kab/kota: Cempaka Putih

  • Dugaan Tidak Terbukti, Polisi Akan Hentikan Penyidikan Kasus Bayi Tertukar di Cempaka Putih  – Halaman all

    Dugaan Tidak Terbukti, Polisi Akan Hentikan Penyidikan Kasus Bayi Tertukar di Cempaka Putih  – Halaman all

    Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP M. Firdaus menyatakan penyidikan kasus dugaan bayi tertukar akan dihentikan.

    Tayang: Selasa, 24 Desember 2024 12:40 WIB

    Kompas.com/Shela Octavia

    Polisi telah melakukan pengambilan sampel DNA terhadap bayi yang diduga tertukar di Rumah Sakit (RS) Islam Cempaka Putih usai membuka kembali makam atau ekshumasi bayi di tempat pemakaman umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024). 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP M. Firdaus menyatakan penyidikan kasus dugaan bayi tertukar akan dihentikan. 

    Hal itu menyusul hasil tes DNA terhadap bayi laki-laki yang meninggal dunia di RS Islam Jakarta Cempaka Putih. 

    Firdaus menuturkan bahwa anak tersebut dipastikan anak dari pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti. 

    “Perkara ini nantinya kami akan gelar perkara dan kami lakukan penghentian penyidikan,” katanya di Jakarta, Selasa (24/12/2024). 

    Pihaknya juga bakal melengkapi berkas perkara dengan meminta keterangan tambahan dari sejumlah dokter di rumah sakit. 

    Selain itu menunggu hasil analisis video rekaman CCTV. 

    “Saat ini masih ada beberapa dokter yaitu dokter jaga yang di ruang NICU itu ada beberapa yang belum diperiksa. Nah, ini kami harus tuntaskan dulu supaya nanti hasilnya maksimal,” ujar Firdaus. 

    Kasus ini ramai setelah viral di media sosial terkait dugaan bayi dari pasangan Rauf dan Feni yang tertukar dalam kondisi meninggal dunia di RS Islam Jakarta Cempaka Putih. 

    Bayi tersebut lahir pada 16 September 2024 dan dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit pada tanggal 17 September 2024. 

    Pihak keluarga menduga adanya sejumlah kejanggalan atas tewasnya bayi tersebut. 

    Dugaan bayi tertukar setelah keluar melihat perbedaan fisik bayi yang ada di rumah sakit dengan bayi yang dimakamkan.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Hasil Tes DNA, Polisi Pastikan Bayi Meninggal Dunia di Rumah Sakit Islam Jakarta Tidak Tertukar – Halaman all

    Hasil Tes DNA, Polisi Pastikan Bayi Meninggal Dunia di Rumah Sakit Islam Jakarta Tidak Tertukar – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi memastikan bayi berjenis kelamin laki-laki yang meninggal dunia di RS Islam Jakarta Cempaka Putih merupakan anak dari pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti. 

    Kepastian itu diperoleh usai dilakukan tes DNA oleh Pusdokkes Polri.

    “Berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik Mister X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti,” kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus di Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    Tes DNA terhadap sampel dilakukan dengan mengedepankan keilmuan. 

    Dirut RS Islam Jakarta Cempaka Putih, dr. Jack Pradono Handojo menuturkan secara ilmiah dugaan bayi tertukar tidak terjadi.

    “Alhamdulillah dugaan bayi tertukar itu tidak terjadi,” ucapnya.

    Sebelumnya, polisi menggelar ekshumasi atau pembongkaran makam kasus bayi yang diduga tertukar di sebuah rumah sakit wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro menuturkan jasad bayi akan diambil sampel DNA.

    Menurutnya, butuh waktu lebih kurang dua minggu guna mengetahui hasil tes DNA tersebut.

    “Sekitar dua Minggu (hasilnya, red) nanti kita lihat perkembangannya,” kata Susatyo kepada Selasa (17/12/2024).

