kab/kota: Cilacap

  • Proyek Tol Terpanjang di RI Jadi Dibangun? Ini Kata Kementerian PU

    Proyek Tol Terpanjang di RI Jadi Dibangun? Ini Kata Kementerian PU

    Jakarta

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) masih mengkaji rencana pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) yang digadang-gadang menjadi tol terpanjang di Indonesia. Kajian ulang dilakukan salah satunya karena biaya pembangunan proyek tol tersebut terbilang cukup tinggi.

    Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra mengatakan, salah satu trase yang paling disoroti ialah dari Bandung ke Garut. Jalur tersebut berlokasi di kawasan pegunungan, sehingga biaya konstruksinya terbilang cukup mahal.

    “Karena memang biaya dari Bandung-Garut itu terlalu mahal, harus dikaji ulang lagi untuk bisa menarik investor,” kata Rachman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).

    Tol Getaci telah beberapa kali dilelang ulang, namun gagal. Kondisi ini sempat membuat tol dengan desain panjang keseluruhan 206,65 kilometer (km) itu akhirnya dipangkas prioritas pembangunannya, menjadi hanya sampai Ciamis atau sepanjang 108 km untuk tahap awal lelang.

    Akan tetapi, karena anggaran pembangunan yang terbilang masih cukup tinggi, Kementerian PU berencana kembali menyesuaikan prioritas pembangunan menjadi hanya sampai Tasikmalaya untuk tahap awalnya. Rachman memastikan, proyek ini akan segera dilelang ulang.

    “Bisa lelang ulang lagi. Aslinya kan Cilacap, sekarang kita cuman sampai Tasikmalaya,” ujar Rachman.

    Hingga saat ini pihaknya masih mengkaji dan menghitung ulang rencana pembangunan proyek tersebut. Oleh karena itu, ia belum dapat menyebutkan berapa estimasi biaya yang dibutuhkan untuk membangun tol dari Gedebage hingga Tasikmalaya.

    “Pokoknya lagi dikaji semua ini, beneran. Getaci, kemudian Gilimanuk-Mengwi,” kata dia.

    Sebagai informasi, langkah Presiden Prabowo Subianto dalam melakukan efisiensi anggaran besar-besaran di awal tahun ini membuat nasib kelanjutan sejumlah proyek ikut terancam. Hal ini termasuk dengan proyek Tol Getaci dan Tol Gilimanuk-Mengwi.

    Rachman mengatakan, Tol Getaci dan Tol Gilimanuk-Mengwi sendiri sedang dievaluasi ulang. Sebab, tol ini mendapat dukungan anggaran untuk proyek-proyek tersebut dari pemerintah terbilang cukup besar. Bahkan, anggaran pemerintah mengambil porsi hingga lebih dari setengah anggaran.

    “(Kontribusi anggaran pemerintah) lebih (dari setengahnya) karena Bandung-Garut yang paling mahal Bandung-Garut itu. Konstruksinya yang paling mahal karena lokasinya (di pegunungan),” kata Rachman di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).

    “Kita alokasinya sekarang sedang terbatas, apakah dimungkinkan dukungan konstruksi seperti Rp 4 triliun, atau Rp 5 triliun,” sambungnya.

    Meski demikian, Rachman juga belum dapat memastikan apakah proyek Tol Getaci dan Tol Gilimanuk-Mengwi tidak akan dilanjut lelang pada tahun ini. Keputusan baru akan diambil setelah evaluasi selesai dilakukan.

    (shc/ara)

  • Pemerintah Kaji Ulang Proyek Tol Getaci karena Biaya Terlalu Mahal – Halaman all

    Pemerintah Kaji Ulang Proyek Tol Getaci karena Biaya Terlalu Mahal – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Rachman Arief Dienaputra mengungkapkan, pemerintah akan mengkaji ulang proyek pembangunan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Tol Getaci).

    Menurut dia, pengkajian ulang dilakukan karena biaya pembangunan dari Gedebage, Bandung, hingga Garut dinilai terlalu tinggi. Ia berharap hasil kaji ulang proyek tol ini bisa menarik minat investor.

    “Biaya dari Bandung ke Garut itu terlalu mahal, harus dikaji ulang lagi untuk bisa menarik investor,” kata Arief ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

    Ia menambahkan, proses pelelangan proyek juga akan diulang seiring dengan kajian yang masih berjalan hingga saat ini.

    Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo berharap pembangunan proyek Tol Getaci bisa rampung di Pemerintahan Prabowo Subianto.

    Proyek tol ini disebut Dody menghadapi berbagai tantangan seperti lahan, pendanaan dan sempat mengalami gagal lelang.

    “Lahan sih biasanya. Satu, karena kesiapan lahan. Kedua, pendanaan,” katanya ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

    Sebagai informasi, rencana awalnya Tol Getaci sepanjang 206,65 kilometer membentang sampai Cilacap dan akan mulai dibangun pada akhir tahun 2022.

    Sebelumnya, Konsorsium BUMN-Swasta PT Jasamarga Gedebage Cilacap yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Kemitraan PT Daya Mulia Turangga-Gama Group-PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, telah menjadi pemenang tender proyek Tol Getaci.

    Namun, Konsorsium BUMN tersebut mundur karena masalah restrukturisasi salah satu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Kemudian proyek Tol Getaci kembali dilelang ulang.

