kab/kota: Cengkareng

  • Tanggapan Grab Indonesia Usai Driver-nya Lawan Arah Hingga Adu Jatos

    Tanggapan Grab Indonesia Usai Driver-nya Lawan Arah Hingga Adu Jatos

    Jakarta

    Grab Indonesia buka suara soal mitra driver-nya yang viral usai lawan arah dan terlibat baku hantam di Cengkareng, Jawa Barat. Mereka mengaku masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap terduga pelaku.

    Pertama-tama, Grab Indonesia menyampaikan permintaan maaf secara resmi soal aksi semena-mena yang ditunjukkan driver-nya. Mereka mengaku sudah menghentikan mitra sementara.

    “Pertama-tama, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” kata Grab Indonesia dikutip dari detikNews, Jumat (5/12).

    “Sebagai informasi, mitra pengemudi yang bersangkutan telah kami nonaktifkan sementara sejak laporan diterima,” tambahnya.

    Menurut penjelasan Grab Indonesia, peristiwa itu terjadi pada Jumat malam (28/11). Namun, baru viral di media sosial dua-tiga hari terakhir. Saat ini pengemudi tengah menjalani pemeriksaan secara intensif.

    “Mitra pengemudi yang bersangkutan juga telah menjalani pemeriksaan internal dan proses investigasi masih terus berjalan,” jelasnya.

    Grab menegaskan tak menoleransi pelanggaran lalu lintas apapun, termasuk melawan arah di jalan raya. Mereka juga menolak keras aksi-aksi yang tak sesuai Kode Etik Mitra Grab.

    “Kami berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan keselamatan seluruh pengguna platform kami,” kata Grab.

    Diberitakan sebelumnya, media sosial dihebohkan aksi pengemudi ojek online (ojol) yang membuat huru-hara di Cengkareng, Jakarta Barat. Dia yang kedapatan melawan arah terlibat baku hantam dengan pengendara motor lain.

    Dilihat dari akun Instagram @lambe_ojol, pengunggah video menarasikan, driver ojol tersebut melaju kencang saat sedang melawan arah. Pelaku kemudian menabrak pengendara motor hingga berujung pada perkelahian di tengah-tengah jalan.

    “Kronologi ada yang lawan arah abang grab, si Grab nabrak pemotor baju hitam kencang. Terus yang baju hitam lompat langsung gelut dah di tengah jalan. Parahnya driver yang lawan arah malah maki-maka dan galakan dia,” tulis akun tersebut.

    Ketika perkelahian makin memanas, warga sekitar mendekat dan memisahkan keduanya. Driver ojol tersebut kemudian melanjutkan perjalanan dengan kembali melawan arah.

    (sfn/sfn)

  • Atasi banjir, Jakbar bersihkan tali-tali air ruas jalan di Cengkareng

    Atasi banjir, Jakbar bersihkan tali-tali air ruas jalan di Cengkareng

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat membersihkan sampah yang menyumbat tali-tali air pada sejumlah titik ruas jalan untuk mengatasi banjir di wilayah Cengkareng pada Kamis.

    “Kami koordinasi dengan Sudin SDA untuk membersihkan tali-tali air pada sejumlah titik ruas jalan,” kata Sekretaris Kecamatan Cengkareng, Abdul Rasyid di Jakarta.

    Apalagi, kata dia, hujan deras mulai turun sejak siang hari sehingga dikhawatirkan terjadi genangan dan banjir.

    Sejumlah titik ruas jalan tersebut adalah Jalan Raya Duri Kosambi, RW 01 Kelurahan Duri Kosambi, Jalan Dharmawanita 1, RW 01, Kelurahan Rawa Buaya, Jalan Outer Ring Road RW 17 Kelurahan Cengkareng Barat dan Jalan Daan Mogot KM 13, Kelurahan Cengkareng Timur.

    Dari lima titik ruas jalan tersebut, genangan terjadi di Jalan Outer Ring Road RW 17 Kelurahan Cengkareng Barat dan Jalan Daan Mogot KM 13, Kelurahan Cengkareng Timur.

    “Jadi dengan dikurasnya tali-tali air dari sumbatan sampah, aliran air bisa kembali berfungsi normal,” kata dia.

    Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Cengkareng, Aria Raksa mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 10 petugas untuk mengatasi sejumlah titik ruas jalan yang tergenang.

    “Sempat tergenang Jalan Daan Mogot KM 13 dan Jalan Outer Ring Road, depan Puskesmas Cengkareng. Tapi, sekarang sudah surut semua.” ujarnya.

    Kendati sudah mulai surut, pihaknya akan menyiagakan petugas untuk memonitor pada sejumlah titik ruas jalan rawan genangan. “Kami tetap siaga. Terutama di Jalan Raya Daan Mogot, untuk antisipasi genangan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bahaya Kabel Semrawut Bikin Kecelakaan

    Bahaya Kabel Semrawut Bikin Kecelakaan

    Jakarta

    Belum lama ini viral pengendara sepeda motor diduga jadi korban kabel semrawut yang menjuntai. Kondisi itu berpotensi menimbulkan kasus pidana.

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Komarudin menyebut kabel utilitas yang semrawut atau menjuntai dapat mencelakai pengendara kendaraan berpotensi menimbulkan pidana.

    Menurut Komarudin, jika berdasarkan penyelidikan dan penyidikan, pidana dapat diterapkan jika kecelakaan lalu lintas terjadi akibat kelalaian pemilik kabel utilitas.

    “Kalaupun memang itu terjadi (kecelakaan), tentu dari kepolisian akan melakukan proses seperti pada umumnya diawali dengan proses penyelidikan kemudian juga penyidikan. Nah kita lihat unsur kelalaiannya,” kata Komarudin dikutip dari Antara.

    Adapun pasal yang bisa diterapkan, kata Komarudin, adalah Pasal 260 UU Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

    “Kalau misalnya terkait dengan peristiwa pidana, maka nanti diarahkan ke Pasal 260 Nomor 22 tahun 2009. Itu yang akibat kelalaian menyebabkan orang lain luka-luka. Kan di unsur Pasal itu jelas akibat lalainya, siapa yang lalai, apakah provider-nya kah atau lain-lain kah,” ujar Komarudin.

    Komarudin mengatakan, selama November 2025, belum ada laporan terbaru terkait kecelakaan akibat kabel menjuntai yang terjadi di Jakarta.

    “Sampai saat ini sih belum ada laporan ya, bahwa data di kita belum ada akibat kabel menjuntai,” kata Komarudin.

    Dikutip Antara, sebelumnya dua orang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Taman Pedongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat akibat tersangkut kabel udara yang menjuntai ke arah jalan.

    Akibat kecelakaan pada Rabu (11/6) sekira pukul 16.40 WIB itu, dua orang yang belum diketahui identitasnya tersebut mengalami luka-luka pada beberapa bagian tubuh.

    Belum lama ini juga viral seorang pengendara yang tersangkut kabel yang menjuntai di Jalan Pinang I, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

    (riar/rgr)

  • Kisah Restu, Driver Ojol yang Mendadak “Dikejar”, lalu “Ditembak” Beasiswa Kuliah di Untar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Desember 2025

    Kisah Restu, Driver Ojol yang Mendadak “Dikejar”, lalu “Ditembak” Beasiswa Kuliah di Untar Megapolitan 3 Desember 2025

