kab/kota: Cilandak Barat

  • Hujan Deras Rendam 13 RT di Jakarta Selatan, Ketinggian Air Capai 110 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Desember 2025

    Hujan Deras Rendam 13 RT di Jakarta Selatan, Ketinggian Air Capai 110 Cm Megapolitan 12 Desember 2025

    Hujan Deras Rendam 13 RT di Jakarta Selatan, Ketinggian Air Capai 110 Cm
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Hujan deras
    yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya pada Jumat (12/12/2025) menyebabkan sejumlah wilayah masih tergenang hingga malam hari.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, terdapat 13 rukun tetangga (RT) yang terdampak hingga pukul 21.00 WIB.
    Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan
    BPBD DKI Jakarta
    , Mohamad Yohan, mengatakan seluruh wilayah yang masih tergenang berada di Jakarta Selatan dan tersebar di tiga kelurahan.
    “BPBD mencatat saat ini terdapat 13 RT,” tulis Yohan dalam keterangan resmi, Jumat.
    Genangan terjadi di sembilan  RT di Kelurahan Pela Mampang, satu RT di
    Cilandak Barat
    , dan tiga RT di Cilandak Timur. Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 110 sentimeter.
    Menurut Yohan, genangan dipicu oleh tingginya curah hujan sejak sore hari yang menyebabkan luapan Kali Krukut dan Kali Mampang.
    “Penyebabnya curah hujan tinggi, luapan Kali Krukut, dan luapan Kali Mampang,” ujarnya.
    Satu RT di Cilandak Barat yang sebelumnya tergenang telah dilaporkan surut. Selain itu, dua ruas jalan yang sebelumnya tidak bisa dilintasi kini sudah kembali dapat digunakan, yakni Jl. Poltangan Raya di Tanjung Barat, Jagakarsa, dan Jalan Kemang Utara IX di Kelurahan Duren Tiga, Pancoran.
    BPBD DKI Jakarta masih menangani situasi genangan di sejumlah titik. Petugas terus memantau kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan dinas terkait.
    “BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik,” kata Yohan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir genangi 30 RT di Jaksel, Jakbar, Jaktim

    Banjir genangi 30 RT di Jaksel, Jakbar, Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyatakan, banjir merendam 30 rukun tetangga (RT) Jakarta yang tersebar di Jakarta Selatan, Barat dan Timur, akibat curah hujan tinggi di daerah itu.

    “Sampai pukul 16.00 WIB terdapat 30 RT yang terendam banjir,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, banjir yang terjadi di Jakarta Selatan, Timur dan Barat, semakin meluas, untuk ketinggian air tertinggi hampir satu meter.

    Ia menyatakan, untuk di Jakarta Selatan terdapat 14 RT yang terendam banjir, sementara Jakarta Barat menjadi 11 RT dan Jakarta Timur lima RT.

    “Untuk ketinggian air yang merendam sejumlah RT mulai dari 30-90 sentimeter (cm),” ujarnya.

    Berikut genangan yang terjadi di 30 RT di Jakarta;

    Jakarta Barat terdapat 11 RT yang terdiri:

    Kelurahan Kedaung Kali Angke delapan RT
    Ketinggian: 70 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Sukabumi Selatan dua RT
    Ketinggian: 35 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Joglo satu RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Selatan terdapat 14 RT yang terdiri:

    Kelurahan Cilandak Barat satu RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pela Mampang 9 RT
    Ketinggian: 80 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pancoran satu RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Cilandak Timur dua RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Bukit Duri satu RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Timur terdapat lima RT yang terdiri:

    Kelurahan Lubang Buaya empat RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Rambutan satu RT
    Ketinggian: 80 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jalan tergenang terdapat di dua ruas jalan, data wilayah terdampak sebagai berikut:

    1. Jl. Kemang Utara IX, Kel. Duren Tiga
    2. Jl. D.I. Panjaitan , Kel. Kebon Pala

    Ketinggian: 20 cm sampai dengan 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi.

    “BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Diguyur hujan, banjir landa 16 RT di Jaksel dan Jakbar

    Diguyur hujan, banjir landa 16 RT di Jaksel dan Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan banjir landa 16 rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Barat (Jakbar) setelah hujan mengguyur wilayah tersebut.

