kab/kota: Cempaka Putih

  • Semua RW di Jakpus kini miliki bank sampah

    Semua RW di Jakpus kini miliki bank sampah

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat menyatakan semua rukun warga (RW) di wilayahnya telah memiliki bank sampah, bahkan dalam satu RW ada yang dua sampai tiga unit.

    “RW di Jakarta Pusat seluruhnya sudah mempunyai bank sampah,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin di Jakarta, Jumat.

    Iqbal mengatakan bahwa dengan adanya bank sampah diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPS Bantargebang, Bekasi.

    Selain itu, keberadaan bank sampah juga diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dan partisipasi masyarakat di mana ada 10.161 warga yang menjadi nasabah aktif.

    “Minimal satu bank sampah untuk satu RW. Saat ini di Jakarta Pusat sudah ada 413 bank sampah di tingkat RW. Jadi, ada satu RW yang memiliki lebih dari satu bank sampah,” ujarnya.

    Iqbal juga mengapresiasi atas upayanya dalam mewujudkan Jakarta Pusat sebagai Kota yang bersih dan aktif bank sampahnya.

    Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Pusat Slamet Riyadi menyatakan pihaknya akan terus melakukan pembinaan dengan monitoring dan evaluasi di tiap bulannya untuk melihat keaktifan dari bank sampah, termasuk jumlah nasabahnya, efektivitas, dan volume sampah.

    “Tujuan dari bank sampah unit RW untuk pengurangan sampah di sumber. Jadi, kita harapkan dengan banyaknya sampah yang dikurangi itu akan mengurangi sampah yang dikirim ke Bantargebang,” katanya.

    Jakarta Pusat, lanjut dia, juga telah memiliki TPS 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) di Cempaka Putih dan Gambir yang sudah beroperasi dari tahun lalu dan sudah bisa mengurangi sampah sekitar 15 sampai 20 ton sehari.

    Oleh karena itu, Slamet meminta dukungan semua masyarakat untuk sama-sama mengurangi sampah dari sumbernya dengan memilah sampah dari awal baik yang organik, anorganik maupun B3 (limbah). Sehingga sampah itu tidak menjadi masalah bahkan bisa menjadi berkah.

    “Sampah itu bisa menjadi berkah contohnya di RW 01 Gambir, bulan ini dicairkan sebanyak Rp34 juta untuk THR yang diberikan kepada nasabah dari bank sampah. Itu adalah dampak positif yang dihasilkan dari bank sampah unit RW,” ucapnya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CEMPAKA PUTIH – Pengelolaan air minum di Jakarta menjadi pembahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI).

    FGD bertajuk “Tantangan Pengelolaan Air Minum Jakarta: Masalah dan Solusinya” itu turut dihadiri Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin; Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi; Ketua Indonesia Water Institute (IWI), Firdaus Ali; serta pemerhati Jakarta, Sugiyanto (SGY) dan Amir Hamzah.

    Selain itu, diskusi juga turut dihadiri sejumlah pimpinan dan perwakilan non government organization (NGO) di Jakarta.

    Mulai dari Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta, Rico Sinaga; Direktur Jakarta Public Service, Mohammad Syaiful Jihad; dan Ketua LP2AD, Victor Irianto Napitupulu.

    Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin mengapresiasi terselenggaranya FGD untuk membahas tantangan pengelolaan air minum di Jakarta yang melibatkan semua pihak.

    “Saya kira forum ini juga menjadi penting bagi kami untuk menyampaikan progres target cakupan layanan 100 persen di tahun 2030 serta menerima masukan konstruktif,” kata Arief, di lokasi acara kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).

    Arief menngatakan, Perumda PAM Jaya tentunya terbuka terhadap kritik dan saran membangun agar bisa lebih baik lagi dalam memberikan layanan kepada warga Jakarta.

    “Kita sudah on the track, namun demikian juga masih memerlukan energi tambahan. Termasuk, dengan adanya masukan positif dari kawan-kawan aktivis,” terangnya.

    Ia berharap peran dari NGO untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menggunakan air bersih atau air minum melalui jaringan perpipaan.

