kab/kota: Cengkareng

  • Siap-Siap! Tarif Jalan Tol Ini Naik Mulai Mei 2025, Catat Rutenya

    Siap-Siap! Tarif Jalan Tol Ini Naik Mulai Mei 2025, Catat Rutenya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Puluhan jalan tol bakal naik tarif dalam dekat. Ada ruas tol yang kenaikan tarifnya sudah disetujui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), namun ada juga yang masih dalam tahap verifikasi SPM (Standar Pelayanan Minimal), serta ada juga yang baru akan mengajukan verifikasi.

    Sebagian jalan tol seharusnya sudah mengalami kenaikan tarif sejak awal tahun ini, namun pemerintah menundanya karena bertepatan dengan program diskon tarif tol.

    Meski demikian saat ini diskon tarif tol sudah usai seiring arus balik yang juga sudah habis. Mulai bulan depan ada beberapa ruas jalan yang bakal naik tarif.

    Daftar jalan tol bakal alami penyesuaian tarif tol periode Mei-Desember 2025 antara lain:

    Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Mei 2025)
    Padalarang-Cileunyi (Mei 2025)
    Palimanan-Kanci (Juli 2025)
    Cibitung-Cilincing Seksi 2,3,4 (Juli 2025)
    Jakarta-Bogor-Ciawi (Juli 2025)
    Prof. Dr. Ir. Soedijatmo (Juli 2025)
    Cimanggis-Cibitung Seksi 1 dan 2A (Juli 2025)
    Ngawi-Kertosono (Juli 2025)
    Kanci-Pejagan (Agustus 2025)
    Gempol-Pasuruan (Agustus 2025)
    Solo-Mantingan-Ngawi (Agustus 2025)
    Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Agustus 2025)
    Surabaya-Gempol (September 2025)
    Ujung Pandang Seksi 1-3 (September 2025)
    Semarang-Batang (September 2025)
    Pemalang-Batang (Oktober 2025)
    Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (Oktober 2025)
    Semarang-Solo (November 2025)
    Jakarta Outer Ring Road (November 2025)
    Pejagan-Pemalang (Desember 2025)
    Cinere-Jagorawi (Desember 2025)
    Cengkareng-Kunciran (Desember 2025).

    “Untuk 22 ruas, bulan yang tercantum adalah jadwal penyesuaian 2 tahunan sesuai PP dan akan ada penyesuaian tarif apabila SPM nya terpenuhi,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (22/4/2025).

    Penyesuaian tarif tetap mengacu pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. SPM adalah tolok ukur mutu layanan yang wajib dipenuhi oleh setiap Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) demi menjamin kenyamanan, keamanan, dan keselamatan pengguna jalan tol.

    “Apabila BUJT tidak dapat memenuhi SPM yang telah ditetapkan, maka penyesuaian tarif akan ditunda hingga standar pelayanan minimal tersebut benar-benar terpenuhi. Hal ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi kepentingan masyarakat pengguna jalan tol dan memastikan bahwa setiap tarif yang dibayarkan sebanding dengan kualitas layanan yang diterima,” kata Wilan.

    (dce)

  • Tawuran Maut Pecah di Cengkareng Jakarta Barat, Satu Korban Tewas Kena Sabetan Sajam – Halaman all

    Tawuran Maut Pecah di Cengkareng Jakarta Barat, Satu Korban Tewas Kena Sabetan Sajam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tawuran mau pecah di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (19/4/2025) sekira pukul 02.30 WIB.

    Pria berinisial SJ meninggal dunia setelah menjadi korban tawuran antar-kampung tersebut.

    Kejadian tersebut pun dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.

    Ade Ary menjelaskan jika kejadian itu bermula saat salah satu kelompok sedang asyik nongkrong di Kampung Kebon Jahe pada Sabtu dini hari.

    Tiba-tiba datang segerombolan kelompok lainnya dari Kampung Penggilingan Kapuk, sampai bentrokan tak terelakkan.

    “Akibat diserang tersebut, korban terjatuh dan mengalami luka sabetan senjata tajam di telapak sebelah kiri, punggung sebelah kiri, dan pundak kanan,” ucap Ade Ary, dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).

    Korban sejatinya sempat dilarikan ke RSUD Cengkareng untuk mendapatkan perawatan medis, sayang, nyawanya tidak tertolong.

