Mendagri: Presiden Prabowo Apresiasi Seluruh Pihak yang Terlibat dalam Penanganan Longsor di Cilacap
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tenga.
“Atas nama pemerintah, Bapak Presiden menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu bekerja keras dari mulai peristiwa sampai dengan hari ini dan sampai ke depan nanti,” ujarnya dalam Apel Kesiapsiagaan di Desa Cibeunying, Cilacap, Rabu (19/11/2025), seperti dalam siaran persnya.
Pada kesempatan itu, Tito menegaskan, pemerintah pusat dan daerah akan terus bergerak bersama membantu masyarakat terdampak.
Tito menekankan, penanganan bencana tidak berhenti pada tahap tanggap darurat. Pemerintah pusat dan daerah juga menyiapkan langkah lanjutan, termasuk relokasi warga yang terdampak.
“Akan ada upaya-upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak, di antaranya adalah melakukan relokasi,” katanya.
Dia menegaskan, pemerintah kabupaten, provinsi, serta kementerian dan lembaga pusat telah menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh. Hal ini selaras dengan arahan Presiden.
“Presiden pasti tidak akan tinggal diam untuk membantu,” tegasnya.
Tito menjelaskan, apel tersebut digelar untuk memastikan kesiapan tim sekaligus memberikan dukungan moral kepada para petugas yang bekerja di medan sulit.
Ia memastikan, pemerintah akan terus memberikan pendampingan hingga tuntas, mulai dari dukungan kepada keluarga korban hingga penyiapan hunian bagi warga yang membutuhkan.
Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) itu juga mengingatkan pentingnya langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak menimbulkan dampak lebih besar di wilayah lain.
“Kami masih terus bekerja sampai maksimal dan kita akan mendukung, bantu keluarga korban sambil kita memitigasi, mengantisipasi mudah-mudahan tidak terjadi di tempat lain,” ujarnya.
Selain memimpin apel, Tito juga meninjau dapur umum yang dioperasikan relawan dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Cilacap untuk memastikan kebutuhan pangan warga terdampak tetap terpenuhi.
Setelah itu, dia memimpin rapat koordinasi singkat bersama jajaran terkait guna memutakhirkan informasi kondisi di lapangan.
Pada kesempatan itu, Tito menyerahkan bantuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berupa pakaian, vitamin, dan kebutuhan dasar lainnya bagi para korban.
Tidak hanya itu, dukungan tambahan berupa empat tenda juga turut disalurkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri sebagai sarana penunjang penanganan bencana.
Kunjungan
Mendagri
turut dihadiri Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cilacap, serta unsur terkait lainnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Cilacap
-
/data/photo/2025/11/19/691da7f80e2b9.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mendagri: Presiden Prabowo Apresiasi Seluruh Pihak yang Terlibat dalam Penanganan Longsor di Cilacap
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417525/original/062796300_1763536506-longsor_cilacap_2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tubuh Nina dan Januar Ditemukan
Liputan6.com, Cilacap – Hari ketujuh pencarian korban longsor Cilacap, Rabu (19/11/2025), tim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia. Korban longsor pertama yang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan berasal dari Worksite B-1 atas nama Nina Puspita (44) pada pukul 11.03 WIB.
Jenazah korban berada di titik yang tertutup material cukup tebal, sehingga proses evakuasi memerlukan kehati-hatian.
Selanjutnya tim SAR menemukan korban kedua dari Worksite B-2, yakni Januar Kian Abdilah (15) yang berhasil dievakuasi pada pukul 12.22 WIB.
Dengan ditemukannya dua jenazah korban tersebut, hingga hari ketujuh operasi pencarian korban longsor Cilacap, Rabu (19/11/2025), pukul 13.00 WIB, ada tiga orang yang masih dalam pencarian, 20 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 23 orang selamat.
Sebelumnya Kepala Kantor SAR Cilacap Muhammad Abdullah mengatakan area pencarian pada hari ketujuh dibagi menjadi tiga wilayah kerja (worksite), yakni Worksite A-1, Worksite B-1, dan Worksite B-2.
“Di Worksite A-1 masih satu korban, Worksite B-1 tiga korban, dan Worksite B-2 satu korban yang masih kita cari,” katanya di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Rabu pagi (19/11/2025).
