kab/kota: California

  • WAR Tiket Konser Linkin Park Jakarta 2025, Ini Harganya

    WAR Tiket Konser Linkin Park Jakarta 2025, Ini Harganya

    JABAR EKSPRES – Kabar gembira untuk para penggemar Linkin Park di Indonesia! Setelah penantian panjang, band legendaris asal California ini akhirnya mengumumkan konser spektakuler mereka di Jakarta. Konser ini akan menjadi bagian dari tur dunia bertajuk “From Zero World Tour Linkin Park”, yang akan digelar pada tanggal 16 Februari 2025 di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

    Tur dunia ini dimulai pada 15 November 2024 di Sao Paulo, Brasil, dan akan berakhir di Porto Alegre, Brasil, tepat setahun kemudian pada 15 November 2025. Jakarta menjadi kota kelima yang disinggahi dalam rangkaian tur ini setelah Mexico City, Guadalajara, Monterrey, dan Tokyo. Menariknya, Jakarta adalah satu-satunya kota di Asia Tenggara yang dipilih untuk tur ini, memberikan pengalaman istimewa bagi penggemar di wilayah ini.

    Meskipun kehilangan vokalis utama mereka, Chester Bennington, beberapa tahun lalu, Linkin Park kini kembali dengan formasi baru yang dipimpin oleh vokalis Emily Armstrong. Penampilan mereka di panggung dipastikan tetap membara dengan perpaduan lagu-lagu legendaris seperti In the End, Numb, dan Crawling, serta beberapa karya baru.

    Jadwal Penjualan Tiket Konser Linkin Park Jakarta 2025

    Penjualan tiket konser ini dilakukan secara bertahap melalui presale dan penjualan umum. Berikut adalah jadwal lengkapnya:

    LPU Legacy Presale: 2 Desember 2024, pukul 10.00 WIB hingga 23.59 WIBLPU Passport Plus Presale: 2 Desember 2024, pukul 12.00 WIB hingga 23.59 WIBLP Newsletter Presale: 3 Desember 2024, pukul 10.00 WIB hingga 23.59 WIBGeneral Sale: 4 Desember 2024, pukul 10.00 WIB hingga tiket habis

    Tiket hanya dapat dibeli melalui situs resmi di linkinparkinjakarta2025.com. Pastikan untuk mencatat jadwal presale agar tidak ketinggalan kesempatan mendapatkan tiket.

    Daftar Harga Tiket Konser Linkin Park Jakarta 2025

    Harga tiket konser ini bervariasi berdasarkan kategori dan lokasi tempat duduk atau berdiri. Berikut daftar lengkapnya:

    LPU Pit A dan B (Free Standing): Rp3.950.000Blue A dan B (Free Standing): Rp3.750.000Yellow A dan B (Numbered Seating): Rp3.500.000Pink (Free Standing): Rp2.850.000Green (Free Standing): Rp2.450.000Purple A dan B (Numbered Seating): Rp1.550.000

    Catatan penting:

    Harga tiket belum termasuk pajak pemerintah 10%, biaya platform 6%, dan biaya tambahan lainnya.Nomor kursi untuk kategori Numbered Seating (Yellow dan Purple) akan diumumkan mendekati tanggal konser.Untuk kategori Free Standing, penonton bebas memilih tempat berdiri sesuai kapasitas yang tersedia.

  • Cara Brutal Paus Pembunuh Mangsa Ikan Terbesar di Laut

    Cara Brutal Paus Pembunuh Mangsa Ikan Terbesar di Laut

    Jakarta

    Sekelompok paus pembunuh di lepas pantai Meksiko telah mempelajari cara berburu hiu paus, spesies hiu terbesar di dunia, dengan taktik yang brutal. Paus pembunuh memang salah satu hewan yang paling cerdas.

    “Hewan-hewan itu telah menunjukkan pada kita berulang kali mereka sangat pandai mengembangkan strategi yang sangat khusus untuk menargetkan mangsa tertentu,” kata Volker Deecke, profesor konservasi satwa liar di Universitas Cumbria di Inggris yang dikutip detikINET dari Live Science, Senin (2/12/2024).

    Menurut National Ocean Service, hiu paus (Rhincodon typus) adalah ikan terbesar di laut, dengan berat hingga 40 ton dan biasanya tumbuh hingga 12 meter, bahkan dapat mencapai panjang lebih dari 18 meter.

    Sebagai perbandingan, paus orca (Orcinus orca) yang juga dikenal sebagai paus pembunuh, jarang melampaui 10 meter. Namun, peneliti menemukan bahwa predator tangguh ini mengembangkan strategi untuk mengalahkan hiu paus. Temuan tersebut dipublikasikan di jurnal Frontiers in Marine Science.

    Para peneliti menganalisis foto dan rekaman video dari Teluk California selatan antara tahun 2018 dan 2024. Mereka mengamati empat peristiwa perburuan tersebut. Orca mulai menyerang hiu paus dengan kecepatan tinggi, untuk membuat mereka pingsan dan terbalik.

