kab/kota: California

  • Kerugian Kebakaran di Los Angeles Ditaksir Capai Rp2.430 Triliun

    Kerugian Kebakaran di Los Angeles Ditaksir Capai Rp2.430 Triliun

    GELORA.CO -Kebakaran besar di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) diperkirakan mengalami kerugian hingga 150 miliar Dolar AS atau sekitar Rp2.430 triliun.

    Berdasarkan perhitungan perusahaan perkiraan cuaca di Amerika Serikat, AccuWeather kebakaran hutan yang tercatat jadi terburuk dalam sejarah California.

    “Kebakaran itu mengakibatkan kerugian ekonomi 135 miliar Dolar AS (sekitar Rp2.185 triliun) hingga 150 miliar Dolar AS (Rp2.430 triliun). Ini termasuk kerugian yang diasuransikan dan yang tidak,” kata Kepala Meteorologi AccuWeather Jonathan Porter dalam rilis resmi dikutip Sabtu 11 Januari 2025.

    Angka itu melonjak signifikan dari perkiraan sebelumnya dengan kerugian yang ditaksir mencapai 52 miliar hingga 57 miliar Dolar AS.

    “Kehancuran yang ditinggalkan imbas kebakaran ini sangat menyedihkan dan dampak ekonominya sangat besar,” katanya.

    Menurutnya, total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat bencana kebakaran hutan ini dapat mencapai hampir 4 persen dari PDB tahunan negara bagian California.

    Awal pekan ini, Los Angeles dilanda kebakaran hebat. Dalam hitungan menit api menyebar begitu cepat bahkan sampai ke Hollywood Boulevard. Kebakaran terjadi di wilayah Pacific Palisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, Lembah San Fernando, Kenneth, hingga dekat Ventura County.

    Imbas kebakaran itu, sekitar 10 orang meninggal dan diduga akan terus bertambah. Pihak berwenang juga melaporkan kebakaran menyebabkan lebih dari 9.000 rumah, tempat bisnis, hingga bangunan lain terdampak atau hancur.

    “Kebakaran Palisades menjadi bencana alam yang paling menghancurkan dalam sejarah Los Angeles,” kata kepala pemadam kebakaran Los Angeles, Kristin Crowley, dikutip LA Times.

  • Phos-Chek LC95: Bahan Kimia Penahan Api di Kebakaran Los Angeles – Halaman all

    Phos-Chek LC95: Bahan Kimia Penahan Api di Kebakaran Los Angeles – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Video yang menunjukkan pesawat menyebarkan material berwarna merah di lokasi kebakaran hutan di Los Angeles, California, baru-baru ini menjadi viral di media sosial.

    Foto dan rekaman tersebut dibagikan oleh fotografer Cole Euken melalui akun Instagram-nya.

    Namun, apa sebenarnya bubuk merah yang terlihat dalam video ini?

    Sejak Selasa, 7 Januari 2025, kebakaran hutan telah berkobar di setidaknya enam titik di California Selatan.

    Hingga Jumat (10/1/2025), dilaporkan sedikitnya 11 orang meninggal dan lebih dari 10.000 rumah hangus di lahan seluas 27.000 hektar, menurut pejabat setempat yang dikutip oleh CNN.

    Dalam upaya memadamkan api, petugas pemadam kebakaran menggunakan pesawat yang menyebarkan bubuk merah tersebut.

    Dalam wawancara dengan NPR, Daniel McCurry, seorang profesor madya teknik sipil dan lingkungan di University of Southern California, menjelaskan bahwa material merah tersebut adalah produk bernama Phos-Chek LC95 yang diproduksi oleh perusahaan Perimeter.

    Produk ini telah digunakan selama puluhan tahun oleh Dinas Kehutanan AS dan merupakan salah satu dari dua produk yang disetujui untuk penggunaan udara oleh Dinas Kehutanan.

    Apa Saja Kandungan dari PhosChek LC95?

    Menurut McCurry, PhosChek LC95 terdiri dari campuran air dan pupuk, sementara warna merah yang terlihat berasal dari zat karat.

    Ia menambahkan bahwa dalam lingkungan terbuka, warna merah itu dapat memudar seiring waktu karena paparan sinar matahari.