    Dia tidak menjelaskan detail sampel apa yang diambil dari jasad bayi.

    Mantan Kapolsek Metro Gambir itu menambahkan hal itu merupakan kewenangan dokter.

    “Nanti sama dokter secara teknis nanti kalau untuk apa sampel yang diambil hanya beberapa bagian, nanti tanya sama dokter,” tambahnya.

    Meskipun jasad bayi sudah dalam kondisi rusak usai dikubur beberapa bulan, polisi memastikan proses pengambilan sampel DNA tetap bisa dilakukan.

    Susatyo mengaku sudah mendapat keterangan dari dokter yang mengambil sampel.

    “Keterangan dokter deengan kondisi seperti itu masih bisa diambil sampel salah satu bagian tubuhnya untuk nanti di ekstrak kemudian nanti di cek untuk DNA-nya,” ujar Kapolres.

    Ekshumasi melibatkan Polres Metro Jakarta Pusat bersama Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati, Pusdokes Polri yang disaksikan orang tua korban dan pihak RSI Cempaka Putih. 

  • Babak Baru Kasus Bayi Tertukar di RS Islam Cempaka Putih, di AB+ Malam Ini

    Babak Baru Kasus Bayi Tertukar di RS Islam Cempaka Putih, di AB+ Malam Ini

    loading…

    Babak Baru Kasus Bayi Tertukar di RS Islam Cempaka Putih, di AB+ Malam Ini MENGAPA BAYIKU BUKAN ANAKKU? Bersama Abraham Silaban, Pukul 20.00 WIB, di iNews

    JAKARTA – Belum lama ini publik dikejutkan oleh kasus bayi tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Peristiwa memilukan ini bermula dari pengalaman seorang pria berinisial MR, yang membawa istrinya ke rumah sakit tersebut setelah mengalami komplikasi persalinan.

    Dalam episode terbaru AB+ malam ini bersama Abraham Silaban akan hadir mengungkap fakta mengejutkan tentang peristiwa yang terjadi pada 15 September 2024. Saat itu, MR membawa istrinya yang sedang hamil tua, ke sebuah klinik di Cilincing, Jakarta Utara, karena mengalami kontraksi hebat. Namun, kondisi air ketuban yang kering membuat pihak klinik tak mampu menangani kasus tersebut. Mereka kemudian merujuk istrinya ke RSIJ Cempaka Putih untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    Namun, pada saat proses persalinan dilakukan, terjadi hal yang mengejutkan. Bayi yang dilahirkan oleh istrinya dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit. Di tengah suasana duka, MR dan keluarganya mendapati ada kejanggalan. Bayi yang diserahkan kepada mereka terlihat tidak sesuai dengan ciri-ciri yang sebelumnya diinformasikan.

    MR mulai mempertanyakan kebenaran bayi yang diterimanya. Setelah dilakukan pengecekan lebih mendalam, pihak keluarga menduga adanya kasus bayi tertukar di rumah sakit tersebut. Hal ini tentu saja membuat keluarga merasa terkejut dan sangat terpukul.

    Sebagai bentuk pertanggungjawaban, manajemen Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih menyatakan siap untuk memfasilitasi tes DNA guna mengungkap bayi yang tertukar dalam kondisi meninggal dunia. Lantas, bagaimana perkembangan kasus ini?

    Saksikan selengkapnya liputan mendalam Abraham Silaban di AB+ “MENGAPA BAYIKU BUKAN ANAKKU?”, menggali informasi dengan cerdas dan mendalam serta mengungkap dan mendengarkan fakta-fakta langsung dari narasumber tepercaya. Malam ini pukul 20.00 WIB, hanya di iNews.

