kab/kota: Canberra

  • Bikin Marah! Politisi Anti-Islam Pakai Burqa di Parlemen Australia

    Bikin Marah! Politisi Anti-Islam Pakai Burqa di Parlemen Australia

    Canberra

    Seorang politisi Australia memicu kemarahan publik atas aksinya mengenakan burqa di dalam ruang sidang parlemen pada Senin (24/11) waktu setempat. Para anggota parlemen Australia lainnya mengecam aksi itu sebagai aksi yang “rasis”.

    Aksi kontroversial itu, seperti dilansir AFP, Senin (24/11/2025), dilakukan oleh Pauline Hanson, yang merupakan pemimpin Partai One Nation, yang beraliran anti-imigrasi, dan seorang Senator Australia yang mewakili Queensland. Hanson juga dikenal sebagai politisi anti-Islam sejak lama.

    Dalam sidang Senat pekan ini, Hanson berupaya mengajukan rancangan undang-undang (RUU) yang akan melarang penggunaan penutup wajah sepenuhnya di Australia. Kebijakan itu telah dia kampanyekan selama beberapa dekade terakhir.

    Ketika para anggota parlemen lainnya menghalanginya untuk mengajukan RUU tersebut, beberapa menit kemudian Hanson kembali ke ruang sidang dengan mengenakan burqa berwarna hitam dan duduk di kursinya.

    Aksi Hanson itu disambut kemarahan dari rekan-rekan Senator lainnya. Pemimpin Partai Hijau di Senat Australia, Larissa Waters, mengecam aksi Hanson itu sama saja memberikan “jari tengah kepada orang-orang beriman”.

    “Itu sangat rasis dan tidak aman,” kritik Waters.

    Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, yang juga menjabat sebagai pemimpin pemerintahan di Senat, mengecam aksi Hanson itu sebagai tindakan yang “tidak sopan”.

    “Kita semua di tempat ini memiliki hak istimewa yang besar untuk datang ke ruangan ini. Kita mewakili negara bagian kita, orang-orang dari setiap agama, dari setiap keyakinan, dari semua latar belakang. Dan kita harus melakukannya dengan sopan,” tegasnya.

    Hanson menolak untuk melepaskan burqa yang dikenakannya, sehingga sidang Senat Australia pun terpaksa diskors.

    Ini menjadi momen kedua bagi Hanson mengenakan burqa di dalam ruang sidang parlemen. Tahun 2017 lalu, dia memakai burqa penuh di dalam ruang sidang Senat untuk menyoroti apa yang disebutnya sebagai masalah keamanan yang ditimbulkan pakaian tersebut, yang dikaitkannya dengan teror.

    Pada saat itu, Hanson menggambarkan Islam sebagai “budaya dan ideologi yang tidak sesuai dengan budaya dan ideologi kita”.

    Partai One Nation yang dipimpin Hanson memiliki dukungan yang meningkat, saat oposisi konservatif utama negara itu dilanda pertikaian internal, dengan jajak pendapat bulan ini yang dilaporkan The Australian Financial Review menunjukkan mereka meraih rekor dukungan sebesar 18 persen.

    Hal itu terjadi ketika seorang utusan pemerintah mengatakan pada September lalu bahwa Australia gagal mengatasi Islamofobia yang terus-menerus terjadi dan semakin intensif.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Penghuni Vila Ungkap Suara Tembakan Sebelum WN Australia Tewas”
    [Gambas:Video 20detik]
    (nvc/ita)

  • Menlu Sugiono Beberkan Dampak Kerja Sama Stabilitas Kawasan RI-Australia

    Menlu Sugiono Beberkan Dampak Kerja Sama Stabilitas Kawasan RI-Australia

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono memberikan penjelasan mengenai makna dan dampak konkret dari kesepakatan keamanan terbaru antara Indonesia dan Australia.

    Hal ini disampaikan sebelum ia mendampingi Presiden Prabowo Subianto menghadiri jamuan makan malam kenegaraan bersama Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/11/2025) malam.

    Menurut Sugiono, kesepakatan keamanan yang diumumkan kedua negara merupakan penguatan mekanisme komunikasi tingkat tinggi antara pemimpin Indonesia dan Australia, terutama dalam merespons dinamika kawasan Indo-Pasifik. 

