kab/kota: Cawang

  • Polisi Belum Temukan Bukti Pengeroyokan di Kasus Mahasiswa UKI Tewas

    Polisi Belum Temukan Bukti Pengeroyokan di Kasus Mahasiswa UKI Tewas

    Jakarta

    Polres Metro Jakarta Timur telah menggelar prarekonstruksi kasus tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22). Dari hasil prarekonstruksi tersebut polisi belum bisa menyimpulkan adanya pengeroyokan di balik kematian korban tersebut.

    “Itu yang belum ada membuat keyakinan kita penyelidik. Belum ada (pengeroyokan) sampai saat ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ari Lilipaly, kepada wartawan, seusai prarekonstruksi di kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (26/3/2025).

    Total ada 70 adegan prarekonstruksi yang diperagakan oleh para saksi. Prarekonstruksi tersebut menggambarkan rangkaian peristiwa dari awal korban datang ke taman baca kampus UKI hingga kemudian dibawa ke rumah sakit.

    “Rekonstruksi yang dilakukan sebanyak 50 (adegan). Kalau penomorannya 50, tapi ada A, B, C. Jadi, kalau kami tadi hitung lebih dari 50, sekitar 70-an adegan yang terkait dengan kasus ini,” imbuhnya.

    Nicolas berharap prarekonstruksi ini akan membuat terang-benderang peristiwa kematian Kenzha Walewangko. Kegiatan ini, lanjutnya, dilakukan dalam rangka mengumpulkan alat bukti untuk menentukan ada-tidaknya pidana di balik kematian mahasiswa Fisipol UKI ini.

    “Kita masih berusaha untuk menentukan dulu, ini pidana atau bukan,” ucapnya.

    “Kita berbicara sesuai dengan data dan fakta, kita menghindari asumsi dan alibi. Karena kita penegak hukum, prinsipnya kita lebih baik melepaskan seribu orang yang bersalah daripada kita memasukkan atau menghukum satu orang yang tidak bersalah,” tegasnya.

    Harapan Keluarga Korban

    “Harapan kami sekeluarga kejadian ini terusut tuntas baik dari orang-orang yang terlibat, maupun dari pihak UKI di mana tempat ini menjdai saksi bisu diari kejadian meninggalnya adik sepupu saya yang paling bontot,” tutur Praicy.

    Ia juga berharap peristiwa yang menimpa adik sepupunya itu tidak terulang di kampus manapun.

    “Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, baik di UKI maupun di seluruh universitas di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

    Sementara itu, Wakil Rektor bidang Akademik dan Inovasi (WRAI) UKI, Hulman Panjaitan, menyatakan pihaknya mendukung proses hukum di kepolisian. Kampus UKI mendukung pengusutan secara terang benderang agar keluarga korban mendapatkan keadilan.

    “Mudah-mudahan ini langkah baru atau langkah untuk membuat terang peristiwa yang terjadi di UKI, sehingga ada keadilan khususnya bagi keluarga dan tentunya sahabat-sahabat almarhum,” kata Hulman.

    “Dan kita semua, termasuk kami di UKI, kami juga merasakan hal yang sama. Kami juga merasakan hal yang sama supaya perkara ini diusut tuntas dan seterang-benderang mungkin,” pungkasnya.

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi sudah terima hasil labfor kematian mahasiswa UKI secara lisan

    Polisi sudah terima hasil labfor kematian mahasiswa UKI secara lisan

    Barang bukti yang saat ini sudah diamankan antara lain patahan pagar besi, botol bekas minuman keras, dan kamera pengawas

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Timur sudah menerima hasil laboratorium forensik (labfor) terkait kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) yang ditemukan tewas di area kampus secara lisan.

    “Untuk saat ini hasil autopsi dan hasil labfor belum kami terima. Tapi untuk hasil labfor sudah, tapi penyampaian lisan sudah,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly usai melakukan prarekonstruksi di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang, Jakarta Timur, Rabu.

    Namun, Nicolas menjelaskan hasil tersebut akan diserahkan kepada bagian autopsi untuk memperjelas dan menentukan penyebab kematian.

    “Itu harus diserahkan dulu ke bagian autopsi untuk menentukan. Autopsi itu sekali lagi untuk menentukan penyebab kematian,” ucap Nicolas.