    Dalam pengerjaannya, pembangunan Tol Getaci dibagi menjadi empat seksi.

    Seksi satu junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 km, seksi dua Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 km, seksi tiga Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 km, dan seksi empat Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 km. 

  • Semen Indonesia Serap 20 Ribu Tenaga Kerja Lewat Program Ini – Page 3

    Semen Indonesia Serap 20 Ribu Tenaga Kerja Lewat Program Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Program keberlanjutan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan anak usahanya di seluruh wilayah operasional tidak hanya berfokus menjaga kelestarian ekosistem alam, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Melalui inovasi program pengelolaan lingkungan dan sosial masyarakat, SIG tercatat telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 20 ribu orang sampai dengan tahun 2024.

    Inovasi tersebut di antaranya Koperasi Peduli Bumi (Korsa Bumi) dan program Paku Bumi milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Narogong yang membuka lapangan kerja bagi 11.345 warga Jawa Barat.

    Di Jawa Tengah, ada Bumi Kartini milik PT Semen Gresik di Rembang dan proyek Baruwani Ranajaya dan Baruwani Circular Hub milik SBI Pabrik Cilacap di Jawa Tengah yang menciptakan pekerjaan bagi 8.194 orang.

    Selanjutnya di Jawa Timur, ada proyek keberlanjutan SIG Pabrik Tuban berupa Ecopark Kembangsemi dan proyek keberlanjutan milik SBI Pabrik Tuban, yakni Mliwang Metubanyune dan proyek Banyusora. Ketiga proyek tersebut menciptakan lapangan kerja sebanyak 897 orang. 

    Di luar Jawa, inovasi pengelolaan lingkungan dan sosial yang menyita perhatian di antaranya adalah Revitalisasi Ikan Bilih dan Bu Andra Si Energik oleh PT Semen Padang di Sumatra Barat yang mencetak 953 tenaga kerja. Demikian juga Solusi Bersama Jaga Ekosistem Pesisir dan Laut Bebas Sampah (Sobat si Abes) oleh PT Solusi Bangun Andalas di Aceh yang membuka 67 lapangan kerja.

    Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, SIG menghadirkan inovasi lingkungan dan sosial yang sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk menjalankan kegiatan bisnis secara bertanggung jawab dan berpegang pada tiga prinsip keberlanjutan, yaitu kemakmuran (prosperity), masyarakat (people), dan bumi (planet).

    ”SIG telah membuktikan bahwa kegiatan bisnis dapat berjalan selaras dengan alam dan kehidupan sosial. Penyerapan lebih dari 20 ribu orang tenaga kerja dari masyarakat sekitar operasional Perusahaan, menunjukkan keberhasilan dari inovasi dan kolaborasi yang dilakukan SIG dalam aspek lingkungan dan sosial,” kata Vita Mahreyni dalam keterangan tertulis, Rabu (7/5/2025). 

    “Ini menjadi kontribusi kami terhadap arahan Kementerian BUMN dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan dan alam, serta pemberantasan kemiskinan,” lanjut dia. 

     

     

  • Pakar: Perlu kajian terkait usulan pembentukan Provinsi Jawa Selatan

    Pakar: Perlu kajian terkait usulan pembentukan Provinsi Jawa Selatan

    Purwokerto (ANTARA) – Pakar kebijakan publik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Slamet Rosyadi menilai perlu adanya kajian, terkait dengan usulan pembentukan provinsi baru di wilayah Jawa Tengah bagian selatan (Jasela), yang sempat diusulkan dengan sebutan Jateng Selatan atau Jawa Selatan.

    “Usulan pembentukan provinsi daerah khusus penyangga pangan di wilayah Jasela itu ide yang menarik, tapi itu perlu kajian,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

    Ia mengatakan kajian tersebut untuk mengetahui apakah betul wilayah Jasela layak untuk dijadikan sebagai provinsi daerah khusus penyangga pangan.

    Menurut dia, usulan tersebut harus mempunyai logika yang kuat, bukan sekadar bahasa politis yang disampaikan oleh seorang politikus ataupun tokoh daerah.

    “Karena tentu ini akan berimplikasi banyak kalau misalkan dilakukan pembentukan provinsi baru. Tapi paling tidak ini akan memberikan beban berat dalam hal pendanaan (pada pemerintah provinsi induk sebelum daerah otonomi baru itu bisa mandiri),” katanya.

    Ia mengatakan alangkah baiknya jika berbagai potensi yang ada di wilayah Jasela itu dioptimalkan dengan pengembangan kawasan tanpa harus membentuk daerah otonomi baru.

    Dalam hal ini, kata dia, kawasan tersebut dikembangkan di salah satu wilayah provinsi itu, misalnya sebagai penyangga pangan.

    “Mungkin itu sifatnya pada fungsinya saja ya, ada penguatan dari pusat. Misalkan di salah satu kabupaten di wilayah Jateng Selatan itu diberikan perhatian yang besar untuk bisa menjadi daerah penyangga pangan, saya kira itu yang rasional,” katanya menjelaskan.

    Lebih lanjut, dia mengatakan pengembangan kawasan sebenarnya merupakan kewenangan gubernur agar tidak ada ketimpangan pembangunan antara wilayah utara dan selatan Jateng.

