kab/kota: California

  • Tak Mau Usir Pangeran Harry, Trump: Dia dan Istri Sudah Banyak Masalah

    Tak Mau Usir Pangeran Harry, Trump: Dia dan Istri Sudah Banyak Masalah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) enggan deportasi Pangeran Inggris Harry yang tengah mengasingkan diri di Montecito, California.

    Mengutip The New York Post, status imigrasi Harry sedang dalam proses litigasi di Washington DC, dengan Heritage Foundation menuduh bahwa dia mungkin menyembunyikan penggunaan obat-obatan terlarang di masa lalu yang seharusnya mendiskualifikasi dia dari mendapatkan visa AS.

    Namun presiden mengatakan kepada The New York Post bahwa dia tidak tertarik untuk mengusir Harry dari AS

    “Saya tidak ingin melakukan itu. Dia punya cukup banyak masalah dengan istrinya. Dia (istrinya) mengerikan,” ujar Trump dikutip dari The New York Post, Minggu (9/2/2025).

    Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle yang merupakan perempuan dengan kewarganegaraan Amerika telah menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap Trump selama bertahun-tahun.

    Termasuk satu ledakan ketika Mghan Markle menyebut Trump “memecah belah” dan “misoginis. “Trump sebaliknya menggambarkan Harry sebagai orang yang “menurut” oleh Markle.

    “Saya pikir Harry yang malang sedang ditipu,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Trump memuji kakak laki-laki Pangeran Harry, Pangeran William yang ditemui secara pribadi di Paris pada bulan Desember saat upacara pembukaan kembali Katedral Notre-Dame.

    “Saya pikir William adalah pemuda yang hebat,” katanya.

    (mkh/mkh)

  • Pyo Clinic dan PACHE Gelar Klinik Gratis, Ratusan Pasien Dites Kolestrol hingga Screening Glaukoma

    Pyo Clinic dan PACHE Gelar Klinik Gratis, Ratusan Pasien Dites Kolestrol hingga Screening Glaukoma

    TRIBUNJATIM.COM – Pyo Clinic dan Pyo Alliance of Community Health and Education (PACHE), dua institusi yang berkomitmen dalam layanan kesehatan dan edukasi, sukses menggelar klinik gratis di Indonesia pada 7-8 Februari 2025. 

    Dalam acara ini, mereka mampu melayani 426 pasien, sedikit di bawah target 500 akibat hujan deras di hari pertama. 

    Kegiatan tersebut juga terselenggara berkat dukungan 17 relawan dari Pyo Clinic dan PACHE, serta bantuan dari Poltekkes Malang, Puskesmas Bumiaji, dan Desa Giripurno, yang turut berperan dalam kelancaran kegiatan.

    Diketahui, sebagai penyedia layanan kesehatan yang berbasis di Fullerton, California, AS, Pyo Clinic menawarkan perawatan medis umum dan estetika dengan pendekatan yang ramah pasien. 

    Dalam kesempatannya, pendiri Pyo Clinic dan PACHE,  Dr. Howard Pyo mengatakan jika dalam kolaborasi ini, Pyo Clinic dan PACHE menyediakan berbagai layanan medis, seperti pemeriksaan tanda-tanda vital, screening glaukoma. 

    “Termasuk tes darah cepat untuk kolesterol, glukosa, dan asam urat, serta 1-lead ECG untuk mendeteksi atrial fibrilasi (AFib),” ungkapnya. 

    Selain itu, juga dilakukan perhitungan Framingham Risk Score guna menilai risiko penyakit kardiovaskular pada pasien.

    “Sebagai bagian dari layanan, pasien menerima obat-obatan gratis sesuai kebutuhan mereka, termasuk metformin untuk diabetes, simvastatin bagi mereka dengan risiko kardiovaskular tinggi, lisinopril untuk hipertensi, dan amoxicillin untuk infeksi seperti pneumonia dan ulkus kaki diabetik,” ungkap Dr. Howard Pyo.

    Dr. Howard Pyo juga menjelaskan, sejumlah diagnosis signifikan ditemukan dalam kegiatan ini, termasuk tiga kasus AFib, seorang pasien diabetes dengan ulkus kaki berisiko tinggi, dan seorang perokok berat yang didiagnosis dengan COPD stadium lanjut. 

    “Kasus paling kompleks ini melibatkan pria berusia 70-an dengan tekanan darah sangat tinggi, kadar glukosa ekstrem, tekanan mata meningkat, serta risiko penyakit kardiovaskular sebesar 38 persen,” ungkapnya.

