kab/kota: Cikarang

  • 19.581 pemilir tiba di Stasiun Senen pada hari terakhir cuti lebaran

    19.581 pemilir tiba di Stasiun Senen pada hari terakhir cuti lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat 19.581 pemilir yang menggunakan moda transportasi kereta api tiba di Stasiun Pasar Senen pada hari terakhir cuti dan liburan Lebaran 2025, Senin.

    “Di stasiun Pasar Senen ada sebanyak 19.581 pemilir,” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

    Secara keseluruhan, KAI Daop 1 Jakarta mencatat 51.452 penumpang tiba di stasiun wilayah Daop 1 Jakarta pada tanggal 7 April 2025 dengan perincian 16.839 penumpang tiba di Stasiun Gambir dan 19.581 penumpang tiba di Stasiun Pasar Senen.

    Sebanyak 15.232 penumpang tiba di stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta seperti Stasiun Bekasi, Jatinegara, Cikampek, Karawang, dan Cikarang.

    Ixfan mengatakan bahwa lonjakan jumlah penumpang kereta api mencapai lebih dari 50.000 orang pada arus balik Lebaran 2025 di wilayah Daop 1 Jakarta mulai tampak sejak Jumat (4/4) hingga Senin ini.

    “Ibaratnya jumlah penumpang tiba di atas tanggal 2 dan tanggal 3 (April),” katanya.

    Ia lantas berkata, “Pada Senin (7/4) pagi hari ini juga tergolong cukup tinggi. Baru pukul 08.00 WIB sudah terpantau lebih dari 51.000 penumpang yang akan tiba di wilayah Daop 1 Jakarta.”

    Berdasarkan data yang diperoleh ANTARA, tercatat 52.564 penumpang tiba di Daop 1 Jakarta pada hari Jumat (4/4), kemudian sebanyak 52.651 penumpang tiba di Daop 1 Jakarta pada hari Sabtu (5/4), lalu sebanyak 52.699 penumpang tiba di Daop 1 Jakarta pada hari Minggu (6/4).

    Ixfan memprediksi jumlah pemilir akan terus kembali ke Jakarta sejak Rabu (2/4) hingga akhir masa angkutan Lebaran pada hari Jumat (11/4).

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hari Terakhir Libur Lebaran, Masyarakat Masih Padati Jalan Dago Menuju Kawasan Wisata Lembang

    Hari Terakhir Libur Lebaran, Masyarakat Masih Padati Jalan Dago Menuju Kawasan Wisata Lembang

    JABAR EKSPRES – Hari terakhir libur Lebaran Idul Fitri 2025, masyarakat masih memadati sejumlah jalur menuju kawasan wisata Lembang.

    Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres, terlihat sejumlah masyarakat baik dari dalam maupun luar kota masih memadati jalan IR. H. Djuanda atau Dago Kota Bandung menuju kawasan wisata Lembang.

    Salah seorang masyarakat asal Cikarang, Dimas (18) mengatakan, ia bersama temannya sengaja mengunjungi Kota Bandung dan Lembang hanya untuk sekedar berwisata di libur Lebaran kali ini.

    BACA JUGA: Overflow jadi Biang Kerok Banjir Gedebage, Solusi Belum Tercapai

    “Dari Cikarang sengaja berangkat tadi pagi ke Lembang, tapi tadi sebelum ke Lembang udah ke beberapa tempat di Bandung kaya ke Braga,” ujarnya saat ditemui di Jl. Ir. H Djuanda, Dago, Kota Bandung, Senin (7/4).

    Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Wahyu Pristha Utama, mengatakan libur Lebaran kali ini dinilai cukup meriah.

    Terlihat sejak H+3 hari Raya Idul Fitri atau Kamis, 4 April 2025, arus lalu lintas menuju beberapa objek wisata di Kota Bandung salah satunya menuju kawasan Lembang dinilai cukup padat.

    BACA JUGA: Gegara Banjir, 4 Hektar Lahan Padi di Bandung Barat Gagal Panen

    “Namun untuk saat ini justru sudah mengalami penurunan atau sudah berkurang wisatawannya. Tapi memang masih ada beberapa masyarakat yang menuju ke sejumlah objek wisata salah satunya ke Lembang tetapi tidak seramai hari Kamis (kemarin),” ujarnya.

