kab/kota: Cempaka Putih

  • 9
                    
                        Akhir Kasus Bayi Diduga Tertukar di RS Jakpus: Tes DNA Tak Terbukti, Orangtua Belum Puas
                        Megapolitan

    9 Akhir Kasus Bayi Diduga Tertukar di RS Jakpus: Tes DNA Tak Terbukti, Orangtua Belum Puas Megapolitan

    Akhir Kasus Bayi Diduga Tertukar di RS Jakpus: Tes DNA Tak Terbukti, Orangtua Belum Puas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kasus bayi diduga tertukar di Rumah Sakit (RS) Islam Cempaka Putih memasuki babak akhir setelah terombang-ambing selama beberapa waktu terakhir.
    Polisi bakal menghentikan penyidikan kasus tersebut karena hasil tes 
    deoxyribonucleic acid
    (DNA) tak menunjukkan indikasi
    bayi tertukar
    . Meski begitu, pihak keluarga masih belum puas.
    Polisi mengumumkan hasil tes DNA terhadap almarhum bayi yang diduga tertukar di RS Islam Cempaka Putih adalah benar anak biologis pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti.
    “Berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA, telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik mister X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti,” ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus saat membacakan surat dari Pusdokkes Polri dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).
    Hasil tes DNA ini didapat setelah tim forensik Polri menganalisis sampel DNA bayi dari tulang
    femur
    dan tulang
    scapula
    yang diambil dari eskhumasi makam bayi di tempat pemakaman umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024).
    Namun, berdasarkan hasil analisis yang selesai pada Jumat (20/12/2024), polisi tidak bisa mengungkap penyebab kematian bayi dari proses tes DNA.
    Alasannya, saat makam diekshumasi, hanya ditemukan tulang belulang jenazah. Tidak ada lagi organ tubuh yang bisa diperiksa oleh tim forensik.
    “Setelah kegiatan ekshumasi, hasil koordinasi tim penyidik dengan dokter yang melakukan ekshumasi, untuk penyebab kematiannya ini tidak diketahui dikarenakan organ dari bayi ini sudah tidak ditemukan, hanya tulang saja, tulang belulang,” jelas Firdaus.
    Oleh karenanya, polisi menggunakan rekam medis yang disediakan pihak rumah sakit untuk menentukan penyebab kematian bayi pasangan Rauf dan Feni ini.
    Sementara, Direktur Utama Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jack Pradono Handojo menyatakan, bayi dari pasangan Rauf dan Feni meninggal akibat penyakit jantung bawaan.
    “Penyebab wafatnya ananda itu diduga adalah penyakit jantung bawaan,” ujar Jack saat konferensi pers.
    Jack menjelaskan, bayi laki-laki tersebut dilahirkan melalui operasi sesar pada Minggu (15/09/2024).
    Saat lahir, bayi sempat mengalami retensi plasenta, di mana sirkulasi masih berlangsung dari ari-ari yang tertahan di rahim ibu. Setelah plasenta diputus, bayi mulai bernapas dengan paru-paru dan jantungnya sendiri.
    “Kondisinya saat itu adalah menangis keras,” jelas Jack.
    Meskipun
    apgar score
    bayi tergolong bagus, satu jam setelah kelahiran, kondisinya menurun.
