miliar) belum termasuk komisi ya bulan Juni,” sambungnya.

    Panca melanjutkan ada satu klub yang hari ini masih beroperasi, yakni Gold’s Gym Ciputra World Surabaya. Ini bisa terjadi karena adanya komitmen antara personal trainer (PT) dengan member.

    “Yang ada di sana itu PT, dan ini bener-bener permintaan dari member dan tim sales-nya,” kata Panca.

    “Jadi dari member meminta agar mereka bisa berolahraga dan melanjutkan sesi PT. Mereka bahkan membuka semacam sesi donasi untuk karyawan klub Surabaya,” sambungnya.

    Dari foto yang diterima detikcom, ajakan donasi tersebut berisi pesan sebagai berikut:

    “Untuk karyawan gold gym yang terdampak dan tidak mendapatkan gaji, KAMI (bbrp member gym) berinisiatif dan sepakat membantu agar para karyawan yang masuk bisa bayar bensin dan makan.

    Rp 10.000/entry (lebih boleh, kurang jangan, sumbangan bersifat sukarela)

    Hasil sumbangan harian akan dibagikan kepada karyawan yang tetap masuk di hari tersebut dan menolong para member agar bisa tetap menggunakan fasilitas gym”.

    (dpy/up)

  • Polisi selidiki WNA yang hipnotis kasir kedai seafood di Jaksel

    Polisi selidiki WNA yang hipnotis kasir kedai seafood di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian menyelidiki kasus dua warga negara asing (WNA) yang diduga menghipnotis pegawai kasir kedai seafood di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

    “Nanti dicek dan ricek dulu,” kata Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Febriman saat ini masih memastikan telah menerima laporan dari korban untuk mendalami motif dan kronologi kejadian.

    “Oke nanti akan dipastikan kronologinya,” tambahnya.

    Viral video di media sosial @jakartaselatan24jam, dua orang WNA yakni sepasang suami istri melakukan hipnotis untuk mencuri uang.

    Saat itu kondisi kedai ramai, sang perempuan nampak memesan air minum botol kemasan untuk mengelabui kasir dan bersamaan itu sang pria merogoh uang di laci kasir.

    Aksi pelaku terekam dalam rekaman video kamera pengawas (CCTV). Atas kerugian kurang lebih Rp1 juta itu, korban melapor ke Polsek Cilandak.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Pasang Spanduk Tolak Pejaten Shelter
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Juli 2025

    Warga Pasang Spanduk Tolak Pejaten Shelter Megapolitan 4 Juli 2025

    Warga Pasang Spanduk Tolak Pejaten Shelter
    Penulis
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Penolakan warga terhadap keberadaan
    Pejaten Shelter
    di RW 08,
    Pejaten Barat
    ,
    Pasar Minggu
    ,
    Jakarta Selatan
    , kembali mencuat.
    Sejumlah spanduk penolakan dipasang warga di berbagai titik lingkungan sejak Kamis (3/7/2025) malam.
    Spanduk-spanduk itu berisi berbagai keluhan warga yang menuntut pemindahan lokasi penampungan hewan tersebut.
    Warna dan desain spanduk bervariasi, namun semua membawa pesan serupa yakni warga merasa terganggu oleh aktivitas shelter.
    “Pindahkan shelter hewan dari RW 08. Hewan aman, warga nyaman,” demikian tulisan pada salah satu spanduk berwarna kuning dengan huruf hitam.
    Ada pula spanduk merah bertuliskan putih yang menyuarakan keluhan soal bau dan kebisingan yang ditimbulkan oleh penampungan hewan itu.
    “Lingkungan kami bau dan bising akibat Pejaten Shelter,” tulis salah satu spanduk yang terpasang di antara tiang pinggir jalan kawasan Pejaten Barat.
    Bahkan, sindiran keras muncul lewat spanduk lain bertuliskan “Cuma di RW 08 Pejaten Barat, warga biasa, artis, dan pejabat negara hidup bersama dengan penampungan hewan dalam satu lingkungan.”
    Perwakilan warga RW 08, Herry Kurniawan, membenarkan bahwa spanduk-spanduk penolakan telah dipasang di berbagai lokasi sekitar lingkungan.
    “(Spanduk) semalam. Tersebar di RW08, ada di depan shelter, dalam Jalan Pejaten Barat 2, Jalan Belimbing, lampu merah arah Ampera,” kata Herry saat dikonfirmasi, Jumat.
    Hingga kini, menurut Herry, belum ada kejelasan soal penyelesaian persoalan antara warga dan pengelola shelter.
    “Jangankan solusi, yang janji mau dibahas aja belum ada hilalnya,” ujarnya.
    Karena belum ada tindak lanjut, warga membuka kemungkinan untuk menggelar aksi unjuk rasa dalam waktu dekat.
    “Besar kemungkinan ini sih,” ujar Herry singkat.
    Ketegangan antara warga dan pengelola Pejaten Shelter telah berlangsung dalam beberapa waktu terakhir, namun belum juga menemui titik terang.
    Warga berharap pemerintah segera turun tangan menengahi konflik tersebut.
    Sebelumnya, Pejaten Animal Shelter di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terancam ditutup usai insiden babi hutan lepas dan masuk ke permukiman warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Rabu (25/6/2025).
    Warga meminta agar tempat penampungan hewan telantar itu segera ditutup karena dinilai mengganggu masyarakat.
    “Kami minta ditutup. Tapi perlu dicatat. Kami warga itu bukan pembenci hewan. Cuma kami minta tolong jangan ada penampungan hewan di lingkungan permukiman,” kata Herry.
    Pemilik Pejaten Shelter, Susana Somali, tidak berkeberatan jika tempat penampungan hewan telantar miliknya ditutup sesuai permintaan warga.
    Namun, ia mengingatkan dampaknya terhadap hewan-hewan yang ada.
    “Ya itu kalau ditutup, (nanti jadi) pekerjaan (Dinas) KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian). Nanti binatangnya saya bubarkan (lepaskan) bagaimana? Kan lebih repot lagi,” ujar Susana saat ditemui Kompas.com di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Jaksel diingatkan tak buang hewan peliharaan

