kab/kota: Cikarang

  • Tak Disangka, Mobil Buatan RI Ini Jadi Buruan di Luar Negeri!

    Tak Disangka, Mobil Buatan RI Ini Jadi Buruan di Luar Negeri!

    Sedangkan untuk merek Toyota, mobil yang diekspor Daihatsu adalah Town Ace, Lite Ace, Rush, Raize, dan Wigo. Total sepanjang Januari-April 2025 sebanyak 31.641 unit mobil Daihatsu dikirim ke luar negeri.

    Suzuki

    Suzuki juga melakukan ekspor ke banyak negara seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Arab Saudi, Qatar, Tahutu, hingga Barbados.

    Adapun model mobil Suzuki yang diekspor yaitu Ertiga, Carry Pick-up, APV, dan XL-7. Jumlah unit mobil yang diekspor Suzuki itu sebanyak 7.720 unit.

    Mitsubishi

    Mitsubishi memanfaatkan pabrik di Indonesia untuk memenuhi permintaan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia.

    Ada tiga model mobil Mitsubishi yang diekspor yaitu Xpander, Xforce, dan Pajero Sport. Selain itu, Mitsubishi juga mengekspor Nissan Livina buatan Indonesia.

    Sepanjang Januari-April 2025 ekspor Mitsubishi terbilang moncer karena mencapai 30.264 unit.

    Hyundai

    Pabrik Hyundai di kawasan Cikarang juga melakukan kegiatan ekspor. Pabrik itu memproduksi Creta dan Stargazer untuk kebutuhan ekspor. Sepanjang Januari-April 2025, Hyundai mengirimkan 15.492 unit Creta. Stargazer, dan Kona EV ke luar negeri.

    Wuling

    Wuling menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis ekspornya. Dalam data ekspor itu, Wuling diketahui mengekspor model Formo Max, Confero, Formo, Cortez, Alvez, Air ev, dan juga BinguoEV.

    Sementara itu, jumlah unit yang dikirimkan Wuling pada Januari-April 2025 sebanyak 409 unit.

    DFSK

    Terakhir, DFSK juga melakukan ekspor dari Indonesia. Negara tujuannya adalah Malaysia dan Timor Leste.

    Pada bulan Januari-April 2025, DFSK mengirimkan 16 unit mobilnya ke Timor Leste. DFSK merupakan mobil berasal dari pabrikan China.

  • Puncak arus balik kereta api diprediksi terjadi Senin

    Puncak arus balik kereta api diprediksi terjadi Senin

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta memprediksi puncak arus balik penumpang kereta api pada libur panjang Idul Adha 1446 Hijriah/2025 akan terjadi pada Senin (9/6).

    “Hingga Sabtu ini, tercatat sebanyak 41.146 pelanggan telah memesan tiket kereta api jarak jauh (KAJJ) untuk hari Senin (9/6),” ujar Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Sabtu.

    Adapun volume keberangkatan penumpang kereta dari berbagai stasiun di wilayah Daop 1 Jakarta hari ini sebanyak 18.923 orang.

    “Jumlah ini mencerminkan kondisi arus balik yang mulai melandai dan menunjukkan tren normal dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya yang merupakan puncak arus mudik,” ujar Ixfan.

    Selain keberangkatan, KAI Daop 1 Jakarta juga mencatat volume kedatangan penumpang pada hari ini mencapai 20.734 orang.

    Rinciannya, 4.378 pelanggan turun di Stasiun Gambir, 8.396 pelanggan di Stasiun Pasar Senen, dan sekitar 7.960 pelanggan lainnya turun di stasiun-stasiun seperti Jatinegara, Bekasi, Cikarang, Karawang, dan Cikampek.

    Ixfan mengatakan, hari ini, KAI Daop 1 Jakarta mengoperasikan sebanyak 77 perjalanan KAJJ, yang terdiri dari 41 perjalanan dari Stasiun Gambir dan 36 perjalanan dari Stasiun Pasar Senen.

    Secara keseluruhan, selama periode 4 hingga 9 Juni 2025, sebanyak 175.093 pelanggan tercatat telah memesan tiket dan melakukan perjalanan menggunakan KAJJ dari wilayah Daop 1 Jakarta.