    “Penggunaan air tanah saat ini memicu land subsidance hingga dapat memicu masalah kesehatan karena sumber air yang dibuat dekat dengan tangki septik,” kata dia.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif KPMI, Andi Wijaya mengatakan, FGD ini salah satunya diadakan rangka memperingati Hari Air Sedunia.

    “Ketersediaan air bersih dan sanitasi sangat berkaitan dengan pola hidup masyarakat. 

    Kesehatan, kualitas hidup, dan produktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor ini,” ucap pria yang karib disapa Adjie Rimbawan ini.

    Menurutnya, Kurangnya infrastruktur air bersih atau air minum yang baik, terutama di daerah pinggiran kota dan pedesaan dapat berdampak pada kesehatan dan lingkungan. 

    Selain itu, kata dia, juga bisa memengaruhi ekonomi masyarakat.  

    “Melalui FGD ini kita ingin mengevaluasi masalah-masalah ini dan mencari solusi yang tepat sebagai masukan dan kritik membangun untuk PaM Jaya,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Umum Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho mendukung Perumda PAM Jaya untuk segera merealisasikan cakupan air minum atau air bersih 100 persen di tahun 2030.

    “Penggunaan air tanah di Jakarta dengan lingkungan permukiman padat penduduk sangat rentan pada pencemaran yang bisa berdampak pada kesehatan,” tuturnya 

    Ia mengajak masyarakat yang sudah ada jaringan perpipaan Perumda PAM Jaya untuk memanfaatkan layanan tersebut.

    “Sudah menjadi realita permukiman padat di Jakarta kalau sumber air itu biasanya berdekatan dengan tangki septik karena keterbatasan lahan. 

    Ini sangat rentan adanya pencemaran bakteri e.Coli yang bisa membahayakan kesehatan, termasuk memicu stunting,” paparnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Lafadz NC Gelar Buka Puasa Bersama dan Dialog Publik, Gandeng DMI Tangsel hingga Paroki St. Barnabas

    Lafadz NC Gelar Buka Puasa Bersama dan Dialog Publik, Gandeng DMI Tangsel hingga Paroki St. Barnabas

    TRIBUNJAKARTA.COM – Lafadz Nusantara Center menggelar acara buka puasa bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hingga pengurus Paroki Gereja Katolik Santo Barnabas.

    Acara buka puasa bersama dan dialog publik untuk membangun solidaritas antarumat beragama itu digelar di Megantara Edupark, Pamulang, Tangsel, Senin (17/3/2025).

    “Jadi, acara Buka Puasa Bersama dan Dialog Publik ini, kami selenggarakan sebagai upaya untuk menumbuhkan rasa empati dan rasa saling menghormati, antar umat beragama, terlebih umat Islam dan umat Katolik,” kata Deni, Direktur Eksekutif Lafadz Nusantara Center, Senin (17/03) di Pamulang.

    Mahasiswa Magister Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta itu menjelaskan bahwa, saat ini ada dua pemeluk agama di Indonesia, yang tengah melakukan Puasa, diantaranya umat Islam dan umat Katolik. 

    “Kemudian juga momentumnya juga pas dan saat inikan, umat muslim sedang berpuasa di bulan Ramadan, dan orang-orang Katolik juga setahu saya, sedang puasa juga, yakni puasa pra paskah, jika tidak salah yah. Tadi juga Romo Petrus menjelaskan beliau sedang Puasa juga,” jelasnya.  

    Acara buka Puasa Bersama dan Dialog Publik itu juga dihadiri oleh banyak Komunitas, pemuda, dan organisasi kepemudaan, di antaranya. Komunitas Pemuda Poncol Lestari (KPPL), Generasi Muda Rempoa dan Cempaka Putih (GAREM PUTIH), Komunitas Flobamora NTT Kota Tangerang Selatan, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Se-Pamulang, Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamulang Timur, serta umat muslim dan umat Katolik. 

    Kepala Paroki Santo Barnabas Pamulang, Romo Petrus Cipto Nugroho, menyambut baik, acara Buka Puasa Bersama dan Dialog Publik yang diselenggarakan oleh Lafadz Nusantara Center itu. 