    “Korban dinyatakan meninggal dunia di RSUD Cengkareng pada hari Sabtu tanggal 19 April 2025 sekira pukul 20.12 WIB setelah mendapat tindakan pada ruang ICU RSUD Cengkareng,” papar Ade Ary.

    Keluarga korban pun telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, keesokan harinya.

    Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani oleh Polsek Cengkareng.

    “Pelaku dalam lidik (penyelidikan),” pungkas Mantan Kapolres Jakarta Selatan tersebut. (*)

  • Warga Kebon Sayur demo di Balai Kota, tuntut hentikan penggusuran

    Warga Kebon Sayur demo di Balai Kota, tuntut hentikan penggusuran

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Warga Kebon Sayur, Cengkareng, Jakarta Barat, melakukan demonstrasi di depan Gedung Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, untuk meminta penghentian penggusuran dan perusakan lingkungan di wilayahnya.

    Warga membawa beberapa poster yang antara lain bertuliskan “Tanah Air Beta Tanah Air Mafia” dan “Stop Penggusuran dan Perusak Lingkungan di Wilayah Kebon Sayur”.

    “Tolong keluarkan alat berat di Kebon Sayur! Lakukan sengketa tanah terhadap yang mengaku-ngaku! Warga Kebon Sayur bukan untuk dicoba!,” kata seorang orator dari atas mobil komando di depan Balai Kota Jakarta, Senin.

    Aparat Kepolisian dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berjaga membentuk barikade di depan pintu masuk Balai Kota.

    Akibat demo tersebut, arus lalu lintas di sekitar Balai Kota sempat mengalami kemacetan sebab massa menutup hampir separuh badan jalan.

    Ketua Aliansi Perjuangan Warga Kebon Sayur Kapuk, M Andreas mengatakan, sejak awal Maret 2025, warga terusik oleh keberadaan alat berat dan truk pengangkut tanah yang masuk ke wilayah mereka tanpa izin resmi.

    “Aktivitas itu dijaga oleh sekelompok orang yang diduga preman bayaran dan telah menggusur rumah serta lapak usaha milik warga,” kata Andreas.

    Andreas mengatakan, penggusuran tersebut diduga dilakukan atas perintah seseorang yang mengklaim memiliki tanah seluas 21,5 hektare berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor 188/PK/Pdt/2019.

    Namun, menurut dia, wilayah tersebut telah dihuni oleh sekitar 3.000 kepala keluarga (KK) selama lebih dari 20 tahun.

    “Aktivitas penggusuran tersebut atas perintah seseorang sesuai dengan nama yang terpampang dalam papan nama yang terpasang di pintu gerbang masuk perkampungan warga sebagai seseorang yang mengklaim tanah seluas 21,5 hektare,” kata dia.

    Menurut Andreas, tidak ada sosok SHA yang pernah muncul ke publik maupun menunjukkan bukti kepemilikan yang sah.

    Bahkan pemerintah Kelurahan Kapuk menyatakan tidak menerima pemberitahuan terkait aktivitas alat berat itu.

    Ia juga mengungkapkan bahwa warga telah beberapa kali mencoba menghentikan aktivitas alat berat, tetapi kerap mendapat intimidasi dari pihak yang diduga sebagai preman.

    Pada 17 Maret 2025, warga juga sempat melakukan aksi dan audiensi dengan pihak Wali Kota Jakarta Barat, yang saat itu berjanji akan melakukan observasi dan menindak aktivitas ilegal jika terbukti tidak berizin. Namun, sampai saat ini belum ada tindakan lanjutan.

    Dalam aksi di Balai Kota Jakarta, warga dan aliansi yang tergabung, seperti AGRA, SPHP, PEMBARU, FMN dan GMNI Jakarta Selatan, menyampaikan empat tuntutan utama.

    Yaitu penghentian penggusuran, pengeluaran alat berat dari lingkungan warga, ganti rugi atas bangunan yang telah digusur serta penerbitan sertifikat tanah untuk warga Kebon Sayur dan Kapuk Pulo.

