kab/kota: Cilacap

  • 1 Jasad Ditemukan Hari Ini, 11 Masih Dicari

    1 Jasad Ditemukan Hari Ini, 11 Masih Dicari

    Jakarta

    Satu korban longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, kembali ditemukan oleh tim SAR gabungan pada hari ini. Jasad yang ditemukan berjenis kelamin perempuan.

    Dilansir detikJateng, Mingggu (16/11/2025), Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah, menjelaskan korban ditemukan oleh tim SAR gabungan di area Worksite A-2 Dusun Cibuyut.

    “Korban ditemukan pukul 12.03 WIB di area Worksite A-2. Teridentifikasi bernama Kasrinah (47),” kata Abdullah kepada wartawan.

    Saat ini, lanjut Abdullah, tim SAR gabungan masih berupaya mencari 11 korban lainnya yang masih tertimbun. Di area Worksite A-2 tersisa 3 orang belum ditemukan.

    Diberitakan sebelumnya, Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) pada musibah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, memasuki hari keempat. Basarnas melakukan penyesuaian strategi pencarian setelah empat korban sebelumnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    (fca/knv)

  • Update Minggu Sore Korban Longsor Cibeunying Cilacap: 13 Meninggal, 10 Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 November 2025

    Update Minggu Sore Korban Longsor Cibeunying Cilacap: 13 Meninggal, 10 Hilang Regional 16 November 2025

    Update Minggu Sore Korban Longsor Cibeunying Cilacap: 13 Meninggal, 10 Hilang
    Tim Redaksi
    CILACAP, KOMPAS.com
    – Operasi pencarian hari keempat korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025) ditutup pukul 16.00 WIB.
    Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR
    Cilacap
    , Priyo Prayudha Utama, menyampaikan bahwa hari ini ditemukan dua jenazah dan dua bagian tubuh.
    “Pada hari ini tim SAR gabungan telah melaksanakan operasi SAR di empat worksite, dengan hasil pada hari ini kami menemukan dua tambahan korban dan dua body part,” jelas Priyo di lokasi, Minggu.
    Dua jenazah atas nama Kasrinah (47) ditemukan di worksite A-2 (Dusun Cibuyut) dalam kondisi meninggal dunia pukul 12.03 WIB, dan Diah Ramadani di worksite A-2 pada sore harinya.
    Adapun dua bagian tubuh ditemukan di worksite B-1 (Dusun Tarukahan) dan A-1 (Dusun Cibuyut).
    Dengan temuan ini, kata Priyo, maka korban meninggal dunia sebanyak 13 orang dan korban yang belum ditemukan sebanyak 10 orang.
    “Total semua korban meninggal dunia yang sudah kami temukan dalam evakuasi adalah 13 korban dan 10 dalam pencarian saat ini,” ujar Priyo.
    Diberitakan sebelumnya, dalam operasi pencarian
    korban longsor
    di
    Desa Cibeunying
    hari keempat ini, kembali menambah jumlah alat berat yang diturunkan ke lokasi menjadi 21 unit.
    Area pencarian juga akan dipersempit dari semula 5 titik menjadi 4 titik karena di salah satu titik seluruh korban telah dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.
    Sebelumnya, ada 11 korban longsor yang sudah teridentifikasi yaitu:
    1. Julia Lestari, 20 tahun, Dusun Tarukahan RT 06 RW 03
    2. Maya Dwi Lestari, 15 tahun, Dusun Tarukahan RT 06 RW 03
    3. Yuni, 45 tahun, Dusun Tarukan RT 6 RW 3
    4. Nur Isnaeni, 30 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
    5. Muhamad Hafiz, 6 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
    6. Asmanto, 74 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
    7. Febriansyah, 5 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
    8. Rizky Pratama Ramadhan, 9 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
    9. Dani Setiawan, 29 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
    10. Rusyanto, 75 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
    11. Satini, 28 tahun, Dusun Cibuyut
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Disambut Haru Warga, Anggota DPR Kaisar Said Putra Tinjau Langsung Lokasi Longsor Majenang Cilacap

