kab/kota: Cempaka Putih

  • Sosok Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab BRI, Motivator Dekat dengan Pejabat

    Sosok Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab BRI, Motivator Dekat dengan Pejabat

    GELORA.CO –  Terkuak siapa otak dari pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37).

    Sosok otak pembunuhan Ilham Pradipta adalah crazy rich Rimbo Bujang, Jambi, Dwi Hartono alias DH.

    Dwi Hartono alias DH berhasil ditangkap polisi bersama dengan pelaku lainnya YJ dan AA pada Sabtu (23/8/2025) sekira pukul 20.15 WIB di daerah Jawa Tengah.

    Di tempat yang berbeda, polisi juga berhasil menangkap pelaku lain yakni C, di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), Kota Jakarta Utara pada Minggu (24/8/2025) sekira pukul 15.30 WIB.

    Polisi telah menetapkan empat orang aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang bank BUMN tersebut sebagai tersangka.

    Sosok Dwi Hartono

    Dwi Hartono dikenal dengan nama Instagram Klan Hartono.

    Ia dikenal sebagai crazy rich di Rimbo Bujang, Jambi.

    Dwi Hartono dikenal sebagai motivator dan pengusaha, tak heran jika ia sering membagikan beasiswa untuk anak-anak kurang mampu.

    Dwi Hartono juga pernah memberikan beasiswa ke korban pemerkosaan yang kasusnya ditangani oleh Hotman Paris.

    Beredar kabar Dwi Hartono memiliki sebuah rumah mewah di kawasan Kompleks Perumahan Kota Wisata, tepatnya di Jalan San Fransisco, Blok Q1 No. 8 dan 9.

    Rumah tersebut berada di pinggir jalan yang menjadi akses utama.

    Dwi Hartono pernah viral beberapa tahun silam karena mampu membeli helikopter.

    Pada tahun 2021, Dwi Hartono sempat menceritakan jejak karirnya yang jatuh bangun.

    “Sembilan tahun yang lalu saya tak punya apa-apa. Tidak punya rumah, mobil bahkan usaha,” kata Dwi Hartono Minggu (10/10/2021) lalu dikutip dari Tribun Jambi.

    Dwi mengaku bahwa mengawali usaha dia mencoba peruntungan dengan membuka rental PS2 di Semarang.

    Tak berhasil di sana, dia mencoba membuka usaha kuliner seperti membuka warteg hingga warung lesehan ayam penyet.

    Namun usahanya bangkrut, orang tuanya pun lepas tangan.

    Tapi bagi Dwi Hartono, modal itu penting tapi harus dibarengi dengan niat yang kuat.

    “Kebanyakan orang menganggap tanpa modal tidak bisa jalan, salah itu mas, modal itu nomor sekian niatnya yang paling penting” ujarnya.

    Kemudian Dwi Hartono mengatakan pernah menggarap proyek reklamasi dengan keuntungan Rp2000.

    Meski keuntungan tersebut hanya dua ribu rupiah, itu dikalikan sekian banyak kubik.

    “1 juta kubik kali 2, Rp 2 Miliar” kata Dwi Hartono.

    Kemudian dari situ, Dwi mengaku dia baru bisa membayar utang-utangnya saat itu.

    Sosok Dwi Hartono dikenal memiliki kedekatan dengan sejumlah pejabat.

    Di akun Instagram @klanhartono, ia kerap mengunggah aktivitas harian yang menampilkan dirinya sebagai pria sukses, dermawan, serta dekat dengan sejumlah tokoh nasional.

    Di platform tersebut, terlihat unggahan-unggahan Hartono bersama pejabat publik dan tokoh penting, seperti:

    Sandiaga Uno, dalam acara buka puasa bersama pada Maret 2025.

    Budiman Sudjatmiko, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Kabinet Prabowo-Gibran.

    Mayjen TNI H. Iwan Setiawan dan Mayjen Herwin Suparjo, petinggi TNI yang sempat berinteraksi langsung dengan Hartono dalam forum-forum resmi.

    Tak hanya itu, Hartono juga beberapa kali menjadi pembicara seminar bertema wirausaha dan pendidikan, salah satunya mewakili Guruku.com, platform bimbingan belajar daring yang ia dirikan.

    Popularitas Dwi Hartono sempat melambung ketika pada tahun 2024 ia memberikan beasiswa penuh kepada korban rudapaksa di Lampung Utara.

    Aksinya itu membuat namanya dielu-elukan, bahkan mendapat pujian langsung dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

    Kala itu, Hartono menyatakan siap membiayai pendidikan korban hingga jenjang S2 yang membuat publik menilai dirinya sebagai pengusaha muda berhati emas.

    Namun kini, sosok yang dikenal “sosial” dan aktif membantu sesama itu justru dituding sebagai salah satu dalang pembunuhan sadis yang menewaskan seorang pejabat bank negara.