    “Kami meminta kepada pihak gubernur untuk membantu, mendukung dan mengatensikan kepada pihak Badan Pertanahan Nasional agar menerbitkan sertifikat tanah untuk warga Kebon Sayur dan Kapuk Pulo, Kelurahan Kapuk Kecamatan Cengkareng Kota Jakarta Barat,” katanya.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Awalnya Cuma Nongkrong, Tawuran Berdarah di Cengkareng Tewaskan Seorang Warga – Halaman all

    Awalnya Cuma Nongkrong, Tawuran Berdarah di Cengkareng Tewaskan Seorang Warga – Halaman all

    Remaja tewas dalam tawuran berdarah di Cengkareng usai diserang saat nongkrong. Polisi masih selidiki pelaku penyerangan.

    Tayang: Senin, 21 April 2025 13:55 WIB

    Tribunnews.com/Reynas Abdila

    ADE ARY – Polisi melakukan penyelidikan di lokasi tawuran berdarah di Cengkareng yang mengakibatkan seorang remaja tewas. Kejadian ini sedang dalam proses penyelidikan. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang warga berinisial SJ tewas usai diserang saat nongkrong di Kampung Kebon Jahe, Cengkareng, Sabtu (19/4/2025) dini hari. 

    “Korban terjatuh dan mengalami luka sabetan senjata tajam di telapak sebelah kiri, punggung sebelah kiri, dan pundak kanan,” ujar Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).

    Tawuran Pecah Secara Tiba-Tiba

    Insiden bermula saat SJ dan rekannya sedang berkumpul, lalu sekelompok pemuda dari Kampung Penggilingan Kapuk datang dan memicu bentrokan.

    Tawuran tak terhindarkan hingga SJ jadi korban.

    Meninggal Dunia di Rumah Sakit

    SJ sempat dilarikan ke RSUD Cengkareng untuk mendapatkan pertolongan. 

    “Korban dinyatakan meninggal dunia di RSUD Cengkareng pada hari Sabtu tanggal 19 April 2025 sekira pukul 20.12 WIB,” jelas Ade Ary.

    TAWURAN – Suasana mencekam di Kampung Kebon Jahe, Cengkareng, setelah tawuran berdarah yang menewaskan seorang remaja. Polisi sedang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.(Tangkapan layar video)

    Polisi Lakukan Penyelidikan

    Keluarga korban telah membuat laporan keesokan harinya. Kasus kini ditangani Polsek Cengkareng. 

    “Pelaku dalam lidik,” tegas mantan Kapolres Jakarta Selatan itu.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Tawuran Maut Pecah di Cengkareng Jakarta Barat, Satu Orang Tewas Akibat Kena Sabetan Senjata Tajam – Halaman all

    Tawuran Maut Pecah di Cengkareng Jakarta Barat, Satu Orang Tewas Akibat Kena Sabetan Senjata Tajam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tawuran mau pecah di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (19/4/2025) sekira pukul 02.30 WIB.

    Pria berinisial SJ meninggal dunia setelah menjadi korban tawuran antarkampung tersebut.

    Kejadian tersebut pun dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.

    Ade Ary menjelaskan jika kejadian itu bermula saat salah satu kelompok sedang asyik nongkrong di Kampung Kebon Jahe pada Sabtu dini hari.

    Tiba-tiba datang segerombolan kelompok lainnya dari Kampung Penggilingan Kapuk, sampai bentrokan tak terelakkan.

    “Akibat diserang tersebut, korban terjatuh dan mengalami luka sabetan senjata tajam di telapak sebelah kiri, punggung sebelah kiri, dan pundak kanan,” ucap Ade Ary, dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).

    Korban sempat dilarikan ke RSUD Cengkareng untuk mendapatkan perawatan medis, sayang, nyawanya tidak tertolong.

    “Korban dinyatakan meninggal dunia di RSUD Cengkareng pada hari Sabtu tanggal 19 April 2025 sekira pukul 20.12 WIB setelah mendapat tindakan pada ruang ICU RSUD Cengkareng,” papar Ade Ary.

    Keluarga korban pun telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, keesokan harinya.

    Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani oleh Polsek Cengkareng.

    “Pelaku dalam lidik (penyelidikan),” pungkas Mantan Kapolres Jakarta Selatan tersebut.

  • Tawuran Antar Warga di Cengkareng, Akibatnya Satu Orang Tewas

    Tawuran Antar Warga di Cengkareng, Akibatnya Satu Orang Tewas

    JAKARTA – Seorang pria berinisial SJ dinyatakan meninggal dunia setelah menjadi korban tawuran di Jalan Kapuk Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu, 19 April, pukul 02.30 WIB.