    Zat pengental juga ditambahkan untuk meningkatkan viskositas, sehingga membuat bahan ini lebih lengket dan tetap di tempat sasaran.

    Kandungan utama dari PhosChek adalah amonium fosfat, di mana terdapat dua jenis garam diammonium fosfat dan amonium polifosfat.

    Selain digunakan sebagai bahan penghambat api, amonium fosfat sering digunakan dalam pupuk untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman.

    Bagaimana PhosChek Mencegah Penyebaran Api?

    Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana zat ini dapat mencegah penyebaran api?

    Dalam kondisi normal, selulosa pada bahan tanaman terurai saat dipanaskan, menghasilkan senyawa yang mudah terbakar.

    Menurut produsen PhosChek, reaksi antara penghambat api dan selulosa menyerap energi panas dari api yang mendekat dan menghasilkan bahan karbon yang tidak mudah terbakar.

    Kebanyakan waktu, bahan penghambat api tidak dijatuhkan langsung di tengah api yang menyala, melainkan diletakkan di penghalang untuk mencegah penyebaran api.

    Apa Risiko dan Keamanan Penggunaan PhosChek?

    Namun, ada risiko dan pertimbangan keamanan terkait penggunaan PhosChek.

    Dinas Kehutanan AS melarang penggunaan zat penghambat di area sensitif, seperti perairan dan habitat spesies yang terancam punah, kecuali ada ancaman terhadap keselamatan publik.

    Penggunaan di area terlarang harus dilaporkan untuk evaluasi kemungkinan pemulihan.

    Menurut produsen, PhosChek tidak mengandung bahan yang terdaftar dalam Proposisi 65 California sebagai penyebab kanker atau bahaya lainnya.

    Meski begitu, McCurry menggarisbawahi bahwa tantangan terbesar mungkin dihadapi oleh para pilot yang melakukan operasi di area kebakaran, yang sering kali sangat berbahaya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kebakaran Dahsyat Landa Los Angeles, Kerugian Ditaksir Rp 2 Ribu Triliun

    Kebakaran Dahsyat Landa Los Angeles, Kerugian Ditaksir Rp 2 Ribu Triliun

    Jakarta

    Kebakaran dahsyat melanda Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS). Api melalap banyak rumah dan memaksa para warganya mengungsi ke daerah yang lebih aman. Kerugian akibat bencana ini ditaksir hingga ribuan triliun.

    Para analis memperkirakan kebakaran hutan di Los Angeles menyebabkan kerugian bagi California setidaknya US$ 135 miliar atau setara Rp 2,2 ribu triliun. Sementara itu, AccuWeather Inc memprediksikan kerugian dari kebakaran ini kemungkinan besar akan menimbulkan kerusakan dan kerugian ekonomi sebesar US$ 135 miliar hingga US$ 150 miliar.

    “Kebakaran yang bergerak cepat dan didorong oleh angin ini telah menciptakan salah satu bencana kebakaran hutan yang paling merugikan dalam sejarah modern AS,” kata Kepala Meteorologi AccuWeather Jonathan Porter, melansir dari Euro News pada Sabtu (11/1/2025).

    “Angin topan menyebabkan api membakar lingkungan yang dipenuhi rumah-rumah bernilai jutaan dolar. Kehancuran yang terjadi sungguh memilukan dan dampak ekonominya sangat besar. Sebagai gambaran, total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat bencana kebakaran hutan ini dapat mencapai hampir 4% dari PDB tahunan negara bagian California,” tambahnya.

    Sementara itu, para pejabat setempat mengatakan lebih dari 1.000 bangunan, sebagian besar rumah, hancur akibat kebakaran. Sementara sekitar 130.000 orang masih berada dalam perintah evakuasi ke wilayah metropolitan. Angka ini terus berubah seiring kebakaran yang masih terus terjadi.

    AccuWeather mengatakan kebakaran terparah terjadi di wilayah Santa Monica hingga Malibu, berdampak pada beberapa properti termahal di negara tersebut. Di sana nilai rumah rata-rata lebih dari US$ 2 juta atau setara Rp 32,6 miliar.

