Puluhan Bangkai Bus Hangus Terbakar di Cengkareng, Api Padam dalam Satu Jam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kebakaran yang melanda
pool
bus bekas di kawasan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, telah berhasil dipadamkan.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat membutuhkan waktu hampir satu jam untuk mengendalikan api.
“Waktu mulai pemadaman pukul 14.45 WIB, pukul 15.31 WIB sudah dikendalikan,” ujar Kepala Seksi Operasional Gulkarmat Jakarta Barat Syarifudin, saat dikonfirmasi, Selasa (10/6/2025).
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi sekitar pukul 19.06 WIB, puluhan bangkai bus tampak hangus dilahap si jago merah.
Bagian bus yang tersisa hanya puing-puing berbahan besi yang tidak bisa terbakar. Meski begitu, tidak terlihat lagi adanya kobaran api di lokasi.
Sejumlah mobil pemadam juga sudah meninggalkan area kebakaran. Namun, satu petugas dari TNI tampak berjaga di lokasi untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di
pool
bus di Jalan Raya Ring Road, RT 008 RW 006, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Selasa (10/6/2025).
“Objek kendaraan bus,” tulis Command Center Damkar dalam keterangannya.
Gulkarmat Jakarta Barat menerima laporan kebakaran sekitar pukul 14.40 WIB dan tiba di lokasi empat menit kemudian, pukul 14.44 WIB.
Sebanyak 18 unit mobil pemadam dan 90 personel dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Cengkareng
-
/data/photo/2025/06/10/6848227636c57.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Puluhan Bangkai Bus Hangus Terbakar di Cengkareng, Api Padam dalam Satu Jam Megapolitan 10 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/09/6846eb3e9bdb3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penampakan Lapak Rongsokan di Rawa Buaya yang Terbakar, Kini Tersisa Puing Megapolitan 9 Juni 2025
Penampakan Lapak Rongsokan di Rawa Buaya yang Terbakar, Kini Tersisa Puing
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kebakaran melanda sebuah bangunan lapak barang rongsokan di Jalan Cabe Rawit Raya Nomor 9B, RT 5 RW 12, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (9/5/2025).
Senin sore, proses pendinginan telah rampung. Api dipadamkan oleh 16 unit pemadam kebakaran.
Sejumlah warga membersihkan sisa-sisa bangunan yang salah satunya sempat digunakan untuk pengelasan besi.
Bau sisa asap kebakaran masih pekat tercium meskipun telah empat jam api dilokalisir.
Warga juga masih berhamburan di sekitar bangunan. Beberapa mengungsi di sekitar rumah tetangga.
Salah satu warga yang ditemui, Mujani (75), mengaku tidak tahu penyebab kebakaran yang melahap sejumlah lapak dan rumah warga.
Dugaan penyebab, kronologi, total area terbakar hingga total kerugian pun masih belum diketahui hingga saat ini.
“Apinya gede, tapi kebakaran dasarnya enggak tahu,” ujar dia, Senin.
Sejumlah warga enggan berkomentar tentang kejadian yang melanda daerah Rawa Buaya pada siang hari itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Bayu Meghantara mengatakan, 80 personel diterjunkan untuk memadamkan si jago merah di lokasi tersebut.
Petugas melokalisir api selama 20 menit hingga pukul 12.54 WIB.
“Waktu mulai operasi pukul 12.34 hingga berhasil dilokalisir pukul 12.54,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Senin.
Jenis bangunan yang terbakar merupakan bangunan rendah.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/07/68441f25d7eaf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penegakan Pelaporan Uang Tunai Lemah, Yunus Husein: Uang Haram Bisa Lolos Lewat Perbatasan Nasional 8 Juni 2025
Penegakan Pelaporan Uang Tunai Lemah, Yunus Husein: Uang Haram Bisa Lolos Lewat Perbatasan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
Yunus Husein
menyoroti lemahnya penegakan aturan
pelaporan uang tunai
yang dibawa keluar atau masuk wilayah Indonesia.
Menurut dia, kondisi ini membuka celah bagi peredaran
uang haram
lintas negara.
