kab/kota: Cikarang

  • Cipta Karya Bekasi alokasikan Rp278 miliar bangun infrastruktur 2025

    Cipta Karya Bekasi alokasikan Rp278 miliar bangun infrastruktur 2025

    Oleh Bappeda dituangkan ke dalam RKPD (Rencana kerja perangkat daerah) sebagai program prioritas pembangunan tahun ini,

    Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengalokasikan Rp278 miliar untuk membangun infrastruktur di daerah itu pada 2025 mencakup bangunan pendidikan, instansi vertikal hingga sarana kesehatan.

    Kepala DCKTR Kabupaten Bekasi Benny Sugiarto Prawiro mengatakan, pembangunan infrastruktur ini merupakan usulan masyarakat saat musyawarah perencanaan pembangunan secara berjenjang hingga mendapatkan persetujuan badan perencanaan pembangunan daerah berdasarkan hasil penghitungan kemampuan keuangan daerah.

    “Oleh Bappeda dituangkan ke dalam RKPD (Rencana kerja perangkat daerah) sebagai program prioritas pembangunan tahun ini, ” katanya di Cikarang, Rabu.

    Dia menjelaskan, pembangunan fisik tahun ini mencakup sektor pendidikan dengan alokasi pembiayaan mencapai Rp185 miliar untuk membangun unit sekolah dan ruang kelas baru, rehabilitasi atau perbaikan hingga penataan halaman dan pagar pada 100 bangunan satuan pendidikan.

    Rinciannya, pembangunan unit sekolah baru yakni satu gedung TK Negeri Sukatani serta dua gedung sekolah dasar masing-masing SDN Wanajaya 06 dan SDN Sukajaya 05. Kemudian pembangunan 10 ruang kelas baru (RKB) meliputi tujuh RKB SD serta tiga SMP.

    Pihaknya juga merehabilitasi 65 sekolah serta melakukan penataan sarana pada 22 sekolah baik untuk jenjang SD maupun SMP. Seluruh kegiatan tersebut ditargetkan tuntas sebelum akhir tahun.

    Pemerintah daerah juga berkomitmen meningkatkan fasilitas instansi vertikal demi mendukung sinergi antara unsur forum koordinasi pimpinan daerah dengan mengalokasikan anggaran pembangunan senilai Rp80 miliar.

    Anggaran tersebut dipergunakan untuk pembangunan Yontaipur Kostrad tahap dua senilai Rp29,99 miliar. Rehabilitasi dilakukan pada rumah dinas Korem 051/Wkt Rp2,99 miliar, gedung Koramil 12/Serang Baru Rp1,49 miliar, Koramil 09/Cibarusah Rp1,49 miliar serta Koramil 13/Kedungwaringin Rp748 juta.

    Pemkab Bekasi juga mengalokasikan anggaran pembangunan Polsek Babelan senilai Rp12,99 miliar. Pembangunan lanjutan Satpamobvit dan gudang logistik Polres Metro Bekasi masing-masing Rp4,99 miliar serta Rp1,49 miliar.

    Kemudian rehabilitasi rumah dinas polres di Tambun Selatan sebesar Rp1,59 miliar serta rehabilitasi Polsek Setu dan Polsek Kedungwaringin masing-masing senilai Rp498,52 juta.

    Pembangunan mess karyawan Kejari Kabupaten Bekasi Rp6,59 miliar, rehabilitasi gedung pengelolaan aset dan barang bukti kejari Rp1,99 miliar serta pemasangan lift Pengadilan Negeri Cikarang senilai Rp2,49 miliar.

    Terakhir, pembangunan fasilitas pelayanan publik Balai Pemasyarakatan Kelas II Bekasi Rp298,52 juta, pembangunan Kantor Kementerian Agama Rp4,99 miliar dan rehabilitasi Gedung Bappeda sebesar Rp4,99 miliar.

    Sarana kesehatan turut menjadi perhatian pemerintah daerah dengan menyiapkan anggaran senilai Rp13 miliar untuk membangun serta merehabilitasi fasilitas kesehatan pada tahun ini.

    Kepala Bidang Bangunan Negara pada DCKTR Kabupaten Bekasi Augusta Danny Indrayana mengatakan pembangunan fasilitas kesehatan dilakukan untuk satu unit puskesmas di wilayah Sukasejati, Cikarang Selatan dengan pagu anggaran Rp6,9 miliar.

