kab/kota: Cawang

  • Polri Tetapkan Eks Dirut PTPN jadi Tersangka Korupsi Pabrik Gula PTPN XI

    Polri Tetapkan Eks Dirut PTPN jadi Tersangka Korupsi Pabrik Gula PTPN XI

    Bisnis.com, JAKARTA — Kortastipidkor Polri telah menetapkan dua tersangka di kasus dugaan korupsi proyek pengembangan dan modernisasi Pabrik Gula Djatiroto PTPN XI EPCC pada 2016.

    Kakortastipidkor Polri, Irjen Cahyono Wibowo mengatakan dua tersangka itu yakni mantan Dirut PTPN XI, Dolly Pulungan dan mantan Direnbang Bisnis PTPN XI Aris Toharisman.

    “Sudah ada penetapan tersangka ya, dua [Dolly dan Aris],” ujarnya di Bareskrim, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

    Dia menambahkan, penetapan tersangka itu terjadi usai pihaknya melakukan penggeledahan di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur pada Kamis (20/2/2025).

    Cahyono menyatakan, penggeledahan itu telah memperkuat alat bukti dalam menetapkan Dolly dan Aris dalam kasus proyek PTPN XI.

    “Itu jadi menambah kekuatan alat bukti dan kualitas alat bukti kita di dalam menentukan nanti siapa pihak yang akan kita minta pertanggungjawabannya,”. tambahnya.

    Adapun, saat ini perkara rasuah tersebut tengah di tahap pemberkasan. Nantinya, tersangka dan alat bukti akan dilimpahkan ke Kejaksaan RI.

    “Sekarang kita tinggal menyelesaikan pemberkasan dan akan kita limpahkan kepada Kejaksaan untuk tahap dulu,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, perbuatan melawan hukum yang diduga dilakukan Dolly dan Aris telah menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 782 miliar. Perinciannya, Rp570.251.119.814,78 dan US$12,830,904.40 atau setara Rp211 miliar.

  • Banjir Kembali Menyergap, Warga Megap-megap

    Banjir Kembali Menyergap, Warga Megap-megap

    Jakarta

    Sungai Ciliwung kembali meluap usai hujan deras hingga memicu banjir di sejumlah wilayah Jakarta. Warga pun megap-megap karena kebanjiran dua kali dalam sebulan.

    Banjir terjadi pada Selasa (18/3/2025). Air Sungai Ciliwung meluap usai hujan deras mengguyur hingga membuar permukiman warga terendam banjir.

    Pada pukul 10.00 WIB, tercatat ada 34 RT yang terendam banjir di Jakarta. Wilayah terdampak banjir tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

    Ketinggian air di Cawang dan Cililitan, Jakarta Timur, bahkan mencapai 2,2 meter. Selain permukiman warga, banjir juga merendam sejumlah ruas jalan.

    Warga di Cawang pun berupaya menyelamatkan barang mereka dari air. Banjir di RW 08, Kampung Tanjung Sanyang, Cawang, ini terjadi sejak pukul 05.00 WIB usai hujan mengguyur semalaman.

    “Ini dari jam 05.00 habis hujan deres semaleman, sekarang udah mulai surut tapi lambat surutnya,” kata salah satu warga, Ahmad.

    Curhat Warga Kena Banjir 2 Kali dalam Sebulan

    Foto: Banjir melanda wilayah RW 8, Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Ciliwung. (MI Fawdi/detikcom)

    Warga Cawang lainnya, Ida (43), mengatakan dirinya harus membersihkan lagi rumahnya. Padahal, rumahnya baru saja bersih usai banjir besar pada Selasa (4/3).

    “Iya, baru juga kita bersih-bersih, udah banjir lagi hari ini, bersih-bersih lagi,” ucapnya.

    Warga lain, Herman (51), juga mengeluhkan banjir yang terjadi hari ini. Dia mengatakan belum ada dua pekan rumahnya harus kembali tergenang banjir.

    “Iya, baru enakan, baru 13 hari udah banjir lagi,” ucapnya.

    Menurut Herman, banjir kali ini tidak setinggi banjir awal Maret lalu. Dia mengaku belum memiliki rencana pindah rumah meski sering kebanjiran.

    “Kalau yang ini nggak tinggi. Kalau kemarin tuh, yang tanggal 4 Maret, jangan bayangin, sampai 2 meter ada, 2 meter lebih. Kalau pindah ya nggak segampang itu. Namanya udah rumah di sini, orang yang ngontrak saja habis kebanjiran cari tempat lain, tapi habis itu balik lagi ke sini,” katanya.

