kab/kota: Cempaka Putih

  • Jokowi Temui Ridwan Kamil dan Kader KIM Plus
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 November 2024

    Jokowi Temui Ridwan Kamil dan Kader KIM Plus Megapolitan 18 November 2024

    Jokowi Temui Ridwan Kamil dan Kader KIM Plus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo menemui calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil sekaligus dengan sejumlah kader Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di sebuah restoran di Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2024).
    Ridwan terlihat tiba lebih dahulu di lokasi sekitar pukul 18.59 WIB. Dia terlihat menggunakan jaket berlogo Monas dan bertuliskan RIDO.
    Jokowi terlihat tiba di lokasi sekitar pukul 19.37 WIB. Presiden ke-7 RI ini terlihat menggunakan kemeja putih khasnya.
    Jokowi terlihat langsung disambut oleh Ridwan Kamil dan Ahmad Riza Patria. Sementara, di lokasi tidak terlihat calon wakil gubernur Suswono.
    “Jokowi, Jokowi, Jokowi,” sorak kader dan warga yang berkumpul.
    Setibanya di lokasi, Jokowi kesulitan untuk melangkah ke tempat duduk karena padatnya kader yang berkumpul. Tapi, setelah tiba di lokasi yang disiapkan, Jokowi terlihat duduk diapit Ridwan Kamil dan Ariza Patria.
    Sejumlah petinggi partai dan
    KIM Plus
    terlihat ikut hadir dalam pertemuan hari ini, antara lain Ketua DPD Gerindra Jakarta, Ahmad Riza Patria, Ketua DPD Golkar Jakarta Ahmed Zaki Iskandar, Ketua DPW NasDem Jakarta, Wibi Andrino, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie.
    Hadir juga politikus Gerindra dan Ketua Relawan Prabowo Mania Immanuel Ebenezer, Ahmad Dhani, dan Raffi Ahmad.
    Tahapan pilkada memasuki masa kampanye pada 25 September-23 November 2024. Kemudian, sebelum memasuki hari pemungutan suara, pada 24-26 November 2024 ditetapkan sebagai masa tenang.
    Hari pemungutan suara Pilkada 2024 akan digelar secara serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Super Murah! TV Sampai Mesin Cuci Transmart Diborong Pengunjung

    Harga Super Murah! TV Sampai Mesin Cuci Transmart Diborong Pengunjung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Transmart Full Day Sale (FDS) kembali hadir menawarkan berbagai promo menarik. Salah satu produk yang menjadi buruan warga adalah alat elektronik.

    Store Manager Transmart Cempaka Putih Yayat mengatakan, masyarakat antusias menyerbu promo alat elektronik karena adanya promo FDS sebesar 20% untuk beberapa produk.

    “Kalau untuk di Cempaka Putih memang kebetulan andalannya ada di elektronik sih sebetulnya. Dari tadi juga LED masih jadi favorit, LED AC, mesin cuci karena ada diskon 20%,” ungkap Yayat kepada CNBC Indonesia, Minggu, (17/11/2024).

    Di samping kebutuhan elektronik, sepeda listrik juga menjadi salah satu andalan pengunjung Transmart Cempaka Putih. Namun, kali ini nampaknya masyarakat masih menunggu insentif subsidi kendaraan listrik dari pemerintah.

    “Karena untuk tahun ini memang subsidi-nya itu sudah habis, subsidi-nya sampai Desember nanti. Baru nanti ada lagi subsidi-nya di awal tahun 2025. Karena customer masih menunggu terkait dengan subsidi-nya,” kata dia.

    Foto: Suasana saat berlangsungnya Full Day Sale di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Minggu (17/11/2024). (CNBC Indonesia/Mentari Puspandini)
    Suasana saat berlangsungnya Full Day Sale di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Minggu (17/11/2024). (CNBC Indonesia/Mentari Puspandini)

    Asal tahu saja, Bagi Anda yang ingin membeli kebutuhan kulkas, ini menjadi momen yang tepat. Apalagi kalau bukan program Transmart Full Day Sale yang Kembali digelar Transmart pada Minggu, 17 November 2024.

    Adapun berbagai peralatan elektronik yang didiskon dalam program ini, salah satunya kulkas dua pintu untuk berbagai merek, seperti LG, Polytron, Panasonic, Sharp, Sony, dan Samsung.

