kab/kota: Cempaka Putih

  • Mensos Gus Ipul Kunjungi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih

    Mensos Gus Ipul Kunjungi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih

    Kepada para korban dan orang tua mereka, Gus Ipul berdialog dan bercerita tentang ledakan yang terjadi saat salat Jumat di masjid sekolah dilangsungkan.

    “Kami berdialog dengan para orangtuanya, kami berdialog juga dengan pasien-pasiennya, dan Alhamdulillah ya, kami bisa mendengarkan apa yang mereka ceritakan dengan baik dan mereka optimis untuk bisa segera sehat karena mendapatkan penanganan yang baik,” ujar Gus Ipul.

    Meski dapat berkomunikasi, namun Gus Ipul menegaskan mereka belum bisa banyak menceritakan peristiwa secara detail karena masih fisik dan mentalnya belum stabil.

    Saat ini, sebanyak 15 pelajar masih dirawat di Rumah Sakit Yarsi. Satu korban di antaranya mengalami luka berat dan mendapatkan perawatan di ruang ICU, sedangkan 14 korban lainnya dirawat di ruang biasa.

    Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Sudah Sadar, Masih Dirawat Intensif Usai Operasi Kepala

    Polisi memastikan terduga pelaku ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, sudah sadar. Saat ini, dia masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, fokus utama tim medis dan kepolisian saat ini adalah memulihkan kondisi fisik dan psikis terduga pelaku, yang diketahui masih berstatus anak.

    “Masih dalam perawatan dan kondisinya sudah sadar,” kata dia, Sabtu 8 November 2025.

    Budi menuturkan, terduga pelaku mengalami luka di bagian kepala dan telah menjalani operasi. Meski sudah sadar, proses pemulihan dilakukan secara bertahap.

    “Luka di bagian kepala dan ada luka goresan. Iya menjalani operasi, pada bagian kepala ya,” ujar dia.

    “Sudah sadar, tapi kan harus pelan-pelan karena kan bentuk perlukaan juga masih berat jadi kita harus sama-sama perhatikan dulu pemulihan fisik medis, termasuk psikis yang bersangkutan,” tambah dia.

    Budi menambahkan, terduga pelaku kini berada dalam ruang perawatan intensif. “(ICU) lebih kurang seperti itu,” ucap dia.

  • Kondisi korban ledakan SMAN 72 di RSIJ mulai membaik

    Kondisi korban ledakan SMAN 72 di RSIJ mulai membaik

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengemukakan bahwa kondisi sejumlah korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih mulai membaik.

    “Hari ini saya didampingi Direktur RSIJ Dr Pradono dan Bu Diah dari KPAI meninjau langsung dan berbicara dengan mereka dan keluarga,” kata dia kepada pers di RSIJ Jakarta, Ahad.

    Ia bersyukur secara umum kondisi mereka semua membaik. “Di rumah sakit ini ada 13 pasien lagi, dua orang dirawat ICU dan 11 orang di ruang paviliun kamar perawatan,” kata dia.

    Menurut dia, anak-anak ini secara berangsur-angsur membaik dan akan kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan lebih sehat.

    Direktur RSIJ Cempaka Putih, Dr. Pradono Handojo menyebutkan, saat ini ada 13 pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.

    “Satu pasien dirawat di HCU dan satu pasien di ICU serta 11 pasien di rawat inap dan mereka tadi sudah bertemu Pak Menteri,” kata dia.

    Pada Ahad sore ada satu pasien lagi yang pulang dan secara umum kondisinya semuanya secara berangsur-angsur membaik.

    “Kami mohon dukungan dari semua elemen bangsa untuk mendoakan agar anak-anak dapat segera kembali ke rumah dan dapat kembali ke sekolah,” kata dia.

    Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf mengunjungi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mensos kunjungi korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih

    Mensos kunjungi korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengunjungi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Gus Ipul datang dengan mobil dinas yang dikawal petugas dan sampai di RSIJ Jakarta pada Ahad sekitar pukul 12.47 WIB.

    Dia mengenakan baju koko putih dengan peci hitam turun dari mobil hitam dengan nomor B 1877ZZR.