    Menurut dia, Gubernur Jateng seharusnya berperan aktif dalam meningkatkan pembangunan di wilayah Jateng Selatan agar tidak tertinggal dari wilayah utara.

    “Gubernur harus diingatkan bahwa daerah-daerah yang tertinggal harus mendapatkan perhatian agar tidak ada ketimpangan dengan daerah lain,” kata Slamet.

    Usulan pembentukan provinsi baru di wilayah Jasela sebagai daerah khusus penyangga pangan itu disampaikan oleh anggota DPD RI Abdul Kholik yang selama ini menyuarakan pemerataan pembangunan agar tidak ada ketimpangan antara Jateng bagian utara dan Jateng bagian selatan.

    Dalam sebuah diskusi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (3/5) sore, Abdul Kholik mengatakan dari hasil kerja pengawasan terhadap pembangunan Jawa Tengah selama lima tahun sebagai senator periode 2019-2024, diketahui bahwa provinsi tersebut membutuhkan akselerasi untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, penanganan kemiskinan, pengembangan potensi daerah, dan permasalahan regional.

    Oleh karena itu, kata dia, opsi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut berupa pengembangan simpul kawasan utara, selatan, dan timur secara lebih merata.

    “Khusus untuk selatan ini, saya menyebutnya adalah Jasela, Jateng Selatan atau Jawa Selatan, ini membutuhkan skema khusus untuk dikembangkan. Idealnya memang harus menjadi provinsi, tapi jalurnya adalah dengan jalur menjadi daerah khusus penyangga pangan nasional,” kata Ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI itu.

    Menurut dia, hal itu disebabkan wilayah Jasela yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonosobo (Barlingmascakebpurwo) memiliki kekuatan berupa sektor pertanian dan maritim yang bisa menjadi penyangga pangan nasional.

    Dia mengatakan jika melihat berbagai keterangan pemerintah terutama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, tidak ada moratorium untuk pembentukan provinsi dengan jalur khusus, baik berupa daerah istimewa maupun daerah khusus.

    Oleh karena itu, kata dia, skema pengembangan wilayah Jasela tersebut diharapkan bisa sebagai daerah khusus penyangga pangan.

    “Ini tentu masih akan kami komunikasikan dengan pemerintah. Mudah-mudahan akselerasi ini, terobosan yang tadi saya konstruksikan dari semua fakta ini akan sangat menguntungkan untuk daerah, regional, bahkan nasional, mudah-mudahan ini bisa dipahami dan mungkin mudah-mudahan ke depan bisa diwujudkan,” kata Kholik.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kilang Cilacap Ajak Mitra Binaan Studi Banding Pengelolaan Sampah Non B3 di Indramayu

    Kilang Cilacap Ajak Mitra Binaan Studi Banding Pengelolaan Sampah Non B3 di Indramayu

    TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menyelenggarakan studi banding pengelolaan sampah non Bahan Berbahaya & Beracun (B3) di Bank Sampah Wiralodra Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/5/2025).

    Bank binaan Kilang RU VI Balongan ini dibentuk sejak 2018, fokus pada pengelolaan sampah organik & anorganik.

    Sampah anorganik diolah menjadi berbagai kerajinan tangan, sedangkan sampah organik diolah kembali sebagai media budidaya maggot untuk mengurai sampah, penggembur tanah, hingga pakan ikan & hewan ternak lain.

    Dalam kesempatan ini Kilang Cliacap membawa 8 orang mitra binaan dari Kelompok Bank Sampah Abhipraya pada program Masyarakat Mandiri Kutawaru (MAMAKU).

    STUDI BANDING: Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menyelenggarakan studi banding pengelolaan sampah non Bahan Berbahaya & Beracun (B3) di Bank Sampah Wiralodra Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/5/2025). Bank binaan Kilang RU VI Balongan ini dibentuk sejak 2018, fokus pada pengelolaan sampah organik & anorganik. (DOK. PERTAMINA CILACAP)

    Di bank sampah ini peserta mendapatkan materi pelatihan dan praktik langsung pembuatan kerajinan tangan dari limbah non B3 menjadi kursi, meja, dan lainnya. 

    Rato, local hero pada program MAMAKU menyambut antusias studi banding ini yang disebutnya sangat bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi kelompoknya.

    “Salah satu program Mamaku adalah Bank Sampah Abhipraya, sehingga apa yang kami dapatkan di kegiatan ini menjadi tambahan ilmu dan ide yang bisa diterapkan di Kutawaru,” katanya.

    Disebutkan, sampah di Kutawaru juga menjadi persoalan serius mengingat letak geografis yang dikelilingi perairan, kondisi ini mengakibatkan tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang memadai.

    “Semangatnya adalah sampah yang dihasilkan di Kelurahan kami harus habis dikelola di kelurahan kami karena ketiadaan TPS Terpadu. Kalaupun ada tentu butuh biaya tinggi untuk pengirimannya. Kunjugan studi banding ini menjadi salah satu solusi pemanfaatan sampah, terimakasih Kilang Cilacap,” imbuh Rato.

    Dari Bank Sampah Wiralodra, rombongan berlanjut mengunjungi kedai kopi Teman Istimewa.

    Kedai kopi ini yang juga binaan Kilang Balongan ini benar-benar istimewa karena seluruh karyawan di dalamnya merupakan penyandang tuna rungu dan disabilitas.  

    Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Cecep Supriyatna menyebutkan kunjungan studi banding ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan memperluas pengetahuan mitra binaan.

    “Bertemu dengan hal-hal baru seperti Bank Sampah Wiralodra dan Kopi Istimewa ini harapannya memberikan penyegaran kepada mereka. Selain itu bisa memunculkan ide dan gagasan baru untuk pengembangan dari apa yang sudah dilakukan selama ini,” jelasnya.

    Inisiatif Kilang Cilacap dalam peningkatana kapasitas mitra binaan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDG’s. Di antaranya tujuan pertama, mengakhiri kemiskinan; tujuan kedelapan, mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan; dan tujuan ketujuh belas, menguatkan implementasi dan merevitalisasi kemitraan global. (*)

     

  • Walhi Minta Pemerintah Hentikan Proyek Geothermal, Ini Respons Gubernur NTT

    Walhi Minta Pemerintah Hentikan Proyek Geothermal, Ini Respons Gubernur NTT

    Liputan6.com, Kupang – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Eksekutif Daerah Nusa Tenggara Timur (WALHI NTT) meminta pemerintah pusat untuk mengevaluasi dan menghentikan semua proyek Geothermal di NTT.

    Selain itu, WALHI NTT juga meminta Kementerian ESDM untuk mencabut Keputusan Menteri ESDM No. 2268/K/30/MEM/2017.

    Hal ini disampaikan Gres Gracelia, Divisi Advokasi WALHI NTT usai menghadiri pertemuan bersama Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Republik Indonesia terkait Pengembangan Geothermal di Pulau Flores pada Senin, 28 April 2025 di Ruang Rapat Gubernur NTT, Gedung Sasando Lantai 1 Kantor Gubernur NTT Jl. Eltari Nomor 52 Kupang.

    Grace juga meminta pemerintah untuk menghormati sikap Pemimpin Umat di Flores yang secara jelas dan tegas melakukan penolakan atas kebijakan geothermal.

    Dalam pertemuan yang dipimpin langsung oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ini, Grece mengungkapkan, penyusunan Rencana Umum Energi Daerah NTT (RUED NTT) dan implementasinya ke dalam RPJMD, Pemerintah Provinsi NTT mendorong keberlanjutan energi sesuai dengan kondisi energi yang ada di daerah, yakni pemanfaatan radiasi matahari, angin, air dan arus laut.

    “Sedangkan Pemerintah Pusat menghadirkan proyek geothermal. Hal ini terkesan Pemerintah Pusat sengaja membenturkan masyarakat dengan Pemerintah Daerah,” ungkap Gres.

    Lanjutnya, sejak awal, penetapan Flores sebagai pulau panas bumi/pulau geothermal dalam Keputusan Menteri ESDM No. 2268/K/30/MEM/2017, tidak melibatkan masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya masyarakat Pulau Flores.

    Selain itu, ESDM juga menentukan 28 titik potensial pengembangan geothermal di NTT yaitu 21 titik di Pulau Flores-Lembata, 6 titik di Pulau Alor dan 1 titik di Kabupaten Kupang.

    Dalam penetapan titik potensial ini, Gres mengatakan, masyarakat tidak pernah dimintai izin untuk melakukan pemetaan dan sosialisasi soal akan adanya pengembangan geothermal.

    Secara geografis, NTT sebagai provinsi yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan berada di jalur ring of fire, harusnya menjadi acuan dalam membuat kebijakan.

    “Situasi ini tentu memberikan suatu alarm bagi pemerintah tentang bagaimana pentingnya melihat kondisi geografis ini sebagai acuan pengembangan proyek geothermal yang juga punya dampak ekologis yang besar terhadap lingkungan di NTT, khususnya Flores yang dialiri oleh jalur cincin api atau ring of fire,” ujar Grace.

    Selain itu, grace juga mengkritisi pemerintah pusat yang abai terhadap ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat.

    “Fakta yang ditemukan WALHI, di setiap titik pengembangan geothermal, persoalan sosial, budaya ekologi dan ekonomi selalu menjadi hal utama dalam alasan penolakan warga,” kata Gres.

     

    Kejar Bebek, Pria Cilacap Tewas Tenggelam di Sungai Citanduy

  • Anggota DPD usulkan Jateng selatan jadi daerah khusus penyangga pangan

    Anggota DPD usulkan Jateng selatan jadi daerah khusus penyangga pangan

    opsi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut berupa pengembangan simpul kawasan utara, selatan, dan timur secara lebih merata

    Purwokerto (ANTARA) – Anggota DPD RI Abdul Kholik mengusulkan kawasan Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan dikembangkan menjadi daerah khusus penyangga pangan nasional karena wilayah tersebut memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan maritim.

    Dalam sebuah diskusi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu sore, Abdul Kholik mengatakan dari hasil kerja mengawasi pembangunan Jawa Tengah selama lima tahun sebagai senator periode 2019-2024 diketahui bahwa provinsi tersebut membutuhkan akselerasi untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, penanganan kemiskinan, pengembangan potensi daerah, dan permasalahan regional.

    Oleh karena itu, kata dia, opsi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut berupa pengembangan simpul kawasan utara, selatan, dan timur secara lebih merata.

