kab/kota: Cengkareng

  • Warga Rela Antre dan Izin Tidak Kerja Demi Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Cengkareng – Halaman all

    Warga Rela Antre dan Izin Tidak Kerja Demi Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Cengkareng – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lina, menggendong anaknya yang berusia 1 tahun 4 bulan untuk mengikuti cek kesehatan gratis (CKG) di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat pada Senin (10/2/2025). Lina menemani anaknya untuk cek kesehatan demi mencegah dini potensi penyakit yang mungkin muncul.

    Saat ditanya awak media ketika menunggu nomor antreannya dipanggil petugas, Lina mengaku pelaksanaan program cek kesehatan gratis, khususnya di Puskesmas Cengkareng sudah rapi. Ini karena setiap tahapan yang dilalui pasien sudah terbagi-bagi, seperti meja pemeriksaan anak yang dipisahkan dengan meja untuk orang dewasa atau lansia.

    “Sudah rapi sih saya lihatnya,” kata Lina.

    Ia juga mengaku tidak kesulitan untuk mendaftar pemeriksaan gratis ini lewat aplikasi Satu Sehat milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menurutnya pendaftaran secara daring memudahkan karena bisa melalui gawai, dan proses pemeriksaan di lokasi juga bisa berlangsung lebih cepat.

    “Mudah gampang, lewat handphone bisa,” ucap dia.

    Sementara itu, Hasan Basri (58) yang juga tengah menunggu antrean pemeriksaan kesehatan, mengatakan dirinya baru pertama kali mengikuti pemeriksaan menyeluruh. Sebab selama ini ia hanya memeriksa tensi darah dan asam urat di apotek. 

    Selain itu pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh punya biaya yang mahal. Hasan pun rela izin kerja demi bisa memeriksa tubuhnya. Mumpung gratis katanya.

    “Soalnya kan kalau ngecek semua itu mahal bayarnya. Makanya nih mumpung ada yang gratis saya daftar,” kata Hasan.

    Niatnya memeriksakan tubuhnya pada program cek kesehatan gratis ini lanjutnya, bermula dari kabar tetangganya yang kerap mengkonsumsi minuman energi. Dokter menyatakan tetangganya alami penyakit ginjal.

    Kemudian Hasan melihat tayangan di televisi yang menginformasikan adanya pemeriksaan kesehatan gratis. Setelahnya Hasan mencari tahu lokasi-lokasi pelaksanaannya.

    “Saya ulang tahun tanggal 8 Februari hari Sabtu kemarin. Makanya langsung daftar di hari pertama karena takut nggak bisa kalau udah kelamaan,” kata Hasan.

    Tapi setibanya di Puskesmas pada pukul 08.00 WIB, Hasan mendapat informasi dari petugas Puskesmas bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini berlaku selama H+30 sejak hari ulang tahun. Kepalang tanggung, Hasan tetap mengantre.

    “Sudah sampai sini baru tahu kalau bisa di hari lain asal belum lewat sebulan. Ya sudah nanggung sudah di sini,” ucapnya.

  • Warga Cengkareng antusias ikut Program Cek Kesehatan Gratis

    Warga Cengkareng antusias ikut Program Cek Kesehatan Gratis

    Jakarta (ANTARA) – Warga Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, antusias mengikuti Program Cek Kesehatan Gratis yang dilaksanakan di Puskesmas setempat pada Senin.

    Warga bernama Hasan Basri (58) rela izin tidak masuk kerja untuk mengikuti program bagi warga yang berulang tahun tersebut.

    Hasan yang mengendarai sepeda motor sudah tiba di Puskesmas Cengkareng pada pukul 08.00 WIB. Dia pun langsung mengambil nomor antrean di fasilitas kesehatan tersebut.

    “Ane udah dari jam 8 pagi antre di sini. Saya antrean nomor 37. Sekarang aja udah jam 11.30 baru antrean 17,” kata Hasan.

    Hasan mengaku mengetahui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ini dari pemberitaan di berbagai media termasuk media elektronik.

    “Ini baru pertama nih dicek keseluruhan. Biasanya mah cuma periksa tensi darah aja sama asam urat di apotek,” katanya.

    Dia mengaku antusias apalagi mengingat program tersebut gratis. “Soalnya kan kalau ngecek semua itu mahal bayarnya. Makanya nih mumpung ada yang gratis saya daftar,” ujarnya.