    “Di masa mendatang akan ada risiko yang signifikan bagi penduduk, rumah dan bisnis mereka, serta dampak negatif terhadap pariwisata dan kesehatan, akibat menghirup asap dan kerusakan akibat asap pada bangunan yang tidak hancur,” tambah Porter.

    Perkiraan ini masih bersifat awal, karena api terus menyebar dan dampak terus terjadi. Beberapa daerah juga belum melaporkan informasi mengenai kerusakan, cedera, dan dampak lainnya.

    “Besarnya kerusakan menunjukkan adanya proses pemulihan yang panjang dan menantang yang memerlukan upaya kolektif masyarakat dan dukungan dari pihak berwenang. Banyak penduduk di Pacific Palisades melaporkan bahwa mereka tidak memiliki asuransi properti karena perusahaan asuransi tidak lagi memberikan perlindungan untuk real estat di area dengan harga tinggi dan berisiko tinggi,” kata AccuWeather dalam siaran persnya.

    Lebih lanjut, jika kebakaran terus menyebar dengan cepat ke lingkungan padat penduduk, ribuan bangunan tambahan yang sangat mahal juga akan berisiko terbakar, yang dapat mengakibatkan perkiraan total kerusakan dan total kerugian ekonomi naik secara signifikan.

    (fdl/fdl)

  • Apa penyebab kebakaran Los Angeles dan mengapa api sulit dipadamkam? – Halaman all

    Apa penyebab kebakaran Los Angeles dan mengapa api sulit dipadamkam? – Halaman all

    Kebakaran yang tidak terkendali melanda sebagian wilayah Los Angeles, menyebabkan sedikitnya 10 korban jiwa, menghanguskan ribuan bangunan, dan hampir 180.000 penduduk dievakuasi.

    Angin kencang dan kondisi cuaca yang kering memicu kebakaran yang menghanguskan sejumlah wilayah di Los Angeles, AS. Sejauh ini, kebakaran telah melanda area seluas 100 km persegi, sekitar seperenam wilayah Jakarta.

    Meskipun ribuan petugas pemadam kebakaran telah berupaya keras, api masih belum dapat dipadamkan. Seorang pemadam kebakaran mengatakan kepada BBC pada Kamis (09/01) bahwa kebakaran masih terus meluas.

    Kondisi cuaca dan dampak langsung dari perubahan iklim diperkirakan akan terus memicu kebakaran yang terus meluas selama beberapa hari ke depan.

    Kebakaran yang terjadi di kawasan Pacific Palisades—yang menjadi tempat tinggal banyak selebritas—adalah kebakaran terparah dalam sejarah Los Angeles. Lebih dari 10.000 bangunan dilaporkan hangus terbakar.

    Peta dan grafis berikut ini menunjukkan bagaimana api berkobar di Los Angeles, di mana lokasinya, dan seperti apa api tersebut jika dilihat dari luar angkasa.

    Pada Rabu (09/01), kebakaran terjadi di kawasan Hollywood Hills, kawasan industri hiburan AS di Los Angeles.

    Banyak jalan di dekat lokasi kebakaran diselimuti asap tebal dan Hollywood Boulevard—kawasan yang dikenal dengan Hollywood Walk of Fame di sepanjang jalan—macet ketika orang-orang mencoba mengungsi.

    Lima kebakaran yang terus meluas di wilayah Los Angeles:

    Kebakaran Palisades: Kebakaran terbesar terjadi antara Santa Monica dan Malibu. Area yang terbakar: lebih dari 17.000 hektare. Setidaknya 30.000 orang dievakuasi.

    Kebakaran Eaton: Kebakaran terbesar kedua yang terjadi di utara Pasadena. Area yang terbakar: lebih dari 10.000 hektare. Setidaknya lima kematian dilaporkan.

    Kebakaran Hurst: Dilaporkan di utara San Fernando. Area yang terbakar: 850 hektare.

    Kebakaran Lidia: Dilaporkan terjadi di perbukitan utara Los Angeles. Area yang terbakar: 350 hektare.

    Kebakaran Sunset: Dilaporkan terjadi di kawasan bersejarah Hollywood Hills dekat banyak landmark terkenal. Luas lahan yang terbakar: 50 hektare.