    “Khusus untuk selatan ini, saya menyebutnya adalah Jasela, Jateng Selatan atau Jawa Selatan, ini membutuhkan skema khusus untuk dikembangkan. Idealnya memang harus menjadi provinsi, tapi jalurnya adalah dengan jalur menjadi daerah khusus penyangga pangan nasional,” kata Ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI itu.

    Menurut dia, hal itu disebabkan wilayah Jasela yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonosobo (Barlingmascakebpurwo) memiliki kekuatan berupa sektor pertanian dan maritim yang bisa menjadi penyangga pangan nasional.

    Dalam hal ini, dia mencontohkan Kabupaten Cilacap selain memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Tengah dengan potensi perikanan tangkap yang cukup melimpah, juga dikenal sebagai lumbung padi Jateng.

    Sementara Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo juga memiliki potensi pertanian hortikultura yang cukup besar, antara lain kentang dan cabai.

    Bahkan, di wilayah Jasela juga terdapat pelabuhan terbesar di pesisir selatan Pulau Jawa, yakni Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, juga terdapat dua bandar udara (bandara) yang terdiri atas Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga dan Bandara Tunggul Wulung Cilacap.

    Ia mengharapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat bisa memahami konteks kebutuhan tersebut dan pada akhirnya akan menjawab banyak hal, antara lain pengentasan kemiskinan bisa lebih cepat dan potensi daerah bisa berkembang.

    Bahkan, dia meyakini jika potensi pangan di Jasela dikonsolidasi dengan benar dan diperlakukan dengan baik, ekspor pangan dapat dilakukan dari wilayah Jasela.

    “Makanya kami berharap para kepala daerah di selatan ini juga bisa bersama-sama untuk mau mendiskusikan dan membangun kesepahaman, kemudian provinsi juga memberi ruang untuk ini, dan juga pusat memberi afirmasi untuk pengembangan Jasela sebagai daerah khusus penyangga pangan,” katanya.

    Dia mengatakan jika melihat berbagai keterangan pemerintah terutama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, tidak ada moratorium untuk pembentukan provinsi dengan jalur khusus, baik berupa daerah istimewa maupun daerah khusus.

    Oleh karena itu, kata dia, skema pengembangan wilayah Jasela tersebut diharapkan bisa sebagai daerah khusus penyangga pangan.

    “Ini tentu masih akan kami komunikasikan dengan pemerintah. Mudah-mudahan akselerasi ini, terobosan yang tadi saya konstruksikan dari semua fakta ini akan sangat menguntungkan untuk daerah, regional, bahkan nasional, mudah-mudahan ini bisa dipahami dan mungkin mudah-mudahan ke depan bisa diwujudkan,” kata Kholik.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bayi Terlantar Ditemukan di Bandar Lampung, Wali Kota Janji Bakal Rawat

    Bayi Terlantar Ditemukan di Bandar Lampung, Wali Kota Janji Bakal Rawat

    Liputan6.com, Lampung – Warga Kelurahan Bumi Kedamaian, Bandar Lampung, digemparkan oleh penemuan seorang bayi laki-laki yang tergeletak dalam kondisi lemah dan kedinginan, Rabu sore (30/4/2025). Bayi tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB oleh seorang anak, kemudian dilaporkan kepada warga sekitar.

    Saat ditemukan, bayi mungil itu memiliki berat 2,6 kilogram dan panjang 46 sentimeter, dengan kondisi tali pusar yang sudah terpotong. Tak lama setelah laporan diterima, bayi langsung dibawa ke RSUD A. Dadi Tjokrodipo untuk mendapat penanganan medis. “Sore tadi Bunda dapat laporan dari Camat Kedamaian. Langsung saya minta agar bayi segera dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” ujar Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, saat menjenguk sang bayi.

    Eva Dwiana menunjukkan kepeduliannya dengan langsung datang menjenguk bayi tersebut di rumah sakit. Dia memastikan kondisi bayi dalam keadaan sehat, meski masih harus menjalani perawatan sementara di bawah pengawasan tenaga medis.

    “Alhamdulillah kondisi adek bayi sehat. Saat ini, bayi sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bandar Lampung,” ungkapnya.

    Tak hanya merawat, Wali Kota Eva Dwiana juga memberi nama untuk bayi laki-laki tersebut: Apriansyah. Nama itu diambil sebagai bentuk kasih sayang sekaligus harapan agar bayi bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan bahagia.

    Wajah haru tak bisa disembunyikan dari raut Eva saat menatap sang bayi. Dia berharap orang tua atau keluarga bayi bisa segera ditemukan, namun tetap berkomitmen memberi perlindungan penuh.

    “Tak bisa berkata-kata, Bunda sedih sekali. Sampai sekarang orang tua atau keluarga bayi belum diketahui keberadaannya,” tutupnya.

    Heboh Bayi Kembar 3 Lahir di Majenang, Cilacap

  • Mantan Panglima TNI Marah Hercules Sebut Sutiyoso ‘Bau Tanah’, Ungkap Masa Lalu Sang Ketum GRIB JAYA

    Mantan Panglima TNI Marah Hercules Sebut Sutiyoso ‘Bau Tanah’, Ungkap Masa Lalu Sang Ketum GRIB JAYA

    TRIBUJAKARTA.COM – Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo marah besar kepada Ketua Umum GRIB JAYA, Rosario de Marshall atau biasa dipanggil Hercules.

    Pasalnya, Hercules dianggap menghina Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Sutiyoso yang dianggap bau tanah.