    Dikenal Hangat dan Romantis, Sosok Istri Turut Disorot

    Seiring mencuatnya kasus ini, kehidupan pribadi Hartono juga menjadi bahan perbincangan.

    Netizen menyoroti kemesraannya dengan sang istri, Andreana, yang sering muncul di akun media sosial Hartono.

    Berbeda dari suaminya, akun Instagram Andreana kini dikunci (privat), namun diketahui ia berprofesi sebagai pengusaha fashion dan aksesoris wanita.

    Ia aktif menjalankan toko online dan membagikan konten penjualan di akun bisnisnya.

    Namun, seiring dengan penangkapan suaminya, akun tersebut ramai dikunjungi netizen yang ingin tahu lebih dalam kehidupan pribadi keluarga Hartono.

    DH jadi Otak Pembunuhan Ilham Pradipta

    Kepala cabang bank BUMN, Ilham Pradipta diculik oleh empat eksekutor, yaitu AT, RS, RAH, dan RW alias Eras, pada Rabu, 20 Agustus 2025.

    Aksi penculikan terekam CCTV dan terjadi di area parkir supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur.

    Keesokan paginya, jasad Ilham ditemukan tewas dengan tangan dan kaki terikat serta mata tertutup lakban, di area persawahan Desa Nagasari, Bekasi, Jawa Barat.

    Mohamad Ilham Pradipta merupakan Kepala Cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Ia tinggal di Jalan Rimba, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

    Kondisi Ilham saat ditemukan yakni tangan dan kakinya terikat. Ilham juga masih mengenakan pakaian yang sama seperti saat ia diculik.

    Polisi telah mengamankan empat orang terkait dengan kematian Ilham Pradipta.

    “Baru empat orang yang diamankan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan Bachriel.

    Keempatnya berinisial AT, RAH, RS, dan RW.

    Mereka hanya berperan sebagai penculik Ilham Pradipta, bukan eksekutor pembunuhan.

    “Eksekutornya lagi dikejar, lagi lari,” kata perwira Polri lulusan Akdemi Kepolisian tahun 2006 ini.

    Polisi kemudian berhasil mengamankan DH, YJ, dan AA, yang ditangkap di jalan raya daerah Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 20.15 WIB.

    Sementara itu, satu aktor intelektual lainnya di balik kasus ini, pria berinisial C, baru ditangkap Minggu (24/8/2025) sore  sekira pukul 15.30 WIB di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

    Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim membenarkan penangkapan ini.

    “Benar (sudah ditangkap empat orang),” ucap Abdul Rahim saat dikonfirmasi, Minggu (24/8/2025).

    Saat ini, keempat tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif untuk pendalaman kasus.

    Abdul memastikan keempat tersangka tersebut adalah aktor utama dalam kasus penculikan dan pembunuhan MIP.

    Dengan penangkapan ini, maka tersangka yang diringkus polisi dalam kasus pembunuhan MIP ada delapan orang.

  • Empat Dalang Pembunuhan Berencana Kacab Bank Pelat Merah Ditangkap di Solo dan PIK Jakut

    Empat Dalang Pembunuhan Berencana Kacab Bank Pelat Merah Ditangkap di Solo dan PIK Jakut

    JAKARTA – Polda Metro Jaya menangkap dalang atau aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37) Kepala Cabang (Kacab) Bank Pelat Merah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Sebanyak 4 orang aktor intelektual diketahui berinisial C, DH, YJ, dan AA. Mereka ditangkap Tim Subdit Jatanras Polda Metro Jaya setelah dilakukan pengembangan di dua lokasi berbeda.

    Pelaku inisial DH, YJ dan AA ditangkap di wilayah Solo, Jawa Tengah pada Sabtu malam, 23 Agustus 2025.

    Sedangkan pelaku inisial C ditangkap di kawasan PIK, Jakarta Utara pada Minggu, 24 Agustus 2025.

    Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim membenarkan adanya penangkapan tersebut.

    “Saat ini para tersangka dilakukan pendalaman secara intensif,” ujarnya, Minggu, 24 Agustus 2025.

    Sebelumnya diberitakan, Tim Subdit IV Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya meringkus 4 pelaku penculikan terhadap korban Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Kantor Cabang (KCP) salah satu Bank berpelat merah di Jakarta.

    Keempat pelaku diketahui berinisial AT, RS, RAH, dan RW alias Eras. Tiga tersangka, yakni AT, RS, dan RAH ditangkap di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat.

    Sedangkan tersangka RW alias Eras ditangkap saat mendarat di bandara Internasional Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melarikan diri pada Kamis, 21 Agustus 2025, pukul 12.55 WITA.

    Pria 28 tahun asal Manggarai Timur, NTT itu diketahui tinggal di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur. Pelaku Eras bekerja sebagai debt collector atau penagih hutang.

    Total pelaku dalam kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Kepala Cabang (Kacab) Bank Pelat Merah ini berjumlah 8 orang. Mereka masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya untuk menggali motif dari aksi kejahatan berencana tersebut.

