kab/kota: California

  • Kiamat Driver Online Terancam Makin Cepat, Ini Tandanya

    Kiamat Driver Online Terancam Makin Cepat, Ini Tandanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan mobil listrik (EV) milik Tesla cenderung datar tahun ini. Oleh karena itu, CEO Tesla Elon Musk kini mempertaruhkan masa depan perusahaan untuk memproduksi taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi). 

    Untuk bisa mewujudkannya, Musk masih harus menghadapi kendala terkait regulasi mobil otonom yang ada di Amerika Serikat (AS).

    Sebagai salah satu pendukung terbesar Presiden terpilih Donald Trump, Musk dikatakan akan lebih mudah menerobos hambatan regulasi tersebut.

    Dia mengisyaratkan akan mengadvokasi satu proses persetujuan federal jika Trump menang dan menepati janji untuk menunjuk dirinya sebagai “raja efisiensi”.

    “Jika ada departemen efisiensi pemerintah (DOGE), saya akan mencoba membantu mewujudkannya,” kata Musk dikutip dari Reuters, Jumat (15/11/2024).

    Awal pekan ini, Trump menunjuk Musk dan pendukung lainnya untuk memimpin entitas tersebut, yang bukan merupakan badan pemerintah. Sampai saat ini masih belum jelas bagaimana lembaga tersebut akan berfungsi.

    Musk yang telah memberikan US$119 juta kepada kelompok pro-Trump selama kampanye itu, disebut akan menghasut presiden terpilih untuk mengincar jabatan sebagai sekretaris Departemen Transportasi berikutnya. Hal ini diketahui dari seseorang yang dekat dengan Musk dan perencanaan transisi Trump.

    Departemen tersebut yang meliputi Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), mengatur produsen mobil dan dapat mendorong perubahan signifikan pada aturan mengemudi otomatis di tingkat nasional.

    Tapi para pakar hukum menilai, bahkan jika Musk dapat mengubah aturan yang menguntungkan bagi dirinya, Tesla masih akan menghadapi rintangan teknologi dan hukum yang berat dalam menyebarkan kendaraan tanpa pengemudi.

    Tesla dan Musk tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

    Saat ini, Tesla masih tertinggal di belakang para pesaingnya di California, yang sejauh ini merupakan pasar terbesar bagi produsen mobil di AS dan tempat pengujian utama bagi industri kendaraan otonom.

    Perusahaan lain telah melewati regulasi di California dan menyelesaikan jutaan mil pengujian kendaraan otonom di bawah pengawasan negara bagian, menurut tinjauan Reuters terhadap data regulasi negara bagian.

    (fab/fab)

  • Miliarder Todd Graves: Saya Harus Korbankan Banyak Hal untuk Sukses – Page 3

    Miliarder Todd Graves: Saya Harus Korbankan Banyak Hal untuk Sukses – Page 3

    Sebelumnya, Todd Graves, pendiri dan CEO Raising Cane’s Chicken Fingers, tahu bahwa membangun bisnis memerlukan dedikasi luar biasa. 

    Untuk diketahui, Raising Cane’s Chicken Fingers adalah jaringan fast food asal Amerika Serikat (AS) yang mengkhususkan diri pada chicken finger. Nama perusahaan diambil dari nama anjing Graves, seekor Labrador kuning.

    “Anda harus benar-benar menggandakan usaha tanpa batas,” kata Graves dikutip dari CNBC pada Jumat (8/11/2024).

     Sebagai bukti, dia pernah bekerja 90 jam seminggu di kilang minyak di California dan memancing ikan salmon di Alaska demi mendapatkan modal untuk membuka restoran ayam goreng di Baton Rouge, Louisiana, pada 1996. 

    Saat ini, Raising Cane telah memiliki lebih dari 800 outlet di seluruh dunia dan diperkirakan akan mencapai penjualan hampir USD 5 miliar atau kurang lebih Rp 78,79 triliun (estimasi kurs rupiah Rp 15.758 per USD) pada tahun ini.

    Graves tidak bisa menghitung berapa banyak hari kerja 15 atau 16 jam yang dia lalui secara berturut-turut.

    “Saya harus mengorbankan banyak hal.” Ujar Graves.

    Dia juga sering kali bekerja sampai larut malam, hingga istrinya membawa kedua anak mereka ke kantor untuk makan malam bersama dan bermain sebentar, sebelum dia kembali bekerja.

    Kini, setelah perusahaannya telah mencapai nilai miliaran dolar, sebagian besar dari kekayaan bersihnya yang mencapai USD 9,5 miliar berasal dari kepemilikannya sebesar 90% di Raising Cane’s. 

    Selain itu, kini Graves dapat mengatur jadwal kerjanya agar punya waktu untuk keluarga dan teman. Misalnya, saat liburan, dia terkadang bangun pukul 4:30 pagi untuk bekerja, supaya bisa menghabiskan waktu bersama keluarganya mulai pukul 11 siang hingga sisa hari itu.