    Dalam posisi ini, hiu tidak dapat bergerak atau melarikan diri ke air yang lebih dalam. Orca kemudian menyerang daerah panggul hiu paus, menyebabkan mereka kehabisan darah dan memberi akses bagi orca ke hati hiu yang kaya nutrisi.

    Dalam tiga dari empat kejadian, seekor paus pembunuh jantan dewasa besar bernama Moctezuma terlibat dalam perburuan berkelompok. Kejadian keempat dikoordinasi paus betina yang sebelumnya terlihat bersama Moctezuma, yang menunjukkan ia mungkin mengajarkan taktik ini ke anggota kawanan lainnya.

    Belum jelas apakah ini perilaku baru atau sudah berlangsung lama tanpa terdeteksi. “Studi di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa kelompok dan populasi paus pembunuh mengkhususkan diri pada beberapa jenis mangsa yang mereka buru menggunakan teknik berburu yang sangat khusus,” kata peneliti.

    “Karena itu, fakta bahwa hewan-hewan di Teluk California telah mengembangkan strategi untuk menyerang dan memakan hiu paus tidaklah terlalu mengejutkan, tapi tetap menarik,” tambah mereka.

    (fyk/fay)

  • Tesla Cybertruck Terbakar Tewaskan 3 Penumpang, Masalah Baterai?

    Tesla Cybertruck Terbakar Tewaskan 3 Penumpang, Masalah Baterai?

    California

    Kecelakaan hebat menimpa truk listrik futuristik besutan Tesla, Cybertruck. Penyebab insiden yang menewaskan beberapa orang ini masih diselidiki termasuk mungkin terkait dengan faktor baterai.

    Tiga orang tewas dan satu terluka parah pada Rabu (27/11) dini hari waktu setempat ketika sebuah Tesla Cybertruck kecelakaan dan terbakar di Piedmont, California. Kepala Polisi Piedmont Jeremy Bowers mengonfirmasi kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 3:10 pagi.

    Seseorang berhasil menyelamatkan satu korban yang selamat sebelum api melahap Cybertruck itu. Bowers mengatakan kecepatan kemungkinan menjadi faktor dalam tabrakan tunggal ini, tapi pihak berwenang masih terus menyelidiki insiden tersebut.

    Saat tiba di TKP, polisi menemukan Cybertruck itusudah dilalap api dan petugas pemadam kebakaran datang untuk membantu memadamkan. Tiga penumpang Cybertruck ditemukan tewas sementara satu orang dibawa ke rumah sakit dengan luka parah.

    Dikutip detikINET dari Newsweek, seorang saksi mata keluar dari mobilnya dan menarik penumpang yang selamat itu. Identitas para korban masih belum diketahui, karena privasi.

    Beberapa kritikus telah menyatakan kekhawatiran tentang keselamatan Cybertruck. Lebih khusus lagi, kekhawatiran disuarakan tentang baterai lithium-ion besar Cybertruck setelah Tesla mengeluarkan serangkaian recall.

    Cybertruck telah menghadapi enam recall, termasuk masalah dengan inverter elektrik, kamera pandangan belakang, wiper kaca depan, dan desain pedal gas. Recall terakhir adalah pada tanggal 5 November menyoroti cacat yang dapat menyebabkan roda penggerak kehilangan tenaga.

    Meskipun ada kekhawatiran soal masalah baterai, Brannigan menyatakan kebakaran dalam kecelakaan ini lebih menyerupai kebakaran mobil biasa tanpa tanda-tanda baterai terbakar. Namun demikian, penyebab pastinya masih harus diinvestigasi.

    (fyk/rns)

  • Menperin Tolak Proposal Apple Rp 1,5 T, iPhone 16 Masih Haram Masuk RI

    Menperin Tolak Proposal Apple Rp 1,5 T, iPhone 16 Masih Haram Masuk RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Produk Apple terbaru iPhone 16 hingga kini belum ada kejelasan masuk pasar Indonesia. Usut demi usut, Apple ternyata memiliki ‘sangkutan’ ke pemerintah Indonesia.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan setelah mempelajari proposal yang diusulkan oleh Apple, melalui asesmen teknokratis, Kementerian Perindustrian menganggap bahwa proposal investasi US$ 100 juta atau Rp 1,58 triliun (kurs Rp 15.800/US$) yang disampaikan oleh Apple belum memenuhi empat aspek berkeadilan. Pertama, berdasarkan perbandingan investasi Apple di negara-negara selain Indonesia.

    “Saat ini Apple belum melakukan investasi dalam bentuk fasilitas produksi/ pabrik di Indonesia,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024).

    Kedua, perbandingan investasi merek-merek HKT lain di Indonesia. Ketiga, penciptaan nilai tambah serta penerimaan negara. Terakhir, penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Berdasarkan rapat pimpinan pada Senin (25/11/2024), telah diputuskan nilai kewajaran untuk Apple melakukan penambahan investasi berdasarkan aspek berkeadilan tersebut.

