kab/kota: Cianjur

  • Ciptakan Nilai Tambah dari Limbah Kayu, UMKM Kerajinan Lokal Cianjur Ini Raih Peluang di Pasar Internasional Berkat Pemberdayaan BRI

    Ciptakan Nilai Tambah dari Limbah Kayu, UMKM Kerajinan Lokal Cianjur Ini Raih Peluang di Pasar Internasional Berkat Pemberdayaan BRI

    Adapun, keunikan produk menjadi salah satu daya tarik utama Faber Instrument. Dimana, semua speaker diproduksi secara handcrafted, menggunakan kayu jati pilihan, dan menghadirkan karakter suara natural material alami. Reputasi yang terbangun berkat kualitas inilah yang kemudian mengantarkan Faber dipercaya sebagai souvenir resmi G20 dan Mandalika Official Merchandise.

    Alhasil, jangkauan Faber dari hari ke hari pun terus meluas. Di dalam negeri, produk mereka saat ini telah sukses dipasarkan di berbagai kota besar, termasuk Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Sementara di pasar global, Faber Instrument berhasil menembus pasar Korea Selatan dan kini tengah menjajaki permintaan dari potential buyer di Asia dan Eropa. 

    Seiring bertambahnya permintaan, kapasitas produksi Faber juga terus meningkat. Saat ini, perusahaan mampu memproduksi antara 100–200 unit per bulan, dengan total penjualan mencapai 945 unit dan omzet sekitar Rp1,5 miliar sepanjang tahun 2024. 

    Perjalanan Faber sebagai UMKM naik kelas pun semakin solid sejak bergabung dengan ekosistem BRI melalui program Brilianpreneur yang sekarang bernama BRI UMKM EXPO(RT). Program ini memberikan pendampingan komprehensif, mulai dari pelatihan manajemen, kurasi produk, hingga akses terhadap berbagai pameran nasional dan internasional.

    “Selain itu, kami mendapatkan dukungan pembiayaan Rekening Koran (RK), atau kredit modal kerja dari BRI yang kami gunakan untuk pengembangan produksi, pembelian bahan baku, dan peningkatan kapasitas,” kata Helmi. 

  • Heboh Puluhan Karyawan Pabrik Boneka di Cianjur Kesurupan Massal

    Heboh Puluhan Karyawan Pabrik Boneka di Cianjur Kesurupan Massal

    Jakarta

    Karyawan pabrik boneka di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur panik dan berhamburan meninggalkan gedung. Hal itu karena puluhan rekannya histeris diduga mengalami kesurupan.

    Informasi yang dihimpun, dilansir detikJabar, peristiwa yang diduga kesurupan massal tersebut terjadi pada Senin pagi, yakni pada pukul 09.00 WIB dan 10.00 WIB. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak para pegawai dengan panik meninggalkan gedung tempat produksi boneka setelah beberapa temannya secara tiba-tiba berteriak dan menangis.

    Bahkan dalam video lainnya terlihat petugas keamanan mengevakuasi beberapa karyawan yang diduga mengalami kesurupan. Kapolsek Sukaluyu, AKP Akhmad Tri Lesmana mengatakan, setelah dicek ke lokasi, terdapat 30 karyawan yang histeris diduga mengalami kesurupan.

    “Anggota langsung ke lokasi begitu mendapatkan informasi adanya kesurupan massal. Total ada 30 karyawan yang mengalami gejala serupa,” ujarnya, Senin (25/11).

    Menurut dia, karyawan yang histeris tersebut langsung dipulangkan, sedangkan yang lainnya melanjutkan bekerja.

    “Tidak diliburkan, begitu yang histeris dievakuasi dan ditenangkan. Karyawan lainnya tetap bekerja,” kata dia.

    Baca selengkapnya di sini.