    “Kami mencatat saat ini banjir terjadi di 16 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, data banjir itu hingga pukul 15.00 WIB.

    Ia mengatakan bahwa hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Sunter Hulu siaga/siaga dua, Pos Angke Hulu waspada/siaga tiga, Pintu Air Karet waspada/siaga tiga dan menyebabkan terjadinya banjir di DKI Jakarta.

    Yohan melanjutkan bahwa ketinggian air yang merendam 16 RT itu mulai dari 30 sampai 80 sentimeter dan yang terdalam ada di Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan dengan ketinggian 80 cm.

    Yohan mengakui pihaknya mengerahkan personel untuk memonitor kondisi banjir di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan.

    “Selain itu memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik dan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ujarnya.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat, tiga RT yakni :

    Kelurahan Sukabumi Selatan sebanyak dua RT,
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Sukabumi Utara satu RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Selatan, 13 RT yakni :

    Kelurahan Cilandak Barat satu RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pela Mampang 9 RT
    Ketinggian: 80 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Cilandak Timur dua RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Bukit Duri satu RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Sementara untuk jalan tergenang ada di tiga ruas jalan dan data wilayah terdampak sebagai berikut:

    1. Jl. Srengseng Raya, Kel. Srengseng
    2. Jl Pondok Karya, Kel. Pela Mampang
    3. Jl. Kemang Utara IX, Kel. Duren Tiga

    Ketinggian: 10 cm sampai dengan 20 cm.
    Penyebab: Curah hujan tinggi, luapan Kali Mampang.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ketinggian banjir di Pondok Karya Jaksel capai 80 sentimeter

    Ketinggian banjir di Pondok Karya Jaksel capai 80 sentimeter

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta Selatan (BPBD Jaksel) mencatat ketinggian banjir di Jalan Pondok Karya RT 01 sampai 09/RW 04, Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan mencapai 80 sentimeter (cm).

    “Hingga saat ini ketinggian air mencapai 80 cm karena hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang,” kata Kasatgas BPBD Jakarta Selatan Sukendar, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Sukendar mengatakan di kawasan itu belum ada warga yang terdampak dan dievakuasi.

    Kemudian, wilayah lainnya yakni Jalan NIS RT09/RW 03, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu dengan ketinggian mencapai 40 cm.

    Adapun penyebab banjir yakni luapan Kali Krukut dan intensitas hujan lebat di hulu. Sebanyak 99 kepala keluarga (KK) atau 326 jiwa diperkirakan terdampak banjir itu, namun tidak sampai mengungsi.

    Kemudian, di RW yang berbeda yakni Jalan NIS RT. 003/03, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu tercatat ketinggian air mencapai 40 cm dengan sebab yang sama yakni luapan Kali Krukut.

    “Terdampak 149 KK atau 476 jiwa, namun tidak sampai mengungsi dan evakuasi,” ucapnya.

    Lalu, Jalan Puri Mutiara V RT 009/RW 011, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak dengan ketinggian air mencapai 30 cm akibat luapan kali itu.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Jaksel) juga menggencarkan pembuatan sumur resapan melalui “Gerakan Menabung Air” untuk mencegah potensi banjir di daerah itu.

    Gerakan ini menjadi salah satu solusi strategis dalam mengurangi risiko banjir dan sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

    Per kecamatan ditargetkan membuat 200 sumur resapan sehingga total sumur resapan di 10 kecamatan di Jaksel sebanyak 2.000 sumur resapan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • MPR & Pemprov DKI Teken Perjanjian Pinjam Pakai Barang Milik Negara

    MPR & Pemprov DKI Teken Perjanjian Pinjam Pakai Barang Milik Negara

    Jakarta

    Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta melakukan perjanjian pinjam pakai barang milik negara. Objek dalam perjanjian pinjam pakai ini adalah barang milik negara (BMN) Sekretariat Jenderal MPR berupa tanah dan bangunan yang digunakan sebagai Puskesmas Pembantu Kelurahan Cilandak Barat.