    Warga lain yang terdampak banjir, Marmo (56), mengatakan rumahnya sudah tiga kali tergenang banjir pada Maret ini. Menurutnya, banjir pada awal Maret lalu adalah salah satu banjir terparah yang pernah ia alami.

    “Kalau yang ini sih nggak tinggi, yang kemarin itu yang tinggi, tingginya sampai ke tiang listrik sini. (Banjir) semata kaki di lantai dua, yang kemarin itu saya lagi tidur, banjir datang, astaghfirullahaladzim, banjir datang nggak kira-kira,” katanya.

    Marmo mengaku belum memiliki rencana pindah meski rumah dan warungnya kerap kebanjiran akibat luapan Sungai Ciliwung. Dia mengaku tak tahu harus pindah ke mana.

    “Mau pindah ke mana? Ya udah di sini aja, kalau warga belakang sana bilangnya mau dipindahin. Kalau saya di sini aja,” ucapnya.

    Warga Anggap Bersih-bersih Usai Banjir Olahraga

    Foto: Warga Pejaten Timur kembali membersihkan lumpur sisa banjir. (Taufiq/detikcom)

    Kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, juga dilanda banjir lagi. Warga lagi-lagi harus membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir.

    Warga RT 5/RW 8, Kasiani (63), sampai menganggap bersih-bersih rumah dari sisa banjir seperti olahraga. Dia mengaku sudah bersih-bersih sekitar pukul 07.00 WIB.

    “Gimana lagi, capek juga ya gini, tetap harus dibersihin, saya anggap sambil olahraga aja, gerakin badan,” kata Kasiani.

    Kasiani merasa bosan dengan banjir di Pejaten Timur. Banjir dari luapan Sungai Ciliwung itu hampir tiap tahun terjadi pada musim hujan.

    “Banjir di sini sudah sejak saya kecil dulu. Waktu masih sekolah, itu ada banjir kecil, nggak tinggi, awal 2000-an itu naiknya udah tinggi banget, 2007 itu apalagi,” ujarnya.

    Kasiani menyebut banjir pada Selasa (18/3) ini tidak sebesar pada awal Maret lalu. Ketinggian air lebih rendah dan banjir cenderung cepat surut.

    Kasiani berharap pemerintah menormalisasi sungai bisa segera dilakukan. Dia berharap banjir bisa berkurang.

    “Kita percaya sama pemerintah saja. Kita harapannya nggak banjir-banjir lagi,” ujarnya.

    Ketua RT 17/RW 7 Alam mengatakan dia dan keluarganya selalu waspada potensi banjir. Dia mengaku mengecek pantauan banjir di Jakarta setiap hari.

    “Sejak semalam saya udah pantau terus, kan hujan juga nggak berhenti ya. Patokannya kalau Katulampa udah naik Siaga 3, Siaga 2, kita siap-siap. Tapi lihat juga yang di Bogor,” kata Alam.

    Jika ketinggian air di Katulampa mulai mencapai Siaga 3, dirinya mulai siap-siap mengevakuasi barang-barang di rumah. Kendaraan yang diparkir di garasi dibawa ke parkiran Stasiun Pasar Minggu.

    “Di sini banjir tuh udah kayak hal lumrah. Udah terbiasa kita tiap malam, apalagi musim hujan mantau terus. Waswas pasti ada, tapi karena udah terbiasa, jadi kita tahu apa yang harus dilakuin ya,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 29 RT di Jakarta kembali terendam banjir hingga mencapai 2,5 meter

    29 RT di Jakarta kembali terendam banjir hingga mencapai 2,5 meter

    Warga melintasi banjir yang merendam kawasan Cililitan, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, sebanyak 29 RT terdampak banjir dengan ketinggian 30-250 cm akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Spt.

    29 RT di Jakarta kembali terendam banjir hingga mencapai 2,5 meter
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 18 Maret 2025 – 15:40 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 29 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur, Barat dan Selatan, kembali terendam banjir dengan ketinggian air hingga mencapai 2,5 meter.

    “Data pada Selasa pagi genangan terjadi di 29 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, banjir yang melanda sebagian daerah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur serta Jakarta Barat tersebut menerjang kawasan yang berada di bantaran Sungai Ciliwung.

    Ia menjelaskan dari data yang ada bahwa banjir paling tinggi berada di Kelurahan Cililitan, dan Cawang, Jakarta Timur dengan ketinggian mencapai 2,3 meter hingga 2,5 meter.

