Penghuni Kos di Menteng Disebut Sepi Sepekan Setelah Penemuan Mayat Diplomat Kemlu
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Suasana di rumah indekos tempat diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ADP (39), ditemukan tewas tampak sepi meski nyaris sepekan berlalu sejak kejadian tragis tersebut.
Para penghuni kamar kos dilaporkan enggan kembali, bahkan sebagian besar memilih menginap di rumah kerabat.
“Sudah sepi aja. Penjaga kos enggak kelihatan, kayaknya juga penghuni lain masih pada nginep di rumah saudara,” ujar seorang satpam yang berjaga di sekitar lokasi saat ditemui
Kompas.com
, Rabu (16/7/2025).
Pantauan Kompas.com di lokasi, kamar nomor 105 yang sebelumnya ditempati ADP masih terpasang garis polisi.
Garis berwarna kuning itu menyilang di antara pintu dan jendela.
Di depan kamar tampak papan peringatan lantai basah, ember hitam, dan sebotol air mineral.
Satpam mengatakan situasi sudah kembali stabil, namun masih terasa mencekam. Polisi, kata dia, masih sesekali memantau lokasi.
“Iya polisi sering saya lihat, beberapa hari lalu malah mereka rame banget nongkrong deket pos satpam saya,” ucapnya.
Sementara itu, toko vape yang berada tepat di depan kos tetap beroperasi normal dan melayani pelanggan.
Beberapa pengunjung terlihat keluar masuk seperti biasa.
Namun, karyawan bernama Rifqi yang sempat dimintai keterangan polisi disebut telah berhenti bekerja.
“Katanya sih habis dipanggil ke kantor pusat tadi di jam 13.00 WIB, terus langsung berhenti. Saya juga baru denger tadi dari teman kalau dia resign hari ini,” kata Dani, pegawai pengganti di toko vape.
Toko vape itu menempati dua ruangan yang terhubung langsung dengan area kos.
Bagian depan untuk penjualan, sementara ruangan kedua untuk tamu, lengkap dengan kamar mandi. Ruangan kedua itu bersebelahan dengan kamar ADP.
Diberitakan sebelumnya, ADP ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
Saat ditemukan, tubuh ADP dalam posisi telentang di atas kasur dengan kepala terlilit lakban kuning dan tubuh tertutup selimut biru.
Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk lakban, kantong plastik, dompet, dan pakaian korban.
Sejumlah obat ringan seperti obat sakit kepala dan lambung juga ditemukan, namun belum diketahui apakah berkaitan dengan penyebab kematian.
Penyidik menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya, tetapi belum dapat memastikan apakah lakban tersebut dipasang sendiri atau oleh orang lain.
Penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti
kematian diplomat
tersebut.
(Reporter: Lidia Pratama Febrian | Editor: Faieq Hidayat)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Cikini
-
/data/photo/2025/07/10/686fab6be02cc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penghuni Kos di Menteng Disebut Sepi Sepekan Setelah Penemuan Mayat Diplomat Kemlu Megapolitan 18 Juli 2025
-

Merayakan kebahagiaan di “Benang Merah Festival” di TIM
Jakarta (ANTARA) – Sederet aktivitas, mulai dari kelas seni tari, pertunjukan musik, pameran produk dan ruang bercakap-cakap dihadirkan untuk merayakan kebahagiaan warga di “Benang Merah Festival”, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, pada 17 Juli-21 Juli 2025.
“Kami membayangkan festival itu bisa menjadi ruang pertemuan untuk kemudian saling merayakan setiap pengetahuan, setiap pengalaman, setiap pergerakan kita di dalamnya,” ujar Direktur “Benang Merah Festival”, Josh Marcy di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, festival ini bukan hanya untuk seniman, sutradara dan koreografer tetapi juga menjadi ruang untuk warga bisa berkumpul, bertemu dan melakukan berbagai aktivitas.
“Ada sekitar 40-an komunitas dari sanggar, komunitas tari, ada komunitas seni rupa yang berpartisipasi,” kata Josh.
Direktur Pelaksana “Benang Merah Festival”, Chriskevin menargetkan festival dapat dinikmati siapapun dari generasi apapun dan dari mana saja.
Ini termasuk para penyandang disabilitas. Sebab, festival dirancang agar dapat dinikmati mereka dengan kebutuhan khusus seperti teman tulis.
