kab/kota: Cempaka Putih

  • Pakar Baca Pemicu Jokowi Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Targetnya Bukan Menang 1 Putaran

    Pakar Baca Pemicu Jokowi Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Targetnya Bukan Menang 1 Putaran

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pakar politik Burhanuddin Muhtadi menganalisis pemicu Presiden ke-7 RI, Jokowi, sampai turun gunung mendukung paslon nomor 1 Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil (RK)-Suswono.

    Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu, Anies Baswedanlah yang membuat akhirnya Jokowi terbang ke Jakarta ikut berkampanye.

    Anies yang merupakan Gubernur Jakarta 2017-2022 memiliki basis massa besar. Pertemuan yang dimaknai dukungan kepada paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno bisa berarti peringatan bagi RK-Suswono.

    Terlebih, survei elektabilitas dari sejumlah lembaga, Pramono-Rano unggul dari RK-Suswono, kendati angkanya masih di rentang margin of error.

    Pramono dan Rano sendiri bertemu Anies pada Jumat (15/11/2024).

    Sedangkan, Jokowi bertemu Ridwan Kamil di Jakarta Pusat tiga hari setelahnya. Di Sebuah kafe kawasan Cempaka Putih, Jokowi mengumumkan dukungannya untuk cagub dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

    “Jadi sepertinya pertemuan (Pramono) dengan Anies itu memicu konsolidasi basis-basis utama pendukung Ridwan Kamil. Dan itu membuat Jokowi langsung turun gunung,” kata Burhanuddin di program Kompas Petang, Kompas TV, Rabu (20/11/2024).

    Burhanuddin pun menjelaskan, kendati tokoh besar seperti Jokowi sampai turun berkampanye, hanya 40 persen warga Jakarta yang bisa dipengaruhi.

    Sebab, 60 persen sisanya mengaku otonom, tidak terpengaruh ajakan siapapun.

    “Pertanyaannya seberapa besar efeknya. Di Jakarta, ada 60 persen warga yang memutuskan dukungannya itu secara otonom.”

    “Mereka tidak tergantung preferensi atau mobilisasi dukungan dari tokoh atau patronase mereka.”

    “Artinya ruang untuk memperebutkan segmen pemilih berdasarkan endorsemen dari tokoh-tokoh besar itu 40 persen,” papar pria yang karib disapa Burhan.

    Kendati Jokowi adalah seorang Presiden ke-7 RI dan Gubernur Jakarta (2012-2014), pengaruhnya masih dipertanyakan.

    Kata Burhan, Jakarta berbeda dengan Jawa Tengah.

    “Dari 40 persen ini berapa banyak yang mau sami’na wa ato’na (menurut) dengan Pak Jokowi.”

    “Dibanding Jawa Tengah, di Jakarta lebih sedikit yang kita sebut loyalis Pak Jokowi,” kata Burhan.

    Burhan membaca, target Jokowi membantu Ridwan Kamil bukanlah untuk menang, tetapi untuk tidak kalah di putaran pertama.

    “Seberapapun besar dampak yang dimunculkan oleh Pak Jokowi itu pasti punya makna untuk Ridwan Kamil dalam rangka memastikan minimal tidak kalah dalam satu putaran dari Pramono,” kata Burhan.

    Survei Terbaru

    Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbaru soal elektabilitas para paslon yang bertarung di Pilkada Jakarta 2024.

    Survei ini dilakukan pada 31 Oktober-9 November 2024, hanya 18 hari jelang pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang.

    Hasilnya, elektabilitas paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno mencapai 46 persen.

    Angka tersebut mengungguli pesaing terkuatnya, paslon nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang elektabilitasnya 39,1 persen.

    Sementara, paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, elektabilitasnya 5,1 persen, dan responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,8 persen.

    Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, menjelaskan, keunggulan Pramono-Rano atas RK-Suswono signifikan.

    Sebab, selisih angkanya melebihi margin of error survei.

    “Dari tiga calon jelas ya, ada dua yang sangat kompetitif, RK-Suswono dengan Pram-Rano, sementara pasangan indpenden sementara ini belum kompetitif lah ya.”