    Foto: iPhone 16 baru dipamerkan selama pengumuman produk baru di kantor pusat Apple pada hari Senin, 9 September 2024, di Cupertino, California. (AP Photo/Juliana Yamada)
    iPhone 16 baru dipamerkan selama pengumuman produk baru di kantor pusat Apple pada hari Senin, 9 September 2024, di Cupertino, California. (AP Photo/Juliana Yamada)

    Di sisi lain, Kemenperin tetap mengharuskan agar Apple melunasi sisa komitmen investasi hingga tahun 2023. Sisa pelunasan komitmen ini tidak menjadi bagian dari pembahasan proposal baru.

    “Pembahasan proposal baru berlaku untuk kewajiban Apple tahun 2024-2026 untuk mendapatkan sertifikat TKDN. Apple memiliki kewajiban untuk melakukan pembahasan proposal setiap 3 (tiga) tahun konsekuensi dari keputusan investasi Apple yang memilih skema inovasi untuk memperoleh sertifikat TKDN,” tuturnya.

    Kemenperin melalui Dirjen ILMATE segera memanggil pihak Apple untuk datang ke Indonesia untuk membahas mengenai pelunasan komitmen investasi tahun 2023 dan proposal baru 2024-2026. Kemenperin menganggap bahwa Apple lebih baik untuk segera mendirikan fasilitas produksi/pabrik di Indonesia agar tidak perlu mengajukan proposal skema investasi setiap 3 (tiga) tahun.

    “Kemenperin sudah memulai proses pembahasan revisi terhadap Permenperin No.29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet, dengan pertimbangan bahwa landscape industri HKT sudah sangat berbeda dan untuk menegakkan asas investasi yang berkeadilan (fairness),” bebernya.

    (wur/wur)

  • Fenomena Choice Fatigue dalam Pilkada di Indonesia

    Fenomena Choice Fatigue dalam Pilkada di Indonesia

    Anggota KPPS menujukkan surat suara tidak sah saat penghitungan surat suara Pilkada DKI Jakarta 2024 di TPS 32 Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (27/11/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.)

    Fenomena Choice Fatigue dalam Pilkada di Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 29 November 2024 – 16:23 WIB

    Elshinta.com – Hasil penelitian yang dilakukan dua periset, Ned Augenblick dan Scott Nicholson, menunjukkan adanya fenomena yang sangat menarik dalam pemilihan umum.

    Penelitian yang didanai the George P. Shultz Fund di Stanford Institute for Economic Policy Research itu fokus pada topik Choice fatigue and voter behavior dan mengungkap fakta bahwa kelelahan memilih (choice fatigue) berdampak signifikan pada perilaku pemilih dalam pemilihan umum.

    Studi ini menemukan bahwa semakin banyak keputusan yang harus dibuat oleh pemilih dalam surat suara, semakin besar kemungkinan mereka tidak menggunakan hak pilih secara penuh (undervote).

    Selain itu, pemilih cenderung mengandalkan pola yang sederhana, seperti memilih kandidat pertama dalam daftar atau opsi yang dianggap aman, meskipun itu mungkin bukan keputusan optimal.

    Temuan ini didasarkan pada eksperimen alami di California, yang menunjukkan bahwa penurunan posisi kandidat di surat suara cenderung meningkatkan abstensi sebesar 0,11 persen per posisi.

    Relevansi penelitian ini sangat terasa di Indonesia, terutama dalam pelaksanaan pemilu serentak yang kompleks, di mana pemilih dihadapkan pada surat suara yang panjang dan melibatkan banyak kandidat dari berbagai tingkat pemerintahan.

    Pada Pemilu 2019, misalnya, menunjukkan fenomena ballot roll-off, di mana banyak pemilih fokus pada pemilihan presiden, sementara pemilihan legislatif sering diabaikan.

    Hal ini menunjukkan bahwa pemilih menghadapi beban kognitif yang berat dalam membuat keputusan secara bersamaan, mirip dengan choice fatigue yang ditemukan dalam penelitian Augenblick dan Nicholson.

    Riset itu semakin relevan kini dalam Pilkada DKI Jakarta 2024, ketika diketahui angka partisipasi pemilih dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 disebut paling rendah dalam sejarah pilkada di wilayah ibu kota itu, sejak 2007.

    Tercatat partisipasi pemilih pada Pilgub DKI Jakarta 2024 hanya mencapai 4.357.512. Sementara itu, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 8.214.007. Artinya, partisipasi pemilih di Jakatta ada di angka 53,05 persen atau yang golput mencapai 46,95 persen.

    Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia dapat mempertimbangkan beberapa strategi yang diusulkan dalam penelitian tersebut, seperti mengurangi jumlah kontes dalam satu pemilu, melakukan pengacakan posisi kandidat dalam surat suara, atau memberikan jeda waktu yang lebih panjang antarpemilu.

    Pendekatan ini dapat membantu mengurangi beban psikologis pemilih dan meningkatkan kualitas partisipasi.

    Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta harus lebih menggencarkan sosialisasi ke masyarakat agar rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 27 November 2024 tidak terulang.