“Harusnya dilaporkan untuk uang di atas Rp 100 juta, tapi kita anggap belum optimal pelaporannya,” kata Yunus, seperti dikutip dari Podcast Gaspol! Kompas.com, Minggu (8/6/2025).
Yunus menuturkan, berdasarkan Undang-Undang Tindak Pidana
Pencucian Uang
(TPPU), pelanggaran terhadap kewajiban deklarasi dapat dikenai sanksi denda sebesar 10 persen dari jumlah uang yang dibawa, dengan batas maksimal Rp 300 juta.
“Nah, itu masih kurang optimal juga itu
enforcement
-nya, mungkin perlu lebih tegas lagi karena uang haram bisa lewat-lewat perbatasan,” ujar dia.
Yunus pun menyoroti tidak adanya prosedur pengisian formulir
deklarasi uang tunai
di
Bandara Soekarno-Hatta
, khususnya bagi penumpang yang hendak bepergian ke luar negeri.
Menurut Yunus, selama ini, penumpang dari luar negeri yang tiba di Indonesia umumnya diminta mengisi formulir deklarasi apabila membawa uang tunai dalam jumlah besar.
Namun, hal serupa tidak diberlakukan bagi penumpang yang berangkat dari Indonesia ke luar negeri.
“Yang jadi masalah, kalau kita dari luar negeri datang ke Indonesia disuruh ngisi formulir deklarasi. Tapi, kalau kita ke luar negeri di Cengkareng enggak dikasih formulir itu,” kata Yunus.
Yunus mencontohkan kasus yang pernah menimpa tiga orang anggota Kamar Dagang dan Industri (KADIN) yang tertangkap membawa uang tunai lebih dari Rp 100 juta saat hendak keluar negeri.
Mereka, menurut Yunus, memprotes karena tidak diberikan formulir deklarasi sebagaimana mestinya.
“Dia protes, kenapa enggak dikasih formulir deklarasi? Harusnya diberikan, kayak di luar negeri. Kalau kita di Australia, di Amerika, dikasih dan disuruh isi. Di sini, di Cengkareng itu seingat saya tidak dikasih. Hanya waktu masuk saja dikasih,” ujar dia.
Yunus menekankan bahwa pengawasan terhadap pergerakan uang lintas batas negara sangat penting, terutama untuk mencegah praktik
pencucian uang
(
money laundering
).
Dia menilai, sebagian uang tunai yang dibawa keluar negeri bisa berasal dari sumber yang tidak sah.
“Ini penting karena sebagian uang-uang illicit money itu bisa juga lewat batas negara. Mungkin dia di luar prestasi dia berjudi segala macam, kita kan enggak tahu. Negara tetangga kan banyak judinya di Singapura, Malaysia,” ujar dia.
Yunus pun mengingatkan bahwa Indonesia pernah punya pejabat tinggi yang tersangkut kasus berjudi di luar negeri.
Oleh karena itu, menurutnya, prosedur deklarasi perlu diperketat dan diterapkan secara merata.
“Padahal, uang itu dibutuhkan di dalam negeri. Jangan-jangan itu uang hasil korupsi. Dulu kan pernah ada Gubernur kita yang judi di tetangga sebelah, kan ada,” kata dia.Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
-

Lalin di tol Jabodetabek naik pada libur Idul Adha
Jakarta (ANTARA) – Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division mencatat volume lalu lintas (lalin) di ruas tol wilayah Jabodetabek pada libur panjang Idul Adha naik.
Senior General Manajer Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati mengatakan terhitung secara kumulatif sejak H-1 s.d. Hari H Idul Adha 1446 Hijriah pada periode 5 s.d. 6 Juni 2025, Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT) mencatat volume lalu lintas di Ruas Tol wilayah Jabodetabek.
“Volume lalu lintas yang meninggalkan Jabodetabek menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta dan menuju Puncak yang terdistribusi melaui Gerbang Tol (GT) Cengkareng dan GT Ciawi 1 total tercatat sebanyak 88.633 kendaraan atau meningkat 13,82 persen dibandingkan volume lalu lintas transaksi tahun 2024 yaitu 77.873 kendaraan transaksi,” kata Widiyatmiko Nursejati di Jakarta, Sabtu.