    Selain karena pernah mengalami operasi mata, kondisi tetangganya yang mengidap penyakit gagal ginjal di usia muda membuat Hasan Basri langsung tertarik untuk mengikuti program tersebut.

    “Tetangga saya yang suka minuman energi kena ginjal. Makanya pas saya nonton di TV ada pemeriksaan gratis, saya mau periksa biar bisa antisipasi,” kata dia.

    Hasan dibantu oleh anaknya untuk mendaftar melalui aplikasi SATUSEHAT. Namun, ia mengira pemeriksaan untuknya hanya bisa dilakukan hari ini.

    “Saya kan ulang tahunnya tanggal 8 Februari, hari Sabtu kemarin. Makanya langsung daftar di hari pertama karena takut enggak bisa kalau udah kelamaan,” kata Hasan.

    Ketika tiba di Puskesmas Cengkareng ternyata program tersebut bagi yang berulang tahun berlaku sampai H+30 dari hari ulang tahunnya.

    “Pas udah sampai sini baru tahu kalau bisa di hari lain asalkan belum lewat sebulan. Ya udah nanggung udah di sini, saya antre aja dah,” tuturnya.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan kesiapan Puskesmas untuk melaksanakan Program CKG di seluruh Indonesia.

    Kesiapan tersebut berupa kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur Puskesmas, reagen (senyawa yang memfasilitasi reaksi untuk tes kesehatan) serta alat kesehatan lainnya.

    “Kami selalu mengadakan koordinasi dengan semua Puskesmas,” ujar Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Rizka Andalusia usai meninjau hari pertama Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Cengkareng, Jakarta, Senin.

    Koordinasi dilakukan meliputi berbagai hal termasuk kesiapan SDM. Kemudian infrastrukturnya, alat kesehatan maupun reagen dan penanganan bahan medis habis pakai.

    Selain itu, Rizka juga memastikan kesiapan anggaran program tersebut. “Semua kita lengkapi, ada yang dilengkapi dari anggaran dari Puskesmas. Mereka punya ada yang namanya APBD ataupun Banper, Bantuan Pemerintah dari pusat,” ungkap Rizka.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Antre Panjang Cek Kesehatan Gratis Bikin Lapar, Warga Usul Disediakan Camilan – Halaman all

    Antre Panjang Cek Kesehatan Gratis Bikin Lapar, Warga Usul Disediakan Camilan – Halaman all

    Pemerintah memutuskan pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dimulai 10 Februari 2025. Menyasar lebih dari 260 juta penduduk Indonesia.

    Tayang: Senin, 10 Februari 2025 17:16 WIB

    Tribunnews/Danang Triatmojo

    ANTRE CEK KESEHATAN GRATIS – – Program cek kesehatan gratis di Puskesmas Cengkareng, Jalan Kamal Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (10/2/2025). Masyarakat antusias menunggu nomor antreannya dipanggil. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah seorang warga bernama Hasan Basri (58) sudah tiba sejak pukul 08.00 WIB pada Senin (10/2/2025) di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat yang turut menyelenggarakan program pemerintah cek kesehatan gratis (CKG).

    Saat mendaftarkan diri untuk pengecekan kesehatan gratis ia mendapat urutan antrean nomor 37. Tapi sampai waktu menunjukkan pukul 11.30 WIB atau 3 jam lebih berlalu nomor antrean yang dipanggil oleh petugas baru di angka 17. Masih ada 20 antrean lagi yang berada di depannya.

    “Saya antrean nomor 37. Sekarang saja sudah jam 11.30 baru antrean 17,” keluh Hasan di lokasi.

    Hasan sendiri mengaku tak masalah jika harus mengantre lama. Sebab dirinya juga memprediksi peminat program ini akan membludak.

    Namun menunggu lebih dari 3 jam membuatnya lapar. Sementara di lokasi tidak disediakan camilan untuk mengganjal perutnya yang keroncongan.

    Dia pun mengusulkan kepada pemerintah agar pelaksanaan program kesehatan gratis ini juga dibarengi dengan tersedianya camilan bagi masyarakat yang menunggu nomor antreannya dipanggil.

    “Sarannya sih ada makanan ringan buat ganjel-ganjel perut, karena lapar juga,” kata Hasan seraya tertawa.