    “Jadi itu adalah merupakan media konsultasi antarpemimpin kedua negara dalam rangka menghadapi perkembangan situasi di wilayah Indo-Pasifik. Jadi building blocks-nya adalah Lombok Declaration dan DCA Defense Cooperation Agreement antara kedua negara,” ujarnya kepada wartawan.

    Ketika ditanya apakah kesepakatan ini terkait dengan respons terhadap China sebagaimana perjanjian keamanan 1995 pada era Presiden Soeharto, Sugiono menepis anggapan tersebut.

    “Nggak, dari mana respons dengan China?” ujarnya ketika ditanya mengenai konteks sejarah 1995.

    Dia kembali menegaskan bahwa tidak ada motif tertentu yang diarahkan pada negara mana pun. Fokus kerja sama Indonesia–Australia saat ini, kata Sugiono, adalah memperkuat media konsultasi dan koordinasi keamanan secara terbuka antarnegara bertetangga. 

    “Itu tadi, saya kira ini adalah merupakan bentuk kerja sama yang lebih intensif. Ini kan jalur media konsultasi, Australia merupakan tetangga kita, kita tidak bisa memilih siapa tetangga kita, apa yang terjadi di wilayah ya memengaruhi semuanya,” ujarnya.

    Kesepakatan keamanan tersebut diumumkan sehari sebelumnya oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di atas kapal HMAS Canberra di Sydney.

    Kedua negara berkomitmen meningkatkan konsultasi rutin pemimpin dan menteri, serta memperkuat kerja sama pertahanan dalam menghadapi berbagai tantangan kawasan.

    Sugiono menegaskan bahwa Indonesia memandang Australia sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas Indo-Pasifik, dengan pendekatan yang mengedepankan diplomasi, konsultasi, dan rasa saling menghormati antarnegara tetangga.

    “Kita ingin kerja sama lebih intensif lagi. Jadi intinya kalau misalnya ada sesuatu yang perlu dibicarakan terkait masalah keamanan itu ada konsultasi,” jelas Sugiono.

  • Poin-poin Penting Perjanjian Kerja Sama RI-Australia di Bidang Militer hingga Ekonomi

    Poin-poin Penting Perjanjian Kerja Sama RI-Australia di Bidang Militer hingga Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto telah mengakhiri kunjungan kenegaraannya dari Australia, sejumlah kesepakatan telah disepakati.

    Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Australia berlangsung selama satu hari dengan sejumlah agenda yang mencerminkan komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungan strategis dengan negara tetangga.

    Kunjungan kenegaraan ini sekaligus menjadi momentum penting yang memperkuat posisi Indonesia dan Australia sebagai mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik.

    Dalam kunjungan tersebut, Prabowo membawa pulang sejumlah kesepakatan antara Indonesia dan Australia. Kedua negara resmi mencapai tiga kesepakatan substansial mengenai perjanjian bilateral baru di bidang keamanan bersama.

    Kesepakatan ini diumumkan oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di atas kapal perang HMAS Canberra, Garden Island Naval Base, Australia, Rabu (12/11/2025).

    Perjanjian baru tersebut menandai era baru hubungan kedua negara di bidang pertahanan dan keamanan, memperkuat dasar-dasar kerja sama yang telah terbangun selama tiga dekade terakhir.

    Dokumen ini merupakan kelanjutan dan perluasan dari sejumlah perjanjian sebelumnya, termasuk Lombok Treaty 2006 yang menegaskan kedaulatan dan integritas teritorial Indonesia, serta Defence Cooperation Agreement (DCA) yang ditandatangani pada 2024.

    Melalui perjanjian ini, Indonesia dan Australia sepakat melakukan konsultasi reguler di tingkat pemimpin dan menteri terkait isu-isu keamanan kawasan, mengidentifikasi serta melaksanakan kegiatan keamanan bersama yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

    Di samping itu, kedua negara sepakat berkoordinasi dalam menghadapi ancaman keamanan, dengan mempertimbangkan langkah-langkah bersama untuk menjaga stabilitas dan perdamaian regional.

    Kesepakatan ini juga menjadi simbol pengakuan bersama bahwa stabilitas kawasan hanya dapat dicapai melalui kerja sama erat antara kedua negara. Hubungan bilateral yang didasari pada prinsip kepercayaan, saling menghormati, dan komitmen terhadap perdamaian dinilai semakin kuat.

    Presiden Prabowo dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya semangat good neighbour policy atau kebijakan bertetangga baik sebagai dasar hubungan Indonesia dan Australia.