    “Kami tentu sangat menyambut baik, terima kasih juga untuk semuanya yang telah hadir. Prinsipnya, umat beragama harus terus bergandengan tangan, dan terus melakukan dialog dan juga kolaborasi. Sejauh ini, kami melakukan hal itu. Karena tantangan kita hari ini adalah Kemiskinan, orang-orang putus sekolah, juga soal Lingkungan di Tangerang Selatan, harus kita jaga,” Kata Romo Petrus. 

    Senada, Lurah Pamulang Timur, Ade Heri Sutiawan dalam sambutannya mengatakan bahwa, pihaknya mengapresiasi langkah Lafadz Nusantara Center, yang telah menginisiasi acara Buka Puasa Bersama dan Dialog Publik yang melibatkan banyak pihak. 

    Ade Heri menjelaskan bahwa, Pamulang Timur menjadi contoh wilayah yang rukun dan damai di Kota Tangerang Selatan, begitu juga dengan kehadiran Megantara Edupark yang terletak di kawasan Pamulang Timur itu, menjadi laboratorium dan tempat pertemuan dan pelatihan dan tempat tersebut adalah tempat yang terbuka. 

    “Jadi memang di kegiatan Buka Puasa Bersama dan Dialog Publik yang diselenggarakan oleh Lafadz Nusantara Center di Megantara Edupark ini sudah pas, karena tempat ini juga salah satu icon di Pamulang Timur, yakni tempat pelatihan dan pertemuan.” Kata Lurah Pamulang Timur. 

    Informasi, dalam acara Buka Puasa Bersama dan Dialog Publik itu juga dihadiri oleh banyak narasumber, diantaranya, Perwakilan Kantor Kemenag Kota Tangsel, Pastor Paroki St. Barnabas Pamulang Romo Mario, Tokoh Muda Nahdhatul Ulama Yudi Adiyatna, DMI Kota Tangsel, Ustadz Mahmud, dan Founder studiagama.id, Tri Indah Annisa. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • BAZNAS luncurkan Program Sedekah Barang di Masjid At Tin Green Pramuka Square

    BAZNAS luncurkan Program Sedekah Barang di Masjid At Tin Green Pramuka Square

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    BAZNAS luncurkan Program Sedekah Barang di Masjid At Tin Green Pramuka Square
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Maret 2025 – 13:57 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Pengurus DKM Masjid At Tin Green Pramuka Square meluncurkan program Sedekah Barang sebagai solusi bagi masyarakat untuk menyumbangkan barang layak pakai guna membantu mereka yang membutuhkan, serta mengajak masyarakat untuk berbagi. 

    Peluncuran program ini berlangsung dalam acara seremonial di Masjid At Tin, Apartemen Green Pramuka Square, Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (13/3/2025). Turut hadir Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan, Ketua DKM Masjid At Tin Green Pramuka Square, Daksa, bersama jajaran. 

    Acara juga diramaikan dengan santunan untuk anak yatim, tausiyah Ramadhan, dan buka puasa bersama, yang semakin menguatkan nilai kepedulian sosial di Ramadhan ini.

    Secara terpisah, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, M.Si., menjelaskan, program Sedekah Barang merupakan inovasi dalam pengelolaan donasi barang bekas layak pakai agar memiliki manfaat lebih luas bagi masyarakat.

    “Banyak orang memiliki barang yang masih layak pakai, tetapi tidak digunakan lagi. Program Sedekah Barang hadir untuk menyalurkan barang-barang tersebut kepada mereka yang membutuhkan, sehingga manfaatnya bisa lebih besar,” ujar Rizaludin dalam keterangan tertulisnya.

    Ia juga menambahkan, program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya penghuni Apartemen Green Pramuka Square dan pengunjung mall, untuk ikut serta dalam gerakan ini. Bersedekah tidak hanya dengan uang, tetapi juga dengan barang yang masih bermanfaat,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Rizaludin mengungkapkan, BAZNAS telah menyediakan drop box di dua lokasi, yaitu di Masjid At Tin dan Mall Green Pramuka Square, untuk mempermudah masyarakat yang ingin berdonasi.