    Ia juga berpandangan bahwa beberapa kelompok masyarakat beranggapan semua keputusan terkait kehidupan sehari-hari tergantung pada keputusan nasional, yakni presiden dan jajaran legislatif sehingga masyarakat lebih antusias saat Pemilu Februari lalu dibandingkan saat harus memilih gubernur.

    Partisipasi pemilih

    Dalam setiap demokrasi, partisipasi pemilih menjadi indikator penting keberhasilan proses politik. Indonesia sendiri secara keseluruhan sedang menghadapi fenomena tren penurunan partisipasi pemilih dalam pilkada.

    Fenomena yang sering disebut voter fatigue ini sekarang sedang menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, termasuk pengamat politik, Komisi II DPR, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Apakah benar masyarakat mulai jenuh dengan pemilu yang sering diadakan dalam waktu berdekatan, dan apakah hal ini cukup kuat untuk menjadi pertimbangan memisahkan kembali pemilu serentak?

    Fenomena voter fatigue atau kelelahan pemilih, umumnya terjadi ketika masyarakat merasa terbebani dengan intensitas pemilu yang terlalu sering atau rumit.

    Dalam konteks Indonesia, penyelenggaraan pemilu serentak dimulai dari pemilu legislatif, pilpres, hingga pilkada didesain untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan memperkuat sistem presidensial. Namun, kenyataan di lapangan justru menunjukkan tantangan baru yang tidak terduga.

    Data dari beberapa pilkada terakhir menunjukkan penurunan partisipasi di sejumlah daerah. Pada Pilkada Serentak 2020, misalnya, partisipasi pemilih tercatat sekitar 76,09 persen, turun dibandingkan Pilpres 2019 yang mencapai 81 persen.

    Meski angka ini masih tergolong tinggi di tingkat global, tren penurunan tetap menjadi alarm bagi keberlangsungan demokrasi Indonesia.

    Dalam diskusi dengan beberapa pengamat politik, banyak yang mengaitkan fenomena ini dengan kelelahan pemilih akibat intensitas pemilu yang terlalu tinggi dalam kurun waktu singkat.

    Ditambah lagi, pandemi COVID-19, saat itu, juga menjadi faktor penghambat yang mempengaruhi tingkat partisipasi.

    Namun, voter fatigue bukan hanya soal jadwal. Ada elemen lain yang memperparah jenuh pemilih, yaitu minimnya diferensiasi program dan visi antarkandidat.

    Sejumlah pemilih yang diwawancarai mengungkapkan, pilihan mereka tidak banyak berpengaruh. Kandidat sering kali menjanjikan hal yang sama, tetapi kenyataannya tidak banyak berubah.

    Ungkapan ini mencerminkan keresahan sebagian masyarakat bahwa pemilu hanya menjadi ritual politik tanpa dampak nyata bagi kesejahteraan mereka.

    Fenomena ini harus disadari sebagai ancaman bagi demokrasi partisipatif, sehingga perlu kajian mendalam tentang dampak pemilu serentak terhadap partisipasi pemilih.

    Pemilu serentak

    Terlepas dari perdebatan yang terjadi, pertanyaan yang muncul adalah apakah perlu memisahkan kembali pemilu serentak? Jawabannya, tentu tidak sederhana.

    Pemilu serentak dicanangkan untuk menyederhanakan proses pemilu dan mengurangi biaya negara, tetapi jika implementasinya justru menimbulkan dampak negatif, seperti penurunan partisipasi atau potensi voter fatigue, maka perlu ada evaluasi ulang.

    Beberapa pakar menyarankan pendekatan hibrida, di mana pemilu serentak tetap dilakukan, tetapi dengan jeda waktu yang lebih panjang antara pemilu legislatif, pilpres, dan pilkada.

    Hal ini dapat memberikan ruang bagi masyarakat untuk memproses hasil pemilu sebelumnya dan mengurangi beban psikologis yang mungkin timbul akibat terlalu sering terpapar kampanye politik.

    Selain itu, pendidikan politik kepada masyarakat perlu diperkuat, terutama untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya partisipasi dalam pilkada.

    Pandangan lain mengusulkan inovasi dalam penyelenggaraan pemilu untuk mengatasi kelelahan pemilih.

    Digitalisasi proses pemilu, misalnya, dapat menjadi salah satu solusi. Dengan memperkenalkan e-voting atau sistem hibrida antara manual dan digital, masyarakat dapat merasakan kemudahan dalam menyalurkan hak suaranya.

    Hanya saja, implementasi solusi ini membutuhkan infrastruktur yang memadai dan jaminan keamanan data.

    Selain teknis pelaksanaan, peningkatan kualitas kandidat juga menjadi kunci penting. Masyarakat akan lebih antusias berpartisipasi jika mereka merasa kandidat yang maju benar-benar mewakili kepentingan mereka.

    Partai politik harus mampu menciptakan mekanisme seleksi yang transparan dan inklusif, sehingga melahirkan calon pemimpin yang berintegritas dan kompeten.

    Sebab, pada akhirnya, pemilih cenderung jenuh, bukan hanya karena terlalu sering memilih, tetapi juga karena merasa pilihan yang ada tidak membawa perubahan signifikan.