    Selain itu, Nicolas menjelaskan alasan lambatnya pemeriksaan labfor karena banyaknya aspek yang harus dilakukan pemeriksaan.

    Nicolas mengaku pihaknya tidak ada niat untuk mengulur waktu pengungkapan kasus ini. Namun, proses penyelidikan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI) untuk mengetahui lengkap kronologi dan sebab kematian memang membutuhkan waktu.

    “Agak lama dalam soal ini karena pemeriksaan laboratorium forensiknya yang lama. Karena apa pemeriksaan digital forensik terkait dengan CCTV yang ada. Pemeriksaan tentang jaringan, histopatologi, pemeriksaan tentang toksikologi. Pemeriksaan terhadap DNA dan pemeriksaan yang lain-lain. Itu yang menyebabkan hasilnya agak lama,” jelas Nicolas.

    Barang bukti yang saat ini sudah diamankan antara lain patahan pagar besi, botol bekas minuman keras, dan kamera pengawas (CCTV). Usai barang bukti lengkap, kata Nicolas pihak kepolisian akan memanggil para ahli untuk menjelaskan kasus kematian.

    Pihak kepolisian telah memeriksa 39 saksi untuk mendalami kasus kematian seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko yang ditemukan tewas di area kampus pada Selasa (4/3).

    Nicolas menyebut, 39 saksi tersebut di antaranya merupakan mahasiswa UKI sebanyak 24 orang, masyarakat umum satu orang, pihak keluarga, lima orang petugas keamanan (sekuriti) yang saat kejadian berada di tempat kejadian perkara (TKP) dan membantu korban, menarik korban dari selokan, hingga mengangkat korban serta membawa korban ke RS UKI.

    Lalu tiga saksi dari pihak UKI yakni pihak rektorat, otoritas kampus, dan pihak RS UKI yang menerima korban dan melakukan tindakan medis terhadap korban sebanyak enam orang.

    Hingga saat ini, Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan proses penyelidikan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI) untuk mengetahui lengkap kronologi dan sebab kematian.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi peragakan 70 adegan saat prarekonstruksi kematian mahasiswa UKI

    Polisi peragakan 70 adegan saat prarekonstruksi kematian mahasiswa UKI

    Jadi saya berharap dengan kegiatan prarekonstruksi ini, semua sudah lihat terang-benderang

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Timur memperagakan 70 adegan saat prarekonstruksi tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) di area kampus pada Selasa (4/3).

    Adegan yang diperagakan dalam prarekonstruksi melibatkan sejumlah saksi yang ketika itu berada di tempat kejadian perkara (TKP) berdasarkan hasil pemeriksaan polisi.

    “Prarekonstruksi yang dilakukan sebanyak 50. Kalau penomoran 50, tapi ada A, B, C. Jadi, kalau kami tadi hitung lebih dari 50, sekitar 70-an adegan yang terkait dengan kasus ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly usai melakukan prarekonstruksi di UKI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu.

    Proses prarekonstruksi berlangsung mulai pukul 13.50 WIB hingga 17.15 WIB. Nicolas menyebut prarekonstruksi ini merupakan salah satu tahap penyelidikan untuk mengumpulkan sekaligus memperkuat alat bukti dan mengetahui apakah tindakan ini merupakan tindak pidana atau bukan.

    Dalam proses prarekonstruksi tersebut ada adegan korban bersama teman-temannya minum minuman beralkohol. Lalu ada pula adegan korban ditonjok setelah minum-minuman alkohol di meja bundar dekat parkiran motor.

    “Jadi saya berharap dengan kegiatan prarekonstruksi ini, semua sudah lihat terang-benderang, tidak ada kita tutup-tutupi, yang katanya mahasiswa ada yang melihat, dan sebagainya-sebagainya, kita tunggu sampai saat ini tidak ada juga yang datang,” ujar Nicolas.

    Nicolas menyebut usai prarekonstruksi ini pihaknya akan lanjut ke tahap selanjutnya yakni pemeriksaan oleh ahli. Seluruh alat bukti akan diperiksa oleh ahli untuk memutuskan apakah ada tindak pidana atau tidak.