    Kisah Restu, Driver Ojol yang Mendadak “Dikejar”, lalu “Ditembak” Beasiswa Kuliah di Untar
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Momen ketika mengantar seorang mahasiswi ke
    Universitas Tarumanagara
    (Untar) pada suatu pagi di akhir September 2025 menjadi titik balik kehidupan
    Restu Anbia Putra
    (23).
    Tak pernah terlintas dalam pikirannya, video singkat yang ia buat usai mengantar penumpang itu justru membawanya pada kesempatan besar meraih
    beasiswa kuliah
    .
    Restu, pekerja pabrik di Cengkareng, Jakarta Barat,  yang juga mencari penghasilan tambahan sebagai pengemudi ojek daring, awalnya hanya ingin membuat konten sederhana. Namun, unggahan spontan tersebut mengubah jalan hidupnya.
    Restu lulus SMK pada 2021, tepat ketika kondisi ekonomi keluarganya terpukul akibat pandemi. Sebagai anak pertama, ia memilih langsung bekerja ketimbang melanjutkan pendidikan, meski sempat ada tawaran potongan biaya kuliah.
    “Sempat ada tawaran potongan beasiswa waktu itu, tapi ekonomi lagi susah banget. Jadi aku pilih kerja,” ujar Restu. 
    Sejak 2024, ia menjalani ritme kerja
    shift
    di pabrik sambil mengojek setiap ada waktu luang.
    “Saya bekerja di suatu pabrik, sampingannya ngojek. Tiap hari itu saya ngojek juga sambil ngonten kadang. Seketemu ide di jalan bagaimana,” katanya kepada
    Kompas.com,
    Rabu (3/12/2025).
    Pada Kamis (25/9/2025), sebelum masuk
    shift
    , Restu mendapat order dari Citra 6 menuju kampus Untar. Melihat keramaian mahasiswa di bawah jembatan Trisakti, ia mengaku tiba-tiba terharu.
    “Kayak iri melihat teman-teman sepantaran sekolah aku itu sudah pada kuliah. Kepikiran aku gimana, gitu kan,” tuturnya.
    Sesampainya di tujuan, ia merekam video pendek dan mengunggahnya saat jam istirahat pukul 18.00 WIB. Ketika pulang kerja, jumlah penayangan videonya melonjak.
    “Aku pulang kerja aku lihat, lho kok nge-
    boom
    ? Banyak banget yang nonton,” katanya.
    Respons publik pun mengalir. Banyak warganet, termasuk mahasiswa, mengirim pesan kepadanya,  termasuk pesan dari mahasiswa yang mengaku kembali semangat mengerjakan skripsi setelah menonton videonya.
    “Jadi banyak banget yang nge-DM kayak, ‘Mas, makasih banget ya, tadinya gue malas-malasan mau kuliah, tapi ternyata enggak banyak yang bisa duduk di bangku ini,’ gitu,” ungkap Restu.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh Restu Anbia Putra (@rstu_ap)
    Beberapa hari kemudian, Restu menerima pesan dari mahasiswa Untar bahwa dirinya sedang dicari Ketua Yayasan Tarumanagara, Profesor Ariawan Gunadi.
    “Ternyata Pak Prof nyariin aku lewat Story Instagram. ‘Bagi yang kenal ojol ini, tolong
    tag
    saya’,” ujar Restu.
    Ia lalu mengikuti akun tersebut dan mendapat balasan. Pihak yayasan mengundangnya untuk bertemu Humas Untar dan kemudian Profesor Ariawan. Dalam sesi
    podcast
    yang direkam tanpa persiapan, Prof Ariawan langsung menawarinya beasiswa.
    “Benar-benar enggak di-
    setting
    , itu benar-benar natural. Aku ditembak, “Kamu mau beasiswa?” Aku kaget juga, kata aku ini beneran? Kayak mimpi,” ucap Restu.
    Beasiswa itu resmi diberikan pada Sabtu, 4 Oktober 2025, bertepatan dengan Dies Natalis Untar.
    Restu diberi keleluasaan memilih program studi dan menjatuhkan pilihan pada Ilmu Komunikasi. Alasannya, ia ingin memperdalam dunia konten yang selama ini menjadi minatnya.
    “Biar konten aku bahasanya enggak asal-asalan gitu,” ujarnya.
    Ia sudah mendaftar sebagai mahasiswa baru dan akan mulai kuliah pada Agustus 2026. Sembari kuliah, ia berencana tetap mengojek dan membuat konten.
    “Aku milih sambil ngojek. Aku milih ngojek sambil ngonten doang. Karena kerja yang hanya pulang kuliah itu hanya sedikit,” kata Restu.
    Di balik kisah viralnya, Restu menitipkan satu pesan yang ia harap dapat menggugah mahasiswa yang kini duduk di bangku kuliah.
    “Banyak di luar sana yang mau gantikan tempat duduk kalian,” ujarnya.
    Pesan sederhana, namun datang dari seseorang yang selama empat tahun menunda impian, hingga akhirnya kesempatan itu benar-benar tiba.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kostum Indonesia untuk SEA Games 2025 Dirilis, Hasil Penjualan untuk Banjir Sumatera

    Kostum Indonesia untuk SEA Games 2025 Dirilis, Hasil Penjualan untuk Banjir Sumatera

    JAKARTA – Kostum atau jersey Kontingen Indonesia untuk tampil di SEA Games 2025 bulan ini sudah resmi dirilis. Beberapa persen dari hasil penjualannya akan dipakai untuk aksi sosial membantu korban banjir di Sumatera.