    Puncak volume penumpang terjadi pada Kamis (5/6) dengan total 42.687 orang. Sedangkan pada Jumat (6/6), sebanyak 37.972 penumpang melakukan perjalanan, dan Rabu (4/6) sebanyak 36.482 orang.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan yang diberikan kepada layanan KAI. Kami tetap mengimbau pelanggan untuk datang lebih awal ke stasiun dan mematuhi aturan keselamatan selama dalam perjalanan,” kata Ixfan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mobil Buatan Pabrik RI Laku Keras di Luar Negeri, Cek Daftarnya

    Mobil Buatan Pabrik RI Laku Keras di Luar Negeri, Cek Daftarnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kendaraan yang dibuat di Indonesia rupanya cukup populer di luar negeri. Sepanjang Januari-April 2025, ekspor mobil completely built up (CBU) atau utuh asal Indonesia mencapai 144.796 unit.

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat ada 11 pabrikan yang mengekspor mobilnya secara utuh ke puluhan negara yakni Toyota, Daihatsu, Hyundai, Wuling, Suzuki, Honda, Mitsubishi, DFSK, Chery, Isuzu, dan Hino.

    Lalu, model apa saja yang dikirimkan para produsen itu ke luar negeri. Berikut datanya dikutip Detik Oto

    Toyota

    Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan ekspor paling banyak dengan total 50.501 unit pada Januari-April 2025. Model yang diekspor antara lain; Avanza, Veloz, Fortuner, Innova Zenix, dan Yaris Cross.

    Daihatsu

    Daihatsu diketahui melakukan ekspor untuk merek Toyota dan juga Mazda. Khusus merek Daihatsu, mobil yang diekspor adalah Gran Max minibus dan juga pick up. Selanjutnya, Daihatsu juga mengapalkan Mazda Bongo ke Jepang. Sedangkan untuk merek Toyota, mobil yang diekspor Daihatsu adalah Town Ace, Lite Ace, Rush, Raize, dan Wigo. Total sepanjang Januari-April 2025 sebanyak 31.641 unit mobil Daihatsu dikirim ke luar negeri.

    Suzuki

    Suzuki juga melakukan ekspor ke banyak negara seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Arab Saudi, Qatar, Tahutu, hingga Barbados. Untuk model mobil Suzuki yang diekspor yaitu Ertiga, Carry Pick-up, APV, dan XL-7. Jumlah unit mobil yang diekspor Suzuki itu sebanyak 7.720 unit.

    Mitsubishi

    Mitsubishi memanfaatkan pabrik di Indonesia untuk memenuhi permintaan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Ada tiga model mobil Mitsubishi yang diekspor yaitu Xpander, Xforce, dan Pajero Sport. Selain itu, Mitsubishi juga mengekspor Nissan Livina buatan Indonesia. Sepanjang Januari-April 2025 ekspor Mitsubishi terbilang moncer karena mencapai 30.264 unit.

    Hyundai

    Pabrik Hyundai di kawasan Cikarang juga melakukan kegiatan ekspor. Pabrik itu memproduksi Creta dan Stargazer untuk kebutuhan ekspor. Sepanjang Januari-April 2025, Hyundai mengirimkan 15.492 unit Creta. Stargazer, dan Kona EV ke luar negeri.

    Wuling

    Wuling menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis ekspornya. Dalam data ekspor itu, Wuling diketahui mengekspor model Formo Max, Confero, Formo, Cortez, Alvez, Air ev, dan juga BinguoEV. Jumlah unit yang dikirimkan Wuling pada Januari-April 2025 sebanyak 409 unit.

    DFSK

    Masih dari pabrikan China, DFSK juga melakukan ekspor dari Indonesia. Negara tujuannya adalah Malaysia dan Timor Leste. Pada bulan Januari-April 2025, DFSK mengirimkan 16 unit mobilnya ke Timor Leste.

    Chery

    Chery sudah melakukan ekspor ke Vietnam meskipun belum punya pabrik sendiri. Modelnya adalah Omoda C5 dengan jumlah 745 unit sepanjang Januari-April 2025.

    Hino

    Selanjutnya ada Hino yang turut mengirimkan sasis truk Filipina. Untuk modelnya, dalam data Gaikindo tertulis kode XZU309L-HKMLN8. dan XZU349L-HKMRN8. Total jumlah yang diekspor sebanyak 170 unit.

    Isuzu

    Isuzu pun melakukan ekspor untuk truk Traga. Traga dikirim Isuzu ke beberapa negara yang tersebar di kawasan Amerika Selatan dan Asia. Jumlah Isuzu Traga yang diekspor itu sebanyak 2.768 unit.