  • Raih 218 Kursi DPR, Trump dan Republik Sapu Bersih Pemilu AS

    Raih 218 Kursi DPR, Trump dan Republik Sapu Bersih Pemilu AS

    Jakarta

    Partai Republik memenangkan 218 kursi di DPR Amerika Serikat (AS). Perolehan kursi ini melengkapi ‘sapu bersih’ partai tersebut ke tampuk kekuasaan di era pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump mendatang.

    Dilansir Associated Press, Kamis (14/11/2024), Kemenangan Partai Republik di Arizona, bersama dengan kemenangan di California memberi Partai yang dikenal dengan julukan Grand Old Party (GOP) itu 218 kemenangan DPR. Partai Republik sebelumnya telah memperoleh kendali Senat dari Demokrat.

    Atas capaian itu, para pemimpin Partai Republik berharap dapat cepat menerapkan visi Trump. Seperti diketahui, Trump berjanji melaksanakan operasi deportasi besar-besaran, memperpanjang keringanan pajak, menghukum musuh politiknya, hingga membentuk kembali ekonomi AS.

    Ketika Trump terpilih sebagai presiden pada tahun 2016, Partai Republik juga menyapu bersih Kongres, tetapi masih menghadapi para pemimpin Republik yang menolak gagasan kebijakannya, serta Mahkamah Agung dengan mayoritas liberal. Namun, situasi serupa dipastikan tak akan terulang lagi.

    Ketika ia kembali ke Gedung Putih, Trump akan bekerja dengan Partai Republik yang telah sepenuhnya diubah oleh gerakan ‘Make America Great Again’ dan Mahkamah Agung yang didominasi oleh hakim konservatif, termasuk tiga orang yang dia tunjuk.

    Trump menggalang dukungan dari Partai Republik di sebuah hotel Capitol Hill pada Rabu pagi, menandai kehadiran pertamanya ke Washington sejak pemilihan.

    “Saya menduga saya tidak akan mencalonkan diri lagi kecuali Anda berkata, ‘Dia hebat, kita harus memikirkan hal lain’,” kata Trump dalam ruangan penuh dengan anggota parlemen yang tertawa menanggapinya.

    Lihat Video Donald Trump: Senang Rasanya Menang

    (taa/haf)

  • Ada Batas Waktunya, Para Ahli Ungkap Bahaya Duduk di Toilet Lebih dari 10 Menit

    Ada Batas Waktunya, Para Ahli Ungkap Bahaya Duduk di Toilet Lebih dari 10 Menit

    Jakarta

    Banyak orang memiliki kebiasaan membawa handphone ke kamar mandi saat ingin buang air besar. Tanpa disadari, mereka menghabiskan waktu lebih lama dari yang dibutuhkan karena fokus dengan aktivitas di handphone.

    Dikutip dari CNN, para ahli memperingatkan kebiasaan ini memicu risiko wasir dan melemahnya otot panggul. Dr Lai Xue, seorang ahli bedah kolorektal di University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas juga mewanti-wanti hal tersebut.

    “Ketika pasien datang kepada saya dengan keluhan, salah satu area utama yang harus kami dalami secara mendalam adalah menghabiskan banyak waktu di toilet,” kata Xue.

    Masalah buang air kecil akibat duduk terlalu lama menurut dr Farah Monzur, asisten profesor kedokteran dan direktur Pusat Penyakit Radang Usus di Stony Brook Medicine di Long Island, New York, disebabkan oleh lamanya waktu di toilet, melampaui 10 menit.

    Mengapa Hal ini Membahayakan?

    Pertama, gravitasi memaksa tubuh bekerja lebih keras untuk memompa darah kembali ke jantung. Dudukan toilet berbentuk oval yang terbuka menekan bokong, menjaga rektum pada posisi lebih rendah daripada saat duduk di sofa.

    Dengan gravitasi yang menarik bagian bawah tubuh ke bawah, tekanan yang meningkat memengaruhi sirkulasi darah. “Ini menjadi nilai satu arah di mana darah masuk, tetapi darah tidak dapat kembali,” kata Xue.

    Akibatnya, pembuluh darah vena dan pembuluh darah di sekitar anus dan rektum bawah membesar dan terisi darah, sehingga meningkatkan risiko wasir.

    Apakah Artinya Perlu Buru-buru?

    Ahli juga menyarankan tidak langsung menyikapi informasi ini denhan memaksa mengejan terlalu keras saat BAB. Tekanan tersebut sama-sama menungkinkan munculnya wasir.

    “Saat ini, kita melihat peningkatan jumlah orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di toilet, dan itu sangat tidak sehat bagi organ anorektal dan dasar panggul,” tambah Xue.

    Selain otot anus yang melemah dan mengejan secara paksa, Monzur mengatakan duduk di toilet terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko prolaps rektum. Prolaps rektum terjadi ketika rektum, bagian dari usus besar, tergelincir ke bawah dan menonjol keluar dari anus.

    Otot dasar panggul adalah jenis otot lain yang melemah karena duduk di toilet dalam waktu lama. Xue menjelaskan otot dasar panggul mengoordinasikan sejumlah besar gerakan usus dan bekerja sama dengan bagian tubuh lain untuk memastikan tinja keluar dengan lancar. Tekanan gravitasi pada dasar panggul membuat otot tegang jika terus-menerus duduk dalam waktu lama.