    Keharusan untuk memisahkan pemilu serentak masih membutuhkan kajian mendalam. Meskipun demikian, apa pun langkah yang diambil, satu hal yang jelas adalah, demokrasi harus terus diperkuat.

    Demokrasi bukan hanya tentang angka partisipasi, tetapi juga tentang kualitas hubungan antara pemilih dan pemimpin yang dipilih.

    Faktanya yang harus disyukuri adalah bahwa masyarakat Indonesia disadari kian dewasa dalam berdemokrasi. Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Dr Trubus Rahardiansyah menilai masyarakat sudah semakin dewasa dalam berdemokrasi, sehingga tidak lagi terlalu reaktif dalam merespons penyelenggaraan pilkada. Terlebih dalam pilkada serentak, fokus masyarakat terpecah di daerahnya masing-masing.

    Meski begitu, tipis anggapan tentang kedewasaan dalam berdemokrasi dengan voter fatigue. Memang kerap kali orang dewasa lebih rendah tingkat ketertarikannya pada sesuatu yang sudah pernah mereka alami sebelumnya, termasuk pemilu, namun voter fatigue jelas merupakan fenomena lain yang berbeda, yang benar-benar bisa menjadi ancaman nyata dalam kehidupan berdemokrasi.

    Sebab dari kelelahan bisa mengarah pada ignorant, kemudian apatis. Jika hal itu terjadi, maka langkah evaluasi harus segera dilakukan, baik melalui perbaikan sistem, penguatan kapasitas penyelenggara, maupun pendidikan politik kepada masyarakat.

    Indonesia memiliki potensi besar untuk terus menjadi negara demokrasi yang stabil, namun potensi ini hanya akan terwujud jika setiap elemen dalam sistem pemilu, dari jadwal, kandidat, hingga penyelenggara, dapat memenuhi harapan masyarakat.

    Voter fatigue bukan sekadar tanda kejenuhan. Ini adalah sinyal bahwa demokrasi memerlukan perbaikan yang lebih inklusif, responsif, dan berorientasi pada hasil yang nyata.

    Sumber : Antara

  • Linkin Park Pastikan Konser di Jakarta pada 16 Februari 2025

    Linkin Park Pastikan Konser di Jakarta pada 16 Februari 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PK Entertainment selaku promotor konser grup band Linkin Park mengumumkan jadwal resmi grup musik asal California, Amerika Serikat itu akan hadir di Jakarta pada 16 Februari 2025.

    “Konser Linkin Park bertajuk ‘From Zero World Tour’ Indonesia digelar di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta pada 16 Februari 2025,” ungkap pihak PK Entertainment kepada awak media, Jumat (29/11/2024).

    Untuk harga tiketnya, pihak PK Entertainment menyiapkan sebanyak enam kategori tiket dengan kelas dan harga bervariasi dan dijual dalam beberapa sesi.

    “Tiket LPU Legacy Presale dan LPU Passport Plus Presale akan dibuka pada Senin (2/12/2024) mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 23.59 WIB. Sementara,  untuk LP Newsletter Presale dibuka, Selasa (3/12/2024) pukul 10.00 WIB hingga pukul 23.59 WIB. Tiket penjualan akan dibuka Rabu (4/12/2024) mulai pukul 10.00 WIB,” katanya lagi.

    Sebagai bagian dari tur global untuk merayakan album baru mereka From Zero, pihak promotor dan Linkin Park bakal menjanjikan pengalaman tak terlupakan penonton yang telah lama menanti kehadirannya.

    Tour konser Linkin Park 2025 ini akan menjadi comeback mereka di musik dunia dengan formasi baru. Emily Amstrong menjadi vokalis baru menggantikan peran mendiang Chester Bennington yang meninggal 20 Juli 2017.

    Selain Emily, Colin Britain menjadi nama baru drummer mereka. Sebelumnya, Rob Bourdon yang juga sebagai pendiri Linkin Park. Diyakini, grup band yang berdiri sejak 1996 itu akan menyanyikan lagu hits seperti “Numb”, “In The End”, hingga lagu dari album terbaru mereka.

    Konser Linkin Park di Jakarta ini merupakan bagian dari tur dunia From Zero World Tour 2025. Indonesia menjadi salah satu negara yang beruntung karena Linkin Park memilih Jakarta sebagai satu-satunya kota di Asia Tenggara yang akan mereka kunjungi dalam rangkaian tur ini.

    Jakarta menjadi kota kelima yang dikunjungi pada awal 2025 setelah Mexico City, Guadalajara, Monterrey, dan Tokyo.

    Berikut Daftar Harga Tiket Konser Linkin Park di Jakarta:

    – Purple A dan B (Numbering Seating) – Rp 1.550.000

    – Green (Free Standing) – Rp 2.450.000

    – Pink (Free Standing) – Rp 2.850.000

    – Yellow A dan B (Numbering Seating) – Rp 3.500.000

    – Blue A dan B (Free Standing)- Rp 3.750.000

    – LPU A dan B (Free Standing) – Rp 3.950.000

  • Profil Alvin Lim, Pengacara yang Tantang Denny Sumargo dan Teh Novi dalam Kasus Agus Salim

    Profil Alvin Lim, Pengacara yang Tantang Denny Sumargo dan Teh Novi dalam Kasus Agus Salim

    Jakarta, Beritasatu.com – Polemik uang donasi untuk korban penyiraman air keras, Agus Salim, hingga kini belum ada kejelasan. Terbaru, pengacara ternama Alvin Lim menyatakan dukungannya kepada Agus. Namun, bagaimana profil Alvin Lim dan perjalanan kariernya?