    Meski begitu, Wahyu mengaku jajarannya akan terus berupaya semaksimal mungkin melakukan pengaturan arus lalu lintas di sejumlah titik khususnya menuju objek wisata.

    “Sesuai dengan arahan pimpinan kita akan terus berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan pengamanan arus lalu lintas ini khususnya di Kota Bandung, kita akan terus melakukan skala-skala prioritas khususnya penarikan (arus lalu lintas) Baik menuju arah Lembang maupun sebaliknya,” ungkapnya.

    Selain itu, Wahyu menuturkan pihaknya juga akan terus melakukan simulasi rekayasa lalu lintas jika kepadatan yang terjadi dinilai cukup siginifikan.

    BACA JUGA: Arus Balik Lebaran 2025 di Bunderan Cibiru Alami Penurunan, Kepadatan Terjadi di H+4 dan H+5

  • Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek

    Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek

    Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, yang dulu dikenal dengan momok ketidaktepatan waktu dan fasilitas seadanya, kini telah bertransformasi menjadi
    moda transportasi
    publik yang andal dan nyaman. Namun, di balik reputasi tersebut, KRL memiliki perjalanan panjang yang tidak banyak diketahui publik. 
    Transformasi KRL bukan terjadi dalam semalam. Moda ini telah menjadi bagian dari denyut kehidupan kota sejak lebih dari satu abad silam. Tepatnya pada 6 April 1925, kereta listrik pertama kali melintasi jalur Tanjung Priok–Meester Cornelis (sekarang Jatinegara), menandai dimulainya era elektrifikasi perkeretaapian di Indonesia.
    Kala itu, kehadiran KRL merupakan terobosan besar dalam dunia transportasi urban. Meski masih terbatas jangkauannya, moda ini menjadi solusi mobilitas masyarakat di Batavia dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, jaringan KRL terus berkembang, mengikuti pertumbuhan kota-kota satelit dan kebutuhan masyarakat yang makin dinamis.
    Kini, setelah lebih dari 100 tahun melaju, wajah KRL telah berubah drastis. Dari yang dulu kerap dipandang sebelah mata karena jadwal yang tak menentu dan fasilitas seadanya,
    KRL Commuter Line
    kini menjelma menjadi moda transportasi massal modern yang semakin digemari, terutama di wilayah Jabodetabek.
    Putri (33) adalah salah satu dari banyak penumpang yang merasakan transformasi KRL. Tinggal di Depok, Jawa Barat, ia menjadikan KRL Commuterline sebagai moda transportasi andalan untuk berangkat dan pulang kerja setiap hari.
    Padahal, perempuan yang bekerja di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, tersebut punya kendaraan pribadi yang sebenarnya bisa dimanfaatkan.
    “Pilih KRL Commuter Line karena tarifnya terjangkau dan pastinya bebas macet, apalagi di jam-jam sibuk. Jadwalnya juga kan tepat waktu, jarang telat,” ujar Putri.
    Namun, bukan hanya itu yang membuat Putri betah menggunakan layanan transportasi massal tersebut.
    “Sekarang banyak fasilitas pendukung ya, seperti stan makanan dan minuman. Ini sangat membantu (pekerja seperti saya) kalau pagi belum sempat sarapan atau sekadar mengganjal perut saat pulang,” tambahnya.
    Pengalaman Putri hanyalah satu dari sekian banyak cerita pengguna KRL Commuter Line yang merasakan perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penumpang lain yang telah menggunakan KRL selama satu dekade, Utie Adnu, menegaskan hal serupa.
    “Commuter Line sudah seperti kendaraan andalan bagi saya. Jadwal keberangkatannya tepat, fasilitas lengkap, dari toilet bersih hingga
    charging port
    . Bahkan sekarang ada
    water station
    gratis di beberapa stasiun,” tuturnya dalam unggahan di Instagram pribadinya, Kamis (11/7/2024).
    Uti juga mengaku senang karena tiket KRL Commuter Line kini bisa diakses lewat berbagai metode
    cashless
    selain Kartu Multi Trip (KMT) dan uang elektronik (
    e-money
    ), yaitu pindai QR Code dari platform
    ride-hailing
    .
    Perjalanan dengan KRL Commuter Line pun semakin menyenangkan karena ada petugas yang selalu siap membantu.
    Transformasi layanan KRL Commuter Line tak lepas dari peran
    PT KAI Commuter
    sebagai operator. Upaya ini pun berbuah manis dalam bentuk peningkatan jumlah penumpang.
    Berdasarkan data KAI Commuter, total volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sepanjang 2024 mencapai 328.153.923 orang. Jumlah ini meningkat sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya yang mencatatkan 290.890.677 pengguna. Rata-rata jumlah pengguna harian selama pada 2024 tercatat sebanyak 1.014.934 orang.
    Sementara itu, hingga Maret 2025, rata-rata pengguna Commuter Line Jabodetabek tercatat sebanyak 991.290 orang pada hari kerja (weekday), dan 645.798 orang pada akhir pekan (
    weekend
    ). Total volume pengguna dari Januari hingga minggu keempat Maret 2025 mencapai 76.680.215 orang.
    Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna.
    Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, KAI Commuter melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah skema rekomposisi sarana untuk menjaga headway antar kereta. Hal terpenting, beragam fasilitas dan sarana terus disempurnakan pihaknya. Inovasi pun terus digalakkan.
    “KAI Commuter juga terus menambah fasilitas baru, seperti
    water station
    atau dispenser air minum gratis yang tersedia di Stasiun Juanda, Jakarta Kota, Manggarai, Tanah Abang, dan Bekasi,” paparnya kepada Kompas.com, Kamis (26/7/2024).
    Inovasi lain yang dihadirkan KAI Commuter adalah Commuter Shelter Bike, area parkir sepeda gratis di beberapa stasiun, seperti Stasiun Bogor, Depok, Lenteng Agung, Tebet, dan Duri. Fasilitas ini sejalan dengan program Green Commuter yang digalakkan oleh perusahaan.
    “Nantinya, fasilitas tersebut juga bakal tersedia di Stasiun Bekasi, Kranji, Matraman, Cikarang, Kemayoran, Pondok Ranji, Tanjung Priok, Buaran, Cisauk, Daru, Kebayoran, dan Stasiun Palmerah,” kata Joni.
    Sebagai bagian dari upaya menyediakan layanan yang lebih inklusif, KAI Commuter terus meningkatkan fasilitas bagi perempuan, ibu hamil, dan pengguna berkebutuhan khusus.
    Untuk penumpang perempuan, tersedia
    Kereta Khusus Wanita
    (KKW) yang dioperasikan pada rangkaian tertentu. Sementara itu, ibu menyusui dapat menggunakan ruang laktasi yang telah tersedia di 27 stasiun.
    Bagi ibu hamil, KAI Commuter menyediakan PIN khusus guna memudahkan mereka mendapatkan prioritas tempat duduk di dalam kereta.
    Sementara bagi pengguna penyandang disabilitas, selain toilet khusus dan nomor bantuan 081296605747, KAI Commuter juga menghadirkan Kartu Disabilitas. Kartu ini bisa diambil di Stasiun Juanda, Bogor, Sudirman, Tanah Abang, Duri, dan Bekasi.
    Aspek keamanan turut menjadi prioritas. KAI Commuter memasang Sistem CCTV Analytic di setiap stasiun. Sistem ini dapat memproses dan menganalisa setiap data foto atau video untuk mengidentifikasi potensi tindak kriminal.
    Sementara itu, untuk memudahkan pengguna, KAI Commuter meluncurkan aplikasi
    C-Access
    , hasil
    rebranding
    dari KRL Access dengan fitur-fitur terbaru. Lewat sistem ini, pengguna dapat mengecek jadwal dan posisi kereta dengan mudah.
    Melihat tren peningkatan pengguna yang diprediksi berlanjut, bahkan mencapai 2 juta penumpang per hari pada 2025-2026 mendatang, KAI Commuter pun sudah menjalankan sekaligus mempersiapkan sejumlah strategi.
    Salah satu strategi yang sedang berjalan adalah melakukan rekomposisi sarana dengan mengubah beberapa rangkaian kereta menjadi 8 kereta (SF8) dari sebelumnya 12 kereta (SF12) dan 10 kereta (SF10).
    Meski demikian, KAI Commuter tetap mengoperasikan rangkaian KRL SF12 dan SF10 untuk melayani pengguna setiap harinya. Langkah ini diambil untuk memastikan keseimbangan antara efisiensi operasional dan kenyamanan penumpang.
    “Rekomposisi (dilakukan dengan) mempertimbangkan okupansi,
    headway
    , dan
    peak hour
    pada perjalanan Commuter Line di setiap lintas layanannya,” terang Joni.
    Mengoptimalkan sarana yang ada saat ini dengan melakukan maintenance secara berkala dan intensif agar sarana tetap optimal dalam operasionalnya.
    Langkah tersebut tidak lain dilakukan untuk menjaga performa sarana dan
    headway
    perjalanan Commuter line sampai nanti sarana baru dari INKA dan CRRC dapat dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari seluruh wilayah penyangga di Jabodetabek.
    Tidak hanya soal transportasi, Commuter Line kini juga menjadi penghubung ke berbagai destinasi menarik di sekitar stasiun, memperkuat posisinya sebagai bagian integral dari gaya hidup urban.
    “Karena KRL Commuter Line sudah jadi andalan, sebisa mungkin kalau ada agenda
    nongkrong
    di Jakarta, saya pilih tempat yang tidak jauh dari stasiun. Untungnya, beberapa stasiun dikelilingi
    spot-spot nongkrong
    keren. Misalnya, dari Stasiun Sudirman, bisa jalan kaki ke Grand Indonesia,” kata Putri kembali membagikan pengalamannya.
    Penumpang KRL Commuter Line lainnya, Vieri Muhammad, juga menyampaikan hal serupa.
    Ia bahkan merekomendasikan beberapa tempat menarik di sekitar stasiun, seperti Sunyi Coffee dekat Stasiun Kebayoran, kuliner di belakang Masjid Cut Mutia dekat Stasiun Gondangdia, dan Kongsi 8 dekat Stasiun Jatinegara.
    Cerita Putri, Utie, dan Vieri mewakili jutaan pengguna KRL Commuterline Jabodetabek lainnya. Dari yang dulu dianggap sebagai “momok”, kini moda transportasi ini telah bertransformasi menjadi sahabat setia kaum urban.
    Dengan berbagai inovasi dan peningkatan layanan, KAI Commuter telah membuktikan bahwa
    transportasi publik
    bisa nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Arus Balik Memuncak, Lebih dari 515 Ribu Penumpang Tiba di Jakarta