    Perkenalkan koleksi jersey terbaru yang akan digunakan oleh Kontingen Indonesia pada pesta olahraga dua tahunan itu berlangsung di Terminal 1C Bandara Soekarno–Hatta, Cengkareng, Jakarta, pada Senin, 1 Desember 2025.

    Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, memastikan bahwa sebagian dari hasil penjualan jersey akan dialirkan untuk para korban terdampak bencana alam banjir yang terjadi di Pulau Sumatera.

    “Kami semua sudah berkomitmen karena kami melaksanakan kegiatan ini di tengah-tengah kedukaan yang terjadi di Indonesia maupun di Thailand. Maka, hasil dari penjualan, beberapa persennya, akan dikontribusikan untuk bantuan sosial,” kata dia.

    Hal itu dipertegas oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, dalam unggahan di media sosial Instagram miliknya. Ia mengatakan jersey ini bakal semakin memicu semangat atlet yang berkompetisi.

    “Sebagian hasil penjualan jersey tim Indonesia ini juga akan didonasikan oleh NOC Indonesia untuk penanggulangan bencana alam di Sumatera,” tulis dia.

    Ada tiga jersey yang diluncurkan, terdiri dari jersey dengan dominasi warna merah sebagai jersey pertama, kemudian warna putih untuk jersey kedua, serta terakhir warna palet hijau Bumi untuk jersey ketiga.

    Identitas visualnya menonjolkan kekayaan budaya dan keindahan alam Nusantara yang terinspirasi dari detail ukiran kriya Toraja sebagai simbol warisan bangsa yang abadi serta membentuk karakter Indonesia hari ini.

    SEA Games 2025 akan berlangsung pada 9-20 Desember mendatang. Indonesia akan mengirim sebanyak 996 atlet dengan target mendapat kurang lebih 85 medali emas untuk mengejar ranking ketiga klasemen akhir.

  • Pedagang Bongkar Sendiri Kios di Lahan Bekas Kantor Lurah Rawa Buaya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 November 2025

    Pedagang Bongkar Sendiri Kios di Lahan Bekas Kantor Lurah Rawa Buaya Megapolitan 27 November 2025

