Kronologi Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Awalnya Kesal karena Tak Bisa Temui Kadinkes
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas)
Laskar Merah Putih
mengamuk di Kantor
Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kabupaten Bekasi, Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
Aksi anarkis
yang dilakukan ormas itu terjadi setelah mereka kecewa karena tidak bisa bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan. Namun belum diketahui maksud dan tujuannnya.
Peristiwa ini terekam oleh kamera pengawas atau CCTV Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi dan videonya kemudian diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo.
Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang anggota Laskar Merah Putih melempar sebuah tong sampah berisi dedaunan kering tepat di depan pintu masuk kantor.
Suara benturan tong sampah membuat para pegawai di dalam kantor terkejut dan ketakutan.
Tak berselang lama, anggota ormas lainnya menuangkan isi sampah ke lantai hingga berserakan di depan pintu masuk.
Mereka juga menuangkan air dari sebuah galon minuman ke lantai Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
Dalam video lainnya, terjadi cekcok mulut antara seorang wanita berseragam dinas berwarna cokelat dan seorang perempuan berompi Laskar Merah Putih.
“Jangan bentak-bentak saya, dong,” ujar wanita berseragam ASN.
“Bukannya bentak-bentak, Mbak, enggak tahu siapa saya, hah?” sahut perempuan berompi loreng.
Perdebatan tersebut sempat dilerai oleh anggota ormas lainnya.
Salah satu anggota Laskar Merah Putih juga terlihat berbicara di depan kamera CCTV. Di belakangnya, anggota lain sudah masuk ke dalam kantor.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Laskar Merah Putih. Yang lihat dari CCTV pindah ke depan untuk kita ngopi bersama walaupun di bulan puasa,” ujar seorang pria berkemeja loreng, diakhiri dengan aksinya menjulurkan lidah seolah meledek.
Kapolsek Cikarang Pusat Ajun Komisaris Polisi (AKP) Elia Umboh mengatakan bahwa aksi tersebut menyebabkan para pegawai Dinkes merasa takut dan tidak nyaman saat bekerja.
“Menyebabkan pegawai Dinas Kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja,” kata Elia dalam keterangannya, dikutip Sabtu (22/3/2025).
Elia menjelaskan, kejadian itu bermula ketika sejumlah anggota Laskar Merah Putih mendatangi Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi, Selasa (18/3/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
“Dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan,” ujar Elia.
Namun, saat itu Kepala Dinkes tidak berada di tempat karena sedang menghadiri rapat.
Tak terima dengan situasi itu, anggota ormas kemudian meluapkan kekesalan mereka dengan mengotori lantai kantor menggunakan alas kaki yang berlumuran tanah merah.
“Lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang digalon ke lantai depan pintu lobi Dinas Kesehatan,” jelas Elia.
Kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Cikarang Bekasi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Namun,
aksi anarkis
ini berakhir damai setelah kedua belah pihak menjalani mediasi yang difasilitasi oleh kepolisian.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Laskar Merah Putih meminta maaf kepada Dinkes Kabupaten Bekasi dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
“Kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan kedua pihak tidak saling menuntut,” pungkas Elia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Cikarang
-
/data/photo/2025/03/22/67dde29999218.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kronologi Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Awalnya Kesal karena Tak Bisa Temui Kadinkes Megapolitan 22 Maret 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5171361/original/005410200_1742630855-1_Samsung-Bersama-Indonesia_Thumbnail.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Samsung di Indonesia: 30 Tahun Inovasi, Investasi, dan Kontribusi Berkelanjutan – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Selama lebih dari 30 tahun, Samsung telah menjadi bagian dari perkembangan industri teknologi di Indonesia. Sejumlah produk telah diluncurkan di pasar Indonesia, mulai dari smartphone, tablet, wearable, perangkat elektronik rumah tangga, monitor.
Tidak hanya dikenal sebagai pemimpin dalam industri smartphone dan tablet sejak 2012, Samsung juga berinvestasi dalam penguatan produksi dalam negeri dengan mendirikan pabrik smartphone dan tablet di Cikarang pada 2015.
Pabrik ini berperan besar dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus mengekspor lebih dari 12 juta unit smartphone ke berbagai negara tetangga selama 2015-2024.