    Selain membangun gedung puskesmas baru, pihaknya juga memperbaiki tiga unit puskesmas antara lain Puskesmas Jatimulya, Puskesmas Cibarusah dan Puskesmas Karangbahagia.

    “Rehab Puskesmas Jatimulya dan Cibarusah masing-masing dianggarkan senilai Rp2,9 miliar sedangkan Puskesmas Karangbahagia dilakukan penataan dengan pagu Rp998 juta,” kata dia.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ekonomi Diduga Jadi Motif Tewasnya Pasutri di Cikarang Bekasi, Pekerjaan Terungkap – Halaman all

    Ekonomi Diduga Jadi Motif Tewasnya Pasutri di Cikarang Bekasi, Pekerjaan Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap pekerjaan pasangan suami istri (pasutri) berinisial YM (36) dan DS (30) yang ditemukan tewas di kamar kontrakannya di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/2/2025) pagi.

    Mereka bekerja di perusahaan atau pabrik di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

    “Suaminya kerja di Sari Roti, sedangkan istrinya kerjanya di PT Matel,” kata Jaman, pemilik kontrakan, Selasa (25/2/2025) dilansir dari TribunBekasi.com.

    Hal itu diketahui Jaman dari data identitas yang diserahkan pasutri tersebut sebelum mengontrak.

    Diketahui bahwa YM dan DS telah mengontrak di rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad pasutri itu selama 11 bulan.

    Jaman juga mengungkapkan bahwa YM, si suami, ditemukan tewas tergantung di sebuah tali yang berada di kamar mandi, sedangkan jasad DS sudah membusuk tertutup selimut dan terbaring di kasur.

    “Yang perempuan saya liat tidur di atas kasur rapi dan, terus saya ke kamar mandi saya lihat posisi yang laki dalam keadaan gantung,” ungkap Jaman.

    Jaman menjelaskan bahwa penemuan kedua jasad berawal pada Selasa sekitar pukul 08.00 WIB, saat rekan kerja YM mencari korban yang tidak masuk kerja sejak Senin (24/2/2025).

    Jaman yang ikut membantu mencari YM kemudian mengintip kondisi dalam kamar kontrakan dari bilik jendela.

    Ia melihat sepeda motor yang berada di ruang depan dan sebuah kipas angin yang masih dalam kondisi menyala.

    Pada saat yang bersamaan, Jaman mencium bau tak sedap yang muncul dari dalam kamar kontrakan sang pasutri.

    Jaman lantas berinisiatif untuk membuka pintu kamar kontrakan menggunakan kunci cadangan.

    Setelah berhasil terbuka, Jaman mendapati bahwa pasutri tersebut sudah tewas.

    “Saya langsung lapor ke Pak RT di kontrakan saya ada kejadian bunuh diri, yaudah langsung bareng-bareng lapor ke aparat desa dan pada dateng,” paparnya.

    Motif Tewasnya Pasutri di Cikarang

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengatakan adanya dugaan bahwa YM membunuh istrinya sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

    Sebelum ditemukan tewas, pasutri itu sempat cekcok  pada Minggu (23/2/2025) malam.

    Adapun dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan luka luar pada tubuh DS, sementara pada jasad YM terdapat luka di lengan dan pelipis kiri.

    Polisi sedang mendalami peristiwa ini dengan memeriksa bukti-bukti berupa chat dari tiga telepon selular korban guna memastikan adanya motif ekonomi yang melatarbelakangi kematian pasutri tersebut.

    “Di chatnya terakhir si istri meminta uang kepada suami. Pokoknya tanggal 24 (Februari) minta uang, pokoknya harus ada. Chat komunikasi terakhir antara DS dengan YM itu,” jelas Mustofa.

    “Memang kalau kita membaca, menganalisa sekilas tentang bunyi chat antara istri ke suaminya memang istrinya mendesak minta uang ke suaminya. Apakah itu penyebab terjadinya penganiayaan sehingga meninggal dunia kita masih dalami,” imbuhnya.

    Meski demikian, Mustofa belum mau menyimpulkan terkait motif di balik kematian pasutri nahas itu.

    “Kita tidak mau menduga apakah mungkin setelah membunuh istrinya si suaminya gantung diri, kita belum dapat memastikan. Kita memaksimalkan dari olah TKP apakah penyebab kematian korban DS dan korban YM,” tutur Mustofa.

    Sebagai informasi, YM dan DS telah membangun rumah tangga sejak 2021.