Pantauan volume lalu lintas transaksi di GT Cengkareng arah Bandara International Soekarno – Hatta sebanyak 50.650 kendaraan atau naik 8,82 persen dari volume lalu lintas transaksi tahun 2024 sebanyak 46.545 kendaraan.
Tercatat masih terjadi peningkatan volume lalu lintas transaksi menuju arah Puncak melalui Gerbang Tol (GT) Ciawi 1. Tercatat sebanyak 37.983 kendaraan atau naik 21,24 persen dibandingkan lalu lintas transaksi periode yang sama tahun 2024 yaitu sebanyak 31.328 kendaraan.
Untuk memastikan kenyamanan pengguna jalan selama perjalanan Mudik, Jasa Marga telah menyiapkan beberapa titik rest area yang dapat dimanfaatkan pengguna jalan.
Untuk Ruas Tol Jagorawi arah ke Puncak, terdapat tiga rest area yaitu di KM 10, KM 35 dan KM 45, sedangkan arah sebaliknya (arah Jakarta), terdapat di KM 38 dan KM 21.
Masyarakat diimbau agar mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan dengan memastikan kondisi kendaraan siap jalan, kondisi pengemudi yang prima, memperhatikan kecukupan BBM dan saldo e-toll untuk kenyamanan perjalanan.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025 -
/data/photo/2025/06/02/683d9861810e8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perbaikan Jalan di Kembangan Picu Macet Parah, Polisi Imbau Warga Pilih Jalur Alternatif Megapolitan 2 Juni 2025
Perbaikan Jalan di Kembangan Picu Macet Parah, Polisi Imbau Warga Pilih Jalur Alternatif
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi mengimbau pengendara menghindari jalur dari SPBU Kembangan hingga lampu merah arah Ciledug, Tangerang, lantaran adanya perbaikan jalan selama 10 hari ke depan.
Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polsek Kembangan, AKP Karta mengatakan, perbaikan dilakukan karena kondisi jalan sudah tidak layak.
“Itu kan jalannya cuma satu (arah) lurus. Jalan harus diperbaiki karena banyak yang bergelombang, berlubang juga. Daripada nanti menimbulkan kerawanan buat pengguna jalan, ya diperbaiki titiknya di situ,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (2/6/2025), dikutip dari
Antara
.
Proses pengecoran dilakukan pada malam hari, mulai pukul 21.00 WIB hingga 05.00 WIB.
Namun, dampaknya tetap terasa hingga pagi karena cor jalan membutuhkan waktu pengeringan selama 7 hingga 8 jam.
Meskipun tidak ada rekayasa lalu lintas, Karta menyarankan masyarakat yang tidak ingin terjebak macet untuk mengambil jalur alternatif.
“Kalau mau ke (kantor) Wali Kota (Jakbar), bisa lewat Jembatan Gantung, tembus Pasar Puri. Atau kalau ke arah Rawa Buaya, Cengkareng atau Tomang, bisa lewat Jalan Daan Mogot dan Jalan Panjang,” tuturnya.
Karta menjelaskan bahwa perbaikan jalan dilakukan secara bertahap dan dibagi ke beberapa segmen agar tidak menutup jalur sepenuhnya.
“Jadi dari SPBU sampai lampu merah, itu nanti dibagi-bagi, enggak langsung. Kalau enggak gitu, mau lewat mana (pengendara),” katanya.
Namun, kondisi di lapangan tetap tak bisa dihindari. Kemacetan panjang terjadi terutama pada jam berangkat kerja.
Warga mengeluhkan waktu tempuh yang meningkat drastis.
“1 jam 45 menit, cuma dari Semanan ke Rawa Buaya,” tulis seorang pengguna Instagram menanggapi unggahan akun @warga.jakbar yang memperlihatkan antrean kendaraan.
Netizen lain juga menyayangkan waktu pengerjaan yang dianggap tidak tepat.