    Produk kulkas yang bisa didapatkan pengunjung yakni Kulkas Side By Side 436L dengan harga sale Rp 6,599,200 dari harga normal Rp 9,299,000 untuk di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Lampung.

    Sedangkan, untuk luar Pulau Jawa, Bali, dan Lampung, Kulkas Side By Side 436L didiskon seharga Rp 6,999,200 dari harga normal Rp 9,749,000.

    Pada program ini pengunjung bisa menikmati diskon 20% bagi pelanggan yang menggunakan kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank-Allo Prime termasuk Allo Paylater. Bahkan untuk produk unggulan diskon bisa sampai 50% + 20% tergantung jenis produknya.

    Tak hanya itu, Transmart juga menghadirkan 300 paket umroh atau wisata ke Turki gratis untuk periode Maret-November 2024 bagi para pelanggan beruntung.

    (wur)

  • Yang Tersisa di Gorong-gorong Usai Murtala Cs Kabur dari Rutan Salemba

    Yang Tersisa di Gorong-gorong Usai Murtala Cs Kabur dari Rutan Salemba

    Jakarta

    Gembong narkoba Murtala bersama 6 tahanan-narapidana lainnya kabur dari Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, melalui gorong-gorong. Murtala cs hanya meninggalkan topi hingga baju di gorong-gorong tersebut.

    Para tahanan dan napi tersebut kabur pada Selasa (12/11) dini hari. Selain Murtala, enam orang lainnya juga kabur, yakni Meri Janwar bin Zainal Abidin (39), Maulana bin Sulaiman (29), Wahyudin bin Tamrin (47), Annas Alkarim bin Rusli (22), Agus Salim bin Nurdin (27), dan Jamaludin bin Ibrahim (29).

    Barang-barang yang tersisa di gorong-gorong tersebut diungkap oleh penjaga pos keamanan wilayah setempat. Tidak ada gergaji ditemukan di lokasi.

    “Yang ketinggalan cuman kaus doang di situ, mungkin karena basah apa kesangkut kali ketinggalan di situ, sama sandal,” kata penjaga pos keamanan RW, Effendi (61), saat ditemui di Jalan Percetakan Negara X, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2024).

    Effendi mengatakan tak ada peralatan lain yang ditemukan di gorong-gorong setelah Murtala cs kabur. Sebagai informasi, pos jaga keamanan RW itu berada di depan gorong-gorong tersebut.

    “Kaus cuma satu sama sandal sepasang. Udah, di luar satu, satu di dalam gorong-gorong,” ujarnya.

    “Kagak ngelihat, kejadiannya pas dia keluar kita bertiga, ada temen satu, berempat, kagak ngelihat. Cuma ya kejadiannya itu udah mau Subuh, jam 04.00 WIB gitu, kita pada sepi. Nah, kemungkinan dia udah beraksi dari dalam (Rutan). Kita pulang Subuh, itu 05.30 WIB kita bubar. Nah, dia beraksi tuh keluar. Dalam keadaan udah sepi, nggak ada orang yang jaga,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Effendi mengatakan Murtala menjebol terali di gorong-gorong tersebut. Besi-beri terali penyok.

    Kini terali yang dibobol oleh Murtala itu sudah diperbaiki. Effendi berharap terali didobel agar tak dijebol lagi oleh tahanan.

    “Seharusnya ditambah lagi, didobel. Terus atasnya dicor lagi, udah pendapat saya itu aja. Biar kuat biar nggak ada lagi yang ini (kabur),” kata Effendi.

    Penampakan gorong-gorong jalan kabur gembong Murtala cs dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat. Foto: Penampakan gorong-gorong jalan kabur gembong Murtala cs dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat. (Mulia Budi/detikcom)

    Effendi mengatakan terali besi yang dipasang saat ini masih belum kuat. Menurutnya, terali besi itu masih bisa dijebol oleh para tahanan untuk kabur.

    “Itu udah ditambah baru semua itu, kalau kata kita juga masih kurang kuat,” ujarnya.