    Pedagang Bongkar Sendiri Kios di Lahan Bekas Kantor Lurah Rawa Buaya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Pedagang membongkar kios sendiri di lahan bekas Kantor Lurah Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (27/11/2025).
    Pantauan Kompas.com di lokasi, kios-kios yang berdiri di atas lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu telah sudah dibongkar.
    Terlihat puing-puing bangunan mulai dari bekas semen hingga kayu masih menumpuk di area bekas kios berdiri.
    Sejumlah
    pedagang
    bersama dengan petugas kebersihan dari Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) terlihat membersihkan sisa puing bangunan.
    Sebuah kendaraan alat berat turut dikerahkan untuk mengangkut puing dan bebatuan berukuran besar.
    Kios-kios yang sebelumnya diisi oleh bengkel hingga servis elektronik kini terlihat rata dengan tanah.
    Hanya menyisakan sejumlah kios di deretan belakang yang tak terkena penggusuran karena sudah merupakan lahan milik pribadi.
    Namun, di deretan lahan pribadi tersebut, terlihat beberapa unit kios tengah dalam proses pembangunan.
    Petak-petak kios berukuran 2×3 meter itu dibangun menggunakan bahan bata ringan alias hebel.
    Kios-kios itu merupakan tempat yang dibangun oleh pedagang lainnya yang sudah memiliki lahan untuk disewakan kepada pedagang yang terdampak penggusuran.
    Rahmat (39), salah satu pemilik bengkel menyebut pembongkaran dilakukan sendiri oleh para pedagang setelah diberikan tenggat waktu selama 10 hari oleh lurah dan camat.
    Pembongkaran sudah dimulai sejak Sabtu (22/11/2025) lalu secara mandiri dan bergotong-royong.
    “Pedagang bongkar sendiri, karena kita sudah ada kesepakatan sama lurah dan camat kemarin di dalam, buat ngebongkar dalam waktu 10 hari memang. Jadi kita memang kesepakatan dikasih tempo selang 10 hari,” ujar Rahmat saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis.
    Menurut Rahmat, kios-kios yang terdampak terdiri dari bengkel, toko elektronik, hingga warung makan.
    “Total ada tujuh kios. Ada yang elektronik, bengkel, warung makan juga. Semua jajaran, tim oren, segala macam ikut bantu-bantu buat bersihin ini, bekas bangunannya, bongkaran,” kata Rahmat.
    Rahmat mengungkapkan adanya kebingungan terkait rencana pembangunan di lahan tersebut usai pembongkaran.
    Awalnya, lahan itu disebut akan dibangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Pos RW.
    Namun, informasi terbaru menyebutkan bahwa anggaran pembangunan belum tersedia.
    “Itu niatnya mau dibangun RPTRA sama Pos RW kalau katanya mah. Tapi ternyata setelah dibongkar baru dikasih tahu, ternyata anggaran ngebangunnya belum ada,” ungkap Rahmat.
    Akibat ketiadaan anggaran, lahan tersebut kemungkinan akan dibiarkan kosong untuk sementara waktu atau dialihfungsikan menjadi tempat pembuangan sampah sementara (TPS).
    “Jadi sementara bakal dibiarin saja dulu kayak gitu, mau dijadiin tempat sampah, soalnya tempat sampah yang di seberangnya lagi dirapiin, direnovasi. Bakal dibangunnya kapan enggak tahu dah, katanya anggarannya belum cair,” jelas dia.
    Para pedagang mengaku tidak mendapatkan
    ganti rugi
    sepeser dari pemerintah daerah atas pembongkaran ini.
    “Pembongkaran itu enggak ada ganti rugi sama sekali. Sudah diajuin. Sampai minta ngajuin ganti bahan bangunan buat kios yang baru juga enggak diterima,” kata Rahmat.
    Ia menceritakan bahwa pihak pemerintah sempat menawarkan relokasi ke lokasi binaan (Lokbin) di Rusun
    Rawa Buaya
    .
    Namun, tawaran itu ditolak oleh para pedagang karena dinilai lokasinya tidak strategis.
    “Kan tawaran awalnya kita diminta pindah ke atas, masuk ke dalem tuh, ke lokbin. Nah kita enggak mau, soalnya enggak bakal hidup di sana usahanya. Kejauhan, di dalam, enggak mungkin berjalan usahanya,” ucapnya.
    Akhirnya, para pedagang berinisiatif pindah ke lahan milik pribadi yang kini tengah dalam proses pembangunan kios baru.
    “Iya ini bakal pada pindah ke sini semua, bangunan baru. Nah itu lagi dibangun buat kios lagi, dia lahannya lahan pribadi. Kalau lahan Pemda kan cuma sampai yang tujuh kios itu doang, nah yang ini kepemilikannya pribadi,” jelasnya.
    Mariyun (56) pedagang lainnya menambahkan, bahwa penataan ulang tempat berdagang ini murni swadaya pedagang dan bantuan dari pemilik lahan pribadi, bukan pemerintah.
    “Menata ulang atas inisiatif pedagang sendiri, antara ahli waris dengan Pak Toni (pemilik). Dana pribadi juga, kita ngebantu-bantu aja. Bukan direlokasi pemerintah, bukan,” kata Mariyun.
    Selama proses pembongkaran dan pemindahan barang yang memakan waktu hampir dua minggu, para pedagang mengaku kehilangan pendapatan.
    Terlebih, karena kios lama diminta untuk dibongkar dalam waktu dekat, padahal bangunan kios baru belum siap dihuni.
    Mariyun, yang menjual barang-barang bekas dan jasa servis, merasa kesulitan karena barang dagangannya kini tercampur.
    “Enggak ada pemasukan. Enggak bisa dagang lagi. Ya begini saja, di sini nongkrong-nongkrong saja, nunggu kios baru selesai,” keluh Mariyun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fortuner Ringsek Ditabrak Kereta Ekspres Bandara di Cengkareng, Sopir Selamat

    Fortuner Ringsek Ditabrak Kereta Ekspres Bandara di Cengkareng, Sopir Selamat

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah mobil Fortuner tertabrak Kereta Api Ekspres Bandara di perlintasan Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (26/11) malam. Sopirnya, pria bernama Tjhan Riko (48), berhasil selamat dari insiden tersebut.