    (zik)

  • Transjakarta mulai esok melayani empat terminal sampai jam 23.00

    Transjakarta mulai esok melayani empat terminal sampai jam 23.00

    Calon penumpang berjalan menuju bus di Terminal Kalideres, Jakarta, Senin (16/12/2024). Dinas Perhubungab DKI Jakarta menyiapkan empat terminal tipe A, di antaranya Terminal Kalideres, Terminal Tanjung Priok, Terminal Pulogebang, dan Terminal Kampung Rambutan guna mengantisipasi lonjakan penumpang saat masa liburan Natal dan Tahun Baru 2025. ANTARA FOTO/Alif Bintang/app/Spt.

    Transjakarta mulai esok melayani empat terminal sampai jam 23.00
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 20 Desember 2024 – 14:35 WIB

    Elshinta.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mulai 21 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 memberlakukan waktu layanan pada sejumlah rute menuju empat terminal besar hingga pukul 23.00 WIB atau satu jam lebih lama dibandingkan biasanya. Penambahan waktu layanan ini untuk armada bus raya terpadu/bus rapid transit (BRT), non-BRT, dan mikrotrans yang melewati atau menuju terminal Tanjung Priok, terminal Kalideres, terminal Pulo Gebang, dan terminal Kampung Rambutan.

    Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani di Jakarta, Jumat, mengatakan kebijakan tersebut diambil guna memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, dari dan menuju empat terminal utama di masa liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Layanan nantinya beroperasi mulai pukul 05.00 – 23.00 WIB. Adapun sejumlah rute yang dilakukan perpanjangan yakni yang melayani Terminal Tanjung Priok: Koridor 10 (Tanjung Priok – PGC), Rute 10A (Rusun Marunda – Tanjung Priok), Rute 10D (Kampung Rambutan – Tanjung Priok), Rute 10H (Tanjung Priok – Bundaran Senayan).

    Lalu, Koridor 12 (Tanjung Priok – Pluit), Rute 14B (Tanjung Priok – Senen via JIS), JAK.115 (Term. Tanjung Priok – Pegangsaan II IGI), JAK.117 (Tanjung Priok – Tanah Merdeka), JAK.15 (Term. Tanjung Priok – Rusun Marunda).

    Kemudian, JAK.29 (Tanjung Priok – Sukapura), JAK. 77 (Tanjung Priok – Jembatan Item), JAK. 87 (Term. Tanjung Priok – Terminal Rawamangun), JAK. 88 (Term. Tanjung Priok – Ancol Barat), JAK.89 (Term. Tanjung Priok – Taman Kota Intan), dan JAK. 90 (Term. Tanjung Priok – Rusun Kemayoran).

    Selanjutnya, yang melayani Terminal Kalideres yaitu: Koridor 3 (Kalideres – Monas via Veteran), Rute 3A (Rusun Pesakih – Kalideres), Rute 3F (Kalideres – Senayan Bank DKI), JAK.50 (Kalideres – Puri Kembangan), JAK.52 (Kalideres – Muara Angke), dan SH21 (Kalideres – Perkantoran Soekarno-Hatta.

    Berikutnya, yang melayani Terminal Pulo Gebang antara lain Koridor 11 (Pulo Gebang – Kampung Melayu), Rute 11D (Pulo Gebang – Pulo Gadung via PIK), Rute 11Q (Kampung Melayu – Pulo Gebang via BKT), JAK.100 (Term. Pulo Gebang – Rusun Pinus Elok), JAK110A (Rusun Marunda – Term. Terpadu Pulo Gebang), JAK.27 (Pulo Gebang – Rorotan), dan JAK.40 (Harapan Baru – Pulo Gebang via Rawa Kuning).

    Terakhir, yang melayani Terminal Kampung Rambutan yaitu Rute 10D (Kampung Rambutan – Tanjung Priok), Koridor 7 (Kampung Rambutan – Kampung Melayu), Rute 7A (Kampung Rambutan – Lebak Bulus), Rute 7B (Kampung Rambutan – Blok M). Lalu, Rute 7E (Kampung Rambutan – Ragunan), Rute 7F (Kampung Rambutan – Juanda via Cempaka Putih), S22 (Ciputat – Kampung Rambutan), JAK.06 (Kampung Rambutan – Pondok Gede), JAK.19 (Pinang Ranti – Kampung Rambutan).