    “Jadi kita akan siapkan semua alat bukti yang ada, kita kumpulkan, sajikan ke ahli, ahli juga yang nanti menilai apakah ini perbuatannya dalam ranah pidana atau tidak. Setelah gelar perkara, baru kita akan melakukan press conference terhadap hasil dari gelar perkara itu. Nanti para ahli yang memberikan keterangan sesuai dengan hasil keahliannya,” jelas Nicolas.

    Sebelumnya Kepolisian telah memeriksa 39 saksi untuk mendalami kasus kematian seorang mahasiswa UKI, Kenzha Ezra Walewangko yang ditemukan tewas di area kampus pada Selasa (4/3).

    Nicolas menyebut, 39 saksi tersebut di antaranya merupakan mahasiswa UKI sebanyak 24 orang, masyarakat umum satu orang, pihak keluarga, lima orang petugas keamanan (sekuriti) yang saat kejadian berada di tempat kejadian perkara (TKP) dan membantu korban, menarik korban dari selokan, hingga mengangkat korban serta membawa korban ke RS UKI.

    Lalu tiga saksi dari pihak UKI yakni pihak rektorat, otoritas kampus, dan pihak RS UKI yang menerima korban dan melakukan tindakan medis terhadap korban sebanyak enam orang.

    Hingga saat ini, Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan proses penyelidikan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI) untuk mengetahui lengkap kronologi dan sebab kematian.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi tegaskan prarekonstruksi kasus mahasiswa UKI sudah transparan

    Polisi tegaskan prarekonstruksi kasus mahasiswa UKI sudah transparan

    Kepolisian tidak ingin memenjarakan orang yang tidak bersalah

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Timur menjamin transparansi pelaksanaan prarekonstruksi kasus tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) di area kampus pada Selasa (4/3).

    “Prarekonstruksi tadi, Bapak/Ibu sudah lihat sendiri, adik-adik mahasiswa sudah lihat, yang kemarin melakukan unjuk rasa di depan Polres Jakarta Selatan (kemarin) juga sudah saya berikan penjelasan kepada mereka semua. Kita transparan. Kita, aparat penegak hukum, tidak ada yang ditutupi,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly usai melakukan prarekonstruksi di UKI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu.

    Nicolas menyebut jajaran Kepolisian selalu berbicara sesuai dengan data dan fakta untuk menghindari asumsi atas kasus tersebut.

    Hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya Kenzha. Tahap prarekonstruksi ini juga merupakan tahap pembuktian dan penyelidikan untuk melihat titik terang dalam menentukan apakah ini termasuk tindak pidana atau bukan.

    “Jadi ini tahap belum tahap untuk pembuktian penyelidikan artinya membuat terang. Kita masih berusaha untuk menentukan dulu, ini pidana atau bukan. Ini, baru langkah ini yang kita lakukan,” ucap Nicolas.

    Polisi sejauh ini juga belum menemukan alat bukti yang cukup untuk meningkatkan ke tahap penyidikan.

    Lebih lanjut, Nicolas menyampaikan pihaknya tidak ingin tergesa-gesa menyimpulkan hasil penyelidikan sebelum semua fakta didapat. Kepolisian tidak ingin memenjarakan orang yang tidak bersalah.

    “Karena kita penegak hukum, prinsipnya kita lebih baik melepaskan seribu orang yang bersalah daripada kita memasukkan atau menghukum satu orang yang tidak bersalah. Itu prinsipnya. Prinsip hukum, penegak hukum seperti itu,” ujar Nicolas.

    Sementara itu, sepupu korban Praicy Tania Tewu yang juga hadir dalam prarekonstruksi mengatakan, pihak keluarga berharap besar agar kasus kematian adik sepupunya bisa diusut tuntas.

    “Harapan kami sekeluarga kejadian ini terusut tuntas baik dari orang-orang yang terlibat, maupun dari pihak UKI di mana tempat ini menjadi saksi bisu diari kejadian meninggalnya adik sepupu saya yang paling bungsu,” kata Praicy.

    Praicy juga berharap peristiwa yang menimpa adik sepupunya itu tidak terulang di kampus manapun.