    Perjanjian pinjam pakai barang milik negara ini ditandatangani Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah dan Sekretaris Daerah Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali, di Ruang Delegasi, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, hari ini.

    Adapun tanah dan bangunan yang dipinjamkan dengan rincian tanah seluas 269 m2 dan bangunan seluas 50 m2.

    Siti Fauziah mengungkapkan pemanfaatan BMN milik MPR yang berlokasi di Komplek MPR Cilandak Barat, pada awalnya digunakan sebagai Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) berdasarkan Keputusan Sekretaris Umum MPRS No. 081/7SM/71 tentang Pinjaman Guest-House Pimpinan MPRS untuk Madrasah dan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA).

    “BKIA ini kemudian beralih fungsi menjadi Puskesmas Pembantu Kelurahan Cilandak Barat. Keberadaan Puskemas Pembantu tentu sangat membantu keluarga besar pegawai Sekretariat Jenderal MPR dan warga yang tinggal di kelurahan Cilandak Barat,” ujar Siti Fauziah dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025).

    Namun, lanjut Siti Fauziah, aset tanah dan bangunan milik MPR yang digunakan sebagai Puskesmas tersebut tercatat pula sebagai aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Temuan lainnya adalah penggunaan BMN milik MPR oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak disertai dengan perjanjian pemanfaatan berupa pinjam pakai antara Sekretariat Jenderal MPR RI dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Perjanjian tersebut merupakan syarat tertib administrasi dan akuntabel guna mewujudkan pengelolaan BMN yang efisien, efektif dan optimal.

    “Karena itu, penandatanganan perjanjian pinjam pakai yang kita laksanakan hari ini merupakan tindak lanjut dari temuan BPK, yang sejak tahun 2020 terus menjadi temuan, dan terus terang cukup mengganggu Sekretariat Jenderal MPR dalam pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian. Saya bersyukur, berkat niat baik kita bersama, pada hari ini kita dapat menuntaskan persoalan yang selama ini selalu saja menjadi temuan BPK,” sebutnya.

    “Kesepakatan ini tentu saja tidak kaku. Jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum tersedia tempat yang baru guna melanjutkan pelayanan terhadap masyarakat, pintu kami selalu terbuka untuk mengajukan permohonan perpanjangan pinjam pakai, sesuai dengan prosedur yang telah disepakati dalam perjanjian pinjam pakai,” ujarnya.

    Sementara itu, Sekda Jakarta Marullah Matali mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat Jenderal yang telah memberikan kesempatan memanfaatkan tanah dan bangunan untuk Puskesmas.

    “Ini sangat bermakna dan bermanfaat sekali bagi masyarakat di sekitar Komplek MPR Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak. Warga masyarakat di situ memang betul-betul membutuhkan fasilitas Puskesmas,” ujarnya.

    Pemprov DKI Jakarta, kata Marullah Matali, berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sebagai sebuah basic need, kebutuhan dasar masyarakat.

    “Sejak tahun 1971 Pemprov DKI Jakarta sudah bekerjasama dengan MPR RI untuk dapat memanfaatkan aset lahan dan bangunannya sebagai Balai Kesehatan Ibu dan Anak, yang kemudian menjadi Puskesmas Pembantu di Cilandak Barat,” tuturnya.

    Marullah Matali menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerjasama dan dukungan yang diberikan MPR RI dalam memastikan tersedianya pelayanan kesehatan yang baik dan memadai bagi masyarakat di Kelurahan Cilandak Barat.

    “Harapan kami, MPR dapat melanjutkan kerjasama atas pemanfaatan aset lahan dan bangunan sebagai Puskesmas Pembantu dalam rangka menunjang pelayanan publik di bidang Kesehatan bagi masyarakat sekitar,” katanya.

    (anl/ega)

  • 54 RT di Jakarta masih kebanjiran

    54 RT di Jakarta masih kebanjiran

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur semakin meluas, kini 54 Rukun Tetangga (RT ) terendam.

    “Hingga pukul 21.00 WIB kami mencatat saat ini genangan terjadi di 54 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pada Kamis sore banjir merendam 29 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Kini data terakhir menunjukkan daerah yang terendam semakin meluas.