    Saran Para Ahli

    dr Lance Uradomo, seorang ahli gastroenterologi intervensional di City of Hope Orange County di Irvine, California, menyarankan untuk menyingkirkan ponsel, majalah, dan buku saat aktivitas di kamar mandi.

    “Kamu tidak ingin berpikiran bahwa akan berada di sana untuk waktu yang lama. Karena dengan begitu, seseorang otomatis menghabiskan waktu lebih lama, membuat pikiran tetap sibuk,” kata Monzur.

    Jika kesulitan buang air, Xue menyarankan untuk berhenti setelah 10 menit. Kemudian, berjalan-jalanlah sebentar, karena gerakan tersebut dapat merangsang otot-otot usus untuk buang air besar. Xue juga menyarankan untuk tetap terhidrasi dan mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti gandum dan kacang-kacangan untuk buang air besar secara teratur dan menghindari mengejan.

    National Academy of Medicine merekomendasikan 2,7 hingga 3,7 liter air setiap hari. Selain itu, Departemen Pertanian AS merekomendasikan 14 gram serat untuk setiap 1.000 kalori makanan. Xue mengatakan serat dan air melunakkan tinja, sehingga lebih mudah dikeluarkan.

    (naf/kna)

  • Jenis-jenis Anggur yang Ada di Dunia, Salah Satunya Shine Muscat

    Jenis-jenis Anggur yang Ada di Dunia, Salah Satunya Shine Muscat

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggur menjadi buah favorit karena ukurannya yang pas untuk dinikmati dalam sekali suap. Salah satu varietas yang digemari adalah anggur shine muscat, yang terkenal akan rasa manis dan kandungan airnya yang melimpah, menjadikannya pilihan para pencinta buah di berbagai negara.

    Buah anggur memiliki beragam warna dan cita rasa, serta dapat disajikan dengan cara berbeda untuk menambah kenikmatannya.

    Misalnya, beberapa jenis anggur, yang dikenal sebagai anggur meja, biasanya dimakan segar, dijadikan buah kering, atau diolah menjadi jus. Sementara itu, jenis anggur lainnya lebih sering diolah untuk pembuatan wine, memberikan karakter unik pada minuman tersebut.

    Dilansir laman Healthline, Kamis (14/11/2024), berikut ini jenis-jenis anggur yang ada di dunia, salah satunya shine muscat.

    Anggur Shine Muscat
    Anggur shine muscat menarik perhatian dengan warna hijaunya yang cerah, teksturnya yang renyah, dan aroma menyegarkan. Anggur besar ini bisa mencapai diameter hingga 3 cm, memiliki kandungan gula sekitar 18%, setara dengan kandungan gula pada pisang, memberikan rasa manis yang kuat. Shine muscat merupakan hasil pengembangan di Naro, Jepang, pada 1988 dan resmi didaftarkan sebagai varietas pada 2006.

    Anggur Cotton Candy
    Anggur cotton candy pertama kali diproduksi di California pada tahun 2011 dan sejak itu menarik perhatian konsumen. Anggur ini diciptakan melalui proses hibridisasi spesies anggur untuk menghasilkan rasa yang unik dan manis seperti permen kapas.

    Berwarna hijau, anggur ini juga kaya akan nutrisi seperti vitamin C, serat, dan kalium, menjadikannya camilan sehat yang dapat meningkatkan selera makan.

    Anggur Moondrop
    Anggur moondrop memiliki bentuk unik dan rasa manis yang membuatnya tampak istimewa dibandingkan anggur lainnya saat disajikan di atas meja. Sebagai anggur hitam tanpa biji, moondrop memiliki tekstur yang sangat renyah dan warna biru tua gelap. Bentuknya panjang menyerupai tabung dengan ciri khas lesung pipit di salah satu ujungnya.

    Anggur Red Globe
    Anggur Red Globe adalah anggur berbiji besar yang sangat populer di berbagai negara, khususnya di Asia. Anggur ini memiliki warna merah kemerahan dan tekstur daging buah yang renyah. Rasanya manis lembut, dan kaya akan nutrisi serta senyawa tanaman yang bermanfaat.

    Anggur Crimson
    Anggur crimson adalah jenis anggur tanpa biji dengan kulit berwarna merah tua hingga merah muda dan daging buah berwarna hijau. Rasa manis dan teksturnya yang renyah menjadikan anggur ini populer untuk dikonsumsi. Diperkenalkan pada 1989 di California, anggur ini mengandung antosianin yang memberi warna cantik sekaligus manfaat kesehatan.

    Anggur Thompson Seedless
    Sesuai namanya, anggur thompson seedless adalah jenis anggur tanpa biji yang populer karena rasanya yang manis. Ini adalah anggur paling banyak ditanam di California, AS.

    Anggur hijau ini dinamai William Thompson, yang mempopulerkannya di Amerika, meski sebenarnya berasal dari Persia dengan nama sultanina. Di berbagai negara, anggur ini juga dikenal sebagai sultana atau oval kishmish.