    Pemerintah memutuskan pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dimulai 10 Februari 2025. Cek kesehatan gratis dimulai pada minggu kedua Februari ini akan menyasar lebih dari 260 juta penduduk Indonesia mulai dari bayi hingga lansia. 

    CKG diperuntukkan bagi mereka yang berusia 0-6 tahun dan 18 tahun ke atas. Pemeriksaan ini tahap awal bisa dilakukan di puskesmas dan klinik. 

    Ada juga CKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita di puskesmas dan posyandu. CKG juga digelar di sekolah dengan menyasar para pelajar. CKG di sekolah  dimulai Juli 2025 saat tahun ajaran baru. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ini rincian skrining penyakit pada Cek Kesehatan Gratis

    Ini rincian skrining penyakit pada Cek Kesehatan Gratis

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan rincian beberapa jenis penyakit yang diskrining dalam Program Cek Kesehatan Gratis.

    Penyakit yang diskrining pun tergantung rentang usia warga yang memeriksakan kesehatannya dalam program tersebut.

    “Kalau, misalnya, anak bayi baru lahir, misalnya skrining hipotiroid kongenital atau masalah hormon tiroid,” ungkap Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Rizka Andalusia usai meninjau hari pertama Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Cengkareng, Jakarta, Senin.

    Selain itu, ada skrining atau pemeriksaan jantung. Kemudian ada skrining terhadap kekurangan enzim G6PD (glukosa-6-fosfat dehidrogenase).

    Skring penyakit pada bayi tersebut bertujuan agar bisa diintervensi lebih awal sehingga tumbuh kembang bayi menjadi lebih baik.

    “Kalau terdeteksi dari awal bahwa dia kekurangan jenis-jenis tadi, tumbuh kembangnya akan terhambat, kognitifnya juga akan terhambat, berat badannya juga akan tidak naik dan sebagainya. Jadi bisa diintervensi lebih awal,” ujar Rizka.

    Sementara itu bagi orang dewasa, beberapa penyakit yang diskrining dalam program tersebut seperti diabetes, jantung dan hipertensi.

    “Kemudian juga yang penting ada pemeriksaan untuk kanker, karena kanker menjadi beban biaya pengobatan besar. Untuk kanker payudara dan kanker serviks pada wanita,” kata Rizka.

    Selanjutnya ada kanker kolon atau usus besar. “Kemudian ada kanker payudara, empat jenis. Dan sirosis hepatik atau kanker liver, kemudian juga kanker paru,” tutur Rizka.

    Melalui Cek Kesehatan Gratis, Rizka berharap agar semua penyakit tersebut bisa terdeteksi lebih awal sehingga bisa diintervensi.

    “Nah itu semua diharapkan terdeteksi lebih awal sehingga nanti biaya pengobatan juga lebih rendah dan keberhasilan juga lebih bagus pastinya,” kata Rizka.

    Kemenkes memastikan seluruh Puskesmas siap untuk menggelar program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mulai dilaksanakan pada hari ini di seluruh wilayah Indonesia.

    Kesiapan tersebut meliputi kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur Puskesmas, reagen (senyawa yang dipakai dalam reaksi kimia, biasa dipakai untuk mengetes darah) dan alat-alat kesehatan lainnya.

    “Kami selalu mengadakan koordinasi dengan semua Puskesmas. Dilakukan koordinasi kesiapan SDM, infrastrukturnya, alat kesehatan maupun reagen, bahan medis habis pakai yang dibutuhkan untuk Cek Kesehatan Gratis ini,” ujarnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cek Kesehatan Gratis Kado Ultah Terbaik dari Presiden

    Cek Kesehatan Gratis Kado Ultah Terbaik dari Presiden

    loading…

    Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melihat pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Cengkareng, Jalan Kamal Raya, Jakarta Barat, Senin (10/2/2025). Foto: Ist

    JAKARTA – Program layanan pemeriksaan kesehatan gratis sebagai kado hari ulang tahun untuk masyarakat yang dimulai hari ini. Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan, program ini merupakan kado ultah terbaik dari Presiden Prabowo Subianto.

    Dia ikut melihat pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Cengkareng, Jalan Kamal Raya, Jakarta Barat, Senin (10/2/2025). Menhut didampingi Wamenhut Sulaiman Umar, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Hamdan Hamedan, serta Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Rizky Andalusia.