    “Dalam perjalanannya sekitar satu jam, terjadi desaturasi atau saturasi oksigen kurang dari 95 persen dan semakin menurun,” katanya.
    Karena kondisi yang terus memburuk, bayi dievakuasi dari ruang operasi di lantai enam ke ruang NICU di lantai lima.
    Jack menegaskan, tidak ada kemungkinan bayi tertukar karena pada hari itu hanya ada satu bayi laki-laki di NICU, yaitu bayi pasangan Rauf dan Feni.
    “Kalau seandainya tertukar, kami harus menyiapkan bahan untuk penukarnya,” ujarnya.
    Atas hasil tersebut, pihak kepolisian memutuskan untuk menghentikan proses penyidikan.
    “Jadi, dengan hasil pemeriksaan DNA yang mana hasilnya ini identik, bahwasanya anak bayi mister X ini adalah bayi biologis dari orang tuanya Muhammad Rauf dan Feni, jadi terhadap perkara ini nantinya kami akan gelar perkara dan kami lakukan penghentian penyidikan,” kata Firdaus.
    Namun, sebelum penyidikan dihentikan sepenuhnya, polisi masih akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang belum sempat dimintai keterangan.
    “Saat ini masih ada beberapa dokter, yaitu dokter jaga yang di ruang NICU, itu ada beberapa yang belum diperiksa. Nah, ini kami harus tuntaskan dulu supaya nanti hasilnya maksimal,” kata dia.
    Selain itu, penyidik juga akan menganalisis rekaman CCTV yang disita untuk melengkapi berkas perkara.
    Berdasarkan pemeriksaan saat ini, polisi menilai, RS Islam Cempaka Putih bertindak sesuai prosedur operasi standar (
    standard operating procedure
    /SOP).
    Sementara, Rauf, ayah sang bayi turut hadir dalam konferensi pers. Ia mengaku belum puas dengan hasil tes DNA.
    “(Tidak puas) soalnya saya sampai saat ini belum dikasih rekam medis sama rekaman CCTV untuk melihat video itu. Hanya diserahkan sama polisi saja, Pak,” katanya.
    Rauf mengatakan, permintaan rekam medis sudah disampaikan sejak mediasi pertama, namun baru ditanggapi setelah kasus ini viral di media sosial.
    Meski mengaku tidak puas, Rauf belum memutuskan langkah hukum lanjutan yang akan diambil ke depan. Dia hanya mengatakan akan menyerahkan proses selanjutnya kepada kuasa hukum.
    Adapun Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih, Jack Pradono Handojo, mengungkapkan bahwa rekam medis baru diberikan kepada keluarga bayi pada mediasi ketiga.
    “Tapi, permintaannya itu ya secara bilateral. Saya minta, ‘Pak, bisa enggak videonya itu diredam dahulu, kami akan memberikan data-data tiga yang disepakati (termasuk CCTV dan rekam medis),’” ujar Jack.
    Jack juga mengatakan, meskipun tim rumah sakit meyakini SOP telah dijalankan dengan benar, dirinya baru terlibat langsung dalam mediasi ketiga setelah kasus ini viral di media sosial.
    Ia bahkan menawarkan untuk mengirimkan rekam medis ke tempat kerja Rauf di Cikarang, namun tidak mendapat tanggapan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bayi Laki-Laki di RS Islam Jakarta Cempaka Putih Tidak Tertukar? Simak Jawabannya Malam Ini di The Prime Show Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    Bayi Laki-Laki di RS Islam Jakarta Cempaka Putih Tidak Tertukar? Simak Jawabannya Malam Ini di The Prime Show Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    loading…