    Anggur Autumn Royal
    Autumn royal diciptakan oleh David Ramming dan Ron Tarailo di Fresno, California, pada 1996. Anggur ini memiliki ukuran besar, kulit berwarna ungu kehitaman, dan daging buah berwarna kuning kehijauan. 

    anpa biji dan bertekstur renyah, anggur ini memiliki rasa manis yang kaya, menjadikannya populer sebagai anggur meja. Autumn royal adalah salah satu jenis anggur tanpa biji terbesar di dunia.

    Anggur Concord
    Anggur concord memiliki warna ungu kebiruan yang kaya dan sering dinikmati segar atau digunakan untuk membuat jus beraroma, jeli, selai, dan makanan panggang.

    Anggur ini kaya akan nutrisi, terutama antioksidan flavonoid dan senyawa fenolik resveratrol yang dikenal memiliki manfaat antikanker, antiinflamasi, dan baik untuk kesehatan jantung.

    Anggur Marquis
    Marquis adalah anggur tanpa biji berbentuk bulat besar, dikembangkan oleh para pemulia tanaman di Cornell University pada 1966 melalui persilangan anggur emerald seedless dan athena.

    Anggur ini sangat berair dengan kulit lembut berwarna hijau, sering dinikmati sebagai anggur meja dan juga digunakan untuk membuat selai atau disajikan bersama makanan panggang.

    Anggur Black Muscat
    Anggur black muscat dikembangkan sekitar 1800-an melalui hibridisasi antara muscat dari anggur alexandria dan trollinger. Anggur ini serbaguna, cocok dinikmati segar, dan digunakan dalam pembuatan berbagai jenis wine, seperti wine pencuci mulut dan wine merah kering.

    Penelitian menunjukkan black muscat mengandung senyawa bioaktif seperti alpha tocopherol, beta karoten, dan monoterpenol yang bermanfaat bagi kesehatan.

  • Biden dan Xi Jinping akan Bertemu pada Sabtu di KTT APEC Peru

    Biden dan Xi Jinping akan Bertemu pada Sabtu di KTT APEC Peru

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dan Presiden Tiongkok XI Jinping akan bertemu pada hari Sabtu di KTT APEC di Peru. Pertemuan ini merupakan pertemuan terakhir mereka sebelum Donald Trump kembali ke Gedung Putih, kata pejabat AS.

    Dilansir AFP, Pertemuan tersebut akan menjadi yang ketiga antara para pemimpin dari dua ekonomi terbesar dunia dan yang kedua sejak serangkaian pembicaraan pemecah kebekuan besar di California setahun yang lalu.

    “Kami berharap ini akan menjadi pertemuan terakhir mereka sebagai presiden,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan dengan syarat anonim pada hari Rabu, (14/11/2024).

    “Dengan mengingat hal itu, kami berharap presiden akan menggunakan kesempatan tersebut untuk menilai upaya-upaya untuk mengelola persaingan secara bertanggung jawab,” katanya.

    Trump telah mengisyaratkan pendekatan konfrontatif dengan Beijing untuk masa jabatan keduanya, dengan memilih sejumlah tokoh garis keras Tiongkok yang vokal untuk posisi-posisi penting di luar negeri dan pertahanan di tim utamanya.

    Partai Republik itu juga berjanji untuk mengenakan tarif 60 persen pada impor Tiongkok, yang menyebabkan kekhawatiran akan perang dagang baru.

    Pejabat pemerintahan Biden tidak akan tertarik pada apakah ia akan mencoba memberi nasihat kepada Tiongkok tentang cara menghadapi Trump — atau apakah ia akan memberi nasihat kepada Trump tentang cara menghadapi Tiongkok.

    (aik/aik)

  • 5
                    
                        Kecemasan Meluas Begitu Donald Trump Berencana Lakukan Deportasi Massal
                        Internasional

    5 Kecemasan Meluas Begitu Donald Trump Berencana Lakukan Deportasi Massal Internasional

    Kecemasan Meluas Begitu Donald Trump Berencana Lakukan Deportasi Massal
    Penulis
    PARA
    imigran, majikan mereka, dan kelompok-kelompok yang mendukung mereka mulai melakukan sejumlah hal untuk mengantisipasi kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump. Trump telah menyatakan akan mendeportasi jutaan
    imigran ilegal
    dari negara itu saat mulai berkuasa lagi pada 20 Januari tahun depan.
    Sejumlah orang khawatir, kebijakan Trump akan berdampak buruk bagi keluarga mereka, sementara yang lain berharap rencana
    deportasi massal
    itu, jika terwujud, bisa membuat keadaan mereka jadi lebih baik.
    Para sekutu Trump sedang mendiskusikan opsi deportasi dan penahanan terhadap para imigran ilegal. Penanganan perbatasan selatan, antara AS-Meksiko, dipandang sebagai prioritas sejak hari pertama periode pemerintahan kedua Trump.
    Sejumlah sumber
    CNN
    di lingkaran Trump mengatakan, pengusiran para imigran tidak berdokumen yang telah terlibat tindak pidana kemungkinan akan menjadi fokus pertama.
    Namun para aktivis hak asasi manusia khawatir, rencana deportasi itu bisa berdampak luas dan mungkin menyingkirkan orang-orang yang seharusnya dilindungi. Mereka takut rencana itu tidak hanya akan menargetkan imigran “bermasalah”, tetapi juga akan memengaruhi orang-orang yang seharusnya memiliki hak untuk tinggal di AS.
    League of United Latin American Citizens (LULAC), organisasi hak-hak sipil Hispanik tertua di AS, tengah mengumpulkan dana dan pengacara untuk menghadapi kebijakan imigrasi yang mereka sebut berpotensi “kejam, jahat, keji, dan tanpa belas kasihan.”

