kab/kota: Cikarang

  • Pabrik Sanken di Cikarang Akan Ditutup, Ratusan Karyawan Hadapi Ancaman PHK Massal

    Pabrik Sanken di Cikarang Akan Ditutup, Ratusan Karyawan Hadapi Ancaman PHK Massal

    Bekasi, Beritasatu.com – Rencana penghentian operasional pabrik PT Sanken Indonesia di Jalan Jawa, Kawasan MM2100, Desa Jatiwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, mengakibatkan ratusan karyawan berpotensi mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal.

    Penutupan pabrik elektronik ini dipicu oleh persaingan pasar yang semakin ketat, yang membuat perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi di Indonesia dan lebih fokus pada lini utama bisnisnya di Jepang.

    Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FPSPMI) PT Sanken Indonesia Dedi Supriyanto mengungkapkan, pemberitahuan terkait penutupan pabrik serta PHK massal sudah disampaikan oleh manajemen sejak Februari 2024. Keputusan ini sempat mengejutkan para karyawan.

    “Sebetulnya, informasi tentang PHK massal ini telah diumumkan oleh manajemen sejak Februari 2024. Kami cukup terkejut dengan keputusan ini. Namun, kami mengapresiasi bahwa manajemen memberikan pemberitahuan jauh-jauh hari, karena produksi akan benar-benar berhenti pada Juni 2025. Dengan begitu, para karyawan masih memiliki waktu sekitar 1,5 tahun untuk bersiap,” ujar Dedi di Cikarang Barat, Jumat (21/2/2025).

    Meski demikian, Dedi mengaku tidak mengetahui alasan pasti di balik keputusan penutupan pabrik Sanken di Cikarang hingga berujung PHK massal. Menurut informasi yang diperoleh dari manajemen, keputusan ini diambil karena target penjualan yang tidak tercapai.

    “Dari yang kami dengar, keputusan ini berasal dari kantor pusat perusahaan di Jepang. Alasannya, produksi di Indonesia tidak lagi mencapai target yang diharapkan,” jelasnya.

    Sejauh ini, komunikasi antara manajemen perusahaan dan karyawan terkait hak-hak mereka, termasuk kompensasi dan pesangon, masih berlangsung dengan baik.

    Dedi menambahkan, PT Sanken Indonesia telah memiliki perjanjian kerja bersama yang tengah diupayakan untuk dipenuhi oleh manajemen. Namun, para karyawan juga mengajukan permintaan kompensasi sebesar 60 kali gaji, sesuai dengan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

    “Manajemen berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan baik dan memberikan kompensasi yang layak kepada karyawan. PT Sanken telah berusaha memenuhi perjanjian kerja bersama. Namun, kami juga meminta kompensasi tambahan sebagaimana diatur dalam Pasal 62 Undang-Undang Ketenagakerjaan,” ucapnya.

    Saat ini, perusahaan telah menawarkan kompensasi sebesar 6 bulan upah, sementara para karyawan mengajukan permintaan 60 kali gaji. Tentu angka ini masih dalam tahap negosiasi dan melihat sejauh mana perusahaan mampu memenuhinya.

    Saat ini, sekitar 459 karyawan masih bekerja di pabrik tersebut. Mereka berharap dapat bertahan dengan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan setelah penutupan pabrik.

    Dedi juga menyampaikan bahwa bagi karyawan yang ingin tetap bekerja, akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Sementara bagi yang ingin berwirausaha, perusahaan menawarkan program pelatihan kewirausahaan.

    “Kami mengajukan permintaan pelatihan pengelolaan keuangan agar para pekerja dapat menggunakan uang pesangon dengan bijak dan tidak mengalami kesulitan ekonomi ke depannya,” pungkasnya dalam menanggapi penutupan pabrik Sanken di Cikarang yang berujung PHK massal.

  • Sanken Indonesia Tutup Pabrik, Buruh: 900 Orang Kena PHK – Page 3

    Sanken Indonesia Tutup Pabrik, Buruh: 900 Orang Kena PHK – Page 3

    Sebelumnya, Direktur Marketing PT Sanken Argadwija Esmond H. Tirtajasa menegaskan pemberitaan mengenai pabrik PT Sanken Indonesia di Cikarang yang akan ditutup, bukan bagian dari PT Sanken Argadwija.

    “Pabrik yang tutup itu merupakan pabrik khusus penyediaan produksi parts kecil dan sama sekali bukan bagian dari pabrik kita,” ucapnya saat dikonfirmasi terkait berita tersebut, Kamis 20 Februari 2025.