    “Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, baik di UKI maupun di seluruh universitas di seluruh Indonesia,” ucap Praicy.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Belum Temukan Bukti Pengeroyokan terhadap Mahasiswa UKI yang Tewas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Maret 2025

    Polisi Belum Temukan Bukti Pengeroyokan terhadap Mahasiswa UKI yang Tewas Megapolitan 26 Maret 2025

    Polisi Belum Temukan Bukti Pengeroyokan terhadap Mahasiswa UKI yang Tewas
    Tim Redaksi
    JAKARTA,KOMPAS.com
    – Penyidik Polres Metro Jakarta Timur belum menemukan bukti adanya aksi pengeroyokan terhadap mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) di kampusnya, Cawang, Jakarta Timur.
    Hal itu diketahui penyidik usai menggelar pra-rekonstruksi kasus kematian Kenzha di kampus UKI, Rabu (26/3/2025).
    “Itu (pengeroyokan) yang belum ada membuat keyakinan kita penyelidik. Belum ada sampai saat ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat ditemui di UKI, Rabu (26/3/2025).
    Dalam pra-rekonstruksi sejumlah saksi memperagakan sekitar 70 adegan yang berkaitan dengan kasus tersebut.
    “Rekonstruksi yang dilakukan sebanyak 50. Kalau penomorannya 50, tapi ada A, B, C. Jadi, kalau kami tadi hitung lebih dari 50, sekitar 70-an, adegan yang terkait dengan kasus ini,” tutur Nicolas.
    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur telah memeriksa 39 saksi terkait kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Erza Walewangko.
    “Ya totalnya berjumlah 39 saksi yang sudah kami meminta keterangan. Masih ada saksi yang akan diperiksa, kami sangat berusaha maksimal,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly.
    Nicolas menjelaskan, 39 saksi yang diperiksa itu di antaranya terdiri dari 24 mahasiswa yang diduga mengetahui kematian Kenzha. Selain itu, polisi juga telah memeriksa pihak keluarga.
    “Terus dari pihak sekuriti. UKI ada lima orang, pihak UKI sendiri ada otoritas kampus, ada rektorat tiga orang, pihak dari rumah sakit UKI yang menerima korban pada saat diantar oleh sekuriti itu ada enam orang,” ungkap Nicolas.
    Nicolas menegaskan, hingga saat ini polisi masih menunggu hasil otopsi jasad Kenzha untuk mengetahui penyebab kematian mahasiswa tersebut.
    Setelah hasil otopsi keluar, penyidik segera melakukan pra-rekonstruksi kemudian meminta keterangan ahli pidana.
    “Setelah keterangan ahli pidana, kita akan melakukan kegiatan yang namanya gelar perkara untuk menentukan apakah kasus ini masuk dalam ranah pidana atau tidak,” tutur Nicolas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Kasus Kematian Mahasiswa UKI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Maret 2025

    Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Kasus Kematian Mahasiswa UKI Megapolitan 25 Maret 2025

    Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Kasus Kematian Mahasiswa UKI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Polres Metro Jakarta Timur
    akan menggelar pra-rekonstruksi terkait kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) di kampusnya, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur.
    “Pra-rekonstruksi dilaksanakan besok siang jam 13.00 WIB,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, saat dikonfirmasi pada Selasa (25/3/2025).
    Nicolas menjelaskan, pra-rekonstruksi akan dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP) dengan menghadirkan sejumlah saksi.
    “Hanya para saksi yang diambil keterangannya. Kalau pihak keluarga mau datang untuk melihat langsung pra-rekonstruksi tersebut, dipersilakan. Tapi bukan atas undangan kami,” ungkap Nicolas.
    Menurut Nicolas, para saksi yang dihadirkan di antaranya adalah mahasiswa dan pihak RS UKI, petugas keamanan (
    security
    ).
    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur telah memeriksa 39 saksi terkait kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Erza Walewangko.
    Hal itu disampaikan Nicolas usai melakukan audiensi dengan mahasiswa UKI yang berunjuk rasa terkait kasus tewasnya Kenzha di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat (21/3/2025).
    “Ya totalnya berjumlah 39 saksi yang sudah kami meminta keterangan. Masih ada saksi yang akan diperiksa, kami sangat berusaha maksimal,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly.
    Nicolas menjelaskan, 39 saksi yang diperiksa itu di antaranya terdiri dari 24 mahasiswa yang diduga mengetahui kematian Kenzha. Selain itu, polisi juga telah memeriksa pihak keluarga.
    “Terus dari pihak sekuriti. UKI ada lima orang, pihak UKI sendiri ada otoritas kampus, ada rektorat tiga orang, pihak dari rumah sakit UKI yang menerima korban pada saat diantar oleh sekuriti itu ada enam orang,” ungkap Nicolas.
    Nicolas menegaskan, hingga saat ini polisi masih menunggu hasil otopsi jasad Kenzha untuk mengetahui penyebab kematian mahasiswa tersebut.
    Setelah hasil otopsi keluar, penyidik segera melakukan pra-rekonstruksi kemudian meminta keterangan ahli pidana.
    “Setelah keterangan ahli pidana, kita akan melakukan kegiatan yang namanya gelar perkara untuk menentukan apakah kasus ini masuk dalam ranah pidana atau tidak,” tutur Nicolas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Mudik Lengang, Jakarta Masih Ramai