    Yohan mengatakan bahwa penyebab banjir, yaitu hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan kenaikan Pos Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Kamis pukul 16.00 WIB.

    Kemudian Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga 3 pada pukul 17.00 WIB dan Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pukul 19.00 WIB.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Di Jakarta Selatan terdapat 53 RT yang kebanjiran, yaitu:

    Kelurahan Cilandak Barat: 1 RT
    Ketinggian: 80 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pondok Labu: 1 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Cipete Utara: 3 RT
    Ketinggian: 160 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Petogogan: 26 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Bangka: 2 RT
    Ketinggian: 110 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Kelurahan Kuningan Barat 6 RT
    Ketinggian: 110 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Kelurahan Pela Mampang 9 RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Cilandak Timur: 3 RT
    Ketinggian: 130 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Kebagusan 2 RT
    Ketinggian: 50 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Timur terdapat 1 RT yang kebanjiran, yaitu:

    Kelurahan Tengah: 1 RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tembok pembatas TPU Jeruk Purut roboh akibat hujan deras

    Tembok pembatas TPU Jeruk Purut roboh akibat hujan deras

    Jakarta (ANTARA) – Tembok pembatas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan roboh akibat hujan deras di daerah itu pada Kamis sore pukul 16.00 WIB.

    “Akibat hujan sangat lebat, mengakibatkan tembok (pembatas) roboh,” kata Kepala TPU Jeruk Purut Edi Nurzaman saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Edi mengatakan hujan di lokasi mengakibatkan tembok pembatas roboh sekitar pukul 17.00 WIB.

    Dia mengatakan kejadian tembok pembatas roboh di TPU tersebut hingga saat ini baru terjadi kedua kalinya.

    Oleh karena itu, pihaknya memastikan jalan di sekitar TPU itu ditutup agar warga mencari jalan alternatif lainnya.

    “Iya, jalan dialihkan sementara ke atas dulu karena memang hujan,” ucapnya.

    Ia juga menyebut, tak ada korban dari peristiwa ini.

    Ia tak merinci detail dari tembok pembatas yang roboh tersebut.

    Sementara itu, hingga pukul 18.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 28 RT di Jakarta Selatan yang masih tergenang banjir.

    Rinciannya yakni satu RT di Cilandak Barat dengan ketinggian 80 sentimeter (cm) yang penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut.

    Lalu, satu RT di Bangka dengan ketinggian 110 cm yang penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut. Kemudian, 26 RT dengan ketinggian 30 cm yang penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir di Jaksel mulai surut, dari 35 RT kini tinggal sembilan

    Banjir di Jaksel mulai surut, dari 35 RT kini tinggal sembilan

    Jakarta (ANTARA) – Banjir yang terjadi di sejumlah Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan mulai surut dan kini tinggal sembilan RT dari 35 yang terendam.

    “Kami mencatat saat ini genangan masih terjadi di sembilan rukun tetangga (RT),” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, pada Rabu petang terdapat 35 RT di Jakarta Selatan (Jaksel) yang terendam banjir akibat hujan deras dan meluapnya Kali Krukut serta Kali Mampang.

    Ia menjelaskan bahwa pada pukul 20.00 WIB sebanyak 26 RT yang berada di Kelurahan Petogogan dipastikan sudah surut dan warga mulai membersihkan rumahnya.

    “Sementara untuk ketinggian air di Kelurahan Pela Mampang sudah berangsur surut dari semula 70 cm kini 50 cm,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga 3 pada Hari Rabu pukul 17.00 WIB dan Pos Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada pukul 17.00 WIB.

    Kemudian Pintu Air Pulo Gadung Waspada/Siaga 3 pada pukul 17.00 WIB, Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pada pukul 18.00 WIB dan Pos Krukut Hulu Waspada/Siaga 3 pada pukul 18.00 WIB.

    “Akibat kenaikan air di beberapa pos pantau menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta,” katanya.