    Menanggapi hal tersebut, Gatot menilai Hercules merupakan sosok yang kurang ajar dan tidak tahu diri.

    “Dia merasa paling hebat, gitu. Kalau sudah pensiun enggak ada mata kirinya dia tuh enggak dianggap itu ya kan,” kata Gatot Nurmantyo dikutip TribunJakarta.com dari akun youtube Refly Harun Official, Kamis (1/5/2025).

    Kata Jenderal Bintang Empat itu tegas bahwa Sutiyoso maupun Purnawirawan TNI tidak pernah menyatakan akan kudeta.

    “Fitnah itu,” imbuhnya.

    Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa Sutiyoso bukanlah orang sembarangan. 

    Mantan Gubernur DKI Jakarta itu merupakan purnawirawan baret merah di Kopassus. 

    “Bintang tiga, jenderal, saya juga purnawirawan tidak kau anggap, kau ngomong seenak perutmu saja itu,” tegas Gatot.

    “Ingat kau dulu TBO (Tenaga Bantuan Operasi), kau bisa ke Jakarta pakai apa? Sudah purnawirawan juga yang bawa kamu ke sini. Kok ngomong seenaknya kayak gitu? Tidak sopan. Sudah jadi raja kau? kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kalau itu preman,” tambah Gatot.

    Selain itu, Gatot Nurmantyo marah terkait kejadian di Depok. Dimana mobil polisi dibakar oleh anggota GRIB.

    “Kalau saya diam, orang akan menyangka bahwa polisi sudah enggak ada. Ini bahaya untuk negara kesatuan Republik Indonesia,” kata Gatot.

    Gatot menegaskan ucapan Hercules tidak hanya menghina pensiunan Kopassus tetapi juga Presiden Prabowo Subianto. 

    Pasalnya, Prabowo pernah menjabat sebagai Pangkostrad dan Danjen Kopassus

    “Kau bilang bau-bau tanah lagi. Saya juga bau tanah. Yang sopan bicara kepada para purnawirwan itu. Enggak ada satupunakan mengkhianati negara akan kudeta enggak ada. Justru mendukung,” kata Gatot.

    Gatot mengatakan para purnawirawan TNI merupakan orang yang mencintai negara. Oleh karena itu, para purnawirawan prajurit TNI mendukung Prabowo Subianto.

    “Purnawirawan-purnawirawan yang di situ, yang bicara itu mereka adalah orang-orang gila. Gila mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk presiden saya. Dia itu gila mencinta negara. Kau apa jasanya terhadap negara? Hidup di negara ini ya yang sopan santun,” ungkapnya.

    Mantan Panglima TNI itu mengaku tidak pernah berbicara keras. Namun, ia menuturkan harus menggunakan bahasa preman bila berbicara kepada preman.

    Gatot pun kembali mengungkit rekam jejak Sutiyoso yang tidak mudah meraih pangkat jenderal bintang tiga. 

    “Mereka berdarah-darah termasuk saya juga berdarah-darah di Timor Timur,” katanya.

    Gatot mengingatkan negara akan mengalami kehancuran bila sudah dikuasai preman.  

    “Negara tidak boleh ada preman dan itu harus diberantas karena itu membuat pabrik-pabrik lari ke Vietnam, itu jadi masalah,” ujarnya. 

    Sutiyoso Kecewa

    Sutiyoso kecewa dengan organisasi masyarakat (ormas) yang menggunakan seragam baret merah bak Kopassus.

    Sebagai purnawirawan jenderal TNI bintang tiga tiga yang menjabat Wadanjen Kopassus (1992-1993), Sutiyoso memahami betapa besar perjuangannya untuk bisa mendapatkan baret merah.

    Sutiyoso berbicara soal seragam ormas terkait opininya menyetujui wacana revisi Undang-Undang (UU) Ormas yang digulirkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

    “Bagaimana kita itu untuk mendapatkan baret merah enam bulan latihannya, dari Batujajar, ke gunung hutan, jalan 10 hari ke Cilacap ke Nusakambangan pakai baret merah, tahu-tahu dipakai ormas-ormas ini, kita sangat kecewa lah,” kata Sutiyoso.

    Pria yang karib disapa Bang Yos itu berharap, jika UU Ormas benar-benar akan direvisi, maka harus ada aturan soal seragam.

    “Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi Undang-Undang Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian.”

    “Saya tidak nyaman melihat ormas berpakaian yang terkesan lebih tentara dari tentara,” kata Bang Yos.

    Alasan lain Bang Yos menyetujui revisi UU Ormas adalah karena pengalamannya 11 tahun di Jakarta.

    Ia pernah menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997.

    Setelahnya 10 tahun ia menjabat Gubernur Jakarta.

    Selama itu, ia bersinggungan dengan ormas, yang menurutnya berperilaku bak preman.

    “Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan,” kata Sutiyoso.

    Hercules Ngamuk

    Mendengar pernyataan Sutiyoso, Hercules ngamuk.

    Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.

    Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

    Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

    “Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.

    Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.

    “Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Hari Buruh 1 Mei, 39 Kereta Api Keberangkatan dari Gambir dan Senen Berhenti di Stasiun Jatinegara

    Hari Buruh 1 Mei, 39 Kereta Api Keberangkatan dari Gambir dan Senen Berhenti di Stasiun Jatinegara

    Jakarta: PT KAI Daop 1 Jakarta menyampaikan kereta api jarak jauh (KAJJ) keberangkatan Stasiun Gambir dan Pasar Senen berhenti di Stasiun Jatinegara saat Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2025. Hal ini diberlakukan untuk menghindari keterlambatan penumpang karena kemacetan lalu lintas.