    (tps/tps)

  • Kelakuan "Jagoan Kampung" Bekasi, Kuasai 3 Lahan Parkir dan Minta Jatah Rp 25.000
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juni 2025

    Kelakuan "Jagoan Kampung" Bekasi, Kuasai 3 Lahan Parkir dan Minta Jatah Rp 25.000 Megapolitan 6 Juni 2025

    Kelakuan “Jagoan Kampung” Bekasi, Kuasai 3 Lahan Parkir dan Minta Jatah Rp 25.000
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua organisasi masyarakat (ormas) berinisial N ditangkap karena minta jatah uang
    parkir
    di Desa Wananaya, Cibitung, Kabupaten Bekasi.
    Kapolsek Cikarang Barat, AKP Tri Bintang Baskoro mengatakan, pelaku merupakan ”
    jagoan kampung
    ” di wilayahnya.
    “Dia pemain lokalan, dalam artian jago kampung, dia hanya bermain di wilayah Wanajaya,” kata Bintang dalam konferensi pers, Kamis (5/6/2025).
    Berdasarkan hasil penyidikan, pelaku menguasai area parkir di tiga lokasi yakni Pecel Lele 88 Salsabila, minimarket, dan toko roti.
    Di lokasi pecel lele, pelaku baru sebulan menguasai lahan parkir pecel lele setelah mengajukan surat permohonan kerja sama dengan ormas DPC Cibitung Maung Jagat Nusantara.
    Sementara di salah satu lokasi lainnya, pelaku disebut sudah setahun mengendalikan area parkir.
    Pelaku meminta
    jatah uang parkir
    di area Pecel Lele 88 Salsabila yang dijaga tiga warga berinsial, H, S, dan I pada Sabtu (24/5/2025). Biasanya pelaku menerima jatah harian sebesar Rp 25.000.
    “Jika dikalkulasikan untuk seluruhnya, uang yang didapatkan pelaku Rp 10 juta sejak pertama beroperasi,” kata Bintang.
    Namun, ketiganya tak bisa memenuhi permintaan pelaku karena penghasilan tersendat akibat sepi pengunjung.
    Kemudian pelaku meminta ketiganya berhenti menjaga parkir. Namun mereka kembali menjaga area parkir tempat pecel lele pada Sabtu (1/6/2025).
    Pelaku yang mengetahui ketiganya menjaga area parkir mendatangi lokasi. Pelaku langsung memperingatkan ketiganya agar tidak mengganggu lahan parkir yang dikuasainya.
    “Pelaku berkata ‘jangan ngerecokin parkiran’ dan tak lama kemudian pergi meninggalkan TKP,” ungkap Bintang.
    Tak beberapa kemudian, pelaku kembali mendatangi lokasi dan menuduh salah satu korban membawa senjata tajam. Korban yang tak terima akhirnya cekcok dengan pelaku.
    “Hingga kemudian terjadi cekcok mulut antara ketiganya dengan N,” jelas Bintang.
    Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 368 dan atau Pasal 482 KUHP tentang
    pemerasan
    dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil ‘Made In Indonesia’ yang Laris di Luar Negeri, Ini Modelnya

    Mobil ‘Made In Indonesia’ yang Laris di Luar Negeri, Ini Modelnya

    Jakarta

    Ekspor mobil completely built up (CBU) atau utuh asal Indonesia mencapai 144.796 unit sepanjang Januari-April 2025. Apa saja model yang dikirim ke luar negeri? berikut ini rinciannya.

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, ekspor mobil buatan Indonesia turun. Pada periode April 2025, ekspor CBU mencapai 34.663 unit. Turun dari bulan lalu yang mencapai 39.921 unit.

    Terdapat 11 pabrikan yang mengekspor mobilnya secara utuh ke puluhan negara. 11 pabrikan itu antara lain Toyota, Daihatsu, Hyundai, Wuling, Suzuki, Honda, Mitsubishi, DFSK, Chery, Isuzu, dan Hino. Untuk model mobilnya beragam, menyesuaikan dengan kebutuhan. Lalu apa saja yang mobil yang diproduksi di Indonesia dan dikirim ke luar negeri?