“Selain memenuhi permintaan pasar Indonesia, pabrik smartphone dan tablet Samsung di Cikarang, Jawa Barat juga mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui ekspor pada tahun 2015-2024 yang mencapai lebih dari 12 juta unit smartphone,” tutur President Samsung Electronics Indonesia Harry Lee dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (22/3/2025).
Mendorong Kemajuan Ekonomi Nasional
Komitmen Samsung dalam mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) diwujudkan melalui pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di berbagai lini produk.
Dengan produksi lokal di Cikarang, smartphone Galaxy berhasil memenuhi standar TKDN, seperti Galaxy A26 5G (40,3 persen), Galaxy A56 5G dan Galaxy A36 5G (39,6 persen), serta Galaxy S25 Series (37,5 persen).
Selain meningkatkan devisa negara, Samsung juga menciptakan lebih dari 11 ribu lapangan pekerjaan di Indonesia, mulai dari produksi hingga layanan purna jual, yang turut berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi nasional.
-
/data/photo/2025/03/22/67dde29999218.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Sampah Dibuang dan Lantai Dikotori Tanah Merah Megapolitan 22 Maret 2025
Ormas Acak-acak Dinkes Bekasi, Sampah Dibuang dan Lantai Dikotori Tanah Merah
Editor
BEKASI, KOMPAS.com
– Anggota organisasi masyarakat (ormas)
Laskar Merah Putih
mengamuk di depan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi di Sukamahi,
Cikarang Pusat
.
Sejumlah angggota ormas tersebut mengotori gedung Dinkes Kabupaten Bekasi dengan membuang sampah dan menginjak lantai dengan tanah merah di depan pintu lobi.
“Lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang digalon ke lantai depan pintu lobi Dinas Kesehatan,” ujar Kapolsek Cikarang Pusat, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Elia Umboh dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).
Elia menegaskan, akibat aksi para anggota ormas itu membuat resah, bahkan ketakutan beberapa dari pegawai Dinkes Kabupaten Bekasi.
““Menyebabkan pegawai Dinas Kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja,” kata Elia.
Peristiwa ini bermula saat sejumlah anggota Laskar Merah Putih mendatangi Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi pada Selasa (18/3/2025) pukul 09.00 WIB.
“Dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan,” kata Elia.
Namun, saat itu Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi tidak berada di tempat karena sedang menghadiri rapat.
Tak terima dengan situasi tersebut, anggota ormas itu marah-marah.
Kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Cikarang Pusat untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kini,
aksi anarkis
tersebut berakhir damai setelah kedua belah pihak bertemu dalam mediasi yang difasilitasi oleh kepolisian.
Dalam pertemuan itu, Laskar Merah Putih meminta maaf kepada Dinkes Kabupaten Bekasi dan berjanji tidak akan mengulanginya.
“Kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan kedua pihak tidak saling menuntut,” pungkas Elia.
Sebelumnya, aksi anarkis tersebut terekam oleh kamera pengawas atau CCTV Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi dan kemudian diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo.
Dalam video itu, terlihat seorang anggota Laskar Merah Putih melempar tong sampah berisi dedaunan kering tepat di depan pintu masuk kantor, menyebabkan suara benturan yang mengejutkan pegawai di dalam gedung.
Tak berhenti di situ, anggota lainnya menuangkan isi ember sampah hingga berserakan di depan pintu masuk.
Bahkan, mereka juga menuangkan air dari sebuah galon minuman ke lantai kantor.
Dalam rekaman berikutnya, terjadi adu mulut antara seorang wanita berseragam dinas berwarna cokelat dengan seorang perempuan berompi Laskar Merah Putih.
“Jangan bentak-bentak saya, dong,” teriak wanita berseragam ASN.
“Bukannya bentak-bentak, Mbak, enggak tahu siapa saya, hah?” sahut wanita berompi loreng.
Percekcokan itu akhirnya dilerai oleh salah satu anggota ormas yang lain.
Dalam video lain, salah satu anggota Laskar Merah Putih terlihat berbicara langsung di depan kamera CCTV, sementara rekan-rekannya sudah berada di dalam kantor.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Laskar Merah Putih. Yang lihat dari CCTV pindah ke depan untuk kita ngopi bersama walaupun di bulan puasa,” ujar pria berkemeja loreng. Pernyataannya pun diakhiri dengan aksi menjulurkan lidah ke arah kamera, seolah-olah meledek.
(Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Dani Prabowo)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Preman Larang Relawan Dirikan Posko Mudik di Cikarang, Kapolda Metro Jaya: Kita Lawan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi premanisme kembali terjadi kali ini di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kelompok relawan yang mendirikan posko mudik lebaran dilarang oleh preman tersebut.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memastikan pelaku yang melarang berdirinya posko mudik lebaran sudah ditangkap.
Dia tidak mentolerir segala bentuk aksi premanisme.
“Sudah kita tindak lanjuti, sudah kita tangkap, dan kita tahan,” katanya Karyoto kepada wartawan dikutip Sabtu (22/3/2025).
Menurutnya, apabila sudah mendapatkan izin dari pemilik lahan tidak ada yang boleh melarang.
Kapolda Metro menegaskan bahwa negara tak boleh kalah orang para preman.
“Kalau memang kita mau mendirikan pos, selama itu tanahnya bukan tanah orang yang kita tidak boleh mendirikan oleh yang pemilik, ya kita paksakan, gak ada urusan,” ujar dia.
“Kita lawan yang seperti itu,” imbuhnya.
Dia meminta jajaran Kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya agar menindak tegas preman yang beraksi menjelang hari raya Idul Fitri.
“Kalau ada preman-preman yang melakukan aksi-aksi hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri, apalagi yang bernuansa pemerasan dan lain-lain, pasti kita akan tindak,” kata dia.
Diberitakan seorang pria berbaju polo hitam lengan pendek dan berpeci diduga melarang relawan kemanusiaan mendirikan posko mudik 2025 di wilayah Citarik, Jatireja, Cikarang Timur, Rabu (19/3/2025).
Cekcok antara pria yang mengaku berasal dari organisasi masyarakat (ormas) tersebut terekam dalam video yang kemudian diunggah oleh akun X @kabarnegri_. Dalam video itu, relawan meminta penjelasan mengapa tidak diperbolehkan mendirikan posko.
“Kenapa enggak boleh di sini? Alasannya kenapa?” tanya relawan, dikutip dari unggahan akun X @kabarnegri_, Jumat (21/3/2025).
“Ini lahan pemerintah bukan?” sahut pria mengaku ormas tersebut.
Karena tidak puas dengan jawabannya, relawan kembali mencecar alasan tidak diperbolehkannya mendirikan posko mudik 2025.
“Ya sudah, kalau jangan, ya jangan. Mau ngomong apa? Jangan, enggak boleh. Mau ngomong apa?” ujar pria mengaku ormas sambil merokok.
-
/data/photo/2025/03/22/67dde29999218.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Ormas Acak-acak Dinkes Kabupaten Bekasi, Pegawai Ketakutan Megapolitan
Ormas Acak-acak Dinkes Kabupaten Bekasi, Pegawai Ketakutan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Beberapa pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi disebut ketakutan saat sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas)
Laskar Merah Putih
mengamuk di depan kantor, Sukamahi,
Cikarang Pusat
, Kabupaten Bekasi.
“Menyebabkan pegawai Dinas Kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cikarang Pusat Ajun Komisaris Polisi (AKP) Elia Umboh dalam keterangannya, dikutip Sabtu (22/3/2025).
Peristiwa anarkis ini bermula saat sejumlah anggota Laskar Merah Putih mendatangi Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi pada Selasa (18/3/2025) pukul 09.00 WIB.
“Dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan,” kata Elia.
Namun, saat itu Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi tidak berada di kantor karena sedang menghadiri rapat.
Tak terima dengan situasi itu, anggota ormas tersebut marah-marah dan mengotori lantai dengan alas kaki yang berlumuran tanah merah.
“Lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang digalon ke lantai depan pintu lobi Dinas Kesehatan,” ujar Elia.
Kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Cikarang Bekasi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Namun,
aksi anarkis
tersebut berakhir damai setelah kedua belah pihak bertemu dalam mediasi yang difasilitasi oleh kepolisian.
Dalam pertemuan itu, Laskar Merah Putih meminta maaf kepada Dinkes Kabupaten Bekasi dan berjanji tidak akan mengulanginya.
“Kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan kedua pihak tidak saling menuntut,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) Laskar Merah Putih mengamuk di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, yang berlokasi di Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
Aksi anarkis
itu terekam oleh kamera pengawas atau CCTV Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi dan kemudian diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo.