    Deportasi massal
    akan merugikan jutaan orang yang menjadi target Donald Trump, serta keluarga dan komunitas mereka — dan setiap orang di negara kita. Tindakan itu akan memisahkan orang tua dari anak-anak mereka, menghancurkan bisnis dan mata pencaharian, serta merusak tatanan bangsa dan perekonomian kita,” kata Juan Proano, CEO LULAC.
    Seorang pengacara di American Civil Liberties Union (ACLU) mengatakan, perencanaan mereka untuk menghadapi tantangan hukum sudah cukup maju.
    “Kami telah mempersiapkan diri untuk masa jabatan Trump yang kedua selama hampir satu tahun, dengan fokus pada kebijakan yang paling kejam, termasuk ancaman penggunaan militer untuk deportasi, hal yang jelas-jelas ilegal,” kata Lee Gelernt, pengacara ACLU yang menangani banyak kasus terkenal di masa jabatan pertama Trump.
    National Immigrant Justice Center (NIJC) mengatakan, para pengacara mereka juga telah siap.
    “Kami akan melanjutkan pekerjaan kami dalam memberikan bantuan hukum bagi imigran dan pengungsi, berjuang untuk menjaga keluarga mereka tetap bersama, mempertahankan akses terhadap suaka, dan mengadvokasi diakhirinya penahanan sewenang-wenang dan deportasi yang tidak adil,” kata Mary Meg McCarthy, direktur eksekutif lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
     
    Cesar Espinosa, pemimpin komunitas Hispanik di Houston, mengatakan dia menerima banyak telepon dan pesan dari orang-orang yang khawatir sejak Trump kembali memenangkan pemilu, Rabu pekan lalu.
    “Kami bisa merasakan ketidakpastian dari banyak orang. Banyak yang bertanya, ‘Apa yang terjadi sekarang? Apa yang harus kita lakukan?’” kata dia kepada
    CNN
    .
    Menurut Espinosa, beberapa dari orang-orang itu berasal dari keluarga campuran: anggota keluarga mereka ada yang warga negara AS tetapi ada yang imigran tidak berdokumen. Ketakutan mereka adalah anggota keluarga yang bukan warga AS akan segera menjadi sasaran deportasi. Espinosa sendiri seorang
    permanent resident
    atau pemegang “
    green card
    “.
    Dia telah mencoba untuk menenangkan orang yang ketakutan itu dengan mengatakan bahwa deportasi massal akan memakan waktu lama, terutama terhadap orang-orang yang tidak terlibat tindak pidana.
    Di California, di mana para petani sangat bergantung pada tenaga kerja migran, ada desakan untuk melakukan reformasi kebijakan imigrasi, agar memungkinkan orang masuk ke AS untuk bekerja sementara waktu di sektor pertanian. Ada juga desakan pemberian status hukum bagi pekerja migran yang ada di AS sekarang ini.
    “Kita harus fokus pada mengurangi kekurangan karyawan kronis di pertanian dan peternakan California dan mengurangi hambatan terhadap lapangan kerja,” kata Presiden Biro Pertanian California, Shannon Douglass, dalam sebuah pernyataan kepada
    CNN
    .
    Di jantung kota New York City, di mana ribuan migran dan pencari suaka telah membebani sumber daya lokal, beberapa rumah ibadah tengah mempersiapkan diri untuk mengubah misi mereka. Tempat-tempat ibadah itu akan menyesuaikan kegiatan atau layanan mereka untuk membantu mengatasi dampak dari peningkatan jumlah migran dan pencari suaka yang datang ke kota itu.
    “Komunitas agama telah dimobilisasi selama lebih dari dua setengah tahun dalam kapasitas darurat,” kata Pendeta Chloe Breyer, direktur eksekutif Interfaith Center of New York, sebuah lembaga nirlaba lintas agama. “Tantangannya bukan secara spesifik deportasi, seperti yang terjadi sekarang, melainkan bagaimana memberi makanan, menyediakan tempat tinggal, dan menerima orang dalam jumlah besar.”
    Dia mengatakan, ada imbauan setiap dua mingguan dari sekitar 60 gereja, masjid, dan sinagoga yang terlibat terkait menyambut para migran. Imbauan itu dapat dialihkan atau digunakan untuk tujuan lain jika diperlukan. Pendeta itu mengatakan, jaringan tersebut akan dikerahkan jika diperlukan untuk melawan tindakan yang lebih ekstrem, seperti deportasi. Mereka siap untuk bertindak jika kebijakan deportasi atau kebijakan keras lainnya diberlakukan.
     