    Bayi Laki-Laki di RS Islam Jakarta Cempaka Putih Tidak Tertukar? Simak Jawabannya Malam Ini di The Prime Show Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    JAKARTA – Babak baru kasus kematian kematian bayi laki-laki yang lahir di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih , Jakarta Pusat akhirnya terungkap. Kepastian bahwa bayi tersebut tidak tertukar dengan bayi lain telah dikonfirmasi melalui hasil uji DNA yang dilakukan oleh Pusdokkes Laboratorium Polri. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) M Firdaus menyampaikan hasil tersebut kepada publik untuk mengakhiri spekulasi terkait insiden ini.

    Spekulasi terkait kemungkinan bayi tertukar muncul setelah kematian tragis bayi tersebut hanya beberapa saat seusai kelahirannya. Namun, hasil uji DNA memastikan bahwa bayi laki-laki tersebut memang anak kandung dari pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti. Hingga saat ini, penyebab kematian bayi belum diumumkan secara resmi. Namun, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa langkah-langkah forensik sedang dilakukan, termasuk analisis mendalam terhadap rekam medis bayi dan prosedur kelahiran yang dijalankan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.

    Kasus ini memicu perhatian publik, terutama terkait prosedur dan standar medis di fasilitas kesehatan. Banyak pihak mendorong agar investigasi ini menjadi momentum untuk mengevaluasi layanan kesehatan, khususnya dalam hal penanganan bayi baru lahir.

    Di sisi lain, pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih menyatakan kesediaan mereka untuk bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan ini. Mereka juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan memastikan bahwa prosedur medis yang mereka jalankan sesuai dengan standar operasional. Jika bayi laki-laki tersebut dipastikan tidak tertukar, lantas apa penyebab utama kematiannya?

    Jangan lewatkan pembahasannya secara mendalam dan lengkap di The Prime Show malam ini “BAYI TAK TERTUKAR, PENYEBAB KEMATIAN MASIH MISTERI?” bersama Abraham Silaban, pukul 20.00 WIB hanya di iNews.

    (zik)

  • Sudinhub Jakpus atur lalu lintas di sejumlah gereja agar tetap lancar

    Sudinhub Jakpus atur lalu lintas di sejumlah gereja agar tetap lancar

    Kita kerahkan sebanyak 69 petugas

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Pusat menerjunkan personel untuk mengaturnya arus lalu lintas yang padat di sejumlah gereja selama perayaan Natal agar kendaraan yang berada di sekitar kawasan tetap lancar hingga acara berakhir.

    “Siang ini kita terus lakukan penjagaan dan pengaturan lalu lintas di beberapa gereja,” kata Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional Sudinhub Jakarta Pusat, Suharyo Bagus Kusuma saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Haryo menyebut selama pelaksanaan misa Natal 2024 pihaknya mengerahkan sebanyak 69 personel untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di beberapa gereja yang ada di Jakarta Pusat.

    “Kita tempatkan anggota untuk mengatur lalu lintas di sejumlah titik rawan kemacetan agar tetap mengalir. Kita kerahkan sebanyak 69 petugas,” ujar Haryo.

    Gereja yang menjadi prioritas penjagaan meliputi Gereja Katedral, GKI Samanhudi, GPIB Paulus, Gereja Katolik Santo Paskalis (Cempaka Putih), Gereja Imanuel dan Gereja HKBP Suprapto.

    “Penjagaan mulai kemarin siang sekitar pukul 14.00 WIB hingga Rabu pukul 22.00 WIB. Untuk penempatan parkir kendaraan ada di Istiqlal, kantor pos, Lapangan Banteng, dan Katedral,” ucap Haryo.

    Polisi mengerahkan sebanyak 425 personel gabungan untuk menjaga delapan gereja besar di Gambir, Sawah Besar dan Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Natal 2024.

    “Personel yang kami libatkan untuk pengamanan Natal 2024 ini ada 425 personel gabungan di gereja Gambir, Sawah Besar dan Tanah Abang,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait personel yang ditempatkan di beberapa gereja.

    Susatyo menyebut, 425 personel tersebut tersebar di Gereja Imanuel, Gambir sebanyak 128 personel, Gereja Katedral 193 personel, Gereja GKI Samanhudi 22 personel, Gereja Anglikan 10 personel, Gereja Kanisius 20 personel, Gereja Theresia 20 personel, Gereja GPIB Paulus 22 personel dan Gereja Punguan Kristen Batak (GPKB) 10 personel.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kriminal kemarin, kasus bayi tertukar hingga pengamanan Natal

    Kriminal kemarin, kasus bayi tertukar hingga pengamanan Natal

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan juga menghiasi Jakarta pada Selasa (24/12) yakni mulai dari polisi pastikan tak ada bayi tertukar di RSIJ hingga Tim Gegana sterilisasi 13 gereja di Jakarta Timur.

    Berikut rangkumannya :

    1. Hasil tes DNA, Kepolisian pastikan tak ada bayi tertukar di RSIJ

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian memastikan tidak ada bayi yang tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih berdasarkan hasil tes DNA.

    Bayi berjenis kelamin laki-laki yang meninggal dunia di RSIJ Cempaka Putih dan semula diduga tertukar itu merupakan anak dari pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Tim Gegana sterilisasi 13 gereja di Jakarta Timur

    Jakarta (ANTARA) – Tim Penjinak Bom Gegana Polda Metro Jaya melakukan sterilisasi 13 gereja yang tersebar di Jakarta Timur untuk memberikan rasa aman kepada jemaat Kristiani yang melaksanakan Misa dan Perayaan Natal 2024, pada Selasa.

