kab/kota: Cikini

  • Kreativitas Pengrajin Cikini Hasilkan Perhiasan Emas Bernilai Tinggi

    Kreativitas Pengrajin Cikini Hasilkan Perhiasan Emas Bernilai Tinggi

    Foto Bisnis

    Grandyos Zafna – detikFinance

    Jumat, 24 Okt 2025 10:00 WIB

    Jakarta – Di Cikini Gold Centre, emas tak sekadar dijual tapi juga diciptakan. Para pengrajin bekerja teliti membentuk logam mulia menjadi perhiasan bernilai tinggi.

  • Pemerintah resmi berikan stimulus tambahan berupa BLT senilai Rp30 triliun

    Pemerintah resmi berikan stimulus tambahan berupa BLT senilai Rp30 triliun

    Jumat, 17 Oktober 2025 19:44 WIB

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (ketiga kanan) didampingi Mensos Saifullah Yusuf (tengah), Mensesneg Prasetyo Hadi (kedua kanan), Seskab Teddy Indra Wijaya (kanan), Wamenaker Afriansyah Noor (ketiga kiri) dan Kepala BKP Angga Raka Prabowo (kedua kiri) memberikan pengumuman paket stimulus ekonomi di Kantor Pos Cikini, Jakarta, Jumat (17/10/2025). Pemerintah mengumumkan paket stimulus tambahan berupa BLT tambahan senilai total Rp30 triliun dan perluasan program magang berbayar menjadi 80 ribu peserta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/bar

    Penerima BLT menunjukan uang tunai yang diterima saat pengumuman paket stimulus ekonomi di Kantor Pos Cikini, Jakarta, Jumat (17/10/2025). Pemerintah mengumumkan paket stimulus tambahan berupa BLT tambahan senilai total Rp30 triliun dan perluasan program magang berbayar menjadi 80 ribu peserta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Survei IPO: Seskab Teddy Jadi Menteri dengan Jabatan Paling Tepat
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 Oktober 2025

    Survei IPO: Seskab Teddy Jadi Menteri dengan Jabatan Paling Tepat Nasional 21 Oktober 2025

    Survei IPO: Seskab Teddy Jadi Menteri dengan Jabatan Paling Tepat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Lembaga survei Indonesia Political Opinion menyebut, Teddy Indra Wijaya menjadi menteri Kabinet Merah Putih yang paling tepat menduduki jabatannya.
    Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengatakan, pihaknya menanyakan kepada responden terkait siapa menteri yang dianggap paling sesuai dengan bidangnya.
    “Kami tanyakan dari daftar menteri-menteri di bawah ini nama-nama siapa yang menurut bapak/ibu tepat menduduki posisinya sebagai menteri,” kata Dedi dalam konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).
    “Yang pertama adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dianggap paling tepat dengan persepsi evaluasi publik 85,1 persen,” lanjut Dedi.
    Di posisi kedua, menteri kedua yang dianggap paling cocok menempati jabatannya adalah Menteri Agama Nasaruddin Umar 71,2 persen; Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa 70,8 persen; Menteri Luar Negeri Sugiono 70,5 persen.
    Lalu, Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan; Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti 52,4 persen; Menteri Koordinator bidang Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 51,7 persen; dan Menteri Koordinator bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra.
    Selanjutnya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Yusanto 43,9 persen; Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir 40,6 persen; serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani 35,5 persen.
    Sementara itu, pada sisi kinerja menurut persepsi publik, Purbaya menempati posisi teratas dengan angka 17,5 persen.
    Teddy menempati urutan kedua dengan angka 15,1 persen; Sugiono 11,8 persen; Zulkifli Hasan 9,8 persen; dan Erick Thohir 7,4 persen.
    “Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dianggap paling bekerja dengan baik, 17,5 persen,” kata Dedi.
    Adapun survei dilakukan pada 9 sampai 17 Oktober 2025 terhadap 1.200 responden.
    Sampel dipilih melalui teknik stratified multistage random sampling (SMRS).
    Margin of error penelitian ini 2,90 persen dengan tingkat akurasi 95 persen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mahasiswa: Kampus IKJ Enak di Cikini, Tak Perlu Pindah ke Kota Tua
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Oktober 2025

    Mahasiswa: Kampus IKJ Enak di Cikini, Tak Perlu Pindah ke Kota Tua Megapolitan 20 Oktober 2025