“Kamis–Minggu libur panjang, milih perbaikan jalan hari Senin,” tulis komentar lain yang ramai disorot warganet.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Rasakan Nikmatnya Jajanan Legendaris dan Hidden Gem Jakarta Lewat “Kuliner Pilihan Lokal” ShopeeFood
Jakarta, Beritasatu.com – Para pencinta kuliner tak perlu lagi bingung saat mencari hidangan dan camilan legendaris maupun hidden gem. Melalui program “Kuliner Pilihan Lokal”, Shopee Food berkolaborasi dengan konten kreator kuliner Gina Angelia untuk menyuguhkan berbagai rekomendasi kuliner dari sejumlah kota yang patut dicoba. Program ini juga mengangkat kisah inspiratif para pelaku UMKM yang sukses memperluas jangkauan usahanya secara digital berkat pemanfaatan fitur dan promo dari Shopee Food.
Ayam Goreng Buni, Cita Rasa Renyah yang Terjaga Lewat Warisan Keluarga
Konten Kreator Gina Angelia menikmati Ayam Goreng Buni.
Ayam Goreng Buni merupakan salah satu bisnis kuliner lintas generasi yang telah hadir sejak tahun 1958. Didirikan oleh sepasang suami istri, Suheli dan ling, usaha yang berada di Jalan Buni, Mangga Besar, ini telah bertahan lebih dari enam dekade dan kini dikelola oleh anak mereka yaitu Andre dan Endri Suheli.
Meski menghadapi tantangan zaman serta persaingan banyaknya ragam menu ayam goreng yang tersedia di pasaran, Ayam Goreng Buni tetap konsisten menjaga keaslian rasa dan resep. Salah satu keunikan utamanya terletak pada kremes khas yang dibuat dari campuran rempah-rempah pilihan. Awalnya hanya menyajikan ayam goreng dan nasi uduk, kini menunya berkembang menjadi lebih beragam seperti semur dan jengkol. Demi menjaga kualitas, Ayam Goreng Buni masih memusatkan penjualan pada outlet di Mangga Besar, dan berhasil menjadi kuliner ayam goreng legendaris yang terkenal di Jakarta.
“Sejak bergabung dengan ShopeeFood di awal tahun 2021, kami merasakan dampak positif dalam pertumbuhan bisnis dari Ayam Goreng Buni. Fitur promosi dari Shopee Food sangat mudah digunakan dan berdampak baik pada penjualan. Kami mendapatkan semakin banyak pesanan semenjak aktif menggunakan fitur diskon dan voucher di ShopeeFood.” papar Pemilik Ayam Goreng Buni, Endri Suheli.
Tak hanya fokus pada pertumbuhan internal, Ayam Goreng Buni juga turut memberdayakan masyarakat sekitar untuk mendukung operasional sehari-hari. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bagaimana pelaku UMKM dapat berkembang secara digital sekaligus mempertahankan nilai-nilai lokal yang autentik.
Transisi dan Adaptasi Nasi Goreng Kebuli Apjay, Kiat Sukses Menghadapi Tantangan Zaman
Konten Kreator Gina Angelia menyantap Nasi Goreng Kebuli Apjay.
Senada dengan Ayam Goreng Buni, Nasi Goreng Kebuli Kambing Apjay juga konsisten beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui digitalisasi usaha lewat ShopeeFood sejak tahun 2021. Pertama kali hadir pada 2009, Nasi Goreng Kebuli Apjay tumbuh dari resep keluarga yang dipelopori oleh Pak Irpan dan kini diteruskan oleh generasi kedua, yakni Saddam Khusyain sebagai penerus.
Berlokasi di area Apotik Jaya, Panglima Polim, Jakarta Selatan, kedai ini telah menjadi destinasi kuliner favorit di kalangan anak muda Jakarta Selatan. Semula dikenal dengan menu bakmi Jogja, Apjay kini menjadikan nasi goreng kebuli sebagai andalan berkat respons pasar yang luar biasa.
Cita rasa khas Nasi Goreng Kebuli Kambing Apjay terletak pada bumbu kebuli yang dimasak menggunakan tungku dan arang, bukan kompor, menghasilkan aroma dan rasa daging kambing yang lebih bersih tanpa bau prengus.