    Yohan mengatakan, banjir kali ini dikarenakan hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta pada Senin (17/3) dan beberapa daerah lainnnya sekitar Jakarta.

    “Sehingga, menyebabkan kenaikan Pos Pantau Krukut Hulu menjadi siaga 3 atau waspada pada Senin (17)3) malam pukul 22.00 WIB,” ujarnya.

    Selain itu, kata Yohan, pos Pantau Pesanggrahan menjadi siaga 3 atau waspada pukul 22.00 WIB, Pos Pantau Sunter Hulu menjadi siaga 3 (waspada) Pukul 22.00 WIB, Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 (waspada) Pukul 23.00 WIB.

    Kemudian Pos Pantau Depok siaga 3 (waspada) pada Selasa dini hari pukul 00.10 WIB dan Pos Pantau Sunter Hulu menjadi siaga 1 (bahaya) Pukul 01.00 WIB.

    “Akibatnya, terjadi beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta,” katanya.

    Berikut 29 RT di Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan yang terendam banjir:

    Jakarta Timur terdapat di 23 RT yang terdiri dari:
    Kelurahan Lubang Buaya, 1 RT, ketinggian air 30 sentimeter (cm)

    Kelurahan Bidara Cina
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 160 sampai 175 cm

    Kelurahan Kampung Melayu
    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 160 cm

    Kelurahan Balekambang
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 130 hingga 170 cm

    Kelurahan Cawang
    Jumlah: 7 RT
    Ketinggian: 30 hingga 230 cm

    Kelurahan Cililitan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 230 hingga 250 cm

    Kelurahan Cipinang Melayu
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 30 sampai 40 cm

    Penyebab curah hujan tinggi dan meluapnya Sungai Ciliwung.

    Jakarta Barat terdapat dua RT di Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, dengan ketinggian air mencapai 35 cm dan disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Sementara, Jakarta Selatan terdapat empat RT di Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, dengan ketinggian air mencapai 135 hingga 195 cm
    dan disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Sungai Ciliwung.

    Sumber : Antara

  • Update Banjir Jakarta: 21 RT Masih Tergenang hingga Ketinggian Air Nyaris 2 Meter! 

    Update Banjir Jakarta: 21 RT Masih Tergenang hingga Ketinggian Air Nyaris 2 Meter! 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, masih ada puluhan RT di ibu kota yang dikepung banjir hingga siang ini.

    Adapun banjir terjadi imbas hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Senin (17/3/2025) malam hingga dini hari tadi.

    “Sampai dengan pukul 14.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 21 RT,” ucap Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Muhammad Yohan dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).

    Puluhan RT yang masih tergenang itu tersebar di tujuh kelurahan yang tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.

    Ketinggian genangan pun cukup bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga mencapai nyaris dua meter.

    Saat ini, petugas gabungan dari unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), serta Dinas Bina Marga terus berupaya melakukan penyedotan.

    Koordinasi dengan lurah dan camat setempat pun dilakukan guna memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

    “Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” ujarnya.

    BPBD DKI Jakarta pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi 24 jam non-stop,” tuturnya.

    Berikut daftar wilayah di Jakarta yang masih kebanjiran hingga siang ini:

    Jakarta Barat (2 RT):

    – Kel. Rawa Buaya*

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan (5 RT):

    – Kel. Pejaten Timur*

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 40 s.d 50 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipulir

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 80 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali pesanggrahan 

    Jakarta Timur terdapat (16 RT):

    – Kel. Bidara Cina*

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 130 s.d 145 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Kampung Melayu

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 170 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cawang

    Jumlah: 5 RT

    Ketinggian: 150 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 160 – 180 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Banjir Rendam 34 RT di Jakarta, Ketinggian Air Capai 250 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Maret 2025

    Banjir Rendam 34 RT di Jakarta, Ketinggian Air Capai 250 Cm Megapolitan 18 Maret 2025