Pada operasi pencarian hari keenam, tim SAR berhasil mengevakuasi dua korban meninggal dunia atas nama Arumi Purnamasari dan Lili Safitri beserta dua sepeda motor di Worksite B-2, sehingga penemuan tersebut membuat tim membagi Worksite B-2 menjadi Subsektor B-2A dan B-2B untuk mempersempit area pencarian.
Sementara fokus pencarian di Worksite B-1 berjarak kurang lebih 10 meter dari titik awal rumah korban dengan penggalian sepanjang 10-15 meter dengan lebar 10 meter.
Hal itu dilakukan karena pada operasi pencarian hari ketiga, tim SAR menemukan satu korban meninggal dunia dan bagian tubuh manusia di Worksite B-1.
-
/data/photo/2025/11/18/691c4fec72169.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dua Hektare Lahan Disiapkan, 424 Warga Korban Longsor Banjarnegara Segera Direlokasi Regional 18 November 2025
Dua Hektare Lahan Disiapkan, 424 Warga Korban Longsor Banjarnegara Segera Direlokasi
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Sebanyak 424 warga korban bencana longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, akan direlokasi dari tempat pengungsian ke hunian sementara.
Gubernur
Jawa TengahAhmad Luthfi
menyebut lahan seluas dua hektare tengah disiapkan untuk relokasi.
Hal itu disampaikan usai Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Selasa (18/11/2025).
“
Banjarnegara
disiapkan dua hektare untuk hunian sementara. Ini kita koordinasikan dengan bupatinya,” kata Luthfi.
Luthfi menegaskan relokasi 424 warga korban longsor harus dipercepat agar mereka tidak berlama-lama tinggal di pengungsian.
“Hunian sementara ini sesegera mungkin. Jangan sampai mereka berada di pengungsian terlalu lama. Hunian tetap akan kita pikirkan setelahnya,” ujarnya.
Ia menyampaikan relokasi juga dipersiapkan untuk korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap.
“Untuk Majenang kita siapkan relokasi, baik hunian sementara maupun hunian tetap. Fokus kita hunian sementara dulu,” bebernya.
Menurut Luthfi, relokasi merupakan bagian dari penanganan pascabencana yang harus dituntaskan.
Ia memastikan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga BNPB bergerak bersama.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, mengapresiasi langkah proaktif Pemprov Jateng dalam pencegahan maupun penanganan bencana.
“Kami memberikan apresiasi kepada Bapak Gubernur. Tidak bisa lagi kita menunggu kejadian bencana baru sibuk melakukan respons. Jateng sudah bergerak dari awal,” ujar Raditya.
Raditya menegaskan setiap daerah wajib memiliki peta risiko sebagai acuan mitigasi.
“Setiap kabupaten/kota harus memiliki peta risiko dan meng-overlay-nya dengan prediksi BMKG. Dari situ kelihatan wilayah dengan ancaman curah hujan tinggi, banjir, maupun longsor,” imbaunya.
Ia menambahkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) terus dilakukan untuk mengurangi potensi hujan ekstrem di wilayah terdampak.
“OMC dilakukan untuk mengurangi potensi curah hujan tinggi terutama di wilayah kejadian agar proses evakuasi dan seterusnya bisa berjalan dengan baik. Ini diprioritaskan untuk wilayah dengan potensi hujan di atas 300 mm per hari,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

RI Punya Kilang Terbesar di Balikpapan, Bisa Hasilkan Beragam Produk
Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia sebentar lagi akan memiliki kilang minyak raksasa dengan kapasitas olahan 360 ribu barel per hari (bph). Kilang yang dimaksud adalah kilang Balikpapan dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).
Direktur Utama KPI Taufik Adityawarman mengungkapkan progres pembangunan fisik kilang saat ini telah mencapai 96,97%. Adapun, sejak 17 September 2025, fasilitas Saturated LPG Treater juga sudah mulai memproduksi LPG.
Di samping itu, proses commissioning sejumlah fasilitas utama juga tengah berjalan. Salah satunya seperti unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang ditargetkan akan selesai pada 2025.