    Dalam pernikahan itu, mereka dikaruniai satu anak yang kini berusia 1 tahun.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Pasutri Tewas di Kontrakan Bekasi Keduanya Bekerja di Pabrik, Polisi Dalami Penyebab Kematiannya

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)

  • Polisi Ungkap Misteri Tewasnya Pasangan Suami-Istri Warga Bekasi dari Isi Chat ke Suami – Halaman all

    Polisi Ungkap Misteri Tewasnya Pasangan Suami-Istri Warga Bekasi dari Isi Chat ke Suami – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Polres Metro Bekasi berupaya mengungkap misteri tewasnya pasangan suami-istri di sebuah kontrakan di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara, Selasa (25/2/2025).

    Polisi menemukan bukti percakapan (chat) di aplikasi Whatsapp di ponsel salah satu korban serta keterangan sejumlah saksi, termasuk pemilik kontrakan. 

    Pasutri yang tewas tersebut bernama Yatna Maulana dan Deli Supriyatini. Keduanya baru menikah di 2021.

    “Kami masih selidiki ya, walaupun kita temukan si suami tewas tergantung di kamar mandi dan istrinya di kasur,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, Rabu (26/2/2025).

    Mustopa menduga sang suami menghabisi nyawa istrinya dahulu sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

    Pihaknya tengah mendalami bukti-bukti berupa chat dari tiga telepon selular milik pasutri itu, guna memastikan adanya motif ekonomi yang melatarbelakangi tewasnya pasutri tersebut.

    “Di chatnya terakhir si istri meminta uang kepada suami. Pokoknya tanggal 24 meminta uang. Pokoknya harus ada. Chat komunikasi terakhir antara DS dengan YM itu,” ungkapnya.

    Mustofa juga memastikan Yatna dan Deli merupakan pasangan suami istri resmi yang menikah sejak tahun 2021.

    “Memang kalau kita membaca, menganalisa sekilas tentang bunyi chat antara istri ke suaminya memang istrinya mendesak ke suaminya untuk meminta uang,” ucapnya. 

    “Apakah itu penyebab terjadinya penganiayaan sehingga meninggal dunia kita masih dalami,” imbuhnya.

    Sebelumnya, warga geger, pasangan suami istri (pasutri) ditemukan tewas di kontrakan Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara, Selasa (25/2/2025) pagi.

    Pasutri bernama Yatna Maulana dan Supriyatini yang ditemukan tewas itu telah mengontrak selama 11 bulan di kontrakan tersebut.

    Tetangga mengaku sempat mendengar keduanya cekcok terlibat keributan pada Minggu (23/2/2025) malam.

    Namun, sang tetangga tak berani menghampirinya karena khawatir persoalan pribadi.

    “Terakhir dengar kayak orang lagi berantem aja. Cuma dengar suara kayak bentur-bentur tembok, abis itu gak ada aktifitas lagi,” kata tetangga korban, Tomy (26) pada Selasa (25/2/2025).

    Tomy (26) menyebutkan, selama 11 bulan tinggal, sang istri tidak setiap hari pulang ke rumah kontrakan tersebut. Melainkan hanya pulang satu minggu sekali dan ketika hari libur saja.

    “Kalau istrinya seminggu sekali kadang kalau hari libur,  jarang lihat juga,” katanya.

    Jaman (61) pemilik kontrakan mengatakan penemuan kedua jasad pasutri itu bermula ketika rekan kerja Yatna menghubunginya mencari kabar karena sudah tidak masuk kerja sejak hari Senin (24/2).

    Kemudian, Jaman mengecek kontrakan yang dihuni oleh pasutri tersebut mengintipnya dari jendela dan mendapati satu sepeda motor terpakir di ruang tamu dan kipas angin menyala serta bau yang menyengat.

    “Saya panik ya, saya ambil lah kunci cadangan ternyata gak bisa tuh karna ada kunci nyantol di dalam. Akhirnya saya dorong biar ke buka, setelah saya buka ya itu keadannya,” kata Jaman.

    Jaman bersama tetangga kontrakan tersebut kemudian masuk dan menemukan Yatna dalam kondisi gantung diri di kamar mandi, dan istrinya terbaring tertutup selimut diatas kasur. 

    Sebelum ditemukan tewas, lanjut Jaman, tetangga korban sempat mendengar suara keributan.