    Toyota

    Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan ekspor paling banyak dengan total 50.501 unit pada Januari-April 2025. Model yang diekspor antara lain; Avanza, Veloz, Fortuner, Innova Zenix, dan Yaris Cross.

    Daihatsu

    Daihatsu diketahui melakukan ekspor untuk merek Toyota dan juga Mazda. Khusus merek Daihatsu, mobil yang diekspor adalah Gran Max minibus dan juga pick up. Selanjutnya, Daihatsu juga mengapalkan Mazda Bongo ke Jepang. Sedangkan untuk merek Toyota, mobil yang diekspor Daihatsu adalah Town Ace, Lite Ace, Rush, Raize, dan Wigo. Total sepanjang Januari-April 2025 sebanyak 31.641 unit mobil Daihatsu dikirim ke luar negeri.

    Suzuki

    Suzuki juga melakukan ekspor ke banyak negara seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Arab Saudi, Qatar, Tahutu, hingga Barbados. Untuk model mobil Suzuki yang diekspor yaitu Ertiga, Carry Pick-up, APV, dan XL-7. Jumlah unit mobil yang diekspor Suzuki itu sebanyak 7.720 unit.

    Mitsubishi

    Mitsubishi memanfaatkan pabrik di Indonesia untuk memenuhi permintaan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Ada tiga model mobil Mitsubishi yang diekspor yaitu Xpander, Xforce, dan Pajero Sport. Selain itu, Mitsubishi juga mengekspor Nissan Livina buatan Indonesia. Sepanjang Januari-April 2025 ekspor Mitsubishi terbilang moncer karena mencapai 30.264 unit.

    Hyundai

    Pabrik Hyundai di kawasan Cikarang juga melakukan kegiatan ekspor. Pabrik itu memproduksi Creta dan Stargazer untuk kebutuhan ekspor. Sepanjang Januari-April 2025, Hyundai mengirimkan 15.492 unit Creta. Stargazer, dan Kona EV ke luar negeri.

    Wuling

    Wuling menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis ekspornya. Dalam data ekspor itu, Wuling diketahui mengekspor model Formo Max, Confero, Formo, Cortez, Alvez, Air ev, dan juga BinguoEV. Jumlah unit yang dikirimkan Wuling pada Januari-April 2025 sebanyak 409 unit.

    DFSK

    Masih dari pabrikan China, DFSK juga melakukan ekspor dari Indonesia. Negara tujuannya adalah Malaysia dan Timor Leste. Pada bulan Januari-April 2025, DFSK mengirimkan 16 unit mobilnya ke Timor Leste.

    Chery

    Chery sudah melakukan ekspor ke Vietnam meskipun belum punya pabrik sendiri. Modelnya adalah Omoda C5 dengan jumlah 745 unit sepanjang Januari-April 2025.

    Hino

    Selanjutnya ada Hino yang turut mengirimkan sasis truk Filipina. Untuk modelnya, dalam data Gaikindo tertulis kode XZU309L-HKMLN8. dan XZU349L-HKMRN8. Total jumlah yang diekspor sebanyak 170 unit.

    Isuzu

    Isuzu pun melakukan ekspor untuk truk Traga. Traga dikirim Isuzu ke beberapa negara yang tersebar di kawasan Amerika Selatan dan Asia. Jumlah Isuzu Traga yang diekspor itu sebanyak 2.768 unit.

    (riar/lua)

  • Momen Idul Adha, Lalin Tol Layang MBZ hingga Japek Padat Malam Ini

    Momen Idul Adha, Lalin Tol Layang MBZ hingga Japek Padat Malam Ini

    Jakarta

    Kepadatan lalu lintas terjadi di jalan tol keluar Jakarta malam ini jelang Hari Raya Idul Adha 2025. Kepadatan terjadi di Tol Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ).

    “#Jalan_Layang_MBZ Cikarang Barat KM 32 – Cikarang Pusat KM 38 PADAT, kepadatan volume lalin. Cikarang Pusat KM 39 – Karawang Barat KM 42 PADAT, kepadatan volume lalin. Karawang Barat KM 43 – KM 48 arah Cikampek PADAT, kepadatan volume lalin,” tulis Jasa Marga dalam akun X dikutip detikcom, Jumat (6/6/2025).

    Kepadatan juga terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kepadatan terjadi dari Km 31-Km 37 arah Cikampek.