     

    Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Joko Siswanto membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, peristiwa kecelakaan itu terjadi pada pukul 19.30 WIB.  

    “Benar, tak korban jiwa dalam peristiwa itu. Pengemudi selamat meski mobilnya ringsek dan terperosok ke kali, tak jauh dari rel,” kata AKP Joko, dikutip dari Antara, Kamis (27/11/2025). 

    Menurut Joko, insiden itu berawal saat mobil SUV bernomor polisi B-1976-BYJ itu melaju di Jalan Klingkit dari arah utara menuju selatan.

    “Ketika sampai di perlintasan sebidang kereta api, mobil tersebut tertabrak KA Ekspres Bandara yang melaju dari arah Stasiun Rawa Buaya menuju Stasiun Duri,” kata Joko.

     

  • Kronologi Sopir Taksi Online Aniaya dan Perkosa Penumpang di Tol Kunciran–Cengkareng

    Kronologi Sopir Taksi Online Aniaya dan Perkosa Penumpang di Tol Kunciran–Cengkareng

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang sopir taksi online, FG (49), ditangkap polisi atas dugaan pemerkosaan dan penganiayaan terhadap penumpangnya, NG (30), di bahu Tol Kunciran-Cengkareng.

    Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Awaludin Kanur, menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 22 November 2025, sekitar pukul 03.30 WIB. Saat kejadian, korban memesan layanan taksi online dari kawasan Kukusan, Depok, dengan tujuan Bandara Soekarno–Hatta.

    “Pelaku yang datang menjemput menggunakan mobil yang tidak sesuai dengan identitas kendaraan pada aplikasi,”ujar Kasat, Selasa (25/11/2025).

    Dalam perjalanan, pelaku berdalih ingin menepi untuk mencuci muka. Namun, saat kendaraan berhenti di bahu Tol Kunciran–Cengkareng, tepat sebelum Exit Benda, pelaku berpindah ke kursi penumpang dan mengancam korban.

    Pelaku kemudian memukul leher dan kepala korban menggunakan benda mirip senjata api dan memaksa korban membuka pakaian. Korban akhirnya diperkosa dalam kondisi tak berdaya.

    Usai melakukan aksinya, pelaku tidak mengantar korban ke bandara, melainkan membawanya kembali ke kawasan Depok dan meninggalkan korban di depan gang rumah kost.

    Sementara, korban langsung ke Polres Metro Tangerang untuk melaporkan kejadian yang menimpanya. Dari sanalah Polisi mendapati pelaku berinisial FG yang merupakan warga Bekasi.

    “Tim Resmob melakukan pencarian hingga menemukan kendaraan yang digunakan pelaku, Mazda 2 warna hijau nopol B-1280-KMZ, terparkir di kawasan Sukamaju, Depok,” katanya.

  • Sopir Mobil Boks Diperas dan Dikeroyok di Cengkareng, Dua Pelaku Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Sopir Mobil Boks Diperas dan Dikeroyok di Cengkareng, Dua Pelaku Ditangkap Megapolitan 24 November 2025