    Ia mengatakan, PT Sanken Argadwija merupakan pabrik yang memproduksi alat alat rumah tangga elektronik seperti lemari es, showcase, water dispenser, solar water heater, mesin cuci, air conditioner; television, rice cooker, fan dan produk-produk rumah tangga lainnya.

    “Pabrik kami berlokasi di Tangerang dan berbeda dari segi kepemilikannya dengan yang sedang diberitakan,” tambahnya.

    Sebagai informasi tambahan Sanken Elektronik bahkan berencana untuk melakukan perluasan pabrik ke area Cirebon, Jawa Barat. Perluasan pabrik ini bertujuan untuk memenuhi permintaan konsumen yang makin membesar.

    “Masyarakat tidak perlu khawatir karena jaringan service Sanken yang tersebar di seluruh Indonesia hingga saat ini tetap berjalan dengan normal dan akan lebih ditingkatkan lagi,” ucapnya.

    Penyataan ini sekaligus sebagai bentuk klarifikasi bahwa berita akan ditutupnya pabrik PT Sanken Indonesia di kawasan MM2100 Cikarang Barat pada Juni 2025 adalah bukan pabrik yang dikelola oleh Sanken Argadwija. Kesamaan nama Sanken diharapkan tidak membuat masyarakat bingung untuk membedakannya.

    Sanken sendiri merupakan perusahaan elektronik yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1995. Sanken dikenal sebagai merek elektronik yang telah mengakar di pasar Indonesia selama lebih dari dua dekade

    Sanken beroperasi dengan model bisnis yang kuat, mengandalkan jaringan distribusi nasional dan fasilitas produksi sendiri untuk memastikan standar produksi yang tinggi dengan menggunakan tenaga ahli Jepang. Saat ini, produk-produknya diproduksi di pabrik yang berlokasi di Tangerang.

  • Pabrik Sanken di Cikarang Tutup, 457 Buruh Terancam PHK

    Pabrik Sanken di Cikarang Tutup, 457 Buruh Terancam PHK

    Bisnis.com, JAKARTA – Ratusan buruh atau pekerja PT Sanken Indonesia terancam kehilangan pekerjaan lantaran rencana penutupan pabrik di Cikarang yang akan dilakukan pada Juni 2025. 

    Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT Sanken Indonesia Dedy Supriyanto mengatakan, setidaknya terdapat 457 buruh yang akan terdampak dari penutupan pabrik tersebut. 

    “Saat ini ada pekerja 457 orang. Hari ini masih produksi seperti biasa, memang sudah dilakukan efisiensi dari beberapa tahun lalu,” kata Dedy kepada Bisnis, Jumat (21/2/2025). 

    Kendati demikian, Dedy tak memberikan detail tahapan efisiensi produksi yang telah dilakukan pabrikan peralatan listrik tersebut hingga akhirnya diputuskan tutup tahun ini.

    Lebih lanjut, pihak buruh saat ini masih melakukan negosiasi dengan manajemen Sanken Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya juga belum membuat pengaduan ke Kementerian Ketenagakerjaan. 

    “Belum ada kesepakatan terkait kompensasi,” tuturnya. 

    Produsen peralatan listrik PT Sanken Indonesia dikabarkan segera menutup lini produksinya di Indonesia pada Juni 2025. Hal ini dikarenakan rencana peralihan bisnis yang dilakukan perusahaan pusatnya di Jepang.  

    Sebelumnya, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ronggolawe Sahuri mengatakan, pabrik Sanken Indonesia di Cikarang yang tutup merupakan industri peralatan listrik, bukan perusahaan elektronik dan peralatan rumah tangga.  

    “Produknya adalah SMPS [switch mode power supply], transformer. Produk yang dihasilkan diekspor sebesar 40%, sisanya dijual di dalam negeri,” ujar Ronggo kepada wartawan.

    Dia menegaskan bahwa pabrikan yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang itu berbeda dengan PT Sanken Argadwija yang basis produksinya berada di Tangerang. Sanken Argadwija yang memproduksi peralatan rumah tangga masih beroperasi. 

  • Pemangkasan Anggaran Belanja Pemerintah Bisa Jadi Pemicu PHK hingga 100 Ribu pada 2025

    Pemangkasan Anggaran Belanja Pemerintah Bisa Jadi Pemicu PHK hingga 100 Ribu pada 2025

    FAJAR.CO.ID — Efek domino efisiensi anggaran dapat berupa terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK besar-besaran. Pemangkasan anggaran belanja pemerintah diproyeksi dapat mencapai 100 ribu orang pada tahun 2025 .

    Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar menilai belum ada tanda-tanda pembukaan lapangan kerja akan banyak tahun ini. Justru, potensi PHK sudah terlihat jauh lebih banyak.

    Bahkan, pabrik Sanken yang berlokasi di kawasan industri MM210, Cikarang, Jawa Barat, akan berhenti beroperasi alias tutup pada Juni 2025. Pabrik Sanken yang memproduksi transformator (trafo), UPS (uninterruptible power supply), dan power supply ini akan memindahkan lini produksinya ke Jepang.

    Timboel Siregar mengatakan, pemerintah harus lebih memperhatikan banyaknya tanda-tanda PHK di berbagai sektor. Pemerintah harus berupaya mencegah terjadinya gelombang PHK besar-besaran.

    Kebijakan pemerintah memangkas anggaran dengan alasan efisiensi dapat menjadi pemicu PHK seperti di sektor pariwisata dan industri manufaktur.

    Keputusan tidak menggunakan hotel untuk kegiatan pemerintah misalnya, dapat memukul sektor pariwisata. Padahal, sektor pariwisata dan perhotelan menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

    Kebijakan lain yang tampaknya cukup remeh adalah pemangkasan anggaran alat tulis kantor atau ATK. Keputusan kementerian memangkas anggaran ATK juga dapat berdampak pada penurunan produksi industri manufaktur sektor tersebut.

    Padahal seperti diketahui, industri manufaktur menyerap cukup banyak tenaga kerja. Bila permintaan menurun dan memicu penurunan produksi, maka tentu saja akan membuat perusahaan mengurangi karyawan alias PHK dan berujung pada tingginya angka pengangguran.

  • Video: Sanken Tutup, Pemerintah Gagal Ciptakan Regulasi Investasi?

    Video: Sanken Tutup, Pemerintah Gagal Ciptakan Regulasi Investasi?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penghentian operasional pabrik PT Sanken Indonesia di Kawasan Industri MM2100 Cikarang, Jawa Barat menjadi salah satu sorotan Redaksi CNBC Indonesia. Penutupan tersebut merupakan permintaan langsung dari induk perusahaan di Jepang, yang berencana mengalihkan produksi ke sektor semikonduktor.

    Dengan hengkangnya Sanken, pemerintah dinilai belum berhasil membuat regulasi yang berpihak pada investasi asing. Apalagi, berhentinya operasional pabrik Sanken Indonesia maka ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal akan kembali terjadi. Hal ini menjadi pukulan bagi industri manufaktur.

    Selengkapnya saksikan dialog Dina Gurning bersama Managing Editor CNBC Indonesia Suhendra dan Demis Risky Gosta di Program Squawk Box CNBC Indonesia, Rabu (19/02/2025).

  • Ikutan Fenomena #KaburAjaDulu? Pabrik Sanken Bakal Tutup Juni 2025

    Ikutan Fenomena #KaburAjaDulu? Pabrik Sanken Bakal Tutup Juni 2025

    Jakarta: Fenomena #KaburAjaDulu kembali menjadi sorotan di media sosial setelah kabar mengejutkan datang dari industri manufaktur.
     
    Pabrik elektronik dan peralatan rumah tangga Sanken, yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang, dikabarkan akan menghentikan produksinya pada Juni 2025.
     
    Keputusan ini memicu kekhawatiran banyak orang, terutama pekerja industri, karena menambah daftar panjang perusahaan yang hengkang atau mengurangi operasinya di Indonesia.

    Tak heran jika semakin banyak anak muda yang mempertimbangkan untuk mencari peluang di luar negeri, sejalan dengan tren #KaburAjaDulu yang ramai di media sosial.

    Pabrik Sanken Tutup, Apa Penyebabnya?
    Melansir Antara, Kamis, 20 Februari 2025, Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), penutupan pabrik Sanken ini merupakan keputusan langsung dari perusahaan induknya di Jepang.
     
    “Di OSS itu Juni 2025,” kata dia ditemui di Jakarta, Rabu.
     
    Mereka berencana mengubah fokus bisnis dari produksi peralatan rumah tangga menjadi semikonduktor yang akan diproduksi di Jepang.
     