    “Jam 10an malem kata tetangga ya ribut, saya juga gak tau ya masalah ribut, taunya dsri tetangga ngontrak. Kalau masalah keributan itu saya gak pernah dengar.”

    “Soalnya gak ada yang laporan ke saya. Saya kan kalau gak ada laporan gak tau yang ngontrak ribut atau masalah apa, taunya saya dari yang ngontrak,” tambahnya.

    Menurutnya, kedua pasutri itu merupakan pekerja di perusahaan di wilayah Cikarang. 

    Selama 11 bulan mengontrak keduanya dikenal tertutup dengan tetangga sekitar. “Suaminya kerja di Sari Roti, sedangkan istrinya kerjanya di PT Matel,” terang Jaman.

    Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Mustofa mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar, kedua jasad itu tidak ditemukan luka luar pada tubuh Deli.

    Sedangkan pada suaminya terdapat luka di lengan dan pelipis kiri.

    “Kita tidak mau menduga apakah mungkin setelah membunuh istrinya si suaminya gantung diri, kita belum dapat memastikan,” ucap Kombes Mustofa. 

    “Kita memaksimalkan dari olah TKP, apakah penyebab kematian korban DS dan korban YM,” imbuhnya.

    Laporan Reporter: Muhammad Azzam | Sumber: Warta Kota

     

     

  • Pasangan Suami Istri di Cikarang Bekasi Ditemukan Tewas di Kontrakan, Warga Sempat Dengar Keributan – Halaman all

    Pasangan Suami Istri di Cikarang Bekasi Ditemukan Tewas di Kontrakan, Warga Sempat Dengar Keributan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Yatna Maulana dan Supriyatini, pasangan suami istri ditemukan tewas di sebuah kontrakan di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasir Gombong, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/2/2025).

    Suami ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi sementara istrinya terbaring di atas kasur tertutup selimut.  Keduanya telah mengontrak selama 11 bulan.

    Penemuan kedua jasad pasutri itu bermula ketika rekan kerja Yatna menghubunginya mencari kabar karena sudah tidak masuk kerja sejak hari Senin (24/2/2025).

    Kemudian,  Jaman (61) pemilik kontrakan langsung mengecek dan mendapati satu sepeda motor terparkir di ruang tamu dan kipas angin menyala serta bau yang menyengat.

    “Saya panik ya, saya ambil lah kunci cadangan ternyata gak bisa tuh karena ada kunci nyantol di dalam. Akhirnya saya dorong biar ke buka, setelah saya buka ya itu keadaannya begitu,” kata Jaman pada Selasa (25/2/2025).

    Jaman bersama tetangga kontrakan tersebut kemudian masuk dan menemukan Yatna dalam kondisi gantung diri di kamar mandi, dan istrinya terbaring tertutup selimut diatas kasur.

    Setelah itu, ia menghubungi ketua RT untuk menghubungi pihak Kepolisian.

     “Saya enggak berani mendekat, kontak RT sama polisi buat evakuasi korban,” katanya.

    Warga sempat dengar keributan

    Jaman menerangkan, pasutri itu merupakan pekerja di perusahaan di wilayah Cikarang. Selama 11 bulan mengontrak keduanya dikenal tertutup dengan tetangga sekitar.

    “Suaminya kerja di Sari Roti, sedangkan istrinya kerjanya di PT Matel,” ucap Jaman.

    Sementara, Tomy (26) tetangga korban mengungkapkan sempat mendengar suara keributan pada Minggu malam.

    Namun ia tidak ada suara teriakan-teriakan. Sehingga, tak begitu menghiraukan karena khawatir permasalahan pribadi.

    “Terakhir dengar kayak orang lagi berantem aja. Cuma dengar suara kayak bentur-bentur tembok, abis itu enggak ada aktifitas lagi,” tandasnya.

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar, kedua jasad itu tidak ditemukan luka luar pada tubuh Deli.

    Sedangkan pada suaminya terdapat luka di lengan dan pelipis kiri.

    “Kita tidak mau menduga apakah mungkin setelah membunuh istrinya si suaminya gantung diri, kita belum dapat memastikan. Kita memaksimalkan dari olah TKP apakah penyebab kematian korban DS dan korban YM,” kata Kombes Mustofa. 