  • Kronologi 7 Tahanan Lapas Salemba Kabur: Gergaji Lubang Ventilasi hingga Masuk Gorong-Gorong Lapas – Page 3

    Kronologi 7 Tahanan Lapas Salemba Kabur: Gergaji Lubang Ventilasi hingga Masuk Gorong-Gorong Lapas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi bergerak cepat untuk menyelidiki pelarian tujuh tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba yang terletak di Jalan Percetakan Negara Raya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Ketujuh tahanan yang berhasil meloloskan diri adalah Maulana Bin Sulaiman, Meri Janwar Bin Zainal Abidin, Murtala Bin Ilyas, Annas Alkarim Bin Rusli, Wahyudin Bin Tamrin, Agus Salim Bin Nurdin, dan Jamaludin Bin Ibrahim.

    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa peristiwa pelarian ini pertama kali terungkap oleh petugas Lapas Salemba pada Selasa, 12 November 2024, sekitar pukul 07.30 WIB.

    Saat itu, petugas tengah melakukan pengecekan rutin jumlah tahanan sesuai dengan prosedur apel pergantian jaga.

    “Dengan menghitung jumlah tahanan,” kata Ade Ary dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).

    Namun, lanjutnya, petugas terkejut ketika menghitung tahanan di blok S kamar nomor 16. Ternyata, tidak ada satu pun penghuni yang terlihat.

    “Di kamar tersebut tidak terdapat tahanan, dan teralis besi lubang angin sudah berlubang,” ucap Ade.

    Diduga kuat, para tahanan ini melarikan diri dengan memanfaatkan lubang ventilasi yang telah digergaji.

    “Selanjutnya masuk ke gorong-gorong saluran air yang terdapat teralis namun sudah digergaji yang posisi di belakang gedung Blok S Kamar 16 dan tembus ke selokan luar Jalan Percetakan Negara X,” jelas Ade.

    Menanggapi kejadian ini, Polres Metro Jakarta Pusat telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari beberapa saksi, termasuk dua petugas hansip, yakni E dan S.

    “Keterangan hansip bahwa pada hari Senin tanggal 11 November 2024, sekitar pukul 23.00 WIB melaksanakan tugas jaga di pos hansip hingga pukul 05.30 WIB. Selama berjaga para saksi tidak melihat orang yang keluar dari selokan,” kata Ade.

    Sebanyak tujuh tahanan kasus narkoba kabur dari rumah tahanan kelas I Salemba, Jakarta Pusat, Selasa pagi. Ketujuh tahanan kabur dengan cara menjebol jeruji kamar mandi dan beton saluran air hingga keluar melalui gorong-gorong.

  • Kronologi 7 Tahanan Lapas Salemba Kabur: Gergaji Lubang Ventilasi hingga Masuk Gorong-Gorong Lapas – Page 3

    Kronologi Tujuh Tahanan Lapas Salemba Kabur – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Polisi turun tangan menyelidiki kaburnya tujuh tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Jalan Percetakan Negara Raya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Tujuh tahanan yang kabur yakni, Maulana Bin Sulaiman, Meri Janwar Bin Zainal Abidin, Murtala Bin Ilyas, Annas Alkarim Bin Rusli, Wahyudin Bin Tamrin, Agus Salim Bin Nurdin dan Jamaludin Bin Ibrahim.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan peristiwa tahanan kabur pertama kali diketahui oleh petugas Lapas Salemba pada Selasa, 12 November 2024, sekira pukul 07.30 WIB.

    Awalnya mereka sedang melaksankan pengecekan tahanan. Hal itu rutin dilakukan sesuai apel pergantian jaga.

    “Dengan menghitung jumlah tahanan,” kata Ade Ary dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).

    Kemudian, lanjut Ade, petugas kaget ketika menghitung tahanan yang ada di blok S kamar nomor 16. Betapa tidak, penghuni sama sekali tidak terlihat batang hidungnya.

    “Di kamar tersebut tidak terdapat tahanan, dan teralis besi lubang angin sudah berlubang,” ucap Ade.

    Para tahanan Lapas Salemba diduga telah melarikan diri. Dari hasil pemeriksaan, mereka kabur melalui lubang ventilasi yang digergaji.

    “Selanjutnya masuk ke gorong-gorong saluran air yang terdapat teralis namun sudah digergaji yang posisi di belakang gedung Blok S Kamar 16 dan tembus ke selokan luar Jalan Percetakan Negara X,” jelas Ade.

    Terkait kejadian ini, Polres Metro Jakarta Pusat sudah melakukan olah TKP. Selain itu, beberapa orang saksi telah dimintai keterangan di antaranya dua petugas hansip yakni E dan S.