    “Jarak, selisih antara pasangan Pram-Rano dengan RK-Suswono itu 6,9 persen. Tadi di awal sudah saya jelaskan, margin of error survei kita 2,9 persen. Dan ini 6,9 ini lebih dari dua kali margin eoror.”

    “Jadi artinya kita punya bukti yang meyakinkan dari data kita untuk menyimpulkan, per kita melakukan survei, elektabilitas Pramono-Rano signifikan berada di atas RK-Suswono,” papr Deni pada rilis survei ini yang ditayangkan secara online di Youtube SMRC TV, Rabu (13/11/2024).

    Deni juga menjelaskan metodologi survei ini.

    Populasi survei adalah seluruh Warga Negara Indonesia di Provinsi Jakarta yang sudah punya hak pilih, sudah berusia 17 tahun lebih atau sudah menikah.

    Dari populasi itu, dipilih secara acak (stratified multistage random sampling) 1.210 responden. Margin of error survei ini diperkirakan sebesar kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

    Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka.

    Quality control dilakuan dengan wawancara tandem (dua pewawancara) 50 persen, call back begitu wawancara selesai sebanyak 63?ri total sampel, spot check secara random sebesar 20?ri total sampel, dan tidak ditemukan kesalahan berarti.

    Dalam survei ini primary sampling unit (psu) adalah rt, bukan kelurahan. Tujuannya untuk mendapatkan variasi lebih baik dan
    diharapkan meningkatkan representasi populasi secara lebih baik pula.

    Sampel yang dianalisis adalah gabungan antara sampel asli dan sampel pengganti sehingga totalnya 1210.

    3 Paslon

    Seperti diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon.

    Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 13 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda.

    Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.

    Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kembali Bertemu Jokowi, Ridwan Kamil Dapat Pesan buat Terus Sapa Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 November 2024

    Kembali Bertemu Jokowi, Ridwan Kamil Dapat Pesan buat Terus Sapa Warga Megapolitan 20 November 2024

    Kembali Bertemu Jokowi, Ridwan Kamil Dapat Pesan buat Terus Sapa Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil mengungkap, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepadanya untuk terus menyapa warga di sisa masa kampanye Pilkada 2024. 
    Dalam pertemuan singkatnya bersama Jokowi di acara pelantikan Dewan Pengurus Wilayah Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (20/11/2024), Ridwan juga mendapat pesan agar terus semangat berkampanye.
    “(Pak Jokowi) menyemangati. (Berpesan) bahwa teruslah menyapa warga,” ujar Ridwan.
    Ridwan mengatakan, dukungan dan doa yang disampaikan Jokowi kepadanya hari ini kurang lebih sama dengan yang diucapkan pada pertemuan mereka di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024). 
    Mantan Gubernur Jawa Barat ini meyakini, dukungan Jokowi dan tokoh-tokoh lain berdampak positif terhadap elektabilitasnya dan calon wakil gubernur pendampingnya, Suswono.
    “Ya semua dukungan pasti berdampak, apalagi yang mendukung tokoh-tokoh kan. Tokoh-tokoh ini kan punya pengaruh yang mudah-mudahan kalau tokohnya mendukung, pengikutnya juga mendukung,” kata dia lagi.
    Adapun dalam acara Paguyuban Pujakesuma, Jokowi mengaku telah “membisiki” para dewan pengurus untuk memilih Ridwan. 
    “Sudah saya bisikin (untuk pilih Ridwan),” ujar Jokowi.
    Jokowi mengatakan, Ridwan bukan sosok yang asing bagi pengurus paguyuban Pujakesuma. Katanya, semua sudah mengenal Ridwan.
    Sebelumnya, Jokowi secara resmi menyatakan dukungannya kepada Ridwan Kamil dan Suswono.
    “Kenapa saya (mendukung) Ridwan Kamil, karena rekam jejak,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam pertemuan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2024).
    Menurut Jokowi, rekam jejak Ridwan sudah terbukti sejak dia menjabat sebagai wali kota Bandung. Selain itu, pengalaman Ridwan sebagai gubernur Jawa Barat juga disebutkan menjadi bukti kepiawaian Ridwan sebagai pemimpin.
    Menurut Jokowi, latar belakang pendidikan Ridwan dari teknik arsitektur dan tata kota juga menjadi alasan kenapa warga Jakarta harus memilih Ridwan.
    “Artinya, secara rekam jejak punya, secara ilmu punya. Kurang apa lagi? mau pilih yang mana lagi,” tegas Jokowi lagi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Bisiki Anggota Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera untuk Pilih Ridwan Kamil
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 November 2024