    Penulis: Muhammad Azzam

    dan

    Pasutri Tewas di Kontrakan Cikarang Bekasi, Warga Sempat Dengar Suara Keributan pada Minggu Malam

  • PDN Cikarang Beroperasi Bulan Depan, IDPRO Singgung Standar Keamanan

    PDN Cikarang Beroperasi Bulan Depan, IDPRO Singgung Standar Keamanan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah harus memastikan bahwa Pusat Data Nasional (PDN) Cikarang, yang beroperasi pada Maret 2025, memiliki standar keamanan yang kuat. 

    Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO) menyampaikan setidaknya ada empat poin penting yang perlu diperhatikan pemerintah saat operasional PDN. Salah satunya keamanan. 

    Ketua umum IDPRO Hendra Suryakusuma penerapan standar keamanan dan kepatuhan yang lebih baik wajib dilakukan. 

    Pemerintah perlu memastikan bahwa PDN di Cikarang menerapkan standar keamanan tertinggi, termasuk ISO 27001 terkait manajemen keamanan informasi dan penerapan SNI 8799 untuk peningkatan keandalan infrastruktur. 

    “Hal ini sangat penting untuk menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data yang dikelola,” kata Hendra kepada Bisnis, Selasa (25/2/2025).

    Kedua, adalah perlunya penguatan regulasi dan pengawasan untuk menjaga kedaulatan data pribadi. Pemerintah harus memperkuat regulasi terkait perlindungan data pribadi sesuai dengan UU PDP dan memastikan kepatuhan ketat terhadap peraturan tersebut oleh seluruh pihak yang beroperasi di PDN. 

    Selain itu, pengawasan berkala dan audit keamanan sangat diperlukan untuk mencegah potensi kebocoran data. Penindakan hukum juga harus diperjelas agar menimbulkan efek jera untuk pelanggaran yang dilakukan

    Kemudian untuk poin ketiga, Hendra melihat perlu adanya kolaborasi dengan pelaku industri, institusi pendidikan dan pemangku kepentingan.

    Maka dari itu, IDPRO berharap Komdigi dapat meningkatkan kolaborasi dengan pelaku industri data center, termasuk anggota IDPRO, untuk berbagi best practices dan memperkuat resiliensi siber melalui pertukaran informasi ancaman secara real-time.

    “Salah satu yang menjadi perhatian IDPRO adalah peningkatan jumlah tenaga ahli di bidang data center,” ujar Hendra.

    Terakhir, Hendra menuturkan pemerintah perlu melalukan peningkayan SDM dan infrastruktur pendukung.

    Pemerintah perlu mendorong peningkatan kapasitas SDM dalam keamanan siber dan manajemen data center melalui pelatihan dan sertifikasi profesional. 

    “Selain itu, penguatan infrastruktur pendukung, seperti konektivitas jaringan yang aman dan andal, sangat diperlukan untuk menunjang operasional PDN,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menuturkan pembangunan pusat data nasional (PDN) bakal rampung dan siap beroperasi pada akhir Maret 2025.

    Setelah rampung, PDN akan langsung dioperasikan untuk mendukung sejumlah layanan pemerintahan. 

    “PDN kita Salah satunya adalah Insya Allah tolong mohon doa Itu mungkin di akhir Maret sudah bisa running,” kata Meutya di Komdigi, Senin (13/1/2025).

    Diketahui, PDN nantinya akan memiliki peran sebagai tempat menampung data-data dari berbagai instansi pemerintah. PDN juga akan melakukan pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

    Selain itu, PDN juga berfungsi untuk memastikan data dapat dipulihkan jika terjadi kerusakan atau kehilangan data.

  • Misteri Kematian Pasutri di Cikarang Bekasi, Polisi Dalami Dugaan Cekcok Rumah Tangga – Halaman all

    Misteri Kematian Pasutri di Cikarang Bekasi, Polisi Dalami Dugaan Cekcok Rumah Tangga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –  Polres Metro Bekasi masih menyelidiki kasus tewasnya pasangan suami istri (pasutri) Yatna Maulana dan Deli Supriyatini yang ditemukan di kontrakan mereka di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara.

    Penyelidikan berfokus pada kemungkinan motif yang melatarbelakangi tragedi ini, termasuk faktor ekonomi dan permasalahan rumah tangga.

    Berdasarkan keterangan pemilik kontrakan, Jaman, pasutri ini telah menempati kontrakan selama 11 bulan dan bekerja di sektor industri di Cikarang.

    Yatna bekerja di Sari Roti, sementara Deli bekerja di PT Matel.