Dalam video itu, mulanya sebuah tong sampah berisi dedaunan kering dilempar oleh salah satu anggota Laskar Merah Putih tepat di depan pintu masuk Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
Bunyi tong sampah ember berwarna merah itu membuat pegawai yang berada di dalam Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi terkejut dan ketakutan.
Tak berselang lama, anggota Laskar Merah Putih yang lain menuangkan seluruh isi sampah dalam ember sehingga berserakan tepat di depan pintu masuk Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
Aksi anarkis tak berhenti begitu saja.
Anggota Laskar Merah Putih yang lain juga tampak menuangkan air dari sebuah galon minuman di depan Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
Dalam video berikutnya, memperlihatkan cekcok mulut antara wanita yang mengenakan seragam dinas berwarna cokelat dan perempuan berompi Laskar Merah Putih.
“Jangan bentak-bentak saya, dong,” teriak wanita berseragam ASN.
“Bukannya bentak-bentak, Mbak, enggak tahu siapa saya, hah?,” sahut wanita berompi loreng.
Cekcok keduanya sempat dilerai oleh salah satu anggota ormas.
Dalam video yang lain, salah satu anggota Laskar Merah Putih tampak berbicara di depan kamera CCTV.
Sementara, anggota ormas yang lain sudah berada di dalam Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Laskar Merah Putih. Yang lihat dari CCTV pindah ke depan untuk kita ngopi bersama walaupun di bulan puasa,” ujar anggota ormas berkemeja loreng.
Penjelasan mengenai maksud kedatangannya diakhiri dengan aksinya menjulurkan lidah, seolah-olah meledek.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

3 Aksi Ormas di Bekasi Viral, Acak-acak Kantor Dinkes Hingga Halangi Posko Mudik, Ada Ketua Terseret
TRIBUNJAKARTA.COM – Tiga aksi organisasi massa (ormas) di Bekasi jelang Lebaran 2025 viral di media sosial.
Aksi ormas itu ada yang mengacak-acak kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi hingga menghalangi relawan kemanusiaaan mendirikan posko mudik 2025 di wilayah Citarik, Jatireja, Cikarang Timur.
Terdapat pula, Ketua LSM GMBI Bantargebang berinisial M yang merekam dan menyebarkan aksi Suhada alias Jagoan Cikiwul saat meminta THR ke pabrik di Bantargebang, Bekasi.
Nasib ketiga oknum ormas itu pun berbeda-beda setelah aksinya viral di media sosial.
TribunJakarta.com merangkum tiga aksi oknum ormas di Bekasi yang viral di media sosial.
1.Halangi Posko Mudik 2025
Video seorang pria berbaju polo hitam lengan pendek dan berpeci diduga melarang relawan kemanusiaan mendirikan posko mudik 2025 di wilayah Citarik, Jatireja, Cikarang Timur, Rabu (19/3/2025) viral di media sosial.
Cekcok antara pria yang mengaku berasal dari organisasi masyarakat (ormas) tersebut terekam dalam video yang kemudian diunggah oleh akun X @kabarnegri_.
Dalam video itu, relawan meminta penjelasan mengapa tidak diperbolehkan mendirikan posko.
“Kenapa enggak boleh di sini? Alasannya kenapa?” tanya relawan, dikutip dari unggahan akun X @kabarnegri_, Jumat (21/3/2025).
“Ini lahan pemerintah bukan?” sahut pria mengaku ormas tersebut.
Karena tidak puas dengan jawabannya, relawan kembali mencecar alasan tidak diperbolehkannya mendirikan posko mudik 2025.
KLIK SELENGKAPNYA: Sosok Jagoan Cikiwul Emosi Saat Meminta THR ke Pabrik di Kota Bekasi Akhirnya Terkuak. Ia Kabur Setelah Kedok Dibongkar Polisi.
“Ya sudah, kalau jangan, ya jangan. Mau ngomong apa? Jangan, enggak boleh. Mau ngomong apa?” ujar pria mengaku ormas sambil merokok.
Sedangkan akun instagram @jabodetabek24info mengabarkan pria tersebut marah dan melarang pendirian posko mudik 2025.
“Iya ga boleh, ga boleh diriin tenda di sini, harus ijin gua, mau apa lu”, ucapnya.