    Dua kebakaran telah berhasil dipadamkam:

    Kebakaran Woodley: Kebakaran kecil dilaporkan terjadi di taman setempat. Luas lahan yang terbakar: 30 hektare.

    Kebakaran Olivas: Kebakaran kecil pertama kali dilaporkan di wilayah Ventura sekitar 80 km timur Los Angeles. Luas terbakar: 11 hektare.

    Peta di atas menunjukkan betapa cepatnya kebakaran di Palisades menyebar dan semakin intensif dalam hitungan jam.

    Tepat setelah Selasa (07/01) pukul 14:00 waktu setempat, kawasan yang dilalap api mencapai 772 hektare dan dalam waktu empat jam luasnya menjadi tiga kali lipat.

    Ribuan orang terpaksa mengungsi saat lebih dari 1.400 petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.

    Untuk memberikan gambaran tentang ukuran api Palisades, kami telah menerapkannya pada peta New York di AS dan London di Inggris.

    Seperti yang Anda lihat, ukurannya sebanding dengan wilayah tengah ibu kota Inggris, atau dengan wilayah luas di Manhattan dan Brooklyn.

    Bagaimana penampakan kebakaran dari luar angkasa

    Indikasi lain mengenai skala kebakaran Palisades berasal dari Earth Observatory milik NASA.

    Gambar yang diambil pada Selasa (07/01) menunjukkan kepulan asap besar yang berasal dari California dan bergerak ke laut.

    Sebelum dan sesudah kebakaran LA

    Kebakaran Palisades bukan satu-satunya kebakaran yang menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan di Los Angeles.

    Gambar-gambar ini menunjukkan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran Eaton di lingkungan Altadena.

    Kuil Yahudi di Pasadena pun dilalap api.

    Situs web kuil menyatakan bahwa gereja tersebut telah digunakan sejak 1941 dan memiliki jemaat lebih dari 400 keluarga.

    Ape penyebab kebakaran?

    Kombinasi dari iklim yang sangat kering dan hembusan angin lepas pantai yang kuat yang dikenal sebagai angin Santa Ana telah menciptakan kondisi yang memicu kebakaran.

    Angin Santa Ana berembus dari timur ke barat melalui pegunungan California selatan, menurut Badan Cuaca Nasional.

    Angin ini diklaim bertanggung jawab atas skala kerusakan yang terjadi setelahnya.

    Bertiup melintasi gurun yang lebih jauh ke pedalaman, angin ini membuat kelembaban udara turun yang kemudian membuat tumbuh-tumbuhan mengering.

    Jika terjadi kebakaran, angin dapat meniupkan bara api yang membara menjadi kobaran api dalam hitungan menit.

    Investigasi atas penyebab kebakaran baru saja dimulai, tetapi kepala pemadam kebakaran California David Acuna mengatakan kepada BBC bahwa tidak ada “bukti konklusif” bahwa kebakaran tersebut disengaja.

    “Sekarang keselamatan jiwa menjadi prioritas utama, dan kami punya cukup sumber daya untuk membantu, mereka bisa mulai menyelidiki dan melihat apa yang bisa mereka temukan,” ujarnya pada program Radio 4 Today.

    Namun, kabel listrik dan peralatan utilitas lainnya telah memicu beberapa kebakaran paling merusak dalam sejarah California.

    Pada 2018, kebakaran hebat yang disebut Camp Fire menghanguskan kota Paradise dan menewaskan 85 orang, banyak di antaranya meninggal di dalam mobil mereka saat mencoba melarikan diri.

    Ada secercah harapan bagi petugas pemadam kebakaran, karena prospek cuaca kebakaran di California Selatan turun dari “sangat kritis” menjadi “kritis”.

    Namun, peramal cuaca BBC Sarah Keith-Lucas mengatakan tidak ada ramalan hujan di daerah tersebut setidaknya hingga minggu depan, jadi kondisinya masih memungkinkan terjadinya kebakaran.

    Apa peran perubahan iklim dalam kebakaran LA?

    Meskipun angin kencang dan minimnya curah hujan menyebabkan kebakaran, para pakar mengatakan perubahan iklim mengubah kondisi lingkungan dan meningkatkan potensi terjadinya kebakaran seperti itu.