    (azh/azh)

  • Daftar UMK Jabar 2026 Jika Naik 10,5% di 27 Kabupaten & Kota

    Daftar UMK Jabar 2026 Jika Naik 10,5% di 27 Kabupaten & Kota

    Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan buruh menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2026 naik sekitar 6,5% hingga 10,5%. Lantas, berapa upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2026 di Jawa Barat jika terdapat kenaikan 10,5% sesuai tuntutan buruh?

    Kalangan buruh menuntut kenaikan upah minimum 2026 berkisar 6,5% hingga 10,5%. Tuntutan tersebut salah satunya disuarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

    Namun demikian, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan bahwa proses pembahasan besaran kenaikan upah minimum masih berlangsung menjelang tenggat pengumuman pada November.

    “Tunggu saja dulu, kan kita masih proses. [Diumumkan] November, dong, kan masih ada waktu,” kata Yassierli usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna 1 Tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto–Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, di Istana Negara, Senin (20/10/2025).

    Sebelumnya, kenaikan upah minimum sebesar 6,5% pada 2025 diputuskan berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No.16/2024 tentang Penetapan Upah Minimum 2025. Beleid tersebut menyatakan pertimbangan kenaikan upah minimum mencakup pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan indeks tertentu.

    UMK Kota Bekasi menjadi yang tertinggi di Jawa Barat usai kenaikan sebesar 6,5% pada 2025, yakni menjadi Rp5.690.752.

    Selain itu, terdapat Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi masuk dalam daftar tiga besar UMK tertinggi Jawa Barat tahun ini, masing-masing sebesar Rp5.599.593 dan Rp5.558.515.

    Sementara itu, Kota Banjar menjadi daerah dengan UMK terendah di Jawa Barat yakni Rp2,43 juta jika upah minimum naik 10,5% pada 2026 sesuai dengan usulan buruh.

    Berikut daftar UMK di Jawa Barat 2026 jika naik 10,5%:

    Kota Bekasi – dari Rp5.690.752 menjadi Rp6.288.538
    Kabupaten Karawang – dari Rp5.599.593 menjadi Rp6.186.551
    Kabupaten Bekasi – dari Rp5.558.515 menjadi Rp6.143.664
    Kabupaten Purwakarta – dari Rp4.792.252 menjadi Rp5.295.430
    Kabupaten Subang – dari Rp3.508.626 menjadi Rp3.877.534
    Kota Depok – dari Rp5.195.721 menjadi Rp5.741.787
    Kota Bogor – dari Rp5.126.897 menjadi Rp5.664.321
    Kabupaten Bogor – dari Rp4.877.211 menjadi Rp5.389.308
    Kabupaten Sukabumi – dari Rp3.604.482 menjadi Rp3.982.950
    Kabupaten Cianjur – dari Rp3.104.583 menjadi Rp3.430.371
    Kota Sukabumi – dari Rp3.018.634 menjadi Rp3.336.589
    Kota Bandung – dari Rp4.482.914 menjadi Rp4.954.599
    Kota Cimahi – dari Rp3.863.692 menjadi Rp4.270.378
    Kabupaten Bandung Barat – dari Rp3.736.741 menjadi Rp4.128.592
    Kabupaten Sumedang – dari Rp3.732.088 menjadi Rp4.123.958
    Kabupaten Bandung – dari Rp3.757.284 menjadi Rp4.152.305
    Kabupaten Indramayu – dari Rp2.794.237 menjadi Rp3.087.656
    Kota Cirebon – dari Rp2.697.685 menjadi Rp2.981.950
    Kabupaten Cirebon – dari Rp2.681.382 menjadi Rp2.962.934
    Kabupaten Majalengka – dari Rp2.404.632 menjadi Rp2.657.119
    Kabupaten Kuningan – dari Rp2.209.519 menjadi Rp2.442.517
    Kota Tasikmalaya – dari Rp2.801.962 menjadi Rp3.096.170
    Kabupaten Tasikmalaya – dari Rp2.699.992 menjadi Rp2.983.492
    Kabupaten Garut – dari Rp2.328.555 menjadi Rp2.573.554
    Kabupaten Ciamis – dari Rp2.225.279 menjadi Rp2.459.930
    Kabupaten Pangandaran – dari Rp2.221.724 menjadi Rp2.455.501
    Kota Banjar – dari Rp2.204.754 menjadi Rp2.436.751

