kab/kota: Cempaka Putih

  • Polisi kejar pelaku pencurian terhadap anak Baduy Dalam 

    Polisi kejar pelaku pencurian terhadap anak Baduy Dalam 

    Jakarta (ANTARA) – Petugas Kepolisian sedang mengejar pelaku pencurian dengan kekerasan yang menimpa R (15), seorang anak dari Suku Baduy Dalam.

    “Pelaku masih dalam pengejaran dan polisi terus memburu pelaku dengan upaya maksimal. Petugas Kepolisian bekerja keras untuk menyelidiki kasus tersebut,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, langkah awal penyelidikan telah dilakukan, termasuk pemeriksaan saksi dan penelusuran berbagai petunjuk di lokasi kejadian.

    Pada Minggu (26/10) sekitar pukul 04.00 WIB di Jalan Pramuka, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, korban R menjadi sasaran penodongan oleh pelaku tak dikenal yang menyebabkan kerugian materi dan trauma psikologis.

    Untuk menindaklanjuti kasus tersebut, Polsek Cempaka Putih, Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) melakukan koordinasi untuk memulai penyelidikan di Rumah Singgah Provinsi Banten, Tebet Timur, Jakarta Selatan, pada Rabu.

    Dia sangat prihatin atas kejadian yang menimpa korban. “Apalagi korban masih di bawah umur dan berasal dari komunitas adat,” ujarnya.

    Polres Metro Jakpus bersama Polsek Cempaka Putih akan berusaha semaksimal mungkin mengungkap kejadian tersebut.

    Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Pengky Sukmawan menekankan pentingnya perlindungan bagi korban.

    Pihaknya bekerjasama dengan tim terkait agar korban mendapat pendampingan penuh, baik mental maupun sosial. “Kami ingin memastikan korban merasa aman dan didampingi sepenuhnya,” ujar Kapolsek.

    Hingga kini, kasus masih dalam tahap penyelidikan intensif. Kepolisian terus mengumpulkan keterangan dan menelusuri berbagai petunjuk untuk mengidentifikasi pelaku kasus penodongan tersebut.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harapan Korban Ledakan SMAN 72 dalam Secarik Surat Tulis Tangan

    Harapan Korban Ledakan SMAN 72 dalam Secarik Surat Tulis Tangan

    Jakarta

    Sejumlah korban ledakan di SMAN 72, Jakarta Utara masih menjalani perawatan di rumah sakit. Salah satu korban berpesan dalam secarik kertas agar kasus ledakan diusut sampai tuntas.

    Pesan itu dituliskan oleh satu satu ayah dari korban ledakan bernama Lukman Hafiz (16). Kondisinya saat ini belum bisa berbicara karena dipasang ventilator.

    Andri, ayah korban bahkan menyampaikan, putranya hari ini menjalani operasi kedua. Pesan yang dituliskan Lukman kepada ayahnya adalah ‘Tolong, Ma, Ayah. Ini harus diusut’.

    Andri menunjukkan pesan itu kepada wartawan, Selasa (11/11/2025), di sela menemani Lukman di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Andri menerangkan maksud pesan anaknya yakni meminta pertolongan Polisi agar kasus ledakan diusut secara terbuka.

    “Semua seluruh pihak kepolisian. Mau Polres, mau Kapolda, mau Kapolri. Saya minta diusut karena itu permintaan dari anak saya,” jelasnya.

    Menurut Andri, pengusutan kasus ini akan memberi harapan dan semangat kepada anaknya yang masih terbaring di rumah sakit. Dia ingin pelaku agar bisa diketahui segera.

    “Perlu orang tua korban ini tahu biar saya sampaikan ke anaknya, biar dia lebih semangat lagi buat sembuh. Jadi jangan gak usah ditutupi. Kalau bisa terbuka lah. Sampai sekarang pelakunya juga gak tahu ke mana lah, apa dia di sini, apa dia masih hidup apa gimana,” katanya.