    Banjir Rendam 34 RT di Jakarta, Ketinggian Air Capai 250 Cm
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Senin (17/3/2025) malam menyebabkan banjir di
    34 rukun tetangga
    (RT) hingga pukul 10.00 WIB pada Selasa (18/3/2025).
    Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, banjir terjadi di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur dengan ketinggian air bervariasi hingga 250 sentimeter (cm).
    “Hingga pukul 10.00 WIB,
    BPBD Jakarta
    mencatat saat ini genangan terjadi di 34 RT,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, saat dikonfirmasi, Selasa.
    BPBD Jakarta mencatat rincian genangan di masing-masing wilayah sebagai berikut:
    “Ketinggian air bervariasi akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,” kata Yohan.
    “Kelurahan Lubang Buaya satu RT, Kelurahan Bidara Cina tiga RT, Kelurahan Kampung Melayu empat RT, Kelurahan Balekambang tiga RT, Kelurahan Cawang lima RT, Kelurahan Cililitan dua RT, dan Kelurahan Cipinang Melayu tiga RT,” ungkap Yohan.
    BPBD Jakarta bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat saat ini tengah melakukan penyedotan genangan dan memastikan aliran air berjalan lancar.
    Personel juga telah dikerahkan untuk memonitor kondisi di lapangan dan menyiapkan kebutuhan dasar bagi warga terdampak.
    BPBD menargetkan genangan dapat surut dalam waktu cepat. Yohan mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
    Masyarakat yang berada di wilayah rawan diharapkan segera mengamankan barang berharga dan mencari tempat yang lebih aman jika diperlukan.
    Dalam keadaan darurat, warga dapat menghubungi layanan darurat di nomor 112, yang beroperasi selama 24 jam tanpa biaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Jakarta meluas hingga merendam 34 RT di tiga wilayah

    Banjir Jakarta meluas hingga merendam 34 RT di tiga wilayah

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan bahwa banjir yang melanda di sebagian wilayah Jakarta Selatan, Timur, dan Barat, meluas dan merendam sebanyak 34 rukun tetangga (RT).

    “Pada jam 09.00 WIB banjir menggenangi 29 RT, data terakhir jam 10.00 WIB 34 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, banjir yang terjadi di beberapa titik di Jakarta Selatan, Timur dan Barat, dikarenakan hujan intensitas tinggi pada Senin (17/3) malam dan juga meluapnya Sungai Ciliwung, dan Kali Angke.

    Ia menjelaskan bahwa penambahan titik banjir terjadi di Jakarta Selatan dari yang sebelumnya hanya empat RT kini menjadi 11 RT dari tiga kelurahan yang terdampak.

    Banjir di Jakarta Selatan sendiri terjadi di Kelurahan Pejaten Timur, Rawajati, dan Cipulir yang berada di bantaran Sungai Ciliwung.

    “Untuk ketinggian air di titik tersebut lanjut Yohan yaitu mulai dari 40 sentimeter (cm) sampai 1,9 meter,” ujarnya.

    Sementara itu, untuk di Jakarta Timur terdapat di 21 RT dari tujuh kelurahan yaitu Kelurahan Lubang Buaya, Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, Cililitan, dan Kelurahan Cipinang Melayu.

    Untuk ketinggian air mulai dari 30 cm hingga 2,5 meter dan itu terjadi di dua RT yang berada di Kelurahan Cililitan.

    Yohan mengatakan, sementara di wilayah lainnya seperti Jakarta Barat masih sama yaitu di dua RT yang berada di Kelurahan Rawa Buaya, dengan ketinggian air 35 cm, banjir di lokasi tersebut disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPBD kerahkan 30 personel untuk atasi banjir di Jaktim

    BPBD kerahkan 30 personel untuk atasi banjir di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur mengerahkan 30 personel untuk memonitor dan mengatasi banjir di Jakarta Timur yang mencapai 2,5 meter akibat meluapnya Kali Ciliwung, Selasa pagi.

    “Kami menyiagakan 30 personel yang sudah ada di setiap titik rawan banjir untuk bersiap-siap jika memang ada yang harus dievakuasi,” kata Kepala Satgas Korwil BPBD Jakarta Timur, Sukendar saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Petugas penanganan bencana itu tetap dikerahkan untuk memantau wilayah dan membantu penanganan banjir dan genangan. Enam Kelurahan yang menjadi fokus yakni Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, Cililitan, dan Gedong.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan banjir dan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Semua alat evakuasi dan personel sudah ada di setiap titik, jadi pasti bersiaga,” ucap Sukendar.

    Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya, pada Senin (17/3) malam hingga Selasa (18/3) dini hari menyebabkan 23 RT tergenang di Jakarta Timur setinggi 10 sentimeter hingga 250 sentimeter (cm).

    “Penyebab banjir serta genangan karena, curah hujan tinggi dan luapan kali Ciliwung,” ucap Sukendar.

    Sukendar memastikan warga sudah melakukan evakuasi mandiri ketika air perlahan naik. Sehingga sampai saat ini tidak ada warga yang dievakuasi dan harus mengungsi.