    Mahasiswa: Kampus IKJ Enak di Cikini, Tak Perlu Pindah ke Kota Tua
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Sejumlah mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) mempertanyakan urgensi pemindahan kampus ke Kota Tua. 
    Abel (21), salah seorang mahasiswa lainnya, mengaku sudah nyaman di kampus IKJ Cikini karena sejuk dan tidak terlalu panas.
    Jika membutuhkan ruang yang lebih luas untuk kegiatan seni, mahasiswa bisa memanfaatkan fasilitas di Taman Ismail Marzuki (TIM).
    “Sebenarnya IKJ di sini udah enak, enggak perlu pindah,” ucap Abel saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Senin (20/10/2025).
    Abel menambahkan saat ini IKJ hanya perlu melakukan sedikit renovasi dan memperbaiki akses menuju kampus dibandingkan relokasi.
    “Enggak perlu memindahkan institusi ke sana,” tambahnya.
    Senada dengan Abdel, Rivo (21) mahasiswa IKJ, mengaku heran dengan munculnya rencana relokasi tersebut karena tidak menunjukkan alasan yang kuat. 
    Apalagi IKJ sudah memiliki identitas dan keterikatan historis dengan kawasan Cikini dan Taman Ismail Marzuki (TIM).
    “Impresi pertama kayak kenapa tiba-tiba banget? Terus kayak urgensinya apa untuk tiba-tiba di Kota Tua?,” kata Rivo.
    Rivo mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan jika memang kampus di Kota Tua ditujukan hanya untuk menggelar eksebisi, bukan untuk kegiatan belajar.
    “Kampus dua tuh untuk apa? Mahasiswanya juga enggak seramai itu,” ungkapnya.
    Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengusulkan pemindahan kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
    “Kami akan mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memindahkan IKJ ke tempat ini (Kota Tua),” ujar Pramono Anung saat ditemui di Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (18/10/2025).
    Langkah tersebut dilakukan untuk menjadikan Kota Tua yang merupakan kawasan heritage menjadi pusat aktivitas dan kreativitas para seniman.
    Oleh sebab itu, kata Pramono, dibutuhkan para seniman, terutama dari IKJ, untuk dapat memperkuat atmosfer seni dan budaya di Kota Tua.
    “Saya yakin ruang kreativitasnya menjadi lebih baik, lebih lebar, lebih luas,” kata Pramono.
    Dalam pelaksanaannya, pihak dari pemerintah daerah dan pusat akan menyiapkan lokasi terlebih dahulu sebelum pemindahan dilakukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kampus IKJ Cikini Tetap Dipakai Mahasiswa meski Ada Rencana Relokasi ke Kota Tua
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Oktober 2025

    Kampus IKJ Cikini Tetap Dipakai Mahasiswa meski Ada Rencana Relokasi ke Kota Tua Megapolitan 20 Oktober 2025

    Kampus IKJ Cikini Tetap Dipakai Mahasiswa meski Ada Rencana Relokasi ke Kota Tua
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Syamsul Maarif menegaskan kampus IKJ di Cikini tetap akan dipakai kegiatan belajar mahasiswa meski ada rencana relokasi ke Kota Tua.
    “Oh, tetap dong,” ujar Syamsul saat ditemui Kompas.com pada Senin (20/10/2025).
    Syamsul menjelaskan Kampus IKJ di Cikini tetap akan dipakai mengingat kegiatan seni memerlukan fasilitas yang cukup banyak.
    “Perlu ada fasilitas yang cukup banyak ya kegiatan seni,” ungkapnya.
    Syamsul mengatakan pihaknya akan mematangkan rencana relokasi kampus ke wilayah Kota Tua dan menyusun masterplan terlebih dahulu.
    “November ini akan kita matangkan supaya ide Gubernur itu bahwa 2027 betul-betul bisa diaplikasikan,” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengusulkan pemindahan kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua, Jakarta.
    “Kami akan mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memindahkan IKJ ke tempat ini (Kota Tua),” ujar Pramono Anung saat ditemui di Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (18/10/2025).
    Langkah tersebut dilakukan untuk menjadikan Kota Tua yang merupakan kawasan heritage menjadi pusat aktivitas dan kreativitas para seniman.
    Oleh sebab itu, kata Pramono, dibutuhkan para seniman, terutama dari IKJ untuk dapat memperkuat atmosfer seni dan budaya di Kota Tua.
    “Saya yakin ruang kreativitasnya menjadi lebih baik, lebih lebar, lebih luas,” kata Pramono.
    Dalam pelaksanaannya, pihak dari pemerintah daerah dan pusat akan menyiapkan lokasi terlebih dahulu sebelum pemindahan dilakukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Cek Penerima BLT Hari Ini, Ini Link Resmi dari Pemerintah
                        Nasional