    “00.30 WIB #Tol_Japek Cikarang Barat KM 31 – Cikarang Pusat KM 37 PADAT, kepadatan volume lalin. Cikarang Pusat KM 38 – Karawang Barat KM 43 PADAT, kepadatan volume lalin,” tulisnya.

    Kepadatan juga terjadi di Km 44-Km 50 Tol Japek. Sementara itu, kepadatan juga terjadi menjelang rest area Km 57.

    “#Tol_Japek Karawang Barat KM 44 – KM 50 arah Cikampek PADAT, kepadatan volume lalin. Karawang Timur KM 51 – KM 57 arah Cikampek PADAT, kepadatan volume lalin dan di lajur masuk Rest Area,” imbuhnya.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Awal Juni PDN Belum Beroperasi, Komdigi Sebut Masih Penilaian oleh BSSN

    Awal Juni PDN Belum Beroperasi, Komdigi Sebut Masih Penilaian oleh BSSN

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap alasan di balik mundurnya jadwal operasional Pusat Data Nasional (PDN) Cikarang yang sebelumnya ditargetkan beroperasi pada Juni 2025. 

    Inspektur Jenderal Komdigi, Arief Tri Hardiyanto, mengungkap penundaan terjadi karena masih adanya perbaikan yang harus dilakukan menyusul hasil assessment keamanan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

    “Intinya kami memastikan bahwa PDN Cikarang itu akan beroperasi dalam kondisi yang memang benar-benar sudah siap,” kata Arief dalam acara Ngopi Bareng Media di Ruang Press Room Baru, Gedung Utama Komdigi di Jakarta pada Kamis (5/6/2025). 

    Arief menegaskan bahwa aspek keamanan menjadi salah satu fokus utama sebelum PDN Cikarang benar-benar diluncurkan. 

    Dia menyebut proses assessment oleh BSSN menemukan beberapa hal yang perlu diperbaiki, sehingga peluncuran PDN sedikit mundur dari rencana awal. 

    Dia memastikan operasional PDN akan dijalankan dalam kondisi yang benar-benar siap dan matang, baik dari sisi teknis maupun tata kelola. 

    Saat ditanya mengenai kepastian jadwal operasionalisasi di bulan Juni, Arief menjawab singkat, “Nanti kami pastikan kembali, kami tanyakan.”

    Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa proses pengawasan terhadap PDN dilakukan secara ketat oleh Inspektorat Jenderal, mulai dari tahap pengadaan hingga pengecekan fisik mesin dan sistem. 

    Dia juga menambahkan bahwa pihaknya memastikan mesin-mesin yang akan dipasang di PDN telah sesuai spesifikasi sebelum diimpor ke Indonesia.

    Lebih jauh, Arief menyebut proses pengecekan saat serah terima pekerjaan (PHO) juga melibatkan tim dari Itjen dan manajemen. 

    “Bagaimana SOP – SOP yang ditanggung ya, antara untuk menjalankan proses data center ya, itu kami sudah mengindikasi yang selalu dan sepertinya teman-teman di manajemen juga sudah mulai pembangun pertama kita SOP,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan bahwa PDN Cikarang telah melalui proses serah terima pada Maret 2025 dan saat ini tengah menjalani assessment keamanan dan operasional oleh BSSN. 

    Dia menargetkan uji coba operasional dapat dimulai Juni 2025.

  • Tersandung Kasus PDNS, Komdigi Bersih-bersih Lakukan Ini

    Tersandung Kasus PDNS, Komdigi Bersih-bersih Lakukan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berupaya untuk bersih-bersih usai ditimpa berbagai kasus. Termasuk kasus dugaan korupsi Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

    Inspektur Jenderal Kementerian Komdigi Arief Tri Hardiyanto mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi sejak PDNS diserang malware. Salah satunya terkait proses pengamanannya lebih lanjut, yang juga dibantu beberapa pihak termasuk dari BSSN.

    “Dan kemudian itu, pak presiden minta untuk dilakukan tata kelolanya. Itu di-update,” kata Arief di kantor Komdigi, Kamis (5/6/2025).

    “Sekarang ini dengan ada kasus korupsi, maka ada beberapa concern dari APH ya yang baru timbul saat ini,” dia melanjutkan.

    Menurutnya perlu penanganan khusus terkait kasus dugaan korupsi. Pihak Komdigi juga melakukan tengah berproses melakukan evaluasi.

    “Kita melakukan audit dari segi tata kelolanya, dan kemudian dari aspek SDM teknologinya,” jelasnya.

