kab/kota: Cengkareng

  • Coba Evakuasi Penghuni Saat Kebakaran, 2 Satpam Apartemen City Park Dilarikan ke RS
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Agustus 2025

    Coba Evakuasi Penghuni Saat Kebakaran, 2 Satpam Apartemen City Park Dilarikan ke RS Megapolitan 19 Agustus 2025

    Coba Evakuasi Penghuni Saat Kebakaran, 2 Satpam Apartemen City Park Dilarikan ke RS
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Dua satpam Apartemen City Park, Cengkareng, Jakarta Barat, dilarikan ke rumah sakit usai mencoba mengevakuasi penghuni saat kebakaran melanda apartemen tersebut pada Selasa (19/8/2025).
    Salah satu satpam yang tengah bertugas, Dedi (36), menceritakan, sejumlah satpam apartemen sempat menghampiri titik api untuk mengevakuasi penghuni di lantai 11 Tower H.
    “Waktu awal banget api, sebagai pertolongan pertama kan kita (satpam) yang harus coba evakuasi,” ucap Dedi kepada
    Kompas.com
    , Selasa.
    Namun, saat berusaha menembus asap tebal demi memastikan keamanan penghuni, dua satpam mengalami sesak napas.
    “Nah, tapi dia akhirnya kalah sama asap. Enggak sempet turun, akhirnya digotong ke bawah,” lanjutnya.
    Kedua satpam tersebut pun dilarikan ke Rumah Sakit Buddha Tzu Chi, Cengkareng, untuk menerima perawatan medis.
    Sebelumnya diberitakan, apartemen di Jalan Kapuk Cengkareng, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), terbakar pada Selasa (19/8/2025) sore.
    “Iya benar, kami baru mau cek ke lokasi,” kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Parman Gultom dikutip dari
    Antara
    , Selasa.
    Parman mengatakan, saat ini proses pemadaman masih berlangsung. Api yang masih berkobar dari salah satu ruangan disemprot air dari armada pemadam.
    Dalam video yang beredar, tampak api melahap ruangan lantai atas apartemen. Di lokasi, tampak sejumlah warga panik dan merekam kejadian kebakaran di lantai atas apartemen tersebut.
    Asap hitam pun membumbung tinggi dampak dari kebakaran itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Apartemen di Cengkareng Kebakaran, Evakuasi Korban Sempat Terkendala Kerumunan Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Agustus 2025

    Apartemen di Cengkareng Kebakaran, Evakuasi Korban Sempat Terkendala Kerumunan Warga Megapolitan 19 Agustus 2025

    Apartemen di Cengkareng Kebakaran, Evakuasi Korban Sempat Terkendala Kerumunan Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Satu unit hunian di Apartemen City Park, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, terbakar pada Selasa (19/8/2025) sore.
    Laporan kebakaran diterima oleh Dinas Penganggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta sekitar pukul 18.00 WIB.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, api sudah berhasil dipadamkan sejak sekitar pukul 19.30 WIB.
    Sejumlah warga terlihat memenuhi area sekitar apartemen untuk menyaksikan proses pemadaman dan evakuasi korban.
    Situasi sempat memanas akibat perdebatan antarsesama warga saat proses penyisiran dan evakuasi berlangsung karena padatnya kerumunan. Hal ini sempat membuat proses pemadaman dan evakuasi korban jadi terganggu.
    Hingga pukul 20.15 WIB, suara alarm kebakaran masih terus berbunyi dan terdengar.
    Petugas pemadam juga masih melakukan penyisiran di lantai 11 Tower H Apartemen City Park, baik secara langsung maupun menggunakan alat hidraulik.
    Beberapa penghuni dari unit dan lantai lain dievakuasi menggunakan tandu karena mengalami syok. Pada dinding luar lantai 11 apartemen terlihat bekas hitam pekat sisa kebakaran.
    Kondisi lalu lintas di sekitar lokasi kebakaran pun mengalami kemacetan sepanjang 600 meter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI pastikan rehab enam sekolah di Jakbar tahun ini