    “Tetangga yang baik akan saling membantu di masa sulit, dan dalam budaya Indonesia, ada pepatah, ketika kita menghadapi keadaan darurat, tetangga kitalah yang akan membantu kita. Mungkin saudara kita akan tetap jauh, tetapi tetangga kita adalah yang paling dekat, dan hanya tetangga yang baik yang akan saling membantu,” ungkap Prabowo.

    Di bidang ekonomi, hubungan ekonomi Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan, meskipun nilai perdagangan kedua negara saat ini baru mencapai sekitar US$15 miliar. Mengingingat, neraca perdagangan Indonesia masih menunjukkan defisit hampir US$9 miliar, tetapi pemerintah mengklaim bahwa kontribusi sektor jasa, seperti pariwisata, mampu menyeimbangkan posisi tersebut.

    Tingginya jumlah wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia, terutama ke Bali, disebut menjadi salah satu faktor penting dalam hubungan ekonomi kedua negara. Pemerintah pun berharap ke depan wisatawan Australia dapat menjelajahi destinasi lain di Indonesia, seperti Labuan Bajo dan wilayah potensial lainnya.

    Selain pariwisata, minat investasi dari perusahaan-perusahaan Australia juga menunjukkan peningkatan. Beberapa perusahaan diketahui tengah menjajaki dan memperluas investasi di Indonesia, meliputi sektor rumah sakit, hilirisasi, dan agrikultur, khususnya di bidang peternakan sapi.

    Kunjungan Balasan

    Perdana Menteri Albanese juga menyampaikan rencananya untuk berkunjung ke Indonesia pada Januari 2026 guna menandatangani secara resmi perjanjian tersebut setelah melalui proses domestik di masing-masing negara.

    Melalui langkah ini, kedua negara menunjukkan tekad untuk memperdalam kerja sama pertahanan dan keamanan, memperkuat stabilitas regional, serta menegaskan persahabatan yang kokoh antara dua bangsa bertetangga di kawasan selatan dunia.

    “Saya berharap dapat berkunjung ke Indonesia pada Januari tahun depan atas undangan Presiden untuk menandatangani perjanjian baru secara resmi setelah melalui proses domestik,” tandas Albanese.

  • Momen Prabowo Beri Hadiah untuk Hewan Peliharaan PM Australia Anthony Albanese

    Momen Prabowo Beri Hadiah untuk Hewan Peliharaan PM Australia Anthony Albanese

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menunjukkan pendekatan diplomasi yang hangat dan personal dalam kunjungan kenegaraannya ke Australia.

    Momen tersebut turut diabadikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya melalui unggahan di akun Instagram resmi @sekretaris.kabinet, Kamis (13/11/2025), yang menyoroti gaya diplomasi khas Presiden Prabowo.

    Dalam unggahannya, Teddy menggambarkan bahwa diplomasi tidak selalu harus dilakukan melalui jalur formal seperti perundingan, negosiasi, atau forum bisnis dan internasional.

    Diplomasi juga bisa hadir melalui berbagai bentuk lain, mulai dari kerja sama di bidang pendidikan, pertahanan, kebudayaan, hingga dalam wujud simbolis yang sarat makna persahabatan.

    Salah satu contoh menarik datang dari hubungan antara dua hewan peliharaan kesayangan dua pemimpin negara. Di Indonesia, ada Bobby Kertanegara, kucing milik Presiden Prabowo. Sementara di Australia, Perdana Menteri Anthony Albanese memiliki anjing bernama Toto.

    Meskipun keduanya belum pernah bertemu, tetapi Bobby dan Toto disebut telah menjadi simbol kedekatan dua pemimpin dan cerminan hubungan erat antara Indonesia dan Australia.

    Kepala negara pun terlihat memberikan hadiah berupa baju putih dengan list merah dan tali untuk Toto itu dibungkus dalam satu kotak. Di bagian depan baju tertulis nama ‘Toto’.

    Melalui momen pemberian cinderamata dan gestur simbolik ini, Presiden Prabowo menegaskan bahwa diplomasi bisa dilakukan dengan cara-cara yang sederhana namun bermakna, mencerminkan persahabatan dan saling menghargai di antara dua bangsa.

    “Iya benar, [Presiden memberikan cinderamata untuk Toto, peliharaan kesayangan dari PM Albanese saat kunjungan di Australia],” ujarnya kepada Bisnis melalui pesan teks, Kamis (13/11/2025). 