“Sebagai informasi adalah proses commissioning di unit RFCC yang akan kami selesaikan insya Allah di 2025 ini akan mulai memproduksikan produk-produk dari RFCC dimana ada gasolin, kemudian LPG, kemudian propylene dan juga ada diesel,” kata Taufik dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Selasa (18/11/2025).
Menurut Taufik, pihaknya saat ini juga fokus pada upaya optimalisasi pengadaan feedstock, mengingat komponen tersebut merupakan biaya terbesar dalam struktur pengolahan kilang. Karena itu, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi pengadaan minyak mentah sebagai bahan baku utama.
Selain itu, KPI juga terus memaksimalkan penyerapan minyak mentah domestik melalui koordinasi dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM. Hal ini diyakini dapat membantu menurunkan Alpha crude oil atau selisih biaya distribusi impor.
“Kita juga mendukung program pemerintah untuk resiprokal tarif dengan US bagaimana mendapatkan impor minyak mentah dari US itu secara ekonomis tetapi juga masih juga membantu sebagai bagian dari US tariff trade balance pemerintah,” katanya.
Seperti diketahui, dengan kapasitas olahan minyak mentah sebesar 360 ribu bph tersebut, Kilang Balikpapan ini akan menjadi kilang terbesar baru yang beroperasi di Tanah Air, membalap Kilang Cilacap yang berkapasitas 345 ribu bph.
Proyek RDMP RU V Balikpapan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), anak perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) yang merupakan Subholding Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero).
Adapun dengan kapasitas tersebut, produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kilang Balongan meningkat menjadi 339 ribu barel per hari (bph). Jumlah tersebut meningkat signifikan dari yang sebelumnya hanya sebesar 197 ribu bph.
Terdiri dari jenis bensin sebesar 142 ribu bph dari sebelumnya 42 ribu bph, Solar 156 ribu bph dari 125 ribu bph, dan avtur 41 ribu bph dari sebelumnya 30 ribu. Apabila dikonversikan menjadi liter, maka total produksi BBM yang dihasilkan Kilang Balikpapan yakni mencapai 53,9 juta liter/hari.
Sementara itu, untuk produksi non-BBM, seperti LPG naik menjadi 384 kilo ton per tahun (KTPA) dari sebelumnya 48 KTPA, propylene 225 KTPA dari sebelumnya tak ada.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
-

Longsor Cilacap, Kementerian PU Fokus Buka Akses dan Percepat Evakuasi
Jakarta: Pemerintah pusat bergerak cepat merespons bencana tanah longsor yang menimpa wilayah perbukitan Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis, 13 November 2025. Longsor yang dipicu curah hujan ekstrem dan banjir sehinnga menciptakan kondisi tanah yang labil itu menimbun beberapa rumah warga serta menimbulkan korban jiwa.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan langkah pertama yang diutamakan pemerintah adalah membuka akses ke titik-titik terdampak agar proses penyelamatan bisa dilakukan secepat mungkin.
“Kami mengerahkan semua sumber daya yang tersedia. Keselamatan warga adalah prioritas tertinggi,” ujar Menteri Dody.
Untuk mendukung evakuasi dan pencarian korban, Kementerian PU mengirimkan 15 unit excavator dari berbagai balai teknis, mulai dari BBWS hingga BBPJN. Sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, sementara lainnya sedang dalam perjalanan menuju titik bencana.
Seluruh operasi lapangan dilakukan bersama BPBD, Basarnas, dan unsur Forkopimda Cilacap. Koordinasi lintas instansi ini dilakukan agar akses menuju area longsor dapat segera dibuka dan material tanah bisa disingkirkan dengan cepat.
520 Personel Gabungan Beroperasi di Lapangan
Dalam briefing pada 15 November 2025, pemerintah melaporkan bahwa total 520 personel dikerahkan dalam penanganan darurat.
Area terdampak dibagi dalam beberapa zona kerja, dengan tugas meliputi pengerjaan sodetan aliran air untuk mencegah banjir susulan, pembukaan akses jalan bagi tim penyelamat, dan pencarian korban pada titik-titik yang tertimbun material longsor.Menteri Dody juga menyebut langkah-langkah lanjutan akan melibatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan BNPB, termasuk opsi modifikasi cuaca untuk mempercepat operasi SAR.