    “Benar terjadi tawuran yang mengakibatkan satu orang korban meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Minggu, 20 April.

    Ade Ary menjelaskan kronologis kejadian itu bermula saat korban tengah berkumpul dengan teman-temannya di dekat lokasi kejadian di Kampung Jahe, Cengkareng, Jakbar.

    Tiba-tiba korban dengan teman-temannya diserang oleh kelompok kampung Penggilingan Kapuk. Alhasil terjadi bentrokan antar warga tersebut.

    Korban yang saat itu ikut dalam tawuran, dia tertuh. Alhasil dimanfaatkan pelaku hingga menyerang korban dengan cara membabi buta. Setelah itu meninggalkan lokasi kejadian.

    “Korban mengalami luka sabetan senjata tajam di telapak kiri, punggung kiri dan pundak kanan,” ucap Ade Ary.

    Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit, guna dilakukan tindakan medis. Namun sayang, korban tidak dapat diselamatkan atau meninggal dunia.

    Sementara itu, keluarga korban melalorkan ke pihak kepolisian, guna dilakukan tindakan lebih lanjut.

    “Kasus ditangani Sektro Cengkareng,” tutupnya.

  • Kerahkan 5 Pesawat, Lion Air Siap Angkut 11.791 Jemaah Haji Indonesia

    Kerahkan 5 Pesawat, Lion Air Siap Angkut 11.791 Jemaah Haji Indonesia

    Tangerang, Beritasatu.com – Lion Air diproyeksikan mengangkut sebanyak 11.791 jemaah haji Indonesia baik untuk keberangkatan ke Tanah Suci maupun kepulangan dari Arab Saudi pada musim haji 2025.

    Kementerian Agama sudah menetapkan tiga maskapai penerbangan akan melayani pemberangkatan jemaah haji Indonesia 2025, yakni Garuda Indonesia, Lion Air Group, dan Saudi Airlines.

    Manajemen Lion Air Grup mulai mempersiapkan aspek keamanan dan fasilitas pelayanan pesawat untuk mengangkut jemaah haji Indonesia 2025. 

    Lion Air Group juga sudah menyiapkan lima pesawat jenis Airbus A330 CEO dan Airbus A330 melayani pemberangkatan jemaah haji. 

    Lion Air dipercaya melayani angkutan jemaah haji Indonesia di Embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan Embarkasi Pandang, Sumatera Barat.

    “Jumlah jemaah di Embarkasi Padang 6.309 jemaah, dan di Embarkasi Banjarmasin 5.482 jemaah,” ujar CEO Lion Air Rachmat Diansyah di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Sabtu (19/4/2025).

    Lion Air akan mengangkut 424 jemaah haji setiap kelompok terbang (kloter) pada dua embarkasi tersebut.

    “Dengan komposisi 420 jemaah dan empat pendamping dari masing masing embarkasi,” kata Rachmat.

    Jadwal pemberangkatan jemaah calon haji kloter pertama Embarkasi Padang dimulai 3 Mei 2025, dan kloter pertama Embarkasi Banjarmasin pada 5 Mei 2025.

    “Ini memang layanan pertama bagi Lion Air mengangkut haji Indonesia, tetapi kami sudah memiliki beberapa tahun belakangan ini kami mengangkut jemaah haji dari Asia Barat, Timur Tengah, dan beberapa negara lainnya,” pungkas Rachmat.

  • Curhat Sopir Truk Terjebak Macet Horor Priok Berjam-jam

    Curhat Sopir Truk Terjebak Macet Horor Priok Berjam-jam

    Jakarta

    Kemacetan horor di Jakarta terjadi akibat antrean bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Para sopir truk yang terjebak macet selama berjam-jam mengungkapkan keluh kesahnya.

    Sebagaimana diketahui, kemacetan tersebut terjadi sejak Kamis (17/4) dini hari. Beberapa ruas jalan di kawasan Jakarta Utara, antara lain Jalan Yos Sudarso, Marunda, Enggano, Plumpang, dan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok itu sendiri mengalami macet hingga berjam-jam.

    Hingga Kamis (17/4/2025) malam, lalu lintas di beberapa titik masih macet. Lalu lintas mulai mencair menjelang Jumat (18/4/2025) dini hari tadi setelah pihak kepolisian melakukan pelbagai upaya rekayasa lalu lintas.