    Sebelumnya, Bobby Kertanegara yang merupakan peliharaan kesayangan Presiden Ke-8 RI itu turut menjadi bagian diplomasi dari kedua pemimpin negara itu

    Seekor kucing lokal berwarna putih hitam dengan sorot mata jenaka yang sering terlihat duduk manis di dalam stroller berlogo “BK” itu menjadi wajah baru diplomasi yang mencairkan atmosfer hubungan bilateral antara Jakarta dan Canberra.

    Dalam agenda jamuan santap malam yang hangat di kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto, Jl. Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis malam (15/5/2025), PM Albanese saat itu tak hanya menyapa Bobby dengan elusan tetapi langsung mengalungkan syal bertuliskan “Australia loves Indonesia” ke leher Bobby.

  • Usai makan malam dengan PM Albanese, Prabowo kembali ke tanah air

    Usai makan malam dengan PM Albanese, Prabowo kembali ke tanah air

    Sydney (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto bertolak kembali ke tanah air usai menghadiri jamuan makan malam tertutup dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Kirribilli House, yang menutup rangkaian kegiatan kunjungan perdananya di Sydney, Australia, Rabu.

    Saat tiba di Bandara Sydney Kingsford Smith, Presiden Prabowo berjalan melalui pasukan jajar kehormatan sambil memberi salam hormat.

    Dengan pesawat Garuda Indonesia-1, Presiden Prabowo beserta rombongan lepas landas dari Bandara Sydney Kingsford Smith menuju Jakarta sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

    Dalam kunjungan resmi selama satu hari, Presiden Prabowo melaksanakan sejumlah agenda penting, antara lain pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri Anthony Albanese di Kirribilli House.

    Kegiatan dilanjutkan dengan upacara penyambutan kenegaraan oleh Gubernur Jenderal Sam Mostyn di Admiralty House, serta pertemuan bilateral.

    Setelah itu, Presiden Prabowo dan PM Albanese melakukan peninjauan dan menyampaikan keterangan pers bersama di Kapal HMAS Canberra di Garden Island Naval Base.

    Di sela kegiatan, Presiden juga menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Australia Paul Keating.

    Rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo diakhiri acara makan malam tertutup dengan PM Albanese.

    Dalam keterangan pers di HMAS Canberra, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa hubungan baik antarnegara bertetangga merupakan fondasi bagi stabilitas dan keamanan bersama.

    “Saya percaya pada kebijakan bertetangga yang baik. Tetangga yang baik itu penting. Tetangga yang baik akan saling membantu di saat kesulitan,” kata Kepala Negara.

    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam penerbangan kembali ke tanah air, yakni Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Disambut musik “bagpipe” di kapal, Prabowo puji intelijen Australia

    Disambut musik “bagpipe” di kapal, Prabowo puji intelijen Australia

    Anda tahu, saya pikir intelijen Anda sangat bagus. Anda tahu saya suka bagpipe. Jadi, saya disambut dengan bagpipe. Terima kasih banyak

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto memuji tim intelijen pemerintah Australia yang mengetahui bahwa dirinya menyukai musik tradisional asal Skotlandia “bagpipe”, setelah menyaksikan permainan musik “bagpipe” mengalun untuk penyambutan saat Prabowo tiba di geladak kapal HMAS Canberra.

    Dalam rangkaian kunjungan resminya, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri (PM) Australia menyampaikan pernyataan bersama di geladak kapal HMAS Canberra, yang berlokasi di Garden Island Naval Base, Sydney, Australia, Rabu.

    Saat kendaraan Prabowo tiba di geladak, seorang pemain musik “bagpipe” dengan busana rok merah-hitam khas Skotlandia membawakan irama.

    Meski lagunya tidak diketahui, suara alat musik tersebut rupanya menarik perhatian Presiden Prabowo yang ternyata menyukainya.

    “Anda tahu, saya pikir intelijen Anda sangat bagus. Anda tahu saya suka bagpipe. Jadi, saya disambut dengan bagpipe. Terima kasih banyak,” kata Presiden Prabowo berkelakar, seraya mencairkan suasana setelah pernyataan pers berakhir.

    Presiden Prabowo berterima kasih atas sambutan hangat pemerintah Australia dalam kunjungan perdananya ke negara tersebut sebagai Presiden Republik Indonesia.