    Sebagian besar wilayah barat Amerika Serikat, termasuk California, mengalami kekeringan selama puluhan tahun yang berakhir hanya dua tahun lalu, yang membuat wilayah tersebut rentan.

    Penelitian pemerintah AS secara tegas menghubungkan perubahan iklim dengan kebakaran hutan yang lebih besar dan lebih parah di AS bagian barat.

    “Perubahan iklim, termasuk meningkatnya suhu panas, kemarau panjang, dan atmosfer yang gersang, telah menjadi pendorong utama meningkatnya risiko dan luasnya kebakaran hutan di Amerika Serikat bagian barat,” kata Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional.

    Musim kebakaran di California Selatan umumnya diperkirakan berlangsung dari Mei hingga Oktober, namun gubernur negara bagian tersebut, Gavin Newsom, telah menunjukkan sebelumnya bahwa kebakaran telah menjadi masalah yang terus-menerus.

    “Tidak ada musim kebakaran,” katanya.

  • Pekerja Gen Z Kerap Bermasalah hingga Perusahaan Hindari Perekrutan Fresh Graduate di Masa Mendatang

    Pekerja Gen Z Kerap Bermasalah hingga Perusahaan Hindari Perekrutan Fresh Graduate di Masa Mendatang

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan disebut tidak puas dengan kinerja karyawan baru dari generasi Z atau gen Z yang lahir pada rentang tahun 1997-2012 atau yang saat ini berusia 8 hingga 23 tahun. Hal ini membuat perusahaan kemungkinan menghindari perekrutan lulusan baru di masa mendatang.

    Mengutip Euro News, Sabtu (11/1/2025), hal ini terjadi karena gen Z disebut belum siap untuk memasuki dunia kerja. Banyak dari mereka yang mengeluh mengenai bagaimana cara menyesuaikan diri di tempat kerja. Perusahaan disebut ragu untuk memberikan pekerjaan untuk gen z.

    Hal ini terungkap dari laporan platform konsultasi pendidikan dan karier, Intelligent. Laporan itu berdasarkan survei lebih dari 1.000 orang human resources development (HRD) manager yang mengurus masalah perekrutan karyawan baru.

    Survei itu mengungkap 1 dari enam pemberi kerja enggan memberikan pekerjaan untuk gen Z terutama karena reputasi mereka yang merasa berhak atas sesuatu dan mudah tersinggung.

    Selain itu, laporan itu juga mengungkap gen z tidak memiliki etos kerja yang kuat, kesulitan berkomunikasi, tidak baik dalam bekerja, dan secara umum tidak siap dalam menghadapi tuntutan dunia kerja.

    Dosen senior Haas School of Business di University of California, Berkeley Holly Schroth menjelaskan, fokus gen Z hanya pada kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi saja.

    Namun, mereka tidak mendapatkan pengalaman kerja sehingga menyebabkan harapan yang tidak realistis tentang tempat kerja dan cara menghadapi atasan.

    “Mereka (gen Z) tidak mengetahui keterampilan dasar untuk berinteraksi sosial dengan pelanggan, klien, dan rekan kerja, maupun etika di tempat kerja,” kata Schroth.

    Ia menyebut, perusahaan harus benar-benar melakukan orientasi karyawan baru dan memberikan pelatihan yang memadai.

    “Selain itu, perusahaan harus berperan sebagai pelatih dan manajer,” tambah dia.

    Selain itu, survei juga mengungkap enam dari 10 perusahaan melaporkan telah memecat lulusan baru dari gen Z pada 2024.

    Alasan pemecatan terkait dengan kurangnya motivasi karyawan, kurang profesional, dan komunikasi yang buruk.

    Selain itu, beberapa pekerja Gen Z mereka kesulitan mengelola beban kerja, sering terlambat, dan tidak berpakaian atau berbicara dengan pantas.

    Penasihat utama pengembangan karier dan pendidikan Intelligent Huy Nguyen mengatakan, banyak lulusan perguruan tinggi baru-baru ini mungkin kesulitan memasuki dunia kerja. Hal itu karena adanya perbedaan dari apa yang biasa mereka alami selama menempuh pendidikan.

    “Mereka sering kali tidak siap menghadapi lingkungan yang kurang terstruktur, dinamika budaya tempat kerja, dan ekspektasi pekerjaan yang mandiri,” paparnya dalam menanggapi dinamika pekerja gen Z.