    Lukman Alami Luka Bakar 40 Persen

    Andri bercerita Lukman berada dekat dengan pusat ledakan. Ledakan membuat wajah dan sebagian badan putranya terbakar.

    “Kata dokter bilang, dari keseluruhan tubuh itu berapa persen ya. Cuma kalau saya lihat ada sekitar 30-40 persen ada. Jadi di bagian sebelah kiri itu kena semua dari kepala sini sampai kaki sini. Pokoknya bagian kiri itu semuanya kena,” kata Andri.

    Andri mengatakan luka bakar yang dialami Lukman sangat serius karena sampai membuat otot dan tulang kakinya terlihat. Lukman kini sudah dalam keadaan sadar.

    “Ini operasi yang kedua hari ini. Insyaallah operasinya jam 4 kata dokter janjiannya. Yang pertama sekali hari ini operasinya bagian yang dibahas itu bagian kulitnya dulu yang luka kulit, karena luka bakar di kulit. Cuman kata dokter luka bakarnya itu parah banget,” ungkapnya.

    Andri kemudian menceritakan reaksinya ketika menerima informasi anaknya menjadi korban ledakan. Dia tidak mengira ledakan itu dipicu oleh bom.

    “Saya tidak ada perasaan apa-apa. Maksudnya kaget atau apa. Karena kan dia bilang itu cuma ada ledakan doang. Katanya di sekolah itu ada ledakan. Saya juga nggak tahu. Kayak itu ternyata nyampai di sini itu bom,” kata dia.

    Andri seketika kaget dan panik mendengar hal tersebut. “Posisi ya itu dekat bomnya, bomnya di sini. Sebelah sini (menunjuk kiri belakang). Pokoknya di samping belakang sedikit, sebelah kiri bomnya,” katanya.

    Satu Korban Jalani Cangkok Kulit

    Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih Pradono Hangdojo menyampaikan masih ada 11 korban ledakan yang masih dirawat. Dia mengatakan salah satu korban masih berada di ICU dan akan menjalani cangkok kulit atau skin grafting akibat luka bakar parah.

    “Adapun yang di ICU kondisinya memang masih cukup parah dan serius, jadi belum bisa pindah ke ruang anak biasa. Saat ini penanganannya dilakukan secara multidisipliner, ini meliputi dokter anestesi konsultan intensive care,” kata Pradono.

    Dia mengatakan korban yang dirawat intensif dipantau langsung oleh enam dokter spesialis, yaitu bedah ortopedi, bedah plastik, paru, mata, THT, dan bedah mulut. Korban juga dipantau spesialis penunjang seperti radiologi, patologi, mikrobiologi, dan rehab medik.

    “Kondisinya saat ini sudah bisa merespons dan sedang dilakukan tindakan-tindakan termasuk rencana untuk kemungkinan dilakukan skin grafting ya untuk luka bakar yang terjadi pada bagian muka dan bagian yang lainnya,” jelasnya.

    Pradono menerangkan korban luka bakar grade 3 tidak bisa dipulihkan secara alami. Dia menyebut korban akan dibantu dengan tindakan medis untuk mengembalikan kulitnya.

    “Kalau dibiarkan untuk sembuh secara alami, biasanya tidak bisa dan terjadi namanya sebuah scar tissue ya atau cicatrix, dan itu bisa menimbulkan bukan hanya masalah kosmetik, tapi juga masalah fisiologi dan biasanya dilakukan skin grafting atau tandur kulit, diambil dari tempat yang lain dan kemudian dipindahkan,” ujarnya.

    Pradono menyebut korban yang mengalami trauma pendengaran akibat ledakan juga bertambah. Dokter akan mengecek langsung kondisi korban.

