MA: PN Cikarang Sudah Surati BPN Sebelum Eksekusi Perumahan Tambun, tapi Tak Direspons
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Mahkamah Agung mengatakan, Pengadilan Negeri (PN) Cikarang dan PN Bekasi sudah dua kali menyurati Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bekasi terkait eksekusi pengosongan tanah di Setia Mekar, Tambun Selatan, Bekasi.
Namun, surat tersebut tidak ditanggapi BPN.
MA mengatakan, PN Bekasi sebagai pengadilan yang memberi delegasi dan
PN Cikarang
sebagai pengadilan yang menerima delegasi sengketa yang terjadi sejak 1996.
“Terhadap permohonan eksekusi, PN Bekasi telah melakukan aanmaning atau teguran kepada para termohon eksekusi, telah melakukan sita eksekusi terhadap obyek eksekusi, dan telah mendaftarkan sita eksekusi ke BPN Kabupaten Bekasi pada tanggal 3 Maret 2020 yang telah diterima oleh petugas BPN bernama Said, namun tidak ada data yang menunjukkan bahwa permohonan tersebut telah ditindaklanjuti oleh BPN dengan mencatat permohonan sita eksekusi tersebut,” kata Juru Bicara KPK Yanto, di Media Center MA, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Yanto mengatakan, PN Cikarang sudah melakukan beberapa hal setelah ditunjuk sebagai penerima delegasi perkara.
PN Cikarang, kata dia, sudah melakukan konstatering atau pencocokan terhadap obyek eksekusi, guna mengetahui letak pasti dan data-data yang diperlukan mengenai obyek eksekusi.
Dalam konstatering tersebut, PN Cikarang telah mohon bantuan kepada Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Komplek Lippo Cikarang Jalan Daha Blok B.4 Cibatu Cikarang Selatan, sebagaimana surat W11.U23/3124/HK.02/VIII/2022 tanggal 31 Agustus 2022 yang diterima oleh petugas BPN bernama Reza pada tanggal 2 September 2022.
Namun, ia mengatakan, berdasarkan Berita Acara Konstatering tanggal 14 September 2022, konstatering telah dapat dilaksanakan tanpa dihadiri oleh termohon eksekusi dan BPN.
Karenanya, ia mengatakan pendapat yang menyatakan BPN tidak dilibatkan dalam proses eksekusi adalah pendapat yang salah.
“Pendapat yang menyatakan BPN tidak dilibatkan dalam proses eksekusi adalah pendapat yang salah. SOP konstatering/pencocokan telah dilaksanakan oleh PN Cikarang dengan mengundang BPN, namun BPN tidak hadir tanpa keterangan,” tutur dia.
Yanto juga mengatakan, PN Cikarang telah melaksanakan eksekusi pengosongan dan penyerahan sebagaimana Berita Acara Eksekusi Pengosongan dan Penyerahan Nomor: 128/PDT.G/1996/PN.BKS Jo. Nomor: 572/PDT/1997/PT.BDG Jo. Nomor : 4930 K/PDT/1998 pada Kamis, 30 Januari 2025.
Selain itu, PN Cikarang telah mengirimkan hasil pelaksanaan eksekusi pengosongan dan penyerahan kepada PN Bekasi sebagaimana dalam surat Nomor 455/PAN.W11.U23/HK.02/I/2025 tanggal 31 Januari 2025.
Berdasarkan hal tersebut, MA menyatakan, PN Cikarang selaku delegasi perkara tersebut sudah melaksanakan permohonan eksekusi sesuai dengan pedoman teknis administrasi dan peradilan.
“Serta telah sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor 40/DJU/SK/HM.02.3/1/2019 tentang Pedoman Eksekusi Pada Pengadilan Negeri,” ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, polemik penggusuran lahan dan sebagian rumah warga di Desa Setia Mekar, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, terus bergulir.
Pada 30 Januari 2025, Pengadilan Negeri (PN) Cikarang mengeksekusi pengosongan lahan, memaksa pemilik rumah dan ruko pergi, meskipun mereka memegang Sertifikat Hak Milik (SHM).
Eksekusi ini didasarkan pada putusan Pengadilan Negeri Bekasi tahun 1997, yang memenangkan gugatan Mimi Jamilah, ahli waris Abdul Hamid, atas lahan yang diklaim bermasalah dalam transaksi jual beli sejak 1976.