    DKI pastikan rehab enam sekolah di Jakbar tahun ini

    Lokasi tewasnya siswa kelas IX SMP Negeri 132, Cengkareng, Jakarta Barat yang terjatuh dari lantai empat gedung sekolah, Senin (9/10/2023). ANTARA/Risky Syukur

    DKI pastikan rehab enam sekolah di Jakbar tahun ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 19 Agustus 2025 – 19:45 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan untuk merehab enam sekolah mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas Negeri di Jakarta Barat (Jakbar) pada tahun ini.

    “Sekolah-sekolah tersebut adalah SDN Jati Pulo 07/08, SDN Tegal Alur 02/04, SDN Kota Bambu 01/02, SMPN 130 Jakarta, SMAN 33 Jakarta dan TK Negeri Meruya Selatan,” kata Kepala Unit Pengelola Sarana dan Prasarana Pendidikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budiyono di Jakarta, Selasa.

    Dijelaskan, proses rehab enam gedung sekolah itu bakal berlangsung selama enam bulan mulai September 2025 sampai dengan Maret 2026.

    “Saat ini masih dalam proses lelang di UPPBJ (Unit Pengelola Pengadaan Barang/Jasa) DKI Jakarta. Sehingga, nantinya pada 2027, anak-anak kita bisa memakai sekolah tersebut,” katanya. 

    Ia mengungkapkan, rehab enam gedung sekolah itu juga bakal dibarengi dengan pembangunan dua sekolah baru di Tegal Alur dan Jati Pulo.

    “Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan rehab gedung sekolah di Jakarta Barat, sejak 2021. Kenapa Jakarta Barat, karena kondisi gedung sekolahnya bisa dikatakan lebih rentan dibandingkan Jakarta Timur dan Jakarta Pusat,” katanya. 

    Ia menambahkan, DKI Jakarta memiliki sebanyak 2014 gedung sekolah negeri.

    “Dari jumlah itu, 284 gedung sekolah di antaranya rusak total,” kata dia.

    Pihaknya mengapresiasi Pemkot Jakarta Barat yang mendukung pelaksanaan program rehab gedung sekolah di daerah itu.

    “Semoga proses rehab gedung sekolah berjalan lancar dan aman,” katanya. 

    Budiyono belum merinci berapa anggaran untuk merehab enam sekolah itu.

    Pada November tahun lalu, Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jakarta Justin Adrian menyebutkan, anggaran rehabilitasi sekolah-sekolah di Jakarta berkisar di angka Rp1,39 triliun. 

    Angka tersebut dibahas menyusul disepakatinya nilai Kebijakan Umum Anggaran dan Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp91,1 triliun. 

    Sumber : Antara

  • Apartemen City Park Cengkareng Jakbar terbakar

    Apartemen City Park Cengkareng Jakbar terbakar

    Jakarta (ANTARA) – Apartemen City Park, di Jalan Kapuk Cengkareng, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), terbakar pada Selasa sore.

    “Iya benar, kami baru mau cek ke lokasi,” Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Parman Gultom saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Hingga kini, proses pemadaman masih berlangsung. Api yang masih berkobar dari salah satu ruangan disemprot air dari armada pemadam.

    Pada video yang beredar, tampak api melahap ruangan lantai atas Apartemen City Park.

    Di lokasi, tampak sejumlah warga panik dan merekam kejadian kebakaran di lantai atas apartemen tersebut.

    Asap hitam pun membumbung tinggi dampak dari kebakaran itu.

    Belum diketahui awal kejadian serta penyebab kebakaran tersebut.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakarta Diprediksi Hujan Disertai Petir, Ini Kondisi 12 Pintu Air – Page 3

    Jakarta Diprediksi Hujan Disertai Petir, Ini Kondisi 12 Pintu Air – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, Selasa (19/8).