    “Karena permintaan dari mother company (perusahaan induk) di Jepang untuk menutup line produksi di Indonesia yang untuk nanti akan dipindahkan ke Jepang untuk menjadi semikonduktor di Jepang,” imbuh dia.
     
    Selain itu, penurunan kapasitas produksi secara bertahap juga menjadi faktor utama. Pada 2024, tingkat utilitas pabrik Sanken di Indonesia hanya 14 persen, jauh dari kapasitas maksimalnya. Ini menandakan bahwa permintaan atau efisiensi produksi di Indonesia semakin berkurang.

    Menurutnya, secara garis besar perusahaan tersebut memiliki itikad baik karena sudah melaporkan rencana menghentikan basis produksi di Indonesia.
     
    “Jadi ada itikad baik. Mereka sudah melaporkan, dan saya pikir pasti akan sudah ada SOP yang mereka jalankan untuk menutup,” ucap dia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pabrik Sanken di Cikarang yang Tutup Bukan Bagian PT Sanken Argadwija

    Pabrik Sanken di Cikarang yang Tutup Bukan Bagian PT Sanken Argadwija

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrik PT Sanken Indonesia di Kawasan Industri MM2100, Cikarang, Jawa Barat akan menghentikan produksinya pada Juni 2025. Saat ini proses produksi masih dilakukan. Penutupan pabrik berdampak pada 459 pekerja aktif yang berpotensi terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Ketua PUK SPEE FSPMI PT Sanken Indonesia, Dedy Supriyanto mengungkapkan PT Sanken Indonesia merupakan bagian dari Sanken Electric yang merupakan induk perusahaan di Jepang.

    “PT Sanken Indonesia anak perusahaan Sanken Electric yang Jepang,” ungkap Dedy kepada CNBC Indonesia, Kamis (20/2/2025).

    Dedy juga menegaskan bahwa PT Sanken Indonesia tidak ada hubungan dengan PT Sanken Argadwija meskipun keduanya memiliki entitas yang sama yaitu Sanken.

    “Tidak ada hubungan,” sebutnya.

    Untuk PT Sanken Indonesia, pabrik yang berlokasi di kawasan MM2100 memproduksi transformator (trafo), UPS (Uninterruptible Power Supply) dan power supply, bukan alat-alat rumah tangga elektronik seperti lemari es, showcase, water dispenser, solar water heater, mesin cuci, air conditioner, television, rice cooker, kipas angin dan produk-produk rumah tangga lainnya.

    “Untuk di PT Sanken Indonesia produksi Power Suplai, transformers dan komponen elektronik lain,” sebutnya.

    Sementara itu, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Ronggolawe Sahuri mengungkapkan PT Sanken Argadwija yang memproduksi peralatan rumah tangga masih beroperasi. PT Sanken Argadwija berada di Tangerang, Banten. Adapun pabrik ini juga melayani pasar ekspor yang cukup besar, sehingga barangnya bukan hanya dipasarkan di dalam negeri.

    “Produk yang dihasilkan diekspor sebesar 40%. Sisanya dijual di dalam negeri,” sebut Ronggolawe.

    (wur)

  • Sanken Elektronik Tetap Beroperasi di RI, Bukan Bagian dari Perusahaan yang akan Ditutup – Halaman all

    Sanken Elektronik Tetap Beroperasi di RI, Bukan Bagian dari Perusahaan yang akan Ditutup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Direktur Marketing PT Sanken Argadwija Esmond H. Tirtajasa menegaskan pemberitaan mengenai pabrik PT Sanken Indonesia di Cikarang yang akan ditutup, bukan bagian dari PT Sanken Argadwija.

    “Pabrik yang tutup itu merupakan pabrik khusus penyediaan produksi parts kecil dan sama sekali bukan bagian dari pabrik kita,” ucapnya saat dikonfirmasi terkait kabar tersebut, Kamis 20 Februari 2025.

    Ia mengatakan, PT Sanken Argadwija merupakan pabrik yang memproduksi alat alat rumah tangga elektronik (home appliances) seperti lemari es, showcase, water dispenser, solar water heater, mesin cuci, air conditioner; television, rice cooker, fan dan produk-produk rumah tangga lainnya.

    “Pabrik kami berlokasi di Tangerang dan berbeda dari segi kepemilikannya dengan yang sedang diberitakan,” ujarnya dikutip Kamis, 20 Februari 2025.