  • Mobil-mobil Hangus Jadi Saksi Bisu Ganasnya Kebakaran Hutan di California

    Mobil-mobil Hangus Jadi Saksi Bisu Ganasnya Kebakaran Hutan di California

    Mobil-mobil Hangus Jadi Saksi Bisu Ganasnya Kebakaran Hutan di California

  • Komunikasi Buruk dan Keterlambatan Kerja Jadi Pemicu Gelombang PHK Gen Z pada 2024

    Komunikasi Buruk dan Keterlambatan Kerja Jadi Pemicu Gelombang PHK Gen Z pada 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Survei dari platform konsultasi pendidikan dan karier, Intelligent mengungkap, enam dari 10 perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) generasi Z atau gen Z karena beragam masalah pada 2024

    Melansir Euro News, Sabtu (11/1/2025), Alasan pemecatan terkait dengan kurangnya motivasi karyawan, kurang profesional, dan komunikasi yang buruk.

    Selain itu, beberapa pekerja Gen Z mereka kesulitan mengelola beban kerja, sering terlambat, dan tidak berpakaian atau berbicara dengan pantas.

    Selain itu, laporan juga mengungkap banyak dari gen z yang mengeluh mengenai bagaimana cara menyesuaikan diri di tempat kerja. Para pemberi kerja menyebut akan ragu untuk memberikan pekerjaan untuk gen z.

    Hal ini diungkap dari survei lebih dari 1.000 human resources development (HRD) manager yang mengurus masalah perekrutan karyawan baru.

    Satu dari enam pemberi kerja enggan memberikan pekerjaan untuk gen Z terutama karena reputasi mereka yang merasa berhak atas sesuatu dan mudah tersinggung.

    Selain itu, laporan itu juga mengungkap gen z tidak memiliki etos kerja yang kuat, kesulitan berkomunikasi, tidak baik dalam bekerja, dan secara umum tidak siap dalam menghadapi tuntutan dunia kerja.

    Sementara, laporan terpisah pada April 2024 mengungkap, pekerja gen Z terlalu bergantung pada dukungan orang tua selama pencarian kerja mereka.

    Menurut survei yang dilakukan oleh ResumeTemplates, hampir 1.500 pencari kerja muda memberikan tanggapan. Hasilnya, 70% dari mereka mengaku meminta bantuan orang tua dalam proses pencarian kerja.

    Sebanyak 25% lainnya bahkan membawa orang tua mereka ke wawancara, sementara banyak lainnya meminta orang tua mereka mengirimkan lamaran kerja dan menulis resume untuk mereka.

    Dosen senior Haas School of Business di University of California, Berkeley Holly Schroth menjelaskan, fokus gen Z hanya pada kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi saja.

    Namun, mereka tidak mendapatkan pengalaman kerja sehingga menyebabkan harapan yang tidak realistis  tentang tempat kerja dan cara menghadapi atasan.

    “Mereka (gen Z) tidak mengetahui keterampilan dasar untuk berinteraksi sosial dengan pelanggan, klien, dan rekan kerja, maupun etika di tempat kerja,” kata Schroth dalam menanggapi PHK gen Z.
     

  • Bak Karma! Kebakaran di LA usai Trump Ancam Buat Neraka di Gaza, Warganet: Ketika Allah Berkehendak

    Bak Karma! Kebakaran di LA usai Trump Ancam Buat Neraka di Gaza, Warganet: Ketika Allah Berkehendak

    GELORA.CO – Kebakaran hutan Los Angeles disebut seperti karma usai presiden terpilih Donald Trump mengancam akan “melepaskan neraka ke Gaza” jika sandera Israel tak dilepaskan.

    Peristiwa kebakaran hutan di Los Angeles, California, Amerika Serikat pada Selasa, 7 Januari 2025 semakin meluas hingga merambat ke permukiman elit, yakni Pacific Palisades dan Hollywood Hills.

    Dikutip dari BBC, 10 orang tewas akibat kebakaran di Los Angeles dan 180 ribu penduduk di evakuasi.

    Hingga saat ini, ribuan petugas pemadam kebakaran telah berupaya keras untuk memadamkan api.