    Prediksi ini berdasarkan data BMKG yang diperbarui pada pukul 05.50 WIB. Kondisi cuaca diperkirakan masih dapat berlangsung hingga pukul 09.00 WIB.

    Dikutip dari laman BMKG, berikut detailnya:

    Kabupaten Kepulauan Seribu: Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu Selatan.,

    Kota Jakarta Pusat: Sawah Besar,

    Kota Jakarta Utara: Penjaringan, Tanjung Priok, Pademangan,

    Kabupaten Bekasi: Tarumajaya, Babelan, Sukawangi, Tambelang, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cibitung, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Karang Bahagia, Cikarang Timur, Kedung Waringin, Pebayuran, Sukakarya, Sukatani, Cabangbungin, Muaragembong, Cikarang Pusat, Bojongmangu,

    Kota Bekasi: Bekasi Timur,

    Kabupaten Tangerang: Teluknaga, Kosambi

    Dan dapat meluas ke wilayah

    Kota Jakarta Pusat: Gambir, Kemayoran, Senen, Cempaka Putih, Menteng, Tanah Abang, Johar Baru,

    Kota Jakarta Utara: Koja, Cilincing, Kelapa Gading,

    Kota Jakarta Barat: Cengkareng, Grogol Petamburan, Taman Sari, Tambora, Kebon Jeruk, Kalideres, Pal Merah, Kembangan,

    Kota Jakarta Selatan: Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Kebayoran Lama, Cilandak, Kebayoran Baru, Pancoran, Jagakarsa, Pesanggrahan,

    Kota Jakarta Timur: Matraman, Pulogadung, Jatinegara, Kramatjati, Pasar Rebo, Cakung, Duren Sawit, Makasar, Ciracas, Cipayung,

    Kabupaten Bogor: Cibinong, Gunung Putri, Citeureup, Sukaraja, Babakan Madang, Jonggol, Cileungsi, Cariu, Sukamakmur, Parung, Gunung Sindur, Kemang, Bojong Gede, Rumpin, Parung Panjang, Cigudeg, Tenjo, Cisarua, Megamendung, Klapanunggal, Ciseeng, Tanjungsari, Tajurhalang,

    Kabupaten Bekasi: Setu, Cikarang Selatan, Serang Baru, Cibarusah,

    Kota Bekasi: Bekasi Barat, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Rawa Lumbu, Medan Satria, Bantar Gebang, Pondok Gede, Jatiasih, Jati Sempurna, Mustika Jaya, Pondok Melati,

    Kota Depok: Pancoran Mas, Cimanggis, Sawangan, Limo, Sukmajaya, Beji, Cipayung, Cilodong, Cinere, Tapos, Bojongsari,

    Kabupaten Tangerang: Balaraja, Tigaraksa, Jambe, Cisoka, Kresek, Kronjo, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Rajeg, Pasar Kemis, Pakuhaji, Sepatan, Curug, Cikupa, Panongan, Legok, Pagedangan, Cisauk, Sukamulya, Kelapa Dua, Sindang Jaya, Sepatan Timur, Solear, Gunung Kaler, Mekar Baru,

    Kota Tangerang: Tangerang, Jatiuwung, Batuceper, Benda, Cipondoh, Ciledug, Karawaci, Periuk, Cibodas, Neglasari, Pinang, Karang Tengah, Larangan,

    Kota Tangerang Selatan: Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Setu.

    Kondisi Pos Pantau Pintu Air

    Sementara itu, dikutip dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, kondisi 12 pos pintu air statusnya siaga IV atau normal. Data ini diperbarui hingga pukul 06.00 WIB.