    2 Cek Penerima BLT Hari Ini, Ini Link Resmi dari Pemerintah Nasional

    Cek Penerima BLT Hari Ini, Ini Link Resmi dari Pemerintah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp 300.000 per bulan selama Oktober hingga Desember 2025 akan diluncurkan pada Senin (20/10/2025).
    Program BLT tersebut termasuk dalam paket stimulus ekonomi yang akan disalurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
    “Dalam tiga bulan (masyarakat) berhak masing-masing sebulan mendapat Rp 300.000. Nanti mulai hari Senin, dapat diambil, berarti sekali ambil langsung dapat Rp 900.000,” kata Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya dalam keterangan resmi, Minggu (20/10/2025).
    Lantas, bagaimana cara mengecek terdaftar atau tidaknya sebagai penerima BLT? Berikut link dan cara mengeceknya:
    Penerima BLT harus warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di desil 1-4 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional atau DTSEN.
    Masyarakat yang berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN), TNI, maupun Polri tidak termasuk sebagai penerima BLT.
    Adapun penerima diwajibkan memiliki rekening bank yang ditunjuk pemerintah untuk memudahkan proses transfer dana.
    Untuk mengecek apakah masuk sebagai daftar penerima BLT, masyarakat bisa mengunjungi situs resmi:
    https://cekbansos.kemensos.go.id
    .
    Setelah laman situs terbuka, masukkan provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa sesuai dengan alamat penerima.
    Isi nama lengkap sesuai dengan yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP). Setelah itu, masukkan kode captcha yang tertera di layar untuk verifikasi, kemudian klik tombol “Cari Data”.
    Dalam peluncurannya pada Jumat (17/10/2025), sebanyak 35.046.783 keluarga penerima manfaat akan menerima BLT.
    Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, setidaknya akan sekira 140 juta orang yang akan menerima BLT, jika mengacu dari 35.046.783 keluarga penerima manfaat.
    Total anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk menjalankan paket stimulus ekonomi berupa BLT tersebut mencapai Rp 30 triliun.
    Airlangga menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto meminta agar BLT ditambah, sehingga rakyat akan kembali menerima BLT dalam rentang Oktober-Desember 2025.
    “Bapak Presiden minta menambahkan bantuan langsung tunai ini yang akan diberikan pada bulan Oktober, November, dan Desember 2025, dan akan diterima oleh 35.046.783 keluarga penerima manfaat,” ujar Airlangga saat mengumumkan paket stimulus ekonomi di Kantor Pos Indonesia Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).
    “Ini lebih tinggi dari BLT sebelumnya, dan ini bisa menjangkau kurang lebih 140 juta orang kalau kita berasumsi satu KPM itu adalah ayah, ibu, dan dua orang anak,” sambungnya.
    Selain itu, pemerintah juga menggulirkan paket stimulus ekonomi berupa program magang nasional dengan memberikan uang saku per bulannya.
    Para peserta magang nasional akan mendapat uang saku yang jumlahnya setara dengan uang saku daerah kabupaten dan kota.
    “Dan seluruh peserta magang diberikan uang saku per bulan yang besarannya sama dengan uang saku daerah kabupaten dan kota. Dan di samping itu juga mendapat iuran untuk jaminan kehilangan kerja dan JKM. Dan itu tidak memotong uang saku yang diberikan oleh pemerintah,” ujar Airlangga.
    Airlangga menjelaskan, bantuan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja bagi para fresh graduate di dunia usaha, industri, dan BUMN, termasuk lembaga pemerintah dan Bank Indonesia.
    Program magang nasional didukung 1.666 perusahaan dengan 26.181 lowongan magang, yang menargetkan total 100 ribu peserta hingga akhir 2025.
    Nantinya, akan ada dua gelombang untuk program ini, Gelombang pertama diikuti 20 ribu peserta yang mulai bekerja pada 20 Oktober 2025.
    Sementara gelombang kedua program magang nasional akan dibuka pada November dengan target tambahan 80 ribu peserta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siap-Siap! BLT Tambahan dari Prabowo Rp1,5 Juta Cair Hari Ini