    Di atas geladak kapal itu, Presiden Prabowo dan PM Albanese pun melakukan peninjauan bersama dengan melihat kendaraan taktis dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) amfibi.

    Presiden Prabowo dan PM Albanese mendapat penjelasan rinci mengenai kemampuan kapal dalam mendukung operasi amfibi, logistik, serta misi kemanusiaan.

    Peninjauan berlanjut ke dek kedua yang memperlihatkan hanggar helikopter Seahawk sebagai bagian penting dari kekuatan udara maritim Australia.

    Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga mendengarkan penjelasan teknis tentang kemampuan helikopter tersebut dalam mendukung misi patroli dan penyelamatan di laut.

    Sebagai penutup, Presiden Prabowo dan PM Albanese menyaksikan penampilan fly pass empat pesawat aerobatik Royal Australian Air Force (RAAF) Roulette yang menggunakan pesawat PC-21.

    Atraksi udara tersebut melintas dari arah timur ke barat, kemudian melakukan satu putaran penuh di atas Sydney Harbour Bridge, menutup kunjungan dengan suasana penuh semangat persahabatan antara kedua negara.

    Kunjungan Presiden Prabowo ke HMAS Canberra menjadi simbol eratnya hubungan Indonesia dan Australia sebagai dua negara maritim yang saling menghormati dan berkomitmen menjaga stabilitas serta perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Disambut Bagpipe, Prabowo Puji Agen Intelijen Australia di Hadapan PM Albanese

    Disambut Bagpipe, Prabowo Puji Agen Intelijen Australia di Hadapan PM Albanese

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto secara terbuka memuji agen intelijen Australia di hadapan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese saat kunjungannya meninjau Kapal HMAS Canberra, pada Rabu (12/11/2025).

    Kepada Anthony, Prabowo menyebut bahwa agen intelijen Australia telah bekerja sangat baik. Ia pun senang disambut dengan bagpipe.

    “Anda tahu saya suka bagpipe. Jadi saya diterima dengan baik oleh bagpipe. Terima kasih banyak,” kelakar Prabowo saat memberikan pernyataan pers bersama, dikutip dari setkab.go.id.

    PM Albanese pun merespons Prabowo dengan menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Angkatan Laut Australia atas penyambutan dan kerja sama yang baik dalam menyukseskan kunjungan tersebut.

    “Saya berterima kasih kepada Kepala Staf Angkatan Laut dan Kapten HMAS Canberra, serta seluruh personel angkatan laut yang telah menyambut kami di sini dan membantu menyelenggarakan kunjungan hari ini,” ucap PM Albanese.

    Setelah itu, Presiden Prabowo dan PM Albanese menyaksikan penampilan fly pass empat pesawat aerobatik Royal Australian Air Force (RAAF) Roulette yang menggunakan pesawat PC-21.

    Atraksi udara tersebut melintas dari arah timur ke barat, kemudian melakukan satu putaran penuh di atas Sydney Harbour Bridge, menutup kunjungan dengan suasana penuh semangat persahabatan antara kedua negara.

    Adapun diketahui, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan peninjauan Kapal HMAS Canberra di Garden Island Naval Base, Australia, pada Rabu, 12 November 2025.

    Kunjungan tersebut menjadi salah satu agenda penting dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Australia, yang menandai penguatan hubungan pertahanan dan kerja sama strategis antara kedua negara.

    Setibanya di Garden Island Naval Base, Presiden Prabowo disambut langsung oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, dan Kepala Staf Angkatan Laut Australia (Chief of Royal Australian Navy) Laksamana Madya Mark Hammond.

    Saat memasuki kapal HMAS Canberra, Kepala Negara disambut oleh pasukan jajar kehormatan dan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dibawakan oleh satuan musik HMAS Canberra.

    Kemudian saat peninjauan, Prabowo diajak untuk melihat dari dek pertama yang menampilkan berbagai kendaraan taktis dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) amfibi.

    Kemudian ia mendapat penjelasan rinci mengenai kemampuan kapal dalam mendukung operasi amfibi, logistik, serta misi kemanusiaan.

    Peninjauan berlanjut ke dek kedua yang memperlihatkan hanggar helikopter Seahawk — bagian penting dari kekuatan udara maritim Australia.

    Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga mendengarkan penjelasan teknis tentang kemampuan helikopter tersebut dalam mendukung misi patroli dan penyelamatan di laut.