“Sekarang, Nasi Kebuli Kambing Apjay telah memiliki lima cabang di Jakarta, bisnis kami berhasil tumbuh pesat setelah bergabung dengan ShopeeFood. Alhamdulillah, usaha kami mengalami peningkatan omzet dan bisa membuka lebih banyak lapangan kerja.” tutur Saddam.
Fitur seperti Flash Sale dinilai efektif menarik pelanggan, dan ia berharap ShopeeFood terus menghadirkan promo serta inovasi layanan demi mendukung pertumbuhan UMKM kuliner yang adaptif dan berkelanjutan.
Blusukan ke Cengkareng, Menyapa Pangsit Goreng Lek Gino, Jajanan Andalan Warga
Pangsit Lek Gino menggunakan fitur ShopeeFood.
Selain kedua UMKM di atas, ShopeeFood juga mengunjungi Pangsit Goreng Lek Gino, yang berkembang dari upaya diversifikasi produk. Berawal dari berjualan sepulang kerja restoran dan mengelola katering, Lek Gino mulai menjual pangsit goreng sekitar tahun 2009-yang kini telah viral dan dikenal luas, terutama sejak masa awal pandemi.
“Awalnya saya hanya menjual mie ayam dengan pangsit sebagai pelengkap, justru antusiasme pelanggan terhadap pangsit goreng bikin saya pengen jadiin pangsit goreng menu utama dan membangun bisnis mandiri. Setelah saya mengembangkan usaha pangsit, ternyata pengunjung yang berdatangan semakin beragam dan laris, termasuk lewat online di ShopeeFood,” jelas pemilik Pangsit Goreng Lek Gino, Sugino.
Berlokasi di Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Pangsit Goreng Lek Gino dikenal dengan kualitas kulit pangsit buatan sendiri yang membedakannya dari produk serupa yang ada di pasaran. Sejak bergabung dengan ShopeeFood, ia aktif menggunakan berbagai promo untuk menjangkau pelanggan baru.
“Kunci sukses kuliner adalah mengikuti selera pasar tanpa mengorbankan keaslian rasa,” tandasnya.
Sejak hadir pada tahun 2021, ShopeeFood senantiasa terus mendukung pertumbuhan UMKM kuliner di Indonesia dengan berbagai kemudahan, promo, dan inovasi berbasis teknologi. Sebagai mitra yang andal bagi pelaku usaha lokal, ShopeeFood akan terus menghadirkan fitur dan solusi terbaik guna mendorong perkembangan bisnis kuliner secara berkelanjutan.
Komitmen ini sejalan dengan misi #ShopeeAdaUntuk Semua dalam menjangkau dan memberdayakan lebih banyak pihak yang belum terlayani secara optimal.
-

Pencuri kotak amal masjid di Penjaringan ditangkap setelah video viral
Total uang yang dicuri sebanyak Rp5,7 juta
Jakarta (ANTARA) – Pencuri kotak amal seorang laki-laki berinisial AR (42) di Masjid Jami At Taqwa, Rusunawa Penjaringan, Jakarta Utara yang terekam kamera hingga videonya viral di media sosial berhasil ditangkap polisi.
“Pelaku kami tangkap pada Rabu (28/5) di daerah Cengkareng dan mengakui perbuatannya,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan AR ditangkap usai beraksi pada Senin (26/5) pagi sekitar pukul 09.30 WIB.
Berdasarkan rekaman kamera pengintai yang terpasang di masjid, pelaku terlihat jelas sedang mencongkel kotak amal dan mengambil uang di dalamnya yang berasal dari infak dan sedekah warga sekitar masjid.
“Total uang yang dicuri sebanyak Rp5,7 juta,” kata dia.
Korban lantas membuat laporan LP Nomor: 567 /V/ B/ 2025/ SPKT Polsek Metro Penjaringan.
Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan kemudian menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku di daerah Cengkareng Jakarta Barat. Petugas juga mengamankan barang bukti berupa rekaman video pencurian, SIM, ATM, telepon seluler, dan uang Rp850 ribu.