    “Saya ingin merevisi ini karena sebelumnya dikatakan masalah gangguan pendengaran sekitar 75 persen tapi ternyata lebih dari 90 persen ada gangguan pada pendengaran karena trauma akustik ya, akibat suara yang dahsyat yang keluar dari sana,” katanya.

    “Sekarang sedang dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh termasuk di situ adalah pemeriksaan audiometri kemudian juga pemeriksaan endoskopi telinga dan untuk dilakukan foto ya, bagaimana kondisi perforasi atau bolong pada gendang telinga,” jelas dia.

    Pradono menyebut dokter masih memeriksa berapa korban yang mengalami gangguan gendang telinga. Dia menyebut tindakan medis akan disesuaikan dengan kondisi yang dialami korban.

    “Biasanya, kalau di bawah 50 persen, dalam 2 minggu itu biasanya bisa mengecil atau menutup secara alamiah. Namun, kalau sudah 100 persen, biasanya susah. Nah, ini yang sedang kita lakukan asesmen,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 3

    (idn/idn)

  • Orang Tua Siswa Korban Ledakan SMAN 72 Masih Menanti Pihak Sekolah Datang

    Orang Tua Siswa Korban Ledakan SMAN 72 Masih Menanti Pihak Sekolah Datang

    Jakarta

    Orang tua siswa korban ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Andri, meminta pihak sekolah bertanggung jawab dan menemuinya. Andri mengatakan saat ini anaknya masih terbaring di ICU akibat luka bakar yang dialaminya.

    “Saya buat hari ini sampai detik ini saya mengharap pihak yang bertanggung jawab pertama sekali itu kan pihak sekolah. Saya dari kemarin sampai detik hari ini saya menunggu pihak sekolah, pihak sekolah yang datang buat temuin saya,” kata Andri kepada wartawan di sela-sela menemani anaknya di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).

    Menurutnya, insiden ledakan tersebut harus menjadi tanggung jawab pihak sekolah lantaran berada di lingkungan sekolah. Dia meminta pihak sekolah untuk menjawab keresahan para orang tua korban.

    “Itu kan tanggung jawab mereka. Kalau saya boleh katakan kalau anak saya tidak sekolah di situ berarti kan anak saya tidak kena. Berarti dia yang punya masalah sama saya bukan saya yang punya masalah sama dia,” tegasnya.

    Andri berharap pihak sekolah segera menemuinya. Dia pun mengancam akan membawa ke jalur hukum, jika pihak sekolah tak datang menemuinya.

    Andri menerima kabar bahwa Kepala Sekolah masih trauma, sehingga belum mengeluarkan pernyataan ke media atau menghubungi keluarga korban secara langsung. Namun, dia menilai trauma yang dialami Kepala Sekolah tak seberat yang dirasakan oleh korban dan keluarganya.

    “Dia bilang, wali kelasnya hari ini mau kunjungan, seperti itu. Cuma kan kemarin saya dapet info karena udah diliput sama teman-teman media juga, ya dia bilang ya seperti itu. ‘Kepala sekolahnya masih trauma’. Dia bilang kepala sekolah masih trauma. Saya sebagai orang tua berapa kali dia trauma, saya bisa seribu kali atau sepuluh kali trauma dari dia,” katanya.

    Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, mengatakan total ada 96 korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut). Sebanyak 3 orang di antaranya mengalami luka berat.

    “Total korban akibat peristiwa tersebut tercatat sebanyak 96 orang dengan rincian 67 orang luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 orang luka berat,” kata Irjen Asep dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

    Dia mengatakan jumlah korban ini mengalami sedikit penambahan dari data awal karena ada beberapa siswa yang baru melaporkan keluhan luka dan gangguan pendengaran setelah beberapa hari kejadian. Untuk diketahui, ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi pada Jumat (7/11) siang saat prosesi salat Jumat.

    (amw/amw)

  • Polisi: Pelaku Ledakan di SMAN 72 sebagai Anak Berkonflik Hukum

    Polisi: Pelaku Ledakan di SMAN 72 sebagai Anak Berkonflik Hukum

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya resmi menyatakan status pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara sebagai anak berkonflik hukum (ABH).

    Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengatakan bahwa pelaku peledakan SMAN 72 tersebut diduga memiliki sifat tertutup dan jarang bergaul dengan orang lain.

    “Dari keterangan yang kami himpun Anak yang Berkonflik dengan Hukum [ABH] yang terlibat dikenal pribadi tertutup dan jarang bergaul,” ujar Asep di Polda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).

    Asep juga mengemukakan bahwa ABH ini memiliki ketertarikan dengan konten kekerasan dan hal-hal yang ekstrem.

    Hal tersebut bisa diketahui dari hasil analisis digital forensik terhadap ponsel milik pelaku ledakan ini.

    “[Pelaku] tertarik konten kekerasan dan hal ekstrem,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, kasus ledakan ini terjadi di SMAN 72 Jakarta Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) sekitar 12.15 WIB. Saat olah TKP, petugas kepolisian telah menemukan ada tujuh peledak, empat di antaranya telah meledak.

    Kemudian, berdasarkan data terakhir yang diungkap kepolisian, total ada 96 korban dari peristiwa itu. Puluhan korban ini langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Misalnya, RS Islam Cempaka Putih, RS Yarsi hingga RS Pertamina. 

    Sementara dari korban berstatus siswa SMAN 72 yang hampir mencapai seratus orang itu, sebagian telah dipulangkan ke kediamannya masing-masing.

  • 8
                    
                        Polisi Tetapkan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum
                        Megapolitan

    8 Polisi Tetapkan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum Megapolitan

    Polisi Tetapkan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polda Metro Jaya menetapkan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH).
    ABH diduga kuat terlibat dalam peristiwa ledakan pada Jumat (7/11/2025) lalu.
    Kesimpulan ini diperoleh dari hasil pemeriksaan saksi dan analisis sejumlah barang bukti yang dikumpulkan penyidik, baik dari tempat kejadian perkara (TKP) maupun dari rumah ABH.
    “Berdasarkan keterangan saksi terdapat dugaan ada perbuatan melawan hukum yang patut diduga melanggar norma hukum,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).
    Iman menjelaskan, penyidik menduga tindakan ABH dipicu oleh dorongan emosional dan rasa keterasingan yang dirasakan pelaku dalam kehidupan sehari-harinya.
    “Bahwa yang bersangkutan ini terdapat dorongan untuk melakukan peristiwa hukum tersebut merasa sendiri, merasa tidak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya, baik di keluarga, tempat tinggal, maupun sekolah. Ini jadi perhatian juga untuk menyikapi hal tersebut,” jelas Iman.
    Ia menambahkan, temuan ini menjadi perhatian polisi, terutama terkait pentingnya dukungan psikologis bagi anak agar tidak menyalurkan tekanan emosionalnya dalam bentuk tindakan berbahaya.
    Ledakan terjadi pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta, yang berlokasi di kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
    Peristiwa itu terjadi saat para siswa dan guru sedang melaksanakan salat Jumat di masjid sekolah.
    Menurut keterangan sejumlah saksi, suara ledakan pertama terdengar saat khotbah sedang berlangsung, disusul suara ledakan kedua yang diduga berasal dari arah berbeda.
    Berdasarkan data Posko Pelayanan Polri di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, hingga Senin (10/11/2025) pukul 09.50 WIB, tercatat 96 korban yang dirawat di tiga rumah sakit di Jakarta Pusat.
    Secara keseluruhan, 67 korban telah diperbolehkan pulang, sementara 29 lainnya masih menjalani perawatan medis di tiga rumah sakit tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Ledakan SMAN 72 Alami Gendang Telinga Bolong, Begini Peluang Pulihnya

    Korban Ledakan SMAN 72 Alami Gendang Telinga Bolong, Begini Peluang Pulihnya

    Jakarta

    Insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading menyebabkan puluhan korban mengalami luka terutama gendang telinga pecah. Dokter berbicara peluang sembuh bagi korban yang mengalami gendang telinga pecah.