Kurator “Benang Merah Festival”, Rebecca Kezia menyampaikan bahwa di antara beragam kegiatan yang bisa pengunjung lakukan. Salah satunya berwisata dari Stasiun Cikini ke Hutan Universitas Indonesia (UI).
“Sebuah perjalanan untuk memaknai ulang, apa sih artinya bebas? Dan juga melihat lagi kedekatan kita sama pengalaman inderawi yang mungkin makin susah sekarang karena ada sosial media,” kata dia.
Selain itu, akan pula dihadirkan pertunjukan reflektif dari Ari Dwianto (Inyong) dan cerita tentang migrasi yang dimulai dari Indonesia sampai ke Amerika.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/07/16/6877735ff21d8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kondisi Terkini TKP Tewasnya Diplomat Kemlu, Masih Dipasang Garis Polisi Megapolitan 16 Juli 2025
Kondisi Terkini TKP Tewasnya Diplomat Kemlu, Masih Dipasang Garis Polisi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Indekos diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ADP (39) ditemukan tewas di kawasan Menteng, Jakarta Pusat kembali normal pada Rabu (16/7/2025).
Pantauan Kompas.com di lokasi, toko vape yang berada tepat di depan indekos tetap buka dan melayani pelanggan. Beberapa orang tampak keluar masuk toko.
Namun, kamar nomor 105 yang dihuni ADP masih terpasang garis polisi berwarna kuning.
Garis itu menyilang di antara pintu dan jendela kamar.
Di depan kamar ada tanda peringatan lantai basah berwarna kuning, ember hitam, dan sebotol air mineral.
Kondisi garis polisi terlihat sudah lebih longgar dibanding pekan lalu.
Tak tampak aktivitas dari penjaga kos atau penghuni lainnya. Lokasi kejadian masih tampak sepi.
Seorang satpam yang berjaga tak jauh dari lokasi menyebut situasi sudah stabil.
“Sudah sepi aja. Penjaga kos enggak kelihatan, kayaknya juga penghuni lain masih pada nginep di rumah saudara,” kata satpam tersebut saat ditemui.
Satpam tersebut juga mengatakan sejak kejadian, hanya sesekali terlihat polisi memantau lokasi.
Selain itu, tak ada aktivitas lain yang mencolok di sekitar rumah kos tersebut.
“Iya polisi sering saya lihat, beberapa hari lalu malah mereka rame banget nongkrong deket pos satpam saya,” tuturnya.
Kompas.com sempat menanyakan soal keberadaan Rifqi, karyawan toko vape yang sebelumnya memberikan keterangan kepada polisi.
Menurut karyawan pengganti bernama Dani, Rifqi sudah tidak bekerja lagi di lokasi tersebut.
“Katanya sih habis dipanggil ke kantor pusat tadi di jam 13.00 WIB, terus langsung berhenti. Saya juga baru denger tadi dari teman kalau dia resign hari ini,” kata Dani, Rabu.
Sembari bertanya kondisi toko vape yang terhubung dengan kos memang tampak meliputi dua ruangan dari kamar kos yang dijadikan satu.
Area ruang depan untuk penjualan vape dan ruang kedua untuk tamu.
Terlihat juga dua pintu yang terkunci rapat dari dalam dengan beberapa kursi dan meja.
Di ruangan kedua vape ini juga terdapat kamar mandi. Di mana ruangan ini bersebelahan dengan kamar ADP.
Sebelumnya diberitakan, seorang diplomat Kementerian Luar Negeri berinisial ADP (39) ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
Ketika pertama kali ditemukan, ADP dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepala korban tampak terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut berwarna biru.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, serta pakaian yang dikenakan korban saat ditemukan tak bernyawa.
Selain itu, ditemukan pula sejumlah obat-obatan ringan di dalam kamar, seperti obat sakit kepala dan obat lambung.
Namun, belum ada indikasi keterkaitan antara obat-obatan tersebut dengan penyebab kematian korban. Polisi juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.
Meski demikian, penyidik belum dapat memastikan apakah lakban tersebut dipasang sendiri oleh korban atau melibatkan pihak lain.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/20/682c5a062329e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Ungkap Alasan Penjaga Kos Bolak-balik di Depan Kamar Kos Diplomat Kemlu Megapolitan 12 Juli 2025
Polisi Ungkap Alasan Penjaga Kos Bolak-balik di Depan Kamar Kos Diplomat Kemlu
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi mengungkap alasan
penjaga kos
mondar-mandir di depan kamar ADP, diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kosannya kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebut, penjaga kos tersebut sedang menindaklanjuti permintaan istri ADP.
