kab/kota: Cianjur

  • Heboh Kabar Menikah dengan Ayus, Nissa Sabyan Tampil Cantik Saat Manggung di Cianjur

    Heboh Kabar Menikah dengan Ayus, Nissa Sabyan Tampil Cantik Saat Manggung di Cianjur

    Jakarta, Beritasatu.com – Vokalis Sabyan Gambus, Nissa Sabyan tampil cantik di Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu (23/11/2024). Diketahui, Nissa Sabyan menjadi sorotan setelah kabar pernikahannya dengan Ayus terungkap.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com dari akun Instagram resmi Sabyan Gambus @sabyan_gambus, Nissa Sabyan naik ke panggung yang telah dipadati oleh penonton.

    Nissa Sabyan tampil cantik menggunakan gamis coklat dengan outer putih yang dipadupadankan dengan pashmina coklat.

    “Sabyan Day Cianjur,” tulis caption @sabyan_gambus dikutip Sabtu (23/11/2024).

    Nissa Sabyan menyanyikan beberapa lagu religi saat manggung di Cianjur, di antaranya Ya Nabi Salam Alaika dan Allahumma Labbaik.

    Namun, aksi Nissa Sabyan itu juga mendapat komentar beragam dari warganet. Beberapa orang menyebut Nissa Sabyan tampil cantik dan menawan.

    “Suka dengan tampilan outfit Nissa Sabyan,” ucap warganet.

    Beberapa warganet mengaku tetap suka dengan sosok Nissa Sabyan.

    “Tetap suka dengan Nissa Sabyan,” ucap warganet lain.

    Sementara, warganet lain berkomentar aksi Nissa Sabyan tetap banyak menonton.

    “Bukannya julid ya, tetapi ada aja yang nonton,” ucap warganet.

    “Nisa kamu itu cantik dan pintar salawat. Suaranya juga apik dan hidup itu pilihan. Jadi itu sudah pilihan kamu,” tulis warganet lain.

    Diketahui, Nissa Sabyan dan Ayus kembali jadi sorotan. Hal ini karena keduanya telah menikah sejak 4 Juli 2024 silam.

    Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus langsung menjadi sorotan, karena hubungan keduanya diawali dengan perselingkuhan.

    Sebelum keduanya akhirnya menikah secara resmi, kehadiran Nissa Sabyan dalam kehidupan Ayus sempat disebut-sebut sebagai penyebab keretakan rumah tangga Ayus dengan Ririe Fairus.

    Nissa Sabyan disebut-sebut menjadi orang ketiga dalam pernikahan Ayus dengan Ririe Fairus, yang akhirnya berujung pada perceraian.

  • Viral Pria Cianjur Kena Gagal Ginjal, Masih Konsumsi Makanan Manis saat Cuci Darah

    Viral Pria Cianjur Kena Gagal Ginjal, Masih Konsumsi Makanan Manis saat Cuci Darah

    Jakarta

    Ridwan Fadhil, pemuda berusia 22 tahun asal Cianjur, Jawa Barat, didiagnosis mengalami gagal ginjal stadium lima pada tahun 2020 atau saat dirinya berusia 20 tahun. Ridwan mengatakan hal ini bisa terjadi karena dirinya sering mengonsumsi makanan dan minuman manis.

    “Perasaan saya biasa aja (saat didiagnosis) karena memang kesalahan sendiri, nggak jaga pola hidup. Kalau penyesalan pasti ada,” kata Ridwan saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/11/2024).

    Saat ini, Ridwan diharuskan rutin melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu. Dirinya juga aktif membagikan konten-konten terkait cuci darahnya di akun TikTok, bahkan tentang apa-apa saja yang dirinya makan saat cuci darah.

    Dari konten tersebut, Ridwan terlihat masih mengonsumsi makanan-makanan seperti ayam balado, kue sus mangga, dan donat keju. Menurut Ridwan, banyak pasien gagal ginjal lain juga melakukan hal yang sama, hal ini dilakukan agar kadar gula tidak turun.