Farhan yang menjelaskan dan tergabung dalam relawan sampai ngeri ketakutan. Ia berusaha lapor ke kepolisian Polsek Cikarang Timur.
“Iya ada ormas yang datang larang kami dirikan tenda, saya ngeri lalu menelpon Polsek Cikarang Timur @polsekcikarang_timur Alhamdulillah mereka lari ketika Kanit Reskrim Cikarang Timur datang,” ucap Farhan. Ketika tim unit Kanit Reskrim Cikarang Timur datang semua berjalan kondusif dan aman.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, mengaku telah menerima laporan terkait pelarangan pendirian posko mudik oleh ormas, yang viral di media sosial.
Dia menegaskan, jajarannya telah menangkap pria yang dimaksud dalam video tersebut.
“Sudah kami tindak lanjuti, sudah kami tangkap, dan kami tahan,” tegas Karyoto di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).
Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menjelaskan, mendirikan posko mudik di atas tanah milik perorangan atau bukan milik pemerintah, tetap diperbolehkan.
“Enggak ada urusan. Bahkan, nanti mau kami periksa itu, siapa yang menghalang-halangi. Ini untuk hajat orang banyak, bukan untuk sekelompok, segelintir orang,” tegas dia.
Terlebih, pendirian posko mudik 2025 oleh relawan seyogianya merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat sekaligus bagian dari ibadah.
“Untuk melayani saudara-saudara kita yang sudah capek, yang butuh istirahat, yang butuh duduk, dan lain-lain,” kata dia.
“Kita lawan yang seperti itu. Enggak ada negara kalah dengan sekelompok-sekelompok preman ini,” tambah dia.
“Kalau ada preman-preman yang melakukan aksi-aksi hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri, apalagi yang bernuansa pemerasan dan lain-lain, pasti akan kita tindak,” pungkas dia.
2. Acak-acak Kantor Dinkes Bekasi
Sementara itu, Polres Metro Bekasi menangkap lima orang anggota ormas yang melakukan aksi anarkis di Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menyatakan bahwa lima anggota Ormas yang berbuat anarkis di Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi sudah ditangkap dan saat ini tengah proses pemeriksaan di Polres Metro Bekasi.
“Betul sudah diamankan dan saat ini para pelaku sedang kami periksa di Polres Metro Bekasi,” kata Onkoseno saat dikonfirmasi mengenai lima anggorta Ormas yang berbuat anarkis di Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi, pada Jumat (21/3/2025).
Kejadian itu berawal saat sekelompok orang yang mengatasnamakan LSM Laskar Merah Putih datang ke kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi pada Selasa, 18 Maret 2025, sekitar pukul 09.00 WIB.
Kedatangannya dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan, dr Alamsyah.
Namun kepala dinas tidak ada di tempat sedang ada rapat di luar. Tetapi sekelompok orang tersebut tidak terima dan marah-marah.
“Mereka marah-marah, mengotori lantai dengan alas kakinya yang sudah kotor dengan tanah merah, lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang di galon ke lantai depan pintu lobi kantor Dinas kesehatan,” imbuhnya.
Akibat perbuatan lima anggota ormas itu, kata Onkoseno, pegawai Dinas kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja, bahkan ada seorang pegawai Dinkes yang disabilitas terjatuh.
“Para pelaku kami jerat Pasal 335 KUHPidana tentang perbuatan tidak menyenangkan,” katanya.
Dalam video yang viral itu, terlihat sejumlah orang dari ormas mendatangi Kantor Dinas Kesehatan.
Bahkan, seseorang berbicara dihadapan CCTV. “Assalamuaikum kami dari Laskar Merah Putih, yang melihat dari CCTV untuk Dinas Kesehatan kita ngopi bersama walaupun bulan puasa, terima kasih,” katanya dengan wajah meledek.
Tak hanya itu, terdapat rekaman CCTV anggota LSM itu menghambur-hamburkan sampah di depan pintu Kantor Dinkes.
3. Ketua LSM GMBI Bantargebang Dicopot
Aksi ormas yang viral lainnya terkait aksi Suhada alias Jagoan Cikiwul saat meminta THR ke pabrik kawasan Bantargebang, Bekasi.
Saat itu, Suhada mengenakan kaus merah marun serta rompi hitam dilengkapi logo LSM GMBI.