    Disambut Haru Warga, Anggota DPR Kaisar Said Putra Tinjau Langsung Lokasi Longsor Majenang Cilacap

    Disambut Haru Warga, Anggota DPR Kaisar Said Putra Tinjau Langsung Lokasi Longsor Majenang Cilacap
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) Kaisar Kiasa Kasih Said Putra (Kaisar KKSP) tiba di lokasi bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Minggu (16/11/2025).
    Kedatangan
    Kaisar KKSP
    disambut masyarakat dan Kepala Dusun (Kadus) yang telah menghadapi musibah itu sejak Jumat (14/11/2025).
    Sebelum menuju lokasi bencana, Kaisar KKSP menyempatkan diri menjenguk para korban yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang.
    “Sebelum ke lokasi, saya juga sempat menemui korban terdampak longsor di RSUD Majenang. Alhamdulillah, kondisinya mulai membaik,” ujar Kaisar KKSP dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (16/11/2025).
    Dalam kesempatan tersebut, Kaisar KKSP didampingi Kadus Cibuyut Ryan Hermawan meninjau langsung area longsor yang berada tepat di pinggir tebing.
    Hasil peninjauan di lapangan juga memperkuat dugaan awal bahwa tingginya curah hujan dan kondisi lahan yang secara geologis tidak stabil merupakan pemicu utama bencana.
    “Barusan saya cek ke lokasi longsor diantar Kadus Ryan. Memang
    landscape
    dari area terdampak longsor berada di pinggir tebing,” katanya Kaisar.
    Kaisar KKSP juga mengungkapkan rasa duka mendalam atas musibah ini tersebut. Menurutnya, silaturahmi ke daerah pemilihan (dapil) kali ini sangat mengiris hati.
    “Saya banyak mendengar cerita memilukan selama berkunjung ke sini. Musibah yang terjadi di sini menjadi luka bagi kita semua,” tuturnya.
    Menurut data Kadus Cibuyut, bencana tanah longsor di
    Desa Cibeunying
    menimbulkan dampak bagi 16 rumah dengan 9 unit di antaranya rusak berat. Bencana ini membuat 200 kepala keluarga (KK) mengungsi dari Desa Cibeunying, termasuk 6 KK dari Dusun Cibuyut.
    Berdasarkan kronologi yang dituturkan Kadus Ryan, terdapat tanah amblas dengan kedalaman dua meter dan 20 meter dari Dusun Nagari ke Dusun Cibuyut dua hari sebelum terjadinya longsor besar.
    Peristiwa tersebut sudah dilaporkan dinas terkait dan sudah dilakukan evakuasi. Namun, tidak seluruh warga sempat mengungsi.
    “Setelah dua hari dari temuan pertama, belahan semakin meluas,” jelas Kaisar KKSP.
    Masyarakat yang terdampak bencana tersebut mengharapkan adanya peninjauan mendalam dari dinas terkait. Pasalnya, retakan tanah sudah terlihat di wilayah tersebut sejak 10 tahun lalu.
    Kaisar KKSP menyerukan doa bersama bagi korban yang masih tertimbun dan hilang.
    “Saya memohon kepada rekan-rekan semua untuk mengirimkan doa kepada saudara-saudari kita yang tertimpa musibah,” katanya.
    Menanggapi harapan warga dan kendala yang dihadapi, Kaisar KKSP menegaskan komitmennya untuk membantu proses pemulihan dan merencanakan mitigasi ke depan.
    Menurutnya, penanganan bencana harus melibatkan perencanaan mitigasi jangka panjang agar musibah serupa tidak terulang.
    “Saya minta Kadus Cibuyut membantu saya mendalami apa yang menjadi kebutuhan warga dan berkomunikasi dengan instansi yang saat ini sedang mendalami kendala,” tutur Kaisar KKSP
    Salah satu warga yang terdampak bencana dari Desa Cibeunying, Dede Eropurnomo, mengaku antusias terhadap kehadiran Kaisar KKSP.
    Sejak Kamis hingga Jumat, tim Kaisar KKSP sudah datang dan mendirikan posko dan dapur umum. Menurutnya, bantuan Kaisar KKSP meringankan masyarakat yang terdampak longsor, termasuk dirinya.
    Ia bersyukur, Kaisar KKSP bisa datang langsung untuk melihat kondisi masyarakat pada hari ini (Minggu) serta membagikan sembako dan uang tunai.
    “Yang paling penting, Kaisar KKSP bersama kadus dan kepala desa mendengarkan langsung kebutuhan serta harapan warga yang terdampak,” ujar Dede.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Longsor Cilacap: Kerahkan Alat Berat, Tim SAR Temukan Jenazah Seorang Perempuan