    Jokowi Bisiki Anggota Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera untuk Pilih Ridwan Kamil Megapolitan 20 November 2024

    Jokowi Bisiki Anggota Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera untuk Pilih Ridwan Kamil
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah “membisiki” para Dewan Pengurus Wilayah Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera (
    Pujakesuma
    ) untuk memilih calon gubernur Jakarta nomor 1,
    Ridwan Kamil
    , yang hadir di Pilkada Jakarta 2024.
    Hal ini
    Jokowi
    ucapkan usai menyalami Ridwan Kamil di depan lokasi acara.
    Saat itu, Ridwan yang memakai kemeja batik berwarna kuning ini tersenyum lebar.
    “Sudah saya bisikin (untuk pilih Ridwan),” ujar Jokowi saat di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Rabu (20/11/2024).
    Jokowi mengatakan, Ridwan bukan sosok yang asing bagi pengurus Paguyuban Pujakesuma.
    Dia menilai, semua sudah mengenal sosok Ridwan.
    “Iya, ini semua sudah kenal Pak Ridwan Kamil,” imbuh Jokowi.
    Saat ini, Jokowi telah meninggalkan acara.
    Dia dan Ridwan Kamil hanya sempat saling sapa sekilas ketika Jokowi hendak meninggalkan acara sekitar pukul 09.20 WIB.
    “Ya ini Pujakesuma sudah menjadi keluarga besar saya. Ini dadakan, tadi pagi saya ditelepon untuk datang ke sini dan saya datang,” kata Jokowi lagi.
    Sementara itu, Ridwan baru hadir di lokasi untuk menyaksikan kegiatan pelantikan Dewan Pengurus Wilayah Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma).

    Diberitakan, Jokowi secara resmi menyatakan dukungannya kepada Ridwan Kamil dan Suswono.
    “Kenapa saya pilih Ridwan Kamil? Karena rekam jejak,” ujar Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam pertemuan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Senin (18/11/2024).
    Menurut Jokowi, rekam jejak Ridwan sudah terbukti sejak dia menjabat sebagai walikota Bandung.
    “Bapak Ridwan Kamil yang pertama, pernah menjadi walikota dalam scope manajemen kecil, mengelola kota itu tidak mudah,” kata Jokowi lagi.
    Selain itu, pengalaman Ridwan sebagai Gubernur Jawa Barat juga disebutkan menjadi bukti kepiawaian Ridwan sebagai pemimpin.
    “Yang kedua dalam lingkup lebih besar provinsi, beliau juga punya pengalaman sebagai gubernur (di Jawa Barat dulu),” imbuh Jokowi.
    Lebih lanjut, latar belakang pendidikan Ridwan dari teknik arsitektur dan tata kota menjadi alasan kenapa warga Jakarta harus memilih Ridwan.
    “Artinya, secara rekam jejak punya, secara ilmu punya. Kurang apa lagi? Mau pilih yang mana lagi?” tegas Jokowi lagi.
    Tahapan pilkada memasuki masa kampanye pada 25 September-23 November 2024.
    Kemudian, sebelum memasuki hari pemungutan suara, pada 24-26 November 2024 ditetapkan sebagai masa tenang.
    Hari pemungutan suara
    Pilkada 2024
    akan digelar secara serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Bisiki Anggota Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera untuk Pilih Ridwan Kamil
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 November 2024

    Dukungan Jokowi buat RK Dinilai Buntut Kekhawatiran KIM akan Elektabilitas Pramono-Rano Megapolitan 20 November 2024