    Alvin Lim bahkan memberikan tantangan kepada Denny Sumargo dan Pratiwi Noviyanthi, yang dikenal sebagai Teh Novi, untuk melakukan penyiraman air keras, sebagai bentuk protes atas situasi yang ada.

    Menurut Alvin Lim, dukungan yang dia berikan kepada Agus Salim adalah bentuk pembelaan terhadap kebenaran dan sebagai respons terhadap ketidakadilan yang terjadi.

    Diketahui, Teh Novi adalah seorang YouTuber yang kerap membantu orang-orang yang mengalami musibah. Salah satu yang dia bantu adalah Agus Salim, yang menjadi korban penyiraman air keras oleh karyawannya.

    Untuk membantu pengobatan Agus, Teh Novi melakukan penggalangan dana dan juga menawarkan kesempatan bagi Agus untuk tampil di podcast Denny Sumargo guna menarik lebih banyak donasi.

    Lantas, siapa pengacara kondang Alvin Lim yang mendukung Agus Salim dan menantang Denny Sumargo serta Teh Novi? Berikut ini profilnya.

    Profil Alvin Lim 
    Alvin Lim merupakan pengacara terkenal di Indonesia dan sempat berkarier di bidang perbankan luar negeri. Selain itu, dia juga mendirikan LQ Indonesia Law Firm atau kantor hukum yang sudah mempunyai empat kantor di beberapa wilayah, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Surabaya, dan berpusat di Tangerang.

    Sebelum dikenal sebagai pengacara, Alvin Lim menitik karier dengan bekerja sebagai bankir di Wells Fargo Bank & Co, Amerika Serikat pada 1997 hingga 1999. Kemudian, kariernya terus berkembang menjadi financial advisor di American Express & Co, pada 1997-1999, assistant vice president di Bank of America San Francisco pada 1999-2002, dan vice president di US Bank Concord pada 2002-2005.

    Selanjutnya, pada 2006 Alvin Lim menjadi presiden direktur di PT Power Center Indonesia pada 2006 hingga 2009 dan lawyer serta pendiri LQ Indonesia Law Firm – Quotient Group.

    Dalam hal pendidikan, Alvin Lim merupakan lulusan sarjana hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Gunung Jati Tangerang. Setelahnya dia melanjutkan pendidikan ke luar negeri, yaitu di Colorado Graduate School of Banking, Florida State University, University of California Berkeley, dan Santa Barbara City College.

    Di sisi lain, Alvin Lim juga aktif dalam media sosial dengan membuat konten berbentuk video di YouTube-nya. Saat ini, nama Alvin Lim kembali menjadi perbincangan karena mendukung korban penyiraman Agus Salim terkait kasus uang donasi dan menantang Denny Sumargo serta Teh Novi.

    Namun, sebelumnya nama Alvin Lim juga menjadi sorotan karena mengungkapkan sebuah argumentasi terkait tersangka dari kasus pembunuhan Brigadir J, yaitu Ferdy Sambo yang tidak tidur di dalam sel.

  • 29 November 2024 Hari Apa? Sejarah Black Friday Promo Diskon Belanja Tahunan di Minggu ke-4 November

    29 November 2024 Hari Apa? Sejarah Black Friday Promo Diskon Belanja Tahunan di Minggu ke-4 November

    29 November 2024 Hari Apa? Sejarah Black Friday Promo Diskon Belanja Tahunan di Minggu ke-4 November

    TRIBUNJATENG.COM – Apa itu Black Friday? Berikut tentang hari promo belanja besar-besaran yang digelar di beberapa negara Jumat minggu ke-4 November.

    Apa Itu Black Friday?

    Black Friday adalah istilah untuk hari Jumat setelah hari Thanksgiving di Amerika Serikat.

    Black Friday dirayakan pada hari Jumat keempat setiap bulan November.

    Pada tahun ini Black Friday jatuh pada Jumat 29 November 2024

    Pada hari itu, banyak toko menawarkan penjualan barang dengan harga promosi yang sangat tinggi.

    Namun hanya dalam waktu 24 jam untuk menarik konsumen berbelanja hadiah Natal dan tahun baru.

    Biasanya toko akan buka lebih awal pada tengah malam atau bahkan mereka akan memulai penjualan pada saat hari Thanksgiving.

    Black Friday secara rutin menjadi hari belanja tersibuk di Amerika Serikat sejak 2005.

    Meski begitu Black Friday bukanlah hari libur resmi di Amerika Serikat.