    “Keterangan hansip bahwa pada hari Senin tanggal 11 November 2024, sekitar pukul 23.00 WIB melaksanakan tugas jaga di pos hansip hingga pukul 05.30 WIB. Selama berjaga para saksi tidak melihat orang yang keluar dari selokan,” kata Ade.

    Sebanyak tujuh tahanan kasus narkoba kabur dari rumah tahanan kelas I Salemba, Jakarta Pusat, Selasa pagi. Ketujuh tahanan kabur dengan cara menjebol jeruji kamar mandi dan beton saluran air hingga keluar melalui gorong-gorong.

  • Beberapa Napi yang Kabur dari Rutan Salemba Berstatus Residivis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 November 2024

    Beberapa Napi yang Kabur dari Rutan Salemba Berstatus Residivis Megapolitan 12 November 2024

    Beberapa Napi yang Kabur dari Rutan Salemba Berstatus Residivis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Beberapa narapidana yang kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Kelas I Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024) dini hari merupakan residivis kasus narkoba.
    Sejumlah narapidana itu kini tengah menjalani proses hukum kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU).
    “Di antara mereka ini ada beberapa yang sudah melakukan perbuatan (pidana) lebih dari satu kali,” ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan saat memberikan keterangan di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, Selasa.
    “Artinya, itu dari narkotika sedang diproses untuk kasus TPPU,” imbuh Tonny.
    Meski begitu, Tonny tidak menjelaskan secara gamblang identitas napi yang merupakan residivis. 
    Dia hanya menyebut, dari tujuh narapidana yang kabur, hanya satu yang statusnya narapidana murni atau putusan pidananya sudah inkrah alias berkekuatan hukum tetap. 
    Untuk itu, selain bekerja sama dengan pihak Polsek Cempaka Putih, Rutan Salemba juga meminta bantuan kepada pihak kejaksaan dan pengadilan untuk menindaklanjuti kasus ini. 
    “Kita sudah meminta bantuan ke pihak kepolisian. Dan, memberitahukan ke pihak kejaksaan dan pengadilan yang sedang memproses perkara yang bersangkutan. Sampai juga kita bersurat ke Polda Aceh dan juga ke Polda Jawa Barat,” lanjut dia.
    Kendati demikian, Tonny tidak menjelaskan alasan kerja sama dengan Polda Aceh dan Polda Jabar ini.
    Sebelumnya diberitakan, tujuh tahanan dan narapidana kasus narkotika melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, dengan cara menjebol terali kamar.
    Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat Agung Nurbani mengungkapkan, kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (12/11/2024) dini hari.
    “Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol terali kamar,” kata Agung dalam keterangan resminya.
    Setelah mengetahui kaburnya tujuh tahanan, petugas Rutan Salemba segera melakukan pengecekan di kamar dan menyisir area sekitar rutan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beberapa Napi yang Kabur dari Rutan Salemba Berstatus Residivis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 November 2024