    Raja Antoni menuturkan program ini sangat penting bagi kesehatan masyarakat. “Karena sebenarnya sudah seringkali kita mendengar kutipan kata-kata bijak dari orang tua yang diajarkan dari TK, SD, SMP, SMA, hingga kuliah bahwa mencegah itu lebih baik daripada mengobati,” ujar Menhut.

    “Sekarang ini ide besar itu bisa kita implementasikan melalui program cek kesehatan gratis di mana Presiden Prabowo sudah pernah berjanji akan melakukan CKG dan hari ini dimulai,” sambungnya.

    Cek Kesehatan Gratis (CKG) dapat diikuti dari 0 tahun hingga lansia berdasarkan bulan lahir. Sehingga, program ini menjadi kado ulang tahun terbaik dari pemerintah khususnya Presiden Prabowo.

    “Untuk memudahkan administrasi program ini diadakan berdasarkan tanggal lahir jadi meskipun sekarang dimulai pada Februari rakyat yang lahir di bulan Januari juga bisa memulai daftar untuk cek kesehatan gratis. Karena secara administrasi berdasarkan tanggal lahir maka tidak berlebihan kalau saya mengatakan bahwa cek kesehatan gratis ini merupakan kado ulang tahun terbaik dari pemerintah terhadap rakyat,” ungkap Raja Antoni.

    Dia juga memastikan bakal bekerja sama dengan Kemenkes agar masyarakat di sekitar kawasan hutan dan para petani dapat melakukan cek kesehatan.

    “Ini juga menunjukkan kekompakan para menteri Kabinet Merah Putih meski pun ini adalah tugasnya Menteri Kesehatan, namun kami sebagai kolega ikut mendukung, bergembira ya, menyampaikan kabar bahagia ini kepada seluruh Indonesia. Tentu nanti di Kehutanan terutama di desa-desa yang berbatasan dengan kehutanan akan bekerja sama dengan kesehatan untuk memastikan bahwa Puskesmas di sana dapat melayani rakyat terutama para petani,” ujar Raja Antoni.

    Menhut sempat menyapa sejumlah warga yang tengah melakukan pengecekan kesehatan. Warga mengaku senang dan terbantu dengan pengecekan kesehatan gratis ini.

    (jon)

  • Cek Kesehatan Gratis Dimulai 10 Februari, Ini 10 Titik Pemeriksaan di Jabodetabek – Halaman all

    Cek Kesehatan Gratis Dimulai 10 Februari, Ini 10 Titik Pemeriksaan di Jabodetabek – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA –  Pemerintah akan meluncurkan Cek kesehatan Gratis (CKG) pada Senin 10 Februari 2025.

    Ada 10 titik di wilayah Jabodetabek yang disiapkan dalam peluncuran CKG ini.

    Sebelumnya juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Adita Irawati menuturkan, tidak ada pelaksanaan seremoni peluncuran kegiatan tersebut yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Prabowo, lebih memilih mode senyap atau turun langsung melihat pelaksanaan cek kesehatan gratis.

    “Yang jelas sudah disiapkan ada sekitar 10 titik untuk ditinjau. Tapi kalau dilihat pengalaman Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), kemarin Pak Presiden ini sepertinya lebih memilih untuk melakukan kunjungan senyap. Jadi tidak ada seremoni, seperti juga himbauan beliau kan, tidak ada seremoni,” kata dia saat ditemui awak media di kantor Kemenkes Jakarta, Jumat (7/2/2025).

    Adita Irawati (Kolase Tribunnews/Wartakota)

    10 titik pemeriksaan kesehata gratis di Jabodetabek

    Berikut informasi titik lokasi peluncuran Cek Kesehatan Gratis yang terungkap dari undangan resmi yang diterima redaksi Tribunnews.com:

    1. Di Puskesmas Jatimulya, Bekasi

    2. Puskesmas Ciater, Tangerang Selatan yang dihadiri Menko PM Muhaimin Iskandar

    3. Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi akan Kunjungan ke Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung

    4. Puskesmas yang dihadiri Wamendikti Saintek Stella Christie dan Tenaga Ahli Utama Tb Arie

    5. Puskesmas Tanah Abang yang Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Juru bicara PCO Adita Irawati, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi.