    Tetapi di California dan beberapa negara bagian lain memperingati “The Day After Thanksgiving”

    sebagai hari libur bagi pegawai pemerintah negara bagian.

    Tak hanya di Amerika Serikat, Black Friday ternyata juga ada di beberapa negara.

    Seperti Kanada yang mulai mengadakan Black Friday sejak 2012.

    Sebelum munculnya Black Friday di Kanada, hari libur yang paling sebanding adalah Boxing Day.

    Namun Black Friday di Amerika Serikat tampaknya memberikan potongan harga yang lebih dalam atau lebih ekstrem daripada penjual Kanada.

    Di Meksiko, Black Friday menjadi inspirasi bagi pemerintah dan industri ritel untuk menciptakan diskon akhir pekan tahunan dan persyaratan kredit yang diperpanjang.

    Sebutan Black Friday di Meksiko adalah El Buen Fin, yang berarti “Akhir pekan yang baik” dalam bahasa Spanyol.

    Delapan puluh ribu ritel di Kota Meksiko mengambil bagian dalam acara tersebut.

    El Buen Fin telah ada sejak 2011 dan berlangsung pada November di akhir pekan sebelum hari Senin.

    Di mana hari libur Revolusi Meksiko didorong dari tanggal semula 20 November.

    Pada akhir pekan ini, penjual memperpanjang jam buka toko mereka dan menawarkan promosi khusus.

    Termasuk persyaratan kredit yang diperpanjang dan promosi harga.

    Di Costa Rika Black Friday dikenal sebagai Viernes Negro, sedangka di Panama, Black Friday pertama kali dirayakan pada 2012.

    Hal itu sebagai langkah dari Pemerintah untuk menarik pariwisata lokal ke ibu kota negara.

    Selama tahun pertama, menurut sensus imigrasi pemerintah, tempat itu diyakini telah menarik arus masuk sekitar 35.000 wisatawan daerah.

    Satu lagi di Belanda, Black Friday muncul pada 2015.

    Beberapa tahun sebelumnya, sudah ada sejumlah ritel besar maupun kecil yang menggunakan Black Friday dalam pemasarannya.

    Kini popularitas Black Friday telah berkembang pesat di Belanda.

    Diperkirakan jumlah toko yang berpartisipasi telah meningkat menjadi lebih dari 125 selama periode Black Friday 2017.

    Sedangkan pada 2018, 166 toko bergabung dengan platform black Friday terbesar di Belanda.

    Sejarah istilah Black Friday

    Selama berabad-abad, kata sifat “black” telah diterapkan sebagai suatu yang membawa bencana.

    Banyak peristiwa telah digambarkan sebagai “Black Friday” (Jumat Kelabu).

    Penggunaan “Black Friday” yang paling awal diketahui untuk merujuk pada hari setelah Thanksgiving.

    Istilah “Black Friday” dan “Black Saturday” digunakan oleh polisi di Philadelphia dan Rochester 

    untuk menggambarkan kerumunan dan kemacetan lalu lintas yang menyertai dimulainya musim belanja Natal.

    Pada 1961, kota dan pedagang di Philadelphia berusaha memperbaiki kondisi tersebut.

    Seorang ahli hubungan masyarakat merekomendasikan untuk mengubah nama Balck Friday itu menjadi “Jumat Besar” dan “Sabtu Besar”. (*)

  • VIDEO: Polisi Tangkap Pelaku Penipuan “Beruang Rusak Mobil Mewah”

    VIDEO: Polisi Tangkap Pelaku Penipuan “Beruang Rusak Mobil Mewah”

    Empat orang ditangkap di California, Amerika Serikat, karena menggunakan pakaian beruang dan merusak mobil mewah. Mereka merekayasa kerusakan mobil mewah untuk menipu perusahaan asuransi. Simak laporan VOA berikut.

    Ringkasan

  • Gegara AI, Makin Banyak Puluhan Juta Perangkat Dibuang Setiap Tahun

    Gegara AI, Makin Banyak Puluhan Juta Perangkat Dibuang Setiap Tahun

    Jakarta

    Setiap kali artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatif punya kemampuan baru, planet yang kita tinggali ini membayarnya.

    Sebagai gambaran, membuat dua gambar dapat menghabiskan energi sebanyak mengisi daya smartphone, satu pertukaran chat dengan ChatGPT dapat memanaskan server sedemikian rupa sehingga memerlukan sebotol air untuk mendinginkannya.

    Dalam skala besar, biaya ini melonjak. Pada 2027, sektor AI global dapat menghabiskan listrik sebanyak yang dihabiskan Belanda setiap tahunnya, menurut sebuah studi baru-baru ini.

    Dan sebuah penelitian baru di Nature Computational Science mengidentifikasi kekhawatiran lain, AI berkontribusi besar terhadap tumpukan sampah elektronik dunia yang terus meningkat.

    Studi tersebut menemukan bahwa aplikasi AI generatif sendiri dapat menambah 1,2 juta hingga lima juta metrik ton sampah berbahaya ke Bumi pada 2030, tergantung pada seberapa cepat industri tersebut tumbuh.