    Sejumlah sopir truk kontainer mengaku kemacetan yang terjadi tidak seperti biasanya.

    Sopir truk kontainer bernama Jaya (61) mengatakan macet biasanya hanya terjadi di pelabuhan menuju New Priok Container Terminal (NPCT). Namun, pada Kamis kemarin, kemacetan meluas tak hanya di sekitar pelabuhan.

    “Ya sebenarnya ini enggak biasa, biasa mah macet di sono aja di pelabuhannya,” kata Jaya ditemui di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2025).

    “Kalau ini sampai ke mana-mana kemarin kan, sampai Marunda, Bekasi, Cikunir ke sono, Cengkareng ke sono, ke mana-mana kemaren mah,” sambungnya.

    Selama terjebak macet, Jaya tidak membawa bekal makan sehingga harus membeli makanan dari penjual makanan yang berjualan di tengah kemacetan.

    “(Tidak bawa bekal makanan) Ya ada yang jualan kan,” katanya.

    Menurut dia, kemacetan yang terjadi pada Kamis kemarin membuat boros ongkos perjalanannya. “(Karena macet) Iya lebih boros, komisi cuma Rp 140 ribu,” ujarnya.

    Lantas, bagaimana keluh kesah sopir truk yang lain? Baca halaman selanjutnya.

    Terjebak Macet 6 Jam Hingga 12 Jam

    Foto: Sopir truk kontainer terjebak macet horor arah Pelabuhan Priok (Fawdi/detikcom )

    Jaya mengaku kemarin dia terjebak macet selama 6 jam dari Jalan Yos Sudarso hingga Pelabuhan Priok. Menurutnya, jarak tersebut normalnya dapat ditempuh kurang dari 30 menit.

    “Kalau kemarin saya 6 jam, dari sini (Jalan Yos Sudarso) ke NPCT 6 jam saya. Kemarin jam 5 subuh sampai NPCT jam 11 siang, kan berarti 6 jam, padahal paling 500 meter,” ucapnya.

    Sopir truk kontainer lainnya, Ahmad (40), mengaku terjebak macet hingga 12 jam di sekitar Marunda, Jakarta Utara, pada Kamis kemarin. Meski terjebak macet setengah hari, Ahmad kembali bekerja dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok untuk bongkar muatan.

    “(Kemarin) 12 jam, dari Marunda dari jam 11 siang sampai jam 12 malem, dari bongkar-bongkar dari Marunda. (Hari ini) Iya mau ke pelabuhan,” ujar Ahmad.

    Pegal Injak Kopling

    Foto: Sopir truk kontainer terjebak macet horor arah Pelabuhan Priok (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)

    Sementara itu, sopir truk bernama Matsanun (46) mengaku baru hari ini menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Dia menyebutkan kemacetan yang terjadi pagi hari ini di luar batas kewajaran.

    “(Mau ke) Pelabuhan Satu, (macet) baru satu jam. (Perkiraan sampai pelabuhan) Ya enggak tahu. Biasanya mah enggak kayak begini, lancar,” kata Matsanun.

    Matsanun mengaku tetap harus bekerja meski harus menerjang kemacetan horor. Menurutnya, menahan rasa lelah karena menginjak kopling truk saat macet masih lebih ringan dibandingkan beban yang ditanggungnya sebagai kepala keluarga.

    “Enggak apa-apa, sudah biasa untuk mobil gede, sudah biasa,” ucap Matsanun.

    “Enggak (pegal menahan kopling), karena butuh, iya lebih berat tanggung keluarga daripada nginjek kopling,” imbuhnya.

    Sementara itu, sopir kontainer lainnya, Ahmad (40), mengaku terjebak macet hingga 12 jam di sekitar Marunda, Jakarta Utara, pada Kamis kemarin. Meski terjebak macet setengah hari, Ahmad kembali bekerja dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok untuk bongkar muatan.