Di bagian punggung rompi yang dikenakan Suhada terpasang logo LSM GMBI berwarna hitam. Emblem bendera Merah Putih dan nama juga terpasang di bagian dada kanan rompi tersebut.
Polisi telah menangkap Suhada yang kabur ke daerah Sukabumi, Jawa Barat setelah aksinya viral di media sosial.
Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya mengaku Suhada alias Jagoan Cikiwul bukanlah anggotanya.
Mengenai rompi berlogo yang dikenakan Suhada, Asep mengatakan pihaknya tidak pernah merilis atribut rompi tersebut untuk anggotanya.
Asep merasa tindakan Suhada telah mencatut nama LSM GMBI untuk kepentingan pribadi.
Namun, ia mengakui wanita perekam aksi Suhada yakni M yang menjabat sebagai Ketua LSM GMBI Bantargebang.
Wanita itu bersama rekannya yakni Suhada alias Jagoan Cikiwul, A dan D mendatangi perusahan plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Wanita tersebut merekam melalui ponsel saat Suhada berdebat dengan sekuriti pabrik.
Kini, M telah dicopot dari jabatannya tersebut. Pasalnya, ia turut meminta tunjangan hari raya (THR) ke salah satu perusahaan di Bantargebang, Bekasi, bersama tiga rekannya, Suhada alias jagoan Cikiwul, A, dan D.
Selain itu, M juga menandatangani proposal THR yang diduga dikirimkan ke puluhan perusahaan di Bantargebang.
“Betul, (posisi M) dibekukan, sekaligus dicopot sebagai ketua LSM GMBI Bantergebang,” kata Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya, Jumat (21/3/2025).
Selain dicopot dari jabatannya, GMBI Distrik Kota Bekasi juga akan memanggil M untuk menjalani sidang etik.
“Nanti dia akan kita panggil untuk kita bina di dalam sidang Dewan Kode Etik. Nah, itu langkah-langkah secara secara kelembagaan seperti itu,” ungkap dia.
Asep mengatakan, GMBI Distrik Kota Bekasi melarang anggotanya meminta THR Lebaran, baik ke pemerintah, swasta, maupun pihak lainnya.
Oleh sebab itu, lanjut Asep, setiap anggota yang melanggar larangan tersebut akan menerima konsekuensi yang sama dengan M.
“Jadi berlaku bukan hanya untuk dia (M), tapi berlaku keseluruh GMBI di tingkat kecamatan,” imbuh dia.
Sedangkan Suhada telah ditetapkan sebagai tersangka pengancaman buntut aksinya meminta THR Lebaran ke perusahaan plastik.
“Untuk perkenaan pasal dari tersangka, kita kenakan Pasal 335 (pengancaman) atau 368 untuk Pasal 53 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama sembilan tahun,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam konferensi pers di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (21/3/2025). (TribunJakarta.com/Kompas.com/TribunBekasi)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-
/data/photo/2025/03/22/67dde29999218.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Ormas Acak-acak Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Megapolitan
Ormas Acak-acak Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas)
Laskar Merah Putih
mengamuk di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, yang berlokasi di Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
Aksi anarkis
itu terekam oleh kamera pengawas atau CCTV Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi dan kemudian diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo.
Dalam video itu, mulanya sebuah tong sampah berisi dedaunan kering dilempar oleh salah satu anggota Laskar Merah Putih tepat di depan pintu masuk Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
Bunyi tong sampah ember berwarna merah itu membuat pegawai yang berada di dalam Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi terkejut.
Tak berselang lama, anggota Laskar Merah Putih yang lain menuangkan seluruh isi sampah dalam ember sehingga berserakan tepat di depan pintu masuk Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
Aksi anarkis tak berhenti begitu saja.
Anggota Laskar Merah Putih yang lain juga tampak menuangkan air dari sebuah galon minuman di depan Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
Dalam video berikutnya, memperlihatkan cekcok mulut antara wanita yang mengenakan seragam dinas berwarna cokelat dan perempuan berompi Laskar Merah Putih.
“Jangan bentak-bentak saya, dong,” teriak wanita berseragam ASN.
“Bukannya bentak-bentak, Mbak, enggak tahu siapa saya, hah?,” sahut wanita berompi loreng.
Cekcok keduanya sempat dilerai oleh salah satu anggota ormas.
Dalam video yang lain, salah satu anggota Laskar Merah Putih tampak berbicara di depan kamera CCTV.