    Ekspansi Pabrik

    Esmond menambahkan, Sanken Elektronik bahkan berencana untuk melakukan perluasan pabrik ke area Cirebon, Jawa Barat. Perluasan pabrik ini bertujuan untuk memenuhi permintaan konsumen yang makin membesar.

    “Masyarakat tidak perlu khawatir karena jaringan service Sanken yang tersebar di seluruh Indonesia hingga saat ini tetap berjalan dengan normal dan akan lebih ditingkatkan lagi,” ucapnya.

    Penyataan ini sekaligus sebagai bentuk klarifikasi tentang kabar akan ditutupnya pabrik PT Sanken Indonesia yang berlokasi di kawasan industri MM2100 Cikarang Barat pada Juni 2025 adalah bukan pabrik yang dikelola oleh Sanken Argadwija. Kesamaan nama Sanken diharapkan tidak membuat masyarakat bingung untuk membedakannya.

    Sanken sendiri merupakan perusahaan elektronik yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1995. Sanken dikenal sebagai merek elektronik yang telah mengakar di pasar Indonesia selama lebih dari dua dekade

    Sanken beroperasi dengan model bisnis yang kuat, mengandalkan jaringan distribusi nasional dan fasilitas produksi sendiri untuk memastikan standar produksi yang tinggi dengan menggunakan tenaga ahli Jepang. Saat ini, produk-produknya diproduksi di pabrik yang berlokasi di Tangerang.(tribunnews/fin)

     

  • 1.000 Karyawan PT Sanken Terancam PHK Imbas Pabrik Tutup, Serikat Pekerja: Jangan Modus Merugi – Halaman all

    1.000 Karyawan PT Sanken Terancam PHK Imbas Pabrik Tutup, Serikat Pekerja: Jangan Modus Merugi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI) mengungkap bahwa PT Sanken di Kawasan MM2100 Cikarang Barat, Jawa Barat, yang akan menghentikan produksi mulai Juni 2025, memiliki karyawan kurang lebih 1.000 orang.

    Presiden ASPIRASI Mirah Sumirat mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan para karyawan Sanken mengenai penghentian ini, serta potensi dampak panjangnya, yaitu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    “Kami mendapatkan informasi dari kawan-kawan yg ada di kawasan MM2100 Cikarang bahwa jumlah karyawan Sanken kurang lebih 1.000 orang,” kata Mirah kepada Tribunnews, Kamis (20/2/2025).

    “Karyawan Sanken saling berkomunikasi dengan kawan-kawan anggota ASPIRASI terkait penutupan perusahaan dan dampaknya ke arah PHK,” lanjutnya.

    Terkait dengan penutupan perusahaan, ia mengaku mendengar desas-desus penutupan perusahaan ini diduga karena banyaknya pungutan liar dari organisasi masyarakat (ormas) sekitar, sehingga perusahaan tidak nyaman.

    Apapun alasannya, Mirah meminta kepada perusahaan agar mencari strategi atau cara agar bisa menghindari PHK.

    “Jangan ini hanya dijadikan modus perusahaan dengan alasan merugikan, lalu tutup perusahaan, tapi kenyataannya perusahaan berdiri dengan nama yang baru dan karyawan baru yang diterapkan status karyawan menjadi harian atau outsourcing,” ujar Mirah.

    Mirah pun meminta pemerintah agar pro aktif dan inisiatif bergerak menangani potensi PHK massal. Mereka diminta tak hanya menunggu laporan masuk. 

    Ia meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) turun ke lapangan untuk menginvestigasi apa yang sesungguhnya terjadi.

    Di masa menjelang Ramadan 2025, jika terjadi PHK, Mirah menyebut akan berpengaruh terhadap ekonomi para pekerja.

    “Belum lagi menghadapi awal tahun ajaran baru dan pastinya rakyat sedang membutuhkan biaya masuk sekolah dan daftar ulang masuk sekolah,” ucap Mirah.

    “Jangan sampai dampak PHK massal memperberat situasi ekonomi secara Mikro dan ujungnya memperburuk situasi keamanan secara nasional,” pungkasnya.

    Dibenarkan Kemenperin

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membenarkan PT Sanken yang berada di Kawasan MM2100 Cikarang Barat, Jawa Barat, akan menghentikan produksinya mulai Juni 2025.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, PT Sanken ini sejatinya sudah mengajukan pelaporan untuk menutup produksi berdasarkan data Online Single Submission (OSS).