“Kami dukung penuh seluruh kebutuhan di lapangan, mulai dari alat berat hingga ketersediaan solar,” tegasnya.
Selain menyampaikan duka cita atas korban, Kementerian PU memastikan dukungan tidak akan berhenti pada fase tanggap darurat, tetapi berlanjut hingga masa pemulihan infrastruktur dasar warga.
Banjir Meluas, 79 Ribu Warga Cilacap Terdampak
Kabupaten Cilacap sebelumnya juga dilanda banjir besar akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada 13 Oktober 2025. BNPB mencatat sebanyak 79.111 warga terdampak, dengan 491 orang harus mengungsi ke tempat aman.Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, genangan air yang tinggi membuat 65.094 rumah mengalami dampak langsung. Pemerintah daerah tengah menyiapkan penetapan status Siaga Darurat sambil terus memutakhirkan data kerusakan.
Tim BPBD di lapangan juga melakukan asesmen lanjutan untuk memetakan kebutuhan warga serta menilai risiko banjir susulan. BNPB mengingatkan masyarakat agar tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem dan dinamika iklim pada periode Oktober masih mungkin memicu bencana susulan.Informasi peringatan dini dapat dipantau melalui kanal resmi BMKG, BPBD, dan situs BNPB.
Jakarta: Pemerintah pusat bergerak cepat merespons bencana tanah longsor yang menimpa wilayah perbukitan Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis, 13 November 2025. Longsor yang dipicu curah hujan ekstrem dan banjir sehinnga menciptakan kondisi tanah yang labil itu menimbun beberapa rumah warga serta menimbulkan korban jiwa.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan langkah pertama yang diutamakan pemerintah adalah membuka akses ke titik-titik terdampak agar proses penyelamatan bisa dilakukan secepat mungkin.
“Kami mengerahkan semua sumber daya yang tersedia. Keselamatan warga adalah prioritas tertinggi,” ujar Menteri Dody.
Untuk mendukung evakuasi dan pencarian korban, Kementerian PU mengirimkan 15 unit excavator dari berbagai balai teknis, mulai dari BBWS hingga BBPJN. Sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, sementara lainnya sedang dalam perjalanan menuju titik bencana.Seluruh operasi lapangan dilakukan bersama BPBD, Basarnas, dan unsur Forkopimda Cilacap. Koordinasi lintas instansi ini dilakukan agar akses menuju area longsor dapat segera dibuka dan material tanah bisa disingkirkan dengan cepat.
520 Personel Gabungan Beroperasi di Lapangan
Dalam briefing pada 15 November 2025, pemerintah melaporkan bahwa total 520 personel dikerahkan dalam penanganan darurat.
Area terdampak dibagi dalam beberapa zona kerja, dengan tugas meliputi pengerjaan sodetan aliran air untuk mencegah banjir susulan, pembukaan akses jalan bagi tim penyelamat, dan pencarian korban pada titik-titik yang tertimbun material longsor.
Menteri Dody juga menyebut langkah-langkah lanjutan akan melibatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan BNPB, termasuk opsi modifikasi cuaca untuk mempercepat operasi SAR.
“Kami dukung penuh seluruh kebutuhan di lapangan, mulai dari alat berat hingga ketersediaan solar,” tegasnya.
Selain menyampaikan duka cita atas korban, Kementerian PU memastikan dukungan tidak akan berhenti pada fase tanggap darurat, tetapi berlanjut hingga masa pemulihan infrastruktur dasar warga.
Banjir Meluas, 79 Ribu Warga Cilacap Terdampak
Kabupaten Cilacap sebelumnya juga dilanda banjir besar akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada 13 Oktober 2025. BNPB mencatat sebanyak 79.111 warga terdampak, dengan 491 orang harus mengungsi ke tempat aman.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, genangan air yang tinggi membuat 65.094 rumah mengalami dampak langsung. Pemerintah daerah tengah menyiapkan penetapan status Siaga Darurat sambil terus memutakhirkan data kerusakan.
Tim BPBD di lapangan juga melakukan asesmen lanjutan untuk memetakan kebutuhan warga serta menilai risiko banjir susulan. BNPB mengingatkan masyarakat agar tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem dan dinamika iklim pada periode Oktober masih mungkin memicu bencana susulan.Informasi peringatan dini dapat dipantau melalui kanal resmi BMKG, BPBD, dan situs BNPB.