    Di tempat yang sama, Dianne A. Lukman, yang juga menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) dari Pyo Clinic dan PACHE mengatakan, kegiatan ini juga mengungkap berbagai tantangan kesehatan masyarakat, seperti rendahnya kesadaran akan perawatan preventif dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan. 

    GELAR KLINIK GRATIS-Pyo Clinic dan PACHE Gelar Klinik Gratis di Indonesia dengan Dukungan Berbagai Institusi (Istimewa)

    Banyak pasien hanya mencari perawatan ketika kondisi mereka sudah parah atau berhenti minum obat setelah diagnosis awal. 

    “Merokok juga ditemukan sebagai faktor risiko utama, terutama di kalangan pria,” ungkap wanita yang juga turut mendirikan Pache dan Pyo Clinic ini. 

    Dengan hasil yang positif, Pyo Clinic dan PACHE berencana untuk memperluas edukasi tentang perawatan preventif, meningkatkan kesadaran terhadap kepatuhan obat, serta menargetkan penghentian merokok dan screening COPD secara lebih luas.

    Sesuai dengan misinya, yaitu meningkatkan akses layanan kesehatan dan edukasi bagi komunitas kurang mampu, Pyo Clinic dan PACHE berkomitmen akan terus mengembangkan layanan klinik gratis, dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.

    “Organisasi ini secara aktif menyelenggarakan program sosial, termasuk klinik kesehatan gratis di berbagai daerah yang membutuhkan,” ungkapnya.

  • Trump Sebut Tak Akan Deportasi Pangeran Harry: Dia Banyak Masalah dengan Istri

    Trump Sebut Tak Akan Deportasi Pangeran Harry: Dia Banyak Masalah dengan Istri

    Jakarta

    Pangeran Harry terancam dideportasi dari Amerika Serikat terkait isu masalah keimigrasian. Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk tidak mendeportasi Pangeran Harry.

    Trump mengungkap salah satu alasan tidak mendeportasi pangeran Harry dengan mengutip masalah perkawinan Duke of Sussex itu sebagai alasan keringanan hukuman.

    Trump mengatakan, “Saya akan membiarkannya sendiri,” Trump menyebut Pangeran Harry sudah memiliki masalah dengan istrinya.

    “Saya tidak ingin melakukan itu… Dia sudah punya cukup banyak masalah dengan istrinya. Dia mengerikan,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan The New York Post, dilansir Anadolu, Minggu (9/2/2025).

    Diketahui, dilansir Anadolu dan AP, status imigrasi Harry telah diawasi dengan cermat. Yayasan Heritage menuduh dia mungkin telah menyembunyikan penggunaan narkoba ilegal di masa lalu, yang dapat mendiskualifikasi dia dari visa AS.

    Yayasan Heritage juga menuduh Pangeran Harry menerima perlakuan istimewa saat memasuki negara AS.

    Lembaga tersebut itu menggugat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tahun lalu untuk merilis catatan visa Harry, dengan mengutip pengakuan penggunaan narkoba dalam otobiografinya, Spare.

    Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle pindah ke California Selatan pada tahun 2020.

    “Kami percaya rakyat Amerika memiliki hak untuk mengetahui apakah Pangeran Harry jujur dalam permohonannya,” kata Nile Gardiner, kepala Pusat Kebebasan Margaret Thatcher Yayasan Heritage.

    Heritage berpendapat bahwa ada “kepentingan publik yang besar” terkait apakah Harry menerima perlakuan khusus selama proses aplikasi, khususnya setelah memoarnya tahun 2023 “Spare” mengungkap penggunaan narkoba di masa lalu.

    Harry mengatakan dalam “Spare” bahwa dia mengonsumsi kokain beberapa kali mulai sekitar usia 17 tahun, agar ‘Merasa berbeda’. Dia juga mengakui menggunakan ganja dan jamur psikedelik.

    AS secara rutin menanyakan tentang penggunaan narkoba pada aplikasi visanya, dan hal itu telah dikaitkan dengan masalah perjalanan bagi para selebritas, termasuk koki Nigella Lawson, penyanyi Amy Winehouse, dan model Kate Moss.

    Pengakuan penggunaan narkoba di masa lalu tidak serta-merta menghalangi orang untuk masuk atau tinggal di negara tersebut, tetapi menjawab dengan tidak jujur dapat menimbulkan konsekuensi serius.