    Warga Jaksel diingatkan tak buang hewan peliharaan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Administrasi Jakarta Selatan (Sudin KPKP Jaksel) mengingatkan warga setempat untuk tidak membuang hewan peliharaan agar tidak membahayakan bagi lingkungan, khususnya terkait dengan rabies.

    “Jadi, masyarakat harus bertanggung jawab pada hewan peliharaa untuk tidak membuangnya jika sudah kewalahan dan menjadi banyak,” kata Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jaksel, Irawati Harry Artharini di Jakarta, Rabu.

    Irawati mengimbau masyarakat untuk bertanggung jawab kepada hewan peliharaannya dengan cara divaksinasi rabies dan disterilisasi agar tidak berkembang biak semakin banyak.

    Maka untuk mengendalikan populasi, katanya, sterilisasi merupakan salah satu program dari Sudin KPKP Jakarta Selatan, untuk pengendalian penyakit rabies dan populasi kucing liar di Jakarta Selatan.

    “Harapannya adalah semakin banyak nanti titik untuk kegiatan vaksinasi dan sterilisasi kucing liar, untuk mencegah populasi kucing liar,” ucapnya.

    Menurutnya, hingga kini para pemilik kucing sangat antusias dalam mendukung program ini sebagai bentuk kolaborasi nyata untuk menjaga populasi kucing tetap terkendali.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, termasuk pemilik hewan, tenaga medis dan relawan. Semoga kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi lingkungan, kesehatan hewan dan kesejahteraan bersama,” ungkapnya.

    Di Cilandak Timur, hewan yang vaksinasi rabies total enam kucing betina dan yang disterilisasi 30 kucing yang terdiri dari 23 kucing jantan dan tujuh kucing betina.

    Kemudian, pihaknya juga melakukan sterilisasi sebanyak 96 ekor kucing jantan berpemilik di Agro Edukasi Wisata (AEW) Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu.

    Sterilisasi dilakukan dengan melibatkan dokter hewan atau tim medis dari Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Pusyankeswannak) DKI Jakarta.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Suara Hewan Ganggu Warga, Pemilik Pejaten Shelter Bakal Tanam Pohon Bambu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juli 2025

    Suara Hewan Ganggu Warga, Pemilik Pejaten Shelter Bakal Tanam Pohon Bambu Megapolitan 2 Juli 2025