Cek Berita dan Artikel yang lain diGoogle News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SAW)
-

Total 16 Korban Tewas, Simak Update Bencana Longsor Cilacap
Cilacap: Bencana tanah longsor menerjang beberapa dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Tanah longsor ini diakibatkan curah hujan yang tinggi.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyebut sebanyak 24 desa terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan berintensitas tinggi sejak beberapa sepekan terakhir.
Berikut ini fakta-fakta bencana banjir dan tanah longsor di Cilacap:
1. Total 16 korban tewasOperasi pencarian korban tanah longsor di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap menemukan tiga korban meninggal dunia. Sehingga total kini korban tewas mencapai 16 orang, hingga Senin, 17 November 2025.
Kepala Kantor SAR Cilacap Muhamad Abdullah mengatakan bahwa ketiga korban ditemukan dalam rentang waktu kurang dari satu jam. Mereka adalah Nilna Nur Fauziah, 9, yang ditemukan pukul 08.57 WIB, disusul Wafik Nur Aini Zahra, 15, pada pukul 09.37 WIB, dan Cahyanto, 57, yang ditemukan pukul 09.50 WIB. Sementara itu, Tim SAR juga menemukan bagian tubuh pada pukul 13.25 WIB.
2. 10 orang masih dinyatakan hilang
Sebanyak 10 orang masih dinyatakan hilang dan tim SAR masih terus berusaha melakukan pencarian korban.
Sebanyak 22 alat berat jenis bucket excavator dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Kabupaten Cilacap, diturunkan membantu proses operasi pencarian dan pertolongan.
3. Tim SAR turunkan 1.001 personel
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari menjelaskan pihaknya juga menurunkan 1.001 personel untuk memaksimalkan pencarian korban.
“Selain dukungan alat berat, opsar ini juga didukung oleh 1.001 personel dari berbagai komponen. Sembilan ekor unit K9 dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan Polres di Jawa Tengah ikut membantu pencarian korban,” ujarnya.
4. Pencarian korban menggunakan drone hingga anjing pelacakAbdullah menjelaskan bahwa pencarian hari kelima dilakukan dengan lima metode utama.
“Kami mengerahkan drone thermal, anjing pelacak, alkon atau pompa air, metode ekstrikasi baik modern maupun manual, serta alat berat,” ujarnya.
5. Pencarian korban longsor terkendala cuaca
Pembagian area pencarian tetap sama seperti hari sebelumnya, meliputi empat worksite dua di Dusun Cibuyut, serta dua di Dusun Tarukahan. Pencarian menghadapi kendala cuaca, setelah pada sore jam 15.00 WIB, hujan turun di lokasi longsor.
Cilacap: Bencana tanah longsor menerjang beberapa dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Tanah longsor ini diakibatkan curah hujan yang tinggi.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyebut sebanyak 24 desa terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan berintensitas tinggi sejak beberapa sepekan terakhir.
Berikut ini fakta-fakta bencana banjir dan tanah longsor di Cilacap:
1. Total 16 korban tewas
Operasi pencarian korban tanah longsor di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap menemukan tiga korban meninggal dunia. Sehingga total kini korban tewas mencapai 16 orang, hingga Senin, 17 November 2025.
Kepala Kantor SAR Cilacap Muhamad Abdullah mengatakan bahwa ketiga korban ditemukan dalam rentang waktu kurang dari satu jam. Mereka adalah Nilna Nur Fauziah, 9, yang ditemukan pukul 08.57 WIB, disusul Wafik Nur Aini Zahra, 15, pada pukul 09.37 WIB, dan Cahyanto, 57, yang ditemukan pukul 09.50 WIB. Sementara itu, Tim SAR juga menemukan bagian tubuh pada pukul 13.25 WIB.
2. 10 orang masih dinyatakan hilang
Sebanyak 10 orang masih dinyatakan hilang dan tim SAR masih terus berusaha melakukan pencarian korban.