    “Jika ia berbohong, Anda akan dideportasi,” kata pengacara Heritage, Samuel Dewey, kepada wartawan setelah sidang.

    “Orang-orang secara rutin dideportasi karena berbohong pada formulir imigrasi.”

    Dewey mengatakan ada kemungkinan Harry jujur tentang penggunaan narkoba sebelumnya pada aplikasinya, dan menerima keringanan internal DHS atau semacam visa diplomatik dari Departemen Luar Negeri. Kedua pilihan tersebut sah tetapi akan membuat pemerintah dan Harry terbuka terhadap tuduhan perlakuan khusus.

    Pasangan yang pindah ke AS pada tahun 2020 setelah mengundurkan diri dari tugas kerajaan, telah menjadi kritikus vokal Trump, dengan Meghan Markle menyebutnya “memecah belah” dan “misoginis”.

    Trump, yang sebelumnya mengkritik Harry dan Markle, menggambarkan Duke sebagai “dicambuk” oleh istrinya.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Sebut Tak Akan Deportasi Pangeran Harry: Dia Banyak Masalah dengan Istri

    Trump Sebut Tak Akan Deportasi Pangeran Harry: Dia dan Istri Banyak Masalah

    Jakarta

    Pangeran Harry terancam dideportasi dari Amerika Serikat terkait isu masalah keimigrasian. Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk tidak mendeportasi Pangeran Harry.

    Trump mengungkap salah satu alasan tidak mendeportasi pangeran Harry dengan mengutip masalah perkawinan Duke of Sussex itu sebagai alasan keringanan hukuman.

    Trump mengatakan, “Saya akan membiarkannya sendiri,” Trump menyebut Pangeran Harry sudah memiliki masalah dengan istrinya.

    “Saya tidak ingin melakukan itu… Dia sudah punya cukup banyak masalah dengan istrinya. Dia mengerikan,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan The New York Post, dilansir Anadolu, Minggu (9/2/2025).

    Diketahui, dilansir Anadolu dan AP, status imigrasi Harry telah diawasi dengan cermat. Yayasan Heritage menuduh dia mungkin telah menyembunyikan penggunaan narkoba ilegal di masa lalu, yang dapat mendiskualifikasi dia dari visa AS.

    Yayasan Heritage juga menuduh Pangeran Harry menerima perlakuan istimewa saat memasuki negara AS.

    Lembaga tersebut itu menggugat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tahun lalu untuk merilis catatan visa Harry, dengan mengutip pengakuan penggunaan narkoba dalam otobiografinya, Spare.

    Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle pindah ke California Selatan pada tahun 2020.

    “Kami percaya rakyat Amerika memiliki hak untuk mengetahui apakah Pangeran Harry jujur dalam permohonannya,” kata Nile Gardiner, kepala Pusat Kebebasan Margaret Thatcher Yayasan Heritage.

    Heritage berpendapat bahwa ada “kepentingan publik yang besar” terkait apakah Harry menerima perlakuan khusus selama proses aplikasi, khususnya setelah memoarnya tahun 2023 “Spare” mengungkap penggunaan narkoba di masa lalu.

    Harry mengatakan dalam “Spare” bahwa dia mengonsumsi kokain beberapa kali mulai sekitar usia 17 tahun, agar ‘Merasa berbeda’. Dia juga mengakui menggunakan ganja dan jamur psikedelik.

    AS secara rutin menanyakan tentang penggunaan narkoba pada aplikasi visanya, dan hal itu telah dikaitkan dengan masalah perjalanan bagi para selebritas, termasuk koki Nigella Lawson, penyanyi Amy Winehouse, dan model Kate Moss.

    Pengakuan penggunaan narkoba di masa lalu tidak serta-merta menghalangi orang untuk masuk atau tinggal di negara tersebut, tetapi menjawab dengan tidak jujur dapat menimbulkan konsekuensi serius.

    “Jika ia berbohong, Anda akan dideportasi,” kata pengacara Heritage, Samuel Dewey, kepada wartawan setelah sidang.

    “Orang-orang secara rutin dideportasi karena berbohong pada formulir imigrasi.”

    Dewey mengatakan ada kemungkinan Harry jujur tentang penggunaan narkoba sebelumnya pada aplikasinya, dan menerima keringanan internal DHS atau semacam visa diplomatik dari Departemen Luar Negeri. Kedua pilihan tersebut sah tetapi akan membuat pemerintah dan Harry terbuka terhadap tuduhan perlakuan khusus.