    “Selama mereka tinggal di sini, saya tidak begitu tahu kesehariannya. Tapi berdasarkan identitas yang mereka serahkan sebelum mengontrak, mereka pasangan suami istri dan sama-sama bekerja di pabrik,” ujar Jaman.

    Dugaan Cekcok Sebelum Kematian

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, menyatakan bahwa korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

    Yatna ditemukan tergantung di kamar mandi, sedangkan Deli terbaring di atas kasur dengan tubuh tertutup selimut.

    “Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa sebelum kejadian, pasutri ini sempat terlibat cekcok.

    Keterangan saksi menyebutkan bahwa pertengkaran terjadi beberapa hari sebelum keduanya ditemukan tewas,” ungkap Kombes Mustofa.

    Meski dugaan awal mengarah pada konflik rumah tangga, pihak kepolisian masih mendalami motif lainnya, termasuk kemungkinan tekanan ekonomi yang dialami pasangan tersebut.

    Analisis Awal Hasil Autopsi

    Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan luka pada tubuh Deli, sementara Yatna memiliki luka di lengan dan pelipis kiri.

    Namun, Kapolres Mustofa belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian keduanya.

    “Kami tidak ingin terburu-buru menyimpulkan apakah ini kasus pembunuhan yang diikuti bunuh diri atau ada faktor lain yang berperan. Saat ini, tim masih mengumpulkan bukti dari olah tempat kejadian perkara (TKP),” tambahnya.

    Kesaksian Tetangga

    Beberapa tetangga mengungkapkan bahwa pasangan ini sering terlibat percekcokan.

    “Sering terdengar suara mereka bertengkar, tapi kami tidak menyangka akan berakhir seperti ini,” ujar salah seorang warga.

    Kepolisian berencana melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pihak keluarga dan lingkungan sekitar untuk menggali lebih dalam mengenai hubungan pasangan ini serta kemungkinan motif lain di balik insiden tragis ini.

    Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

  • Pasangan Suami Istri di Cikarang Bekasi Ditemukan Tewas di Kontrakan, Warga Sempat Dengar Keributan – Halaman all

    Geger Penemuan Mayat Pasutri di Cikarang Kabupaten Bekasi, Tetangga Sempat Dengar Keributan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Pasangan suami istri (pasutri) di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ditemukan tewas di dalam kontrakan yang mereka tempati pada Selasa (25/2/2025) pagi. 

    Sang suami, Yatna Maulana, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi, sementara istrinya, Supriyatini, terbaring di atas kasur dengan kondisi tertutup selimut.

    Penemuan jasad pasutri ini bermula ketika rekan kerja Yatna menghubungi pemilik kontrakan, Jaman (61), karena Yatna tidak masuk kerja sejak Senin (24/2/2025).

    Jaman kemudian mengecek kontrakan tersebut dan melihat sepeda motor masih terparkir di ruang tamu serta kipas angin yang masih menyala.

    Ia juga mencium bau menyengat dari dalam kontrakan.

    “Saya panik, lalu mengambil kunci cadangan, tapi tidak bisa membuka pintu karena ada kunci yang masih terpasang di dalam.

    Akhirnya saya dorong pintu hingga terbuka, dan melihat keadaannya seperti itu,” ujar Jaman.

    Setelah pintu terbuka, Jaman dan tetangga menemukan Yatna dalam kondisi gantung diri di kamar mandi, sementara Supriyatini terbaring di atas kasur dengan selimut menutupi tubuhnya. 

    Jaman segera menghubungi ketua RT dan pihak kepolisian untuk melakukan evakuasi.

    Dikenal Tertutup

    Pasutri tersebut diketahui telah mengontrak di lokasi tersebut selama 11 bulan.

    Yatna bekerja di perusahaan Sari Roti, sementara Supriyatini bekerja di PT Matel.

    Menurut tetangga, pasangan ini dikenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

    Supriyatini juga tidak setiap hari pulang ke kontrakan, melainkan hanya seminggu sekali atau pada hari libur.

    Tetangga korban, Tomy (26), mengaku sempat mendengar suara keributan dari dalam kontrakan pada Minggu (23/2/2025) malam.

    “Terakhir dengar kayak orang lagi berantem. Cuma dengar suara kayak bentur-bentur tembok, setelah itu tidak ada aktivitas lagi,” kata Tomy.

    Namun, tetangga tidak berani menghampiri karena khawatir itu adalah persoalan pribadi pasutri tersebut.

    Jaman, pemilik kontrakan, juga mengaku tidak pernah mendengar laporan tentang keributan dari pasangan tersebut selama mereka mengontrak.