    “Dengan adanya drop box ini, proses sedekah barang menjadi lebih mudah dan praktis. Masyarakat bisa langsung menyalurkan barang layak pakai mereka tanpa perlu repot mencari tempat penyaluran,” tuturnya.

    Sementara itu, Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan mengatakan, program ini bertujuan untuk membangun solidaritas sosial dan kepedulian masyarakat serta menciptakan kesadaran kepada khalayak untuk membantu mereka yang membutuhkan melalui Sedekah Barang. 

    “Program sedekah barang ini memberikan solusi bagi donatur di lingkungan apartemen Green Pramuka Square dan pengunjung Mall Green Pramuka Square untuk bersedekah di BAZNAS melalui barang bekas yang masih memiliki nilai manfaat dan nilai jual melalui drop box yang kami sediakan disini,” kata Fitriansyah. 

    “Jadi sedekah tidak harus berupa uang, atau dana, tapi bapak ibu bisa bersedekah berupa barang yang masih layak pakai, yang nanti barang-barang itu kami kelola, kami jual dengan harga murah kepada yang membutuhkan, atau kami jual dan hasilnya kami salurkan untuk program-program BAZNAS,” tambahnya. 

    Fitriansyah juga mengucapkan terima kasih kepada DKM Masjid At Tin Green Pramuka Square atas kerja samanya, “Kami berharap Sedekah Barang ini bukan hanya program sesaat, tetapi bisa menjadi gerakan yang terus tumbuh dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.”

    Dal kesempatan yang sama, Ketua DKM Masjid At Tin Green Pramuka Square, Daksa menyambut baik program ini dan berharap dapat menjadi kebiasaan positif di lingkungan sekitar.

    “Kami sangat mengapresiasi inisiatif BAZNAS yang menghadirkan solusi nyata dalam memanfaatkan barang bekas layak pakai. Ini adalah langkah baik untuk menumbuhkan kesadaran berbagi di masyarakat,” ujar Daksa.

    Ia juga menekankan,masyarakat di lingkungan apartemen dan mall memiliki potensi besar dalam mendukung gerakan ini.

    “Di lingkungan seperti Green Pramuka Square, banyak penghuni yang memiliki barang berlebih tetapi belum tahu bagaimana menyalurkannya dengan tepat. Dengan program ini, mereka punya opsi untuk bersedekah dengan cara yang lebih bermanfaat,” jelasnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 425 Juta untuk Atasi Stunting di Jonggol

    Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 425 Juta untuk Atasi Stunting di Jonggol

    Bogor, Beritasatu.com – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui salah satu produk unggulannya yaitu Tolak Angin Anak kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak. Kali ini, Sido Muncul menyalurkan bantuan berupa uang tunai senilai Rp 425 Juta rupiah kepada 170 anak suspect stunting di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Adapun jumlah bantuan yang diterima masing-masing anak yakni Rp 500.000 setiap bulannya selama 5 bulan.

    Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian Sido Muncul terhadap masalah stunting yang masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Stunting atau gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis, dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak, serta kualitas hidup mereka di masa depan.

    (Kiri-kanan): Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Fusia Meidiawaty dan Direktur Rumah Sakit Permata Jonggol Sri Handayani. (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, DR. (H.C.) Irwan Hidayat kepada Direktur Rumah Sakit Permata Jonggol dr. Sri Handayani, MARS didampingi Bupati Kabupaten Bogor Rudy Susmanto yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr. Fusia Meidiawaty, S.H., M.H.Kes, MARS, pada Sabtu, (15/3/2025).

    Acara ini turut dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Bogor Beben Suhendar, Camat Jonggol Andri Rahman beserta aparat pemerintahan Kecamatan Jonggol serta Kepala Puskesmas, Kepala Desa dan segenap jajaran desa se-Kecamatan Jonggol.