    Pasangan yang pindah ke AS pada tahun 2020 setelah mengundurkan diri dari tugas kerajaan, telah menjadi kritikus vokal Trump, dengan Meghan Markle menyebutnya “memecah belah” dan “misoginis”.

    Trump, yang sebelumnya mengkritik Harry dan Markle, menggambarkan Duke sebagai “dicambuk” oleh istrinya.

    Tonton juga Video Trump Teken Aturan Deportasi Mahasiswa yang Ikut Aksi Pro-Palestina

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bisnis di Perbatasan AS Bisa Kocar-kacir Imbas Tarif Trump    
        Bisnis di Perbatasan AS Bisa Kocar-kacir Imbas Tarif Trump

    Bisnis di Perbatasan AS Bisa Kocar-kacir Imbas Tarif Trump Bisnis di Perbatasan AS Bisa Kocar-kacir Imbas Tarif Trump

    Jakarta

    Ketidakpastian seputar usulan tarif dan kebijakan perdagangan yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat dunia usaha di perbatasan selatan AS gelisah. Dengan adanya bea masuk yang mungkin diberlakukan setelah 1 Maret 2025 membuat perusahaan terpaksa menunda keputusan pengeluaran dan perekrutan karyawan.

    Wilayah berpenduduk 15 juta orang di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, dengan kota-kota seperti San Diego, Tucson, dan El Paso kaya akan bisnis mulai dari manufaktur, perdagangan grosir, hingga transportasi dan pergudangan. Jika Trump benar-benar memberlakukan tarif 25%, perusahaan-perusahaan tersebut kemungkinan terdampak lebih dahulu.

    “Saya tidak dapat membayangkan komunitas-komunitas ini terhindar dari resesi ketika tarif meningkat tajam,” ujar profesor ekonomi di New Mexico State University, Christopher Erickson dikutip dari CNN, Sabtu (8/2/2025).

    Salah satunya Tecma Group, yang mempekerjakan hampir 17.000 orang di perbatasan AS-Meksiko. Di wilayah Ciudad Juarez, pabrik Tecma Group membuat berbagai produk mulai dari maneken hingga komponen listrik. Perusahaan itu mengangkut barang-barang tersebut melintasi perbatasan, ke El Paso dan sekitarnya.

    Perdagangan bebas dengan pengurangan atau bahkan penghapusan tarif, sangat penting untuk menjaga bisnis agar tetap menguntungkan. Namun, Tecma kini berada dalam posisi menunggu dan melihat yang kondisi yang tidak nyaman.

    “Jika Anda duduk di ruang rapat dan mencoba membuat keputusan dan Anda tidak tahu berapa biayanya, Anda akan menunda keputusan tersebut. Itulah yang terjadi saat ini. Ketidakpastian adalah musuh perdagangan,” kata CEO Tecma, Alan Russell.

    Russell mengatakan ketidakpastian ini membuat perusahaan menunda rencana ekspansi. Namun, ia menolak untuk membagikan rincian rencana tersebut. Setidaknya sebanyak 100.000 pekerjaan di wilayah Paso Del Norte, yang mencakup wilayah El Paso dan Ciudad Juarez bisa terancam jika tarif mulai berlaku, terutama di industri otomotif,

    “Wilayah kami antara Juarez dan El Paso memiliki rantai pasokan otomotif yang sangat kompleks dan berkembang dengan baik. Sangat mudah untuk mengatakan, ‘mari kita ciptakan lapangan kerja di Amerika Serikat,’ namun tarif sebesar 25% akan mematikan lapangan kerja dan membuat industri otomotif terpuruk dalam banyak hal, karena tarif akan menambah biaya pembuatan kendaraan,” ujar Kepala Eksekutif Borderplex Alliance, Jon Barela.

    Untuk diketahui, Meksiko adalah mitra dagang utama AS. Kedua negara, bersama Kanada telah berbagi perjanjian perdagangan bebas selama lebih dari tiga dekade. Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, yang mulai berlaku pada 1994 dan digantikan oleh perjanjian perdagangan bebas lainnya pada 2020.

    Beranjut ke halaman berikutnya.

    Menurut laporan Congressional Research Service, perjanjian kerja sama ini tampaknya berdampak positif, meskipun tidak terlalu besar, terutama karena perdagangan dengan Kanada dan Meksiko menyumbang persentase kecil terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) AS.