  • “Dia Baik, Tapi” Eks Karyawan Ungkap Fakta Beda Otak Pembunuh Kacab Bank BRI

    “Dia Baik, Tapi” Eks Karyawan Ungkap Fakta Beda Otak Pembunuh Kacab Bank BRI

    GELORA.CO –  “Dia baik, tapi…,” begitu pengakuan seorang mantan karyawan yang pernah bekerja dengan sosok otak pembunuh Kepala Cabang Bank BUMN Muhammad Ilham Pradipta (MIP) berinisial DH.

    Kesaksian itu membuka tabir sisi kontras sang pelaku DH, yang di balik sikap ramah dan perilaku seolah tak mencurigakan.

    Kini justru seorang pelaku yang dikenalnya itu diduga terlibat dan menjadi otak pembunuhan Ilham Pradipta.

    Pengakuan itu disampaikan seseorang dengan akun TikTok obat nyamuk.

    Ia mengaku mengenal secara jelas pria berkaos garis-garis itu berinisial DH yang baru saja ditangkap polisi menjadi otak pembunuhan MIP.

    Pria itu disebut-sebut pernah mengisi sebuah seminar.

    Akun itu menduga kalau motif penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta karena kredit fiktif.

    “kredit fiktif si dugaannya,” tulis dia dikutip dari TribunBogor, Senin (25/8/2025)

    Ia pun mengungkap sosok DH saat ia masih bekerja dengannya.

    Menurutnya, DH merupakan orang yang baik dan sering memberikan beasiswa.

    Sebagai mantan karyawannya, ia mengaku kaget dengan berita tersebut.

    Ia menyebutkan, sosok DH sangat baik, tapi sosok DH juga sering menebar kebaikan lainnya dengan memberikan beasiswa kepada karyawannya.

    “engga kak,orangnya baik banget soalnya,suka kasih beasiswa juga,makannya lumayan kaget denger beritanya,” tulis dia lagi.

    Otak Pembunuhan MIP Ditangkap

    Di sisi lain, otak pelaku penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta sudah ditangkap.

    Polda Metro Jaya menangkap empat tersangka yang berinisial C, DH, YJ, dan AA.

    Empat orang yang merupakan aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta itu ditangkap tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polda Kota Semarang, dan Polda Demak.

    DH, YJ, dan AA ditangkap pada 23 Agustus 2025, pukul 20.15 WIB, di wilayah Solo, Jawa Tengah.

    Sementara C ditangkap pada 24 Agustus 2025, di wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

    Tiga otak pelaku pembunuhan ditangkap pada Sabtu (23/8/2025), pukul 20.15 WIB.

    Tiga pelaku yang ditangkap berinisial DH, YJ, dan AA.

    Dalam video yang dibagikan Instagram @jacklyn_choppers, terekam jelas aksi kejar-kejaran yang berakhir dengan penangkapan para pelaku.

    Sosok polisi legendaris di balik operasi itu yang terlihat di kamera adalah Jacklyn Choppers.

    Polisi nyentrik yang dikenal pernah “selamat dari 11 tembakan” dalam aksinya memburu penjahat itu ikut terlibat dalam operasi ini.

    Kehadirannya membuat momen penangkapan terasa dramatis, sebab publik kembali disuguhkan keberanian dan insting tajam seorang aparat dalam melakukan perburuan penjahat.

    Dalam video yang dibagikan, tampak aksi kejar-kejaran mobil Tim gabungan unit Jatanras Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang dan Polres Demak.

    Mereka mengejar mobil pelaku di jalanan. 

    Mobil polisi berhasil memepet hingga akhirnya menghentikan mobil pelaku. 

    Suasana kejar-kejaran itu sempat pecah.

    “Pepet, pepet! Cepet!” kata polisi di dalam mobil. 

    Setelah berhasil menghentikan kendaraan para pelaku, polisi pun meminta mereka semua untuk segera keluar. 

    “Turun semua!”

    Para pelaku dipaksa keluar dari mobil dan diperintahkan untuk tiarap di jalanan basah. 

    Dengan gerakan cepat, tangan polisi lalu memborgol pergelangan tangan mereka.

    Proses penangkapan para pelaku kejahatan yang mengorkestrasi pembunuhan Ilham sempat mencuri perhatian warga sekitar. 

    “Diam-diam,” teriak aparat ke para pelaku. 

    Anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Aiptu “Jacklyn Choppers” Zakaria alias Bang Jack, ikut dalam proses kejar-mengejar itu. 

    Di dalam mobil, ia langsung melakukan interogasi singkat. 

    Telepon genggam pelaku tampak diperiksa. 

    MIP Tewas

    Mohamad Ilham Pradipta merupakan Kepala Cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Ia tinggal di Jalan Rimba, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

    Ilham diculik sejumlah orang menggunakan mobil putih di parkiran supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

    Jasadnya kemudian ditemukan di Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi, pada pukul 05.30 WIB pada Kamis (21/8/2025).