    Selain sembilan RT, terdapat tiga ruas jalan yang Tergenang, yaitu Jalan Puri Mutiara V RT 009 RW 011 di Kelurahan Cilandak Barat, Jalan Sultan Iskandar Muda di Kelurahan Kebayoran Lama Utara dan Jalan Kemang Utara IX di Kelurahan Duren Tiga dengan ketinggian 15-30 centimeter (cm).

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir terjang 35 RT di Jaksel akibat curah hujan tinggi

    Banjir terjang 35 RT di Jaksel akibat curah hujan tinggi

    Jakarta (ANTARA) – Banjir menerjang 35 rukun tetangga di Jakarta Selatan (Jaksel) dengan ketinggian air mulai dari 30-70 sentimeter (cm) akibat curah hujan tinggi di DKI Jakarta dan sekitarnya.

    “Kami mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, banjir disebabkan hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dan membuat kenaikan Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga tiga pada Rabu (29/10) pukul 17.00 WIB, Pos Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada Rabu (29/10) pukul 17.00 WIB.

    Selain itu kata Yohan, Pintu Air Pulo Gadung Waspada/Siaga tiga pada Rabu (29/10) pukul 17.00 WIB dan serta menyebabkan terjadinya banjir di beberapa titik DKI Jakarta.

    BPBD mencatat saat ini banjir terjadi di 35 RT dan satu ruas jalan tergenang adapun data wilayah terdampak sebagai berikut;

    Jakarta Selatan terdapat 35 RT yang terdiri:

    Kelurahan Petogogan: 26 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pela Mampang: 9 RT
    Ketinggian: 70 cm
    Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Jalan Tergenang:

    1. Jl. Puri Mutiara V RT 009 RW 011 Cilandak Barat, Cilandak
    Ketinggian: 10 cm
    Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ Megapolitan 6 Oktober 2025

    Pria yang Tusuk Ketua RT dan Warga di Cilandak Ternyata ODGJ
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman Sarlase mengatakan, pria yang mengamuk dan melukai warga di Jalan Cilandak VI, Cilandak, Jakarta Selatan pada Minggu (5/10/2025) siang adalah orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
    “Ya, memang benar terjadi pada hari Minggu, tanggal 5 Oktober, lebih kurang pukul 13.30, penusukan oleh ODGJ,” kata Febriman kepada wartawan, Senin (6/10/2025).
    Febriman menjelaskan, pria itu berinisial Y (45). Dia pernah menjadi pasien di rumah sakit khusus gangguan mental di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
    “Karena yang bersangkutan ini sudah pernah dirawat di Rumah Sakit ketergantungan mental di Dharmawangsa sama keluarganya,” ujar dia.
    Febriman menjelaskan, kejadian bermula dari perseteruan antara Y dan kakak iparnya, Ningsih.
    Y diduga memukul kakak iparnya sehingga menimbulkan memar, dan seorang penjaga di rumah itu pun berusaha melerai keduanya.
    “Awal mulanya yang bersangkutan itu ribut dengan kakaknya, melakukan pemukulan. Nah, terus dibantu sama pembantunya, mau dilerai. Terus tetap pembantunya juga dipukul,” kata Febriman.
    Kemudian, Ningsih berusaha mencari bantuan ke rumah ketua RT. Di sana ia bertemu Meta, anak ketua RT. Ia meminta dipanggilkan petugas keamanan.
    Sebab, Y sudah mulai mengeluarkan senjata tajam berupa pisau lipat.
    Dengan pisau itu, Y menusuk Ketua RT 9 RW 3 Cilandak Barat, Wili dan penjaga di rumahnya, Yanto.
    “Pelaku langsung mengambil senjata semacam kerambit, sehingga Pak RT dan tiga orang lagi yang membantu untuk melerai mengalami luka-luka,” ucap Febriman.
    Keempat korban sudah diberikan penanganan medis dan saat ini kondisinya membaik.
    “Jadi enggak ada yang meninggal ya. Alhamdulillah sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, sudah dalam melakukan pengobatan,” ujar Febriman.
    Sementara Y saat ini masih ditahan di Mapolsek Cilandak untuk diperiksa. Y juga akan diberikan konseling di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
    “Nanti akan dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, akan dilakukan konseling secara psikologis,” kata Febriman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.