    Siap-Siap! BLT Tambahan dari Prabowo Rp1,5 Juta Cair Hari Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Presiden Prabowo Subianto kembali meluncurkan bantuan langsung tunai sementara (BLTS) atau BLT Kesejahteraan Rakyat pada Jumat lalu (17/10/2025). BLTS ini diberikan kepada 35.046.783 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

    Peluncuran BLTS ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, Menteri Sosial, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, mewakili Presiden Prabowo Subianto di Kantor Pos Cikini, Jakarta.

    Jumlah penerima BLT ini ditambah 17,2 juta KPM dari regular 18,3 juta KPM khusus pada kuartal IV ini. Adapun, peluncuran ini untuk menjaga daya beli masyarakat.

    “Jumlah ini lebih tinggi sebelumnya, dan ini bisa menjangkau 104 juta orang, kalau asumsi 1 KPM ada ayah, ibu, dan dua orang anak,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat penyaluran BLTS Kesra di Kantor Pos Cikini, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    BLTS ini memberikan penambahan jumlah KPM diluar BLT reguler yang disalurkan oleh Kemensos melalui PKH dan Sembako.

    Penyaluran akan disalurkan melalui dua cara yaitu melalui himbara dan PT Pos Indonesia.

    “Melalui Himbara yang 18,2 juta dan ini akan langsung diberikan minggu depan (Senin), dan juga yang 17,2 juta akan melalui PT POS, dan hari ini dilakukan secara simbolis kepada 50 orang yang belum pernah mendapatkan bantuan sebelumnya dan masuk di angka 17,2 juta,” tambah Airlangga.

    Untuk 18,2 juta KPM yang juga masuk sebagai penerima bantuan regular Kemensos, mendapatkan penebalan bantuan di triwulan keempat ini melalui BLTS.

    Lantas berapa jumlah bantuannya?

    Bantuan tersebut diberikan senilai Rp900 ribu, dengan rincian Rp300 ribu per bulan yang diberikan satu kali di bulan Oktober.

    “Katakanlah kalau dia di 3 bulan ke-4 ini dapat Rp600 ribu. Ada tambahan dari Bapak Presiden, Rp300 ribu kali 3. Berarti Rp900 ribu. Maka KPM sembako pada 3 bulan ke-4 ini mendapatkan Rp1,5 juta setiap keluarga,” kata Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, dikutip dari pernyataan resminya, Jumat (17/10/2025).

    Gus Ipul juga menjelaskan penerima bantuan ini telah masuk dalam Data Tungal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) pada desil 1 hingga 4.

    Gus Ipul juga mengimbau kepada penerima bantuan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya dan sesuai dengan peruntukan yaitu membeli bahan pokok atau kebutuhan dasar.

    “Jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak peruntukannya apalagi untuk Judol,” Gus Ipul, mengingatkan.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 7
                    
                        BLT Tambahan Rp 300 Ribu Cair Besok, Tepat 1 Tahun Prabowo
                        Nasional