    Dukungan Jokowi buat RK Dinilai Buntut Kekhawatiran KIM akan Elektabilitas Pramono-Rano
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menduga, dukungan yang disampaikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk Ridwan Kamil-Suswono merupakan bentuk kekhawatiran Koalisi Indonesia Maju (KIM) terkait elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 itu.
    Pasalnya, menurut survei sejumlah lembaga, elektabilitas Ridwan-Suswono mulai tersalip pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
    “Memang ini semacam bentuk kekhawatiran. Dan kalau mereka tidak berbuat sesuatu, maka tren kenaikan (elektabilitas) Pram-Rano ini bakal terus meningkat,” kata Agung saat dihubungi, Selasa (19/11/2024).
    Agung bilang, 
    endorsement 
    atau dukungan Jokowi bisa memengaruhi pilihan warga Jakarta.
    Namun, bukan hanya Jokowi, 
    endorsement 
    Presiden Prabowo Subianto, Gubernur Jakarta periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, serta Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan juga dinilai berpengaruh.
    “Karena kita tahu di survei Litbang
    Kompas
    sendiri
    endorse
    Pak Jokowi itu di atas 40 persen, persis seperti Pak Anies (dan) Pak Ahok,” katanya.
    Dukungan Jokowi untuk Ridwan menjelang akhir masa kampanye pilkada ini, kata Agung, juga merupakan respon atas pertemuan Pramono-Rano dengan Anies pada Jumat (15/11/2024).
    Meskipun Anies tidak secara terbuka menyatakan mendukung pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu, sinyal dukungan terlihat jelas.
    Agung menambahkan, bagaimanapun dukungan Jokowi atau elite politik lain tetap dibutuhkan oleh Ridwan-Suswono.
    Sebab, sekecil apa pun peningkatan elektabilitas, mampu memengaruhi hasil Pilkada Jakarta 2024 yang persaingannya semakin ketat. 
    “Karena ini kan kompetisinya kompetitif ya, jadi sebesar ataupun sekecil apa pun
    endorse
    akan punya bobot elektoral yang sangat membantu bagi pasukan mana pun, termasuk RK ketika di-
    endorse
    Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan
    kingmaker
    lainnya,” tambah Agung.
    Untuk diketahui, Jokowi secara resmi menyatakan dukungannya kepada Ridwan Kamil dan Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
    “Kenapa saya Ridwan Kamil, karena rekam jejak,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam pertemuan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
    Menurut Jokowi, rekam jejak Ridwan sudah terbukti sejak dia menjabat sebagai wali kota Bandung.
    Selain itu, pengalaman Ridwan sebagai gubernur Jawa Barat juga disebut menjadi bukti kepiawaiannya sebagai pemimpin.
    Jokowi menilai, latar belakang pendidikan Ridwan dari teknik arsitektur dan tata kota menjadi alasan agar warga Jakarta memilih Ridwan.
    “Artinya, secara rekam jejak punya, secara ilmu punya. Kurang apa lagi? mau pilih yang mana lagi,” tegas Jokowi lagi.
    Adapun survei terbaru SMRC memperlihatkan, elektabilitas Pramono-Rano unggul dari dua paslon lain pada Pilkada Jakarta 2024. Menurut survei tersebut, elektabilitas Pramono-Rano mencapai 46 persen.
    Angka itu terpaut nyaris 7 persen dari Ridwan Kami-Suswono yang mencatatkan elektabilitas 39,1 persen. Sementara, tingkat keterpilihan paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 5,1 persen.
    Pada survei tersebut, sebanyak 9,8 persen menyatakan belum menentukan pilihan.
    Survei SMRC ini digelar pada 31 Oktober-9 November 2024. Survei dilakukan dengan melibatkan 1.210 warga Jakarta yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah.
    Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
    Margin of error
    survei diperkirakan sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Effendi Simbolon Dinilai Tak Lagi Dianggap oleh PDI-P Usai Beri Dukungan ke Ridwan Kamil
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 November 2024

    Effendi Simbolon Dinilai Tak Lagi Dianggap oleh PDI-P Usai Beri Dukungan ke Ridwan Kamil Megapolitan 20 November 2024