“Benar, istrinya minta penjaga kos cek (kamar ADP) karena handphone suaminya mati,” kata Ade Ary kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
Dalam rekaman CCTV pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.27 WIB, penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar ADP.
Ia bertelanjang dada, mengenakan sarung kotak-kotak, dan menyampirkan pakaian putih di pundak kiri. Ia tampak berbicara di telepon menggunakan mode speaker.
Penjaga itu sempat berhenti dan menoleh ke arah kamar korban, lalu berjalan kembali.
Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri cukup lama di depan kamar, sekitar 22 detik, diduga masih berbicara lewat telepon.
Pukul 05.20 WIB, ia kembali terlihat melintas, kali ini mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu.
Ia sempat mengintip ke arah jendela kamar ADP sebelum akhirnya berbalik arah.
Sebelumnya, komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat sang istri mencoba menghubungi kembali keesokan paginya pukul 05.00 WIB, ponsel ADP sudah tak aktif.
Karena tak ada kabar hingga pukul 08.00 WIB, istri ADP meminta penjaga kos memeriksa ke kamar suaminya.
Penjaga kos
bersama satu orang lainnya lantas membuka paksa jendela kamar yang rupanya sudah dalam kondisi dicongkel.
Di dalam kamar, mereka menemukan ADP dalam keadaan tidak bernyawa, kepala terlilit lakban dan tubuhnya tertutup selimut.
Polisi menyatakan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun barang hilang dari lokasi.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan ada sidik jari ADP pada lakban, namun belum bisa dipastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada orang lain yang terlibat.
Diketahui, ADP adalah warga asal Sleman, DIY, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tinggal seorang diri di kamar kos. Sedangkan istrinya berada di Yogyakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/11/6870f48551903.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Minta Polisi Periksa Kerabat Diplomat Kemlu, Kriminolog UI: Orang Terdekat Wajib Dicurigai Megapolitan 11 Juli 2025
Minta Polisi Periksa Kerabat Diplomat Kemlu, Kriminolog UI: Orang Terdekat Wajib Dicurigai
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kriminolog Universitas Indonesia, Haniva Hasna, meminta polisi memeriksa kerabat terdekat diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), yang ditemukan tewas di kamar kosnya.
Menurut Haniva, kerabat terdekat merupakan pihak yang terakhir berkomunikasi dengan ADP sebelum ia ditemukan meninggal dunia.
“Karena dalam setiap kali ada kejahatan atau pembunuhan, orang yang pertama kali wajib dicurigai adalah orang terdekat,” ujar Haniva kepada
Kompas.com,
Jumat (11/7/2025).
Haniva menilai, kerabat terdekat dapat memberikan informasi penting mengenai kondisi atau masalah yang dihadapi ADP sebelum meninggal.
Informasi ini juga dinilai krusial untuk membangun kronologi maupun mengidentifikasi penyebab kematian.
“Sehingga dari sini bisa diketahui sebenarnya, beberapa hari terakhir atau beberapa bulan terakhir ini (aktivitas ADP),” ungkapnya.
Selain kerabat, Haniva juga mendorong polisi agar memeriksa ponsel milik ADP.
“Jadi (periksa ponsel) sangat penting itu, kan bisa menjadi alat bukti, dan ponsel itu kan (benda) yang paling dekat jaraknya (dengan ADP),” ucapnya.
Haniva menambahkan, ponsel bisa menjadi kunci untuk mengungkap penyebab kematian.
Ia juga mengingatkan jika ponsel tidak bisa dibuka atau data di dalamnya sudah terhapus, perlu dicurigai kemungkinan adanya intervensi pihak lain.
“Kita harus curiga, apakah di ponselnya ternyata sudah terhapus semua, berarti kalau sudah terhapus semua, berarti ya semakin meyakinkan kalau ada pihak lain,” kata Haniva.
“Dan kalau hal itu terjadi, ini bisa merupakan rekayasa,” lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, ADP ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Cikini,
Menteng
,
Jakarta
Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
Saat pertama kali ditemukan, ADP dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepala korban tampak terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut berwarna biru.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, serta pakaian yang dikenakan korban.