    Kasus dugaan korupsi PDNS menyeret nama Semuel Abrijani Pangerapan yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika periode 2016-2024. Dia telah ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan empat orang lainnya dalam kasus tersebut.

    Tersangka lainnya adalah Bambang Dwi Anggono (BDA), selaku Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintah Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Pemerintahan Kemenkominfo periode 2019-2023. Berikutnya Nova Zanda atau NZ, merupakan penjabat membuat komitmen (PPK) dalam pengadaan barang atau jasa dan Pengelolaan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2020 sampai dengan 2024.

    Tersangka keempat adalah Alfi Asman (AA) selaku Direktur Bisnis PT Aplika Nusa Lintas Arta periode 2014-2023. Terakhir bernama Pini Panggar Agusti (PPA) selaku Account Manager PT Dokotel Teknologi (2017-2021).

    Komdigi juga menyiapkan Pusat Data Nasional di Cikarang. Menteri Komdigi Meutya Hafid dan jajarannya terus melakukan diskusi untuk melakukan pengelolaan PDN usai dibuka nanti.

    Arief mengatakan pihaknya juga melakukan pengawalan dalam beberapa tahapan. Termasuk saat mengecek lapangan langsung dan mesin yang akan dibeli.

    “Kita pastikan speknya itu sesuai dengan kontrak ya. Jumlahnya kemudian kualitas berfungsi mesin itu. Kita ikut melakukan cek fisik,” kata Arief.

    (fab/fab)

  • Kelakuan "Jagoan Kampung" Bekasi, Kuasai 3 Lahan Parkir dan Minta Jatah Rp 25.000
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juni 2025

    Cekcok Jatah Parkir, Ketua Ormas "Jagoan Kampung" Bekasi Ditangkap Megapolitan 5 Juni 2025

    Cekcok Jatah Parkir, Ketua Ormas “Jagoan Kampung” Bekasi Ditangkap
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Polsek Cikarang Barat menangkap ketua organisasi masyarakat (ormas) berinisial N usai cekcok dengan warga terkait jatah uang parkir di Desa Wananaya, Cibitung, Kabupaten Bekasi.
    Kapolsek Cikarang Barat AKP Tri Bintang Baskoro mengatakan, pelaku merupakan ketua ormas yang merupakan “jagoan kampung” di wilayahnya.
    “Dia pemain lokalan, dalam artian jago kampung, dia hanya bermain di wilayah Wanajaya,” kata Bintang dalam konferensi pers, Kamis (5/6/2025).
    Baskoro menjelaskan, kasus berawal ketika pelaku meminta jatah uang parkir harian sebesar Rp 25.000 di area Pecel Lele 88 Salsabila yang dijaga tiga warga berinsial, H, S, dan I pada Sabtu (24/5/2025).
    Namun, ketiganya tak bisa memenuhi permintaan pelaku karena penghasilan tersendat akibat sepi pengunjung.
    Kecewa tak mendapat uang keamanan parkir, pelaku akhirnya meminta ketiganya berhenti menjaga parkir pada hari itu juga.
    Setelah berhenti beberapa hari, ketiganya akhirnya kembali menjaga area parkir tempat pecel lele pada Sabtu (1/6/2025).
    Pelaku yang mengetahui ketiganya kembali bekerja akhirnya mendatangi lokasi. Pelaku langsung memperingatkan ketiganya agar tidak mengganggu area parkir di bawah kendalinya.
    “Pelaku berkata ‘jangan ngerecokin parkiran’ dan tak lama kemudian pergi meninggalkan TKP,” ungkap Bintang.
    Tak berselang lama, pelaku kembali mendatangi lokasi dan langsung menuduh salah satu korban membawa senjata tajam. Tudingan tersebut pun dibantah korban.
    “Hingga kemudian terjadi cekcok mulut antara ketiganya dengan N,” jelas Bintang.
    Cekcok keduanya ternyata direkam oleh seorang warga. Video rekaman tersebut kemudian viral di media sosial.
    Polisi kemudian menyelidiki kasus ini dan langsung menangkap pelaku pada Selasa (3/6/2025).
    Berdasarkan hasil penyidikan, diperoleh fakta bahwa pelaku merupakan jagoan kampung yang mengendalikan keamanan area parkir di tiga lokasi, Pecel Lele 88 Salsabila, minimarket, dan toko roti.
    Di lokasi pecel lele, pelaku baru sebulan menguasai lahan parkir pecel lele setelah mengajukan surat permohonan kerja sama dengan ormas DPC Cibitung Maung Jagat Nusantara.
    Sementara di salah satu lokasi lainnya, pelaku disebut sudah setahun mengendalikan area parkir.
    “Jika dikalkulasikan untuk seluruhnya, uang yang didapatkan pelaku Rp 10 juta sejak pertama beroperasi,” imbuh dia.
    Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 368 dan atau Pasal 482 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ikat Kepala Timnas Laris Manis di GBK Menjelang Laga Indonesia vs China
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juni 2025