    Kebakaran dipicu oleh angin kencang. Para penyelidik masih berusaha mencari tahu pemicu pasti dari badai api terburuk yang pernah ada, tetapi kombinasi berbagai faktor mungkin telah menciptakan kondisi yang optimal untuk terjadinya kebakaran. 

    California umumnya mengalami kebakaran hutan pada bulan Juni dan Juli, dan kebakaran tersebut dapat berlangsung hingga Oktober, tetapi kali ini justru terjadi pada Januari. 

    Tahun lalu, kurang dari empat persen wilayah California terkena dampak kekeringan dibandingkan dengan hampir 60 persen tahun ini, menurut pemantau kekeringan AS.

    Perubahan iklim telah berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi, lamanya musim, dan area kebakaran hutan, menurut sebuah laporan oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA).

    Jadi, kondisi kering yang dipicu oleh angin Santa Ana kemungkinan besar menyebabkan kebakaran hutan.

    Di media sosial, kondisi akibat kebakaran hutan yang meluas di Los Angeles sangatlah mengerikan.

    Kobaran api yang besar disertai angin kencang membuat sejumlah rumah hingga restoran dilalap si jago merah.

    Kawasan permukiman elit Pacific Palisades dan Hollywood Hills hangus terbakar.

    Bahkan, langit Los Angeles pun tampak berwarna oranye.

    Peristiwa kebakaran di Los Angeles pun menuai beragam komentar. Tak sedikit dari mereka yang kembali menyoroti genosida di Palestina.

    Terlebih, saat Donald Trump sempat berpidato di kediamannya di Florida yang mengancam akan membuat neraka di Gaza.

    Genosida Israel di Gaza telah terjadi sejak 7 Oktober 2024. Dalam genosida yang dilakukan, Israel menjatuhkan bom-bom di wilayah Gaza hingga membakar warga hidup-hidup di tenda pengungsian.

    Warganet pun menyebut bahwa kini Los Angeles tengah mengalami hal yang serupa dengan warga-warganya yang harus kehilangan tempat tinggal dan mengalami bencana dahsyat.

    “Karma benar-benar menyebalkan. Mereka tidak menginginkan gencatan senjata agar api tidak padam,” cuit @oi****.

    “LA tampak seperti seperti Gaza, orang bertanya-tanya bagaimana rumah bisa menguap sepenuhnya sementara pohon-pohon berdiri tidak hancur menjadi debu,” kata @so******.

    “Api raksasa sedang melahap California, Amerika Serikat. Ada 130.000 warga terdampak yg harus dievakuasi. Semoga setelah ini Amerika fokus untuk merehabilitasi para korban, memperbaiki infrastruktur yg rusak, dan stop membiayai kehancuran di Gaza,” komentar @er*****.

    “negara Penyandang dana terbesar untuk genosida di palestina sekarang tidak bisa berkutik melawan kekuasaan Allah subhanahuwataa’ala. ingat ini belum seberapa,” ucap @jo****.

    “Ketika Allah Swt sudah berkehendak, nggak perlu rudal, pesawat tempur atau bom, hanya dengan api dan angin jadi gosong dalam waktu sekejap,” komentar @iw****.

    “Mereka mengirimkan bantuan dan persenjataan. Allah mengirimkan api dan angin,” cuit @ma***.

    “Baru ngeliat kebakaran kek gini, Amerika dibikin neraka duluan, Mungkin karma atas dukungan genosida di Palestina,” ujar @qb***.

    “Karma AS, bagai neraka di Hollywood Hills,” kata @YB******.

  • 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Ini Wanti-wanti Ilmuwan

    2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Ini Wanti-wanti Ilmuwan

    Jakarta

    Dunia baru saja mencetak rekor baru sebagai tahun pertama saat suhu global melampaui 1,5 derajat Celsius di atas masa pra-industri, demikian pengumuman para ilmuwan pada Jumat (10/11/2024).

    Catatan sejarah tersebut dikonfirmasi layanan perubahan iklim European Union’s Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa, yang menyatakan perubahan iklim mendorong suhu planet ke tingkat yang belum pernah dialami oleh manusia sebelumnya.