    Arus Balik Memuncak, Lebih dari 515 Ribu Penumpang Tiba di Jakarta

    PIKIRAN RAKYAT – Lebih dari 515 ribu penumpang sudah tiba di stasiun wilayah operasi KAI Daop 1 Jakarta, hingga Minggu, 6 April 2025.

    Diperkirakan, hingga akhir masa angkutan Lebaran pada 11 April mendatang, jumlah ketibaan penumpang akan mencapai 725.017 orang di wilayah Daop 1 Jakarta.

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan volume penumpang pada masa arus balik lebaran 2025 mencapai puncaknya sejak Jumat, 4 April hingga Minggu,6 April. Volume tertinggi penumpang yaitu pada Sabtu, 5 April dengan 52.651 penumpang.

    Hari ini sebanyak 52.062 penumpang dilayani KAI Daop 1 Jakarta.

    “Selama tiga hari terakhir, yakni Jumat (4/4) hingga Minggu (6/4), tercatat lebih dari 52 ribu penumpang tiba setiap harinya,” kata Ixfan dalam keterangan tertulis Minggu, 6 April 2025.

    Ixfan menyebut total penumpang yang sudah tiba di wilayah Daop 1 Jakarta mencapai 515.194 orang rinciannya sebagai berikut:

    Stasiun Gambir: 143.910 penumpang Stasiun Pasar Senen: 192.104 penumpang Stasiun lainnya (Jatinegara, Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek): 179.180 penumpang.