  • Fenomena Bau Gas dan Panas di Cugenang Akibat Gas Bumi

    Fenomena Bau Gas dan Panas di Cugenang Akibat Gas Bumi

    CIANJUR – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi fenomena bau gas dan lantai teras yang panas di rumah warga di Kecamatan Cugenang akibat gas bumi yang ke luar dari retakan setelah gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, pada tahun 2022.

    Penyelidik Bumi Utama dari PVMBG Supartoyo mengatakan beberapa penyebab terjadinya bau gas dan panas di lantai rumah warga di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, terjadi di bawah permukaan tanah dan segera dilakukan penelitian.

    “Banyak kemungkinan penyebab terjadinya fenomena di teras rumah warga tersebut yang tiba-tiba panas setelah muncul getaran, diduga karena adanya gas bumi yang ke luar akibat retakan pascagempa 2022,” katanya dilansir ANTARA, Rabu, 19 November.

    Fenomena lantai di rumah warga tiba-tiba panas bisa disebabkan beberapa kemungkinan seperti gas dari magma atau air panas di bawah permukaan tanah, gas magma, atau gas biogenic setempat berdasarkan hipotesis atau dugaan sementara.

    Bahkan pihaknya mencatat rumah warga mengalami fenomena itu terletak di wilayah terdampak gempa, ditambah sebelum munculnya panas sempat terjadi beberapa kali guncangan yang dirasakan pemilik rumah.

    “Sebelum tercium bau gas dan lantai panas, pemilik sempat mendengar beberapa kali getaran yang diduga menyebabkan terjadinya retakan  dari gempa bumi,“ katanya.

    Pihaknya berharap bau gas dan hawa panas di lantai rumah warga dapat segera hilang setelah sumbernya sudah berkurang, namun hal tersebut merupakan hipotesis atau dugaan sementara, sehingga untuk memastikan harus dilakukan penelitian.

    “Untuk mengetahui penyebab pastinya perlu penelitian lebih lanjut atau berdasarkan data penelitian,” katanya.

    Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, menunggu hasil pemeriksaan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) guna memastikan penyebab bau gas dan hawa panas dari lantai rumah warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.

    Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sudrajat, mengatakan pihaknya sudah mendatangi rumah warga di Kampung Cijedil yang dilaporkan mengeluarkan bau gas dan lantainya panas serta meminta pemilik mengungsi sementara.

    “Pemilik beserta keluarganya sudah mengungsi ke rumah saudaranya guna menghindari hal yang tidak diinginkan sambil menunggu kepastian dari PVMBG yang sudah kita layangkan surat guna dilakukan pemeriksaan,” katanya.

  • Rp 200 Juta Dana BUMDes di Cianjur Raib, Diduga Dipakai "Main Saham" oleh Pengurus
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 November 2025

    Rp 200 Juta Dana BUMDes di Cianjur Raib, Diduga Dipakai "Main Saham" oleh Pengurus Bandung 16 November 2025