    “Impor barang dari mitra NAFTA (North American Free Trade Agreement) meningkat dari US$ 151 miliar pada 1993 menjadi US$ 614 miliar pada 2017 (meningkat 307%), sementara ekspor meningkat dari US$ 142 miliar menjadi US$ 525 miliar (meningkat 271%),” tulis laporan tersebut.

    Menurut data terbaru Departemen Perdagangan, Meksiko mengekspor barang US$ 467 miliar ke AS tahun lalu hingga November, itu mencakup barang-barang seperti mobil, suku cadang kendaraan, produk segar, peralatan dan kayu.

    Sejak berlakunya NAFTA, tarif telah dihentikan atau dikurangi di antara ketiga negara tersebut. Tarif yang dikenakan Trump pada dasarnya akan menangguhkan perjanjian perdagangan saat ini, yaitu Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada.

    USMCA akan diperbarui pada 2026, dan Trump diperkirakan menggunakannya sebagai pengaruh untuk membuat Meksiko dan Kanada membuat komitmen tambahan. Tarif membuat bisnis mendatangkan barang dari luar negeri menjadi lebih mahal. Importir dapat menanggung biaya tersebut atau membebankannya kepada konsumen, yang keduanya dapat memperkecil margin keuntungan dan mempersulit pengoperasian. Hal ini dapat mempengaruhi segalanya mulai dari rencana perekrutan karyawan, ekspansi, hingga investasi bisnis lainnya.

    Para ekonom memperkirakan Meksiko tergelincir ke dalam resesi jika pemerintahan Trump menerapkan tarif 25% pada barang-barang Meksiko, mengingat negara tersebut mengirimkan lebih dari 80% ekspornya ke AS. Namun hal tersebut bukan hanya menjadi masalah bagi Meksiko, melainkan juga berdampak buruk bagi AS. Banyak warga Meksiko yang sering menyeberang ke AS untuk bekerja, berbelanja, berwisata, atau bertemu keluarga. Jika perekonomian Meksiko terguncang, dolar AS kemungkinan akan menyusut.

    “Banyak orang melintasi perbatasan setiap hari untuk bekerja atau hal lainnya, jadi jika terjadi sedikit penurunan di wilayah Tijuana, hal tersebut juga akan dirasakan oleh teman, keluarga, dan mitra bisnis di wilayah San Diego,” kata Kyle Handley, profesor ekonomi di Universitas California, San Diego.

    Menurut Presiden Kamar Dagang McAllen, Elizabeth Suarez, penurunan belanja tidak hanya akan membebani toko-toko dan restoran-restoran di dekat pelabuhan masuk, tetapi juga dapat berdampak buruk pada penerimaan pajak pemerintah.

    “McAllen menduduki peringkat salah satu dari 20 komunitas teratas di Texas untuk pengumpulan pajak penjualan. Tahun lalu kami memecahkan rekor, mengumpulkan lebih dari US$ 96 juta pajak penjualan, dan itu semua hanya terkait dengan ritel,” kata Suarez.

  • Pria Ini Dipenjara 10 Tahun Gegara Tolak Ungkap Lokasi Harta Karun Emas Rp 40 M

    Pria Ini Dipenjara 10 Tahun Gegara Tolak Ungkap Lokasi Harta Karun Emas Rp 40 M

    GELORA.CO – Mantan pemburu harta karun yang dipenjara karena menolak mengungkap lokasi 500 koin harta karun emas kemungkinan akan segera bebas. Bebasnya pria tersebut atas pertimbangan hakim yang mengatakan bahwa penjara tidak membuat pria itu akan mengungkap lokasi harta karun emas tersebut.

    Lantas, dari mana sumber harta karun emas itu berasal? Pada 1857, SS Central America tenggelam saat badai menerjangnya. Kapal tersebut membawa penumpang dari California ke New York. Di atas kapal, terdapat sekitar 21 ton bongkahan emas dan koin. Ketika “kapal emas” tenggelam, ini membuat kepanikan finansial pada 1857.

    Kapal tersebut kemudian membuat para pemburu harta karun tergoda untuk menemukannya, mendapatkan harta karun emas yang tak ternilai harganya. Namun, tidak ada satu pun orang yang berhasil menemukannya, hingga lebih dari satu abad kemudian, sebuah tim yang dipimpin oleh ilmuwan Tommy Gregory Thompson berhasil melacak keberadaan kapal tersebut pada 1988, memindai dasar laut menggunakan sonar.