    Sewaktu turun dari mobil, Gus Ipul langsung disambut oleh pihak RSIJ Cempaka Putih dan langsung menuju pintu masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.

    Ia menyapa wartawan yang sudah berkerumun menunggu kehadiran dirinya. “Nanti ya, saya masuk ke dalam dulu,” kata dia.

    Sebanyak 67 pasien korban ledakan di SMAN 72, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11) sudah pulang dari rumah sakit pada Ahad pagi pukul 08.00 WIB.

    Dari data di Pos Pelayanan di RSIJ Cempaka Putih tercatat total dari 96 korban ledakan dan 67 orang sudah pulang ke rumahnya masing.

    Sisanya 29 orang korban masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit di kawasan Cempaka Putih.

    Untuk RSij Cempaka Putih total ada 14 pasien yang masih dirawat. Kemudian di RS Yarsi ada 14 pasien juga yang masih mendapatkan perawatan medis.

    Seorang pasien korban ledakan dirawat di RS Pertamina Jaya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dinkes DKI Ungkap Kondisi Puluhan Pasien Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta

    Dinkes DKI Ungkap Kondisi Puluhan Pasien Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta

    Jakarta

    Seluruh korban ledakan di SMAN 72 Jakarta masih dirawat intensif di rumah sakit. Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut ada 28 orang yang dirawat di RS hingga Sabtu sore (8/11/2025).

    Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati merinci total ada 93 korban dalam insiden tersebut yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Dari jumlah itu, 28 pasien masih menjalani rawat inap, sementara 65 pasien lain dilaporkan rawat jalan atau sudah diperbolehkan pulang.

    Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih menjadi fasilitas kesehatan yang menangani korban terbanyak, dengan total 39 pasien, terdiri dari 13 pasien rawat inap dan 26 pasien sudah pulang.

    Sementara RS Yarsi menangani 15 pasien, saat 14 di antaranya sempat dirawat inap. RS Pertamina Jaya menangani 7 pasien, dan 1 di antaranya masih dalam perawatan.

    Selain di rumah sakit, terdapat 32 pasien yang ditangani di fasilitas layanan primer seperti Puskesmas Kelapa Gading serta Klinik Bina Kasih. Seluruh pasien yang ditangani di puskesmas saat ini telah selesai mendapat perawatan atau dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lanjutan.

    Masalah yang Ditemukan

    Ani menjelaskan, sebagian besar korban mengalami barotrauma, yakni cedera akibat tekanan udara tinggi dari ledakan yang menyebabkan nyeri telinga, gangguan pendengaran, atau telinga berdenging.

    “Sebagian besar pasien mengalami keluhan pada area telinga karena efek gelombang kejut dari ledakan, dan saat ini seluruhnya telah mendapatkan terapi sesuai kebutuhan medis masing-masing,” kata Ani dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (9/11).

    Selain penanganan medis, Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan juga menyiapkan pendampingan psikologis bagi para korban dan keluarga agar mereka dapat pulih dari trauma.

    Pendampingan dilakukan bekerja sama dengan psikolog dan tenaga kesehatan masyarakat dari berbagai rumah sakit serta puskesmas di Jakarta.

    Dinkes juga membuka akses layanan “JakCare”, platform konsultasi online untuk dukungan psikologis dan psikososial bagi korban pasca kejadian.

    “Pendampingan ini penting agar para siswa dan keluarga bisa merasa aman, didengar, dan mendapat dukungan emosional yang berkelanjutan,” kata Ani.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan di Tanggung Pemerintah

    Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan di Tanggung Pemerintah

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjenguk para korban ledakan SMAN 72 Jakarta Utara yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kepada para korban, Gus Ipul memastikan atas nama pemerintah, Kementerian Sosial akan memberi tiga jenis bantuan.

    “Pertama, perlindungan dan jaminan sosialnya, maka termasuk dari soal biaya, pengobatan, segala macam, pasti ini akan ditanggung oleh pemerintah,” kata Gus Ipul seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (8/11/2025).