    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly usai memimpin pemeriksaan Gereja Oikumene dan HKBP Kebon Pala, Makasar, Selasa, mengatakan pihaknya menerjunkan 11 personel Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Polda Metro Jaya untuk memeriksa 13 gereja yang masuk kategori rawan. Salah satunya adalah Gereja Oikumene di Jalan Angkasa, Halim Perdanakusuma.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Polisi siagakan 10 anjing K-9 untuk jaga gereja Katedral Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menyiagakan sepuluh anjing pengamanan (K-9) untuk menjaga misa malam hingga perayaan Natal 2024 di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Selasa.

    “Ada 10 anjing K-9 ini yang memang kita siagakan di sekitar Gereja Katedral. Penjagaan ini, khusus misa malam Natal 2024 dan pada hari Natal,” kata polisi yang berjaga di depan gerbang Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Usai dianiaya atasannya, seorang karyawan perusahaan gim lapor polisi

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial AR yang bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan gim, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melaporkan penganiayaan oleh atasannya ke Polda Metro Jaya.

    “Kejadian penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu, 22 Desember 2024 pukul 22.00 WIB dan dilaporkan Ke Polda Metro Jaya hari Senin, tanggal 23 Desember 2024 pukul 12.46 WIB, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Polrestro Jakbar periksa senjata api ratusan personel

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Barat memeriksa sebanyak 175 senjata api serta amunisi yang selama ini digunakan oleh personel.

    Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi saat dikonfirmasi di Jakarta pada Selasa, menyebutkan, kegiatan itu bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh senjata api dinas yang digunakan oleh anggota berada dalam kondisi baik, lengkap dan aman.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Teguh berpesan agar warga Jakarta menjaga toleransi antarumat beragama

    Teguh berpesan agar warga Jakarta menjaga toleransi antarumat beragama

    Saya harap toleransi tetap terjaga dengan baik

    Jakarta (ANTARA) – Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi berpesan agar warga Jakarta senantiasa menjaga toleransi antarumat beragama demi terciptanya kota yang nyaman dan membahagiakan bagi penghuninya.

    “Saya harap toleransi tetap terjaga dengan baik dan juga DKI nanti menjadi kota yang juga dari sisi toleransinya bagus, membuat nyaman dan bahagia semua warganya apapun agama dan sukunya,” kata dia di Jakarta, Selasa.

    Guna menjaga toleransi antarwarga, sambung Teguh, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya salah satunya menjalin hubungan baik dengan organisasi masyarakat dan agama.

    “Kami menjalin hubungan yang baik dengan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), Forum Gereja, Walubi (Perwakilan Umat Budha), dan lainnya,” kata dia.

    Teguh lalu menyatakan hingga saat ini tak menerima laporan terkait penolakan-penolakan terhadap peribadahan agama tertentu di wilayah DKI Jakarta. Dia berharap warga Jakarta terus dapat menjaga toleransi khususnya dalam beragama.

    Adapun dalam rangka menyambut perayaan Natal 2024, Teguh menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta berupaya menghadirkan suasana yang penuh kehangatan, kedamaian, sukacita, sekaligus mempererat hubungan antarumat beragama di Jakarta.

    Lalu, guna memastikan ibadah Natal tahun 2024 berlangsung dengan lancar, aman, dan kondusif, Teguh bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta mengunjungi sejumlah gereja di Jakarta Pusat sore tadi.

    Dia mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Panglima TNI Jenderal (TNI) Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

    Ketiga gereja yang ditinjau yakni Katedral, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Samanhudi, serta Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel.