    Kemudian, JAK.38 (Bulak Ringin – Kampung Rambutan), JAK.71 (Kampung Rambutan – Pinang Ranti), JAK.72 (Kampung Rambutan – Pasar Rebo via Poncol), dan JAK.98 (Term. Kampung Rambutan – Munjul).

    Sumber : Antara

  • Jakpus tempatkan personel di titik rawan keamanan saat Nataru

    Jakpus tempatkan personel di titik rawan keamanan saat Nataru

    Apel bersih-bersih gereja menjelang Natal di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024). ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Pusat.

    Jakpus tempatkan personel di titik rawan keamanan saat Nataru
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 20 Desember 2024 – 15:57 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Jakpus) menempatkan personel di titik-titik rawan gangguan keamanan untuk menjamin kelancaran  perayaan Natal dan tahun baru (Nataru).

    “Kami tempatkan anggota di titik-titik yang memang krusial dan rawan, nanti kita akan bergabung dengan teman-teman dari TNI/Polri untuk pengamanan,” kata Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan Kehumasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat Karlina Arbain usai apel bersih-bersih gereja menjelang Natal di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Jumat.

    Titik keramaian saat perayaan Natal yakni gereja-gereja se-Jakarta Pusat, sedangkan saat malam tahun baru antara lain kawasan Monumen Nasional (Monas), Bundaran HI Menteng, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Sudirman, hingga Jalan Asia Afrika (depan Senayan City).

    Karlina menyebut target pengamanan ini tentunya agar masyarakat yang merayakan Natal dapat merayakan di gereja yang lebih bersih. Sedangkan yang ikut meramaikan malam pergantian tahun dapat merayakan di tempat yang aman dan nyaman.

    “Jadi memang sudah bersih, tapi kita ingin menunjukkan Satpol PP  membawa misi kemanusiaan dan rasa  toleransi,” ujar Karlina.

    Selain itu, Karlina memastikan perayaan Natal dapat berlangsung aman tanpa adanya kejadian yang tidak diinginkan.

    Amankan gereja

    Lebih lanjut, Karlina menyebut, pihaknya juga mengerahkan 150 orang dalam kegiatan bersih-bersih gereja di delapan kecamatan se-Jakarta Pusat.

    “Jadi memang hari ini pelaksanaan serentak untuk bersih-bersih di gereja se-Jakarta Pusat. Kami kerahkan 150 orang anggota Pol PP untuk pelaksanaan bersih-bersih gereja di delapan kecamatan wilayah Jakpus. Gereja Senen sendiri ada libatkan 35 orang, ada teman pemadam kebakaran (damkar), Polri ikut bantu,” jelas Karlina.

    Delapan gereja yang dibersihkan yakni Gereja Sidang Jemaat Allah (Kecamatan Gambir), Gereja Protestan Indonesia di bagian Barat (GPIB) Jemaat Hosiana (Sawah Besar), Gereja Kristen Indonesia (Kemayoran). Lalu Gereja HKBP Kernolong (Senen), Gereja HKBP Suprapto (Cempaka Putih), Gereja Kristen Indonesia (GKI) Menteng Jakarta (Menteng), Gereja Mehtodist Indonesia (Johar Baru), dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wahid Hasyim (Tanah Abang).

    Sumber : Antara

  • Jakpus  tempatkan personel di titik rawan keamanan saat Nataru

    Jakpus tempatkan personel di titik rawan keamanan saat Nataru

    saat malam tahun baru antara lain kawasan Monumen Nasional (Monas), Bundaran HI Menteng, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Sudirman, hingga Jalan Asia Afrika (depan Senayan City)

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Jakpus) menempatkan personel di titik-titik rawan gangguan keamanan untuk menjamin kelancaran perayaan Natal dan tahun baru (Nataru).