    Jalur Mudik Lengang, Jakarta Masih Ramai

    Jakarta

    ASN sudah mulai melakukan work from anywhere (WFA). Kendati demikian, jalur mudik masih terlihat lengang dan Jakarta masih ramai.

    Sebagaimana diketahui, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB No. 2/2025 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Tugas Kedinasan Pegawai Aparatur Sipil Negara Pada Instansi Pemerintah dan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Pada Masa Libur Nasional dan Cuti Bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Edaran tersebut dikeluarkan untuk mendukung peningkatan produktivitas kerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik serta untuk kelancaran mobilitas masyarakat.

    Dikutip dari situs resmi MenPANRB, sebagai antisipasi lonjakan pergerakan masyarakat dalam rangka libur nasional dan cuti bersama Hari Suci Nyepi 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, pimpinan instansi pemerintah dapat melakukan penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan pegawai ASN di lingkungan instansinya melalui kombinasi fleksibilitas dalam pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (work from office/WFO), pelaksanaan tugas kedinasan dari rumah (work from home/WFH), dan/atau lokasi lain yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah (work from anywhere/WFA).

    Berikut ini poin-poin penting dalam surat edaran MenPANRB tentang WFA ASN.

    Penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan dilaksanakan selama 4 (empat) hari sebelum libur nasional dan cuti bersama Hari Suci Nyepi 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, yaitu pada Senin, 24 Maret 2025 sampai Kamis, 27 Maret 2025. Dengan demikian, WFO, WFH, dan/atau WFA ASN dilaksanakan pada tanggal 24-27 Maret 2025.

    Selama penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan, pimpinan instansi pemerintah membagi jumlah pegawai yang melaksanakan tugas kedinasan secara WFO, WFH, dan WFA dengan mengacu pada jumlah pegawai dan karakteristik layanan pemerintahan.

    Pimpinan instansi pemerintah memastikan bahwa penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan tidak mengganggu kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik kepada masyarakat.

    Lantas, bagaimana dampak kebijakan ini bagi lalu lintas mudik? Baca halaman selanjutnya.

    Jakarta Masih Ramai

    Foto: Situasi arus lalu linta Pancoran di hari pertama WFA ASN. (Maulani/detikcom)

    Meskipun sudah mulai diterapkan, Jakarta masih ramai. Lalu lintas Jalan Gatot Subroto ramai lancar saat hari pertama penerapan WFA tersebut.

    Pantauan detikcom, Senin (24/3/2025), pukul 7.15 WIB arus lalu lintas di kawasan Pancoran arah Semanggi terpantau padat layaknya hari biasa. Sementara, dari arah sebaliknya, lalu lintas terlihat lebih lengang.

    Kepadatan arus lalu lintas juga terjadi di underpass Mampang-Kuningan. Bergerak ke Simpang Susun Semanggi, arus lalu lintas terlihat ramai lancar.

    Kepadatan terjadi di sekitar kawasan SCBD lantaran adanya bottleneck. Kendaraan dari Jalan Gatot Subroto bertemu dengan kendaraan dari arah Bundaran HI di Jalan Sudirman.