    Sementara itu, pada waktu yang sama, seusai mengunjungi Gereja Katedral, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali bersama jajaran Forkopimda DKI Jakarta melanjutkan kunjungan ke Gereja Santo Paskalis dan Gereja HKBP Suprapto di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    “Semoga suasananya terus kondusif, keamanan dan ketertiban masyarakat juga terjaga, mudah-mudahan seterusnya demikian untuk bersama mempertahankan kerukunan umat beragama di Jakarta,” kata Teguh.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kabar Baru Kasus Bayi di Jakpus Ternyata Tak Tertukar

    Kabar Baru Kasus Bayi di Jakpus Ternyata Tak Tertukar

    Jakarta

    Polisi mengungkap kabar terbaru kasus dugaan bayi, yang telah meninggal, tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ), Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Hasil tes DNA menyatakan bahwa bayi tersebut identik dan tidak tertukar.

    Diketahui, kasus bayi tertukar ini berawal ketika istri MR, FS, melahirkan di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, secara caesar. Bayi tersebut lahir pada 16 September 2024 dan dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit pada 17 September 2024.

    Dugaan tersebut bermula dari pihak keluarga yang menemukan sejumlah kejanggalan. Termasuk perbedaan fisik bayi yang ada di rumah sakit dengan bayi yang dimakamkan.

    Untuk menjawab keraguan tersebut, polisi melakukan ekshumasi jenazah bayi. Ekshumasi dilakukan pada Selasa (17/12) di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara. Tim forensik membongkar kuburan untuk mengambil sampel DNA yang selanjutnya akan dicocokkan dengan DNA orang tua.

    Hasil Tes DNA

    Polisi menyatakan bayi tersebut merupakan anak dari pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti. Kepastian itu diperoleh setelah dilakukan tes DNA oleh Laboratorium DNA, Pusdokkes Polri.

    “Berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik Mister X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP M Firdaus, saat membacakan kembali surat dari Pusdokkes Polri dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat pada Selasa (24/12/2024).

    Hasil tes DNA itu, kata Firdaus, diperoleh pihaknya pada Jumat (20/12) lalu. Firdaus memastikan tes DNA terhadap sampel dilakukan dengan mengedepankan keilmuan.

    “Demikian hasil pemeriksaan DNA ini telah kami uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya,” tegasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Dirut RS Islam Jakarta Cempaka Putih Jack Pradono Handojo mengaku bersyukur atas hasil tes DNA itu.

    “Alhamdulillah, bahwa secara ilmiah dugaan bayi tertukar itu tidak terjadi,” kata dia.

    Polisi Hentikan Penyelidikan

    Foto: Hasil tes DNA menunjukkan bayi yang dilahirkan di RSIJ tidak tertukar dengan bayi lain. Polisi akan menghentikan proses penyelidikan kasus itu. (Rumondang N/detikcom)

    Polres Metro Jakarta Pusat akan menghentikan proses penyelidikan kasus itu. Namun, akan memanggil beberapa saksi untuk keterangan tambahan.

    “Jadi terhadap perkara ini nantinya kami akan gelar perkara dan kami lakukan penghentian penyidikan,” kata AKBP M Firdaus dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).

    Meski begitu, dia mengatakan masih akan memeriksa beberapa dokter yang telah dijadwalkan untuk diambil keterangan dan analisis CCTV sebelum kasus ini dihentikan penyelidiknya.

    “Sebelum kami lakukan penghentian penyidikan, kami akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang belum dilakukan pemeriksaan, saat ini masih ada beberapa dokter yaitu dokter jaga yang di ruang NICU itu ada beberapa yang belum diperiksa. Nah, ini kami harus tuntaskan dulu supaya nanti hasilnya maksimal,” terangnya.

    “Ya nanti tunggu kami semua selesai pemeriksaan terhadap dokter jaganya termasuk juga analisis CCTV,” sambung Firdaus.

    Orang Tua Bayi Tidak Puas

    Foto: Orang tua bayi yang diduga tertukar menghadiri ekshumasi jenazah di TPU Semper, Jakarta Utara. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)

    Ayah bayi yang sempat diduga tertukar, Muhammad Rauf (27), mengaku tidak puas atas hasil tes DNA. Dia meminta pihak RS agar memberikan rekam medis.

    “Enggak puas, Pak,” kata Rauf dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).