Namun, eksekusi ini menuai kontroversi lantaran ada dugaan penggusuran yang tidak sesuai dengan batas tanah sengketa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Cikarang
-

PDN Cikarang Sudah 99,74% Rampung, Begini Nasib PDN Batam
Jakarta, CNBC Indonesia – Pusat Data Nasional (PDN) Cikarang hampir selesai dibangun. Direktur Jenderal Teknologi Pemerintah Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Mira Tayyiba mengatakan penyelesaiannya sudah sampai 99,74% per bulan Desember lalu.
“Jadi beberapa bulan ini kita akan menyelesaikan yang 0,26% dalam bentuk konfigurasi perangkat. Setelah itu akan dilakukan audit keamanan oleh BSSN,” kata Mira ditemui di DPR RI, Kamis (13/2/2025).
Dia mengatakan siap dioperasikan secara terbatas dalam waktu dekat. “InsyaAllah akhir kuartal satu akan mulai dirilis secara terbatas,” ucapnya.
Dalam rapat dengan Komisi I DPR, Komdigi mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 9,69 triliun. Salah satunya berasal dari Pinjaman dan/ Hibah Luar Negeri (PHLN) penyelesaian proyek PDN Cikarang.
Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail mengatakan PHLN yang baru diluncurkan agar PDN Cikarang bisa tetap beroperasi. Terkait hal ini, pihaknya tengah berdiskusi dengan Kementerian Keuangan.
“Betul ini dibutuhkan luncurkan PHLN yang baru, tambahan. Khusus untuk menjamin PDN cikarang ini dapat beroperasi. Karena sudah hampir final di pengujungnya saja. Insya allah ini kami sedang diskusikan intensif dgn teman-teman dari kemenkeu,” jelasnya.
Pemerintah sebenarnya menyiapkan beberapa lokasi PDN, termasuk di Cikarang dan Batam. Lokasi terakhir diputuskan tidak dilanjutkan.
Ismail menjelaskan tawaran pinjaman pada pihak Korea Selatan tidak berjalan baik. Namun pemerintah tetap membuka opsi untuk kerja sama antar pemerintah begitu juga investasi dari pihak swasta.
“Yang nanti bisa menyiapkan investasi terlebih dulu, jadi pemerintah tidak harus spending budget di awal di depan. Kita bisa sewa layanan dan sebagainya,” kata Ismail.
Ismail mengatakan pada prinsipnya PDN jangan hanya berpusat pada satu titik saja. Dengan begitu bisa menjamin keamanan dan kapasitas pusat data.
Apalagi, dia menambahkan Indonesia memerlukan PDN dengan AI ready. Sayangnya hal tersebut belum bisa diterapkan di Cikarang.
Menurutnya, keberadaan PDN Cikarang tidak akan mencukupi menjangkau wilayah Indonesia yang begitu luas. “Karena wilayah kita luas, kita perlu redundant, backup, perlu peningkatan completing power untuk kemampuan mengantisipasi AI apps ke depan,” tuturnya.
(fab/fab)
-

Pencapaian Gemilang, Lippo Karawaci Catat Prapenjualan Rp 6,01 Triliun pada 2024
Jakarta, Beritasatu.com – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), perusahaan terkemuka di bidang properti dan layanan kesehatan di Indonesia berhasil mencatatkan prapenjualan sebesar Rp 6,01 triliun pada 2024. Angka ini melebihi target tahunan dengan pencapaian 112%, serta menunjukkan kenaikan 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian Lippo Karawaci tersebut mencerminkan tingginya permintaan pasar terhadap produk properti residensial dan komersial.
Properti residensial tetap menjadi kontributor utama, dengan kontribusi sebesar 64% terhadap total prapenjualan. Kinerja ini didorong oleh permintaan yang berkelanjutan untuk produk rumah tapak yang diluncurkan pada tahun sebelumnya, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown.
Selain itu, peluncuran produk baru seperti seri Zen, Cendana Suites, dan Blackslate di Park Serpong, serta XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis, juga memberikan kontribusi yang signifikan.
LPKR juga telah memulai serah terima tahap pertama proyek Park Serpong pada November 2024. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu, bahkan lebih cepat dari jadwal dalam waktu kurang dari 18 bulan.
Pada 2024, total penjualan Lippo Karawaci tercatat sebesar Rp 4,3 triliun. Penjualan residensial menjadi penyumbang terbesar dengan Rp 2,99 triliun, diikuti oleh penjualan kavling tanah sebesar Rp 491 miliar, dan produk komersial yang mencapai Rp 494 miliar.