    Tentunya ini membuat banyak netizen penasaran, bagi pengidap gagal ginjal kronis apakah memang boleh masih mengonsumsi makanan manis bahkan di saat melakukan cuci darah?

    Spesialis penyakit dalam dr Yunita Indah Dewi, SpPD mengatakan pasien memang diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis saat melakukan cuci darah. Dengan catatan, makanan manis yang dikonsumsi tidak berlebihan.

    “Iya (boleh) karena saat cuci darah semua ‘dicuci’ termasuk gula, tapi tidak boleh berlebih. Apalagi yang ada penyakit diabetes melitus. Takutnya kalau terlalu banyak gula yang dimakan jadi tinggi (kadar) gulanya,” kata dr Yunita saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/11/2024).

    dr Yunita menambahkan mengonsumsi makanan manis berlebih saat pasien melakukan cuci darah tentunya akan mengundang beberapa masalah kesehatan.

    “Kalau dilakukan terus menerus bisa saja timbul gejala seperti sesak napas, mual, muntah, dan sakit kepala,” lanjut dia.

    (dpy/suc)

  • Melalui Pendekar 08, M. Qodari Dorong Sinkronisasi Pemerintah Pusat dan Daerah di Pilkada 2024

    Melalui Pendekar 08, M. Qodari Dorong Sinkronisasi Pemerintah Pusat dan Daerah di Pilkada 2024

    “Oleh karena itu, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, dinilai sejalan dengan pemerintah pusat,” kata Qodari.

    Qodari menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin kebijakan strategisnya terganggu akibat kepala daerah yang tidak memiliki visi yang sama, seperti batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 akibat penolakan dari Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster.

    “Jangan sampai pemerintah pusat mau menyelenggarakan program swasembada pangan, kemandirian energi, atau membangun tiga juta rumah untuk rakyat kurang mampu, tetapi ditolak oleh pemerintah daerah. Program tidak akan berjalan,” lanjutnya.

    Hal serupa, kata Qodari, terjadi di Pilkada DKI Jakarta sebelumnya. Masalah banjir yang rutin dihadapi warga Jakarta tidak dapat ditangani dengan baik karena perbedaan garis politik antara pemerintah pusat dan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan.

    “Pada era Presiden Jokowi, pemerintah pusat ingin membuat sodetan Ciliwung untuk menangani banjir. Namun, program tersebut tertunda selama lima tahun karena tidak mendapat persetujuan dari gubernur,” ungkap Qodari.

    “Karena itu, Prabowo mendorong pasangan Ridwan Kamil-Suswono untuk terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Selain berpengalaman dan mampu menata kota, mereka juga sejalan dengan pemerintah pusat,” katanya.

    Selain itu, pemerintah sedang merancang wilayah aglomerasi yang tertuang dalam UU Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Wilayah ini mencakup Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur.

  • Bogor-Bandung Bakal Punya Tol Baru, Tak Perlu Lagi Lewat Cikampek

    Bogor-Bandung Bakal Punya Tol Baru, Tak Perlu Lagi Lewat Cikampek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga Jawa Barat (Jabar) akan segera mendapatkan jalan tol baru. Tol tersebut menghubungkan Kota Bogor dan Kota Bandung via Sukabumi dan Cianjur sehingga warga tidak perlu memutar atau melewati Tol Cikampek.

    Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum akan melanjutkan proyek Tol Bogor-Sukabumi (Bocimi) hingga Sukabumi Timur. Dari Sukabumi Timur, nantinya akan diteruskan hingga Padalarang di Bandung Barat via Ciranjang di daerah Cianjur.

    Jalan Tol Bocimi memiliki panjang 54 Km. Tol Bocimi terdiri dari empat seksi yakni Seksi 1 Ciawi-Cigombong (15,3 Km) dan Seksi 2 Cigombong- Cibadak (11,9 Km). Kedua ruas ini sudah beroperasi.

    Sementara itu, seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat (13,7 Km) masih dalam tahap konstruksi dengan progres 16,4% dan ditargetkan selesai konstruksinya pada kuartal 2 2026. Sementara itu Seksi 4 Sukabumi Barat-Sukabumi Timur (13,05 Km) dalam tahap persiapan konstruksi.