    “Di OSS itu Juni 2025. Estimasi ya, saya tidak tahu persisnya. Tapi mereka sudah melaporkan rencana hendak menutup line produksi,” kata Setia Diarta kepada wartawan di Kantornya, Rabu (19/2/2025).

    Setia Diarta menyebut, penutupan produksi ini didasari oleh permintaan mother company atau induk usaha yang berasal dari Jepang untuk memindahkan produksinya, sehingga menjadi semikonduktor di Jepang.

    Seperti diketahui, PT Sanken MM2100 ini merupakan murni Penanaman Modal Asing (PMA).

    “Iya. Mother company yang di Jepang yang mau memutuskan,” jelasnya.

    Adapun terkait nasib pegawai PT Sanken, Setia Diarta enggan berkomentar lebih jauh. Namun dia memastikan bahwa PT Sanken akan menutup produksinya pada Juni 2025.

    “Bukan PHK. Mungkin ya kami belum tahu apa treatment nya. Nanti akan diinformasikan lebih lanjut,” ucap Setia.

    “Tapi saya tidak ngomongin masalah PHK ya. Saya ngomongin ada penurunan produksi di Sunken dan mereka berkinginan untuk menutup line produksi,” imbuhnya menegaskan.

    Beredar Video Sanken Tutup Operasional

    Sebelumnya beredar video menarasikan PT Sanken di kawasan MM2100 Cikarang Barat akan menutup operasionalnya. Video tersebut diunggah dalam akun media sosial Instagram @publikcikarang.

    “Agak kaget denger kabar PT Sanken mau tutup,” tulis akun @publikcikarang, Rabu (19/2/2025).

    Akun tersebut juga menarasikan bahwa bagaimana nasib karyawan yang masih ingin bekerja di perusahaan PT Sanken. Terlebih sebagai ladang mencari nafkah.

    “Langsung terpikir bagaimana nasib dan perasaan para karyawannya yang tentu saja sesungguhnya masih menginginkan perusahaannya, sebagai tewing nyari nafkah akan bisa terus eksis. Tapi apa mau dikata jika harus demikian yang terjadi,” tulisnya.

    Berdasarkan rekaman video, terjadi permasalahan yang belum selesai antara perusahaan dan karyawan PT Sanken. Karyawan menuntut kompensasi pesangon diselesaikan dengan jelas.

    “Hari ini ada permasalah yang belum clear di perusahaan Di belakang ini. Ya kita doakan kita berharap mudah-mudahan terjadi titik temu ya, antara harapan dari karyawan sesuai dengan manajemen,” kutip keterangan dalam video.

    “Karena biar bagaimana selama ini karyawan sudah membangun perusahaan ini dengan baik ya, jadi harapannya tuntutan dari penyelesaian permasalahan ya ini adanya kompensasi pesangon, karena informasinya perusahaan ini mau tutup sehingga semuanya bisa mendapat titik temu.” 

  • Sanken Indonesia Tutup Pabrik, Buruh: 900 Orang Kena PHK – Page 3

    Sanken Tutup Pabrik di Cikarang Mulai Juni 2025, Mau Fokus ke Industri Semikonduktor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sanken, pabrik elektronik dan peralatan rumah tangga di Cikarang, Jawa Barat, dipastikan akan menghentikan seluruh kegiatan produksinya pada bulan Juni 2025.

    Keputusan ini dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui sistem Online Single Submission (OSS).

    Mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, Kamis (20/2/2025), Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, fasilitas produksi yang tutup adalah pabrik yang 100 persen modalnya berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan tidak ada keterkaitan dengan Sanken Indonesia. 

    “Berdasarkan informasi yang masuk di OSS, mereka akan menutup pabrik pada Juni 2025,” kata Setia, dikutip dari Antara. 

    Menurut Setia, tingkat produksi pabrik Sanken tersebut terus mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Bahkan, hingga 2024, tingkat utilisasi fasilitas ini hanya mencapai 14 persen. Hal ini jadi salah satu faktor utama Sanken memutuskan menutup pabriknya di Cikarang. 

    Penutupan pabrik berlokasi di Kawasan Industri MM2100 ini disebut merupakan permintaan dari perusahaan induk Sanken yang berlokasi di Jepang. Rencananya, Sanken akan memfokuskan produksi pada industri semikonduktor di negara asalnya.

    “Permintaan langsung datang dari mother company di Jepang untuk menutup lini produksi di Indonesia dan memindahkannya ke Jepang guna fokus pada produksi semikonduktor,” ia mengimbuhi.