Tak sampai di situ, pencapaian Lippo lainnya adalah penjualan kavling pemakaman di San Diego Hills turut menyumbang Rp 202 miliar pada total prapenjualan.
Anak usaha LPKR, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan prapenjualan sebesar Rp 1,64 triliun, yakni dengan kontribusi produk residensial sebesar 51%, produk komersial 22%, dan produk industri 27%.
Sedangkan pada 2025, LPKR menargetkan prapenjualan sebesar Rp 6,25 triliun yang merupakan peningkatan sebesar 16% dibandingkan target tahun sebelumnya.
CEO Grup Lippo, John Riady mengatakan, pertumbuhan ini akan didorong oleh pembangunan proyek residensial dan komersial baru di Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, serta wilayah lain dalam portofolio perusahaan.
“Kami berkomitmen untuk terus memperluas portofolio dan mendorong inovasi guna memenuhi kebutuhan pembeli rumah pertama dengan meluncurkan produk perumahan yang terjangkau di Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis,” katanya dalam keterangannya, Rabu (12/2/2025).
John Riady melanjutkan, dengan peluncuran proyek-proyek baru Lippo Karawaci yang akan datang. Pihaknya tetap optimistis pencapaian Lippo dapat mencatatkan kinerja yang kuat dan luar biasa pada masa yang akan datang.
-

Lippo Karawaci Capai Pra-Penjualan Properti Rp 6 Triliun
Jakarta –
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencapai pra-penjualan properti sebesar Rp 6,01 triliun pada 2024. Angka ini tercatat melebihi target tahunan perusahaan dengan pencapaian 112%.
CEO Grup Lippo John Riady mengatakan angka ini juga mencatatkan pertumbuhan pra-penjualan sebesar 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Mencerminkan permintaan pasar yang terus tumbuh terhadap produk properti residensial dan komersial.
“Produk properti residensial tetap menjadi pendorong utama dengan kontribusi sebesar 64% terhadap total pra-penjualan. Kinerja ini didorong oleh permintaan yang terus berlanjut untuk produk rumah tapak yang diluncurkan pada tahun sebelumnya, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown,” jelas John Riady dalam keterangan resminya, Selasa (11/2/2025).
Selain itu, peluncuran produk baru seperti seri Zen, Cendana Suites, dan seri Blackslate di Park Serpong, serta XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis, turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan.
“LPKR juga telah memulai serah terima tahap pertama proyek Park Serpong pada November 2024, menunjukkan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dengan penyelesaian lebih cepat dari jadwal dalam waktu kurang dari 18 bulan,” katanya lagi.
Secara rinci ia menjelaskan capaian pra-penjualan ini sebagian besar didapat dari penjualan Lippo Karawaci sepanjang tahun kemarin tercatat sebesar Rp 4,3 triliun.
Di mana penjualan residensial menjadi penyumbang terbesar dengan Rp 2,99 triliun, diikuti penjualan kavling tanah sebesar Rp 491 miliar, produk komersial yang mencapai Rp 494 miliar, dan penjualan kavling pemakaman di San Diego Hills turut menyumbang Rp 202 miliar terhadap total pra-penjualan.
Sedangkan anak usaha LPKR, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp1,64 triliun dengan kontribusi produk residensial sebesar 51%, produk komersial 22%, dan produk industri 27%.
“Menatap tahun 2025, LPKR menargetkan pra-penjualan sebesar Rp6,25 triliun, yang mengalami peningkatan 16% dibandingkan target tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini akan didorong oleh pembangunan proyek residensial dan komersial baru di Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, serta wilayah lainnya dalam landbank perusahaan,” terang John Riady.
“Kami berkomitmen untuk terus memperluas portofolio dan mendorong inovasi untuk memenuhi kebutuhan pembeli rumah pertama dengan meluncurkan produk perumahan yang terjangkau di Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis. Dengan peluncuran proyek-proyek baru yang akan datang, kami tetap yakin akan kemampuan kami untuk mencatatkan kinerja yang kuat di masa depan,” pungkasnya.
(hns/hns)
/data/photo/2025/02/13/67ada1dfe3ee0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5130916/original/014162700_1739357232-PressRelease_Edit_3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/02/12/67abdd87b0878.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)