    Berikut lengkapnya:

    Pintu Air

    Bendung Katulampa 20 cm (cuaca mendung tipis/MT)

    Pos Depok 90 cm (MT)

    Manggarai BKB 650 cm (gerimis/G)

    PA. Karet 260 cm (G)

    Pos Krukut Hulu 40 cm (G)

    Pos Pesanggrahan 80 cm (mendung/M)

    Pos Angke Hulu 50 cm (MT) Waduk Pluit -170 cm (G)

    Pasar Ikan – Laut 160 cm (G)

    Pos Cipinang Hulu 80 cm (M)

    Pos Sunter Hulu 90 cm (M)

    Pulo Gadung 330 cm (G).

  • Ndarboy Genk sukses “goyang” Istana usai Upacara HUT 80 RI digelar

    Ndarboy Genk sukses “goyang” Istana usai Upacara HUT 80 RI digelar

    “Sebuah kehormatan bagi Ndarboy Genk bisa tampil di Istana,”

    Jakarta (ANTARA) – Musisi asal Yogyakarta, Ndarboy Genk, sukses mengajak ratusan tamu bergoyang di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu, usai Upacara Detik-detik Proklamasi dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Ke-80 Kemerdekaan RI.

    Sang penyanyi bernama asli Helarius Daru Indrajaya yang mengenakan beskap Jawa berwarna hitam, dengan kain parang, berhasil menghibur para tamu yang sedang bersantap siang di halaman tengah Istana Kepresidenan.

    “Sebuah kehormatan bagi Ndarboy Genk bisa tampil di Istana,” katanya saat hendak membawakan lagu “Pergi Pagi, Pulang Pagi” milik band Armada.

    Musisi Ndarboy Genk menjadi satu-satunya penampil yang turut memeriahkan hiburan di Istana, setelah Upacara Pengibaran Bendera selesai dilaksanakan.

    Para peserta upacara dan para tamu undangan yang keluar dari depan panggung Istana Merdeka, sudah pasti melewati halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta, yang berada di antara Istana Merdeka dan Istana Negara.

    Selain disuguhkan oleh kuliner dari puluhan gerobak kaki lima, para tamu juga menikmati hiburan lagu koplo hingga campur sari.

    Saat lagu “Tatu” hingga “Stasiun Balapan” milik Didi Kempot dibawakan, para tamu tidak segan untuk menghampiri bagian depan panggung dan berjoget bersama.

    “Senang sekali, meriah, karena lagunya menyasar semua kalangan dari bapak-bapak sampai Gen-Z yang muda-muda,” kata Vidia, salah satu tamu undangan yang datang dari Cengkareng.

    Adapun Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan.

    Sejumlah acara telah dipersiapkan oleh Panitia untuk memeriahkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, antara lain Pesta Rakyat yang terdapat panggung hiburan dan festival kuliner digelar di Monumen Nasional dan Istana Kepresidenan, hingga Karnaval Bersatu Kemerdekaan.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 20 anak putus sekolah di Jakarta Barat bisa kembali belajar

    20 anak putus sekolah di Jakarta Barat bisa kembali belajar

    Anggota DPRD DKI Jakarta menemui anak-anak yang putus sekolah di lingkungan RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (14/8/2025). (ANTARA/Risky Syukur)

    20 anak putus sekolah di Jakarta Barat bisa kembali belajar
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 16 Agustus 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 20 anak putus sekolah di Kota Jakarta Barat bisa kembali belajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) 07 di Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng.

    “Sudah ditindaklanjuti, ada 20 anak yang sudah mulai masuk sekolah di SKB 07 Cengkareng,” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto di Jakarta, Jumat.

    Uus menyampaikan bahwa 20 anak putus sekolah yang bisa kembali belajar di SKB 07 Cengkareng terdiri atas enam anak perempuan dan 14 anak lelaki dari Kelurahan Duri Kosambi, Pegadungan, Tegal Alur, dan Rawa Buaya.

    Menurut dia, anak-anak tersebut sebagian sudah pernah menempuh pendidikan di sekolah.

    “Selain itu, ada juga anak yang memang dari luar Jakarta, sudah tinggal lama dan ber-KTP DKI Jakarta, tapi belum mengenyam bangku pendidikan,” kata Uus.