    “Kami tempatkan anggota di titik-titik yang memang krusial dan rawan, nanti kita akan bergabung dengan teman-teman dari TNI/Polri untuk pengamanan,” kata Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan Kehumasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat Karlina Arbain usai apel bersih-bersih gereja menjelang Natal di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Jumat.

    Titik keramaian saat perayaan Natal yakni gereja-gereja se-Jakarta Pusat, sedangkan saat malam tahun baru antara lain kawasan Monumen Nasional (Monas), Bundaran HI Menteng, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Sudirman, hingga Jalan Asia Afrika (depan Senayan City).

    Karlina menyebut target pengamanan ini tentunya agar masyarakat yang merayakan Natal dapat merayakan di gereja yang lebih bersih. Sedangkan yang ikut meramaikan malam pergantian tahun dapat merayakan di tempat yang aman dan nyaman.

    “Jadi memang sudah bersih, tapi kita ingin menunjukkan Satpol PP membawa misi kemanusiaan dan rasa toleransi,” ujar Karlina.

    Selain itu, Karlina memastikan perayaan Natal dapat berlangsung aman tanpa adanya kejadian yang tidak diinginkan.

    Amankan gereja

    Lebih lanjut, Karlina menyebut, pihaknya juga mengerahkan 150 orang dalam kegiatan bersih-bersih gereja di delapan kecamatan se-Jakarta Pusat.

    “Jadi memang hari ini pelaksanaan serentak untuk bersih-bersih di gereja se-Jakarta Pusat. Kami kerahkan 150 orang anggota Pol PP untuk pelaksanaan bersih-bersih gereja di delapan kecamatan wilayah Jakpus. Gereja Senen sendiri ada libatkan 35 orang, ada teman pemadam kebakaran (damkar), Polri ikut bantu,” jelas Karlina.

    Delapan gereja yang dibersihkan yakni Gereja Sidang Jemaat Allah (Kecamatan Gambir), Gereja Protestan Indonesia di bagian Barat (GPIB) Jemaat Hosiana (Sawah Besar), Gereja Kristen Indonesia (Kemayoran).

    Lalu Gereja HKBP Kernolong (Senen), Gereja HKBP Suprapto (Cempaka Putih), Gereja Kristen Indonesia (GKI) Menteng Jakarta (Menteng), Gereja Mehtodist Indonesia (Johar Baru), dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wahid Hasyim (Tanah Abang).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • 7 Fakta Terkait Dugaan Bayi Tertukar di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Makam Dibongkar Polisi – Page 3

    7 Fakta Terkait Dugaan Bayi Tertukar di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Makam Dibongkar Polisi – Page 3

    Tak lama berselang, Rauf dikabarkan oleh dokter anaknya telah meninggal pada pukul 10:19 WIB. Rauf mengatakan, pihak rumah sakit menyerahkan bayi dalam kondisi sudah dikafani. Jenazah akan dimakamkan di TPU Semper pada Selasa,17 September 2024 sore.

    Keesokan harinya, ia kembali hadir di pemakaman anaknya. Dia minta izin untuk membongkar makam anaknya karena kondisi sang istri yang menangis terus.

    “Setelah anak saya dimakamkan. Keesokan harinya kita datang ke TPU. Untuk minta mohon TPU untuk bongkar kembali anak saya. Soalnya istri saya minta untuk melihat kembali anaknya,” ujar dia.

    Rauf mengatakan, makam anaknya pun dibongkar. Dia melihat kondisi jasad bayi. Ia dan istrinya meyakini itu bukanlah anak.

    “Badannya besar, dan dari ukuran panjangnya tidak sesuai surat keterangan lahir dari RSIJCP. Di situ, saya dan keluarga saya melihat itu bayi badannya besar. Terus badannya juga panjang, mas. Bukan panjang bayi yang tertulis di surat keterangan lahir, 47 cm. Itu melebihi dari 47,” ujar dia.