  • Prabowo Tinjau Kapal Perang HMAS Canberra Bareng PM Australia

    Prabowo Tinjau Kapal Perang HMAS Canberra Bareng PM Australia

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung Kapal HMAS Canberra di Garden Island Naval Base, Australia, Rabu (12/11/2025). Kunjungan tersebut menjadi salah satu agenda penting dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Prabowo ke Australia, yang menandai penguatan hubungan pertahanan dan kerja sama strategis antara kedua negara.

    Setibanya di Garden Island Naval Base, Prabowo disambut langsung oleh Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, dan Kepala Staf Angkatan Laut Australia (Chief of Royal Australian Navy) Laksamana Madya Mark Hammond. Suasana penyambutan berlangsung penuh keakraban.

    Prabowo kemudian menuju kendaraan yang telah disiapkan untuk memasuki area dalam kapal. Saat memasuki kapal HMAS Canberra, Kepala Negara disambut oleh pasukan jajar kehormatan dan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dibawakan oleh satuan musik HMAS Canberra.

    Dalam peninjauan tersebut, Prabowo duduk di mobil pertama berdampingan dengan PM Albanese. Di mobil kedua, tampak Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono, dan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong.

    Peninjauan kapal dimulai dari dek pertama yang menampilkan berbagai kendaraan taktis dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) amfibi. Prabowo dan PM Albanese mendapat penjelasan rinci mengenai kemampuan kapal dalam mendukung operasi amfibi, logistik, serta misi kemanusiaan.

    Peninjauan berlanjut ke dek kedua yang memperlihatkan hanggar helikopter Seahawk — bagian penting dari kekuatan udara maritim Australia. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mendengarkan penjelasan teknis tentang kemampuan helikopter tersebut dalam mendukung misi patroli dan penyelamatan di laut.

  • Prabowo dan PM Albanese lakukan pertemuan empat mata

    Prabowo dan PM Albanese lakukan pertemuan empat mata

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese di Kirribilli House, Sydney, Australia, Rabu.

    Berdasarkan unggahan di akun instagram @sekretariat.kabinet dikutip di Jakarta, Rabu, pertemuan tersebut merupakan momentum penting untuk perkuat hubungan kedua negara di berbagai sektor.

    “Pertemuan empat mata ini menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperdalam kerja sama di berbagai bidang, terutama ekonomi dan pembangunan, hubungan antar masyarakat, pertahanan dan keamanan, serta kemaritiman,” tulis keterangan tersebut.

    Kedua pemimpin disebut menaruh perhatian pada stabilitas kawasan Indo-Pasifik dan penguatan kapasitas industri strategis di tingkat bilateral.

    Kedatangan Presiden Prabowo disambut secara kenegaraan oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn di Admiralty House, Sydney, Australia.

    Upacara berlangsung khidmat, mencerminkan penghormatan tinggi negara tuan rumah kepada Kepala Negara Indonesia.

    Kunjungan kenegaraan ini, mencerminkan komitmen Indonesia untuk terus membangun hubungan luar negeri yang berorientasi pada kemitraan sejajar dan saling menguntungkan.

    Melalui pertemuan bilateral ini, diharapkan kerja sama konkret antara Indonesia dan Australia dapat semakin diperkuat dalam menghadapi tantangan global ke depan.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan perjanjian bilateral baru antara Indonesia dan Australia bidang pertahanan dan keamanan dari atas geladak heli kapal induk Australia HMAS Canberra, Sydney, Australia, Rabu.

    Dalam sesi pernyataan bersama dua pemimpin negara, Prabowo dan Albanese menjelaskan Indonesia dan Australia telah menyepakati poin-poin substantif dalam perundingan perjanjian baru bidang keamanan dan pertahanan tersebut.

    “Perjanjian ini menjadi dasar komitmen bagi pemimpin Australia dan Indonesia, beserta jajaran menteri dari dua negara, untuk saling bertemu secara berkala membahas masalah-masalah keamanan, merancang bersama kegiatan-kegiatan bidang keamanan yang bermanfaat bagi dua negara, dan jika dua negara dalam keadaan terancam, dua negara juga membahas bersama-sama langkah apa-apa saja yang harus ditempuh, baik itu dari negara itu sendiri maupun secara bersama-sama, untuk menghadapi ancaman tersebut,” kata PM Albanese menjelaskan beberapa poin krusial dari perjanjian bilateral bidang pertahanan Indonesia-Australia di geladak heli HMAS Canberra, Rabu.