    Kondisi Ilham saat ditemukan yakni tangan dan kakinya terikat.

    Ilham juga masih mengenakan pakaian yang sama seperti saat ia diculik.

  • Beredar Akun IG Wanita Diduga Otak Pelaku Penculikan Kacab BRI Cempaka Putih, Benarkah Bekas Bawahan?

    Beredar Akun IG Wanita Diduga Otak Pelaku Penculikan Kacab BRI Cempaka Putih, Benarkah Bekas Bawahan?

    GELORA.CO – Nama wanita diduga otak pelaku penculikan pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih Mohamad Ilham Pradipta, beredar di Instagram dan Tiktok.

    Beberapa akun di Instagram (IG) dan Tiktok menuliskan nama wanita tersebut secara nyata Da*******.

    Namun sebagian netizen memberikan inisial D untuk nama diduga otak pelaku penculikan Kacab BRI Cempaka Putih itu.

    Belum jelas kebenaran informasi ini, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya sendiri baru menangkap empat pelaku yang berperan sebagai penculik yaitu EW alias Eras, AT, RS dan RAH.

    “Oh ini katanya yang kabur ke LN sekarang ini,” kata akun @mshlb**** mengomentari sebuah foto dan unggahan tulisan pernikahan diduga wanita inisial D tersebut, Minggu (24/8).

    “Eh ini yang rame dibahas,” kata akun @yulia_la******.

    “Ninggalin jejak,” kata akun @igre***.

    Beberapa netizen lain juga mengomentari foto pernikahan wanita inisial D ini.

    Selain di Instagram, nama wanita ini juga muncul di Tiktok.

    Salah satu akun di Tiktok menuliskan nama wanita ini secara lengkap dan menyebutkan nama Instagram wanita tersebut.

    “pelakunya beneran inisial D bukan si,”kata akun Tiktok @azizah fa*****.

    “Nama IG nya De****da***** itu,” kata akun khu** di postingan Alifsho***.

    Rumor yang beredar di media sosial menyebutkan dalang penculikan ini adalah wanita eks bawahan Ilham. Ia diduga menyewa preman bayaran karena takut kasus kredit fiktif yang melibatkan dirinya terbongkar. Desas-desus lain menyebutkan wanita tersebut sudah ditangkap, namun polisi belum memberikan konfirmasi resmi.

    Direktur Utama Bank BRI, Hery Gunardi, menyampaikan keprihatinan mendalam. Dalam rapat bersama Komisi VI DPR, ia mengaku telah melihat rekaman CCTV penculikan. “Apakah itu berkaitan dengan penagihan atau bagaimana, kami belum dapat. Polisi sedang melakukan pendalaman untuk itu,” kata Hery.

    Ilham dikenal sebagai sosok baik dan ramah. Sebelum berkarier di BRI, ia sempat menjadi penyiar radio Metro FM dengan nama udara Dipta. Almarhum merupakan alumni Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Ia meninggalkan seorang istri, Puspita Aulia, serta dua anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

    Dalam duka mendalam, Puspita meminta aparat segera mengungkap dalang kejahatan ini. “Kenapa suami saya yang katanya baik justru diperlakukan tidak baik?” ucapnya usai pemakaman di TPU Situgede, Kota Bogor.

  • Pengakuan Kapten Penculikan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Saat Diinterogasi Polisi

    Pengakuan Kapten Penculikan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Saat Diinterogasi Polisi

    GELORA.CO – Pelaku EW alias Eras yang ditangkap polisi di Bandara Komodo Labuan Bajo, Manggarai Timur, NTT, disebut sebagai kapten penculikan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih.

    Detik-detik penangkapan Eras di Bandara Komodo NTT diunggah salah satu anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya Iptu Zakaria di akun Instagram miliknya.

    Iptu Zakaria menyebut Eras yang merupakan debt collector ini sebagai kapten penculikan Kacab BRI Mohamad Ilham Pradipta.

    “Akhir pelarian sang kapten penculikan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Jakarta Pusat,” ungkap Iptu Zakaria dalam narasi video Instagram miliknya @jacklyn_choppers, Sabtu (23/8/2025).

    Iptu Zakaria juga menyebut bahwa Eras ditangkap di Bandara Komodo NTT.

    “EW ditangkap saat tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo NTT oleh tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Mabar Polda NTT,” kata Zakaria lagi dalam narasi videonya.

    Dalam video itu, Eras juga terlihat diinterogasi oleh polisi.

    “Kamu cerita dari awal mula ya. Kamu awalnya di sini apa sudah tinggal di Jakarta?” tanya polisi.

    “Sudah di Jakarta,” jawab Eras.

    Polisi kemudian bertanya kepada Eras, dia bersama siapa saja di dalam mobil putih tersebut.

    “Saya, Andre, Ronald, sama Berto, sama Arifin,” kata Eras.

    “Terus masukkan ke mobil, kau ke ” tanya polisi lagi.