    “Lintasannya sungguh luar biasa,” kata Direktu C3S Carlo Buontempo kepada Reuters, menjelaskan bagaimana setiap bulan pada 2024 adalah suhu terpanas atau kedua terpanas, sejak pencatatan dimulai.

    Suhu rata-rata planet pada 2024 adalah 1,6 derajat celsius. Lebih tinggi daripada 1850-1900, ‘periode pra-industri’ sebelum manusia mulai membakar bahan bakar fosil yang mengeluarkan CO2 dalam skala besar.

    Tahun lalu menjadi tahun terpanas di dunia sejak pencatatan dimulai, dan masing-masing dari 10 tahun terakhir termasuk di antara 10 tahun terpanas yang pernah tercatat.

    Dampak perubahan iklim kini terlihat di setiap benua.

    Kebakaran hutan yang melanda California minggu ini menewaskan sedikitnya lima orang dan menghancurkan ratusan rumah.

    Pada 2024, Bolivia dan Venezuela juga mengalami kebakaran parah, sementara banjir besar melanda Nepal, Sudan, dan Spanyol, serta gelombang panas di Meksiko dan Arab Saudi menewaskan ribuan orang.

    Perubahan iklim memperburuk badai dan hujan lebat, karena atmosfer yang lebih panas dapat menampung lebih banyak air, menyebabkan hujan deras. Jumlah uap air di atmosfer planet ini mencapai rekor tertinggi pada 2024.

    Chukwumerije Okereke, seorang profesor tata kelola iklim global di Universitas Bristol, Inggris, mengatakan tonggak sejarah 1,5 derajat Celsius seharusnya menjadi peringatan keras bagi para pemangku kebijakan untuk membuat ramah lingkungan.

    “Terlepas dari semua peringatan yang telah diberikan para ilmuwan, negara-negara terus gagal memenuhi tanggung jawab mereka,” katanya kepada Reuters.

    Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, gas rumah kaca utama, mencapai titik tertinggi baru sebesar 422 bagian per juta pada 2024, kata C3S.

    Zeke Hausfather, ilmuwan peneliti di Berkeley Earth nirlaba AS mengatakan ia memperkirakan 2025 akan menjadi salah satu tahun terpanas yang pernah tercatat, tetapi kemungkinan tidak akan menduduki peringkat teratas.

    “Tahun ini masih akan masuk dalam posisi tiga besar tahun terpanas,” katanya.

    Hal ini terjadi karena meskipun faktor terbesar menyebabkan pemanasan iklim adalah emisi yang disebabkan manusia, suhu pada awal 2024 mendapat dorongan tambahan dari El Nino, pola cuaca yang memanas kini cenderung mengarah ke La Nina yang lebih dingin.

    (naf/naf)

  • Mengingatkan Saya Pada Adegan Perang

    Mengingatkan Saya Pada Adegan Perang

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyamakan kebakaran di Los Angeles dengan adegan perang. Dia menilai kebakaran besar itu terus melahap kawasan sekitar kota.

    “Itu lebih mengingatkan saya pada adegan perang, di mana ada target tertentu yang dibombardir,” kata Biden, dilansir AFP, Sabtu (11/1/2025).

    Biden menambahkan bahwa ada bukti jelas penjarahan selama kekacauan itu. Dia juga mengecam demagogi karena menyebarkan disinformasi yang merajalela tentang kebakaran tersebut.

    Sebelumnya, korban tewas akibat kebakaran hutan dahsyat yang menyelimuti Los Angeles di Amerika Serikat (AS) bertambah menjadi sedikitnya 10 orang. Garda Nasional California bersiap dikerahkan dalam membantu meredam kekacauan di area terdampak, dengan maraknya penjarahan rumah-rumah yang rusak.

    Bertambahnya jumlah korban tewas itu, seperti dilansir AFP, Jumat (10/1), diumumkan oleh kantor koroner Los Angeles County dalam pernyataan terbaru pada Kamis (9/1) waktu setempat.

    “Departemen Pemeriksa Medis menerima pemberitahuan untuk 10 kematian terkait kebakaran hingga pukul 21.00 waktu setempat, pada 9 Januari,” demikian pernyataan kantor koroner Los Angeles County.

    (azh/azh)