    Rp 200 Juta Dana BUMDes di Cianjur Raib, Diduga Dipakai “Main Saham” oleh Pengurus
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Benjot di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga disalahgunakan untuk investasi saham.
    Dugaan penyelewengan ini terungkap setelah pemerintah desa setempat menemukan transaksi mencurigakan pada rekening BUMDes.
    Kepala Desa Benjot, Sopyan Sauri, mengungkapkan bahwa kasus ini bermula dari kecurigaan pihaknya terhadap aktivitas BUMDes yang tidak menunjukkan adanya kegiatan.
    “Awalnya, saya berprasangka baik, mengira dana dari desa belum disetorkan ke pihak BUMDes. Namun, setelah saya cek, ternyata sudah overbooking sejak 21 Agustus. Saya kaget ketika memeriksa rekening BUMDes, ternyata ada penarikan sebesar Rp 200 juta,” ungkap Sopyan kepada
    Kompas.com
    melalui telepon pada Minggu (16/11/2025) petang.
    Sopyan kemudian memperingatkan pengurus BUMDes untuk segera mengembalikan dana tersebut agar dapat dialokasikan sebagaimana mestinya.
    “Pada musyawarah desa pada Kamis itu, dana tersebut menurut pengakuan direkturnya ternyata dipakai untuk
    investasi saham
    ,” tambahnya.
    Tindakan pengurus BUMDes tersebut memicu protes dari pemerintah desa dan warga.
    Mereka mendesak agar pengurus bertanggung jawab dan mengembalikan dana dalam waktu sepekan.

    “Hasil musyawarah kemarin, yang bersangkutan harus mengembalikan dananya dan memberikan jaminan. Jaminannya sudah kami terima kemarin, berupa sertifikat tanah dari yang bersangkutan,” jelas Sopyan.
    Lebih lanjut, Sopyan menyatakan bahwa pemerintah desa akan menunggu hasil audit dan rekomendasi dari pihak kecamatan serta Inspektorat Daerah (Itda)
    Cianjur
    terkait langkah selanjutnya.
    “Mengenai masa depan pengurus BUMDes, kami serahkan kepada pihak BPD, apakah akan mencabut SK untuk pemberhentian atau tidak,” tandasnya.
    Camat Cugenang, Ali Akbar, menegaskan bahwa tindakan pengurus
    BUMDes Benjot
    sangat keliru.
    Menurutnya, investasi saham menggunakan dana desa sangat tidak dibenarkan dan merupakan bentuk penyelewengan anggaran.
    “Mau itu saham resmi atau tidak, bermain saham dengan dana BUMDes adalah tindakan yang salah, karena tidak sesuai ketentuan. Tidak ada dalam perencanaan atau uji kelayakan usaha,” tegas Ali saat dihubungi melalui telepon pada Minggu petang.
    Ali juga menyebutkan bahwa persoalan ini telah dilaporkan ke Inspektorat Daerah (Itda) Cianjur dan kini menunggu rekomendasi hasil audit.
    “Apakah sanksinya nanti berupa teguran, pemberhentian, atau berlanjut ke proses hukum, kami serahkan kepada pihak berwenang,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyebab Kemacetan Viral di Puncak Bogor, Motor Ikuti Ambulans lalu Hambat Arus "One Way"
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 November 2025

    Penyebab Kemacetan Viral di Puncak Bogor, Motor Ikuti Ambulans lalu Hambat Arus "One Way" Bandung 16 November 2025

    Penyebab Kemacetan Viral di Puncak Bogor, Motor Ikuti Ambulans lalu Hambat Arus “One Way”
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Video yang menunjukkan kemacetan di kawasan Puncak, Bogor, beredar luas di media sosial pada Minggu (16/11/2025) sore.
    Polisi menyebutkan bahwa penyebab kemacetan tersebut adalah adanya
    ambulans
    yang diikuti oleh barisan sepeda motor di tengah pemberlakuan sistem satu arah (one way) menuju Jakarta.
    KBO Sat Lantas Polres Bogor, Iptu Ardian, menjelaskan bahwa kemacetan terjadi di titik Gunung Mas, yang tidak dilengkapi dengan kamera CCTV.
    Oleh karena itu, informasi awal mengenai kemacetan diperoleh langsung dari petugas di lapangan.
    “Itu lokasinya di Gunung Mas dan tidak ada kamera CCTV di situ,” ujar Ardian saat dikonfirmasi oleh
    Kompas.com
    .
    Ia menambahkan bahwa pada pukul 15.49 WIB, arus lalu lintas di Puncak sedang diberlakukan one way ke arah Jakarta.