    “Iya,” Eras menjawab singkat sambil mengangguk.

    Setelah diinterogasi secara singkat di Labuan Bajo, tim Subdit Jatanras dan Resmob Polda Metro Jaya kemudian membawa Eras kembali ke Jakarta.

    Eras kemudian diperiksa bersama dengan tiga tersangka lainnya yang sudah ditangkap lebih dahulu di Jakarta Pusat.

    Tiga pelaku lain yang lebih dulu diamankan polisi antara lain AT, RS, dan RAH ditangkap di kontrakan mereka di Johar Baru III Jakarta Pusat.***

  • Ketua RT Tegur Istri Penculik Kacab Bank BUMN Tak Lapor Suaminya Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Ketua RT Tegur Istri Penculik Kacab Bank BUMN Tak Lapor Suaminya Ditangkap Megapolitan 23 Agustus 2025

    Ketua RT Tegur Istri Penculik Kacab Bank BUMN Tak Lapor Suaminya Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sella (43), Ketua RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, menegur M, istri salah satu pelaku bernama Andre, karena tidak melapor suaminya ditangkap polisi atas kasus penculikan terhadap Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih berinisial MIP (37).
    Andre bersama dua rekannya yang lain ditangkap di rumah Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Johar Baru Jakarta Pusat pada Kamis (21/8/2025) pukul 10.00 WIB. Padahal, rumah itu bersebelahan dengan kediaman Sella.
    Sella sempat berbincang dengan M saat polisi datang ke rumah tersebut untuk kedua kalinya pada Kamis pukul 14.00 WIB.
    Kali ini, polisi meminta Sella untuk mendampingi.
    “Ibu kenapa enggak lapor saya kalau ada masalah. Kalau enggak ada kedatangan polisi yang kedua, mungkin enggak lapor,” kata Sella saat ditemui pada Sabtu (23/8/2025). “Saya panik. Saya enggak boleh kemana-mana, enggak boleh teriak,” jawab M.
    Sella mencecar M dengan sejumlah pertanyaan. Sebab, menurut pengakuannya, sejak rumah itu ditempati pada 20 Juni 2025, tidak pernah ada seorang wanita pun yang terlihat di sana.
    “Katanya, ‘saya baru mau dua hari ini. Mau pindah ke sini barang dicicil pakai motor’. Memang ada lemari yang belum dirakit gitu. Saya bilang, ‘ibu harusnya melapor,” kata Sella.
    “Kalau sudah bener-bener mau lapor ke bu RT. Tapi entah kenapa, tadi pagi-pagi suami saya kok tiba-tiba dibawa,” jawab M yang perkataannya ditiru oleh Sella.
    Rupanya penggerebekan dilakukan dua kali, Rizal menjelaskan operasi pertama berlangsung pukul 10.00 WIB.
    “Jadi ada dua operasi. Operasi pertama itu jam 10.00 WIB. Hari Kamis tanggal 21 Agustus. Jadi hari Kamis ada dua operasi dari Polda dan jam 14.00 WIB operasi kedua,” ujar Rizal dalam kesempatan yang sama.
    Menurut dia, operasi pagi itu berlangsung layaknya operasi senyap, kemungkinan merupakan bagian dari taktik kepolisian, mengingat para pelaku masih berada di dalam rumah.
    “Jadi operasi pertama ini mungkin teknik kepolisian, senyap. Kita enggak tahu, enggak mengerti,” ujar Rizal.
    Diberitakan sebelumnya, MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
    Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
    Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua RT Tegur Istri Penculik Kacab Bank BUMN Tak Lapor Suaminya Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    10 Detik-detik Polisi Gerebek Rumah Penculik Kacab Bank BUMN di Jakpus Megapolitan