    Update Longsor Cilacap: Kerahkan Alat Berat, Tim SAR Temukan Jenazah Seorang Perempuan

    Liputan6.com, Jakarta – Tim SAR gabungan berhasil menemukan jenazah seorang wanita dalam operasi pencarian korban pasca-longsor Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu siang (16/11/2025).

    Korban ditemukan di Worksite A-2 area pencarian.

    “Atas nama Kasrinah (47) pada pukul 12.03 WIB,” kata Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah.

    Jenazah korban ditemukan setelah tim SAR gabungan mengerahkan alat berat untuk menyingkirkan material yang menimbun area tersebut. Dengan ditemukannya jenazah ini, di Worksite A-2 kini menyisakan tiga korban yang masih belum ditemukan.

    Sementara, pada hari keempat operasi SAR longsor Cibeunying, pencarian dilanjutkan dengan fokus pada dua sektor utama setelah sektor A3 resmi ditutup karena seluruh korban di titik tersebut telah berhasil dievakuasi.

    Abdullah menjelaskan, upaya pencarian kini dipusatkan di worksite A1, A2, B 1 dan B2. Hingga saat ini tim gabungan masih berupaya menemukan 11 korban lainnya.

     

  • Potret Terkini Petaka Longsor di Cilacap, 11 Orang Tewas & 12 Hilang

    Potret Terkini Petaka Longsor di Cilacap, 11 Orang Tewas & 12 Hilang

    Musim hujan di negara Asia Tenggara ini dimulai pada bulan September dan akan berlangsung hingga April, kata BNPB, yang membawa risiko banjir dan curah hujan ekstrem yang lebih tinggi. Tanah longsor lainnya pada bulan Januari yang dipicu oleh hujan deras di kota Pekalongan, Jawa Tengah, menewaskan sedikitnya 25 orang. (REUTERS/Stringer)

  • Berbagi Kebahagiaan Bersama Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia dengan Semangat ‘A Balanced Life in Action’

    Berbagi Kebahagiaan Bersama Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia dengan Semangat ‘A Balanced Life in Action’

    JAKARTA – Suasana sejuk dan penuh keceriaan menyelimuti ratusan anak di Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/11).

    Mereka mengikuti berbagai kegiatan positif yang digelar dalam rangkaian program Corporate Social Responsibility (CSR) perayaan hari jadi ke-27 PT Supra Boga Lestari Tbk (Ranch Market & Farmers Market) bertema “A Balanced Life in Action.”

    Program ini menjadi wujud nyata semangat berbagi serta kepedulian perusahaan terhadap sesama. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak semakin termotivasi untuk terus belajar, bermimpi besar, dan yakin mereka juga dapat berkontribusi bagi masa depan yang lebih baik.

    Head of Marketing Ranch Market, Elaine Santoso, menjelaskan bahwa fokus perayaan hari jadi tahun ini adalah Children, Environment, and Community.

    “Acara ini kami selenggarakan agar kami bisa berbagi kebahagiaan ulang tahun bersama adik-adik di Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia,” ujar Elaine.

    Pada kegiatan tersebut, Ranch Market tidak hanya berbagi makanan dan bantuan untuk sekolah, tetapi juga mengajak anak-anak mengikuti berbagai aktivitas menyenangkan, edukasi kesehatan gigi, hingga potong kue bersama.