    Di halte-halte TransJakarta seperti Slipi, Semanggi dan Simpang Kuningan juga terpantau ramai. Bus-bus TransJakarta dipadati penumpang. Sejumlah penumpang berlalu-lalang menggunakan TransJakarta.

    Jalur Mudik Masih Lengang

    Foto: Kebijakan work from anywhere (WFA) mulai berlaku bagi ASN. Kebijakan ini belum berimbas langsung pada kondisi arus mudik di Tol Jakarta-Cikampek. (dok CCTV PU)

    Kebijakan ini belum berimbas langsung pada kondisi arus mudik di Tol Jakarta-Cikampek. Jalur mudik ini masih lengang.

    Berdasarkan pantauan dari CCTV Kementerian PU, Senin (24/3/2025) pukul 11.44 WIB, belum terlihat kepadatan kendaraan di gerbang tol (GT) maupun ruas jalan Tol Jakarta arah Cikampek.

    Arus lalu lintas kendaraan di GT Cikarang Utama (Cikatama) 1 yang berada di Km 70 Tol Jakarta-Cikampek, terlihat kondisinya masih lengang. Belum ada banyak kendaraan yang melintas di GT Cikatama 1.

    Antrean kendaraan terlihat tidak panjang atau kurang dari 20 meter dengan kondisi arus kendaraan yang lancar.

    Kondisi serupa juga terpantau di GT Cikatama 2, GT Cibitung 3, GT Cikarang Barat, hingga GT Kalihurip 1 dan 2.

    Kondisi lalu lintas di dalam Tol Jakarta-Cikampek juga terlihat lancar di Km 01-09. Lalu lintas terlihat mulai ramai lancar pada Km 11-28.

    Lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek dan sebaliknya secara umum terpantau lancar pada siang ini. Kepadatan hanya terjadi di Km 48 karena ada kendaraan alami gangguan.

    “11.32 WIB #Tol_Japek Karawang Barat KM 48 – KM 49 arah Cikampek PADAT, ada kendaraan gangguan di lajur 2/tengah. ; Cikampek – Dawuan – Cikarang – Cikunir – Cawang LANCAR,” demikian keterangan Jasamarga lewat akun X @PTJASAMARGA.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo mengatakan, puncak arus mudik penumpang KA pada periode libur Lebaran 2025 akan terjadi pada Jumat (28/3). Menurutnya, ini dampak dari kebijakan WFA.

    “Perkiraan puncak arus mudik itu tanggal 28 dan 29 Maret,” kata Didiek dilansir Antara, Senin (24/3/2025).

    “Artinya apa? Bahwa pengaruh daripada kebijakan pemerintah, work from anywhere itu juga terasa. Sehingga sudah ada penyebaran-penyebaran mulai dari Jumat (21/3) sampai Senin dan Selasa (23-24 Maret), sehingga penyebarannya terasa,” ujar dia menambahkan.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Transjakarta Kaji 4 Rute Baru, Ada Alam Sutera-Blok M hingga Binong-Grogol

    Transjakarta Kaji 4 Rute Baru, Ada Alam Sutera-Blok M hingga Binong-Grogol

    PIKIRAN RAKYAT – Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah mengkaji terkait Transjabodetabek. Identifikasi awal yang dilakukan, Transjabodetabek akan melayani 4 rute baru.

    “Yang pertama dari wilayah timur itu nanti ada Vida Bekasi ke Cawang. Berikutnya di selatan akan ada layanan dari kota wisata ke Cawang. Yang ketiga itu nanti di barat ada Alam Sutera-Blok M dan Binong-Grogol,” kata Syafrin di Jakarta Pusat, Senin, 24 Maret 2025.

    Syafrin mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan uji coba dan evaluasi untuk kemudian didetailkan dalam rencana implementasi terkait perluasan rute Transjakarta tersebut.

    Rencana perluasan layanan transportasi ini sebagaimana yang dijanjikan Pramono Anung-Rano Karno yang kini menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.

    Syafrin menyampaikan penentuan rute ini karena didasarkan banyaknya kendaraan pribadi yang masuk dari luar kota ke Jakarta dari kawasan tersebut. Harapannya dengan adanya perluasan layanan Transjabodetabek mampu merubah kebiasaan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum.