“Pelaku berikut barang bukti kami amankan ke Mapolsek Metro Penjaringan Jakarta Utara untuk diproses lebih lanjut,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/05/30/68391247204e3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Derita Warga Apartemen Jakbar yang Terpapar Pembakaran Sampah Liar Setiap Hari Megapolitan 30 Mei 2025
Derita Warga Apartemen Jakbar yang Terpapar Pembakaran Sampah Liar Setiap Hari
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –Warga apartemen
menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA akibat menghirup asap dan bau menyengat dari pembakaran
sampah
ilegal di Cengkareng Timur, Jakarta Barat
Sejumlah warga mengaku resah dengan aktivitas pembakaran sampah tersebut.
Kondisi udara yang tercemar dan gangguan kesehatan sudah berulang kali dilaporkan kepada pemerintah.
Salah satu warga
warga apartemen
, Hendrika (30) mengatakan sampah selalu dibakar setiap hari. Pembakaran sampah terjadi di lahan kosong belakang apartemen.
“Jadi inilah yang kami hirup sehari-hari. Ya mungkin kalau dari pihak mereka, mungkin enggak begitu berasa kali ya, karena mereka di bawah. Kalau apartemen kan di atas, pasti asap itu udah pasti kebawa ke atas,” kata Hendrika kepada Kompas.com, Rabu (28/5/2025).
Hendrika mengatakan bahwa pembakaran biasanya dilakukan pagi dan sore hari.
Ia merasa terganggu karena bau asap sering tercium hingga ke dalam ruangannya meski jendela sudah ditutup rapat.
“Kadang bakar pas subuh, kadang maghrib. Kita tungguin dari pagi, mereka enggak bakar,” ujarnya.
Pengelola apartemen mengaku sudah mencoba menegur pembakar sampah. Namun, teguran tersebut tidak membuahkan hasil.
Aktivitas pembakaran sampah tetap terus berlangsung hingga saat ini.
“Iya sebenarnya tuh udah beberapa kali (menegur), dari kita, dari kelurahan juga cuman ya ngeyel-ngeyel juga,” kata pengelola apartemen, Hari Raharjo, Rabu.
“Sudah (ditegur), bahkan dibawa ke rapat-rapat itu,” ujarnya.
Menurut Hari, pelaku pembakaran sampah diketahui penduduk asli wilayah tersebut yang dikenal sebagai tokoh setempat.
Hendrika bahkan mengaku pembakaran sampah membuat dirinya mengalami gangguan pernapasan.
“Jujur aja ya, sesak sih napas. Itu saya sampai, jujur ini kan kadang saya nge-gym ya. Saya kan memang mulai jaga kesehatan ya. Di tempat gym aja itu gimana sih, lagi pengap kan, tiba-tiba nyium bau asap kan makin sesek juga,” terangnya.
Ia menuturkan, dirinya sempat dua kali terkena ISPA. Ia menduga bahwa penyakitnya disebabkan asap sampah yang hampir setiap hari masuk ke unitnya.
“Makin mudah gitu (ISPA kambuh), makin sensitif,” tambahnya.
Hendrika berharap pemerintah kota dan instansi terkait segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan
pembakaran sampah ilegal
yang sudah lama meresahkan.
“Dan sebenarnya dampak dari udara, terus dari debu, nah itu nempel semua di bangunan, enggak mungkin enggak. Jadi kadang kalau teras-teras kita itu udah hitam-hitam. Termasuk ke (pakaian) handuk. Makanya itu sangat ngaruh,” tutur Hendrika.
Dia mengaku sudah berulang kali melaporkan aktivitas pembakaran sampah ilegal itu ke aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Namun, upaya itu tak membuahkan hasil.
Padahal, Hendrika telah melapor secara berkala sejak 2022. Dalam setiap laporan, ia selalu menyertakan bukti berupa foto dan video.