    Terkait hal ini, Rauf mengatakan, telah dilakukan mediasi dengan pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Adapun, hasil mediasi akan memfasilitasi keluarga untuk melakukan tes DNA yang seluruh biaya akan ditanggung oleh Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.

    “Bahwa hari ini tanggal 9 Desember 2024, telah dilakukan mediasi dengan pihak Rumah Sakit Islam Cempaka Putih dimana saya dan istri akan difasilitasi untuk melakukan tes DNA dan dibiayai Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih,” ujar dia.

    Rauf menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi. “Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah ditimbulkan. Video ini saya buat tanpa adanya paksaan dari mana pun,” ujar dia.

    Sementara itu, perwakilan dari Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih menyampaikan mediasi berjalan dengan baik. Dia memastikan, pihaknya akan menanggung biaya tes DNA untuk mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi.

    “Alhamdulillah pada hari ini telah terjadi pertemuan kesepakatan dalam suasana yang penuh kekeluargaan dan intinya, kami dari Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih akan memfasilitasi proses pemeriksaan DNA untuk menguak kebenaran dan akan menanggung biaya yang diperlukan di laboratorium yang dipilih oleh Pak Rauf dan Bu Feni,” kata perwakilan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.

     

  • Polisi Periksa CCTV Usut Dugaan Bayi Tertukar di RS Cempaka Putih

    Polisi Periksa CCTV Usut Dugaan Bayi Tertukar di RS Cempaka Putih

    Jakarta, CNN Indonesia

    Polisi bakal memeriksa rekaman CCTV hingga bidan dan perawat untuk mengusut kasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan polisi telah mengambil rekaman CCTV di rumah sakit dan saat ini petugas tengah memeriksa rekaman tersebut.

    “Termasuk juga CCTV dari rumah sakit ya, dari sejak selesai persalinan dan sebagainya tentunya ini masih kami kaji dan kami teliti,” ujar Susatyo, Selasa (17/12).

    Selain itu, polisi juga sudah meminta keterangan dari bidan dan perawat yang bertugas di rumah sakit saat kejadian berlangsung.

    “Dari pihak rumah sakit ada dari bidan dan perawatnya, sementara baru bersifat keterangan, ya baru bersifat keterangan,” jelas dia.

    Selain itu, polisi juga tengah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk meminta sejumlah berkas terkait proses penanganan terhadap bayi tersebut.

    Lebih lanjut, Susatyo menyebut proses penyelidikan masih terus dilakukan. Termasuk, untuk mendalami apakah ada unsur kelalaian dari pihak rumah sakit dalam perkara ini.

    “Kami terus melaksanakan kegiatan, sampai nanti apakah ada faktor terhadap kelalaian atau kah ada tata laksana rumah sakit yang mungkin tidak tepat,” tuturnya.

    Polisi juga telah melakukan proses ekshumasi di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara untuk mengambil sampel DNA dari bayi yang telah dikuburkan.

    “Ini kami melaksanakan ekshumasi untuk memberikan kepastian status atas anak tersebut. Sehingga mungkin nanti ada dua kemungkinan, apakah itu benar sesuai dengan hasil tes DNA atau mungkin yang kedua, mungkin berbeda,” kata dia.

    Sebelumnya, pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar usai persalinan istrinya di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Peristiwa bermula saat MR dan istrinya pergi ke sebuah klinik untuk kontrol kehamilan pada Minggu, 15 September sekitar pukul 08.30 WIB.

    Dari hasil pemeriksaan itu, dokter merujuk istri MR untuk segera melakukan operasi caesar di RSIJ. Sebab dari hasil USG, dokter menyatakan air ketuban sudah berkurang

    MR dan istrinya pun ke rumah sakit. Namun, tindakan operasi caesar baru dilakukan keesokan harinya atau pada Senin, 16 September.