    Ia mengatakan bahwa pemerintah kota mendata anak-anak yang putus sekolah agar bisa difasilitasi untuk bersekolah kembali.

    “Kami melalui Sudin Pendidikan terus melakukan pendataan dan juga koordinasi dengan pihak terkait,” katanya.

    Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim sebelumnya menyampaikan bahwa ada 48 anak usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) yang putus sekolah di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Semanan, dan Tegal Alur di Kota Jakarta Barat.

    “Data yang sudah masuk ada 48 anak. Mereka asalnya dari Duri Kosambi, Semanan, Tegal Alur. Rata-rata usia SD dan menuju SMP ada juga sebagian,” katanya saat mengunjungi anak-anak yang putus sekolah di lingkungan RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (14/8).

    “Penyebab utamanya setelah kami selidiki ada beberapa faktor sih. Yang pertama memang ekonomi orang tuanya tidak mampu, terus kadang-kadang ini sebagian juga ada anak yatim. Akhirnya anaknya tidak sekolah,” kata dia.​​​​​​​

    Lukman mengatakan bahwa anak-anak putus sekolah tersebut seharusnya bisa mendapat bantuan dana dari Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus untuk melanjutkan sekolah.

    “Bantuan dari pemerintah berupa KJP juga belum mereka dapatkan. Anggaran pendidikan di tahun 2026 itu kalau tidak keliru subsidi KJP itu lebih kurang sekitar Rp3,4 triliun ya,” kata Lukman.

    Dia mengapresiasi upaya pemerintah daerah memfasilitasi sejumlah anak putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan di Sanggar Kegiatan Belajar 07 Cengkareng.

    “Terima kasih juga kepada Pemprov sudah menanggapi cepat. Ada beberapa anak yang sudah sekolah. Tapi ini baru sebagian kecil. Nanti akan kita minta untuk segera anak-anak yang lain bisa sekolah kembali,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Pramono angkat bicara soal 48 anak putus sekolah di Jakbar

    Pramono angkat bicara soal 48 anak putus sekolah di Jakbar

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pramono angkat bicara soal 48 anak putus sekolah di Jakbar
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 14 Agustus 2025 – 21:32 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo angkat bicara terkait 48 anak usia SD hingga SMP di Kelurahan Duri Kosambi, Semanan dan Tegal Alur, Jakarta Barat, yang diketahui putus sekolah.

    Pramono menyebutkan, dirinya telah meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana untuk mendalami temuan tersebut.

    “Memang ada yang anaknya tidak mau sekolah. Tetapi saya minta, kalau kemudian persoalannya karena tidak punya KJP, maka untuk diprioritaskan mendapatkan KJP,” kata Pramomo di Jakarta Pusat, Kamis.

    Pramono menekankan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan hadir untuk membantu setiap anak di Jakarta agar tetap bisa mengenyam pendidikan.

    “Sebagai Gubernur Jakarta, jangan sampai di Jakarta, anak yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya pendidikan,” katanya.

    Kalau selama karena tidak punya biaya pendidikan, maka pemerintah akan hadir. “Dan untuk itu kami sudah mengatur,” kata Pramono.

    Pramono memastikan telah memberi arahan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera menindaklanjuti dan memastikan bantuan diberikan tepat sasaran.

    Sebelumnya, sebanyak 48 anak usia SD hingga SMP di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Semanan dan Tegal Alur, Jakarta Barat, diketahui putus sekolah.

    Hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim saat mengunjungi anak-anak yang putus sekolah di RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

    Berdasarkan keluhan yang diterima, kata Lukman, anak-anak itu putus sekolah karena kesulitan ekonomi.

    Lukman menyayangkan anak-anak yang putus sekolah tersebut. Padahal dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus cukup besar untuk menyokong biaya kuliah anak-anak tersebut.

    Kendati demikian, kata Lukman, Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan sudah menempatkan beberapa anak yang putus sekolah itu ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) 07 Cengkareng.