    6. Puskesmas Wanakerta, Karawang yang dihadiri Kepala PCO Hasan Nasbi dan Tenaga Ahli Utama Albert Tarigan

    7. Puskesmas Tebet yang dihadiri Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi dan Deputi I PCO Isra Ramli

    8. Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara yang dihadiri oleh Wakil Menteri Perindustrian Faishol Riza dan Juru Bicara PCO Hariqo Wibawa Satria

    9. Puskesmas Pasar Minggu pejabat yang hadir Romo HR Muhammad Syafi’i, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Hariqo Wibawa Satria, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan dan Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi & Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.

    10. Puskesmas Cengkareng dihadiri oleh Menteri Kehutanan dan Dirjen Farmalkes Lucia Rizka Andalusia

    Kegiatan peluncuran serentak dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB.

    Tentang cek kesehatan gratis, lokasi dan sasaran 

    ILUSTRASI PERIKSA GRATIS -Ilustrasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dibuat menggunakan AI pada Sabtu (1/2/2025). Kementerian Sosial akan mengerahkan 120.767 pilar sosial atau pendamping sosial untuk menyosialisasikan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mulai awal Februari 2025. (Tribunnews.com / Ilustrasi AI)

    Cek kesehatan gratis ini dapat dimanfaatkan masyarakat kapan saja? 
     

    Pertama, PKG saat ulang tahun yang akan dimulai 10 Februari diperuntukkan bagi mereka yang berusia 0-6 tahun dan 18 tahun ke atas. 

    Pemeriksaan ini bisa dilakukan di puskesmas dan klinik.

    Kedua, PKG sekolah dimulai Juli 2025 untuk mereka yang berusia 7-17 tahun. PKG sekolah ini akan dilakukan saat tahun ajaran baru di sekolah.

    Ketiga, PKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita di puskesmas dan posyandu.

     

  • 198 Warga Mengungsi di Musala dan Rusunawa, Lokasi Ini Sudah Surut

    198 Warga Mengungsi di Musala dan Rusunawa, Lokasi Ini Sudah Surut

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat 198 warga mengungsi di musala dan rusunawa terdekat akibat banjir di Jakarta Barat hingga Sabtu, 8 Februari 2025 pukul 14.00 WIB.

    Data ratusan warga yang mengungsi karena banjir tersebut dikonfirmasi oleh Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji.

    “Ratusan pengungsi berada di enam lokasi,” kata Isnawa di Jakarta pada Sabtu, 8 Februari 2025 seperti dilansir dari laman Antara.

    Lokasi Banjir di Jakarta Barat

    Ia merinci 6 lokasi banjir di Masjid Shofatul Ummah, Pegadungan, Kalideres (10 kepala keluarga/40 warga), serta Rusunawa V RT 15/RW 3, Tegal Alur, Kalideres (3 KK/11 orang).

    Musholla Al Hidayah RW 3, Tegal Alur, Kalideres (6 KK/30 orang), RPTRA Alur Anggrek RT 8/RW 4, Tegal Alur, Kalideres (18 KK/41 warga) serta Musholla Al Mukhlisin, RT 2/ RW 4, Tegal Alur, Kalideres (9 KK/36 jiwa).

    “Lalu, Musholla Nurul Mu’min RW 10, Cengkareng Barat, Cengkareng dengan 10 KK/40 jiwa,” ujar Isnawa menambahkan.

    Sementara itu, bantuan yang diberikan di antaranya 40 kotak makanan siap saji serta 4 dus air mineral.

    BPBD DKI mencatat banjir di Jakarta Barat masih melanda di 20 RT dan 3 ruas jalan hingga pukul 14.00 WIB.

    Sebanyak 20 RT ini berada di Jakarta Barat yakni Kedaung Kaliangke (7 RT), 6 RT di Tegal Alur, 3 di Pegadungan, Kapuk (1), Cengkareng Barat (1), dan Cengkareng Timur (2).

    Penyebab Banjir di Jakarta Barat

    Penyebab banjir dengan ketinggian air 30 sampai dengan 100 cm tersebut adalah curah hujan yang tinggi.

    Sebanyak 3 ruas jalan tergenang di Jalan Tanjung Duren Raya, RT 12/RW 2 dan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian 30 cm.

    Jalan Benda Raya RT 2/RW 1, Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian 25 cm, serta Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Cengkareng Timur, Jakarta Barat setinggi 60 cm.

    “Banjir yang sudah surut yakni Rawa Buaya satu RT dan Jelambar satu RT,” ucapnya.

    Air juga sudah surut di Jalan Perumahan Green Garden RW 4 (McD), Kedoya Utara (Jakarta Barat), jalan bawah tanah (underpass) Matraman, Kenari (Jakarta Pusat) serta Jalan Prof. Latumenten RT 7/RW 4, Jelambar (Jakarta Barat).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ratusan warga mengungsi di mushalla dan rusunawa akibat banjir

    Ratusan warga mengungsi di mushalla dan rusunawa akibat banjir

    Ilustrasi – Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Wijaya Timur, Petogogan, Jakarta, Sabtu (20/2/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.

    Ratusan warga mengungsi di mushalla dan rusunawa akibat banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 08 Februari 2025 – 18:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat hingga Sabtu pukul 14.00 WIB sebanyak 198 jiwa mengungsi di mushalla dan rusunawa terdekat akibat banjir di Jakarta.

    “Ratusan pengungsi berada di enam lokasi,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Sabtu.

    Isnawa merinci enam lokasi itu yakni Masjid Shofatul Ummah, Pegadungan, Kalideres (10 kepala keluarga/40 jiwa) dan Rusunawa V RT 15/RW 03, Tegal Alur, Kalideres (3 KK/11 jiwa).

    Mushalla Al Hidayah RW 03, Tegal Alur, Kalideres (6 KK/30 jiwa), RPTRA Alur Anggrek RT 08/RW 04, Tegal Alur, Kalideres (18 KK/41 jiwa), dan musholla Al Mukhlisin, RT 02/ RW 04, Tegal Alur, Kalideres (9 KK/36 jiwa).

    “Lalu, Mushalla Nurul Mu’min RW 10, Cengkareng Barat, Cengkareng dengan 10 KK/40 jiwa,” ujarnya.

    Adapun bantuan yang diberikan yakni 40 kotak makanan siap saji dan empat dus air mineral.

    Hingga pukul 14.00 WIB, BPBD DKI mencatat banjir masih melanda di 20 RT dan tiga ruas jalan.

    Sebanyak 20 RT itu berada di Jakarta Barat yakni Kedaung Kaliangke (tujuh RT), Tegal Alur (enam RT), Pegadungan (tiga RT), Kapuk (satu RT), Cengkareng Barat (satu RT) dan Cengkareng Timur (dua RT).

    Penyebab banjir dengan ketinggian air 30 hingga 100 sentimeter (cm) yakni curah hujan tinggi.

    Kemudian, tiga ruas jalan yang tergenang yakni Jalan Tanjung Duren Raya, RT 012/RW 02, Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 30 cm.

    Lalu, Jalan Benda Raya RT 02/RW 01, Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian air 25 cm dan Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Cengkareng Timur, Jakarta Barat dengan ketinggian air 60 cm.

    “Banjir yang sudah surut yakni Rawa Buaya satu RT dan Jelambar satu RT,” ujarnya.

    Kemudian, jalan banjir yang sudah surut yakni Jalan Perumahan Green Garden RW 04 (McD), Kedoya Utara (Jakarta Barat), jalan bawah tanah (underpass) Matraman, Kenari (Jakarta Pusat), dan Jalan Prof. Latumenten RT 07/RW 04, Jelambar (Jakarta Barat).

    Sumber : Antara

  • Banjir Jakarta, 198 Jiwa Mengungsi di Mushalla dan Rusunawa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Februari 2025

    Banjir Jakarta, 198 Jiwa Mengungsi di Mushalla dan Rusunawa Megapolitan 8 Februari 2025

    Banjir Jakarta, 198 Jiwa Mengungsi di Mushalla dan Rusunawa
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta memaksa 198 warga mengungsi ke mushalla dan rusunawa terdekat.
    Data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Sabtu (8/2/2025) pukul 14.00 WIB, menunjukkan para pengungsi tersebar di enam lokasi.
    “Ratusan warga terdampak banjir mengungsi di enam titik yang telah disediakan,” ujar Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji pada Sabtu, dikutip dari Antara.
    Berikut daftar enam pengungsian:
    BPBD Jakarta
    telah menyalurkan bantuan berupa 40 kotak makanan siap saji serta empat dus air mineral untuk membantu warga terdampak.
    BPBD Jakarta mencatat banjir menggenangi 20 RT serta tiga ruas jalan di Jakarta Barat pada Sabtu siang.
    Wilayah terdampak meliputi tujuh RT di Kedaung Kaliangke, enam RT di Tegal Alur, tiga RT di Pegadungan, serta masing-masing satu RT di Kapuk dan Cengkareng Barat.
    Selain permukiman, tiga ruas jalan juga banjir yakni Jalan Tanjung Duren Raya RT 012/RW 02 di Tanjung Duren Utara dengan ketinggian air 30 cm.
    Jalan Benda Raya RT 02/RW 01 di Kamal dengan genangan setinggi 25 cm, serta Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI) di Cengkareng Timur yang terendam hingga 60 cm.
    Hujan dengan intensitas tinggi menjadi faktor utama penyebab banjir di wilayah tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen-momen Air Banjir Ruko Cengkareng Berubah Jadi Warna Merah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Februari 2025