    Sehari setelah pemilu, para pejabat Kota New York mengatakan bahwa meskipun ada ketakutan terkait kebijakan imigrasi yang mungkin diterapkan pemerintahan Trump nantinya, masih terlalu dini untuk membuat keputusan atau mengambil langkah lebih lanjut terkait masalah tersebut.
    Kota itu memiliki undang-undang suaka yang melarang pemerintah setempat menghubungi petugas imigrasi federal jika mereka bertemu seorang migran tanpa izin.
    “Kami bekerja sama dengan semua lembaga yang berinteraksi dengan komunitas imigran untuk memastikan bahwa mereka memahami undang-undang suaka kami dan apa yang harus mereka patuhi,” kata Manuel Castro, komisaris wali kota untuk urusan imigran. Menurut dia, meskipun undang-undang tersebut ada, kecemasan dan ketakutan komunitas imigran berakar pada informasi yang salah dan bahkan kejahatan rasial.
    Namun Murad Awawdeh, presiden New York Immigration Coalition, memperingatkan bahwa undang-undang suaka itu tidak akan menghentikan lembaga imigrasi federal untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
    Pada tahun 2024, penangkapan terhadap orang-orang yang menyeberang perbatasan secara ilegal, baik di perbatasan utara (AS-Kanada) maupun selatan (AS-Meksiko), tetap rendah. Menurut data pemerintah, rata-rata sekitar 1.700 orang yang ditahan setiap hari.
    Di beberapa titik pada Desember 2023, penangkapan migran melebihi 10,000 orang per hari di perbatasan AS-Meksiko.
    Sehari setelah pemilu, Jim Desmond, anggota Dewan Pengawas Wilayah San Diego, memposting foto dirinya bersama Wakil Presiden terpilih JD Vance di tembok perbatasan. Dia mengatakan, dirinya menantikan saat untuk mengamankan perbatasan itu.
    Awal tahun ini, Desmond memberikan kesaksian di hadapan Kongres bahwa kebijakan federal telah menyebabkan “Patroli perbatasan kita hanya menjadi agen pemrosesan (data), hanya berdiri dan menyaksikan orang-orang melanggar hukum kita.”
    Pernyataan yang berbeda muncul di Los Angeles, dengan nada yang lebih menantang, di mana University of Southern California memperkirakan tahun lalu ada lebih dari 800.000 imigran tanpa dokumen di wilayah LA.
    Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengatakan kepada
    CNN
    , “Komunitas imigran merupakan jantung kota kami dan dalam menghadapi ancaman dan ketakutan, Los Angeles akan bersatu. Tidak seorang pun boleh hidup dalam ketakutan karena status imigrasi mereka. Kami akan terus mendukung kebijakan lokal dan negara bagian yang melindungi imigran dan menyediakan sumber daya penting.”
     
    Dia menambahkan, “Pesan saya sederhana: Tidak peduli di mana Anda dilahirkan, bagaimana Anda datang ke negara ini, Los Angeles akan mendukung Anda dan hal itu tidak akan berubah.”
    Los Angeles Unified School District, distrik sekolah publik terbesar kedua di AS setelah New York City, mengatakan pihaknya bersiap menghadapi potensi ancaman tindakan hukum terhadap para siswa dan keluarga mereka yang dapat menyebabkan pemisahan atau deportasi. Distrik itu menambahkan, pihaknya tidak akan membuat perjanjian dengan lembaga pemerintah untuk menegakan hukum imigrasi federal kecuali diwajibkan oleh undang-undang.
    Distrik itu mencakup sebagian besar wilayah Los Angeles dan area sekitarnya di California Selatan dan melayani lebih dari 600.000 siswa dari taman kanak-kanak hingga kelas 12.
    “Kegiatan-kegiatan penegakan aturan imigrasi di sekitar sekolah menciptakan kesulitan dan hambatan terhadap pencapaian kesehatan dan pendidikan serta menumbuhkan iklim ketakutan, konflik, dan stres yang berdampak pada semua siswa di distrik kami, terlepas dari latar belakang atau status imigrasi mereka,” kata juru bicara distrik tersebut dalam pernyataan yang dikirim ke
    CNN
    .
    Di seberang perbatasan San Diego di Tijuana, Meksiko, sekitar 3.400 orang menunggu di tempat penampungan migran, kata Jose Luis Perez Canchola, direktur urusan migrasi kota itu.
    Banyak yang berharap bisa memasuki AS secara legal dengan menggunakan aplikasi CBP ONE, aplikasi yang dikembangkan US Customs and Border Protection (CBP), yang dijalankan departemen dalam negeri AS. Aplikasi itu digunakan untuk membuat janji dengan petugas imigrasi.
    Namun, menurut Canchola, ada kekhawatiran aplikasi tersebut dapat terkena dampak rencana kebijakan Trump.
    “Jika terjadi pembatalan massal janji bertemu petugas imigrasi dan penutupan CBP ONE, yang mungkin terjadi adalah banyak yang memutuskan untuk melintasi perbatasan secara ilegal sebelum Januari 2025,” kata Perez Canchola.
    Ada juga kekhawatiran di Piedras Negras, kota Meksiko di seberang Rio Grande dari Eagle Pass, Texas. “Ada rasa takut dan gentar,” kata Suster Isabel Turcios, direktur tempat penampungan Frontera Digna, tempat para migran menggunakan CBP ONE untuk membuat janji dengan petugas imigrasi.
    “Saya mencoba untuk menenangkan mereka karena kecemasan yang mereka rasakan sangat besar,” kata suster itu.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gletser Kiamat Cair Lebih Cepat, Ilmuwan Didesak Rekayasa Bumi