    “Gagasan kami adalah memberikan bantuan langsung kepada para orang tua. Setiap bulannya, kami kirim (bantuan) dan orang tua (penerima bantuan) harus memberi laporan kepada kami. Ada kemajuan atau tidak, berat badan dan kesehatannya,” ujar Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.

    Irwan mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk dukungan dan penyelarasan program CSR dari Sido Muncul dengan pemerintah dalam rangka mempercepat penurunan angka prevalensi stunting. Bantuan ini juga sebagai tambahan program Makan Siang Gratis sekaligus mendukung Asta Cita Presiden Prabowo.

    “Bantuan ini merupakan bentuk dukungan Sido Muncul untuk perbaikan gizi anak. Dari gizi itu saya setuju sekali diperbaiki, karena kalau gizinya buruk, dia tidak bisa menghasilkan SDM yang berkualitas. Tentunya apa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan seperti kami ini tidak bisa menyelesaikan masalah. Tapi minimal kami memberi dukungan kepada pemerintah,” lanjut Irwan.

    Direktur Rumah Sakit Permata Jonggol Sri Handayani menyambut baik kolaborasi dengan Sido Muncul serta mendukung  program pemerintah untuk percepatan penanganan stunting.

    “Terima kasih kepada Sido Muncul atas bantuan yang diberikan. Dalam hal ini wilayah Jonggol untuk 170 anak yang berasal dari 14 desa se-Kecamatan Jonggol. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai selama 5 bulan insyaallah nanti kita bersama-sama dengan puskesmas dan para kader desa akan memantau perkembangan anak-anak tersebut sehingga program ini akan tepat sasaran dan tepat guna,” ujar Sri.

    Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Apresiasi Peran Sido Muncul dalam Penurunan Stunting

    Bbantuan yang diberikan merupakan bentuk dukungan dan penyelarasan program CSR dari Sido Muncul dengan pemerintah dalam rangka mempercepat penurunan angka prevalensi stunting. (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Masalah stunting masih merupakan masalah yang cukup krusial, bukan hanya di Kabupaten Bogor tetapi juga di Indonesia.

    PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr. Fusia Meidiawaty, S.H., M.H.Kes, MARS menuturkan bahwa masalah stunting harus diselesaikan mulai dari hulu ke hilir. 

    “Bukan hanya penyelesaian kepada anaknya tetapi juga mulai dari ibu hamil sampai kepada anak-anak di bawah usia 2 tahun,” ujarnya.

    Fusia turut memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Sido Muncul yang turut serta membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka stunting khususnya di Kabupaten Bogor.

    “Tentu ini sangat membutuhkan kolaborasi dari semua pihak, bukan hanya dari pemerintah tetapi juga dari sektor-sektor swasta. Pada hari ini Sido Muncul dan Rumah Sakit Permata Jonggol sudah membuktikan peran serta pihak swasta dalam upaya menurunkan angka stunting dan mencegah terjadinya stunting kembali,” lanjut Fusia.

    Nurhasanah (ibu) dan Arsyila (anak), penerima bantuan dari Sido Muncul. (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Salah satu penerima bantuan Nurhasanah menyampaikan rasa terima kasih kepada Sido Muncul. Sang anak, Arsyila (3 tahun) didiagnosis mengalami perlambatan pertumbuhan sejak usia 2 tahun. Ia pun berharap bantuan yang diberikan Sido Muncul dapat membantu perkembangan anaknya.

    “Nanti bantuannya akan saya gunakan untuk membeli vitamin dan makanan bergizi untuk anak saya. Saat ini usia anak saya 3 tahun dan belum bisa jalan. Dengan bantuan ini alhamdulillah membantu untuk membeli vitamin, mudah-mudahan nanti ada perkembangan,” kata Nurhasanah.

    Bantuan untuk anak stunting di Rumah Sakit Permata Jonggol ini merupakan bantuan kedelapan kalinya yang diberikan oleh Sido Muncul. Pertama kalinya Sido Muncul memberikan di Cipete Selatan, Jakarta untuk 13 anak, kemudian Kabupaten Semarang sebanyak 76 anak, Kabupaten Gianyar Bali 100 anak, melalui RSI Jakarta Cempaka Putih 40 anak, kembali di Kabupaten Semarang 95 anak, melalui RS Unjani Cimahi 150 anak, melalui Polrestabes Bandung 100 anak, dan terakhir di Jonggol, Bogor 170 anak. Total yang telah dibantu oleh Sido Muncul berjumlah 744 anak. 