    Rauf mengatakan ada sejumlah hal yang membuat dia belum puas dalam kasus ini. Di antaranya dia belum diberi hasil rekam medis serta rekaman kamera CCTV saat kejadian.

    “(Tidak puas) soalnya saya sampai saat ini belum dikasih rekam medis sama rekaman CCTV untuk melihat video itu. Hanya diserahkan sama polisi saja, Pak,” ungkap Rauf.

    Dia mengaku sudah meminta rekam medis kepada pihak rumah sakit saat mediasi pertama. Namun kala itu dia menyebutkan pihak rumah sakit tak menanggapi permintaan tersebut secara serius.

    Rauf tidak menyebutnya secara gamblang kapan mediasi ini dilakukan. Tapi,dua mediasi pertama dilakukan sebelum kasusnya viral pada awal Desember 2024.

    “Dari awal mediasi sampai sekarang (belum dikasih). Setelah ini viral baru rumah sakit yang kasih pertanyaan ke saya,” kata dia.

    Rauf menjelaskan, dia tidak ingin rekam medis bayinya dikirim ke tempat kerjanya. Dia ingin mengambil sendiri berkas ini ke rumah sakit.

    Tapi, setelah kasus ini viral dan Rauf serta istrinya masih harus masuk kerja, mereka belum sempat mengambil rekam medis bayi mereka ke rumah sakit.

    Di sisi lain, Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih Jack Pradono Handojo mengatakan pihaknya baru menawarkan rekam medis kepada keluarga bayi ketiga mediasi sudah berjalan yang ketiga kali. Saat itu, Jack mengaku hadir langsung dalam proses mediasi dan kasus ini sudah viral di kalangan media sosial.

    “Tapi, permintaannya itu ya secara bilateral, saya minta, ‘Pak, bisa enggak videonya itu diredam dahulu, kami akan memberikan data-data tiga yang disepakati (termasuk CCTV dan rekam medis),” ucap Jack dalam jumpa pers.

    Jack tidak menjawab secara gamblang apakah pihaknya telah menawarkan memberikan rekam medis sejak awal mediasi berlangsung. Dia hanya menyebut pihaknya telah melakukan segalanya sesuai dengan standar.

    “Tapi, setelah dua kali mediasi yang saya tangkap, tim saya yakin 100 persen bahwa standard operating procedure (SOP) itu berjalan, kemungkinan itu (bayi tertukar) nihil atau mungkin 1 persen,” imbuh dia.

    Halaman 2 dari 3

    (ond/aik)

  • Ortu bayi diduga ditukar di RSIJ mau tes DNA mandiri karena tak puas

    Ortu bayi diduga ditukar di RSIJ mau tes DNA mandiri karena tak puas

    Jakarta (ANTARA) – Orang tua bayi yang diduga tertukar dalam kondisi menunggal dunia di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, berencana melakukan tes DNA mandiri karena tidak puas dengan hasil yang dikeluarkan oleh pihak Kepolisian.

    Hasil tes DNA yang dilakukan oleh Bidang Laboratorium DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Laboratorium Polri menyatakan, bayi yang meninggal dunia itu merupakan anak dari pasangan Muhammad Rauf (27) dan Feni Selviyanti (26).

    “Saya minta sampel cadangan, tapi sampai saat ini belum dikasih sampel. Saya mau tes DNA mandiri,” kata ayah bayi berjenis kelamin laki-laki, Muhammad Rauf di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa.

    Selain meminta sampel DNA si bayi kepada pihak Kepolisian, Rauf juga meminta barang bukti rekaman kamera pengawas (CCTV) di RSIJ Cempaka Putih saat proses persalinan istrinya. “Rekaman CCTV juga saya mau,” katanya.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M Firdaus menyebutkan, pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti masih bisa mempertanyakan hasil tes DNA ke Cipinang langsung.

    “Apabila dari hasil pemeriksaan DNA bidang laboratorium itu keluar, Pak Rauf dan tim kuasa hukum masih bisa mempertanyakan hasil ini dengan jelas langsung ke bidang lab DNA Polri di Cipinang,” ujar Firdaus.

    Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan tim laboratorium untuk siap melayani jika orang tua bayi mau mendalami hasil tes DNA.

    “Sampel DNA masih ada di sana Pak Rauf kalau mau tes DNA mandiri silakan. Namun hasil koordinasi di sana sampel masih ada dan kalau dites hasilnya juga akan sama. Tapi kalau belum puas silakan laksanakan tes DNA mandiri,” katanya.

    Sebelumnya, dia mengatakan, hasil tes DNA antara bayi yang diduga tertukar dengan kedua orang tunya sudah keluar sejak 20 Desember 2024.

    Dari hasil tes DNA tersebut, bayi yang diduga tertukar dinyatakan anak kandung dari pasangan suami-istri Muhammad Rauf dan Feni Selvianti.

    “Maka telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik Mr. X adalah anak biologis atas nama Rauf dan Feni Selvianti,” kata Firdaus di Mapolres Metro Jakarta Pusat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bayi Meninggal di RS Islam Jakarta Dipastikan Tak Tertukar, Polisi Hentikan Penyidikan

    Bayi Meninggal di RS Islam Jakarta Dipastikan Tak Tertukar, Polisi Hentikan Penyidikan

    loading…

    Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus menyatakan polisi akan menghentikan penyidikan kasus bayi tertukar karena hasil pemeriksaan DNA tidak tertukar, Selasa (24/12/2024). FOTO/IRFAN MARUF

    JAKARTA – Hasil pengecekan DNA di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memastikan jenazah bayi Mr X yang dilahirkan di RS Islam Jakarta (RSIJ), Cempaka Putih, Jakarta Pusat tidak tertukar dengan bayi lainnya. Polres Metro Jakarta Pusat bakal menghentikan penyidikan kasus tersebut.

    “Jadi terhadap perkara ini nantinya kami akan gelar perkara dan kami lakukan penghentian penyidikan,” kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus di Mapolres, Selasa (24/12/2024).

    “Jadi dengan hasil pemeriksaan DNA yang mana hasilnya ini identik bahwasanya anak bayi Mister X ini adalah bayi biologis dari orang tuanya Muhammad Rauf dan Feny,” tambahnya.

    Kendati demikian, Firdaus menyebut masih akan memeriksa beberapa dokter yang telah dijadwalkan untuk diambil keterangan dan analisis CCTV sebelum kasus ini dihentikan penyelidiknya.

    “Sebelum kami lakukan penghentian penyidikan, kami akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang belum dilakukan pemeriksaan, saat ini masih ada beberapa dokter yaitu dokter jaga yang di ruang NICU itu ada beberapa yang belum diperiksa. Nah, ini kami harus tuntaskan dulu supaya nanti hasilnya maksimal,” ucapnya.

    Sebelumnya, kasus bayi tertukar ini berawal ketika istri MR, FS, melahirkan di RSIJ Cempaka Putih secara caesar. Bayi tersebut lahir pada 16 September 2024 dan dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit pada 17 September 2024.

    Polisi pun melakukan proses ekshumasi jenazah bayi yang dimakamkan di TPU Semper, Jakarta Utara untuk mengambil sampel DNA dan dicocokkan ke kedua orang tuanya.

    (abd)

  • Hasil tes DNA, Kepolisian pastikan tak ada bayi tertukar di RSIJ

    Hasil tes DNA, Kepolisian pastikan tak ada bayi tertukar di RSIJ

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian memastikan tidak ada bayi yang tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih berdasarkan hasil tes DNA.

    Bayi berjenis kelamin laki-laki yang meninggal dunia di RSIJ Cempaka Putih dan semula diduga tertukar itu merupakan anak dari pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti.

    Hal itu dikatakan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M Firdaus di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa, menyampaikan hasil tes DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Laboratorium Polri terkait dugaan kasus bayi tertukar.

    “Berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik Mister X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti,” kata Firdaus saat membacakan surat hasil tes DNA.