    “(Kemarin) 12 jam, dari Marunda dari jam 11 siang sampai jam 12 malem, dari bongkar-bongkar dari Marunda. (Hari ini) Iya mau ke pelabuhan,” ujar Ahmad.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Volume Kendaraan di Tol Jabodetabek Jabar Meningkat saat Libur Paskah

    Volume Kendaraan di Tol Jabodetabek Jabar Meningkat saat Libur Paskah

    Jakarta, Beritasatu.com – Jasa Marga mencatat peningkatan volume lalu lintas kendaraan di sejumlah ruas tol di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat selama libur panjang Paskah

    “Di wilayah Jabodetabek, tercatat total 155.695 kendaraan meninggalkan kawasan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan arah Puncak, meningkat 10,52% dari volume normal sebesar 140.879 kendaraan,” kata Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati pada Jumat (18/4/2025).

    Peningkatan volume kendaraan terjadi di tiga gerbang tol utama, yakni GT Cengkareng sebanyak 83.520 kendaraan bertambah +0,90% dari 82.775. Kemudian GT Benda Utama sebanyak 33.543 kekendaraan bertambah 23,66% dari 27.125, dan terakhir GT Ciawi 1 sebanyak 38.632 kendaraan bertambah +24,70% dari 30.979.

    Sementara itu, di wilayah Jawa Barat, kendaraan menuju Bandung dan Rancaekek mencapai 76.258 unit, naik 12,21% dari volume normal 67.963 kendaraan.

    “Sedangkan kendaraan meninggalkan Bandung menuju Jakarta tercatat 62.087 unit, meningkat 12,84% dari 55.021 kendaraan,” jelasnya.

    Distribusi kendaraan melalui dua gerbang tol utama, yakni GT Cileunyi sebanyak 30.736 kendaraan ke arah Jakarta (+16,43%) dan 37.457 kendaraan ke arah Garut/Rancaekek (+27,18%) dan GT Pasteur sebanyak 31.351 kendaraan keluar Bandung (+9,53%) dan 38.801 kendaraan masuk ke Bandung (+0,76%).

    Jasa Marga mengimbau masyarakat mempersiapkan diri sebelum bepergian dengan memastikan kondisi kendaraan, pengemudi dalam keadaan prima, serta kecukupan BBM dan saldo e-toll.

    Pengguna jalan juga diingatkan untuk menggunakan satu e-toll yang sama saat memasuki dan keluar dari tol sistem tertutup seperti Cipularang, Padaleunyi, dan JORR II saat volume kendaraan meningkat.
     

  • Transjakarta tes urine dan nafas 100 sopir Mikrotrans

    Transjakarta tes urine dan nafas 100 sopir Mikrotrans

    PT Transjakarta melakukan tes urine dan nafas kepada sebanyak 100 sopir Mikrotrans di kantor Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (17/4/2025). ANTARA/Risky Syukur

    Transjakarta tes urine dan nafas 100 sopir Mikrotrans
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 18 April 2025 – 07:33 WIB

    Elshinta.com – PT Transjakarta melakukan tes urine dan nafas kepada sebanyak 100 sopir Mikrotrans di kantor Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat, Rawa Buaya, Cengkareng, Kamis (17/4), untuk memastikan sopir tidak terpapar minuman keras atau narkoba.

    “Harapannya ketika pramudi dalam kondisi sehat, tentu tingkat pelanggaran, tingkat kecelakaan yang terjadi di jalur itu bisa diminimalisir sebanyak mungkin,” ungkap Petugas Evaluasi Operasi Bagus Darmawan kepada wartawan di lokasi pada Kamis (17/4).

    Adapun indikator tes urine yang dilakukan adalah alkohol dan narkoba. “Tadi 100 orang yang kami periksa, semua negatif (alkohol dan narkoba),” kata Bagus.

    Selain tes urine, para pengemudi juga menjalani tes nafas dalam rangka memeriksa apakah pengemudi meminum alkohol atau tidak.

    Petugas pemeriksa meminta para pengemudi untuk meniup semacam alat pendeteksi dengan moncong selang berdiameter tiga milimeter.

    Kemudian hasil tiupan pengemudi bersangkutan akan diperiksa kandungan alkoholnya.

    “Jika ada pramudi yang dinyatakan positif itu bakal kita blok. Artinya tidak boleh membawa unit yang bekerja sama dengan Transjakarta. Jadi akan diblok secara otomatis. Jadi kami tidak ada toleransi,” ungkap Bagus.

    Agenda tes urine dan tes nafas itu, kata Bagus, dilakukan secara mendadak atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.

    “Jadi lebih bersifat sidak ya. Kami lakukan random di wilayah Jakarta,” ujar Bagus.

    Sumber : Antara