    Berikut beberapa titik genangan yang tercatat oleh BPBD Jakarta Timur hingga pukul 09.00 WIB:

    Kelurahan Lubang Buaya

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Kelurahan Bidara Cina

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 160 sampai dengan 175 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Kampung Melayu

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 160 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Balekambang

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 130 sampai dengan 170 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​​​​​​​

    Kelurahan Cawang

    Jumlah: 7 RT

    Ketinggian: 30 sampai 230 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​​​​​​​

    Kelurahan Cililitan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 230 sampai dengan 250 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​​​​​​​

    Kelurahan Cipinang Melayu

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 30 sampai dengan 40 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jelang Lebaran, BPOM Ingatkan Pengusaha Retail Tak Asal-asalan Gelar Cuci Gudang Pangan – Halaman all

    Jelang Lebaran, BPOM Ingatkan Pengusaha Retail Tak Asal-asalan Gelar Cuci Gudang Pangan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Taruna Ikrar mengingatkan, pengusaha tidak asal-asalan menggelar cuci gudang pangan menjelang lebaran.

    Pihak tidak segan-segan menindak jika ada pelaggaran seperti menjual olahan pangan yang sudah expired maupun produk yang tidak memiliki izin edar.

    “Saya mengerti teman-teman pengusaha ingin mencuci gudang. Tapi kalau kita dapati (melanggar aturan), tentu BPOM bisa menindak sesuai aturan. Cuci gudang boleh, tapi jangan sampai merusak kesehatan pangan,” ujar Taruna Ikrar saat sidak ke gudang e-commerce di Cawang, Jakarta, Senin (17/3/2025).

    Ia mengingatkan masyakarat untuk berhati-hati dalam membeli barang olahan.

    Ada baiknya sebelum membeli untuk mengecek kedaluwarsa.

    “Menjelang Ramadan dan Idulfitri, terjadi peningkatan penjualan. Kekhawatiran kita ada produk-produk yang sudah expired, cuci gudang, dia menjual semuanya,” kata dia.

    Taruna menuturkan, pihaknya melakukan pemeriksaan di supermarket, minimarket, atau sarana distribusi lainnya yang difokuskan pada produk pangan kemasan.

    Pengawasan ini mencakup pemeriksaan terhadap kemasan, label, izin edar, serta kedaluwarsa produk pangan olahan yang dikemas.

    Saat meninjau salah satu gudang e-commerce yang terletak di daerah Cawang, Jakarta Timur, BPOM menyerahkan Pedoman Audit Internal dan Cara Peredaran Pangan Olahan yang Baik kepada pihak e-commerce untuk diterapkan dan diimplementasikan.

    “Apakah produknya sesuai dengan ketentuan, penyimpanan produknya apakah sudah sesuai, misalnya di tempat dingin atau tempat biasa,” jelas Taruna Ikrar.

    Menyoal penjualan parcel yang biasanya tinggi jelang lebaran, ia berharap pengusaha memastikan parsel yang dijual berupa produk pangan olahan yang memenuhi persyaratan, yaitu legal atau memiliki izin edar, kemasannya baik, labelnya jelas, dan belum kedaluwarsa.

     

     

  • 23 RT di Jakarta Timur Banjir, Tinggi Air Capai 250 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Maret 2025

    23 RT di Jakarta Timur Banjir, Tinggi Air Capai 250 Cm Megapolitan 18 Maret 2025

    23 RT di Jakarta Timur Banjir, Tinggi Air Capai 250 Cm
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 23 RT di Jakarta Timur terendam banjir pada Selasa (18/3/2025).
    Kepala Satgas Korwil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur, Sukendar, menjelaskan, banjir disebabkan karena hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Senin (17/3/2025) malam hingga Selasa dini hari.
    “Penyebab banjir serta genangan karena curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,” tutur Sukendar saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025).
    Sukendar menjelaskan, ketinggian air di 23 RT tersebut bervariasi, mulai dari 10 sentimeter hingga 250 sentimeter.
    Meski begitu, Sukendar memastikan, warga sudah melakukan evakuasi mandiri sejak air mulai naik.
    “Sementara nihil evakuasi karena warga sudah evakuasi mandiri,” ucap dia. 
    Berikut sejumlah titik di Jakarta Timur yang terendam banjir pada Selasa (18/3/2025) hingga pukul 09.00 WIB menurut data BPBD Jakarta Timur:
    Kelurahan Lubang Buaya
    Kelurahan Bidara Cina
    Kelurahan Kampung Melayu
    Kelurahan Balekambang
    Kelurahan Cawang
    Kelurahan Cililitan
    Kelurahan Cipinang Melayu
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Pengunggah Video Viral Polisi “Salam Tempel” Minta Maaf, Mengaku Hanya Iseng
                        Megapolitan