    Hasil tes DNA ini diperoleh Polres Jakarta Pusat pada Jumat (20/12) lalu. Firdaus memastikan, tes DNA terhadap sampel telah dilakukan dengan mengedepankan keilmuan yang berlaku dan dapat dapat dipertanggungjawabkan.

    “Hasil sampel telah dilakukan secara benar sesuai dengan keilmuan yang berlaku,” ujar Firdaus.

    Direktur Utama (Dirut) RSIJ Cempaka Putih, Jack Pradono Handojo bersyukur atas hasil tes DNA itu sehingga kasus yang sempat viral soal bayi tertukar tidaklah benar.

    “Alhamdulillah bahwa secara ilmiah dugaan bayi tertukar itu tidak terjadi, semua sudah keluar hasilnya,” katanya.

    Sebelumnya, kasus ini sempat viral di media sosial. Semula diduga ada bayi tertukar dalam kondisi meninggal dunia di RSIJ Cempaka Putih. Kejadian itu dilaporkan pada 16 September 2024.

    Karena tidak terima, orang tua bayi itu, yakni pasangan Rauf dan Feni akhirnya menceritakan kejadiannya ini dengan membeberkan sejumlah kejanggalan. Salah satunya dari perbedaan fisik bayi yang ada di rumah sakit dengan bayi yang dimakamkan.

    Rauf pun mendatangi RS di kawasan Cempaka Putih itu untuk meminta penjelasan. Namun, kata Rauf, pihak rumah sakit menyangkal jika bayi tersebut tertukar.

    Rauf pun sempat melakukan mediasi sebanyak dua kali dengan pihak rumah sakit. Karena tak kunjung ada kesepakatan, akhirnya Rauf memviralkan kejadian itu setelah tiga bulan kemudian.

    Setelah kasus itu viral, pihak rumah sakit mendatangi Rauf ke tempat kerjanya dan berjanji akan melakukan tes DNA serta menanggung seluruh biayanya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tes DNA Kasus Bayi Tertukar di RS Islam Cempaka Putih, Hasilnya Mengejutkan

    Tes DNA Kasus Bayi Tertukar di RS Islam Cempaka Putih, Hasilnya Mengejutkan

    loading…

    Polres Metro Jakarta Pusat mengungkap hasil tes DNA di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terkait kasus bayi meninggal diduga tertukar di RSIJ Cempaka Putih. Foto/Muhammad Refi Sandi

    JAKARTA – Polres Metro Jakarta Pusat mengungkap hasil tes DNA di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terkait kasus bayi meninggal diduga tertukar di RS Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    Menurutnya berdasarkan hasil tes DNA tersebut bayi Mr. X secara genetik merupakan anak biologis dari Muhammad Rauf dan Feni Selvianty.

    “Kesimpulan dari surat hasil pemeriksaan DNA nomor R/K2407/XII/2024/BidLabDNA yang mana surat ini secara projusticia dikeluarkan pada tanggal 20 Desember 2024 dengan kesimpulan berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA dari sampel barang bukti sampel 1, maka telah dapat dibuktikan secara ilmiah, bahwa secara genetik Mr X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selvianty,” kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).

    “Demikian hasil pemeriksaan DNA ini telah kami uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya. sisa sample barang bukti yang akan dikembalikan sesuai ketentuan yang berlaku atau akan dimusnahkan setelah 1 tahun masa simpan,” tambahnya.

    Sementara itu, Direktur RS Islam Jakarta Cempaka Putih Jack Pradono Handojo menyampaikan terima kasih terkait hasil tes DNA yang cepat keluar sekaligus membuktikan dugaan bayi tertukar tidak terjadi.

    “Saya dari Dirut RSIJ Cempaka Putih mengapresiasi bahwa tes DNA bisa dilakukan dengan cepat hasilnya keluar. Alhamdulillah hasil membuktikan secara ilmiah dugaan bayi tertukar itu tidak terjadi,” ujarnya.

    “Saya ingin mengklarifikasi bahwa sebetulnya sejak seminggu atau dua Minggu yang lalu sudah menyiapkan untuk diambil kami sudah berkomunikasi untuk diambil atau diantarkan hingga sekarang belum. Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam,” lanjutnya.

    (shf)