    Kedua, lanjut dia, Kemensos juga bakal memberi bantuan berupa rehabilitasi medis dan sosial. Ketiga, akan dilakukan asesmen terhadap para korban untuk mendapat bantuan pemberdayaan.

    “Pendamping kami yang akan menindaklanjuti, melakukan asesmen, kemudian memberikan dukungan yang diperlukan. Orang tuanya akan kita ajak dialog, kemudian siswa-siswanya juga akan kita ajak bicara, kebutuhan apa yang paling mendesak dan yang paling dibutuhkan,” jelas Gus Ipul.

  • Langkah Polisi Usut Kasus Ledakan di SMA 72 Jakarta, Cek Serbuk dan Medsos

    Langkah Polisi Usut Kasus Ledakan di SMA 72 Jakarta, Cek Serbuk dan Medsos

    Langkah Polisi Usut Kasus Ledakan di SMA 72 Jakarta, Cek Serbuk dan Medsos
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah ledakan mengguncang lingkungan SMA 72 Jakarta yang terletak di dalam Kompleks Kodamar TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang.
    Insiden itu menyebabkan 96 orang terluka. Mereka segera mendapatkan perawatan intensif. 
    Menurut laporan terakhir kepolisian pada Sabtu (8/11/2025) malam, 29 orang masih dirawat di rumah sakit. Sementara 67 lainnya telah dipulangkan dalam kondisi membaik.
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa seorang siswa
    SMA 72 Jakarta
    diduga sebagai pelaku dalam peristiwa
    ledakan
    tersebut.
    “Informasi sementara masih dari lingkungan sekolah tersebut. Iya (pelajar),” kata Listyo di teras Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan memeriksa serbuk peledak, catatan, dan jejak media sosial (medsos) dari terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta.
    “Tim saat ini juga tentunya terus melakukan pendalaman terkait dengan pasca-terjadinya ledakan kemarin di SMAN 72, ditemukan beberapa bukti pendukung,” kata Listyo di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025).
    Barang-barang bukti itu sedang dikumpulkan oleh kepolisian untuk mendalami lebih lanjut peristiwa yang terjadi di lingkungan pendidikan tersebut.
    “Ada tulisan, ada barang bukti serbuk yang diperkirakan bisa menimbulkan potensi terjadinya ledakan, catatan-catatan lain kita kumpulkan, termasuk juga kita melakukan pemeriksaan terhadap media sosial, lingkungan keluarga,” kata Sigit.
    Seorang siswa SMAN 72 berinisial Z menyebut pelaku diduga kerap mengalami tekanan mental dan sering menyendiri.
    Z mengatakan mendengar kabar bahwa pelaku pernah menjadi
    korban perundungan
    .
    “Katanya dia selalu menyendiri, sering buat gambar-gambar atau foto-foto kayak tentang darah dan tembak-tembakan gitu,” ujar Z.
    Pelaku ditemukan tergeletak di belakang sekolah pasca ledakan, dengan benda yang diduga bom rakitan berada di dekatnya.
    Kini, dia masih menjalani perawatan intensif dan mulai berangsur membaik.
    Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menduga terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading terpengaruh konten-konten yang beredar di media sosial.
    Dasco pun mengimbau pihak sekolah untuk meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan gawai oleh para siswa.
    “Ya kita imbau kepada sekolah-sekolah untuk kemudian menerapkan asas kehati-hatian, terutama kepada para murid,” ucap dia usai menjenguk para korban ledakan di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).
    “Jangan melihat-lihat gadget, ya itu antara lain mungkin tadi karena pengaruh yang dilihat di media-media sosial,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan, Mensos: Siapapun yang Diputuskan Sudah Memenuhi Syarat

    Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan, Mensos: Siapapun yang Diputuskan Sudah Memenuhi Syarat

    Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan, Mensos: Siapapun yang Diputuskan Sudah Memenuhi Syarat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, pengumuman pemberian gelar pahlawan akan diumumkan, pada Senin (10/11/2025).
    Dia menegaskan, siapapun nanti yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai penerima gelar pahlawan sudah dipastikan telah memenuhi syarat.
    “Nanti akan kita dengarkanlah pengumuman yang insya Allah akan kita ketahui secara bersama-sama, ya. Yang penting prosesnya sudah dilewati, siapapun yang diputuskan, nanti itu sudah tentu memenuhi syarat,” ucap
    Gus Ipul
    , saat ditemui di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025).
    Dia mengatakan, daftar 40 nama calon penerima gelar pahlawan masih tetap sama, seperti Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, dan aktivis buruh perempuan, Marsinah.
    Dia juga menyebut beberapa tokoh Nahdlatul Ulama seperti Kyai Bisri Syamsuri dan Syaikh Kholil al-Bangkalani.
    Adapun
    hari pahlawan
    yang diperingati 10 November tahun ini akan mengusung tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Maju Melanjutkan Perjuangan”.
    Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut mengheningkan cipta pada pukul 08.15 WIB saat peringatan hari pahlawan.
    “Sama-sama melakukan hening cipta di manapun kita berada selama 60 detik untuk mengirim doa kepada seluruh pahlawan-pahlawan, syuhada yang telah luar biasa mewariskan satu negara kepada kita semua. Dan sekarang kita mengisi dan melanjutkan, sekaligus menyerahkan nanti pada generasi yang akan datang,” kata dia.
    Dia meminta agar semua pihak menghormati keputusan pemerintah atas pemberian gelar pahlawan, termasuk jika ada nama-nama yang masih jadi perdebatan publik.
    “Pokoknya kita menghormati saja, jadi kita hormati ya semuanya,” ujar dia.
    Sebagai informasi, kontroversi Presiden ke-2 RI Soeharto yang diusulkan menjadi pahlawan masih terus bergulir di tengah-tengah masyarakat sipil.
    Selain nama Soeharto dinilai lekat dengan kolusi, korupsi, dan nepotisme sesuai dengan TAP MPR 11/1998, pemimpin rezim Orde Baru itu juga dilekatkan dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat di masa ia memimpin.
    Atas dasar tersebut, Soeharto dinilai tak memiliki kriteria sebagai seorang pahlawan.
    Perbandingan secara ekstrem juga pernah digambarkan oleh politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli, dengan menyebut jika Soeharto pahlawan, maka gerakan reformasi 1998 dianggap sebagai gerakan para penjahat.
    “Kalau Soeharto mau diangkat pahlawan, maka otomatis mahasiswa ’98 yang menggerakkan reformasi dan menggulingkan Soeharto akan disebut penjahat dan pengkhianat. Ini tidak bisa dibenarkan,” ujar Guntur, saat dihubungi, Kamis (23/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom SMAN 72, Ditemukan Serbuk Mencurigakan

    Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom SMAN 72, Ditemukan Serbuk Mencurigakan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Polisi saat ini tengah menyelidiki terduga pelaku peledakan di musalla SMAN 72 berinisila FN.

    Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa hingga saat ini terduga pelaku ledakan di SMAN 72 masih satu orang.

    Namun, dia menegaskan penyelidikan masih terus berjalan untuk menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain.

    “Saat ini masih satu (terduga pelaku). Namun tidak berhenti sampai di situ, kita terus melakukan penyisiran apakah ada pihak-pihak lain dan saat ini kita sedang bekerja. Jadi untuk jumlah resminya berapa tentunya saat ini kami terus lakukan pendalaman,” urai Sigit setelah menjenguk korban di RS Islam Jakarta Cempaka Putih.

    Polisi juga masih menunggu hasil pemeriksaan dan keterangan lebih lanjut dari terduga pelaku yang kini sedang dalam perawatan.

    Untuk diketahui terduga pelaku berinisial FN saat ini menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka dan sempat dioperasi.

    Pihak keluarga menyampaikan bahwa remaja tersebut sudah selesai dioperasi dan telah siuman hari ini.

    “Sekarang katanya udah siuman, sudah sadar. Sudah dioperasi, sudah sadar,” ungkap sepupu FN di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, dikutip dari kumparan, Sabtu (8/11/2025).

    Ia menyebut, terduga pelaku mengalami luka di bagian kepala dan juga ada luka bakar.
    “(Luka) di kepala. Kalau di tangannya kan katanya keriput, jadi kulitnya itu. Mungkin kena api,” sambungnya.

    Pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Puslabfor Polri telah menggeledah rumah mereka pada Jumat (7/11) sekitar 7 jam. Dari penggeledahan itu, polisi menemukan serbuk, dan dus bergambar pistol di kamar terduga pelaku.

  • Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan, Mensos: Siapapun yang Diputuskan Sudah Memenuhi Syarat

    Korban Ledakan di SMAN 72 Alami Gangguan Pendengaran, tapi Tidak Permanen

    Korban Ledakan di SMAN 72 Alami Gangguan Pendengaran, tapi Tidak Permanen
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, korban ledakan SMAN 72 banyak yang mengalami gangguan pendengaran.
    Hal ini disampaikan oleh
    Gus Ipul
    saat menyambangi para korban yang dirawat di
    RS Yarsi
    , Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025).
    “Yang ada di sini tadi yang sudah ada di kamar perawatan memang rata-rata keluhannya adalah (sakit) telinga,” kata Gus Ipul.
    Meskipun mengalami
    gangguan pendengaran
    , Gus Ipul menyebut para korban masih bisa berkomunikasi saat ditanyakan.
    “Tetapi bisa diajak dialog, bisa diajak dialog dan mudah-mudahan lah bisa pulih,” ucap dia.
    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Medis RS Yarsi Muhammadi mengatakan, para korban sempat mengalami istilah
    hearing loss
    atau pengurangan kemampuan pendengaran saat pertama kali dibawa ke RS.
    Para korban yang mengalami gangguan pendengaran ini akan didiagnosis lebih lanjut oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
    “Itu akan di-
    review
    nanti untuk melihat seberapa berat kondisi gangguan pendengarannya,” ucap dia.
    Namun, dia memastikan, meski terjadi penurunan kemampuan pendengaran, para korban tidak sampai menjadi tuna rungu.
    “Secara umum jatuh ke tuna rungu rasanya enggak ya,” tutur dia.
    Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di area SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.
    Ledakan itu terjadi saat berlangsungnya shalat Jumat di masjid yang berada di area sekolah.
    Belum diketahui secara pasti penyebab ledakan itu.
    Sebanyak 55 korban sudah dilarikan ke RS Islam Jakarta dan RS Yarsi untuk mendapatkan tindakan medis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polri Periksa Serbuk Peledak hingga Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72

    Polri Periksa Serbuk Peledak hingga Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72

    Polri Periksa Serbuk Peledak hingga Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan memeriksa serbuk peledak, catatan, dan jejak media sosial (medsos) dari terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading.
    “Tim saat ini juga tentunya terus melakukan pendalaman terkait dengan pasca-terjadinya ledakan kemarin di SMAN 72, ditemukan beberapa bukti pendukung,” kata Jenderal Sigit usai menjenguk korban
    ledakan SMAN 72
    di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025).
    Barang-barang bukti itu sedang dikumpulkan oleh kepolisian untuk mendalami lebih lanjut peristiwa yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang kemarin.
    “Ada tulisan, ada barang bukti serbuk yang diperkirakan bisa menimbulkan potensi terjadinya ledakan, catatan-catatan lain kita kumpulkan, termasuk juga kita melakukan pemeriksaan terhadap media sosial, lingkungan keluarga,” kata Sigit.
    Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah menaruh perhatian soal media sosial yang berpotensi memengaruhi terduga pelaku ledakan.
    “Ternyata ada dugaan bahwa ada pengaruh konten di media sosial. Saya kira ini juga perlu menjadi atensi terutama Komdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital) ya. Mungkin butuh ada upaya sistem perlindungan yang lebih ketat lagi terkait dengan konten-konten negatif,” kata Margaret Aliyatul Maimunah.
    Perisiwa ledakan di masjid SMAN 72 Jakarta kawasan Kelapa Gading terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang kemarin.
    Ledakan itu terjadi saat berlangsungnya salat Jumat di masjid yang berada di area sekolah.
    Belum diketahui secara pasti penyebab ledakan tersebut.
    Saat ini terduga pelaku ledakan yang merupakan siswa setempat itu masih dirawat di rumah sakit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.