“Jadi kita tuh dari tiga tahun yang lalu, ini kebetulan akun JAKI teman saya, udah lapor di JAKI. Rajin kita lapor, bahkan ada yang sepuluh bulan lalu,” kata Hendrika.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236710/original/008141000_1748517785-IMG-20250529-WA0019.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Tangkap 2 Pengedar Narkoba di Tangerang, 280 Gram Sabu Diamankan – Page 3
“FJ kami amankan di rumahnya, berdasarkan pengakuan MR tinggal di daerah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Di rumahnya petugas menemukan sabu dengan berat bruto 279,9 gram dan sebuah timbangan digital,” ungkapnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua pelaku diamankan ke Mapolsek Pinang untuk dilakukan pengembangan. Kapolsek menyebut telah mengantongi pemasok sabu kepada MR dan FJ tersebut. Modus operandi yang dilakukan secara sistem tempel, menunggu perintah.
“Kedua tersangka kami jerat dengan pasal 114 ayat (2) Subs. Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahuan 2009 tentang Narkotika. Dipidana dengan pidana mati, seumur hidup atau paling singkat 6 Tahun dan Paling lama 20 tahun,” pungkasnya.
-
/data/photo/2025/05/28/6836d5c38c2b9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Apartemen Jakbar Laporkan Pembakaran Sampah Liar ke JAKI, tapi Tak Direspons Megapolitan 29 Mei 2025
Warga Apartemen Jakbar Laporkan Pembakaran Sampah Liar ke JAKI, tapi Tak Direspons
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Hendrika (30), penghuni salah satu apartemen di Cengkareng, Jakarta Barat, mengaku sudah berulang kali melaporkan aktivitas pembakaran sampah ilegal di lingkungan tempat tinggalnya ke aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Namun, upaya itu tak membuahkan hasil.
Padahal, Hendrika telah melapor secara berkala sejak 2022. Dalam setiap laporan, ia selalu menyertakan bukti berupa foto dan video.
“Jadi kita tuh dari tiga tahun yang lalu, ini kebetulan akun JAKI teman saya, udah lapor di JAKI. Rajin kita lapor, bahkan ada yang sepuluh bulan lalu,” kata Hendrika saat ditemui, Rabu (28/5/2025).
Menurut Hendrika, laporan tersebut tidak pernah mendapat respons. Aktivitas pembakaran sampah di lingkungan tempat tinggalnya pun masih terjadi setiap hari.
“Kita lapor-laporin enggak terlalu ada respons. Sering gitu, bukan satu dua orang,” terangnya.
Kerap kali, ketika Hendrika hendak melapor dan mengirimkan bukti terkini ke aplikasi JAKI, tak terlihat aktivitas pembakaran sampah.
Seolah-olah, pembakar sampah menyadari aktivitasnya dipantau oleh warga sehingga membakar sampah dengan sembunyi-sembunyi.
“Kadang bakar pas subuh, kadang maghrib. Kita tungguin dari pagi, mereka enggak bakar,” ujarnya.
Hendrika menduga, aktivitas pembakaran itu dilakukan oleh oknum dalam skala besar. Pasalnya, dia mengaku pernah melihat truk-truk besar membuang sampah di area tersebut untuk selanjutnya dibakar.
“Ini kita bingung sih sebenarnya apakah legal, ilegal. Tapi kalau legal, kenapa truknya bukan truk dari Pemkot Jakarta gitu kan. Kalau legal kan biasa pasukan oranye punya truknya,” Jelasnya.
Menurut Hendrika, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pernah menegur oknum yang membakar sampah di area tersebut. Namun, pembakaran sampah masih terus berulang, bahkan saat petugas datang ke lokasi.
“Jadi inilah yang kami hirup sehari-hari. Ya mungkin kalau dari pihak mereka, mungkin enggak begitu berasa kali ya, karena mereka di bawah. Kalau apartemen kan di atas, pasti asap itu udah pasti kebawa ke atas,” katanya.
Hendrika pun mengaku sudah menyampaikan keluhan ini ke pengelola apartemen dan kelurahan setempat. Namun, tetap tidak ada perubahan.
Dia berharap pemerintah kota dan instansi terkait segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan pembakaran sampah ilegal yang sudah lama meresahkan.
“Dan sebenarnya dampak dari udara, terus dari debu, nah itu nempel semua di bangunan, enggak mungkin enggak. Jadi kadang kalau teras-teras kita itu udah hitam-hitam. Termasuk ke (pakaian) handuk. Makanya itu sangat ngaruh,” tutur Hendrika.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.