    Bantuan ini diharapkan dapat menurunkan angka penderita stunting sehingga terbentuk generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas stunting.

  • Dalam Kondisi Mabuk, Pria di Ciputat Ancam Bunuh Adik Kandung Karena Hal Sepele – Halaman all

    Dalam Kondisi Mabuk, Pria di Ciputat Ancam Bunuh Adik Kandung Karena Hal Sepele – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Seorang pria berinisial NA (35) mengancam akan membunuh adik kandungnya MDN (23) menggunakan pisau. 

    Insiden itu terjadi di kediaman mereka di kawasan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. 

    Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sidiq menyebut kejadian berawal saat NA pulang ke rumahnya pada Sabtu (15/3/2025) malam. 

    NA pulang dalam kondisi mabuk berat.

    Dari keterangan yang diperoleh MDN melihat kakaknya pulang dan mengenakan jaket miliknya. 

    MDN kemudian menegur dengan suara tinggi yang menyebabkan emosi NA tak terbendung.

    “Pelaku merasa kesal sehingga melakukan pemukulan kepada pelapor,” ucap Bambang dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2025). 

    Tidak terima dipukul sang kakak, MDN melakukan perlawanan hingga akhirnya terjadi perkelahian. 

    Kemudian saksi NI datang dan berusaha memisahkan pelaku dengan pelapor. 

    Setelah dilerai MDN keluar dari rumah. 

    Pada saat yang sama pelaku NA mengambil pisau yang ada di dapur dan mengejar adik kandungnya sendiri dengan mengancam akan membunuhnya. 

    “Pelapor melarikan diri dan pelaku mengejar pelapor dengan membawa pisau sambil mengancam akan membunuh pelapor,” ujar Bambang. 

    “Selanjutnya sekira pukul 00.22 WIB pelapor melakukan pengaduan ke 110,” imbuhnya. 

    Mendapat laporan itu, tim kepolisian dari Polsek Ciputat Timur langsung mendatangi lokasi kejadian sekitar pukul 01.30 WIB. 

    Polisi berhasil mengamankan pelaku tanpa perlawanan dan membawanya ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

    Setelah dimediasi oleh pihak kepolisian, MDN akhirnya memilih berdamai dengan sang kakak. 

    Keduanya menandatangani surat kesepakatan damai dan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.

    Pihak kepolisian mengimbau bahwa konsumsi alkohol secara berlebihan dapat memicu tindakan agresif yang berujung pada tindak kriminal. 

    Masyarakat diminta untuk lebih bijak dalam menjaga hubungan keluarga dan lingkungan sosial demi keamanan bersama.

  • Tak Terima Ditegur Gegara Jaket, Pria Mabuk di Ciputat Ancam Bunuh Adik

    Tak Terima Ditegur Gegara Jaket, Pria Mabuk di Ciputat Ancam Bunuh Adik

    Jakarta

    Seorang pria berinisial NA (35) mengancam membunuh adik kandungnya MDN (23) dengan pisau usai tak terima ditegur karena jaket. Peristiwa itu terjadi saat NA pulang ke rumah dalam kondisi mabuk.

    Adapun peristiwa itu terjadi di rumah mereka di kawasan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sidiq menyebut kejadian itu bermula saat NA pulang ke rumahnya pada Sabtu (15/3) malam.

    MDN melihat kakaknya pulang dan mengenakan jaket miliknya. Tak suka barang miliknya dipakai, MDN menegur dengan suara tinggi yang menyebabkan NA kesal dan terjadi pemukulan.

    “Sekira jam 00.00 WIB pelapor MDN sedang di rumahnya, kemudian datang pelaku (NA) yang merupakan kakak kandungnya dalam keadaan mabuk dengan mengenakan jaket milik pelapor,” kata Bambang dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2025).