    Ikat Kepala Timnas Laris Manis di GBK Menjelang Laga Indonesia vs China Megapolitan 5 Juni 2025

    Ikat Kepala Timnas Laris Manis di GBK Menjelang Laga Indonesia vs China
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menjelang laga Timnas Indonesia melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis (5/6/2025) sore, sejumlah
    pedagang kaki lima
    mulai menjajakan dagangan mereka di sepanjang FX Sudirman.
    Dani (40), salah satu pedagang, tampak membuka lapak sederhana di depan Pintu 5 Stadion GBK. Ia datang jauh-jauh dari Bandung untuk menjual aneka
    merchandise Timnas Indonesia
    .
    “Kami jualan dari Bandung, berangkat ke sini sengaja jualan jersey dan merchandise Timnas,” ujar Dani saat ditemui
    Kompas.com.
    Lapaknya menawarkan berbagai atribut dukungan untuk Timnas, seperti syal, jersey, dan ikat kepala.
    Barang-barang tersebut ia tata rapi di atas kain terpal yang diletakkan di pinggir trotoar, tepat di jalur lalu lintas pejalan kaki yang mengarah ke Pintu 5 GBK.
    “Jualannya itu saja, syal, jersey, paling itu saja kalau jualan,” ujarnya sambil melayani pembeli yang tengah memilih-milih syal bergambar Garuda.
    Meski suasana sekitar mulai ramai dengan gelombang suporter yang datang, Dani mengaku penjualannya belum terlalu tinggi sore itu.
    Menurut dia, sebagian besar pembeli hanya mampir sebentar atau bertanya-tanya mengenai harga.
    Dani memperkirakan lapaknya masih sepi karena laga Timnas baru akan digelar malam hari. Ia yakin, para pembeli akan membanjiri lapaknya menjelang waktu
    kick-off
    .
    “Jersey masih belum banyak yang beli karena pertandingan baru malam. Mungkin nanti kalau sudah mendekati
    kick-off
    baru pada datang,” katanya.
    Untuk sementara, dagangan yang paling banyak diburu adalah aksesori ringan. Dani menyebutkan bahwa ikat kepala bertuliskan “INDONESIA” dijual dengan harga Rp 10.000 per buah. Aksesori ini menjadi yang paling terjangkau sekaligus paling diminati oleh para suporter.
    “Belum begitu banyak hari ini, paling ikat kepala yang laris,” ujarnya.
    Sementara syal dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 150.000, tergantung pada jenis dan kualitasnya.
    Syal dengan motif sederhana biasanya lebih tipis, sedangkan versi printing terlihat lebih tebal, berwarna mencolok, dan menampilkan gambar Garuda serta tulisan “Garuda di Dadaku”.
    Jersey Timnas Indonesia dijual dengan harga mulai dari Rp 150.000, tergantung pada kualitas bahan dan desain. Beberapa di antaranya menyerupai jersey resmi, meski tanpa label merek yang terdaftar.
    Senada dengan Dani, Indra (34), pedagang yang datang dari Cikarang, juga mengatakan banyak pembeli yang lebih tertarik membeli aksesori ringan seperti ikat kepala dibandingkan jersey atau syal.
    “Orang-orang lebih beli yang murah dulu, paling ikat kepala. Tadi siang sudah habis setengah dus,” kata Indra.
    Menurut dia, sebagian besar suporter memilih menunggu hingga waktu pertandingan semakin dekat sebelum membeli jersey yang harganya lebih murah.
    “Kalau jersey sih masih sedikit yang beli sampai sekarang. Mereka kayaknya nunggu lihat dulu bagiamana nanti, baru beli kalau sudah semakin dekat dengan
    kick-off,
    ” ujarnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.