    Penyelidikan Polisi

    Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Mustofa, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab kematian kedua korban.

    Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan luka luar pada tubuh Supriyatini, sementara pada tubuh Yatna ditemukan luka di lengan dan pelipis kiri.

    “Kita tidak mau menduga-duga apakah suami membunuh istrinya terlebih dahulu sebelum gantung diri. Kita masih memaksimalkan olah TKP untuk mengetahui penyebab kematian kedua korban,” kata Kombespol Mustofa.

    Kontrakan yang ditempati pasutri tersebut terlihat tertutup rapat sejak Minggu malam.

    Kipas angin yang masih menyala dan bau menyengat yang tercium dari dalam menjadi tanda bahwa kejadian ini mungkin telah berlangsung beberapa waktu sebelum ditemukan.

    Kejadian ini mengejutkan warga sekitar.

    Pasutri tersebut dikenal sebagai pekerja yang rajin dan jarang terlibat masalah dengan tetangga. Warga berharap kepolisian dapat segera mengungkap penyebab pasti kematian kedua korban.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Masyarakat diharapkan tidak berspekulasi dan menunggu hasil resmi dari penyelidikan yang dilakukan oleh aparat berwajib. (Tribun Bekasi/Muhammad Azzam)  

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBekasi.com dengan judul Kasus Pasutri Tewas di Cikarang, Polisi Tak Mau Berandai-andai Menduga Suami Bunuh Istri Lebih Dulu

     

  • Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas di Cikarang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Februari 2025

    Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas di Cikarang Megapolitan 25 Februari 2025

    Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas di Cikarang
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Pasangan suami istri, Yatna Maulana (36) dan Deli Supriyatini (30), ditemukan tewas di kamar kontrakannya, Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (25/2/2025), sekitar pukul 08.00 WIB.
    Pemilik kontrakan bernama Jaman (61) mengatakan, Yatna ditemukan tewas tergantung di sebuah tali yang berada di kamar mandi. Sementara itu, jasad Deli ditemukan di atas kasur dengan kondisi tubuh sudah membusuk.
    “Yang perempuan saya liat tidur di atas kasur rapi dan, terus saya ke kamar mandi saya lihat posisi yang laki dalam keadaan gantung,” ujar Jaman di lokasi kontrakannya, Selasa.
    Jaman mengungkapkan, penemuan kedua jasad bermula ketika rekan kerja Yatna tiba-tiba menghubunginya. Rekan kerja Yatna menghubungi Jaman untuk mencari tahu keberadaan Yatna karena korban tak masuk kerja sejak Senin (24/2/2025).
    Selanjutnya, Jaman langsung beranjak menuju kamar kontrakan kedua korban. Sesampainya di depan kamar kontrakan, ia mengintip kondisi dalam kamar kontrakan dari bilik jendela.
    Jaman melihat sepeda motor yang berada di ruang depan dan sebuah kipas angin yang masih dalam kondisi menyala.
    Pada saat yang bersamaan, ia mencium bau tak sedap yang muncul dari dalam kamar kontrakan. Jaman pun langsung berinisiatif membuka pintu kamar kontrakan, ternyata dalam kondisi terkunci.
    Kemudian, ia mengambil kunci cadangan kamar kontrakan. Tetapi, ia tetap tak bisa membuka pintu kamar karena terhalang kunci yang masih terpasang di gagang pintu dalam kontrakan.
    Akhirnya, ia sekuat tenaga memaksa mendorong pintu kontrakan. Setelah berhasil dibuka, ia langsung menyelinap ke dalam kamar kontrakan dan menemukan Deli tewas di atas kasur.
    Kemudian, Jaman menemukan Yatna tewas tergantung di kamar mandi dengan sebuah tali yang mengikat di lehernya.
    Selanjutnya Jaman langsung melaporkan kejadian ini ke ketua RT setempat.
    “Saya langsung lapor ke Pak RT di kontrakan saya ada kejadian bunuh diri, yaudah langsung bareng-bareng lapor ke aparat desa dan pada dateng,” ungkap dia.
    Kontak bantuan
    Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
    Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
    Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PDN Beroperasi Maret 2025, Komdigi

    PDN Beroperasi Maret 2025, Komdigi

    Bisnis.com, JAKARTA —  Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyampaikan operasional Pusat Data Nasional (PDN) akan berjalan setelah Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) memastikan infrastruktur pusat data tersebut steril dan aman. 