    “Senang sekali hari ini bisa bertemu wajah-wajah baru dan merayakan potong kue bersama adik-adik. Semoga teman-teman yang berpartisipasi, brand partner yang mendukung, serta pihak sekolah bisa merasakan kebahagiaan yang kami bawa,” tambahnya.

    Elaine menegaskan tagline Ranch Market, “It’s a Balanced Life,” menjadi acuan keterlibatan nyata pelanggan. Tidak hanya melalui keputusan berbelanja sehari-hari di Ranch Market & Farmers Market, tetapi juga melalui kontribusi tidak langsung dalam berbagai aksi CSR yang dijalankan perusahaan setiap tahunnya.

    “Kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan. Fokus kami tetap untuk membantu komunitas, lingkungan, dan anak-anak. Tahun depan, kami akan melanjutkan misi kami untuk berkontribusi lebih baik lagi,” tuturnya.

    Sebagai bagian dari Ekosistem Blibli Tiket, PT Supra Boga Lestari Tbk tahun ini juga mengadakan aksi penanaman mangrove. Sebanyak 1 bibit mangrove ditanam untuk setiap 1 peserta, mewakili 2.500 peserta event lari Fresh Track 5K Ranch Market & Farmers Market, yang merupakan bagian dari gerakan Langkah Membumi Festival bersama Ekosistem Blibli Tiket.

    Kegiatan ini menegaskan komitmen perusahaan dalam keberlanjutan lingkungan, menjaga ekosistem pesisir, serta memberikan dampak positif bagi alam dan generasi mendatang.

    Elaine menambahkan penanaman mangrove lanjutan akan kembali dilakukan pada akhir bulan ini di Cilacap.

    “Seperti tahun lalu, kami menerapkan konsep 1 finisher = 1 mangrove. Bulan ini, kami dan tim Blibli Tiket Action akan berangkat ke Cilacap mewakili 2.500 pelari untuk menanam mangrove tersebut,” jelasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Yayasan Tunas Mulia, Nadam Dwisubakti, menyambut baik kegiatan ini.

    Menurutnya, anak-anak mendapatkan edukasi yang bermanfaat. “Mudah-mudahan ke depan program-program seperti ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.

  • Operasi Pencarian H-4 Longsor Cilacap, 21 Alat Berat dan 600 Personel Dikerahkan

    Operasi Pencarian H-4 Longsor Cilacap, 21 Alat Berat dan 600 Personel Dikerahkan

    Liputan6.com, Jakarta – Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian besar-besaran dengan memaksimalkan potensi SAR dan dukungan peralatan maksimal pada hari keempat operasi SAR bencana tanah longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025).

    Hari ini, sebanyak 21 alat berat dan 17 alkon dikerahkan dalam pencarian ini. Kemudian, sedikitnya sebanyak 600 personel gabungan terlibat dengan dukungan sembilan anjing pelacak.

    Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah, menjelaskan pencarian kini dipersempit dan dipusatkan dilakukan di sektor A dan B, meliputi worksite A1, A2, dan worksite B1 dan B2.

    “Sektor A3 dihentikan operasinya karena seluruh korban di lokasi tersebut telah ditemukan,” kata Abdullah.

    Abdullah mengungkapkan, masih ada 12 korban yang belum ditemukan sehingga seluruh unsur SAR dimaksimalkan untuk mempercepat proses evakuasi.

     

  • 12 Korban Longsor Cilacap Masih Dicari, Tim SAR Fokuskan Pencarian di Dua Sektor

    12 Korban Longsor Cilacap Masih Dicari, Tim SAR Fokuskan Pencarian di Dua Sektor

    Liputan6.com, Jakarta – Tim SAR gabungan mempersempit sektor pencarian pada hari keempat operasi penanganan longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Fokus pencarian kini diarahkan pada dua sektor dengan empat titik kerja setelah area sebelumnya dinyatakan tuntas dan seluruh titik prioritas dievaluasi.

    Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah, mengatakan penyempitan skema tersebut dilakukan karena Worksite A3 telah berhasil dituntaskan dan seluruh korban di titik itu ditemukan.

    “Hari ini pencarian dipusatkan di sektor A dan sektor B, masing-masing pada Worksite A1, A2, B1, dan B2. Kita mengerahkan 21 ekskavator, 17 alat bantu kompresor, sembilan anjing pelacak, serta lebih dari 600 personel,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Minggu (16/11).

    Ia menjelaskan bahwa pada Worksite A1 dan A2 di Dusun Cibuyut masih terdapat enam korban dalam pencarian. Kondisi serupa juga terjadi di Worksite B1 dan B2 di Dusun Tarukahan, di mana enam korban lainnya masih dicari.

    Menurut Abdullah, asesmen lapangan yang dilakukan pada pukul 05.30 WIB memastikan tidak ada perubahan signifikan pada titik-titik pencarian. “Setiap worksite seluas 500 meter persegi. Jika ada pergeseran satu hingga dua meter, area itu masih terkendali dalam rencana operasi,” ujarnya.

    Dandim 0703/Cilacap, Letkol Inf Andi Aziz, mengatakan cuaca menjadi kendala utama karena hujan lebat pada Sabtu (15/11) malam menyebabkan lokasi tergenang dan tanah berubah seperti bubur.

    “Ini menambah tantangan bagi kami, sehingga koordinasi antar-tim harus lebih solid,” katanya.

     

    Perbarui informasi Anda bersama Fokus edisi (14/11) dengan beberapa berita pilihan sebagai berikut, Longsor Terjang Dua Dusun, 21 Orang Tertimbun, Banjir Luapan Sungai Rendam Ratusan Rumah, Pedagang Pasar Pramuka Mogok Berjualan.

  • Gemuruh Kembali Terdengar, Warga Panik Tinggalkan Lokasi Longsor Cibeunying Cilacap
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 November 2025

    Gemuruh Kembali Terdengar, Warga Panik Tinggalkan Lokasi Longsor Cibeunying Cilacap Regional 15 November 2025

    Gemuruh Kembali Terdengar, Warga Panik Tinggalkan Lokasi Longsor Cibeunying Cilacap
    Tim Redaksi

    CILACAP, KOMPAS.com
    – Suara gemuruh kembali terdengar di lokasi longsor Cibeunying, Cilacap pada Sabtu (15/11/2025) malam.
    Suara ini mirip seperti yang terjadi saat
    longsor
    melanda pada Kamis (13/11/2025) lalu. Waga pun panik dan langsung meninggalkan lokasi.
    Diketahui, suara itu bersumber dari
    aliran air
    di area lokasi longsor. Air dilaporkan tiba-tiba membesar usai diguyur hujan lebat pada sore hari.
    Informasi terkini, kondisi sudah mulai aman.
    Meski begitu, situasi tadi sempat membuat warga, relawan, dan awak media yang sedang berada di sekitar posko bencana panik dan langsung meninggalkan lokasi.
    Kejadian itu berlangsung Sabtu (15/11/2025) sekitar pukul 19.15 WIB. Saat itu para awak media sedang berkumpul di salah satu rumah warga.
    Tiba-tiba, salah seorang relawan datang memberitahu agar segera meninggalkan lokasi. Relawan itu menginformasikan bahwa aliran air dari atas membesar.
    “Suara aliran air dari atas membesar,” seru relawan tersebut.
    Sontak, para awak media langsung berkemas dan meninggalkan lokasi.
    Warga juga berbondong-bondong meninggalkan rumahnya setelah diberi peringatan untuk meninggalkan rumah.
    Kondisi tersebut membuat jalan desa macet karena banyaknya kendaraan.
    Kemacetan juga diperparah karena pada beberapa titik jalan tergenang, akibat luapan air bercampur lumpur dari selokan.
    Salah satu relawan, Timbul (45), mengatakan, saat itu dirinya sedang berada di tenda belakang posko induk.
    “Dari posko suaranya terdengar
    gemuruh
    , kata warga sekitar waktu kejadian longsor kemarin juga suaranya seperti itu,” kata Timbul.
    Ia kemudian langsung meninggalkan lokasi dan saat ini telah berada di tempat yang aman, jauh dari posko.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    )
    Cilacap
    , Taryo, yang berada di lokasi, mengatakan bahwa saat ini kondisinya sudah aman.
    “Tadi memang sempat terjadi kepanikan karena aliran air dari atas (lokasi longsor) membesar. Sekarang kondisinya sudah aman, aliran air di sungai juga sudah mengecil,” kata Taryo saat dihubungi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Pencarian Korban Longsor Cibeunying Cilacap Hari Ketiga: 11 Meninggal, 12 Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 November 2025