    MR menyebut usai bayinya lahir, pihak rumah sakit tak pernah menyampaikan soal kondisi bayinya. Namun, saat itu bayi MR dirawat di dalam inkubator dan dibawa ke ruang NICU.

    Keesokan harinya atau pada Selasa, 17 September, bayi dari MR dan istri dinyatakan meninggal dunia kemudian dimakamkan.

    Kematian anaknya itu membuat istri MR terus menangis. Apalagi, istri MR mengaku belum pernah melihat anaknya usai proses melahirkan.

    Pada Rabu, 18 September, MR pun membongkar makam anaknya atas izin dari pengelola makam. Di momen itulah MR menduga bayinya telah tertukar.

    “Setelah pembongkaran makam, ternyata bayi tersebut badannya besar, dan dari ukuran panjangnya tidak sesuai surat keterangan lahir dari RSIJCP. Tercantum panjang bayi 47 cm, sedangkan di kubur bayi lebih dari 47 cm,” kata MR.

    “Saya sudah meminta tolong ke pihak Pengurus TPU Semper untuk anak dibawa ke klinik, karena bayi baru mengeluarkan BAB berwarna kuning kehijauan. Tapi Pihak TPU Semper tidak mengizinkan dan bayi dimakamkan kembali,” lanjutnya.

    (dis/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Dugaan Tidak Terbukti, Polisi Akan Hentikan Penyidikan Kasus Bayi Tertukar di Cempaka Putih  – Halaman all

    Ekshumasi Makam Bayi Diduga Tertukar di Cempaka Putih, Polisi Ambil Sampel DNA – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menggelar ekshumasi atau pembongkaran makam kasus bayi yang diduga tertukar di sebuah rumah sakit wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro menuturkan jasad bayi akan diambil sampel DNA.

    Menurutnya, butuh waktu lebih kurang dua minggu guna mengetahui hasil tes DNA tersebut.

    “Sekitar dua Minggu (hasilnya, red) nanti kita lihat perkembangannya,” kata Susatyo kepada Selasa (17/12/2024).

    Dia tidak menjelaskan detail sampel apa yang diambil dari jasad bayi.

    Mantan Kapolsek Metro Gambir itu menambahkan hal itu merupakan kewenangan dokter.

    “Nanti sama dokter secara teknis nanti kalau untuk apa sampel yang diambil hanya beberapa bagian, nanti tanya sama dokter,” tambahnya.

    Meskipun jasad bayi sudah dalam kondisi rusak usai dikubur beberapa bulan, polisi memastikan proses pengambilan sampel DNA tetap bisa dilakukan.

    Susatyo mengaku sudah mendapat keterangan dari dokter yang mengambil sampel.

    “Keterangan dokter deengan kondisi seperti itu masih bisa diambil sampel salah satu bagian tubuhnya untuk nanti di ekstrak kemudian nanti di cek untuk DNA-nya,” ujar Kapolres.

    Ekshumasi melibatkan Polres Metro Jakarta Pusat bersama Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati, Pusdokes Polri yang disaksikan orang tua korban dan pihak RSI Cempaka Putih. 

    Sebelumnya, polisi melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam kasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta Cempaka Putih.

    Bayi yang diduga tertukar tersebut sebelumnya telah dimakamkan di TPU Semper, Jakarta Utara.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan, ekshumasi dilakukan untuk kepentingan penyelidikan

    “Penyelidik sudah menjadwalkan besok, Selasa tanggal 17 Desember akan dilakukan ekshumasi atau gali kubur,” ucapnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Jasad bayi itu nantinya akan diambil sampel DNA kemudian diuji.

    Hal tersebut untuk memastikan apakah bayi ini benar tertukar atau tidak.

    “Tahapan yang dilakukan penyelidik dan komitmen dari Polres Metro Jakarta Pusat guna pendalaman dan mengusut peristiwa ini hingga tuntas,” kata dia.