Selain itu, ditemukan pula sejumlah obat-obatan ringan di dalam kamar, seperti obat sakit kepala dan obat lambung. Namun, belum ada indikasi bahwa obat-obatan tersebut berkaitan dengan penyebab kematian korban.
Polisi juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Viral Pagar Stasiun Cikini Dilompati, KAI Tetap Tak Akan Bongkar
Jakarta –
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta menyampaikan alasan pihaknya tidak membuka pagar pembatas bagian tengah Stasiun Cikini usai viral dilompati warga untuk menyeberang jalan. KAI menegaskan telah menyediakan dua titik akses menuju dan keluar stasiun.
“Ada dua titik sebelah utara menuju taman dekat tempat kumpul ojek pengkolan, sebelah selatan ada akses masuk dekat Indomaret dan shelter Transjakarta,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, dilansir Antara, Jumat (4/7/2025).
Dia mengatakan KAI Jakarta tak membuka pagar pembatas bagian tengah stasiun juga untuk menghindari adanya angkutan semisal taksi atau ojek parkir sembarangan.
“Supaya tertib. Kalau pagar dibuka, ojek, taksi akan mangkal di sembarang tempat. Jalan akan macet. Belum lagi pedagang akan masuk pedestrian seperti di sebelahnya,” kata dia.
Ixfan mengingatkan aksi melompati pagar bukan hanya melanggar aturan, melainkan juga berpotensi membahayakan keselamatan penumpang itu sendiri serta mengganggu kelancaran operasional di area stasiun. Menurut dia, hampir seluruh stasiun KRL di wilayah Daop 1 Jakarta dirancang dengan sistem pemagaran pada area pejalan kaki atau pedestrian.
Hal ini tidak hanya berfungsi untuk keamanan dan keselamatan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya penataan kawasan stasiun agar lebih tertib dan terintegrasi.
(fca/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Alasan KAI Jakarta tak buka pagar bagian tengah Stasiun Cikini
Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta tidak membuka pagar pembatas bagian tengah Stasiun Cikini salah satunya karena sudah menyediakan dua titik akses menuju stasiun.
Hal itu disampaikan menyusul video viral di sosial media terkait aksi para penumpang melompati pagar pembatas Stasiun Cikini.
“Ada dua titik sebelah utara menuju taman dekat tempat kumpul ojek pengkolan, sebelah selatan ada akses masuk dekat Indomaret dan shelter Transjakarta,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan KAI Jakarta tak membuka pagar pembatas bagian tengah stasiun juga untuk menghindari adanya angkutan semisal taksi atau ojek parkir sembarangan.
“Supaya tertib. Kalau pagar dibuka, ojek, taksi akan mangkal di sembarang tempat. Jalan akan macet. Belum lagi pedagang akan masuk pedestrian seperti di sebelahnya,” kata dia.
Adapun belum lama ini, sebuah video viral di media sosial para penumpang kereta melompati pagar pembatas Stasiun Cikini. Ini lantaran pintu keluar stasiun cukup jauh dari halte angkutan umum.
Ixfan mengingatkan aksi melompati pagar bukan hanya melanggar aturan, namun juga berpotensi membahayakan keselamatan penumpang itu sendiri serta mengganggu kelancaran operasional di area stasiun.
Menurut dia, hampir seluruh stasiun KRL di wilayah Daop 1 Jakarta dirancang dengan sistem pemagaran pada area pejalan kaki atau pedestrian.
Hal ini tidak hanya berfungsi untuk keamanan dan keselamatan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya penataan kawasan stasiun agar lebih tertib dan terintegrasi.
Ixfan menambahkan, KAI Daop 1 Jakarta akan terus berkolaborasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku pengelola pelayanan KRL untuk menangani secara persuasif seperti petugas melakukan aktif mengawasi dan menegur penumpang yang melompat pagar.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kata KAI Jakarta soal aksi lompat pagar di Stasiun Cikini
Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta mengingatkan aksi melompati pagar stasiun khususnya di Stasiun Cikini seperti dalam video yang sempat viral belum lama ini, melanggar aturan dan membahayakan keselamatan.
“Tindakan tersebut jelas melanggar ketertiban umum dan mencerminkan kurangnya kesadaran untuk menghormati fasilitas publik,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Kamis.