    Gletser Kiamat Cair Lebih Cepat, Ilmuwan Didesak Rekayasa Bumi

    Jakarta

    Studi baru tentang Gletser Thwaites di Antartika, yang juga disebut ‘Gletser Kiamat’, telah memicu perbincangan tentang geoengineering atau rekayasa Bumi sebagai solusi perubahan iklim.

    Satu studi yang diterbitkan pada Mei dan dipimpin oleh para ilmuwan di University of California Irvine dan University of Waterloo menemukan bahwa arus pasang surut yang menghangat mempercepat pencairan Thwaites dan menyebabkan penyusutan lebih cepat daripada yang diprediksi oleh model.

    Sementara itu, studi lain yang diterbitkan pada Agustus dan dipimpin oleh para peneliti di Dartmouth College dan University of Edinburgh menemukan bahwa Thwaites mungkin kurang rentan terhadap ketidakstabilan dan keruntuhan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    Karena nasib Thwaites masih belum pasti, sejumlah ilmuwan dan insinyur beralih ke ide kontroversial tentang cara mengubah lingkungan untuk memperlambat pencairan gletser.

    Gletser Thwaites merupakan salah satu dari deretan gletser yang terletak di sepanjang tepian West Antarctic Ice Sheet (WAIS) yang menghadap ke laut. Gletser raksasa ini satu-satunya benteng yang mencegah lautan mengisi cekungan dan mencairkan atau menggeser es.

    Situasi ini telah menyebabkan para ilmuwan dan media menjuluki Thwaites sebagai Gletser Kiamat karena jika gletser ini jebol, air laut yang lebih hangat akan mencairkan WAIS dan menaikkan permukaan laut hingga hampir 3,3 meter. Hal ini akan menempatkan banyak kota pesisir besar dan negara kepulauan kecil pada risiko ekstrem.

    Pegunungan Thwaites menyusut dengan cepat akibat perubahan iklim dan sudah menyumbang 4% kenaikan muka air laut di Bumi. Ia kehilangan 50 miliar ton es setiap tahunnya. Akibat kenaikan muka air laut yang dahsyat yang akan terjadi, jebolnya Pegunungan Thwaites dan lepasnya WAIS selanjutnya merupakan titik kritis dalam ilmu iklim.

    Titik kritis terjadi ketika melewati ambang batas kritis. Dalam hal ini, pemanasan atmosfer dan samudra mengakibatkan perubahan besar, semakin cepat, dan tak dapat diubah dalam sistem iklim.

    Mencairnya Gletser Thwaites akan menyebabkan runtuhnya WAIS yang pada gilirannya akan menyebabkan kenaikan permukaan laut yang tak dapat diubah, yang dapat membahayakan jutaan orang dan mempercepat pemanasan es lainnya.

    Studi PNAS yang dipimpin oleh para peneliti dari UC Irvine dan University of Waterloo menggunakan citra satelit beresolusi tinggi dan data hidrologi untuk mengidentifikasi area tempat arus pasang surut hangat mengalir di bawah es dan menyebabkan pencairan lebih cepat.

    “Memahami laju pencairan sangat penting untuk memprediksi kenaikan permukaan laut,” kata Christine Dow, profesor glasiologi di University of Waterloo dan salah satu penulis penelitian tersebut, dikutip dari Phys.org.

    “Kami berharap butuh waktu seratus hingga 500 tahun untuk mencairkan es tersebut. Kekhawatiran terbesar saat ini adalah jika hal itu terjadi jauh lebih cepat dari itu,” ujarnya.

    Namun, masih ada harapan bagi WAIS. Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Dartmouth College dan University of Edinburgh menemukan bahwa Thwaites tidak terlalu rentan terhadap proses yang disebut marine ice cliff instability (MICI) atau ketidakstabilan tebing es laut seperti yang diperkirakan sebelumnya.

    Hipotesis MICI menunjukkan bahwa tebing es tinggi yang terbentuk oleh gletser yang mencair tidak stabil dan lebih mudah runtuh, tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa penipisan Thwaites sebenarnya dapat mengurangi tingkat pecahnya dan menstabilkan tebing es, sehingga menyoroti perlunya model yang lebih baik saat membuat prediksi tentang WAIS.

    Sekelompok ahli glasiologi yang berafiliasi dengan Climate Systems Engineering Initiative di University of Chicago merilis laporan pada Juli tahun ini yang menyerukan lebih banyak penelitian tentang geoengineering gletser sebagai respons terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh gletser yang mencair dengan cepat.

    John Moore, seorang profesor di Arctic Center di University of Lapland dan salah satu penulis laporan tersebut, menjelaskan perlunya memulai pekerjaan ini sekarang.