    “Pada hari biasa, KA yang berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen tidak berhenti di Stasiun Jatinegara,” kata Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dikutip dari Antara, Kamis 1 Mei 2025.

    Ixfan menyebutkan KA yang hari ini Kamis, 1 Mei berangkat antara pukul 05.40 WIB hingga 23.50 WIB dari Pasar Senen serta antara pukul 06.20 WIB hingga 22.05 WIB dari Gambir akan berhenti di Stasiun Jatinegara untuk melayani naik penumpang. Adapun waktu keberangkatan KA dari kedua stasiun tersebut tidak mengalami perubahan.

    “Dengan adanya pengaturan pola operasi khusus ini, diharapkan para pelanggan dapat menghindari risiko keterlambatan akibat pengalihan arus lalu lintas menuju kedua stasiun tersebut, dan memiliki pilihan untuk naik dari Stasiun Jatinegara,” kata Ixfan.
    Daftar Kereta yang Berhenti di Stasiun Jatinegara
    Adapun dari 39 KAJJ, sebanyak 21 perjalanan KA berangkat dari Stasiun Gambir yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara, yaitu:

    1. Argo Semeru KA 6 Gambir-Surabaya Gubeng (berangkat 08.20 WIB)

    2. Argo Parahyangan KA 132 Gambir-Bandung (07.30 WIB)

    3. Taksaka KA 46 Gambir-Yogyakarta (07.45 WIB)

    4. Argo Bromo Anggrek KA 2 Gambir-Surabaya Pasar Turi (08.20 WIB)

    5. Argo Dwipangga KA 16 Gambir-Solo Balapan (08.50 WIB)

    6. Gunung Jati KA 118 Gambir-Semarang Tawang (09.00 WIB)

    7. Sembrani KA 40 Gambir-Surabaya Pasar Turi (10.20 WIB)

    8. Manahan KA 62 Gambir-Solo Balapan (10.30 WIB)

    9. Cakrabuana KA 122 Gambir-Cirebon (09.30 WIB)

    10. Taksaka KA 44 Gambir-Yogyakarta (14.00 WIB)

    11. Brawijaya KA 38 Gambir-Malang (15.45 WIB)

    12. Bima KA 8 Gambir-Surabaya Gubeng (17.00 WIB)

    13. Gajayana KA 36 Gambir-Malang (18.50 WIB)

    14. Cakrabuana KA 124 Gambir-Purwokerto (19.10 WIB)

    15. Sembrani KA 42 Gambir-Surabaya Pasar Turi (19.30 WIB)

    16. Pandalungan KA 32 Gambir-Jember (19.55 WIB)

    17. Argo Bromo Anggrek KA 4 Gambir-Surabaya Pasar Turi (20.30 WIB)

    18. Argo Lawu KA 14 Gambir-Solo Balapan (20.45 WIB)

    19. Purwojaya KA 54 Gambir-Cilacap (20.55 WIB)

    20. Taksaka KA 48 Gambir-Yogyakarta (21.20 WIB)

    21. Gunung Jati KA 120 Gambir-Cirebon (22.05 WIB).
     

    Sementara itu, 18 KA dari Stasiun Pasar Senen yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara pada 1 Mei 2025, yakni:

    1. Fajar Utama Solo KA 110 Pasar Senen-Solo Balapan (05.40 WIB)

    2. Airlangga KA 272 Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi (09.15 WIB)

    3. Serayu KA 284 Pasar Senen-Purwokerto (09.30 WIB)

    4. Tegal Bahari KA 204 Pasar Senen-Solo Balapan (05.40 WIB)

    5. Gaya Baru Malam Selatan KA 90 Pasar Senen-Surabaya Gubeng (11.10 WIB)

    6. Matarmaja KA 270 Pasar Senen-Malang (11.25 WIB)

    7. Sawunggalih KA 112 Pasar Senen-Kutoarjo (13.15 WIB)

    8. Brantas KA 152 Pasar Senen-Blitar (14.10 WIB)

    9. Cikuray KA 300 Pasar Senen-Garut (17.20 WIB)

    10. Majapahit KA 246 Pasar Senen-Malang (17.40 WIB)

    11. Tawang Jaya KA 260 Pasar Senen-Semarang Poncol (18.25 WIB)

    12. Senja Utama YK KA 108 Pasar Senen-Yogyakarta (19.00 WIB)

    13. Serayu KA 288 Pasar Senen-Purwokerto (19.25 WIB)

    14. Sawunggalih KA 116 Pasar Senen-Kutoarjo (20.10 WIB)

    15. Madiun Jaya KA 144 Pasar Senen-Madiun (21.10 WIB)

    16. Gumarang KA 164 Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi (21.30 WIB)

    17. Singasari KA 150 Pasar Senen-Blitar (21.55 WIB)

    18. Tawang Jaya Premium KA 180 Pasar Senen-Semarang Poncol (18.25 WIB)

    Jakarta: PT KAI Daop 1 Jakarta menyampaikan kereta api jarak jauh (KAJJ) keberangkatan Stasiun Gambir dan Pasar Senen berhenti di Stasiun Jatinegara saat Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2025. Hal ini diberlakukan untuk menghindari keterlambatan penumpang karena kemacetan lalu lintas.
     