    7 BLT Tambahan Rp 300 Ribu Cair Besok, Tepat 1 Tahun Prabowo Nasional

    BLT Tambahan Rp 300 Ribu Cair Besok, Tepat 1 Tahun Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto telah menginstruksikan penambahan bantuan langsung tunai (BLT) untuk sebanyak 35.046.783 keluarga penerima manfaat.
    Dengan demikian, diperkirakan BLT tambahan ini bisa menjangkau kurang lebih 140 juta orang dengan asumsi satu keluarga terdapat ayah, ibu, dan dua orang anak.
    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, BLT tambahan ini di luar BLT reguler yang disalurkan melalui Kemensos setiap bulan kepada 20,88 juta keluarga penerima manfaat, melalui Program Keluarga Harapan dan juga Bantuan Sembako.
    Total dari BLT tambahan ini mencapai Rp 30 triliun, yang merupakan hasil dari efisiensi pemerintah.
    “Bapak Presiden minta menambahkan bantuan langsung tunai ini yang akan diberikan pada bulan Oktober, November, dan Desember 2025, dan akan diterima oleh 35.046.783 keluarga penerima manfaat. Ini lebih tinggi dari BLT sebelumnya, dan ini bisa menjangkau kurang lebih 140 juta orang kalau kita berasumsi satu KPM itu adalah ayah, ibu, dan dua orang anak,” ujar Airlangga di Kantor Pos Indonesia, Cikini, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
    “Tambahan BLT ini di luar BLT reguler yang disalurkan melalui Kemensos setiap bulan kepada 20,88 juta keluarga penerima manfaat melalui Program Keluarga Harapan dan juga Bantuan Sembako,” sambungnya.
    Jumlah bantuan yang diberikan adalah Rp 300.000 per bulan selama tiga bulan (Oktober–Desember), yang akan disalurkan sekaligus dengan total Rp 900.000 per keluarga.
    Airlangga menjelaskan, BLT tambahan akan disalurkan pemerintah mulai Senin (20/10/2025), melalui PT Pos Indonesia.
    Tanggal tersebut bertepatan dengan 1 tahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
    “Penyalurannya akan dilakukan segera melalui Himbara untuk 18,3 juta, dan ini akan langsung diberikan mulai minggu depan, dan juga yang 17,2 juta melalui PT Pos. Dan ini juga siap untuk diberikan mulai hari Senin nanti,” jelas Airlangga.
    Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, juga mengingatkan agar bantuan yang diterima tidak disalahgunakan.
    “Jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak peruntukannya, apalagi untuk judol (judi online) atau membeli pulsa. Prioritasnya adalah untuk kebutuhan dasar mereka,” ujar Gus Ipul.
    Gus Ipul menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan tambahan BLT ini dengan tujuan agar bantuan tersebut benar-benar sampai kepada yang membutuhkan.
    “Kami imbau kepada masyarakat yang mendapatkan bantuan ini untuk benar-benar dipergunakan sesuai peruntukannya, yaitu membeli bahan-bahan pokok atau kebutuhan-kebutuhan dasar,” tambahnya.
    Bagi masyarakat yang ingin mengecek apakah termasuk dalam daftar penerima BLT Kesra, mereka dapat menggunakan dua cara berikut:
    Untuk memudahkan pengecekan, masyarakat bisa menggunakan aplikasi Cek Bansos Kemensos. Berikut cara mengeceknya:
    – Unduh aplikasi Cek Bansos Kemensos di Google Play Store atau Apple App;
    – Store Pilih menu “Cek Bansos”;
    – Masukkan data sesuai KTP (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, dan nama lengkap);
    – Lakukan verifikasi keamanan sesuai petunjuk aplikasi;
    – Tekan tombol “Cari Data” untuk melihat hasilnya;
    – Jika terdaftar, aplikasi akan menampilkan nama penerima dan status penyaluran.
    Selain melalui aplikasi, masyarakat juga dapat mengakses situs resmi Kemensos untuk memeriksa status penerima:
    – Akses laman
    https://cekbansos.kemensos.go.id
    ;
    – Isi data sesuai KTP (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa, dan nama lengkap);
    – Masukkan kode verifikasi yang tertera di layar;
    – Klik tombol “Cari Data” untuk mendapatkan status penerimaan bantuan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mensesneg Beri Penjelasan soal Tambah dan Hapus Lembaga di Era Prabowo

    Mensesneg Beri Penjelasan soal Tambah dan Hapus Lembaga di Era Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa pembentukan sejumlah lembaga baru di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bukan tanpa alasan, melainkan didasari atas kebutuhan dan evaluasi fungsi birokrasi yang terus berkembang.

    Hal ini dia sampaikan saat ditemui usai acara peluncuran program stimulus keempat berupa tambahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan program magang untuk lulusan perguruan tinggi di Kantor Pos Cikini, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    “Lembaga itu disesuaikan dengan kebutuhan. Manakala kita merasa kita memerlukan, ya itu sebagai sebuah konsekuensi pasti kita buat. Tapi kemudian juga di satu sisi ketika kita merasa ada beberapa lembaga yang fungsinya sekarang sudah tergantikan di kementerian, nah itu juga tidak ada masalah kita lebur,” ujar Prasetyo

    Dia menyebutkan, selain membentuk lembaga baru, pemerintah juga melakukan pengurangan atau penggabungan lembaga yang dinilai tidak lagi relevan. “Tapi ada juga yang kita korting,” katanya.