    7 Napi Narkoba Rutan Salemba Kabur, Petugas Usut Kemungkinan Keterlibatan Orang Luar Megapolitan 12 November 2024

    7 Napi Narkoba Rutan Salemba Kabur, Petugas Usut Kemungkinan Keterlibatan Orang Luar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jajaran petugas di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Kelas I Jakarta Pusat tidak menemukan barang-barang mencurigakan di sekitar lokasi kaburnya tujuh narapidana narkoba dari rutan, Selasa (12/11/2024) dini hari. 
    Oleh karenanya, pihak rutan dan polisi masih melakukan penelusuran apakah para napi mendapat barang bantuan dari pihak lain untuk memotong terali, baik dari sesama napi, pengunjung, bahkan dari petugas rutan.
    “Ini sedang pendalaman atau penelusuran apakah seperti yang kami sampaikan tadi di awal, apakah ada bantuan dari pihak luar, termasuk, dari pihak kita,” ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan saat memberikan keterangan di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat pada Selasa (12/11/2024).
    Tonny mengatakan, petugas rutan dan pihak kepolisian yang memeriksa lokasi hanya menemukan sejumlah perlengkapan napi seperti sandal, pakaian, dan topi.
    Ketujuh napi ini disebut kabur setelah memotong terali di kamar dan masuk ke gorong-gorong untuk keluar dari wilayah rutan.
    “Saat penelusuran dari TKP kamar sampai dengan gorong-gorong yang berdekatan dengan toko bangunan di luar rutan, tidak ditemukan alat yang digunakan yang diduga untuk memotong teralis tersebut,” ujar Tonny.
    Diduga, terali di gorong-gorong yang digunakan para napi untuk kabur sudah lama dipotong.
    “Sudah beberapa waktulah terpotong sehingga mereka itu bisa dengan lancar sampai ke pintu atau ujung gorong-gorong yang bersebelahan yang dengan toko bangunan,” jelas Tonny.
    Saat ini, pihak rutan sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian, baik Polsek Cempaka Putih, Polda Metro Jaya Jakarta, hingga Polda Aceh, dan Polda Jawa Barat untuk mengejar para napi yang kabur.
    “Kepada seluruh warga binaan yang kabur, pada hari ini ada tujuh orang, supaya segera menyerahkan diri. Ini sudah sampai ke pihak kepolisian yang di jajaran secara nasional, Indonesia,” tegas Tonny.
    Sebelumnya diberitakan, tujuh tahanan dan narapidana kasus narkotika melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, dengan cara menjebol terali kamar.
    Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat Agung Nurbani mengungkapkan, kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (12/11/2024) dini hari.
    “Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol terali kamar,” kata Agung dalam keterangan resminya.
    Setelah mengetahui kaburnya tujuh tahanan, petugas Rutan Salemba segera melakukan pengecekan di kamar dan menyisir area sekitar rutan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beberapa Napi yang Kabur dari Rutan Salemba Berstatus Residivis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 November 2024

    7 Napi Narkoba Kabur dari Rutan Salemba Saat Sipir Ganti "Shift" Kerja Megapolitan 12 November 2024

    7 Napi Narkoba Kabur dari Rutan Salemba Saat Sipir Ganti “Shift” Kerja
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tujuh narapidana narkoba yang melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, memanfaatkan jeda waktu pergantian
    shift
    antara regu penjaga rutan tim malam dengan tim pagi, Selasa (12/11/2024) dini hari. 
    “Ketahuannya itu, pukul 07.50 WIB, lewat sekian menit. Itu pada saat dilakukan serah terima jaga antara jaga malam dengan regu jaga yang akan bertugas pada pagi hari itu,” ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan saat memberikan keterangan di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat pada Selasa (12/11/2024).
    Tonny mengatakan, tujuh napi ini baru diketahui kabur ketika penjaga rutan atau sipir melakukan pengecekan ke kamar-kamar napi.
    “Di salah satu kamar, di kamar 16 blok s tepatnya, ditemukan pintu dalam keadaan terkunci dari dalam. Nah, (pintu) terpaksa didobrak,” imbuh dia.
    Setelah didobrak, kamar ditemukan sudah kosong dengan kondisi terali jendela ventilasi sudah terpotong. Saat itu, ditemukan juga lilitan kain sarung di terali yang digunakan napi untuk turun ke gorong-gorong.
    Para napi ini disebutkan kabur melalui gorong-gorong di bawah kamar yang terhubung hingga ke samping toko bangunan persis di samping Rutan Salemba.
    Saat ini, pihak rutan sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian, baik Polsek Cempaka Putih, Polda Metro Jaya Jakarta, hingga Polda Aceh, dan Polda Jawa Barat untuk mengejar para napi yang kabur.
    “Kepada seluruh warga binaan yang kabur, pada hari ini ada tujuh orang, supaya segera menyerahkan diri. Ini sudah sampai ke pihak kepolisian yang di jajaran secara nasional, Indonesia,” tegas Tonny.
    Sebelumnya diberitakan, tujuh tahanan dan narapidana kasus narkotika melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, dengan cara menjebol terali kamar.
    Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat Agung Nurbani mengungkapkan, kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (12/11/2024) dini hari.
    “Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol terali kamar,” kata Agung dalam keterangan resminya.
    Setelah mengetahui kaburnya tujuh tahanan, petugas Rutan Salemba segera melakukan pengecekan di kamar dan menyisir area sekitar rutan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Mengadu Langsung ke Gibran Lewat ‘Lapor Mas Wapres’,

    Cara Mengadu Langsung ke Gibran Lewat ‘Lapor Mas Wapres’,

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuka layanan pengaduan langsung yang bernama “Lapor Mas Wapres”. Warga RI yang memiliki keluhan bisa melapor secara online kemudian datang sendiri untuk menyampaikan permasalahan mereka ke Istana Wakil Presiden di Jakarta.