    “Pelapor menegur pelaku dengan nada tinggi, membuat pelaku merasa kesal sehingga melakukan pemukulan kepada pelapor,” lanjutnya.

    Tidak terima dipukul sang kakak, MDN melakukan perlawanan hingga akhirnya terjadi perkelahian. Kemudian saksi datang dan berusaha memisahkan pelaku dengan pelapor.

    “Pelapor melarikan diri dan pelaku mengejar pelapor dengan membawa pisau sambil mengancam akan membunuh pelapor. Selanjutnya sekira pukul 00.22 WIB pelapor melakukan pengaduan ke 110,” ujarnya.

    Mendapat laporan tersebut, tim kepolisian dari Polsek Ciputat Timur langsung mendatangi lokasi kejadian sekitar pukul 01.30 WIB. Polisi berhasil mengamankan pelaku tanpa perlawanan dan membawanya ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

    “Kami imbau masyarakat agar menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Jika ada situasi yang membahayakan, segera laporkan ke polisi agar bisa ditangani dengan cepat,” ujar Bambang.

    Dia juga mengingatkan bahwa konsumsi alkohol secara berlebihan dapat memicu tindakan agresif yang berujung pada tindak kriminal. Masyarakat diminta untuk lebih bijak dalam menjaga hubungan keluarga dan lingkungan sosial demi keamanan bersama.

    (ond/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kasus DBD tinggi, Warga Kembangan diminta tingkatkan PSN

    Kasus DBD tinggi, Warga Kembangan diminta tingkatkan PSN

    Jakarta (ANTARA) – Warga Kembangan, Jakarta Barat diminta untuk meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menyusul kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu mencapai 125 kasus selama periode Januari hingga Maret 2025.

    “Selain curah hujan, kesadaran masyarakat untuk melaksanakan PSN masih perlu ditingkatkan lagi. Pada kegiatan pengawasan itu, masih ditemukan jentik nyamuk di rumah warga (Kembangan),” ujar Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Rosvita Nur Aini di Jakarta, Jumat.

    Untuk menanggulangi penularan kasus DBD, kata Rosvita, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melaksanakan berbagai upaya, seperti memaksimalkan peran kader jumantik dalam melaksanakan “Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik”, dan kegiatan pemberantasan sarang Nyamuk (PSN) yang rutin dilaksanakan 1-2 kali seminggu.

    “Upaya lainnya itu ‘Gerebek PSN’ (pengawasan) setiap hari Jumat dengan menggandeng lintas sektor, sosialisasi tentang bahaya DBD ke warga melalui media sosial, penyuluhan dan pembagian leaflet serta implementasi teknologi nyamuk ber-wolbachia,” ujar Rosvita.

    Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan Cempaka Putih, Pasar Rebo, Mampang Prapatan, Kelapa Gading, dan Kembangan menjadi fokus perhatiannya karena tingkat risiko penularan DBD masih tinggi.

    Untuk penanggulangannya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyusun sejumlah strategi meliputi penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan.

    Kemudian, peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue melalui peningkatan kapasitas petugas penyediaan logistik dan sarana di fasilitas kesehatan, dan penguatan surveilens dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dinkes DKI fokus atasi peningkatan kasus DBD di beberapa kecamatan

    Dinkes DKI fokus atasi peningkatan kasus DBD di beberapa kecamatan

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akan fokus untuk menangani peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di beberapa kecamatan di Jakarta.

    “Kecamatan yang selalu menduduki 10 besar jumlah kasus DBD dari tahun 2022 hingga 2025 adalah Cempaka Putih, Pasar Rebo, Mampang Prapatan, Kelapa Gading, dan Kembangan,” kata Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Berdasarkan data 10 tahun terakhir, puncak kasus DBD tahunan didominasi terjadi pada April seiring dengan peralihan musim, peningkatan suhu udara, dan curah hujan.

    Oleh karena itu, Dinkes DKI Jakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus DBD.