    Namun, ada ambulans yang merupakan kendaraan prioritas harus diberi kesempatan untuk naik ke arah Cianjur.
    “Ada ambulans yang sebagai kendaraan prioritas harus diberikan jalan untuk naik. Tapi di belakang ambulans itu, motor-motor malah ikut mengantre sehingga menghambat arus one way ke bawah di Gunung Mas,” jelas Ardian.
    Kendati sempat menimbulkan antrean dan terekam dalam video viral tersebut, kondisi lalu lintas kini dinyatakan kembali normal.
    Ambulans tersebut telah melintasi perbatasan Cianjur.
    “Untuk saat ini, ambulans sudah tembus perbatasan Cianjur dan arus one way kembali normal,” katanya.
    Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas, terutama saat
    sistem one way
    diberlakukan, guna mencegah terulangnya hambatan serupa di masa mendatang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Video Kemacetan di Gunung Mas Puncak Bogor, Begini Penjelasan Polisi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 November 2025

    Viral Video Kemacetan di Gunung Mas Puncak Bogor, Begini Penjelasan Polisi Bandung 16 November 2025

    Viral Video Kemacetan di Gunung Mas Puncak Bogor, Begini Penjelasan Polisi
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Video kemacetan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial pada Minggu (16/11/2025) sore.
    Dalam video tersebut, tampak sejumlah kendaraan menumpuk dan mengular di sekitar kebun teh, tepatnya di depan pintu keluar
    Gunung Mas
    .
    Kepala Bagian Operasional (KBO) Sat Lantas Polres Bogor, Iptu Ardian, menjelaskan bahwa kemacetan terjadi di titik Gunung Mas, yang tidak dilengkapi dengan kamera CCTV.
    Oleh karena itu, informasi awal mengenai kemacetan tersebut diperoleh langsung dari petugas di lapangan.
    “Tadi sekitar jam 15.00 WIB, itu lokasinya di Gunung Mas dan tidak ada kamera CCTV di situ,” ujar Ardian saat dikonfirmasi oleh Kompas.com.
    Ia menambahkan bahwa saat itu arus lalu lintas di Puncak sedang diberlakukan sistem satu arah (one way) ke bawah menuju Jakarta.

    Namun, sebuah
    ambulans
    yang merupakan kendaraan prioritas harus diberi kesempatan untuk naik ke arah Cianjur.
    “Ada ambulans yang sebagai kendaraan prioritas harus diberikan jalan untuk naik. Namun, di belakang ambulans itu motor-motor ikut mengantre sehingga menghambat arus one way ke bawah di Gunung Mas,” jelas Ardian.
    “Ditambah lagi karena penyempitan jalan atau bottleneck di rest area Gunung Mas itu,” imbuhnya.
    Meskipun sempat menimbulkan antrean dan terekam dalam video viral tersebut, Ardian mengonfirmasi bahwa kondisi lalu lintas kini telah kembali normal.
    Ambulans tersebut telah melintasi perbatasan Cianjur, dan arus one way kini sudah lancar kembali.
    “Untuk saat ini, ambulans sudah tembus perbatasan Cianjur dan arus one way kembali normal,” tegas Ardian.
    Ia juga menegaskan bahwa kemacetan yang terekam dalam video tersebut sudah terurai, dan saat ini arus kendaraan sudah dapat melintas dengan lancar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Terkait Keracunan MBG, Kepala BGN Bilang karena Petani Berlebihan Menggunakan Nitrogen

    Terkait Keracunan MBG, Kepala BGN Bilang karena Petani Berlebihan Menggunakan Nitrogen

    Fajar.co.id, Jakarta — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan penyebab utama maraknya kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat.

    Dia mengatakan, berdasarkan kajian tim BGN, wilayah seperti Garut, Cianjur, Bandung Barat, dan Sleman termasuk daerah endemik dengan kadar nitrit tinggi dalam bahan pangan akibat praktik pertanian yang berlebihan menggunakan nitrogen.