    8 Pengunggah Video Viral Polisi “Salam Tempel” Minta Maaf, Mengaku Hanya Iseng Megapolitan

    Pengunggah Video Viral Polisi “Salam Tempel” Minta Maaf, Mengaku Hanya Iseng
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pria berinisial AH, pengunggah video yang menarasikan polisi mendapat “salam tempel” dari pengendara mobil, akhirnya meminta maaf. 
    “Yang bersangkutan juga sudah meminta maaf karena videonya viral,” kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argowiyono kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).
    Permintaan maaf ini disampaikan usai Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memanggil AH untuk mengklarifikasi tujuan pengunggahan video tersebut ke akun media sosialnya.
    “Kami tanyakan motifnya memang sementara hanya iseng, karena mencoba kamera. Namun, tidak ada motif lain,” ujar Argowiyono.
    Argowiyono mengungkapkan, peristiwa dalam video itu terjadi di salah satu Tol Dalam Kota, Cawang, Jakarta Timur pada Sabtu (15/3/2025) pukul 11.30 WIB.
    Dalam video tersebut, terekam dua anggota Satuan Polisi Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas, yakni Bripka R dan Briptu E. Keduanya saat itu sedang berbincang dengan seseorang berinisial IC.
    IC merupakan pengendara Suzuki Baleno yang dinarasikan warganet memberikan sejumlah uang kepada Bripka R dan Briptu E.
    Perbincangan Bripka R dan Briptu E di bahu jalan tol terekam kamera dan diunggah ke akun TikTok milik AH, namun kini unggahan tersebut telah dihapus.
    Argowiyono menjelaskan, saat itu Bripka R dan Briptu E tengah memberhentikan kendaraan Suzuki Baleno karena pelanggaran terkait Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang telah habis masa berlakunya.
    “Petugas memberikan teguran dan mengingatkan supaya segera memperpanjang,” ujar dia.
    “Ya kurang lebih seperti itu, memang ada sempat ingin memberikan sesuatu, namun petugas menolak. Jadi, lebih ingin memberikan edukasi untuk segera memperpanjang atau memperbaharui kendaraan tersebut,” lanjutnya.
    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga telah memanggil IC untuk mengklarifikasi video viral tersebut.
    Berdasarkan keterangan pengendara, tidak ada transaksi sejumlah uang dari IC kepada dua petugas.
    “Tidak ada hal yang transaksional, tidak ada permintaan yang sifatnya dilakukan oleh petugas. Semuanya dilaksanakan oleh petugas sesuai dengan prosedur,” pungkas dia.
    Diberitakan sebelumnya, sebuah video beredar di media sosial yang memperlihatkan dua polisi mendapatkan “salam tempel” dari pengendara mobil.
    Berdasarkan video yang diunggah oleh akun Instagram @depokinfo24jam, terlihat sebuah mobil berwarna hitam dan mobil patroli polisi sedang berada di bahu jalan.
    Seorang pria berbaju hitam tampak berbincang dengan dua polisi berseragam dinas. Percakapan mereka berlangsung di belakang mobil hitam atau tepat di depan mobil patroli polisi.
    Tak lama, pria tersebut mendekati seorang penumpang yang duduk di kursi depan sebelah kiri. Penumpang itu terlihat mengeluarkan sesuatu dari dompetnya.
    Pria berbaju hitam lengan pendek tersebut menerima sesuatu tersebut dan memasukkannya ke kantong celana belakang bagian kanan.
    Setelah itu, ia kembali menghampiri dua polisi, mengambil sesuatu dari kantong celana belakang kanan, lalu menyerahkannya kepada polisi yang mengenakan topi.
    Kemudian, satu polisi yang tidak mengenakan topi mendekati pria tersebut sambil menepuk pundaknya.
    Mereka kembali berbincang sebentar sebelum polisi mempersilakan pria itu untuk melanjutkan perjalanannya.
    “Kepada netizen, plis, positif saja berpikirnya, jangan negatif. Ini lagi puasa, mau lebaran,” tulis video yang memperlihatkan dua petugas polis berbincang dengan IC, dikutip dari akun Instagram @depokinfo24jam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.