    Lukman berencana mendaftar anak-anak yang putus sekolah di seluruh wilayah Jakarta. Menurut dia fenomena anak putus sekolah di Jakarta adalah fenomena gunung es yang selama ini tidak terdeteksi.

    Dia meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menyekolahkan anak-anak itu sesuai dengan usia mereka.

    Sumber : Antara

  • Kebakaran melanda rumah dan konveksi di Tambora Jakbar

    Kebakaran melanda rumah dan konveksi di Tambora Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran kembali melanda empat rumah tinggal dan satu tempat konveksi di Jalan Jembatan Besi, RT 04 RW 06 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu.

    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Syarifudin menyebut awalnya petugas Damkar Jembatan Besi melihat asap tebal dari arah lokasi kebakaran tersebut.

    “Petugas kita langsung meluncur ke TKP dan melapor ke satuan. Dilanjutkan oleh perwira piket meluncurkan unit dari seluruh sektor Cengkareng, dibantu dari Dinas dan Sudin Gulkarmat Jakbar,” kata Syarif di Jakarta, Rabu.

    Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya menerjunkan total 90 personel dengan 18 unit armada pemadam, dan sampai dengan saat ini masih dilakukan proses pendinginan.

    “Pemadaman mulai pukul 10.22 WIB dan sekarang masih tahap pendinginan,” ujar Syarif.

    Akibat kebakaran tersebut, diketahui secara total terdapat sembilan kepala keluarga dengan 53 orang kehilangan tempat tinggal.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemekaran Kelurahan Kapuk Jakarta Barat masuk tahap kajian

    Pemekaran Kelurahan Kapuk Jakarta Barat masuk tahap kajian

    Pemekaran wilayah dilakukan untuk mempermudah pengurusan administrasi dan layanan bagi masyarakat. 

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji pemekaran Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, setelah Pemerintah Kota Jakarta Barat resmi bersurat kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

    “Kalau bersurat, sudah kita lakukan. Sekarang pemekaran itu masuk tahap kajian di Pemprov,” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

    Uus mengatakan Kelurahan Kapuk akan dimekarkan menjadi tiga wilayah kelurahan, yakni Kelurahan Kapuk, Kelurahan Kapuk Selatan, dan Kelurahan Kapuk Timur, menyusul luas wilayah serta jumlah penduduk di wilayah tersebut.

    Pemekaran wilayah dilakukan untuk mempermudah pengurusan administrasi dan layanan bagi masyarakat.

    “Jadi kalau dibagi, layanan masyarakat juga semakin efektif,” kata Uus.

    Rencananya, pada tahun 2026 mendatang, kantor kelurahan dari dua wilayah hasil pemekaran dapat segera dibangun segera setelah tersedia lokasi lahan.

    “Nanti kalau kajiannya sudah selesai, terus lokasi yang telah ditentukan sudah ada, tahun 2026 bisa mulai dibangun kantornya,” kata Uus.

    Sementara itu, Lurah Kapuk Achmad Subhan menjelaskan bahwa surat kepada Gubernur Pramono Anung ditujukan untuk menerbitkan Nomor Induk Kelurahan hasil pemekaran.

    “Saya dapat informasinya nanti tahun 2027 sudah rampung untuk pembangunan kantor lurah,” katanya.

    Subhan mengatakan pemekaran perlu dilakukan mengingat Kelurahan Kapuk saat ini mempunyai total sebanyak 175 ribu warga. Menurutnya, jumlah itu terlalu banyak untuk satu kelurahan.

    Selain padat penduduk, luas Kelurahan Kapuk mencapai 562,68 hektare, yang membuatnya salah satu kelurahan yang paling luas se-Jakarta.

    “(Pertimbangannya) pertama memang padatnya penduduk, kedua karena luas wilayahnya. Karena satu kelurahan tidak efektif melayani 175 ribu orang,” kata Subhan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.