    “Masalah lebih banyak di Jawa Barat, Garut, Cianjur, Bandung Barat dan Sleman. Itu daerah endemik karena kadar nitritnya cukup tinggi. Kemungkinan disebabkan praktik budidaya petani yang terlalu banyak memberikan nitrogen sehingga kandungan nitrit di tanaman juga tinggi,” ujar Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025).

    Dadan menjelaskan bahwa kadar nitrit yang tinggi tak hanya ditemukan dalam air, tetapi juga dalam buah dan sayuran hasil panen.

    Di Bandung Barat, misalnya, tiga anak dilaporkan mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi melon yang diduga mengandung nitrit berlebih. Kasus serupa juga terjadi pada konsumsi sayuran segar yang dipasok dari wilayah pertanian sekitar.

    “Di Bandung Barat itu bahkan ada tiga anak yang mengalami gangguan pencernaan hanya karena makan melon. Jadi kemungkinan memang ada kandungan nitrit di melon tersebut, termasuk juga pada sayuran,” urainya.

    Menurut Dadan, tingginya kadar nitrit tersebut menjadi perhatian serius karena wilayah Jawa Barat merupakan salah satu lumbung bahan baku bagi program MBG. Karena itu, BGN kini tengah melakukan konsolidasi di daerah-daerah endemik guna mencegah kasus serupa terulang.

  • Pergeseran Tanah di Desa Cibanteng Cianjur Meluas

    Pergeseran Tanah di Desa Cibanteng Cianjur Meluas

    CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menurunkan petugas dan relawan guna melakukan pendataan dan pengawasan terhadap warga di Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi serta melakukan evakuasi karena pergeseran tanah terus meluas. 

    Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sudrajat mengatakan cuaca ekstrem yang masih melanda sebagian besar wilayah Cianjur memicu terjadinya bencana alam termasuk pergeseran tanah yang terus meluas membuat rumah warga ambruk. 

    “Tercatat satu rumah warga di Kampung Cibuntu yang sebelumnya rusak berat ambruk karena pergeseran tanah terus meluas dan bertambah dalam, sehingga sekitar 12 kepala keluarga terdiri dari 26 jiwa mengungsi ke rumah saudaranya,” katanya dilansir ANTARA, Jumat, 14 November.

    Sedangkan puluhan kepala keluarga lainnya diminta untuk siaga dan waspada segera mengungsi ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam karena dapat memicu semakin meluasnya pergeseran tanah di wilayah tersebut. 

    Saat ini sekitar 5 orang petugas didampingi relawan melakukan pendataan dan pengawasan serta pelaporan situasi setiap harinya termasuk melakukan evakuasi terhadap warga ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana yang terus meluas.

    “Laporan sementara pergeseran tanah juga menyebabkan bagian bawah jalan utama penghubung antar desa yang sudah di cor beton mengalami amblas sehingga berbahaya saat dilalui,” katanya.

    Pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait guna melakukan penanganan cepat agar landasan jalan tidak sampai amblas sehingga dapat menghambat aktivitas warga terutama perekonomian dan aktivitas anak sekolah.

    Kepala Desa Cibanteng Muryani mengatakan pergeseran tanah sudah terlihat sejak satu pekan terakhir, namun terus meluas dalam dua hari terakhir, sehingga satu dari dua rumah yang rusak ambruk rata dengan tanah.

    Tidak hanya merusak pemukiman warga, pergeseran tanah juga menyebabkan kerusakan jalan desa sepanjang 20 meter, dimana jalan dengan cor beton di bagian bawahnya mulai terkikis sehingga terancam amblas.

    “Seluruh wilayah Desa Cibanteng merupakan daerah rawan terjadi pergeseran tanah dan longsor, sehingga warga diminta selalu waspada dan siap siaga termasuk segera mengungsi ketika hujan turun lebat saat malam hari,” katanya.