    “Pada hari biasa, KA yang berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen tidak berhenti di Stasiun Jatinegara,” kata Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dikutip dari Antara, Kamis 1 Mei 2025.
     
    Ixfan menyebutkan KA yang hari ini Kamis, 1 Mei berangkat antara pukul 05.40 WIB hingga 23.50 WIB dari Pasar Senen serta antara pukul 06.20 WIB hingga 22.05 WIB dari Gambir akan berhenti di Stasiun Jatinegara untuk melayani naik penumpang. Adapun waktu keberangkatan KA dari kedua stasiun tersebut tidak mengalami perubahan.

    “Dengan adanya pengaturan pola operasi khusus ini, diharapkan para pelanggan dapat menghindari risiko keterlambatan akibat pengalihan arus lalu lintas menuju kedua stasiun tersebut, dan memiliki pilihan untuk naik dari Stasiun Jatinegara,” kata Ixfan.

    Daftar Kereta yang Berhenti di Stasiun Jatinegara
    Adapun dari 39 KAJJ, sebanyak 21 perjalanan KA berangkat dari Stasiun Gambir yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara, yaitu:
     
    1. Argo Semeru KA 6 Gambir-Surabaya Gubeng (berangkat 08.20 WIB)
     
    2. Argo Parahyangan KA 132 Gambir-Bandung (07.30 WIB)
     
    3. Taksaka KA 46 Gambir-Yogyakarta (07.45 WIB)
     
    4. Argo Bromo Anggrek KA 2 Gambir-Surabaya Pasar Turi (08.20 WIB)
     
    5. Argo Dwipangga KA 16 Gambir-Solo Balapan (08.50 WIB)
     
    6. Gunung Jati KA 118 Gambir-Semarang Tawang (09.00 WIB)
     
    7. Sembrani KA 40 Gambir-Surabaya Pasar Turi (10.20 WIB)
     
    8. Manahan KA 62 Gambir-Solo Balapan (10.30 WIB)
     
    9. Cakrabuana KA 122 Gambir-Cirebon (09.30 WIB)
     
    10. Taksaka KA 44 Gambir-Yogyakarta (14.00 WIB)
     
    11. Brawijaya KA 38 Gambir-Malang (15.45 WIB)
     
    12. Bima KA 8 Gambir-Surabaya Gubeng (17.00 WIB)
     
    13. Gajayana KA 36 Gambir-Malang (18.50 WIB)
     
    14. Cakrabuana KA 124 Gambir-Purwokerto (19.10 WIB)
     
    15. Sembrani KA 42 Gambir-Surabaya Pasar Turi (19.30 WIB)
     
    16. Pandalungan KA 32 Gambir-Jember (19.55 WIB)
     
    17. Argo Bromo Anggrek KA 4 Gambir-Surabaya Pasar Turi (20.30 WIB)
     
    18. Argo Lawu KA 14 Gambir-Solo Balapan (20.45 WIB)
     
    19. Purwojaya KA 54 Gambir-Cilacap (20.55 WIB)
     
    20. Taksaka KA 48 Gambir-Yogyakarta (21.20 WIB)
     
    21. Gunung Jati KA 120 Gambir-Cirebon (22.05 WIB).
     

     
    Sementara itu, 18 KA dari Stasiun Pasar Senen yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara pada 1 Mei 2025, yakni:
     
    1. Fajar Utama Solo KA 110 Pasar Senen-Solo Balapan (05.40 WIB)
     
    2. Airlangga KA 272 Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi (09.15 WIB)
     
    3. Serayu KA 284 Pasar Senen-Purwokerto (09.30 WIB)
     
    4. Tegal Bahari KA 204 Pasar Senen-Solo Balapan (05.40 WIB)
     
    5. Gaya Baru Malam Selatan KA 90 Pasar Senen-Surabaya Gubeng (11.10 WIB)
     
    6. Matarmaja KA 270 Pasar Senen-Malang (11.25 WIB)
     
    7. Sawunggalih KA 112 Pasar Senen-Kutoarjo (13.15 WIB)
     
    8. Brantas KA 152 Pasar Senen-Blitar (14.10 WIB)
     
    9. Cikuray KA 300 Pasar Senen-Garut (17.20 WIB)
     
    10. Majapahit KA 246 Pasar Senen-Malang (17.40 WIB)
     
    11. Tawang Jaya KA 260 Pasar Senen-Semarang Poncol (18.25 WIB)
     
    12. Senja Utama YK KA 108 Pasar Senen-Yogyakarta (19.00 WIB)
     
    13. Serayu KA 288 Pasar Senen-Purwokerto (19.25 WIB)
     
    14. Sawunggalih KA 116 Pasar Senen-Kutoarjo (20.10 WIB)
     
    15. Madiun Jaya KA 144 Pasar Senen-Madiun (21.10 WIB)
     
    16. Gumarang KA 164 Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi (21.30 WIB)
     
    17. Singasari KA 150 Pasar Senen-Blitar (21.55 WIB)
     
    18. Tawang Jaya Premium KA 180 Pasar Senen-Semarang Poncol (18.25 WIB)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)