    Effendi Simbolon Dinilai Tak Lagi Dianggap oleh PDI-P Usai Beri Dukungan ke Ridwan Kamil
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam, menilai
    PDI-P
    sudah tak menganggap kadernya,
    Effendi Simbolon
    , yang secara terang-terangan mendukung calon gubernur Jakarta nomor urut 1,
    Ridwan Kamil
    , pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
    Hal itu disampaikan Arif usai Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan capek untuk menindak Effendi karena tidak mendukung pasangan calon yang diusung PDI-P, yakni Pramono Anung-Rano Karno.
    “Terkait PDI-P yang tidak menindaklanjuti langkah Effendi Simbolon (mendukung Ridwan Kamil), ini bisa dibaca dua hal. Pertama PDI-P tidak menganggap Effendi Simbolon sebagai kadernya, atau sudah diabaikan, atau sudah tidak dihitung lagi sehingga apa pun langkah Effendi dalam tanda petik tidak dianggap,” jelas Arif kepada
    Kompas.com
    , Rabu (20/11/2024).
    Di lain sisi, Arif menilai PDI-P tidak disiplin dengan kadernya yang tidak mau mengikuti instruksi kebijakan partai.
    Kata Arif, seharusnya Effendi perlu diberikan sanksi apabila dia masih menjadi kader PDI-P.
    “Posisi lain juga bisa dilihat kalau kemudian ini faktor Jokowi atau satu barisan Jokowi. Bisa jadi juga PDI-P juga sudah cukup abai atau membiarkan jika (Effendi) itu dalam barisan satu barisan bersama Jokowi,” imbuhnya.
    Sebelumnya diberitakan, PDI-P mengaku “capek” melihat kadernya, Effendi Simbolon, ikut mengampanyekan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta alih-alih Pramono Anung-Rano Karno yang merupakan usungan PDI-P.
    “Capek,” kata Ketua DPP PDI-P, Said Abdullah, saat ditanya apakah PDI-P akan menindak Effendi, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
    Ia menilai upaya itu juga tak akan berpengaruh terhadap tingkat elektoral.
    Said memberi contoh, dirinya merupakan calon anggota legislatif dengan perolehan suara terbanyak se-Indonesia pada Pileg 2024.
    Namun, perolehan suara itu belum tentu akan berpengaruh terhadap tingkat elektoral kandidat yang ia dukung dalam sebuah pilkada.
    Sebab, kata Said, dalam pilkada, yang berpengaruh adalah ketokohan si calon itu sendiri.
    “Kalau urusan tindakan,
    ina inu
    , kita fokus tanggal 27. Biar seribu Said, biar suara terbesar di republik, enggak laku,” ujar dia.
    Said juga mengaku tidak tahu status terbaru keanggotaan Effendi di PDI-P, terlebih menyusul tindakannya yang membelot dari arah dukung.
    Adapun Effendi Simbolon hadir dalam pertemuan Presiden ke-7 RI Joko Widodo dengan Ridwan Kamil dan sejumlah kader partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Senin (18/11/2024).
    Nama Effendi sempat disapa oleh Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil dan Suswono, Ahmad Riza Patria. Riza bilang, kader PDI Perjuangan itu mendukung Ridwan.
    “Di sini ada spesial Pak Jokowi, dari PDI Perjuangan ada Effendi Simbolon. Ini kader PDI Perjuangan yang mendukung Ridwan Kamil,” ujar Riza di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin.
    Di penghujung acara, nama Effendi kembali disinggung oleh Ridwan Kamil.
    Ridwan menyinggung soal Pilkada Jakarta yang menjadi ajang rekonsiliasi bagi pihak-pihak yang terpecah pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, termasuk sosok Effendi.
    “Di belakang saya ada Pak Effendi Simbolon, (tadi) mendeklarasikan 7.000 (dukungan dari) orang-orang Batak, beliau dari partai mana kita semua tahu kan,” kata Ridwan usai acara.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Bisiki Anggota Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera untuk Pilih Ridwan Kamil
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 November 2024

    Dukungan Terang-terangan Jokowi untuk Ridwan Kamil Dianggap karena Pertemuan Anies dan Pramono-Rano Megapolitan 20 November 2024