    Nantinya dalam rencana Tol Bocimi akan diteruskan hingga ke Padalarang di Bandung Barat. Rutenya adalah melalui Ciranjang.

    “Dalam rencana umum jaringan jalan nasional (termasuk tol) 2020-2040 (KepMen PUPR Nomor 367 tahun 2023) memang Bocimi akan sampai Sukabumi Timur dan kemudian dilanjut Sukabumi Timur-Ciranjang-Padalarang,” ungkap Anggota BPJT Unsur Pemangku Kepentingan Sony Sulaksono Wibowo kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/11/2024).

    Dia bilang Pembangunan proyek Tol Bocimi-Ciranjang-Padalarang saat ini dalam rencana umum (rencum) belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun apabila ada investor yang tertarik, proyek ini bisa segera dieksekusi.

    “Lanjutan Bocimi ini dalam rencum (rencana umum) belum dalam waktu dekat, kecuali jika ada investor sebagai pemrakarsa mau mengerjakannya. (Kapan lelangnya) Belum dalam waktu dekat,” sebut Sonny.

    Dalam dokumen Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, proyek Jalan Tol Ciawi – Sukabumi – Ciranjang – Padalarang total memiliki panjang 115 Km. Proyek ini ditafsir menghabiskan anggaran Rp 7,7 triliun.

    Rencana tol Sukabumi-Ciranjang diperkirakan akan melintasi gunung atau melewati tunnel. Dengan kehadiran Tol Bocimi-Ciranjang-Padalarang, kendaraan dari Sukabumi menuju Cianjur dan ke Bandung bisa lebih cepat dengan waktu singkat.

    (luc/luc)

  • Gempa Kecil Cianjur Picu Kerusakan, Ini Penjelasan BMKG
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        22 November 2024

    Gempa Kecil Cianjur Picu Kerusakan, Ini Penjelasan BMKG Bandung 22 November 2024

    Gempa Kecil Cianjur Picu Kerusakan, Ini Penjelasan BMKG
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Puluhan rumah dan bangunan sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rusak akibat gempa bumi dengan magnitudo 3,0 yang terjadi Kamis (22/11/2024).
    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat, sebanyak 43 rumah di Kecamatan Cibeber rusak.
    Sementara itu, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur melaporkan, 13 bangunan sekolah dasar juga terkena dampak.
    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan,
    kerusakan bangunan
    akibat gempa dipengaruhi beberapa faktor.
    “Salah satunya adalah gempa yang berulang dengan kedalaman yang dangkal,” ungkap Ayyu kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (22/11/2024) malam.
    Ayyu menambahkan, jarak dari sumber gempa, struktur, dan kondisi bangunan, serta jenis tanah atau kondisi geologi setempat juga berperan penting.
    “Walaupun magnitudonya kecil, ketika bangunan sudah diterjang gempa dan kondisi bangunannya itu sendiri tidak standar, maka akan mengalami kerusakan ringan. Hal ini akan semakin parah apabila diterjang gempa susulan,” jelasnya.
    Lebih lanjut, Ayyu menyebutkan, peta geologi menunjukkan bahwa di sekitar lokasi episenter terdapat endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda, seperti breksi gunung api, lava, dan tuff yang umumnya bersifat lunak dan belum kompak.
    “Hal ini memperkuat efek guncangan,” ujar Ayyu.
    Sebelumnya, Cianjur diguncang serangkaian gempa pada saat peringatan dua tahun gempa berkekuatan M 5,6 yang melanda daerah tersebut, tepatnya pada Kamis (21/11/2024).
    Meskipun tidak ada korban jiwa, sejumlah bangunan sekolah dan rumah mengalami kerusakan, terutama pada dinding, atap plafon, dan tembok pagar.
    BMKG mencatat empat kali gempa bumi tektonik yang berpusat di Kabupaten Cianjur, dengan kekuatan magnitudo 2,2; 2,0; 3,0; dan 3,0.
    Gempa-gempa ini terjadi sejak pagi hingga siang dengan episenter yang berbeda dan kedalaman bervariasi antara 5 hingga 10 kilometer.
    Pusat gempa terletak di darat dan merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jabar komitmen selenggarakan energi hijau sokong Indonesia Emas 2045

    Jabar komitmen selenggarakan energi hijau sokong Indonesia Emas 2045

    Bandung (ANTARA) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan Pemprov Jabar berkomitmen dalam menyelenggarakan energi hijau atau energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan dalam menyokong Indonesia Emas 2045.

    “Kita juga berkolaborasi dengan lintas stakeholders baik itu daerah, pusat, dan global. Kemudian menyiapkan proyek-proyek hijau potensial yang memenuhi kriteria kesiapan teknis dan administratif, sehingga dapat mempercepat implementasi transisi energi di Jawa Barat,” ujar Bey dalam keterangan di Bandung, Jumat.

    Bey mengatakan dengan potensi EBT mencapai 192 GW, yang terdiri dari energi angin, air, panas bumi, matahari, biomassa atau biogas, menurut Bey, Jabar punya peluang besar untuk menjadi pelopor transisi energi di Indonesia.

    “Kita berharap Jawa Barat menjadi pionir dalam kondisi energi ini karena kita potensinya ada dan seharusnya bisa jadi potensi yang terbesar itu mungkin berapa tahun ke depan,” tutur Bey.

    Sebagai langkah nyata mengembangkan EBT, kata Bey, pihaknya bersama beberapa stakeholders memberikan bantuan kepada tujuh SMA/SMK untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap yang bertujuan untuk mengurangi beban biaya operasional sekolah.

    Tujuh SMA itu SMAN 1 Cianjur, SMKN 2 Bogor, SMKN 1 Purwakarta, SMKN 1 Cimahi, SMKN 1 Garut, SMKN 2 Tasikmalaya, dan SMKN 1 Cirebon.

    “Baru tujuh sekolah, potensinya sangat baik, tadi disampaikan mereka sendiri bahwa mengurangi biaya operasional, termasuk membayar listrik dan sebagainya juga menambah dan juga pasti menambah pengetahuan siswanya bahwa betul-betul bisa digunakan dan mengurangi biaya operasional,” ujar Bey.

    PLTS atap di sekolah juga diharapkan menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di Jabar dengan tujuannya yaitu membangun lingkungan yang ramah dan berkelanjutan di masa depan.

    “Tentunya dengan adanya PLTS atap ini kita berharap ada perusahaan-perusahaan yang mau menyumbangkan CSR. Ini sangat baik, bisa mengurangi polusi,” tandas Bey.

    Sementara itu, Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa menyambut baik penerapan PLTS atap yang akan diterapkan di tujuh sekolah. DPRD mendukung dari sisi kebijakan dan pengawasan, karena harapannya Jabar menjadi provinsi pionir dalam sektor EBT.

    “DPRD menyambut baik program EBT, dan kami perlu mendukung dari sisi kebijakan anggaran dan pengawasannya nanti,” ucapnya.

    Besaran biaya yang harus dikeluarkan dalam membangun PLTS atap di SMK/SMA tersebut dimulai dari Rp700 juta sampai Rp1 miliar.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Puluhan Sekolah Rusak Akibat Gempa Beruntun di Cianjur

    Puluhan Sekolah Rusak Akibat Gempa Beruntun di Cianjur

    TRIBUNJATENG.COM, CIANJUR – Gempa dengan magnitudo 3,0 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Kamis (21/11/2024).

    Puluhan sekolah dasar mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

    Tidak ada korban jiwa.

    Sejumlah bangunan sekolah dilaporkan mengalami kerusakan pada dinding, atap plafon, dan tembok pagar.

    Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Aripin menyampaikan, pihaknya telah menerima 10 laporan mengenai dampak gempa terhadap bangunan sekolah.

    “Ada 10 SD di wilayah Kecamatan Cibeber yang terdampak, dari mulai rusak sedang hingga berat.

    Sejauh ini, tidak ada korban terdampak dan mudah-mudahan tidak ada,” ucap Aripin saat dihubungi melalui telepon pada Kamis petang.

    Kerusakan fisik meliputi dinding pagar dan kelas yang retak, serta atap plafon ambruk.

    Aripin berharap, jumlah sekolah yang rusak akibat gempa tidak bertambah dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    “Saat kejadian, situasi pembelajaran di kelas sudah selesai.

    Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada laporan guru maupun murid yang terdampak dan semoga tidak ada,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, hari ini (Kamis, 21/11/2024) menandai dua tahun terjadinya gempa bumi magnitudo 5,6 di Cianjur, diwarnai gempa berturut-turut.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat empat kali gempa bumi tektonik yang berpusat di Kabupaten Cianjur pada hari ini.

    Gempa yang terjadi sejak pagi hingga siang ini berkekuatan magnitudo 2,2; M2,0; M3,0; dan M3,0, dengan episenter yang berbeda dan kedalaman bervariasi antara 5 kilometer hingga 10 kilometer.

    Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com menyebutkan, gempa berpusat di darat dan merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

    Teguh mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)

     

  • Soal Kepastian Pembebasan BPHTB Pembelian Rumah, Menteri PKP: 2 Pekan Lagi

    Soal Kepastian Pembebasan BPHTB Pembelian Rumah, Menteri PKP: 2 Pekan Lagi

    Bisnis.com, CIANJUR – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkap kelanjutan rencana pemerintah yang hendak membebaskan pengenaan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) pembelian rumah.

    Ara menjelaskan hal itu saat ini tengah dikoordinasikan bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang dinahkodai oleh Tito Karnavian.

    “Kita [sedang] perjuangkan dengan Mendagri, BPHTB yang selama ini merupakan kewenangan di tingkat dua,” jelasnya saat ditemui di Babakan Karet, Kamis (21/11/2024).

    Apabila hal itu benar terealisasi, maka diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk dapat memiliki hunian yang layak.

    Namun, Ara memberi sinyal bahwa pembebasan BPHTB itu hanya akan diperuntukan bagi masyarakat yang membeli rumah rakyat saja. Artinya, hanya akan dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Lebih lanjut, Ara berharap kepastian mengenai pembebasan BPHTB itu dapat mulai menemui titik terang dalam 2 pekan ke depan.

    “Buat khusus perumahan rakyat, doakan minggu depan atau dua minggu lagi ada kejutan yang bisa membantu beban rakyat. Doakan kami, ya. Dua minggu lagi, dalam 2 minggu, ya, mudah-mudahan ada kejutan,” pungkasnya. 

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto disebut bakal membebaskan pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan BPHTB pembelian rumah kala menjabat. 

    Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Presiden Terpilih Hashim S. Djojohadikusumo. Dia menjelaskan, usulan penghapusan BPHTB itu telah direkomendasikan kepada pemerintahan terpilih.

    “BPHTB 5%, ya ini rekomendasi kita dari pemerintah untuk dihapus. Jadi sekitar 16% [insentif perumahan, bebas PPN dan bebas BPHTB],” jelasnya dikutip Senin (14/10/2024). 

    Hashim menjelaskan, wacana penghapusan pajak tersebut dilakukan guna mendongkrak daya beli masyarakat sehingga tingkat kesejahteraan RI juga dapat naik.

  • Gempa Kecil Cianjur Picu Kerusakan, Ini Penjelasan BMKG
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        22 November 2024

    5 Cianjur Diguncang Gempa Beruntun, Puluhan Sekolah Rusak Bandung

    Cianjur Diguncang Gempa Beruntun, Puluhan Sekolah Rusak
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Puluhan sekolah dasar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat gempa dengan magnitudo 3,0 yang terjadi pada Kamis (21/11/2024).
    Meskipun tidak ada korban jiwa, sejumlah bangunan sekolah dilaporkan mengalami kerusakan pada dinding, atap plafon, dan tembok pagar.
    Kepala Bidang Sekolah Dasar
    Dinas Pendidikan
    , Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Aripin menyampaikan, pihaknya telah menerima 10 laporan mengenai dampak gempa terhadap bangunan sekolah.
    “Ada 10 SD di wilayah Kecamatan Cibeber yang terdampak, dari mulai rusak sedang hingga berat. Sejauh ini, tidak ada korban terdampak dan mudah-mudahan tidak ada,” ucap Aripin saat dihubungi melalui telepon pada Kamis petang.
    Kerusakan fisik meliputi dinding pagar dan kelas yang retak, serta atap plafon ambruk.
    Aripin berharap, jumlah sekolah yang rusak akibat gempa tidak bertambah dan tidak menimbulkan korban jiwa.
    “Saat kejadian, situasi pembelajaran di kelas sudah selesai.
    Alhamdulillah
    , sejauh ini tidak ada laporan guru maupun murid yang terdampak dan semoga tidak ada,” tuturnya.
    Diberitakan sebelumnya, hari ini (Kamis, 21/11/2024) menandai dua tahun terjadinya gempa bumi magnitudo 5,6 di Cianjur, diwarnai gempa berturut-turut.
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat empat kali gempa bumi tektonik yang berpusat di Kabupaten Cianjur pada hari ini.
    Gempa yang terjadi sejak pagi hingga siang ini berkekuatan magnitudo 2,2; M2,0; M3,0; dan M3,0, dengan episenter yang berbeda dan kedalaman bervariasi antara 5 kilometer hingga 10 kilometer.
    Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com menyebutkan, gempa berpusat di darat dan merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
    Teguh mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaksa Penyidik Usut Dugaan Korupsi Proyek Jalan Bernilai Miliaran di Bojonegoro

    Jaksa Penyidik Usut Dugaan Korupsi Proyek Jalan Bernilai Miliaran di Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jaksa Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro melakukan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi proyek peningkatan jalan senilai miliaran rupiah. Kasus dugaan korupsi yang diusut itu kini masuk tahapan penyidikan.

    Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Bojonegoro Aditia Sulaeman mengatakan, pengusutan dugaan tindak pidana korupsi proyek peningkatan jalan itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro 2019.

    “Penyelidikan kasus tersebut sudah dimulai sejak Oktober 2024 lalu. Ada 2 titik pelaksanaan proyek yang diduga bermasalah,” ujar Aditia Sulaeman, Rabu (20/11/2024).

    Dua proyek peningkatan jalan bermasalah itu berada di Jalan Banjarjo – Bakalan yang melintasi tiga kecamatan, yakni Kecamatan Padangan, Purwosari, dan Tambakrejo dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp6,9 miliar yang dimenangkan oleh CV Abdi Jaya.

    Kedua, proyek peningkatan Jalan Bubulan – Judeg, jurusan Kecamatan Bubulan – Temayang Kabupaten Bojonegoro dengan nilai pagu sebesar Rp8,6 miliar yang dimenangkan oleh CV Manunggal Jaya.

    “Sejak Oktober lalu kami mulai melakukan penyelidikan dan di November ini menaikan status ke Penyidikan,” tambah jaksa asal Cianjur Jawa Barat itu.

    Aditya menambahkan, peningkatan status dari penyelidikan ke penyidikan ini dilakukan setelah unsur pidana dan sejumlah barang bukti tercukupi. Perhitungan awal, kasus dugaan korupsi itu mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp1,4 miliar.

    Dengan rincian, proyek di sepanjang jalan Banjarjo – Bakalan mengalami kerugian negara kurang lebih Rp500 juta, dan untuk pekerjaan yang berada di jalan Bubulan – Judeg mengakibatkan kerugian keuangan negara mencapai sekitar Rp900 juta.

    Sementara diketahui, dalam penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dua proyek peningkatan jalan itu, jaksa penyidik telah memeriksa sejumlah saksi. Baik dari kontraktor, inspektorat, maupun tim pengawas.

    Sedangkan, lanjut Aditia, dalam waktu dekat pihak Kejari Bojonegoro akan melakukan pemanggilan terhadap pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. “Dalam waktu dekat kita akan memanggil saksi dari pejabat Pemkab Bojonegoro,” pungkasnya. [lus/kun]