    Menanggapi kritik publik soal penunjukan orang-orang dekat Presiden untuk memimpin lembaga baru, Prasetyo menilai hal itu merupakan keputusan wajar selama berdasarkan rekam jejak dan kapasitas. “Ya masa merekrut orang jauh? Kan kita mau bekerja, harus mengerti track record-nya,” ujarnya

    Prasetyo juga menegaskan bahwa perubahan struktur kabinet atau pembentukan lembaga baru bukan tanda pemerintah belum solid, melainkan bentuk penyesuaian terhadap dinamika di lapangan.

    “Tidak mungkin suatu perencanaan sejak awal sudah sempurna. Dalam perjalanan kita menemukan bahwa, oh di sektor ini butuh perkuatan, di sektor ini terlalu besar jadi perlu perampingan,” jelasnya.

    Dia mencontohkan, salah satu temuan penting pemerintah adalah banyaknya pondok pesantren yang belum memiliki izin bangunan, sehingga diperlukan unit atau direktorat khusus untuk menangani aspek keamanan infrastruktur pesantren.

    “Ya masa kemudian enggak boleh kita menambah satu direktorat khusus menangani masalah pondok pesantren dari sisi keamanan bangunan? Jadi, cara berpikirnya itu substantif, bukan soal menambah tanpa arah,” ucapnya.

    Menurutnya, proses adaptasi ini adalah hal wajar dalam pemerintahan yang berorientasi hasil. “Ibarat pemain bola, kita merasa sudah main jago semua. Tapi latihan setiap hari belum tentu menang. Begitu main, ternyata kita harus lakukan perubahan. Kita janji terus berbenah,” tandas Prasetyo.

  • Mensesneg Sebut Evaluasi Pemerintah Tidak Tunggu Setahun

    Mensesneg Sebut Evaluasi Pemerintah Tidak Tunggu Setahun

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memastikan proses evaluasi terhadap kinerja kabinet di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak menunggu momentum satu tahun pemerintahan.

    Dia menekankan bahwa evaluasi selalu dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan capaian program dan penyelesaian kendala di lapangan.

    Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai meninjau kesiapan pelaksanaan stimulus ekonomi keempat, yang meliputi tambahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) serta program magang bagi lulusan perguruan tinggi, di Kantor Pos Cikini, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    “Kami enggak ada patokan satu tahun, enggak ada patokan enam bulan. Patokannya adalah programnya apa, sudah dikerjakan belum, ada kendala enggak. Kalau ada kendala, bagaimana kita cari jalan keluar,” ujar Prasetyo.

    Prasetyo menyebut, masih banyak program prioritas yang tengah berjalan dan membutuhkan koordinasi lintas kementerian serta evaluasi teknis di lapangan. Pemerintah, kata dia, akan terus memantau pelaksanaan program agar manfaatnya tepat sasaran dan berdampak langsung kepada masyarakat.

    Lebih lanjut, dia menegaskan, pendekatan evaluasi yang digunakan pemerintah lebih menekankan pada kinerja nyata dan perbaikan berkelanjutan, bukan pada tenggat waktu administratif.

    “Jadi enggak ada patokan waktunya. Dan terus terang, kita merasa memang belum puas,” pungkas Prasetyo.

    Dalam kesempatan terpisah, baru-baru ini Indostrategi merilis riset kinerja setahun Presiden Prabowo. Dikutip dari riset Indostrategi, Sabtu (18/10/2025), periset menuliskan bahwa data penerima bansos belum akurat, sehingga masih ditemukan warga miskin yang  tidak terdata dan penerima bantuan ganda.

    “Pemerintah Indonesia juga belum ada roadmap atau strategi jangka panjang untuk membuat masyarakat mandiri dan keluar dari kemiskinan,” dikutip dari riset.

    Hasil riset Indostrategi merekomendasikan kepada pemerintah dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf yakni perkuat integrasi data sosial nasional bersama

    BPS dan BKKBN agar targeting bansos akurat dan adaptif terhadap dinamika sosial. Alihkan fokus dari bantuan sesaat ke pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama UMKM berbasis komunitas miskin dan pesisir.

    Selain itu, Kemensos juga harus kembali mengkaji ulang desain sekolah rakyat dan kampung nelayan agar memiliki indikator kinerja, roadmap, dan sistem monitoring yang jelas.