    Suara Hewan Ganggu Warga, Pemilik Pejaten Shelter Bakal Tanam Pohon Bambu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemilik
    Pejaten Animal Shelter
    , Susana Somali mengatakan, akan menambahkan pohon bambu untuk meredam suara hewan yang dikeluhkan warga sekitar.
    “Saya harus nanam banyak pohon bambu, jadi enggak ke penduduk suaranya,” kata Susana saat ditemui di Kantor Walikota Jakarta Selatan, Rabu (2/7/2025).
    Susana menjelaskan, pohon bambu yang dipilih adalah bambu buana yang memiliki ukuran batang lebih tebal.
    Sehingga, suara gonggongan anjing yang datang dari shelter tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar.
    “Bambunya bambu buana, yang gede-gede,” kata dia.
    Ia juga akan melakukan sosialisasi pada warga agar mereka lebih mengerti dengan situasi saat ini.
    Menurut dia, warga berpikir bahwa aktivitas yang dilakukan
    Pejaten Shelter
    ini membawa keuntungan.
    Padahal, Susana justru kekurangan dana untuk terus membantu hewan terlantar.
    “Untuk masyarakat belakang akan kami coba sosialisasikan, mereka juga enggak ngerti, kan. Disangkanya kegiatan yang mendatangkan banyak uang, padahal kan kegiatan yang kurang uang sebetulnya,” ucap dia.
    Sebelumnya, Pejaten Animal Shelter di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terancam ditutup usai insiden babi hutan lepas dan masuk ke permukiman warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Rabu (25/6/2025).
    Warga meminta agar tempat penampungan hewan telantar itu segera ditutup karena dinilai mengganggu masyarakat.
    “Kami minta ditutup. Tapi perlu dicatat. Kami warga itu bukan pembenci hewan. Cuma kami minta tolong jangan ada penampungan hewan di lingkungan permukiman,” kata perwakilan warga setempat, Herry Kurniawan, Kamis (26/6/2025).
    Pemilik Pejaten Shelter, Susana Somali, tidak berkeberatan jika tempat penampungan hewan telantar miliknya ditutup sesuai permintaan warga.
    Namun, ia mengingatkan dampaknya terhadap hewan-hewan yang ada.
    “Ya itu kalau ditutup, (nanti jadi) pekerjaan (Dinas) KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian). Nanti binatangnya saya bubarkan (lepaskan) bagaimana? Kan lebih repot lagi,” ujar Susana saat ditemui Kompas.com di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anak Bunuh Ayah-Nenek Divonis 2 Tahun Pembinaan, Pengacara Pertimbangkan Banding
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Juni 2025

    Anak Bunuh Ayah-Nenek Divonis 2 Tahun Pembinaan, Pengacara Pertimbangkan Banding Megapolitan 30 Juni 2025

    Anak Bunuh Ayah-Nenek Divonis 2 Tahun Pembinaan, Pengacara Pertimbangkan Banding
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tim kuasa hukum MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mempertimbangkan mengajukan banding untuk kliennya. 
    “Ya, kurang lebih seperti itu (mempertimbangkan banding). Tapi kami belum tahu keputusan apakah akan banding atau tidak,” ungkap kuasa hukum MAS, Maruf Bajammal, kepada wartawan usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025).
    Maruf mengatakan, pihaknya akan berdiskusi terlebih dahulu untuk memutuskan ihwal banding, termasuk dengan MAS dan keluarga. 
    Apalagi, ibunda MAS yang dalam hal ini juga menjadi korban sudah memaafkan anaknya.
    “Termasuk mendengar pendapat dan pandangan dari anak yang berhadapan hukum. Termasuk juga mendengar dan pendapat dari korban, orangtuanya itu sendiri,” jelas Maruf.
    Adapun dalam kasus ini MAS dihukum pembinaan selama dua tahun.
    “Anak dijatuhi pidana berupa pidana pembinaan dalam lembaga dengan menempatkan anak pada Sentra Handayani selama dua tahun,” kata Pejabat Humas PN Jakarta Selatan, Rio Barten Timbul Hasahatan, kepada wartawan, Senin.
    Rio mengatakan, hakim meyakini MAS terbukti melakukan tindak pidana.
    “Hakim pemeriksa merasa berkeyakinan bahwa dakwaan telah terbukti, ada kesalahan pada anak, sehingga menjatuhi anak dengan pidana,” ujar dia.
    Selama menjalani hukumannya, MAS akan diberikan terapi kejiwaan oleh psikiater atau dokter kejiwaan. Hasilnya akan dilaporkan kepada jaksa penuntut umum dalam kurun waktu satu kali enam bulan.
    Terapi kejiwaan itu diberikan lantaran MAS memiliki disabilitas mental yang bisa muncul pada waktu-waktu tertentu.
    Adapun dalam sidang vonis ini dipimpin oleh Hakim Ketua Lusiana Amping.
    Sementara, jaksa penuntut umum (JPU) yang bertugas yakni Indah Puspitasari, Dr. Mochammad Zulfi Yasin Ramadhan, Pompy Polansky Alanda, dan Alisa Nur Aisyah.
    Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
    MAS juga berupaya membunuh ibunya, AP, menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah. Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM.
    Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya.
    AP pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.
    Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat. Dia juga membuang pisau di tengah jalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.