    Gibran mengumumkan layanan “Lapor Mas Wapres” lewat akun Instagram pribadinya @gibran_rakabuming pada Minggu (10/11/2024).

    “Kepada yang saya cintai, seluruh warga negara Indonesia. Mulai besok, kami akan membuka pengaduan dari masyarakat Indonesia secara terbuka untuk umum,” kata Wapres di media sosial.

    Namun, datang langsung ke Istana Wapres bukan satu-satunya cara bagi warga RI untuk menyampaikan keluhannya. Mereka juga bisa menyampaikan keluhannya secara online.

    Berikut adalah cara membuat pengaduan lewat Lapor Mas Wapres, berdasarkan unggahan di akun Instagramnya:

    Masyarakat bisa melapor langsung dengan datang ke Istana Wapres yang beralamat di Jalan Kebon Sirih nomor 14, Jakarta Pusat.
    Layanan pengaduan Lapor Mas Wapres dibuka setiap Senin-Jumat pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB.
    Keluhan juga bisa disampaikan lewat WhatsApp ke nomor 081117042207

    Layanan Lapor Mas Wapres Perdana

    Dari pantauan CNBC Indonesia, sudah ada warga yang menggunakan layanan Lapor Mas Wapres di hari pertama. Terlihat, ada lima orang yang melakukan aduan. Mereka terlebih dahulu melakukan pendaftaran hingga mendapatkan nomor antrian. Terlihat memang belum ada antrean panjang di ruang pendaftaran.

    Usai memberikan laporan, Latifa dari Cempaka Putih, mengadukan masalah mengenai ijazah anaknya yang masih ditahan pihak sekolah, lantaran permasalahan administrasi. Ia juga mengaku mengalami permasalahan ekonomi setelah suaminya mengalami sakit stroke.

    Asisten Deputi Tata Kelola Pemerintahan Sekretariat Wakil Presiden Pranggono Dwianto mengatakan hingga pukul 10.00 WIB lalu setidaknya sudah ada 20 orang yang melakukan pengaduan. Aduan ini dibuka dari pukul 7.00 – 14.00 WIB dengan kuota maksimal 50 orang per hari.

    “Variatif, beragam laporan. Dan itu kami perhatikan banyak terkait dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah di daerah atau di lapangan,” katanya.

    Menurutnya nanti tindak lanjut yang dilakukan usai dilaporkan, akan disortir pengaduannya, kemudian akan dianalisis kendalanya dan diteruskan kepada kementerian lembaga terkait.

    “Ketika permasalahannya sudah jelas dokumen pendukung sudah lengkap dan kementerian lembaga mana yang berwenang, baru kita urai masalah itu,” terangnya.

    (dem/dem)

  • Polisi Ringkus Residivis Pencurian Sepeda Mewah di Apartemen Cempaka Putih – Page 3

    Polisi Ringkus Residivis Pencurian Sepeda Mewah di Apartemen Cempaka Putih – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi menangkap seorang pelaku pencurian sepeda mewah bernama Firdaus alias UTE di sebuah apartemen di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Usut punya usut rupanya sepeda yang dicuri memiliki harga yang fantastis.

    Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu, menjelaskan bahwa pelaku mencuri sepeda merek Moulton SST Shimano 105 yang bernilai jutaan rupiah.

    “Telah terjadi Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan berupa satu Sepeda dengan Merk Moulton SST 22 Shimano 105 Flat Bar-Black seharga Rp. 75.000.000,” ungkap Rovan melalui keterangannya, dikutip Minggu (10/11/2024).

    Aksi pencurian ini terjadi pada 25 Oktober lalu di apartemen Holland Village Jakarta, Jl. Letjen Suprapto, Kel. Cempaka Putih Timur, Kec. Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pemilik sepeda memarkir kendaraannya usai berolahraga, namun sekitar pukul 16.00 WIB sepeda tersebut hilang dan langsung dilaporkan ke polisi.

    Pelaku kemudian terdeteksi berada di sebuah hotel di Bandung, Jawa Barat, dan langsung dilakukan penangkapan.

    “Hari Rabu tanggal 06 November 2024 sekitar pukul 16.30 WIB tersangka telah diketahui keberadaannya di OYO Galaxy Inn Hotel, Jl. Buah Batu, Kel. Burangrang, Kec. Lengkong, Kota Bandung,” ujar Rovan.