Sementara, anggota ormas yang lain sudah berada di dalam Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Laskar Merah Putih. Yang lihat dari CCTV pindah ke depan untuk kita ngopi bersama walaupun di bulan puasa,” ujar anggota ormas berkemeja loreng.
Penjelasan mengenai maksud kedatangannya diakhiri dengan aksinya menjulurkan lidah, seolah-olah meledek.
Kapolsek Cikarang Pusat Ajun Komisaris Polisi (AKP) Umboh menjelaskan, peristiwa bermula saat ormas mendatangi Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi pada Selasa (18/3/2025) pukul 09.00 WIB.
“Dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan,” kata Elia dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).
Namun, saat itu Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi tidak berada di kantor karena sedang menghadiri rapat.
Tak terima dengan situasi tersebut, anggota ormas tersebut marah-marah dan mengotori lantai dengan alas kaki yang berlumuran tanah merah.
“Lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang di galon ke lantai depan pintu lobi Dinas Kesehatan,” ujar Elia.
Aksi itu membuat pegawai Dinkes Kabupaten Bekasi ketakutan dan tidak aman dalam bekerja.
Kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Cikarang Bekasi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Namun,
aksi anarkis
tersebut berakhir damai setelah kedua belah pihak bertemu dalam mediasi yang difasilitasi oleh kepolisian.
Dalam pertemuan itu, Laskar Merah Putih meminta maaf kepada Dinkes Kabupaten Bekasi dan berjanji tidak akan mengulanginya.
“Kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan kedua pihak tidak saling menuntut,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pabrik PT Tokai Kagu Indonesia di Cikarang Berhenti Beroperasi, Pesangon Karyawan Terbayarkan?
Bahkan, diklaim jumlah pesangon yang diterima telah sesuai dengan permintaan seluruh karyawan. “Alhamdulillah, walaupun perusahaan tutup, mereka memberikan uang pesangon sesuai dengan keinginan karyawan,” ungkap seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya.
PT Tokai Kagu Indonesia merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1995 di Kawasan Ejip Plot 9K, JI. Citanduy 5, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
PT Tokai Kagu Indonesia salah satu dari banyak perusahaan yang memilih menghentikan operasi dan melakukan PHK kepada para karyawannya.
Sebelumnya, Koordinator Aliansi BBM, Sarino, menyebut tiga pabrik m akan gulung tikar yakni PT Sanken Indonesia, PT Tokai Kagu Indonesia, dan PT Yamaha Music.
Informasi penutupan pabrik tersebut diperoleh Sarino dari pekerja dan pihak perusahaan. Menurut Sarino, penutupan pabrik berdampak PHK kepada ribuan pekerja.
“Kurang lebih sekitar 700 dari dua perusahaan. Kalau tadi di Bekasi aja ada 700, pas tadi Sanken juga 400an, sekarang seribu lah di 2025 ini,” ucap Sarino kepada Radar Bekasi, Minggu (23/2).
Sarino menyampaikan bahwa manajemen perusahaan telah menginformasikan kepada para pekerja mengenai rencana penutupan. PT Sanken Indonesia, kata dia, dijadwalkan untuk tutup pada Juni 2025. Sementara itu, PT Tokai Kagu Indonesia dan PT Yamaha Music akan tutup lebih awal.
“PT Sanken, sudah disampaikan kepada seluruh pekerjanya itu Juni 2025. Yamaha sendiri akan fokus kepada produk yang ada di Yamaha musiknya, tentang gitar, tapi yang piano itu akan difokuskan di Cina. Dan itu Yamaha piano sendiri per Maret sudah tutup. Termasuk ada PT Tokai juga sama produk piano juga,” paparnya. (*)
-
Anggota Ormas Larang Posko Mudik di Bekasi, Kapolda Metro Jaya: Sudah Kami Tangkap dan Tahan – Page 3
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menanggapi aksi sekelompok oknum ormas yang menghalang-halangi pendirian tenda Posko Mudik Terpadu 2025 di Citarik, Cikarang Timur, pada Rabu (19/3/2025).
Menhub menegaskan bahwa dalam setiap pelaksanaan angkutan lebaran, pihaknya selalu berkoordinasi dengan baik bersama Polri dan TNI untuk memastikan kelancaran arus mudik.