    Terkait jumlah armada untuk Transjabodetabek akan ditetapkan setelah melakukan uji coba. Termasuk jadwal operasionalnya apakah akan mengikuti Transjakarta masih dilakukan kajian.

    “Sekarang masih dalam tahapan uji coba dan akan dievaluasi. Kemudian hasilnya akan kami laporkan ke Pak Gubernur untuk kemudian kita bahas bersama untuk ditetapkan,” kata Syafrin.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dishub DKI segera luncurkan empat rute baru TransJabodetabek

    Dishub DKI segera luncurkan empat rute baru TransJabodetabek

    akan terjadi shifting (perpindahan) dari kendaraan pribadi ke Transjabodetabek

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) segera meluncurkan empat rute TransJabodetabek menyusul telah tuntasnya koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

    “Yang pertama dari wilayah Timur itu nanti ada Vida Bekasi ke Cawang. Berikutnya di Selatan akan ada layanan dari Kota Wisata ke Cawang,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Syafrin Liputo saat dijumpai di Jakarta Pusat, Senin.

    Lebih lanjut Syafrin menjelaskan, rute ketiga dan keempat TransJabodetabek nanti bermula dari wilayah Tangerang, yakni rute Alam Sutera menuju Blok M dan rute Binong menuju Grogol.

    “Tentu kami berharap dengan masuknya layanan Transjabodetabek ke empat wilayah tadi, akan terjadi shifting (perpindahan) dari kendaraan pribadi ke Transjabodetabek,” kata Syafrin.

    Sementara untuk operasional dari TransJabodetabek di empat rute tersebut, lanjut Syafrin, belum ditentukan jumlah armada yang akan dioperasikan lantaran saat ini masih dalam tahap uji coba untuk melihat seberapa banyak permintaan penggunaan dari masyarakat.

    Sebelumnya, Direktur Utama PT TransJakarta, Welfizon Yuza menyampaikan ada uji coba beberapa rute untuk perluasan layanan TransJakarta di luar wilayah Jakarta.

    “Saat ini sudah mulai dilakukan uji coba di beberapa rute,” ujar Welfizon.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ada Penyekatan Kendaraan Sumbu 3, Lalin Km 44

    Ada Penyekatan Kendaraan Sumbu 3, Lalin Km 44

    Jakarta

    Petugas mulai melakukan pembatasan operasional kendaraan sumbu 3 dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2025. Salah satu titik yang dilakukan penyekatan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

    Hal tersebut disampaikan Jasa Marga lewat akun X (Twitter) @PTJASAMARGA, Senin (24/3). Lalu lintas mengarah ke titik penyekatan mengalami kepadatan.

    “01.38 WIB #Tol_Japek Karawang Barat KM 44 – KM 47 arah Cikampek PADAT, ada pelaksanaan penyekatan kendaraan truk muatan golongan 3 atau lebih. Cikampek – Dawuan – Cikarang – Cikunir – Cawang LANCAR,” demikian keterangan Jasa Marga, Senin (24/3/2025).

    Diketahui, dalam rangka melakukan pengaturan operasional angkutan barang pada masa angkutan Lebaran 1416H/2025, pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang melibatkan tiga instansi. Pengaturan tersebut tertuang pada SKB Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: KP-DRJD 1099 Tahun 2025, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: HK.201/4/4/DJPL/2025, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/50/III/2025, serta Direktur Jenderal Bina Marga Nomor: 05/PKS/Db/2025 tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Libur Arus Mudik dan Balik Angkutan Lebaran Tahun 2025/1466 H.

    Pembatasan diberlakukan di ruas jalan tol dan non-tol mulai Senin, 24 Maret 2025 pukul 00.00 waktu setempat sampai dengan Selasa, 8 April 2025 pukul 24.00 waktu setempat. Pembatasan operasional ini untuk menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran arus mudik dan arus balik.

    Pembatasan dilakukan melalui pembatasan waktu operasional pada mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, tambang, juga bahan bangunan.

    Kemudian terkait tata cara pemuatan, daya angkut dan isi muatan, dimensi kendaraan, serta dokumen angkutan barang juga harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini