Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan Saat Hari Buruh 2025 di Jakarta, Tidak Ada Penutupan Jalan
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Polda Metro Jaya
memastikan tidak ada
penutupan jalan
dalam peringatan
Hari Buruh
Internasional (May Day) hari ini, Kamis (1/5/2025).
Namun,
rekayasa lalu lintas
akan diterapkan guna mengantisipasi kepadatan akibat mobilisasi massa buruh di sejumlah titik menuju kawasan Monas,
Jakarta
Pusat.
“Penutupan lalu lintas tidak dilakukan, namun akan ada mobilisasi massa yang cukup besar sehingga kami melakukan rekayasa lalu lintas,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, Selasa (29/4/2025), dikutip dari
Antara.
Komarudin menjelaskan, arus kendaraan diperkirakan akan padat dari berbagai arah, khususnya dari Tangerang dan Bekasi, karena buruh akan menuju ke Monas menggunakan kendaraan pribadi, bus, dan sepeda motor.
Rombongan buruh dari Tangerang, menurut Komarudin, diperkirakan akan melewati Tol Kebon Jeruk, Underpass Tomang, Harmoni, dan Lapangan Banteng sebelum tiba di Monas.
Sementara itu, peserta dari arah Bekasi dan Jawa Barat akan menggunakan akses Tol Cawang menuju Cempaka Putih dan diarahkan ke Tugu Tani.
“Untuk peserta yang menggunakan sepeda motor, jalur Kalimalang sampai Cempaka Putih akan menjadi akses utama mereka,” tambahnya.
Selain itu, ruas Jalan Sudirman-Thamrin juga diprediksi mengalami kepadatan karena menjadi jalur utama mobilisasi massa buruh selama kegiatan berlangsung.
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, pihak kepolisian telah menyiapkan sejumlah kantong parkir, antara lain di area JiExpo Kemayoran, ruas Jalan Benyamin Sueb, serta Parkir Timur Senayan dan kawasan Gelora Bung Karno (GBK).
Komarudin mengimbau warga Jakarta untuk menghindari ruas-ruas jalan yang terdampak selama peringatan May Day agar aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar.
“Kami harap semua kegiatan, baik peringatan Hari Buruh maupun aktivitas masyarakat lainnya, dapat berlangsung dengan tertib,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Cawang
-
/data/photo/2023/02/27/63fca5a22c7a0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan Saat Hari Buruh 2025 di Jakarta, Tidak Ada Penutupan Jalan Megapolitan 1 Mei 2025
-

Tidak Ada Penutupan Jalan Saat May Day 2025, Warga Diimbau Hindari Titik Rawan Macet – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya memastikan tidak akan ada penutupan jalan selama peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang akan berlangsung terpusat di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).
Meski begitu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin mengimbau masyarakat untuk menghindari sejumlah ruas jalan yang berpotensi padat akibat mobilisasi besar-besaran massa buruh.
Titik-titik rawan kepadatan meliputi ruas Jalan Merdeka Barat, Merdeka Utara, Merdeka Timur, Merdeka Selatan.
Di luar kawasan Monas, titik rawan kepadatan lainnya adalah Bunderan HI, Tugu Tani, DPR RI, Lapangan Banteng, Universitas Pertamina, dan Sarinah.
“Penutupan lalin tidak dilakukan. Oleh karena itu, kami menginformasikan bahwa akan terjadi mobilisasi massa yang cukup besar, jadi ini kami lakukan rekayasa untuk menghimbau masyarakat bisa menghindari jalur-jalur tersebut sehingga tidak terjadi stuck ataupun terjebak dalam antrian ataupun kepadatan,” ujar Komarudin, dalam kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).
Diperkirakan sekitar 200 ribu buruh dari berbagai daerah seperti Banten, Tangerang, Bekasi, dan Jawa Barat akan bergerak menuju Monas sejak dini hari.
Polda Metro menyiapkan pengalihan arus dan pengawalan terhadap massa buruh yang datang menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, maupun bus.
Rekayasa lalu lintas dilakukan untuk menghindari kemacetan parah, tanpa membatasi ruang gerak massa.
“Buruh dari Tangerang dan Banten akan menggunakan tol Kebon Jeruk, underpass Tomang, dan Harmoni menuju Lapangan Banteng dan Monas,” ungkap Komarudin.
“Sementara buruh dari Bekasi dan Jawa Barat akan menggunakan akses jalan tol Cawang menuju Cempaka Putih dan Tugu Tani,” jelasnya.
-

Ada Peringatan Hari Buruh 2025, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di 9 Titik Jakarta
Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk agenda hari buruh atau may day di Jakarta.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin menyampaikan bakal ada sekitar 200.000 buruh bakal berkumpul di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Kamis (1/5/2025).
“Kami lakukan berbagai upaya rekayasa arus lalu lintas sehingga diharapkan aktivitas 1 Mei nanti bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan,” ujarnya di Jakarta, dikutip Rabu (30/4/2024).
Dia menyampaikan, aturan rekayasa lalu lintas itu bersifat situasional dan bergantung pada eskalasi kendaraan di lokasi.
Namun demikian, dia mengungkap proyeksi perjalanan buruh yang bakal datang dari luar Jakarta. Misalnya, buruh dari Tangerang dan Banten bakal menggunakan Tol Kebun Jeruk.
Kemudian, rombongan buruh itu bakal underpass masuk Tomang Harmoni dan masuk lapangan Banteng atau Monas.
Sementara untuk roda 2, bakal menggunakan jalur Danmogot, Grogol, Gajah Mada, Harmoni lanjut ke Pasar Baru, lapangan Banteng, dan ke Monas.
Selanjutnya, peserta dari Bekasi bakal menggunakan akses Tol Cawang dan masuk ke Cempaka Putih hingga akhirnya sampai di Monas. Sementara, motor bakal melalui Jalur Kalimalang.
“Inilah spot-spot ataupun titik yang nantinya dimungkinkan akan ada kepadatan termasuk ruas jalan Sudirman-Tamrin,” imbuhnya.
Adapun, Komarudin juga mengimbau agar masyarakat bisa menghindari ruas jalan terkait dengan rangkaian acara May Day di Monas, Jakarta Pusat.
“Kami mengimbau kepada masyarakat Jakarta mungkin bisa menghindari ruas-ruas jalan yang tadi kami sebutkan, kami sampaikan sehingga aktivitas Jakarta seluruhnya bisa berjalan baik,” pungkas Komarudin.
Nah, berikut 9 wilayah Jakarta yang perlu dihindari selama rangkaian Hari Buruh pada Kamis (1/5/2025) :
1. Monas
2. Sudirman
3. Thamrin
4. Tomang
5. Harmoni
6. Rawamangun
7. Senen
8. Tugu Tani
9. DPR/MPR RI
-

Plt Wali Kota Jaktim naik angkutan umum terapkan Ingub DKI
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah naik angkutan umum untuk berangkat agenda di Hotel Balairung, Jalan Matraman, Jakarta Timur (Jaktim), Rabu (30/4/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza
Plt Wali Kota Jaktim naik angkutan umum terapkan Ingub DKI
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Rabu, 30 April 2025 – 10:29 WIBElshinta.com – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah naik angkutan umum seperti angkot dan bus Transjakarta (Tj) dari rumahnya menuju lokasi agenda pertamanya di Hotel Balairung, Jalan Matraman, Jakarta Timur, Rabu pagi.
Hal itu dilakukan untuk menerapkan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 bagi ASN dan non ASN Pemda DKI Jakarta untuk menggunakan fasilitas kendaraan umum berbasis masal untuk berangkat dan pulang kerja.
Agenda pertama Plt Wali Kota Jaktim tersebut bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk mengikuti acara musyawarah pimpinan wilayah Aisyiyah DKI Jakarta.
Iin yang menggunakan seragam ASN putih dengan celana hitam dan kerudung biru muda mengaku berangkat dari rumah pukul 05.45 WIB dan harus jalan kaki terlebih dahulu ke depan komplek untuk naik angkot jurusan KWK 40 dan membayar tarif sebesar Rp10.000.
“Walau naik angkutan umum, saya merasakan biasa saja tidak deg-degan karena sejak kecil memang tinggal di wilayah Jakarta Timur. Hanya saja khawatir waktunya tidak tepat karena terjebak kemacetan di jalan,” kata Iin.
Setelah naik angkot dari rumahnya di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Iin turun di Terminal Pinang Ranti dalam kondisi lalu lintas macet. Kemudian, Iin naik bus Transjakarta ke arah Cawang Sentral. Meski berdesakan, Iin beruntung mendapatkan tempat duduk di bus Transjakarta.
Iin berbaur bersama penumpang lainnya dan sempat berbincang dengan penumpang terkait keseruan menaiki angkutan umum. Tak terasa, Iin harus turun transit dan melanjutkan naik Transjakarta lalu turun di Halte Matraman.
Adapun kewajiban Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi Jakarta menaiki transportasi umum setiap hari Rabu ini berdasarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 yang ditandatangani oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung pada 23 April 2025.
Dalam aturan tersebut juga tertulis, mereka wajib menggunakan transportasi umum setiap Rabu saat berangkat ke tempat kerja, pelaksanaan tugas dan pulang dari tempat kerja.
Pemprov DKI Jakarta mengecualikan bagi pegawai yang sakit, hamil, disabilitas, dan petugas lapangan yang membutuhkan mobilitas tertentu.
Selain itu, ASN diwajibkan berswafoto saat menggunakan angkutan umum baik berangkat maupun pulang kerja setiap hari Rabu. Swafoto disertai keterangan lokasi, waktu dan tanggal pengambilan foto.
Foto tersebut kemudian dikirimkan kepada admin kepegawaian melalui media yang ditentukan, sesuai mekanisme di perangkat daerah masing-masing.
Lalu, dalam pelaksanaannya, setiap admin kepegawaian perangkat daerah maupun Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) harus melakukan rekapitulasi dan verifikasi foto sesuai data pegawai, dikurangi pegawai yang mendapat diskresi sesuai ketentuan.
Sumber : Antara
-

Info Kepadatan Lalin di Tol Arah Jakarta Pagi Ini: Kunciran-Tomang
Jakarta –
Lalu lintas di sejumlah ruas tol arah Jakarta pagi ini mengalami kepadatan. Kemacetan tersebut akibat padatnya volume kendaraan.
“Tol Janger Karawaci KM 21 – Tangerang KM 17 padat, kepadatan volume lalin. Kunciran KM 16 – KM 13 arah Tomang padat, kepadatan volume lalin,” demikian dikutip dari X Jasa Marga, @PTJasamarga, Rabu (30/4/2025).
Petugas telah memberlakukan contraflow di setelah underpass Tomang – Kebon Jeruk KM 03+400. Lajur contraflow diterapkan dari arah Kebon Jeruk di lajur 3/kanan.
Selain itu kepadatan juga terjadi di Tol JORR W2S tepatnya di Pondok Ranji arah Ulujami. Kepadatan tersebut akibat tingginya volume kendaraan yang melintas.
“Pondok Ranji – Ulujami padat, kepadatan volume lalin. Veteran KM 18 arah Pondok Pinang padat, kepadatan volume lalin,” katanya.
Kepadatan juga terjadi di sejumlah titik di Tol Jagorawi pagi ini. Kepadatan tersebut akibat padatnya volume kendaraan.
“Tol Jagorawi Cibubur KM 14 – KM 13 arah TMII padat, kepadatan volume lalin. Cililitan – Cawang padat, kepadatan volume lalin,” tulis Jasa Marga.
(yld/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Ini Titik Masuk Jalur Buruh Saat Aksi May Day di Monas, Masyarakat Diimbau Cari Jalan Alternatif – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya mengantisipasi adanya kepadatan jalur yang akan dilintasi elemen serikat pekerja saat aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, mengatakan terdapat sejumlah titik masuk dari berbagai daerah kota penyangga Jakarta.
Menurutnya, rombongan buruh akan dikawal oleh jajaran polisi lalu lintas hingga tiba di Jakarta.
“Buruh dari Tangerang dan Banten akan menggunakan tol Kebon Jeruk, underpass Tomang, dan Harmoni menuju Lapangan Banteng dan Monas,” jelasnya usai Apel Gelar Pasukan yang dipimpin Kapolda Metro Jaya di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).
“Sementara buruh dari Bekasi dan Jawa Barat akan menggunakan akses jalan tol Cawang menuju Cempaka Putih dan Tugu Tani,” papar Komarudin.
Diperkirakan, 200 ribu serikat pekerja dari berbagai daerah akan hadir memadati kawasan Monas.
Komarudin menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh koordinator lapangan dari berbagai wilayah.
“Sehingga diharapkan aktivitas pada tanggal 1 Mei nanti bisa berjalan sesuai dengan yang kita harapkan,” tuturnya.
Lulusan Akpol 1997 itu mengimbau masyarakat untuk menghindari ruas-ruas jalan yang akan digunakan oleh buruh.
Adapun rute yang akan digunakan oleh ratusan ribu buruh nantinya mencakup Jalan Sudirman-Thamrin, jalan utama menuju Monas, dan sekitarnya.
Kepadatan diperkirakan akan terjadi mulai pukul 06.00 WIB.
Namun, kendaraan seperti bus yang membawa serikat pekerja diperkirakan tiba di Jakarta sejak dini hari hingga subuh.
Komarudin juga menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan melakukan penutupan jalan, melainkan hanya rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau menggunakan akses jalan alternatif untuk menghindari kemacetan.
Meskipun belum ada aktivitas yang dihentikan, TransJakarta juga berpotensi mengalami kemacetan atau pelambatan akibat mobilisasi massa yang cukup besar.
Pihak kepolisian berharap tidak ada aktivitas masyarakat yang terganggu, namun dinamika di lapangan akan menyesuaikan situasi.
Kombes Komarudin menuturkan, pembaruan informasi terkait pengalihan arus lalu lintas akan disampaikan secara berkala, mengikuti eskalasi di lapangan.
Masyarakat diminta memantau perkembangan situasi melalui akun media sosial Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)
-

Tak Terawat, JPO Cawang Kompor Jadi Tempat Gulungan Kabel Udara
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur dibiarkan rusak terbengkalai tanpa perawatan.
Selain tidak memiliki atap, JPO Cawang Kompor tampak memperhatinkan karena di sepanjang anak tangga hingga badan JPO justru dijadikan tempat untuk gulungan kabel utilitas.
Gulungan kabel udara pada akses JPO Cawang Kompor menandakan tidak adanya perawatan berkala, pun hingga kini JPO masih digunakan warga untuk bermobilitas.
“Belum ada perawatan. Memang sempat dengar mau ada renovasi (JPO), tapi sampai sekarang belum ada. Jadinya seperti ini saja,” kata warga sekitar, Handi (45), Selasa (29/4/2025).
Gulungan kabel udara yang teronggok pada akses JPO Cawang Kompor di Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (29/4/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Gulungan kabel udara pada akses JPO Cawang Kompor ini berbanding terbalik dengan program Pemprov DKI Jakarta yang sejak tahun 2022 mulai menertibkan kabel udara semrawut.
Pasalnya di saat Pemprov DKI Jakarta menggaungkan penertiban kabel udara dan memindahkannya ke dalam tanah, gulungan kabel udara justru teronggok di fasilitas umum.
Bahkan bila dilihat dari sisi wilayah Kecamatan Jatinegara yang berbatasan dengan JPO, tampak jelas bentangan kabel udara semrawut di sepanjang badan JPO Cawang Kompor.
“Sebenarnya JPO ini kalau secara (kondisi) bangunan betonnya masih bagus. Hanya memang belum ada perawatan saja jadi terlihat belum bagus lah. Kalau JPO depan PGC kan bagus,” ujar Handi.
Tidak hanya gulungan kabel udara yang dibiarkan berserakan begitu saja, terdapat banyak bagian besi pengaman JPO Cawang Kompor yang hilang akibat terdampak karat.
Padahal JPO yang berada di lampu merah Cawang Kompor ini merupakan akses penting, mengingat di sepanjang Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati hanya terdapat dua JPO saja.
Pertama JPO di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC) yang baru diresmikan pada tahun 2024 lalu, dan kedua JPO Cawang Kompor yang kondisinya kini rusak tak tersentuh perawatan.
“Di sepanjang Jalan Dewi Sartika cuman ada dua JPO. Tapi kalau JPO yang depan PGC bagus, ada lampu-lampunya segala macam. Kalau yang di sini belum ada perawatan,” tutur Handi.
Awak media sudah berupaya mengonfirmasi terkait alasan ketiadaan atap dan kondisi JPO Cawang Kompor kepada Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu.
Tapi hingga berita ditulis, orang nomor satu di jajaran Sudin Bina Marga Jakarta Timur itu tidak kunjung memberikan respons saat dikonfirmasi terkait kondisi JPO Cawang Kompor.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Sudah Puluhan Tahun, Kondisi JPO Cawang Kompor Jakarta Timur Dibiarkan Terbengkalai Tanpa Atap
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Cawang Kompor di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur kini rusak dah terbengkalai.
Berbeda dengan JPO lainnya di Jakarta yang memiliki atap untuk menghalau pejalan kaki dari terik matahari dan hujan, JPO Cawang Kompor justru tidak tertutupi atap sama sekali.
Sehingga warga yang melintas di JPO Cawang Kompor dipastikan terkena paparan langsung sinar matahari saat siang hari, dan tidak terlindung ketika hujan turun.
Warga sekitar, Handi (45) mengatakan sejak awal dibangun sekitar tahun 1985 silam hingga kini JPO Cawang Kompor memang tidak dilengkapi atap sebagaimana lazimnya JPO.
“Memang dari dulu pas awal dibangun sudah enggak ada bagian atapnya. Jadi bukan atapnya hilang, rusak atau bagaimana,” kata Handi di Jakarta Timur, Selasa (29/4/2025).
Padahal JPO yang berada di lampu merah Cawang Kompor ini merupakan akses penting, mengingat di sepanjang Jalanan Dewi Sartika, Kramat Jati hanya terdapat dua JPO saja.
KONDISI JPO CAWANG KOMPOR – Kondisi JPO Cawang Kompor di Jalan Dewi Sartika yang dibiarkan selama puluhan tahun tanpa memiliki atap, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (29/4/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)
Pertama JPO di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC) yang baru diresmikan pada tahun 2024 lalu, dan kedua JPO Cawang Kompor yang kondisinya kini rusak tak tersentuh perawatan.
Meski hingga kini JPO Cawang Kompor masih digunakan para pejalan kaki, tapi selama puluhan tahun kondisinya dibiarkan begitu saja tanpa adanya perbaikan.
“Masih ada yang lewat, apalagi yang orang tua. Kan mereka takut kalau (nyeberang) lewat bawah, jadi pasti lewat atas. Kadang ada juga yang nanya tangga untuk naik JPO dari mana,” ujar Handi.
Selain tidak memiliki atap kondisi JPO Cawang Kompor kian buruk karena banyak besi pengaman pada anak tangga, hingga bagian badan JPO yang sudah hilang.
Bahkan pada beberapa titik sampah-sampah makanan dan botol dibiarkan begitu saja berserakan, sehingga nyaris tidak ada bagian JPO Cawang Kompor yang terlihat bagus.
KONDISI JPO CAWANG KOMPOR – Kondisi JPO Cawang Kompor di Jalan Dewi Sartika yang dibiarkan selama puluhan tahun tanpa memiliki atap, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (29/4/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)
Satu-satunya hal baik yang tampak pada JPO Cawang Kompor hanya keberadaan satu CCTV di lokasi, pun tidak diketahui apakah kamera pengawas tersebut masih berfungsi atau tidak.
“Ya kalau kita lihat sih kondisi JPO sekarang memang belum bagus, belum terawat lah. Besi-besi pagar pengamannya juga sudah pada hilang karena banyak berkarat,” tutur Handi.
Awak media sudah berupaya mengonfirmasi terkait alasan ketiadaan atap dan kondisi JPO Cawang Kompor kepada Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu.
Tapi hingga berita ditulis, orang nomor satu di jajaran Sudin Bina Marga Jakarta Timur itu tidak kunjung memberikan respons apapun saat dikonfirmasi terkait kondisi JPO Cawang Kompor.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-
/data/photo/2025/04/28/680f5d7c523b4.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Uji Coba Rute Sawangan-Lebak Bulus, Bus Transjakarta Melintas di Depok Megapolitan 28 April 2025
Uji Coba Rute Sawangan-Lebak Bulus, Bus Transjakarta Melintas di Depok
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Sebuah video yang menampilkan armada bus
Transjakarta
melintas di daerah Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, viral di media sosial.
Berdasarkan video yang dilihat
Kompas.com
dalam unggahan akun Instagram
@
sawanganupdate, tampak bus “metrotrans” berwarna jingga tengah putar balik.
Dalam narasi video tersebut, disebutkan bus Transjakarta itu melintas di daerah Sawangan Permai.
Terkait video yang beredar, Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani mengonfirmasi bus Transjakarta tersebut sedang melakukan uji coba rute Sawangan-Lebak Bulus.
“Masih uji coba Sawangan-Poins Square Lebak Bulus, dan akan dievaluasi,” kata Ayu saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin (28/4/2025).
Ayu menerangkan, rute ini masih termasuk ke dalam uji coba teknis pertama sejak 24 April 2025.
Meski demikian, Ayu belum bisa menjelaskan secara rinci terkait hasil uji coba karena masih dalam tahap evaluasi.
“Lebih lanjut akan diinformasikan secara resmi ya,” terang Ayu.
Sebagai informasi, Gubernur Jakarta Pramono Anung telah menginstruksikan Dinas Perhubungan dan Dirut Transjakarta untuk mempersiapkan ekspansi besar-besaran layanan Transjakarta, termasuk menjangkau daerah-daerah yang selama ini belum terhubung.
Hal ini sebagai tindak lanjut setelah Pramono meresmikan
Transjabodetabek
nomor S61 rute Blok M-Alam Sutera pada Kamis (24/4/2025) lalu.
“Nanti akan ada rute ke Bekasi, Depok, Bogor, Sawangan, dan lainnya. Bahkan kita akan buka jalur yang menghubungkan kawasan yang selama ini dianggap tertutup, seperti dari Pantai Indah Kapuk (PIK) ke Blok M,” tutur Pramono.
Adapun rute baru yang sedang dikaji dan direncanakan untuk segera diluncurkan, yakni rute Bekasi-Cawang (wilayah timur), Kota Wisata–Cawang (wilayah selatan), Binong–Grogol (wilayah barat), Pantai Indah Kapuk (PIK)–Blok M, dan Sawangan–Jakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Terungkap Mobil Ridwan Kamil yang Disita KPK: Mercedes-Benz
Jakarta –
Mobil Ridwan Kamil ikut disita KPK. Terungkap mobil yang disita itu adalah Mercedes-Benz.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita mobil dan motor milik Ridwan Kamil terkait kasus dugaan korupsi pengadaan iklan Bank BJB. KPK kala itu belum menjelaskan jenis mobil yang disita. Baru-baru ini terungkap, mobil Ridwan Kamil yang ikut disita adalah Mercedes-Benz.
“Informasi terakhir mereknya Mercy atau Mercedes,” kata Jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di gedung Merah Putih KPK dikutip detikNews.
Mobil itu kata Tessa belum dipindahkan ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rubpasan) karena masih berada di bengkel.
Kalau merujuk pada data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetor Ridwan Kamil pada 29 Februari 2024, tak ada Mercedes-Benz yang terdaftar.
Dalam laporan di akhir jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat, dia tercatat hanya memiliki dua mobil dengan rincian sebagai berikut:
1. Hyundai Santa Fe tahun 2017, hasil sendiri senilai Rp 319 juta
2. Wuling CVT tahun 2022, hasil sendiri senilai Rp 282 jutaSementara lima aset alat transportasi dan mesin itu berbentuk motor. Secara total, nilai dari lima motor dan dua mobil RK itu sebesar Rp 771,9 juta.
Sebelum mobil, moge Ridwan Kamil sudah lebih dulu disita. Moge milik Ridwan Kamil yang disita KPK tersebut sebelumnya berada di Bandung. Motor itu disita saat KPK menggeledah rumah RK di Bandung pada Maret 2025 yang lalu.
Tessa menjelaskan, motor Royal Enfield tak sesuai dengan yang tertulis di e-LHKPN milik KPK. Menurutnya, Ridwan Kamil terakhir kali membuat laporan dua tahun silam.
“Jadi motor yang saat ini sudah berada di Rubpasan Cawang itu tidak masuk di dalam LHKPN saudara RK, belum atau tidak masuk. Nah, jadi kalau ditanya ada atau tidak, untuk LHKPN saudara RK per pelaporan tahun 2023 itu tidak ada tercantum kendaraan yang saat ini sudah dititipkan di Rupbasan Cawang,” tuturnya.
Tessa juga menjelaskan surat kepemilikan moge tersebut bukan atas nama RK melainkan orang lain. Namun, dia belum merinci nama pemilik moge tersebut.
(dry/rgr)