Sebanyak 22 alat berat jenis bucket excavator dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Kabupaten Cilacap, diturunkan membantu proses operasi pencarian dan pertolongan.3. Tim SAR turunkan 1.001 personel
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari menjelaskan pihaknya juga menurunkan 1.001 personel untuk memaksimalkan pencarian korban.
“Selain dukungan alat berat, opsar ini juga didukung oleh 1.001 personel dari berbagai komponen. Sembilan ekor unit K9 dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan Polres di Jawa Tengah ikut membantu pencarian korban,” ujarnya.
4. Pencarian korban menggunakan drone hingga anjing pelacak
Abdullah menjelaskan bahwa pencarian hari kelima dilakukan dengan lima metode utama.
“Kami mengerahkan drone thermal, anjing pelacak, alkon atau pompa air, metode ekstrikasi baik modern maupun manual, serta alat berat,” ujarnya.5. Pencarian korban longsor terkendala cuaca
Pembagian area pencarian tetap sama seperti hari sebelumnya, meliputi empat worksite dua di Dusun Cibuyut, serta dua di Dusun Tarukahan. Pencarian menghadapi kendala cuaca, setelah pada sore jam 15.00 WIB, hujan turun di lokasi longsor.
Cek Berita dan Artikel yang lain diGoogle News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PRI)
-
/data/photo/2025/11/17/691abd8caa451.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjarnegara dan Cilacap Rawan Longsor, Telan Korban Terbanyak 10 Tahun Terakhir Regional 17 November 2025
Banjarnegara dan Cilacap Rawan Longsor, Telan Korban Terbanyak 10 Tahun Terakhir
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Longsor besar melanda dua wilayah Jawa Tengah dalam waktu berdekatan, yakni Banjarnegara dan Cilacap.
Peristiwa tanah
longsor
di
Banjarnegara
yang melanda Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, terjadi pada Sabtu (15/11/2025), setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut selama kurang lebih tiga jam. Dua orang tewas akibat insiden ini.
Sementara longsor di
Cilacap
melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, pada Kamis (13/11/2025). Hingga kini, 16 orang dilaporkan meninggal dunia dan 7 orang masih hilang.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kedua daerah ini memang rawan bencana longsor dan memakan korban dengan dengan jumlah terbanyak dalam 10 tahun terakhir.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi daring “Disaster Briefing” di Jakarta, Senin (17/11/2025) malam, mengatakan bahwa catatan historis menunjukkan pola kejadian longsor di
Jawa Tengah
tidak pernah lepas dari wilayah tengah hingga selatan provinsi itu.
“Tingkat kerawanan longsor tidak berubah tanpa perbaikan lingkungan. Kalau historisnya pernah terjadi, kemungkinan akan terulang lagi seperti yang saat ini terjadi,” kata Muhari dilansir dari Antara.
Berdasarkan data 2015–2024 BNPB mencatat Banjarnegara menempati urutan pertama wilayah dengan korban meninggal dan mengungsi akibat tanah longsor.
Pada periode tersebut ada sebanyak 13.351 orang warga mengungsi akibat tanah longsor dan 330 orang menunggal dunia.
Sementara Kabupaten Cilacap berada pada posisi kedua 9.547 orang warga mengungsi dan 276 orang warga meninggal dunia karena longsor.
Selanjutnya disusul Kabupaten Magelang, Wonosobo, dan Purbalingga.
Abdul menjelaskan bahwa longsor kerap terjadi di wilayah perbukitan yang memiliki struktur tanah gembur dan porositas tinggi.
Ketika hujan turun dalam durasi lama, air mengisi rekahan dan memicu bidang luncuran tanah.
Kondisi tersebut dinilai sebagai pemicu bencana tanah longsor.
Dengan demikian, ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap tanda awal longsor seperti pohon yang miring atau rekahan tanah di lereng.
Leberadaan sistem peringatan dini longsor berbasis teknologi sudah sangat dibutuhkan, karena berfungsi sebagai alarm bagi masyarakat untuk segera mengungsi ketika hujan deras turun.
“Upaya pencegahan hanya dapat dilakukan melalui penguatan vegetasi, penataan ruang, dan kesadaran masyarakat terhadap kondisi geografis setempat,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu. -

Update Korban Longsor Cilacap, 16 Tewas-7 Hilang
BNPB menyampaikan perkembangan jumlah korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkap 16 korban hilang sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Abdul mengatakan masih ada 7 orang yang masih belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian. Ia juga menekankan bahwa BNPB telah menyalurkan bantuan logistik kepada para korban.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414519/original/079835700_1763291145-WhatsApp_Image_2025-11-16_at_17.32.47.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Disambut Haru Warga, Kaisar Said Putra Tinjau Langsung Lokasi Longsor Majenang Cilacap
Liputan6.com, Jakarta Kaisar Kiasa Kasih Said Putra (Kaisar KKSP) anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI perjuangan tiba di lokasi bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Minggu (16/11/2025). Kedatangan Kaisar KKSP disambut haru oleh masyarakat dan kepala dusun (Kadus) terdampak, yang telah menghadapi musibah sejak Jumat lalu.
Sebelum meninjau lokasi, Kaisar KKSP menyempatkan diri mengunjungi korban yang dirawat. “Iya sebelum ke lokasi, saya juga sempat ke RSUD Majenang menemui korban terdampak longsor, alhamdulillah kondisinya mulai membaik,” kata Kaisar dalam keterangannya, Minggu (16/11/2025).
Setibanya di lokasi Kaisar didampingi oleh Kadus Cibuyut, Ryan Hermawan Kaisar KKSP meninjau langsung area longsor yang berada di pinggir tebing. Hasil peninjauan ini memperkuat dugaan bahwa curah hujan tinggi dan kondisi lahan yang tidak stabil menjadi penyebab utama bencana.
“Barusan saya cek ke lokasi longsor diantar oleh Bapak Kadus Ryan. Memang landscape dari terdampak longsor ini berada di pinggir tebing,” jelas Kaisar. Ia juga merasakan duka mendalam atas musibah ini. Silahturahmi ke Dapil kali ini sangat mengiris hati, banyak sekali cerita yang memilukan yang saya peroleh. Musibah yang terjadi di sini menjadi luka bagi kita semua,” ujar dia.
Menurut data dari Kadus Cibuyut, Ryan Hermawan, kerugian yang tercatat di Dusun Cibuyut sendiri meliputi 16 rumah terdampak, dengan 9 unit di antaranya rusak berat. Selain itu, tercatat 200 KK mengungsi dari Desa Cibeunying, termasuk 6 KK dari Dusun Cibuyut.
Kadus Ryan Hermawan menyampaikan kronologi kejadian, di mana belahan tanah sudah terlihat di dusun sebelah dua hari sebelum longsor besar, namun tidak seluruh warga mengungsi.
“Kronologi yang saya dapatkan itu diawali dari dusun sebelah, ada tanah amblas sekitar kedalaman 2 meter, 20 meter dari Dusun Nagari ke Dusun Cibuyut. Sudah dilaporkan ke dinas terkait dan sudah dilakukan evakuasi, namun tidak seluruhnya mengungsi. Setelah dua hari dari temuan pertama, belahan semakin meluas,” jelas Kaisar.
Masyarakat yang terdampak sangat mengharapkan adanya peninjauan mendalam dari dinas terkait karena retakan tanah sudah terlihat di wilayah tersebut sejak 10 tahun lalu.
-

1 Jasad Ditemukan Hari Ini, 11 Masih Dicari
Jakarta –
Satu korban longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, kembali ditemukan oleh tim SAR gabungan pada hari ini. Jasad yang ditemukan berjenis kelamin perempuan.
Dilansir detikJateng, Mingggu (16/11/2025), Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah, menjelaskan korban ditemukan oleh tim SAR gabungan di area Worksite A-2 Dusun Cibuyut.
“Korban ditemukan pukul 12.03 WIB di area Worksite A-2. Teridentifikasi bernama Kasrinah (47),” kata Abdullah kepada wartawan.
Saat ini, lanjut Abdullah, tim SAR gabungan masih berupaya mencari 11 korban lainnya yang masih tertimbun. Di area Worksite A-2 tersisa 3 orang belum ditemukan.
Diberitakan sebelumnya, Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) pada musibah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, memasuki hari keempat. Basarnas melakukan penyesuaian strategi pencarian setelah empat korban sebelumnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
(fca/knv)