    Dukungan Terang-terangan Jokowi untuk Ridwan Kamil Dianggap karena Pertemuan Anies dan Pramono-Rano
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut dukungan mantan Presiden Joko Widodo terhadap pasangan RK-Suswono di Jakarta adalah respons dari pertemuan mantan Gubernur
    Anies Baswedan
    dengan Pramono Anung dan Rano Karno.
    Pasalnya, Agung menyebut, dalam Survei Litbang Kompas, pengaruh Jokowi, Anies, dan Ahok dalam
    Pilkada Jakarta
    masih terbilang cukup besar untuk mendulang suara.
    Maka dari itu, RK-Suswono butuh dukungan tambahan dari Joko Widodo.
    “Otomatis, tidak bisa dipungkiri, karena
    endorse
    Mas Anies kan besar, jadi harus diatasi dengan
    endorse
    ‘kingmaker’ lain,” kata Agung saat dihubungi, Selasa (19/11/2024).
    Agung menjelaskan, pertemuan Jokowi dan RK yang dihelat dalam waktu satu minggu sebelum masa tenang kampanye juga membuktikan bahwa dukungan seperti apa pun tetap dibutuhkan oleh RK-Suswono untuk memenangkan Pilkada Jakarta yang kompetitif ini.
    Pasalnya, Agung menyebut, jika RK-Suswono tidak berbuat sesuatu selepas pertemuan Pramono-Rano dengan Anies, maka elektabilitas pasangan asal KIM itu akan tertinggal.
    “Pasti berpengaruh, karena ini kan kompetisinya kompetitif ya, jadi sebesar ataupun sekecil apa pun
    endorse
    akan punya bobot elektoral yang sangat membantu bagi pasukan mana pun, termasuk RK ketika di-
    endorse
    Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan ‘kingmaker’ lainnya,” tambah Agung.
    Diberitakan sebelumnya, Jokowi secara resmi menyatakan dukungannya kepada
    Ridwan Kamil
    dan Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
    “Kenapa saya dukung Ridwan Kamil? Karena rekam jejak,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam pertemuan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
    Menurut Jokowi, rekam jejak Ridwan sudah terbukti sejak dia menjabat sebagai wali kota Bandung.
    Selain itu, pengalaman Ridwan sebagai gubernur Jawa Barat juga disebut menjadi bukti kepiawaiannya sebagai pemimpin.
    Jokowi menilai, latar belakang pendidikan Ridwan dari teknik arsitektur dan tata kota menjadi alasan agar warga Jakarta memilih Ridwan.
    “Artinya, secara rekam jejak punya, secara ilmu punya. Kurang apa lagi? Mau pilih yang mana lagi?” tegas Jokowi lagi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Turun Gunung Dukung Ridwan Kamil-Suswono, Once PDIP Yakin Warga Jakarta Pilih Pram-Doel

    Jokowi Turun Gunung Dukung Ridwan Kamil-Suswono, Once PDIP Yakin Warga Jakarta Pilih Pram-Doel

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dukungan presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada pilgub Jakarta, tidak membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) khawatir.

    Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu yakin masyarakat Jakarta akan mendukung penuh pasangan yang diusung PDIP, Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Doel).

    Kepercayaan diri itu disampaikan politikus PDI Perjuangan, Ellfonda Mekel atau Once. Dia percaya diri banyak masyarakat Jakarta yang bakal memilih kandidat yang diusung parpolnya untuk kontestasi politik di provinsi berikon Monas itu.

    “Saya yakin masyarakat Jakarta akan tetap memilih pasangan Mas Pram dan Bang Doel,” kata Once ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11).

    Legislator Daerah Pemilihan II Jakarta itu mengaku menyaksikan langsung sikap rakyat, sehingga menganggap Pram-Doel memperoleh suara besar di provinsi Metropolitan.

    “Kami tiap hari bertemu masyarakat, melihat bagaimana reaksi masyarakat terhadap Mas Pram dan Bang Del, bahwa mereka adalah pemimpin yang punya kemampuan, latar belakang cukup, punya pengalaman di posisi-posisi strategis,” kata Once.

    Sebelumnya, Jokowi di Kafe Kaizen Heritage, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Senin (18/11) mengaku mendukung Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil karena rekam jejak.