    Hingga akhir masa angkutan Lebaran pada 11 April 2025, total kedatangan penumpang akan mencapai 725.017 orang. Stasiun Pasar Senen menjadi menerima paling banyak kedatangan pemudik dengan perkiraan sebanyak 276.764 penumpang.

    Rinciannya sebagai berikut:

    Stasiun Gambir: 203.768 penumpang Stasiun Pasar Senen: 276.764 penumpang Stasiun Jatinegara: 77.668 penumpang Stasiun Bekasi: 105.507 penumpang Stasiun Cikarang: 31.531 penumpang Stasiun Karawang: 12.073 penumpang Stasiun Cikampek: 17.706 penumpang

    Terdapat 88 perjalanan KA yang melayani keberangkatan dari wilayah Daop 1 Jakarta, dengan total kapasitas 49.184 seat, dan 34.949 seat di antaranya telah terjual, mencatatkan tingkat okupansi sebesar 71 persen.

    Ixfan mengimbau masyarakat yang belum memiliki tiket agar segera melakukan pemesanan melalui kanal resmi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cipularang Tersumbat, Jasa Marga Alihkan Lalu Lintas ke Tol Japek II Selatan – Halaman all

    Cipularang Tersumbat, Jasa Marga Alihkan Lalu Lintas ke Tol Japek II Selatan – Halaman all

    Lalu lintas di Tol Cipularang menuju Jakarta meningkat pesat malam ini. Jasa Marga mengalihkan kendaraan ke Tol Japek II Selatan mulai pukul 20.22 WIB untuk mengurangi kemacetan. Pengendara diminta mengikuti rambu dan arahan petugas.

    Ringkasan Berita:

    Lalu lintas menuju Jakarta di Tol Cipularang mengalami peningkatan pesat malam ini.
    Jasa Marga mengalihkan kendaraan melalui jalur fungsional Tol Jakarta-Cikampek II Selatan mulai pukul 20.22 WIB.
    Pengalihan bertujuan mengurangi kemacetan di jalur utama Cipularang, terutama di KM 66.
    Kendaraan akan melintasi jalur fungsional sepanjang 31,25 km mulai dari Sadang hingga Bojongmangu, kemudian melanjutkan perjalanan ke GT Cikarang Timur atau GT Cibatu.

     

    TRIBUNNEWS.COM, CIPULARANG – Lalu lintas di Tol Cipularang menuju Jakarta mengalami peningkatan pesat pada Minggu (6/4/2025) malam ini. 

    Untuk mengatasi kemacetan, Jasa Marga mengalihkan kendaraan melalui jalur fungsional Tol Jakarta-Cikampek II Selatan.

    Pengalihan ini berlaku mulai pukul 20.22 WIB dan diharapkan dapat mengurangi kepadatan di jalur utama Cipularang.

    Pengguna jalan diminta untuk mengikuti rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan.

    Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Plaza Tol Pasteur, Agni Mayvinna, mengungkapkan, “Pengguna jalan akan diarahkan melalui akses Sadang di KM 76 Jalan Tol Cipularang arah Jakarta dan kemudian masuk ke jalur fungsional Japek II Selatan”

    “Pengguna jalan akan melintasi jalur fungsional sepanjang 31,25 km mulai dari Segmen Sadang hingga Bojongmangu untuk kemudian melanjutkan perjalanan melalui GT Cikarang Timur atau GT Cibatu Jalan Tol Jakarta-Cikampek.”

    Agni berharap, pengalihan ini dapat memecah distribusi lalu lintas dan menghindari kepadatan yang terjadi di KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek akibat pertemuan lalu lintas dari GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama.

    “Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat pengalihan tersebut,” ujar Agni.

    Jasa Marga mengimbau para pengguna jalan agar berhati-hati, memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan arahan petugas di lapangan.

    Selain itu, pengendara diingatkan untuk mengatur waktu dan rute perjalanan serta memastikan kecukupan saldo kartu elektronik guna kelancaran dalam perjalanan.

    Informasi terkini mengenai kondisi jalan tol dapat diperoleh melalui call center Jasa Marga 24 jam di 14080, media sosial Jasamarga Metropolitan Tollroad, dan aplikasi TRAVOY.

  • Bajaj Pemudik Kebakaran di Jalur Pantura Bekasi, Barang Bawaan Hangus Terbakar  

    Bajaj Pemudik Kebakaran di Jalur Pantura Bekasi, Barang Bawaan Hangus Terbakar  

    Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG UTARA – Bajaj pemudik ludes kebakaran saat melintas di Jalan RE Martadinata Jalur Pantura, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi pada Minggu (6/4/2025). 

    Video amatir yang memperlihatkan kobaran api melahap bajaj viral di media sosial, seperti diunggah akun Instagram @cikarangterkini.id. 

    Dalam rekaman tersebut, kondisi bajaj telah luluh lantak dengan bagian atapnya hanya tinggal terlihat rangka. 

    Api masih terlihat berkobar di bagian bawah bajaj, disusul asap tebal yang membumbung ke udara. 

    Terlihat sejumlah petugas dari kepolisian dan Dishub berada di lokasi, mereka melakukan penanganan dengan berusaha memadamkan api menggunakan Apar. 

    Situasi arus lalu lintas juga tampak tersendat, bajaj yang baru menempuh perjalanan jarak jauh itu terbakar di tengah-tengah jalan. 

    Muhammad Anton, Komandan Regu Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi mengatakan, insiden kebakaran terjadi sekira pukul 10.00 WIB. 

    “Begitu kita sampe sudah ditangani warga sekitar, kita tinggal lakukan pendinginan.  Armada yang diterjunkan tiga unit,” kata Anton. 

    Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tetapi kerugian materil berupa kerusakan bajaj dan barang bawaan milik pengendara tak terelakkan. 

    Penyebab kebakaran diduga korsleting pada sistem kelistrikan, lalu menyulut api kian membesar hingga menghanguskan kendaraan. 

    “Tidak ada korban jiwa, kerugian berupa kerusakan material dari pemudik aja. Dampaknya juga kemacetan agak menghambat,” jelas dia. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Puncak Arus Balik, Lalin dari Tol Cipularang Dialihkan Menuju Jalur Fungsional Tol Japek II Selatan

    Puncak Arus Balik, Lalin dari Tol Cipularang Dialihkan Menuju Jalur Fungsional Tol Japek II Selatan

    loading…

    Ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) macet di puncak arus balik lebaran 2025, Minggu (6/4/2025) malam. FOTO/JONATHAN SIMANJUNTAK

    JAKARTA Arus balik lebaran arah Jakarta dari Tol Cipularang dialihkan melalui jalur fungsional Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (Japek II Selatan) mulai pukul 20.22 WIB. Kebijakan ini karena volume kendaraan melalui GT Cikampek Utama (Cikatama) dan GT kalihurip Utama (Kalitama) meningkat signifikan.

    “Pengguna jalan akan diarahkan melalui akses Sadang di KM 76 Jalan Tol Cipularang arah Jakarta dan kemudian masuk ke jalur fungsional Japek II Selatan,” kata Marketing and Communication Department Head Jasa marga Metropolitan Tollroad Regional Division, Panji Satriya dalam keterangan, Minggu (6/4/2025).

    Pengguna jalan akan melintasi jalur fungsional sepanjang 31.25 KM mulai dari Segmen Sadang sampai dengan Bojongmangu untuk kemudian melanjutkan perjalanan melalui GT Cikarang Timur atau GT Cibatu Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

    “Pengalihan ini diharapkan dapat memecah distribusi lalu lintas dan menghindari kepadatan di KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek akibat pertemuan lalu lintas menuju Jakarta dari GT Cikampek Utama dan GT kalihurip Utama,” tuturnya.

    Di sisi lain, pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat pengalihan tersebut.

    Pihaknya tetap mengimbau kepada pengguna jalan agar berhati-hati, memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan arahan petugas dilapangan. Serta mengatur waktu dan rute perjalanan serta memastikan kecukupan saldo kartu elektronik guna kelancaran dalam perjalanan.

    (abd)

  • Niat Mudik Pakai Bajaj Gagal, Pemudik Kena Insiden Kebakaran di Jalan Pantura Bekasi

    Niat Mudik Pakai Bajaj Gagal, Pemudik Kena Insiden Kebakaran di Jalan Pantura Bekasi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Niat pemudik pulang kampung menggunakan bajaj gagal.

    Pasalnya, bajaj yang digunakan untuk mudik itu mengalami insiden kebakaran di Jalan Pantura Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (6/4/2025).

    Kebakaran bajaj itu tepatnya terjadi di depan Pos Pengamanan SGC, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Peristiwa terbakarnya bajaj itu viral di media sosial. 

    Menurut informasi yang dihimpun dari media sosial Instagram @gue_cikarang.co.id, kebakaran terjadi ketika bajaj tersebut tengah dalam perjalanan kembali ke Jakarta setelah mudik.

    Api dengan cepat melahap kendaraan roda tiga tersebut, menghanguskannya dalam waktu singkat.

    Kasi Humas Polres Metro Bekasi, AKP Akhmadi menjelaskan, petugas Pos Pam Polres Metro Bekasi yang berada di lokasi segera bertindak cepat dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) untuk mengendalikan kobaran api.

    Berkat kesigapan petugas, api berhasil dipadamkan sebelum merambat lebih luas.

    “Langsung ditangani oleh petugas yang ada di pos pengamanan menggunakan APAR,” katanya pada Minggu (6/4/2025).

    Dia menuturkan, pengemudi serta penumpang bajaj berhasil menyelamatkan diri tanpa mengalami luka.

    Namun, kendaraan tersebut mengalami kerusakan total akibat kebakaran. “Penyebab dugaan oleh korsleting listrik pada kendaraan,” katanya. 

    Peristiwa Lain

    Sementara itu, seorang penumpang mobil tujuan Jakarta, dilaporkan meninggal dunia saat terjebak macet arus balik di Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025) malam.

    Pria yang meninggal dunia tersebut bernama Waris (70) asal Kabupaten Kebumen, Jateng.

    Waris meninggal saat mobil yang ditumpanginya terjebak macet.  Sebelumnya, saksi mata menyatakan, Waris mengeluh dadanya sesak. 

    Polisi menjelaskan, Waris merupakan salah satu penumpang minibus warna putih.

    Kendaraan itu menepi di depan Pos Pengamanan Ajibarang sekitar pukul 20.00 WIB.

    Kemudian ada seorang penumpang turun meminta pertolongan kepada polisi yang sedang mengatur lalu lintas.

    Petugas medis yang berjaga di Pos Pam dengan dibantu polisi langsung mengevakusi korban ke RSUD Ajibarang.

    Namun, setelah mendapatkan penanganan medis nyawanya tidak dapat tertolong.

    “Yang bersangkutan bersama keluarganya melakukan perjalanan dari Kebumen pukul 13.00 WIB menuju Jakarta,” ujar Kapolsek Ajibarang AKP Heri Sudaryanto kepada Tribunbanyumas.com.

    “Saat memasuki Ajibarang, yang bersangkutan meminta tolong anaknya bahwa dadanya sesak,” imbuh Heri Sudaryanto.

    Pengemudi minibus kemudian memutuskan berbalik arah meminta pertolongan ke Pos Pam Ajibarang.

    Setelah dicek oleh petugas medis yang piket di pos, kemudian langsung di bawa ke RSUD Ajibarang menggunakan ambulans.

    Namun setelah dicek tim medis, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia.

    “Jenazah kemudian dibawa ke Kebumen. Berdasarkan keterangan keluarga yang bersangkutan memang sedang sakit, sejak beberapa waktu lalu,” imbuhnya. (TribunBekasi/Wartakotalive)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Puncak Arus Balik Lebaran, Lebih dari 515 Ribu Penumpang Kereta Tiba di Jakarta – Page 3

    Puncak Arus Balik Lebaran, Lebih dari 515 Ribu Penumpang Kereta Tiba di Jakarta – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta melaporkan perkembangan terkini volume penumpang pada masa arus balik Lebaran 1446 H/2025, yang diperkirakan mencapai puncaknya sejak Jumat (4/4/2025) hingga Minggu (6/4/2025).

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyampaikan sejak dimulainya arus balik pada 2 April 2025, jumlah penumpang yang datang ke wilayah Daop 1 Jakarta secara konsisten berada di atas 40 ribu orang per hari.

    Selama tiga hari terakhir, yakni Jumat (4/4) hingga Minggu (6/4), tercatat lebih dari 52 ribu penumpang tiba setiap harinya. Puncaknya terjadi pada Sabtu (5/4) dengan 52.651 penumpang, disusul Jumat (4/4) sebanyak 52.564 penumpang, dan Minggu (6/4) data sementara sebanyak 52.062 penumpang.

    Ixfan menjelaskan bahwa hingga hari ini, Minggu (6/4/2025) total penumpang yang sudah tiba di wilayah Daop 1 Jakarta mencapai 515.194 orang, dengan rincian tiba Stasiun Gambir sebanyak 143.910 penumpang dan Stasiun Pasar Senen 192.104 penumpang.

    “Stasiun lainnya (Jatinegara, Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek) 179.180 penumpang,” kata Ixfan dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025).

    Pada hari ini, terdapat 88 perjalanan KA yang melayani keberangkatan dari wilayah Daop 1 Jakarta, dengan total kapasitas 49.184 seat, dan 34.949 seat di antaranya telah terjual, mencatatkan tingkat okupansi sebesar 71 persen.

    Stasiun Gambir melayani 46 perjalanan KA, dengan kapasitas 21.868 seat dan jumlah seat terjual sebanyak 13.527 (okupansi 62 persen)

    Stasiun Pasar Senen melayani 42 perjalanan KA, dengan kapasitas 27.316 seat dan jumlah seat terjual sebanyak 21.422 (okupansi 78 persen)

    “Tiket keberangkatan dari Stasiun Gambir maupun Pasar Senen masih tersedia. Kami mengimbau pelanggan yang belum memiliki tiket agar segera melakukan pemesanan melalui kanal resmi,” jelas Ixfan.

     

  • Puncak Arus Balik Lebaran, 52.062 Pemudik Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api

    Puncak Arus Balik Lebaran, 52.062 Pemudik Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api

    loading…

    Puluhan ribu pemudik mulai kembali ke Jakarta mengunakan kereta api pada puncak arus balik Lebaran di Stasiun Pasar Senen, Minggu (6/4/2025). Foto/Riana Rizkia

    JAKARTA – Para pemudik mulai kembali ke Jakarta pada puncak arus balik Lebaran 2025. Sebanyak 52.062 orang pemudik memilih menggunakan moda transportasi kereta api (KA).

    Puluhan ribu pemudik itu kembali ke Jakarta melalui beberapa stasiun seperti Gambir dan Pasar Senen.

    “Sebanyak 52.062 orang (kembali ke Jakarta). (Mereka) terbagi pagi ini, nanti akan bertambah. Dan terpantau untuk kedatangan di Stasiun Gambir sebanyak 16.274,” ungkap Manager Humas Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Minggu (6/4/2025).

    “Kemudian di Stasiun Pasar Senen ada sekitar 19.620 penumpang. Dan sisanya berhenti di stasiun-stasiun seperti Jatinegara, Tarawang, Bekasi, Cikarang, dan Cikampek,” ujarnya.

    Ixfan mengatakan, jumlah pemudik yang kembali ke Jakarta akan terus bertambah hingga 11 April 2025 mendatang. Hal itu terlihat dari jumlah kedatangan sejak 2 April 2025 kemarin.

    “Hari ini juga akan meningkat lagi. Jadi, arus balik hampir sama dengan arus mudik saat itu. Sebarannya hampir merata,” katanya.

    “Ini nanti juga pas menjelang siang ada jadwal juga kedatangan juga lumayan tinggi. Jadi ini yang kita pantau pagi hari ini masih kepadatan penumpang yang mudik. Nanti harus balik di pintu kedatangan ya,” tandasnya.

    (shf)