    Kontribusi semacam itu akan menambah puluhan juta ton produk elektronik yang dibuang dunia setiap tahunnya. Ponsel, oven microwave, komputer, dan produk digital lain yang ada di mana-mana sering kali mengandung merkuri, timbal, atau racun lainnya.

    Jika dibuang secara tidak benar, produk-produk tersebut dapat mencemari udara, air, dan tanah. Perserikatan Bangsa-Bangsa menemukan bahwa pada 2022, sekitar 78% limbah elektronik dunia berakhir di tempat pembuangan sampah atau di tempat daur ulang tidak resmi, tempat para pekerja mempertaruhkan kesehatan mereka untuk mencari logam langka.

    Ledakan AI di seluruh dunia dengan cepat mengubah perangkat penyimpanan data fisik, ditambah unit pemrosesan grafis dan komponen berkinerja tinggi lainnya yang dibutuhkan untuk memproses ribuan kalkulasi secara bersamaan.

    Seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (26/11/2024) perangkat keras ini bertahan selama dua hingga lima tahun, tetapi sering kali diganti segera setelah versi yang lebih baru tersedia.

    Asaf Tzachor, seorang peneliti keberlanjutan di Reichman Israel University yang turut menulis studi baru tersebut, mengatakan temuannya menekankan perlunya memantau dan mengurangi dampak lingkungan dari teknologi ini.

    Untuk menghitung seberapa besar kontribusi AI generatif terhadap masalah ini, Tzachor dan rekan-rekannya memeriksa jenis dan volume perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan model bahasa besar (large language model), lamanya waktu komponen-komponen ini bertahan, dan tingkat pertumbuhan sektor AI generatif.

    Para peneliti memperingatkan bahwa prediksi mereka adalah perkiraan kasar yang dapat berubah berdasarkan beberapa faktor tambahan. Misalnya, lebih banyak orang mungkin mengadopsi AI generatif daripada yang diantisipasi oleh model para para peneliti.

    Sementara itu, inovasi desain perangkat keras dapat mengurangi limbah elektronik dalam sistem AI tertentu, tetapi kemajuan teknologi lainnya dapat membuat sistem lebih murah dan lebih mudah diakses oleh publik, sehingga meningkatkan jumlah penggunaannya.

    Shaolei Ren, peneliti di University of California, Riverside, Amerika Serikat (AS), menyebutkan bahwa nilai terbesar dari studi ini berasal dari perhatiannya terhadap dampak AI yang luas terhadap lingkungan.

    “Kita mungkin ingin perusahaan-perusahaan (AI generatif) ini sedikit melambat,” katanya.

    Hanya sedikit negara yang mewajibkan pembuangan limbah elektronik dengan benar, dan negara-negara yang mewajibkannya sering kali gagal menegakkan hukum yang berlaku.

    Dua puluh lima negara bagian AS misalnya, memiliki kebijakan pengelolaan limbah elektronik, tetapi tidak ada hukum federal yang mewajibkan daur ulang elektronik.

    Pada Februari, Senator Demokrat Ed Markey dari Massachusetts memperkenalkan sebuah RUU yang mewajibkan lembaga federal untuk mempelajari dan mengembangkan standar dampak lingkungan AI, termasuk limbah elektronik.

    Namun, RUU tersebut, Undang-Undang Dampak Lingkungan Kecerdasan Buatan tahun 2024 (yang belum disahkan Senat), tidak akan memaksa pengembang AI untuk bekerja sama dengan sistem pelaporan sukarela.

    Namun, beberapa perusahaan mengklaim telah mengambil tindakan independen. Microsoft dan Google telah berjanji untuk mencapai nol limbah bersih dan nol emisi bersih masing-masing pada 2030. Upaya ini kemungkinan akan melibatkan pengurangan atau daur ulang limbah elektronik terkait AI.

    Perusahaan yang menggunakan AI memiliki banyak pilihan untuk membatasi limbah elektronik. Misalnya, server dapat diperpanjang masa pakainya melalui perawatan dan pembaruan rutin atau dengan mengganti perangkat yang usang ke aplikasi yang tidak terlalu intensif.

    Tzachor dan rekan penulisnya mencatat dalam studi baru tersebut, dengan memperbarui dan menggunakan kembali komponen perangkat keras yang usang. Desain chip dan algoritma yang lebih efisien dapat mengurangi permintaan AI generatif terhadap perangkat keras dan listrik. Menurut perkiraan penulis studi, menggabungkan semua strategi ini akan mengurangi limbah elektronik hingga 86%.

    “Namun, ada kendala lain. Produk AI cenderung lebih sulit didaur ulang daripada elektronik standar karena produk AI sering kali berisi banyak data pelanggan yang sensitif,” kata Kees Baldé, peneliti limbah elektronik di United Nations Institute for Training and Research, yang tidak terlibat dalam studi baru tersebut.

    Meski demikian, perusahaan teknologi besar mampu menghapus data tersebut dan membuang barang elektronik mereka dengan benar. “Ya, memang ada biayanya. Tetapi manfaatnya bagi masyarakat jauh lebih besar,” sebutnya.

    (rns/fay)