    “Memang tidak akan pulih 100 persen tidak akan sempurna namun misalnya terjadi bolong apabila ditangani lebih awal ya, dalam 2 minggu atau golden periodnya maka peluangnya untuk berhasil lebih baik, itu yang sedang kita usahakan agar itu bisa berjalan dengan cepat,” kata Dirut RS Cempaka Putih Pradono Handojo kepada wartawan di RSI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).

    Pradono menjelaskan saat ini ada 11 korban ledakan yang masih menjalani perawatan di RSI Cempaka Putih. Adapun 90 persen korban mengalami trauma pendengaran.

    “Beberapa sudah (diperiksa) tapi kan ini jumlahnya cukup banyak ya karena bukan saja yang 11 nih, kan ada juga yang kemarin kondisinya baik terus pulang dan berobat ke poli dan kemudian sekarang kita usahakan endoskopi tadi,” katanya.

    Pradono menjelaskan, gendang telinga korban dapat menutup secara alamiah jika kondisi bolongnya hanya 50 persen. Namun, jika kerusakan gendang telinga capai 100 persen akan sulit untuk ditangani.

    Sementara itu, korban yang dirawat di ruangan ICU menderita luka bakar parah. Pradono menuturkan luka bakar korban berada dalam kategori grade tiga atau serius.

    Dia menyebut efek jangka panjang luka itu umumnya tak akan sembuh kembali secara alami. Nantinya korban akan dibantu dengan tindakan medis untuk mengembalikan kulitnya.

    “Kalau dibiarkan untuk sembuh secara alami biasanya tidak bisa dan terjadi namanya sebuah scar tissue ya atau sicatrix, dan itu bisa menimbulkan bukan saja masalah kosmetik tapi juga masalah fisiologik dan biasanya dilakukan skin grafting atau tandur kulit diambil dari tempat yang lain dan kemudian dipindahkan,” ungkap dia.

    (idn/idn)

  • Polisi Pastikan Pelaku Ledakan SMAN 72 Tak Anti-Islam: Murni Dorongan Sendiri

    Polisi Pastikan Pelaku Ledakan SMAN 72 Tak Anti-Islam: Murni Dorongan Sendiri

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya memastikan terduga pelaku dalam kasus ledakan SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara tidak anti-Islam.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan perbuatan pelaku dalam peristiwa ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta itu murni dari dorongan diri sendiri.

    “Jadi, jangan sampai dipikirkan, oh, ini menjadi anti-Islam, terus ataupun ini memang perbuatan murni berangkat dari dirinya sendiri,” ujar Budi kepada wartawan, dikutip Selasa (11/11/2025).

    Dia menambahkan bahwa hingga saat ini juga kepolisian belum menemukan adanya keterlibatan kelompok terorisme manapun pada peristiwa ini. Namun demikian, hal tersebut masih dianalisis oleh tim Densus 88.

    Di samping itu, Budi menjelaskan dorongan pelaku melakukan perbuatannya itu lantaran tekanan yang terakumulasi dari lingkungannya. 

    “Ini yang membuat jadi akumulasi yang harus kita berempati, makanya kita harus menjaga,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, terduga pelaku merupakan anak berhadapan hukum (ABH). Dia diduga merupakan siswa SMAN 72 Jakarta. Berdasarkan historis aktivitas di internet, terduga pelaku kerap mengunjungi forum darkweb.

    Adapun kasus ledakan ini terjadi di SMAN 72 Jakarta Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) sekitar 12.15 WIB. Saat olah TKP, petugas kepolisian telah menemukan ada tujuh peledak, empat di antaranya telah meledak.

    Kemudian, berdasarkan data terakhir yang diungkap kepolisian, total ada 96 korban dari peristiwa itu. Puluhan korban ini langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Misalnya, RS Islam Cempaka Putih, RS Yarsi hingga RS Pertamina. 

    Sementara, dari korban yang hampir mencapai seratus orang itu, sebagian telah dipulangkan ke kediamannya masing-masing.

  • Wacana Pembatasan Game PUBG di Indonesia

    Wacana Pembatasan Game PUBG di Indonesia

    Jakarta

    Pemerintah berencana membatasi game online Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG) buntut ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan kajian awal tim Komdigi menemukan unsur kekerasan hingga kriminal dalam game PUBG.

    “Jika ditanya khusus untuk PUBG, kajian awal tim Komdigi menemukan unsur kekerasan dan penampakan senjata yang realistis, penggunaan bahasa, unsur kriminal, serta adegan-adegan horor seperti darah dan ancaman,” ujar Meutya, dilansir dari detikinet, Senin (10/11/2025).

    “Dengan begitu, game tersebut cenderung masuk dalam kategori usia 18+,” lanjutnya.

    Meutya mengatakan pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Pelindungan Anak di Ranah Digital (PP Tunas). Regulasi yang diluncurkan Maret lalu itu mewajibkan semua platform digital, termasuk game online, untuk menerapkan verifikasi dan pembatasan usia berdasarkan profil risiko pengguna.

    “Gaming online menjadi salah satu klaster di PP ini yang secara khusus masuk dalam pengaturan, sehingga fitur berisiko tinggi, misalnya interaksi anonim, pembelian impulsif, atau konten kekerasan dan sensitif, dibatasi atau dimatikan pada layanan yang banyak digunakan anak,” jelas Meutya.

    Selain PP Tunas, pemerintah sudah meluncurkan kebijakan Indonesia Game Rating System (IGRS) sejak Oktober. Sistem ini mewajibkan setiap gim yang beredar di Indonesia untuk menampilkan klasifikasi usia dan konten secara jelas, sehingga sesuai dengan profil pengguna.

    Terkait rencana pembatasan PUBG dan game serupa, Meutya menegaskan pihaknya akan melakukan kajian menyeluruh sebelum mengambil langkah tegas.

    “Pemerintah tentu memahami industri game menjadi industri penting dan strategis dalam mendongkrak ekonomi, sehingga akan saksama melihat satu kasus game dengan lainnya,” sambung Meutya.

    KPAI Dukung Game PUBG Dibatasi

    Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendukung wacana pemerintah melakukan pembatasan gim PUBG. Mereka sepakat untuk gim bernuansa perang dan kekerasan itu diatur.

    “Ya, kalau memang, kalau untuk proteksi anak ya harus gitu. Harus diatur,” kata Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah kepada wartawan setelah menjenguk korban di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

    Dia menerangkan, pihaknya akan menggelar rapat khusus untuk membahas soal itu. Mereka ingin ada proteksi untuk anak saat berselancar di dunia maya.

    “Dua hal yang akan jadi konsentrasi kita. Yang pertama terkait dengan perlindungan anak di dunia siber, kaitannya dengan bagaimana apa namanya, peningkatan atau penguatan pengawasan anak-anak, perlindungan anak dari konten-konten negatif di dunia siber. Yang kedua terkaitannya dengan perundungan,” jelas dia.

    Pakar: Jangan Tergesa-gesa

    Rencana pembatasan game bertema peperangan ini kemudian memunculkan berbagai reaksi publik tentang dampak game. Salah satunya datang dari Lukman Hakim selaku Dosen Informatika Universitas Muhammadiyah Surabaya.

    Lukman menilai jika langkah pemerintah menunjukkan niat baik untuk melindungi generasi muda dari pengaruh negatif hiburan digital. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tidak diambil secara tergesa-gesa.

    “Langkah ini harus dilaksanakan dengan hati-hati, berbasis bukti, dan seimbang agar tidak sekadar menjadi respons emosional, tetapi menjadi bagian dari strategi pembinaan digital yang integratif,” jelas Lukman dalam laman UM Surabaya, Senin (10/11/2025)

    Menurutnya, game online seperti PUBG kerap menjadi bentuk pelarian psikologis bagi remaja yang mengalami tekanan emosional atau sosial. Menyalahkan game sebagai akar masalah berisiko menutup pandangan terhadap isu yang lebih mendasar yaknilemahnya sistem deteksi dini terhadap stres, depresi, dan kekerasan sosial di sekolah.

    PUBG Diblokir di Sejumlah Negara

    Sebagai informasi, beberapa negara malah sudah ada yang memblokir game PUBG Mobile. Kebanyakan alasannya adalah karena game ini dianggap memicu munculnya kekerasan di kalangan pengguna muda, seperti dikutip detikINET dari Hindustan Times, Senin (10/11/2025).

    Negara-negara yang memblokir PUBG Mobile itu antara lain adalah Afghanistan, Bangladesh, India, Nepal, Yordania, dan bahkan China (negara asal PUBG). Berikut negara-negara yang sudah menerapkan pelarangan terhadap PUBG Mobile:

    – Afghanistan: Afghanistan melalui badan regulator telekomunikasi ATRA sempat menangguhkan PUBG Mobile setelah melakukan konsultasi dengan berbagai pihak mulai dari kementerian, psikolog, kepala sekolah, hingga pakar keamanan siber. Pemerintah menilai game ini memberi dampak sosial yang meresahkan dan perlu dievaluasi.

    – Bangladesh: Mahkamah Tinggi Bangladesh pada 2022 memerintahkan pelarangan PUBG dan Free Fire karena dianggap sebagai ‘aplikasi destruktif’ yang merusak perilaku anak-anak. Pemerintah setempat menilai game tersebut menyebabkan kecanduan dan menurunkan performa akademik pelajar.

    – India: India termasuk negara pertama yang mengambil langkah tegas terhadap PUBG Mobile. Pemerintah memblokir game ini pada 2020 bersama puluhan aplikasi lain yang berafiliasi dengan China, dengan alasan keamanan nasional dan perlindungan data pengguna.
    Namun, PUBG kemudian kembali ke pasar India dalam versi khusus bernama Battlegrounds Mobile India (BGMI) yang dikelola oleh Krafton, pengembang asal Korea Selatan, tanpa keterlibatan langsung Tencent.

    – Nepal: PUBG juga sempat diblokir di Nepal setelah keputusan pengadilan distrik Kathmandu menanggapi gugatan publik terkait dampak negatif game terhadap anak-anak. Namun, Mahkamah Agung Nepal kemudian membatalkan pelarangan tersebut, menilai keputusan itu melanggar kebebasan berekspresi dan hak bermain.

    – Yordania: Pemerintah Yordania melarang PUBG Mobile pada 2019 dengan alasan dampak sosial negatif, termasuk meningkatnya perilaku agresif dan kasus intimidasi di kalangan remaja.

    – China: Meskipun game versi global tidak tersedia, versi lokal ‘Game for Peace’ diluncurkan yang sesuai dengan regulasi domestik di China.

    Saksikan pembahasan selengkapnya hanya di program detikPagi edisi Selasa (11/11/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

    “Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!”

    (vrs/vrs)

  • DKI kemarin, larangan “bully” hingga pembatasan “game online”

    DKI kemarin, larangan “bully” hingga pembatasan “game online”

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar Jakarta pada Senin (10/11) masih layak untuk disimak hari ini, mulai dari Pramono harap tak ada “bully” lagi di lingkup sekolah Jakarta hingga DKI dukung kebijakan pemerintah pusat soal batasi “game online”

    Berikut ulasan selengkapnya:

    1. Pramono harap tak ada “bully” lagi di lingkup sekolah Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berharap tidak ada lagi perundungan atau bullying di lingkungan sekolah di ibu kota.

    “Jadi yang paling utama yang bersifat perundungan atau bullying tidak boleh terulang kembali karena ini bisa menjadi motivasi atau pemicu,” kata Pramono saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Siswa SMAN 72 Jakarta ikuti PJJ dengan materi trauma healing

    Jakarta (ANTARA) – Siswa SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar dari rumah dengan materi trauma healing (pemulihan trauma), Senin.

    Salah satu orang tua siswa SMAN 72 Jakarta Djumiaty Hatong di Jakarta, Senin, mengatakan, dirinya mendampingi sang anak yang merupakan siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta mengikuti pertemuan secara daring dengan materi tentang pemulihan dan persiapan mental peserta didik sebelum kembali ke sekolah.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Kondisi korban ledakan di SMAN 72 yang dirawat di RSIJ membaik

    Jakarta (ANTARA) – Kondisi 13 korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, sudah berangsur membaik dan rata-rata mengalami trauma pada daerah pendengarannya.

    “Yang dirawat 13 orang ini hampir semuanya kondisinya berangsur membaik,” kata Direktur RSIJ Cempaka Putih Jakarta Pusat Pradono Handojo di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    4. DKI dukung kebijakan pemerintah pusat soal batasi “game online”

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait wacana untuk membatasi hingga menutup peredaran sejumlah game online di Indonesia, sebagai buntut tragedi ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, pada Jumat (7/11).

    “Tentunya Pemerintah DKI Jakarta akan memberikan dukungan sepenuhnya apa yang menjadi kebijakan pemerintah (pusat) untuk mengatasi agar persoalan yang terjadi di SMAN 72 tidak terulang kembali,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Seorang pria tewas tenggelam di kali di Jakut diduga terpeleset

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial PB (33) tewas tenggelam diduga terpeleset di kamar mandi yang berada di pinggir kali di Kampung Sepatan, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Minggu (9/11) malam.

    “Pagi ini kami melakukan pencarian dan menemukan jasad korban pada pukul 11.05 WIB,” kata Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Densus 88: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Sering Kunjungi Darkweb

    Densus 88: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Sering Kunjungi Darkweb

    Bisnis.com, JAKARTA — Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri mengungkap aktivitas terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, di Kelapa Gading, Jakarta.

    Juru Bicara Densus 88 АКВР Mayndra Eka Wardhana mengatakan aktivitas terduga pelaku ledakan itu kerap mengunjungi komunitas daring, khususnya di situs gelap atau darkweb.

    Dalam komunitas itu, para anggota kerap membagikan video maupun foto orang yang telah meninggal dunia akibat perang, pembunuhan hingga kecelakaan.

    “Yang bersangkutan kerap mengunjungi komunitas daring yang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia, biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya,” ujar Mayndra saat dikonfirmasi, Senin (10/11/2025).

    Sekadar informasi, terduga pelaku peristiwa ledakan ini telah diamankan oleh polisi. Dia diduga merupakan siswa di SMAN 72 Jakarta. Dia yang sebelumnya dilarikan ke RS Islam Cempaka Putih, kini telah dipindahkan ke RS Polri.

    Adapun, kasus ledakan ini terjadi di SMAN 72 Jakarta Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) sekitar 12.15 WIB. Saat olah TKP, petugas kepolisian telah menemukan ada tujuh peledak, empat di antaranya telah meledak.

    Kemudian, berdasarkan data terakhir yang diungkap kepolisian, total ada 96 korban dari peristiwa itu. Puluhan korban ini langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Misalnya, RS Islam Cempaka Putih, RS Yarsi hingga RS Pertamina. 

    Sementara, dari korban yang hampir mencapai seratus orang itu, sebagian telah dipulangkan ke kediamannya masing-masing.