“Tentu dalam setiap pelaksanaan angkutan lebaran kami selalu berkoordinasi dengan sangat baik dengan Polri maupun TNI,” kata kata Dudy dalam Konferensi Pers Pembukaan Posko Angkutan Lebaran 2025, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Menhub pun menyerahkan persoalan ini kepada aparat kepolisian dan pemerintah daerah (pemda) setempat agar dapat diselesaikan sesuai prosedur yang berlaku.
“Berkaitan dengan ormas tersebut, kami menyerahkan kepada pihak Polri maupun pemerintah daerah setempat, karena posko tersebut kan untuk kepentingan masyarakat juga, untuk melayani masyarakat dalam melakukan mudik,” ujar Menhub.
Lebih lanjut, Menhub menyatakan bahwa pihaknya akan meminta Pemda Cikarang atau Pemda Bekasi untuk menangani masalah ini. Ia juga memastikan bahwa koordinasi dengan Polri dan Pemda Bekasi akan terus dilakukan guna menemukan solusi terbaik atas penolakan pendirian posko tersebut.
“Barangkali nanti kami akan minta kepada pemerintah Cikarang ya, berarti Bekasi ya, nanti kami akan coba koordinasikan melalui Polri maupun Pemda Bekasi bagaimana penanganannya terhadap ormas-ormas yang melarang pendirian posko, apalagi posko yang memang didirikan oleh pemerintah, nanti kami akan koordinasikan,” ujar Dudy.
-

Oreo Berbagi Kebaikan dengan Dukungan Pendidikan untuk anak Yatim
JABAR EKSPRES – Melalui program “Oreo Berbagi Serunya Berilmu”, PT Mondelez Indonesia Manufacturing memberikan donasi sebesar 2,5 persen keuntungan penjualan untuk mendukung pendidikan.
Donasi diberikan dengan target total penerima manfaat 1500 anak yatim piatu dan membantu mereka mewujudkan mimpi masa depan melalui penyerahan alat bantu belajar.
BACA JUGA: Abadikan Momen Ramadhan, Produk Xiaomi Diskon Gede-gedean, Ini Dia Daftarnya!
Zaenal Abidin selaku Direktur PT Mondelez Indonesia Manufacturing menjelaskan, program ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Mondelez Indonesia, melalui brand Oreo untuk menyebarkan semangat kebaikan dengan menciptakan lebih banyak momen kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia.
“Sebagai produk yang diproduksi di Indonesia, tepatnya di Cikarang, dan menjadi pusat produksi yang memenuhi kebutuhan 40 negara di Asia Pasifik, Timur Tengah, termasuk Jepang, Australia dan Selandia Baru,’’ujar Zaenal dalam keterangan rilisnya.
BACA JUGA: PPPK dan CASN tidak Terima Gaji Selama 3 Bulan, Gara-Gara Pengangkatan Tertunda!
Menurutnya, Oreo senantiasa tumbuh berkembang bersama keluarga Indonesia selama 30 tahun. Pihaknya berkomitmen memberikan berbagai keseruan yang dihadirkan dalam cemilan untuk menciptakan momen kebersamaan keluarga Indonesia.
Dengan bekal pendidikan, peluang untuk meraih kehidupan yang layak di masa depan akan menjadi lebih besar dan menjadi kekuatan untuk memajukan bangsa di masa depan.
BACA JUGA: Mobil Listrik Murah Asal Vietnam VinFast Dibandrol Rp 200 Jutaan!
Dengan rasa bangga dan terharu bahwa kami juga mengantarkan program Oreo Berbagi Serunya Berilmu kepada anak-anak panti asuhan. Oreo ingin mengambil peran dengan memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak yatim piatu.
‘’Hal ini sesuai dengan tujuan brand Oreo yaitu Menciptakan Momen Seru Kebersamaan, khususnya di momen belajar layaknya seorang anak yang tumbuh di keluarga utuh,” jelas Zaenal.
BACA JUGA: Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Pemalsuan Minyakita!
Sementara itu, Apresiasi dan dukungan pun diberikan oleh Vivi Andriani, S.T., M.Sc. selaku Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia atas dibukanya rangkaian program “Oreo Berbagi Serunya Berilmu” yang ditujukan untuk mendukung pendidikan anak yatim piatu di berbagai wilayah Indonesia.