    Detik-detik Polisi Gerebek Rumah Penculik Kacab Bank BUMN di Jakpus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menggerebek sebuah rumah berkelir merah jambu di Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).
    Dari penggerebekan tersebut, Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap tiga orang yang terlibat aksi penculikan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih berinisial MIP (37). Para pelaku adalah AT, RS, dan RAH.
    Momen penggerebekan ini diceritakan oleh Sella (43), Ketua RT 05/RW 09 Johar Baru, serta Rizal (54), Ketua RW 09 Johar Baru dari salah satu penghuni bernama Berto.
    Mereka merupakan pasangan suami istri yang tinggal di samping rumah para penculik.
    Pada Kamis sekitar pukul 14.00 WIB, rumah Sella dan Rizal tiba-tiba diketuk oleh seorang pria yang belakangan diketahui adalah anggota kepolisian.
    “Assalamualaikum Pak RT, Pak RT,” kata Sella menirukan ucapan anggota kepolisian, saat ditemui di Sekretariat RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
    “Saya bilang, ‘ada apa, Pak?’, ‘saya cari Pak RT, bu’, ‘di sini RT-nya ibu,” tambah Sella.
    Anggota polisi meminta untuk menemani masuk rumah yang dihuni oleh para penculik.
    “Bu izin bu antar saya ke sebelah, saya mau masuk rumah itu,” kata si polisi.
    “Ada apa, Pak?” tanya Sella.
    “Ibu enggak tahu ya tadi ada penggerebekan,” jawab polisi.
    Sella bersama beberapa anggota polisi masuk ke dalam rumah tersebut.
    Betapa terkejutnya ia ketika mendapati beberapa orang yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
    Salah satunya adalah seorang wanita berinisial M, yang belakangan diketahui sebagai istri salah satu pelaku bernama Andre.
    “Nah pas masuk ketemulah istri salah satu tersangka,” ujar Sella.
    Sella sempat berbincang dengan M. Menurutnya, M sama sekali tidak mengetahui apa pun tentang aktivitas Andre.
    Tiba-tiba, sang suami ditangkap polisi saat sedang tidur pada Kamis (21/8/2025) pukul 10.00 WIB.
    Dalam kesempatan itu, Sella sempat menegur M karena tak melapor kepadanya.
    “Ibu kenapa enggak lapor saya kalau ada masalah. Kalau enggak ada kedatangan polisi yang kedua, mungkin enggak lapor,” kata Sella.
    “Saya panik. Saya enggak boleh kemana-mana, enggak boleh teriak,” jawab M.
    Sella mencecar M dengan pertanyaan. Sebab, menurut pengakuannya, sejak rumah itu ditempati pada 20 Juni 2025, tidak pernah ada seorang wanita pun yang terlihat di sana.
    “Katanya, ‘saya baru mau dua hari ini. Mau pindah ke sini barang dicicil pakai motor’. Memang ada lemari yang belum dirakit gitu. Saya bilang, ‘ibu harusnya melapor,” kata Sella.
    “Kalau sudah bener-bener mau lapor ke bu RT. Tapi entah kenapa, tadi pagi-pagi suami saya kok tiba-tiba dibawa,” jawab M yang perkataannya ditiru oleh Sella.
    Rupanya penggerebekan dilakukan dua kali, Rizal menjelaskan operasi pertama berlangsung pukul 10.00 WIB.
    “Jadi ada dua operasi. Operasi pertama itu jam 10.00 WIB. Hari Kamis tanggal 21 Agustus. Jadi hari Kamis ada dua operasi dari Polda dan jam 14.00 WIB operasi kedua,” ujar Rizal dalam kesempatan yang sama.
    Menurut dia, operasi pagi itu berlangsung layaknya operasi senyap, kemungkinan merupakan bagian dari taktik kepolisian, mengingat para pelaku masih berada di dalam rumah.
    “Jadi operasi pertama ini mungkin teknik kepolisian, senyap. Kita enggak tahu, enggak mengerti,” ujar Rizal.
    Diberitakan sebelumnya, MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
    Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
    Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Istri Penculik Kacab Bank BUMN Terima Rp 8 Juta Sebelum Suaminya Ditangkap
                        Megapolitan

    1 Istri Penculik Kacab Bank BUMN Terima Rp 8 Juta Sebelum Suaminya Ditangkap Megapolitan

    Istri Penculik Kacab Bank BUMN Terima Rp 8 Juta Sebelum Suaminya Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Istri dari salah satu penculik Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN di Cempaka Putih sempat menerima uang Rp 8 juta dari suaminya sebelum pelaku ditangkap polisi pada Kamis (21/8/2025).
    Tiga dari empat penculik berinisial AT, RS, dan RAH ini ditangkap di sebuah rumah berkelir merah jambu di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Johar Baru, Jakarta Pusat.
    Penerimaan uang ini diketahui oleh Sella (43), Ketua RT 05/RW 09, Johar Baru, yang sempat berbincang dengan istri salah satu pelaku usai penangkapan tersebut. 
    “Iya, katanya
    debt collector.
    Terakhir saja dia dapet uang itu. Pagi-pagi pulang itu kejadian. Dapat uang Rp 8 juta, katanya gitu. Tapi disita sama polisi,” kata Sella saat ditemui
    Kompas.com
    , Sabtu (23/8/2025).;
    Sementara, Ketua RW 09 Johar Baru, Rizal (54), yang juga suami Sella, menegaskan bahwa istri pelaku tidak mengetahui asal-usul uang tersebut.
    “Entah itu dapatnya dari peristiwa itu (penculikan) atau bukan, masih simpang siur. Intinya istrinya enggak tahu sumber dana. Biar polisi saja,” ungkap Rizal.
    Sella bercerita, pada hari penangkapan, polisi datang dua kali ke rumah tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB.
    Pada kedatangan pertama, Sella tidak mengetahui adanya penangkapan.
    Polisi langsung menggerebek rumah itu dan menangkap tiga pelaku. Sella baru mengetahui peristiwa tersebut dari tetangganya.
    Kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, polisi kembali datang dan kali ini meminta Sella untuk mendampingi atau menyaksikan prosesnya.
    Pada kedatangan polisi yang kedua inilah Sella sempat berbincang dengan istri salah satu pelaku.
    “Saya bilang, ‘Mbak, kalau polisi yang kedua enggak datang, mungkin mbak enggak lapor sama saya. Dari jam 11.00 WIB sampai 14.00 WIB ini, lama lho waktunya’,” tegas Sella.
    “Katanya, ‘Iya, saya masih panik bu. Saya enggak tahu harus bilang apa.
    Handphone-handphone
    saya diambil semua sama polisi, disita. Terus juga uang saya Rp 8 juta dapat dikasih dari suami saya diambil juga’, gitu,” lanjutnya.
    Diberitakan sebelumnya, Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat menemukan mayat tersebut, saksi melihat jasad korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan polisi setempat.
    Selanjutnya, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
    Belakang diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    Korban kemudian dipaksa masuk ke mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan 3 Kendaraan di Koja Jakut, Motor Masuk Kolong Transjakarta 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Kecelakaan 3 Kendaraan di Koja Jakut, Motor Masuk Kolong Transjakarta Megapolitan 23 Agustus 2025