     

  • Daftar Lengkap UMP dan UMK 2025, Bekasi Tertinggi, Banjarnegara Terendah

    Daftar Lengkap UMP dan UMK 2025, Bekasi Tertinggi, Banjarnegara Terendah

    Bisnis.com, JAKARTA – UMR, UMK, dan UMP adalah singkatan untuk Upah Minimum Regional, Upah Minimum Kabupaten/Kota, dan Upah Minimum Provinsi. Ya, ketiganya memiliki kesamaan, yakni mengacu pada standar upah minimum.

    Secara garis besar, upah minimum adalah standar gaji terendah yang wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja atau karyawannya. 

    Besaran upah minimum itu ditetapkan oleh pemerintah, dan biasanya akan meningkat setiap tahunnya.

    Tujuan penetapan upah minimum adalah untuk menjamin pekerja memperoleh penghasilan yang mencukupi demi memenuhi kebutuhan hidup layak. 

    Karena biaya hidup di setiap daerah berbeda-beda, nominal upah minimum pun bervariasi.

    Berikut daftar lengkap UMP dan UMK 2025, mana kota yang tertinggi dan terendah
    UMP 2025

    PROVINSI

    UMP 2025

    Aceh

    Rp3.685.615

    Sumatera Utara

    Rp2.992.599

    Sumatera Barat

    Rp2.994.193

    Sumatera Selatan

    Rp3.681.570

    Kepulauan Riau

    Rp3.623.653

    Riau

    Rp3.508.775

    Lampung

    Rp2.893.069

    Bengkulu

    Rp2.670.039

    Jambi

    Rp3.234.533

    Kepulauan Bangka Belitung

    Rp3.876.600

    Banten

    Rp2.905.119

    DKI Jakarta

    Rp5.396.760

    Jawa Barat

    Rp2.191.232

    Jawa Tengah

    Rp2.169.348

    Daerah Istimewa Yogyakarta

    Rp2.264.080

    Jawa Timur

    Rp2.305.984

    Bali

    Rp2.996.560

    Nusa Tenggara Barat

    Rp2.602.931

    Nusa Tenggara Timur

    Rp2.328.969

    Kalimantan Barat

    Rp2.878.286

    Kalimantan Tengah

    Rp3.473.621

    Kalimantan Selatan

    Rp3.496.194

    Kalimantan Utara

    Rp3.580.160

    Kalimantan Timur

    Rp3.579.313

    Sulawesi Utara

    Rp3.775.425

    Sulawesi Tengah

    2.914.583

    Sulawesi Tenggara

    Rp3.073.551

    Sulawesi Selatan

    Rp3.657.527

    Sulawesi Barat

    Rp3.104.430

    Gorontalo

    Rp3.221.731

    Maluku Utara

    Rp3.408.000

    Maluku

    Rp3.141.699

    Papua

    Rp4.285.848

    Papua Barat

    Rp3.615.000

    Papua Tengah

    Rp4.285.848

    Papua Barat Daya

    Rp3.615.000

    Papua Pegunungan

    Rp4.285.848

    Papua Selatan

    Rp4.285.848

    UMK Jawa Timur

    UMP 2025 (Rp)

    UMK 2025 (Rp)