    Dinkes DKI Jakarta, kata Ani, telah menyusun strategi penanggulangan DBD yang komprehensif yang meliputi penguatan manajemen vektor yang efektif aman, dan berkesinambungan; peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue melalui peningkatan kapasitas petugas penyediaan logistik dan sarana di fasilitas kesehatan; dan penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif.

    Strategi lainnya, yakni peningkatan pelibatan masyarakat yang berkesinambungan; penguatan komitmen pemerintah, kebijakan manajemen program, dan kemitraan; serta pengembangan kajian, intervensi, inovasi, dan riset.

    Dinkes DKI Jakarta, lanjut dia, telah melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak di 23 kelurahan terdampak banjir. Selain itu, juga dilakukan monitoring PSN di 82 wilayah lainnya.

    Ani juga menekankan pentingnya monitoring rutin, terutama di daerah yang rawan banjir.

    “Sebagian besar jentik ditemukan di luar rumah seperti di ban bekas, pot tanaman, barang dan lain-lain. Kami telah melakukan larvasidasi dan fogging,” kata Ani.

    Untuk meningkatkan imunitas anak-anak, Dinkes DKI Jakarta akan memulai program vaksinasi dengue pada Agustus 2025. Targetnya adalah 10.000 anak usia setara kelas 3 SD di wilayah Jakarta Timur. Program tersebut rencananya akan dimulai pada bulan Agustus 2025.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Yamaha Gear 125 Lawas Masih Dijual, Segini Harganya

    Yamaha Gear 125 Lawas Masih Dijual, Segini Harganya

    Jakarta

    Meski versi terbarunya sudah meluncur, namun Yamaha Gear 125 generasi pertama masih dijual di Indonesia. Berapa harganya dan benarkah ada promo khusus dari produsen?

    Rifki Maulana selaku Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan, Yamaha Gear 125 lawas yang masih dijual di Tanah Air merupakan versi termurah atau standar. Dia memastikan, tak ada promo atau potongan harga untuk motor tersebut.

    “Model lama masih kita jual tapi varian terendah. Bukan ngabisin stok, tapi memang masih diproduksi. Makanya nama (produknya) kita bedakan, itu (yang lama) Gear 125 aja, kalau ini Gear Ultima Hybrid,” ujar Rifki Maulana saat ditemui di Bandung, Jawa Barat.

    “Nggak ada (diskon) karena itu (Gear generasi pertama) memang masih dijual. Diskon biasanya kewenangan dealer,” tambahnya.

    Yamaha Gear 125 Generasi Pertama. Foto: Doc. Septian Farhan Nurhuda – detikOto

    Ketika berkunjung ke dealer flagship Yamaha di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Yamaha Gear generasi pertama memang terlihat masih ditampilkan. Kendaraan tersebut dibanderol Rp 19,04 juta atau Rp 500 ribuan lebih murah dibandingkan Yamaha Gear Ultima varian termurah.

    Yamaha Gear 125 generasi pertama sudah meluncur di Indonesia sejak tahun 2020. Kendaraan tersebut butuh waktu lima tahun untuk mendapat pembaruan total atau besar-besaran.

    Spesifikasi Yamaha Gear 125 Lawas

    Berbeda dengan model baru, Yamaha Gear 125 lawas belum menggunakan mesin ‘hybrid’. Kuda besi tersebut masih mengadopsi mesin 124,9cc berpendingin udara dengan muntahan tenaga 7 kw dan torsi 9,5 Nm.

    Yamaha Gear 125 Generasi Pertama. Foto: Doc. Septian Farhan Nurhuda – detikOto

    Menariknya, mesin Yamaha Gear 125 lawas lebih bertenaga dibandingkan model terbaru. Namun, torsinya memang lebih kecil.

    Soal fitur, Yamaha Gear 125 generasi pertama jauh tertinggal dibandingkan model terbaru. Sebab, tunggangan tersebut belum punya panel instrumen digital, konektivitas Y-Connect, answer back system, dan handle besi tambahan di bagian belakang.

    Sementara pilihan warnanya ada lima, yakni biru, cyan, hitam, merah dan coklat.

    (sfn/dry)