    Kecelakaan 3 Kendaraan di Koja Jakut, Motor Masuk Kolong Transjakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Yos Sudarso dari arah Tanjung Priok ke Cempaka Putih, Koja, Jakarta Utara, Jumat (22/8/2025) pukul 18.30 WIB.
    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menyampaikan, kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan.
    “Kendaraan yang terlibat, Bus TransJakarta B 7054 XT, sepeda motor Honda Vario B 3423 PKR, dan Toyota Avanza B 1995 UYV,” kata Ojo saat dikonfirmasi, Sabtu (23/8/2025).
    Ojo belum menjelaskan kronologi kecelakaan lalu lintas ini. Namun, ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. 
    “Pengendara sepeda motor mengalami luka ringan,” tegas dia.
    Ojo juga memastikan bahwa kecelakaan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan.
    “Kasus diselesaikan musyawarah, tidak buat LP (Laporan Polisi),” ucapnya.
    Adapun berdasarkan unggahan video Instagram @jakut.info, terlihat bus Transjakarta tengah berhenti di lajur kanan. Tampak sepeda motor yang dikendarai pria berinisial IR berada di kolong bus.
    Posisi kendaraan roda dua itu tepat berada di bagian belakang roda sebelah kanan Transjakarta.
    Narasi dalam video menyebutkan, kecelakaan terjadi di depan Halte Plumpang, Koja. 
    “Sepeda motor masuk ke kolong bus dan alami kerusakan ringan. Sementara pengendara motor berhasil selamat dari kecelakaan tersebut,” bunyi keterangan tertulis dalam unggahan @jakut.info.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua RW Tak Pernah Menyangka Warganya Pelaku Pembunuhan Kacab BUMN

    Ketua RW Tak Pernah Menyangka Warganya Pelaku Pembunuhan Kacab BUMN

    GELORA.CO – – Para pelaku pembunuh Kepala Cabang Bank BUMN Cempaka Putih ternyata tinggal di rumah yang sama di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat.

    Menurut keterangan warga sekitar, para pelaku pembunuh Muhammad Ilham Pradita tinggal di rumah yang disebut tengah dalam proses sengketa.

    Hal ini diungkapkan Ketua RW 09 Johar Baru, Rizal, para pelaku itu baru tinggal di wilayahnya sejak dua bulan terakhir.

    Para pelaku juga telah melapor ke ketua RT setempat yang rumahnya kebetulan berada persis di sebelahnya.

    “Mereka di sini kurang lebih baru dua bulan. Tinggal bareng-bareng. Mereka lapor ke kita. Ada ibu-ibu juga, istrinya salah satu pelaku,” ujar Rizal saat ditemui, Jumat (22/8/2025).

    Meski tinggal bersama dalam satu rumah, Rizal menyebut para pelaku selama ini tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. 

    Mereka dikenal cukup sopan terhadap warga sekitar.

    “Secara umum mereka baik, kalau ketemu ya negur,” kata Rizal.

    Dikatakan Rizal, dirinya memang menekankan kepada seluruh warga di wilayahnya, termasuk para pelaku untuk tertib saat berada di lingkungan rumah.

    “Saya juga sempat bilang saat mereka lapor, kalau tinggal di sini harus tertib, jangan sampai bikin keributan,” imbuhnya.

    Karenanya, Rizal terkejut saat diberitahu oleh polisi bahwa penghuni rumah tersebut terlibat dalam penculikan berujung pembunuhan kepada Kepala Cabang Bank BUMN yang juga viral di media sosial.

    “Kaget juga pas dikasih tahu sama polisi kalau mereka ini pelaku. Kalau sudah menyangkut soal hukum ya kita gabisa halangin karena itu kan tugasnya kepolisian,” kata Rizal.

    Diketahui, polisi menangkap tiga pelaku di rumah itu pada Kamis (21/8/2025) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka yakni AT, RS, dan RAH. 