    “Butuh waktu 15 hingga 30 tahun bagi kita untuk memahami dengan cukup baik guna merekomendasikan atau mengesampingkan intervensi rekayasa geoglasial apa pun, yang berarti intervensi tersebut harus segera dimulai agar siap,” ujarnya.

    Beberapa ide untuk melindungi Thwaites dan gletser lain yang berakhir di laut seperti itu dianggap radikal, termasuk membuat tirai bawah laut raksasa yang setidaknya akan mencegah sebagian arus pasang surut hangat mencapai es gletser.

    Tirai tersebut dapat dibuat dari kain atau bahkan gelembung jika pipa dengan lubang yang dibor ke dalamnya dan udara yang dipompa melaluinya dapat ditempatkan di antara Thwaites dan air hangat.

    Intervensi geoengineering glasial seperti ini bisa sangat berguna jika diterapkan dengan benar, menurut Gernot Wagner, ekonom iklim di Columbia Climate School.

    “Untuk beberapa titik kritis kutub seperti es laut Arktik dan WAIS, geoengineering glasial tampaknya menjadi satu-satunya cara bagi kita untuk lebih atau kurang menjamin bahwa kita dapat mengatasi titik kritis ini,” sebutnya.

    Akan tetapi, banyak dari ide-ide ini menghadapi tentangan dari para ahli glasiologi dan ilmuwan iklim yang menyatakan bahwa ide-ide tersebut akan sulit atau tidak mungkin dicapai dan mengalihkan perhatian dari pembahasan yang lebih penting tentang pengurangan emisi karbon. Dengan terlalu mengandalkan strategi seperti geoengineering, para ilmuwan ini berpendapat bahwa kita mungkin gagal bertindak untuk mengekang emisi.

    “Ketika kita berbicara tentang rekayasa geo glasial, kita perlu mengatakan yang sebenarnya, yaitu bahwa itu bukanlah solusi untuk perubahan iklim, melainkan semacam pereda rasa sakit. Geoengineering tidak menyelesaikan apa pun, jadi kita perlu menggunakan waktu yang diberikannya untuk mengatasi emisi,” tutupnya.

    (rns/rns)

  • 43 Monyet Kabur dari Lab, Warga Diminta Tutup Jendela-Pintu

    43 Monyet Kabur dari Lab, Warga Diminta Tutup Jendela-Pintu

    Video: 43 Monyet Kabur dari Lab, Warga Diminta Tutup Jendela-Pintu

    3,274 Views | Selasa, 12 Nov 2024 07:59 WIB

    43 monyet rhesus kabur dari fasilitas penelitian. Kepolisian di Yemassee, California Selatan, memperingatkan warga untuk menutup jendela dan pintu rumah mereka.

    Yolanda Vista/Reuters – 20DETIK

  • Ngeri! Kerang Emas Serbu Sungai di California

    Ngeri! Kerang Emas Serbu Sungai di California

    Jakarta

    Kerang invasif yang menimbulkan ancaman signifikan terhadap bivalvia (spesies kerang-kerangan) lain dan kesehatan sarana transportasi air di California, Amerika Utara telah terdeteksi untuk pertama kalinya di perairan Delta Sacramento-San Joaquin.

    Baru-baru ini ditemukan kerang emas (Limnoperna fortuneidi ) di Pelabuhan Stockton oleh petugas satwa liar dan mungkin juga telah menyusup ke Merced County. Pengujian genetik sedang dilakukan untuk melihat apakah penemuan di O’Neill Forebay di Merced County adalah kerang emas.

    “Spesies ini menimbulkan ancaman langsung yang signifikan terhadap kesehatan ekologi Delta Sacramento-San Joaquin dan seluruh perairan di negara bagian tersebut, sistem pengangkutan air, infrastruktur, dan kualitas air,” kata Departemen Perikanan dan Satwa Liar California, dikutip dari Phys.org.

    Berasal dari China dan Asia Tenggara, kerang emas berkembang biak di seluruh Amerika Selatan dan menimbulkan masalah yang sama dengan kerang invasif lainnya. Menurut University of Wisconsin, kerang ini menyumbat pipa dan mengubah jaringan makanan. Menurut pejabat satwa liar, keberadaan kerang emas telah mengakibatkan menurunnya kualitas air.

    “Bivalvia ini kemungkinan besar menyerbu California melalui sebuah kapal yang berlayar dari pelabuhan internasional. Hewan ini dapat segera menyebar dari Delta California melalui perairan tawar di seluruh Amerika Serikat,” kata pejabat Departemen Perikanan dan Satwa Liar California.

    Kondisi ini pada akhirnya merepotkan warga karena membuat mereka harus membersihkan, menguras, dan mengeringkan peralatan air untuk mencegah penyebarannya. Petugas perlindungan satwa liar juga memeriksa perahu di O’Neill Forebay.

    Sebagai penanganan langkah lanjut, organisme yang diduga sebagai kerang emas harus dilaporkan ke program spesies invasif Departemen Perikanan dan Satwa Liar California. Masyarakat juga diminta untuk menyertakan lokasi spesifik tempat ditemukannya, setidaknya satu foto hewan tersebut.

    (rns/afr)