    Dalam kesempatan yang sama, PM Albanese menyebut perjanjian tersebut sebagai perpanjangan tangan dari perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) dua negara yang telah diteken pada 29 Agustus 2024.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Imam Budilaksono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo, Albanese umumkan perjanjian bilateral baru bidang pertahanan

    Prabowo, Albanese umumkan perjanjian bilateral baru bidang pertahanan

    “Perjanjian ini menjadi dasar komitmen bagi pemimpin Australia dan Indonesia, beserta jajaran menteri dari dua negara, untuk saling bertemu secara berkala membahas masalah-masalah keamanan, merancang bersama kegiatan-kegiatan bidang keamanan yang ber

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan perjanjian bilateral baru antara Indonesia dan Australia bidang pertahanan dan keamanan dari atas geladak heli kapal induk Australia HMAS Canberra, Sydney, Australia, Rabu.

    Dalam sesi pernyataan bersama dua pemimpin negara, Prabowo dan Albanese menjelaskan Indonesia dan Australia telah menyepakati poin-poin substantif dalam perundingan perjanjian baru bidang keamanan dan pertahanan tersebut.

    “Perjanjian ini menjadi dasar komitmen bagi pemimpin Australia dan Indonesia, beserta jajaran menteri dari dua negara, untuk saling bertemu secara berkala membahas masalah-masalah keamanan, merancang bersama kegiatan-kegiatan bidang keamanan yang bermanfaat bagi dua negara, dan jika dua negara dalam keadaan terancam, dua negara juga membahas bersama-sama langkah apa-apa saja yang harus ditempuh, baik itu dari negara itu sendiri maupun secara bersama-sama, untuk menghadapi ancaman tersebut,” kata PM Albanese menjelaskan beberapa poin krusial dari perjanjian bilateral bidang pertahanan Indonesia-Australia di geladak heli HMAS Canberra, Rabu.

    Dalam kesempatan yang sama, PM Albanese menyebut perjanjian tersebut sebagai perpanjangan tangan dari perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) dua negara yang telah diteken pada 29 Agustus 2024.

    “Perjanjian ini menunjukkan hubungan dua negara yang semakin kuat, termasuk untuk rakyat Australia dan Indonesia,” kata Albanese.

    PM Albanese kemudian mengumumkan dirinya berencana terbang langsung ke Jakarta pada Januari 2026 untuk bersama-sama Presiden Prabowo meneken perjanjian bilateral terbaru bidang pertahanan Indonesia-Australia.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo menilai perjanjian bilateral bidang pertahanan antara Indonesia dan Australia sebagai dokumen kerja sama yang penting bagi dua negara. Oleh karena itu, Presiden Prabowo menyambut baik kesepakatan yang berhasil dicapai oleh dua negara dalam perundingan perjanjian tersebut.

    “(Perjanjian ini, red.) meneguhkan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama bidang pertahanan dan keamanan, sekaligus menegaskan keinginan kami untuk mempererat persahabatan kami, dan sebagai mitra, sebagai tetangga dekat, kami ingin terus memperkuat dan senantiasa menjamin keamanan dua negara. Menurut saya, tujuan-tujuan itu yang menjadi inti dari perjanjian ini,” ujar Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo kemudian menegaskan kembali kebijakan politik luar negeri Indonesia, yaitu kebijakan bertetangga yang baik (good neighbor policy).

    “Saya percaya kepada kebijakan bertetangga yang baik. Tetangga yang baik itu sangat penting. Tetangga yang baik akan saling membantu pada masa-masa sulit. Bagi kami, orang Indonesia, kami punya istilah, saat kita menghadapi situasi darurat, tetanggalah yang akan membantu kita. Saudara kita mungkin tinggal jauh, dan orang yang terdekat adalah tetangga kita, dan hanya tetangga yang baik yang akan saling membantu satu sama lain,” kata Presiden Prabowo.

    Pernyataan bersama di HMAS Canberra merupakan rangkaian dari agenda kenegaraan Presiden Prabowo di Sydney, Australia, Rabu.

    Presiden Prabowo mengawali agenda kenegaraannya di kediaman resmi PM Albanese, Kirribilli House, Rabu pagi, dan bertemu empat mata dengan tuan rumah. Selepas itu, Presiden Prabowo melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Admiralty House dan bertemu dengan Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi, Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.