    Menurut Rizal, penangkapan dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pengurus lingkungan.

    “Mungkin itu strategi dari polisi ya, jadi nggak dikasih tahu. Baru yang kedua kali siang sekitar jam 2, polisi datang lagi dan minta izin ke RT untuk masuk ke rumah, mungkin ambil barang bukti tapi pelakunya enggak ikut,” kata dia.

    Selain tiga pelaku yang diamankan di Johar Baru, satu pelaku lain berinisial RW ditangkap di Bandara NTT. 

    Rizal menyebut RW juga tinggal di rumah tersebut bersama para pelaku lainnya.

    Diketahui, korban MIP diculik saat berada di area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). 

    Keesokan harinya, jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di lahan kosong di kawasan Cikarang, Bekasi.

    Hingga kini, polisi masih memburu eksekutor yang menghabisi nyawa korban.

    Masih dicari otak penculikan dan pembunuhan 

    Polisi sudah menangkap 4 pelaku terkait tewasnya Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN Cempaka Mas di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta (35).

    Meski begitu, 4 pelaku yang dibekuk hanya berperan menculik korban dari parkiran hipermarket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. 

    Mereka diketahui bukan pelaku pembunuhan atas Ilham Pradipta.

    Hal itu diungkapkan Kasat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, Kamis (21/8/2025).

    Ia mengatakan empat pelaku itu berinisial AT, RS, RAH dan RW memiliki peran sebagai pelaku penculikan Ilham Pradipta, namun bukan otak palaku pembunuhan atas korban.

    “Empat pelaku yang sudah diamankan ini yang menculik, bukan yang membunuh korban,” ujar Resa kepada wartawan, Kamis (21/8/2025).

    Karena itu, Resa menjelaskan pihaknya masih memburu pelaku yang membunuh korban setelah jasadnya ditemukan di wilayah Bekasi.

    “Keempatnya merupakan pelaku penculikan. Sementara itu, masih dilakukan pendalaman dan masih dilakukan pengejaran terkait keterlibatan tersangka lain,” ujarnya.

    Karenana kata dia polisi masih terus menyelidiki kasus penculikan dan pembunuhan terhadap salah satu Bos Bank BUMN tersebut.

    Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar, mengatakan, korban dibawa secara paksa dari area parkir hipermarket.

    “Baru interogasi awal, tetapi mereka sudah mengakui terkait pengambilan atau penculikan korban dari supermarket di Pasar Rebo,” ujar Charles saat dikonfirmasi, Jumat (22/8/2025).

    Menurut Charles, peristiwa penculikan terjadi, Rabu (20/8/2025).

    Saat itu katanya korban baru selesai menghadiri rapat atau meeting bersama rekan-rekan kantornya di hipermarket tersebut.

    “Korban habis meeting kantor, sama teman-teman kantornya juga,” katanya.

    Charles menambahkan, saat ini kepolisian masih mendalami keterangan para pelaku.

    Termasuk, kata dia mencari tahu sosok yang diduga menjadi aktor intelektual di balik aksi penculikan tersebut.

    “Ini masih kami dalami,” kata dia.

    Dalam kasus ini, polisi bergerak cepat usai temuan jenazah korban di area persawahan Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025).

    Polisai berhasil menangkap empat pelaku berinisial AT, RS, RAH, dan RW.

    Dari interogasi awal, para pelaku mengakui penculikan dilakukan secara terencana. 

    AKP Charles Bagaisar, mengatakan para pelaku sejak awal telah membuntuti korban hingga ke hipermarket tersebut. 

    Mobil pelaku yang sengaja diparkir tepat di samping mobil korban.

    Hal ini menunjukkan adanya pembuntutan sejak awal.

    Pemilihan lokasi parkiran supermarket diperkirakan karena relatif ramai, sehingga korban tidak menduga adanya ancaman.

    Saat hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba sebuah mobil putih yang terparkir di sebelahnya mengeluarkan beberapa orang.

    Korban sempat melawan saat disergap, tetapi upayanya sia-sia.

    Ia dipaksa masuk ke dalam mobil putih yang langsung melaju meninggalkan lokasi.

    Seorang saksi mata sempat melihat kejadian itu, namun mobil pelaku keburu tancap gas.

    Adik ipar korban, Intania Rizky Utami, mengungkapkan bahwa pihak keluarga mencurigai korban memang sudah dibuntuti sejak keluar dari supermarket.

    Keesokan paginya, Kamis (21/8/2025) pukul 05.30 WIB, seorang warga yang sedang menggembala sapi menemukan jasad korban di persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

    Kapolsek Serang Baru, AKP Hotma Sitompul, menyebut kondisi korban sangat mengenaskan saat ditemukan.

    Di mana tangan dan kaki terikat, mata dililit lakban, serta tubuh penuh luka lebam.

    Warga yang menemukan jasad korban lalu segera melapor ke aparat desa yang meneruskannya ke kepolisian setempat.