    Jawa Timur: 2,305,985
    Pacitan
    2,364,287

    Ponorogo
    2,402,959

    Trenggalek
    2,378,784

    Tulungagung
    2,470,800

    Blitar
    2,413,974

    Kediri
    2,492,811

    Malang
    3,553,530

    Lumajang
    2,429,764

    Jember
    2,838,642

    Banyuwangi
    2,810,139

    Bondowoso
    2,347,359

    Situbondo
    2,335,209

    Probolinggo
    2,989,407

    Pasuruan
    4,866,890

    Sidoarjo
    4,870,511

    Mojokerto
    4,856,026

    Jombang
    3,137,004

    Nganjuk
    2,405,255

    Madiun
    2,400,321

    Magetan
    2,406,719

    Ngawi
    2,397,928

    Bojonegoro
    2,525,132

    Tuban
    3,050,400

    Lamongan
    3,012,164

    Gresik
    4,874,133

    Bangkalan
    2,397,550

    Sampang
    2,335,661

    Pamekasan
    2,376,614

    Sumenep
    2,406,551

    Kota Kediri
    2,572,361

    Kota Blitar
    2,481,450

    Kota Malang
    3,507,693

    Kota Probolinggo
    2,876,657

    Kota Pasuruan
    3,358,557

    Kota Mojokerto
    3,031,000

    Kota Madiun
    2,422,105

    Kota Surabaya
    4,961,753

    Kota Batu
    3,360,466

    UMK Banten

    UMP 2025 (Rp)

    UMK 2025 (Rp)

    Banten: 2,905,119
    Pandeglang
    3,206,640

    Lebak
    3,172,384

    Tangerang
    4,901,117

    Serang
    4,857,353

    Kota Tangerang
    5,069,708

    Kota Cilegon
    5,128,084

    Kota Serang
    4,418,261

    Kota Tangsel
    4,974,392

    UMK Jawa Barat

    UMP 2025 (Rp)

    UMK 2025 (Rp)

    Jawa Barat: 2,191,232
    Kota Depok
    5,195,722

    Bogor
    4,877,211

    Sukabumi
    3,604,483

    Cianjur
    3,104,584

    Bandung
    3,757,285

    Garut
    2,328,555

    Tasikmalaya
    2,699,992

    Ciamis
    2,225,279

    Kuningan
    2,209,519

    Cirebon
    2,681,382

    Majalengka
    2,404,633

    Sumedang
    3,732,088

    Indramayu
    2,794,237

    Subang
    3,508,626

    Purwakarta
    4,792,253

    Karawang
    5,599,593

    Bekasi
    5,558,515

    Bandung Barat
    3,736,741

    Pangandaran
    2,221,724

    Kota Bogor
    5,126,897

    Kota Sukabumi
    3,018,635

    Kota Bandung
    4,482,914

    Kota Cirebon
    2,697,685

    Kota Bekasi
    5,690,753

    Kota Cimahi
    3,863,692

    Kota Tasikmalaya
    2,801,963

    Kota Banjar
    2,204,754

    UMK Jawa Tengah

    UMP 2025 (Rp)

    UMK 2025 (Rp)

    Jawa Tengah: 2,169,349
    Cilacap
    2,640,248

    Banyumas
    2,338,410

    Purbalingga
    2,338,283

    Banjarnegara
    2,170,475

    Kebumen
    2,259,873

    Purworejo
    2,265,937

    Wonosobo
    2,299,521

    Magelang
    2,467,488

    Boyolali
    2,396,598

    Klaten
    2,389,872

    Sukoharjo
    2,359,488

    Wonogiri
    2,180,587

    Karanganyar
    2,437,110

    Sragen
    2,182,200

    Grobogan
    2,254,089

    Blora
    2,238,431

    Rembang
    2,236,169

    Pati
    2,332,350

    Kudus
    2,680,485

    Jepara
    2,610,224

    Demak
    2,940,716

    Semarang
    2,750,136

    Temanggung
    2,246,850

    Kendal
    2,783,455

    Batang
    2,534,382

    Pekalongan
    2,486,653

    Pemalang
    2,296,140

    Tegal
    2,333,586

    Brebes
    2,239,801

    Kota Magelang
    2,281,230

    Kota Surakarta
    2,416,560

    Kota Salatiga
    2,533,583

    Kota Semarang
    3,454,827

    Kota Pekalongan
    2,545,138

    Kota Tegal

    2,376,684

    UMK Yogyakarta

    UMP 2025 (Rp)

    UMK 2025 (Rp)

    DIY: 2,264,081
    Kulon Progo
    2,351,240

    Bantul
    2,360,533

    Gunung Kidul
    2,330,264

    Sleman
    2,466,515

    Kota Yogyakarta
    2,655,042

    Daftar UMK 2025 tertinggi dan terendah