    Menurutnya saat ini sedang dilakukan pendalaman apakah peristiwa ini ada dugaan tindak pidana atau tidak dalam tahap penyelidikan.

    Tanggapan Rumah Sakit

    Pihak RS Islam Cempaka Putih angkat bicara terkait meninggalnya bayi yang disebut tertukar.

    Mulai dari penyebab bayi meninggal dunia hingga bukti kepastian jika tak ada yang tertukar.

    Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih, dr. Jack Pradono Handojo menjelaskan, awalnya seorang ibu berinisial FS (27) melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki.

    Adapun berat bayi laki laki tersebut yakni 3.015 gram dengan panjang 47 cm.

    Bayi baru lahir tersebut ternyata mengalami gangguan napas atau Respiratory Distress Syndrome (RDS).

    “Pada saat itu kondisi bayi mengalami gangguan napas sehingga dilakukan resusitasi oleh dokter anak,” ujar Jack.

    Sayangnya meski sudah dibantu, kondisi makin menurun.

    Hal tersebut membuat dokter membawa bayi ke ruang intensif anak (NICU) dan dipasangi ventilator. 

    “Tim kami terus memantau kondisi bayi. Namun, pada 17 September 2024, bayi dinyatakan meninggal dunia,” katanya.

    Jack menegaskan, MR (27), ayah bayi, sempat melihat anaknya saat diazani dan mendampingi hingga ke ruang NICU. 

    “Bapak pasien mengazani bayi, melihat jenis kelamin, berat badan, dan kondisinya,” kata Jack.

    Kemungkinan bayi tertukar sangat kecil sebab pada hari itu hanya ada satu bayi laki-laki yang lahir.

    Pihak rumah sakit mengklaim berdasarkan SOP bayi yang lahir itu tidaklah tertukar.

  • Polisi mulai lakukan ekshumasi jasad bayi tertukar di Cempaka Putih

    Polisi mulai lakukan ekshumasi jasad bayi tertukar di Cempaka Putih

    Tim gabungan melakukan ekshumasi terhadap jasad bayi yang diduga tertukar di TPU Semper Cilincing Jakarta Utara pada Selasa (17/12/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution

    Polisi mulai lakukan ekshumasi jasad bayi tertukar di Cempaka Putih
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 17 Desember 2024 – 13:55 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Jakarta Pusat bersama tim gabungan di TPU Semper Cilincing Jakarta Utara pada hari ini mulai melakukan ekshumasi terhadap jasad bayi yang tertukar di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih. Tim gabungan terdiri atas Instalasi Kedokteran Forensik RS Bhayangkara dan Pusdokes Polri mulai membongkar makam bayi tersebut pada pukul 09.00 WIB dengan disaksikan orang tua dan pihak RSI Cempaka Putih.

    Lokasi bayi dikubur berada di TPU Semper Blok A-1/102 Nomor 54. Sejumlah petugas dari tim forensik dan Pusdokes sudah berada di atas liang lahat yang ditutup tenda. Mereka secara perlahan bekerja untuk mengambil DNA dari jasad tersebut.

    Hingga pukul 10.15 WIB kegiatan ekhumasi masih berjalan di TPU Semper Cilincing Jakarta Utara. Polda Metro Jaya akan ekshumasi atau menggali kubur jasad bayi yang diduga tertukar pada sebuah rumah sakit (RS) di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Selasa (17/12).

    “Tanggal 17 Desember akan dilakukan ekshumasi atau gali kubur untuk mengambil sampel DNA dari bayi, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin.

    Ade Ary menjelaskan hal tersebut dilakukan oleh penyelidik dari Polres Metro Jakarta Pusat untuk keperluan pendalaman dalam upaya mengusut peristiwa ini hingga tuntas.

    “Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih sedang melakukan pendalaman, mengecek TKP, berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, berkomunikasi dengan korban, orangtua, kemudian RW tempat tinggal di sekitar rumah korban,” katanya.

    Sumber : Antara