    Update Pencarian Korban Longsor Cibeunying Cilacap Hari Ketiga: 11 Meninggal, 12 Hilang Regional 15 November 2025

    Update Pencarian Korban Longsor Cibeunying Cilacap Hari Ketiga: 11 Meninggal, 12 Hilang
    Tim Redaksi

    CILACAP, KOMPAS.com
    – Operasi pencarian hari ketiga korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, ditutup pada Sabtu (15/11/2025) petang.
    Pada hari ketiga ini,
    tim SAR
    gabungan berhasil menemukan delapan jenazah. 
    Seluruh korban yang ditemukan merupakan warga Dusun Cibuyut.
    Dengan demikian, sampai saat ini total terdapat 11 korban yang meninggal dunia.
    Kepala Kantor SAR (Basarnas)
    Cilacap
    , M Abdullah menyampaikan, saat ini masih tersisa 12 korban yang belum ditemukan.
    “Di hari ketiga ini berhasil menemukan dan mengevakuasi delapan korban meninggal dunia. Korban tersisa 12 orang (yang belum ditemukan),” katanya, Sabtu (15/11/2025).
    Diberitakan sebelumnya, ketebalan material longsor di Desa
    Cibeunying
    mencapai 8 meter.
    Kondisi tersebut menjadi salah satu kendala yang dialami tim SAR gabungan dalam melakukan operasi
    pencarian
    korban hilang selama beberapa hari terakhir.
    “Karena kita lihat bersama bahwa korban-korban ini tertimbun sangat dalam, terutama yang di bawah (Dusun Tarukahan). Itu ada kedalaman dari 2-3 meter sampai dengan 8 m,” ungkap Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Budi Irawan di lokasi bencana, Sabtu (15/11/2025).
    Oleh karena itu, hari ini pihaknya kembali menambah jumlah alat berat untuk memudahkan pencarian.
    “Awalnya alat berat hanya ada dua, kemudian tambah dua menjadi empat. Sekarang sudah bertambah lagi menjadi tujuh. Dan kami dapat perbantuan lagi dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Ibu Diana. Nantinya akan ada sampai dengan 12 alat berat,” jelas Budi.
    Selain pencarian korban, pemerintah juga memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar para korban dan masyarakat terdampak.
    “Perlu kami sampaikan juga bahwa untuk diketahui seluruh kebutuhan dasar baik korban maupun terdampak dari bencana alam ini semuanya sudah terpenuhi. Jadi kami sampaikan seluruh kebutuhan dasar semuanya sudah terpenuhi,” ujar Budi.
    BNPB menyiapkan modifikasi cuaca untuk mengurangi potensi hujan di wilayah terdampak
    longsor Cibeunying
    .
    Modifikasi cuaca dilakukan dengan menabur garam di awan. Armada dan logistik rencananya akan diberangkatkan dari Lanud Husein Sastranegara, Bandung.
    Langkah ini dilakukan untuk mendukung percepatan operasi pencarian korban yang masih hilang akibat tanah longsor yang terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam lalu.
    Budi Irawan mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala BNPB untuk percepatan pelaksanaan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
    “Tadi saya sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB. Kami minta agar di wilayah sini, di Kabupaten Cilacap, diadakan modifikasi cuaca,” kata Budi Irawan saat ditemui di lokasi bencana, Sabtu (15/11/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.