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan pihaknya tengah melakukan kajian keamanan siber bersama dengan BSSN dengan tujuan memastikan PDN ‘bersih’ dan siap digunakan. 

    “Jadi begitu dia udah comply dengan standar keamanan yang ada di BSSN, baru nanti itu akan dimulai,” kata Nezar di Jakarta, Selasa (25/2/2025).

    Nezar menyampaikan saat ini pembangunan PDN sudah dalam tahap penyelesaian atau tahap finishing.

    Nantinya, pihak Komdigi bakal memeriksa kembali seluruh persyaratan yang ada sebelum PDN Cikarang dioperasikan. 

    Lebih lanjut, terkait dengan rencana pengoperasian PDN, Nezar menuturkan bahwa PDN Cikarang ditargetkan beroperasi pada Maret 2025.

    “Rencananya Maret, Insya Allah,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menuturkan pembangunan pusat data nasional (PDN) bakal rampung dan siap beroperasi pada akhir Maret 2025.

    Setelah rampung, PDN akan langsung dioperasikan untuk mendukung sejumlah layanan pemerintahan. 

    “PDN kita Salah satunya adalah Insya Allah tolong mohon doa Itu mungkin di akhir Maret sudah bisa running,” kata Meutya di Komdigi, Senin (13/1/2025).

    Diketahui, PDN nantinya akan memiliki peran sebagai tempat menampung data-data dari berbagai instansi pemerintah. PDN juga akan melakukan pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

    Selain itu, PDN juga berfungsi untuk emastikan data dapat dipulihkan jika terjadi kerusakan atau kehilangan data.

  • AI Proyek Prioritas Danantara, Pengamat Minta Kajian Mendalam

    AI Proyek Prioritas Danantara, Pengamat Minta Kajian Mendalam

    Bisnis.com, JAKARTA — Rencana pembangunan pusat data artificial intelligence (AI) yang menjadi proyek prioritas Danantara menjadi langkah yang patut diperhatikan dalam menghadapi kebutuhan teknologi di masa depan.

    Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital, Heru Sutadi mengatakan langkah ini menunjukkan visi jangka panjang yang kuat.

    Namun, perlu adanya kajian yang mendalam untuk memastikan bahwa pembangunan tersebut sesuai dengan kebutuhan yang ada.

    “Sehingga, kalau Danantara mau mengembangkan pembangunan pusat data artifisial intelligence, ini langkah yang cukup bagus,” kata Heru kepada Bisnis, Senin (24/2/2025).

    Heru menyampaikan, Indonesia telah memiliki sejumlah pusat data yang tersebar di berbagai daerah, seperti yang dibangun oleh Komdigi di Cikarang. 

    Namun, meskipun Komdigi sebelumnya merencanakan empat pusat data, belum ada kepastian apakah tiga pusat data tambahan akan benar-benar dibangun. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian dalam perkembangan sektor ini.

    “Sehingga, sesuai dengan kebutuhan teknologi. Hanya perlu dilihat, pusat data yang sekarang ini ada akan kah juga jadi pusat data AI atau bagaimana, jangan sampai nanti supply lebih besar daripada demand,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Heru mengatakan dalam pengembangan pusat data AI, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan secara komprehensif. 

    Aspek teknis terkait infrastruktur, aspek lingkungan dan sosial, serta aspek hukum harus diperhatikan untuk memastikan kesesuaian dengan regulasi yang berlaku. 

    Selain itu, aspek bisnis, manajemen risiko, dan mitigasi resiko juga tidak kalah penting untuk memastikan keberlanjutan proyek ini.

    “Sebab pusat data AI akan menyedot sumber daya finansial besar, triliunan, apalagi jika arahnya juga green data center. Dan kalau kita lihat topologi Indonesia, dibutuhkan minimal 2 pusat data AI di Indonesia,” ucap Heru.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapan daftar proyek nasional yang akan menjadi fokus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara pada tahap awal.

    Presiden ke-8 RI itu mengungkap sejumlah proyek prioritas yang dimaksud yakni hilirisasi nikel, bauksit, dan tembaga. 

    Proyek prioritas lainnya adalah pembangunan pusat data artificial intelligence (AI), kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, aquaculture, serta energi terbarukan.

    “Ini lah sektor yang akan menentukan masa depan kita, kesejahteraan kita, dan kemandirian bangasa kita,” kata Prabowo.