Dia menyatakan, aksi melompati pagar bukan hanya melanggar aturan, namun juga berpotensi membahayakan keselamatan penumpang itu sendiri serta mengganggu kelancaran operasional di area stasiun.
Ixfan menyampaikan, hampir seluruh stasiun KRL di wilayah Daop 1 Jakarta dirancang dengan sistem pemagaran pada area pejalan kaki atau pedestrian.
Hal ini tidak hanya berfungsi untuk keamanan dan keselamatan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya penataan kawasan stasiun agar lebih tertib dan terintegrasi.
Stasiun Cikini memiliki sejarah panjang sebagai simpul mobilitas sekaligus ruang publik. Sejak tahun 2013, PT KAI melakukan penataan menyeluruh, termasuk sterilisasi dan relokasi kios-kios di sekitar stasiun.
Ini sebagai langkah awal untuk mengembalikan fungsi utama stasiun sebagai area layanan transportasi yang aman, nyaman dan profesional.
“Ini termasuk pembangunan pagar pembatas, bertujuan agar stasiun tidak lagi semrawut dan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, tertib, aman, nyaman serta berkelanjutan,” kata Ixfan.
Dia lalu mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas dan tertib saat berada di kawasan stasiun.
PT KAI Daop 1 Jakarta akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk petugas pengamanan internal dan eksternal, untuk memastikan seluruh penumpang mematuhi aturan serta menjaga ketertiban bersama.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Viral Penumpang KRL Lompat Pagar di Stasiun Cikini, KAI Imbau Taati Aturan
Jakarta –
Viral unggahan video mengenai penumpang KRL yang keluar dari Stasiun Cikini dengan cara melompati pagar pembatas. Hal itu dilakukan penumpang karena pintu masuk dinilai terlalu jauh dari area tap in dan tap out stasiun.
Merespon hal tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta menyayangkan tindakan tersebut. Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan perbuatan tersebut tidak mencerminkan perilaku tertib dan berkesadaran sebagai pengguna transportasi publik.
Ia menyebut aksi melompati pagar bukan hanya melanggar aturan, namun juga berpotensi membahayakan keselamatan penumpang itu sendiri serta mengganggu kelancaran operasional di area stasiun. Untuk itu penumpang diimbau untuk mentaati aturan.
“Kami sangat menyayangkan masih ada oknum penumpang yang dengan sengaja melompati pagar pembatas saat keluar dari Stasiun Cikini. Tindakan tersebut jelas melanggar ketertiban umum dan mencerminkan kurangnya kesadaran untuk menghormati fasilitas publik,” ujar Ixfan dalam keterangannya, Rabu (3/7/2025).
Sebagai informasi, hampir seluruh stasiun KRL di wilayah Daop 1 Jakarta telah dirancang dengan sistem pemagaran pada area pejalan kaki atau pedestrian. Hal ini tidak hanya berfungsi untuk keamanan dan keselamatan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya penataan kawasan stasiun agar lebih tertib dan terintegrasi.
Stasiun Cikini memiliki sejarah panjang sebagai simpul mobilitas sekaligus ruang publik. Di era awal 2000-an, kawasan tangga bawah stasiun sempat dikenal dengan keberadaan “Galeri Jalanan” yang diisi oleh pedagang dan komunitas lokal.
Namun sejak 2013, PT KAI mulai melakukan penataan menyeluruh, termasuk sterilisasi dan relokasi kios-kios di sekitar stasiun sebagai langkah awal untuk mengembalikan fungsi utama stasiun sebagai area layanan transportasi yang aman, nyaman, dan profesional.
PT KAI Daop 1 Jakarta akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk petugas pengamanan internal dan eksternal, untuk memastikan seluruh penumpang mematuhi aturan serta menjaga ketertiban bersama.
“Langkah penataan yang dilakukan KAI sejak lebih dari satu dekade lalu, termasuk pembangunan pagar pembatas, bertujuan agar stasiun tidak lagi semrawut dan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, tertib, aman, nyaman, serta berkelanjutan. Oleh karena itu kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas dan tertib saat berada di kawasan stasiun,” tambah Ixfan.
Tonton juga “Kisah Masinis KRL, Pahlawan Antar-Jemput Jutaan Orang Tiap Hari” di sini:
(ada/ara)
/data/photo/2025/07/17/6878b8021e7fc.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)