    Momen-momen Air Banjir Ruko Cengkareng Berubah Jadi Warna Merah Megapolitan 8 Februari 2025

    Momen-momen Air Banjir Ruko Cengkareng Berubah Jadi Warna Merah
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah rumah toko (ruko) di kawasan Ruko Seribu, Cengkareng, Jakarta Barat, mengalami kebakaran saat wilayah tersebut tengah dilanda banjir pada Sabtu (8/2/2025) dini hari.
    Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifuddin menjelaskan, saat kebakaran terjadi, hujan deras mengguyur kawasan tersebut dan menyebabkan banjir.
    Tim pemadam kebakaran terpaksa memanfaatkan air banjir untuk membantu pemadaman karena persediaan air dari mobil pemadam habis.
    “Awalnya kami pakai air dari dua unit mobil damkar, tapi karena habis, kami manfaatkan air banjir. Lumayan, banjirnya setinggi dengkul, jadi bisa digunakan,” kata Syarifuddin saat dihubungi, Sabtu.
    Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, genangan masih terjadi di sekitar ruko yang terbakar hingga Sabtu siang.
    Akibat kebakaran itu, air banjir yang menggenangi jalan sekitar ruko berubah warna menjadi merah.
    Genangan air berwarna merah tersebut membentang sepanjang sekitar 150 meter dengan ketinggian mencapai 10 sentimeter.
    Syarifuddin mengemukakan, air yang berubah warna merah kemungkinan besar disebabkan oleh lilin merah yang terbakar dan bercampur dengan air pemadaman.
    “Iya, kemungkinan salah satunya dari situ. Saat pemadaman, kami menggunakan air yang terus berputar di area tersebut,” kata Syarifuddin.
    Adapun laporan kebakaran ruko tersebut pertama kali diterima pada pukul 02.55 WIB.
    Tim pemadam tiba di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman hingga api benar-benar padam pada pukul 04.40 WIB.
    Syarifuddin mengatakan bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.
    Namun, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik yang terjadi di lantai satu ruko.
    “Diduga karena korsleting pada lantai satu ruko,” ungkapnya.
    Salah satu korban kebakaran, Rudi (50) menyebut, api pertama kali muncul dari lantai satu, tepatnya di dekat colokan listrik.
    Api dengan cepat menyambar kardus bekas serta perlengkapan sembahyang seperti lilin dan dupa, hingga semakin membesar.
    Rudi sempat mencoba memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR), tetapi usahanya gagal.
    “Saya lihat api, langsung ambil APAR dan menyemprotkan ke api. Tapi tidak bisa padam. APAR-nya habis, tapi apinya tetap menyala dan makin membesar,” jelas Rudi.
    Ketika situasi semakin berbahaya, Rudi meminta kelima anaknya naik ke lantai tiga untuk menyelamatkan diri.
    Namun, dalam proses evakuasi, ia terpisah dari istrinya serta dua putranya.
    Bersama tiga putrinya, Rudi berhasil keluar dengan naik ke genting ruko dan melompat ke bangunan sebelah.
    “Sampai di atas genting, saya teriak minta tolong, tapi tidak ada yang mendengar. Akhirnya, kami memutuskan loncat ke ruko sebelah,” ungkapnya.
    Petugas pemadam tiba sekitar 15 menit setelah laporan masuk dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 04.40 WIB.
    Akibat kebakaran ini, seluruh barang dagangan di lantai satu ruko hangus terbakar dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp 800 juta.
    “Barang dagangan masih banyak karena belum dikirim. Biasanya setiap Sabtu kami kirim barang, tapi kebakaran terjadi sebelum itu. Ada juga barang yang baru datang kemarin, semua habis terbakar,” pungkas Rudi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.