    “Kenapa saya (mendukung) Ridwan Kamil? Karena rekam jejak. Saya ulang, kenapa saya Ridwan Kamil? Karena, rekam jejak,” ucap Jokowi, Senin kemarin. (fajar)

  • Profil Effendi Simbolon, Kader PDIP yang Membelot Dukung RK di Pilkada Jakarta 2024

    Profil Effendi Simbolon, Kader PDIP yang Membelot Dukung RK di Pilkada Jakarta 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Nama Effendi Simbolon kembali mencuat ke publik lantaran dirinya menghadiri acara pertemuan antara Presiden RI ke-7 Joko Widodo alias Jokowi dengan Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil atau RK, di Kawasan Cempaka Putih, Jakarta, pada Senin (18/11/2024) malam.

    Dalam pertemuan tersebut, Effendi mengenakan kemeja hitam dan duduk berhadap-hadapan dengan RK. Kemudian, dia juga berjabat tangan dengan RK saat namanya disebut oleh Ketua Timses RIDO Ahmad Riza Patria, bahwa Effendi Simbolon adalah kader PDIP yang mendukung Ridwan Kamil.

    Lantas siapa sebenarnay sosok Effendi Simbolon?

    Profil Effendi Simbolon

    Dr. Effendi Muara Sakti Simbolon, M.I.Pol lahir pada 1 Desember 1964 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dia merupakan sosok yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI selama emoat periode sejak 2004.

    Saat itu, Politikus PDIP ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII yang berfokus pada bidang permasalahan Energi Sumber Daya Mineral, Riset, Teknologi dan Lingkungan Hidup hingga 2013. Adapun, sejak 2019, dia merupakan anggota Komisi I DPR RI. 

    Di internal partai PDIP, Effendi pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Sumber Daya dan Dana PDIP, bahkan dia juga sempat diusung sebagai bakal calon sekretaris jenderal PDIP untuk periode tahun 2010 hingga 2015.

    Menilik ke belakang, pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini merupakan putra bungsu dari St. MM Simbolon dan Martha br. Tobing. Dia mengenyam pendidikan di SD Negeri Cendrawasih Banjarbaru (1969–1975), kemudian berpindah ke Jakarta. 

    Di Jakarta, dirinya bersekolah di SMP Negeri 41 Jakarta (1975–1979) dan SMA Negeri 3 Jakarta (1979–1982). Dalam bangku pendidikannya, Effendi pernah ditunjuk menjadi Ketua Alumni SMA Negeri 3 Jakarta dengan anggota sekitar 600 orang yang terdiri dari berbagai kalangan.

    Selepas lulus SMA, Effendi mengemban studi S-1 Manajemen Perusahaan di Universitas Jayabaya dan meraih gelar Doktorandus pada 1988. Sambil berkursi di DPR, pada 2011 dia masih haus mengejar ilmu dengan menempuh studi S-2 Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran dan meraih gelar Magister Ilmu Politik pada 2013. Bahkan, dia langsung melanjutkan studi S-3 Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran dan meraih gelar Doktor pada 2015.

    Tak hanya mengenyam pendidikan, ternyata dia juga dipercaya dalam sejumlah bidang organisasi, salah satunya untuk menjabat sebagai Ketua Umum PB Lembaga Karate-Do Indonesia (PB Lemkari) hingga tahun 2012 menggantikan ketua lama periode 2004-2008, Doddy Susanto. Tak hanya itu, Effendi juga merupakan salah satu penggagas terbentuknya Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna se-Indonesia (PSBI), sebuah perkumpulan bagi marga Simbolon.

    Kemudian, Effendi juga sempat ikut berpartisipasi sebagai calon gubernur pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 dan berpasangan dengan Jumiran Abdi. Dalam pemilihan ini, pasangan Effendi-Jumiran meraih posisi ke-2 dengan 24,34 persen suara, sementara posisi pertama diraih pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi dengan 33,00 persen suara.

  • Jokowi Terang-terangan Mendukung dan Kampanyekan RK-Suswono, Begini Respons PDIP

    Jokowi Terang-terangan Mendukung dan Kampanyekan RK-Suswono, Begini Respons PDIP

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan presiden Joko Widodo (Jokowi), terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat mengaku tak mempermasalahkan dukungan Jokowi tersebut.

    Sebab, kata dia, Jokowi saat ini sudah tidak berstatus sebagai kader PDIP.

    “Beliau sudah bukan kader partai (PDIP), karena melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai. Silakan saja,” kata Djarot kepada wartawan, Selasa (19/11/2024).

    Djarot mempersilakan warga Jakarta untuk menilai sikap Jokowi tersebut. “Gusti Allah mboten sare dan biarkan warga menilai watak, budi pekerti dan kepribadian seseorang. Kita selalu berserah diri kepada kekuasaan Gusti Allah dan kedaulatan rakyat,” ucap Djarot.

    Djarot meyakini, warga Jakarta merupakan pemilih rasional. Sehingga akan menjatuhkan pilihannya kepada pasangan yang diusung PDIP, yakni Pramono-Rano.

    “Saya yakin dan percaya warga Jakarta sudah cerdas dan bisa membedakan mana loyang dan mana emas. Mas pram dan bang Doel akan terus turun ke bawah, mendengarkan suara warga jakarta dan memberikan solusi yg bisa diterapkan ketika diberikan amanah memimpin Jakarta,” tegasnya.

    Sebelumnya, Jokowi blak-blakan mengaku mendukung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jakarta, karena rekam jejak dan ilmunya. Hal itu disampaikan Jokowi usai melakukan pertemuan dengan Ridwan Kamil di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (19/11).

  • Jokowi Dukung Ridwan Kamil, Pramono: Lihat Elektabilitas Saya, Turun Enggak?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 November 2024

    Jokowi Dukung Ridwan Kamil, Pramono: Lihat Elektabilitas Saya, Turun Enggak? Megapolitan 19 November 2024

    Jokowi Dukung Ridwan Kamil, Pramono: Lihat Elektabilitas Saya, Turun Enggak?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta nomor urut 3
    Pramono Anung
    tak ambil pusing perihal dukungan Presiden ke-7 RI Joko Widodo terhadap Ridwan Kamil di
    Pilkada Jakarta
    .
    Dia bilang, dukungan Jokowi kepada RK-Suswono merupakan hak demokrasi.
    Politisi PDI-P itu bahkan menekankan, kendati telah bekerja selama dua periode bersama Jokowi sebagai Menteri Sekretaris Kabinet, dia tidak mempermasalahkan pilihan Jokowi.
    “Jadi bagi saya, ini pilihan demokrasi, boleh-boleh aja, saya tetap konsentrasi seperti sekarang ini untuk keliling belanja masalah dan juga bersilaturahmi dengan rakyat Jakarta, kan yang milih rakyat Jakarta,” kata Pramono Anung di Jakarta Barat, Selasa (19/11/2024).
    Selain itu, mantan seskab itu juga tidak mempermasalahkan adanya pihak-pihak lain yang tidak mendukung dia sebagai calon gubernur Jakarta.
    Bahkan, Pramono tidak risau mengenai elektabilitasnya yang menurun setelah dukungan Jokowi kepada Ridwan Kamil. Dia justru percaya diri elektabilitasnya naik.
    “Ya dilihat saja, elektabilitas saya turun enggak? Malah naik. Pokoknya secara terbuka, saya katakan, siapa saja yang mendukung, tidak mendukung, bagi saya tidak masalah apa-apa, tetap saya doakan untuk kesehatannya,” tutup dia.
    Diberitakan, Jokowi secara resmi menyatakan dukungannya kepada Ridwan Kamil dan Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
    “Kenapa saya Ridwan kamil, karena rekam jejak,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam pertemuan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
    Menurut Jokowi, rekam jejak Ridwan sudah terbukti sejak dia menjabat sebagai wali kota Bandung.
    Selain itu, pengalaman Ridwan sebagai gubernur Jawa Barat juga disebut menjadi bukti kepiawaiannya sebagai pemimpin.
    Jokowi menilai, latar belakang pendidikan Ridwan dari teknik arsitektur dan tata kota menjadi alasan agar warga Jakarta memilih Ridwan.
    “Artinya, secara rekam jejak punya, secara ilmu punya. Kurang apa lagi? Mau pilih yang mana lagi,” tegas Jokowi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.