    Sopir Mobil Boks Diperas dan Dikeroyok di Cengkareng, Dua Pelaku Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Seorang sopir dan kernet mobil boks menjadi korban pemerasan dan pengeroyokan di Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (22/11/2025) malam.
    Pamapta 1 Polres Metro
    Jakarta Barat
    , Ipda M. Nico Saputra menjelaskan, peristiwa ini bermula dari masalah sepele saat kendaraan korban mengalami mogok di Jalan Pangeran Tubagus Angke.
    “Kejadian berawal saat mobil boks bernomor polisi B 9906 TCL yang dikendarai korban mogok di Jalan Peternakan 3, Kapuk,
    Cengkareng
    sekitar pukul 23.30 WIB,” kata Nico saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Senin (24/11/2025).
    Karena posisi mobil mengganggu arus lalu lintas, sopir berinisiatif meminta bantuan kepada sekelompok pemuda setempat untuk mendorong kendaraan tersebut ke lokasi yang lebih aman.
    Setelah mobil berhasil dipindahkan, sopir memberikan uang tunai sebesar Rp 20.000 sebagai tanda terima kasih atas jasa mereka.
    Namun, iktikad baik sopir tersebut justru direspons negatif.
    “Dua pemuda yang tidak diketahui identitasnya ini merasa tidak terima dengan jumlah tersebut dan menuntut tambahan,” ujar Nico.
    Ketika permintaan tambahan uang itu tidak dituruti. Situasi memanas, hingga para pelaku memaksa sopir dan kernet turun dari mobil.
    Tidak hanya intimidasi verbal, kernet mobil boks tersebut juga dipukul di bagian wajah dan diancam akan ditusuk.
    Kendati demikian, karena merasa terancam dan takut para pelaku nekat melakukan kekerasan, sopir dan kernet tersebut memilih untuk menyelamatkan diri.
    Mereka langsung lari dari Jalan Tubagus Angke hingga ke Mapolres Metro Jakarta Barat untuk melaporkan kejadian itu.
    Setibanya di kantor polisi, tim Pamapta yang menerima laporan langsung menuju Jalan Tubagus Angke. Dua pelaku ditangkap di lokasi kejadian.
    “Lalu pelaku berhasil diamankan tidak jauh dari lokasi kejadian tersebut,” kata Nico.
    Setelah dilakukan pemeriksaan, kedua pelaku ternyata tidak membawa senjata tajam sama sekali.
    Mereka hanya mengeluarkan ancaman sebagai gertakan lisan agar mendapat uang.
    “Ternyata hanya ancaman mulut saja (mau menusuk), pelaku tidak membawa sajam,” sambungnya.
    Meski begitu, kasus ini kemudian diselesaikan secara kekeluargaan antara kedua belah pihak.
    Nico mengungkapkan, langkah ini diambil setelah pihak korban menyatakan bersedia memaafkan para pelaku dan memilih untuk tidak melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.
    “Korban telah sepakat untuk menyelesaikan secara damai dan tidak melanjutkan ke proses hukum,” pungkas Nico.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Marak tawuran di Cengkareng, Jakbar gelar “Ngopi Cetar”

    Marak tawuran di Cengkareng, Jakbar gelar “Ngopi Cetar”

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat menggelar kegiatan bertajuk “Ngopi Cetar” atau “Ngobrol Pintar Cegah Tawuran” di Gelanggang Remaja Cengkareng, Jalan Utama Raya Nomor 22, pada Jumat, untuk mencegah tawuran remaja di wilayah tersebut.

    Kegiatan itu melibat sejumlah unsur, mulai dari Pemerintah Kota Jakarta Barat, pelajar serta tokoh masyarakat setempat. Kegiatan juga dihadiri Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Suban Kesbangpol) Pemerintah Kota Jakarta Barat, Tumpal Hasiholan.

    “Kita ingin menegaskan kembali pentingnya sinergi antara unsur pemerintah daerah, aparat keamanan, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat serta para orang tua dalam menjaga keamanan lingkungan dan masa depan generasi muda,” katanya saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Menurut dia, pencegahan tawuran bukan semata tugas aparat, melainkan tanggung jawab moral seluruh elemen masyarakat.

    Tumpal juga mengimbau pelajar agar menjauhi provokasi, tidak mudah terpengaruh ajakan yang mengarah pada tindak kekerasan serta menjaga nama baik diri dan sekolah.

    “Kepada para orang tua dan pihak sekolah saya mengajak untuk meningkatkan komunikasi, pengawasan serta pembinaan karakter bagi anak-anak,” kata Tumpal.

    Selain itu, pihaknya juga mengajak para RT-RW dan tokoh masyarakat memperkuat pemantauan lingkungan dan mempercepat jalur koordinasi jika terdapat indikasi potensi tawuran.

    “Untuk Babinsa dan Babinkamtibmas, kami menyampaikan apresiasi atas pembinaan dan pengawasan yang telah dilakukan serta berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.