    Thompson disebut berhasil menemukan 500 koin emas yang ada di atas kapal dengan nilai ditaksir mencapai 2,5 juta dolar AS atau setara Rp 40,8 miliar (kurs Rp 16.331). Keberadaan koin-koin inilah yang membuat Thompson masuk penjara pada 2015. Thompson tak mau mengungkap keberadaan koin tersebut, dan diseret ke kursi pesakitan.

    Pada 2012, Thompson tak hadir di sidang perdananya, tapi akhirnya ditemukan polisi AS di Florida pada 2015. Pada tahun yang sama, dia dikenai dakwaan penghinaan perdata setelah menolak kerja sama dengan pihak berwenang untuk mengungkap lokasi harta karun kapal emas.

    Selain itu, ia juga dikenakan hukuman denda sebesar 1.000 dollar setiap hari selama ia ditahan. Kini, dendanya sudah membengkak menjadi total 3,3 juta dollar, lebih dari harta karun emas yang hilang. Dia juga menghadapi gugatan hukum dari para investor dalam pelayaran untuk menemukan SS Central America.

    Di AS, dakwaan penghinaan terhadap pengadilan dibatasi hingga 18 bulan, tapi pada tahun 2019, pengadilan federal menolak banding Thompson, dan mengatakan bahwa sikap Thompson yang menolak mengungkap lokasi harta karun melanggar ketentuan perjanjian pembelaan.

    Kini, setelah menjalani hukuman 10 tahun penjara, seorang hakim telah mengakhiri tuntutan perdata. Meski begitu, bukan berarti Thompson akan segera bebas. Sebaliknya, hakim telah memerintahkan pria berusia 72 tahun itu untuk mulai menjalani hukuman 2 tahun atas dakwaan penghinaan pidana.

    Sampai saat ini, Thompson masih merahasiakan keberadaan koin emas, meski sebelumnya ia mengklaim bahwa harta karun tersebut telah diserahkan kepada sebuah lembaga perwalian di Belize, tanpa memberikan keterangan lebih rinci. Ia dipenjara di Ohio, AS, dan hakim menilai bahwa hukuman penjara yang lebih lama kemungkinan tidak akan membuat Thompson bekerja sama.

  • Lisa Blackpink Gaet Doja Cat dan Raye di Born Again

    Lisa Blackpink Gaet Doja Cat dan Raye di Born Again

    Jakarta, Beritasatu.com – Personel grup idola K-Pop, Lisa Blackpink belum lama ini merilis lagu terbarunya yang berjudul Born Again berkolaborasi bersama penyanyi Doja Cat dan Raye.

    Melalui akun Instagram pribadinya, Lisa membagikan cuplikan video musik dari lagu Born Again serta menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Doja Cat, penyanyi dan penulis lagu asal Amerika yang juga pemenang Grammy, serta Raye, penyanyi dan penulis lagu asal Inggris yang meraih Brit Awards.

    “Terima kasih kepada @dojacat dan @raye yang telah mewujudkan kolaborasi impian ini. Video ini adalah penghormatan untuk perempuan-perempuan hebat sepanjang sejarah dan untuk kalian semua. Semoga kalian menikmatinya,” tulis Lisa dikutip, Sabtu (8/2/2025).

    Sementara itu, dikutip dari Yonhap, tak hanya sukses berkolaborasi dengan Doja Cat dan Raye, Lisa Blackpink dijadwalkan akan merilis album solo pertama berjudul Alter Ego pada 28 Februari 2025 mendatang.

    Album tersebut akan mencakup beberapa lagu yang sudah dirilis sebelumnya, seperti New Again, Moonlit Floor, dan Rockstar.

    Selain merilis album baru, Lisa juga memulai karier aktingnya dengan berperan dalam musim ketiga drama HBO The White Lotus, yang akan tayang perdana pada 16 Februari 2025.

    Pada April 2025, pemilik nama asli Lalisa Manobal itu akan tampil di festival musik dan seni tahunan Coachella Valley Music and Arts Festival yang diadakan di California, Amerika Serikat. Hal tersebut menambah kegiatan menarik Lisa Blackpink pada awal 2025.

  • Bill Gates Bawa-Bawa Indonesia, Beberkan Tanda Kiamat Bumi

    Bill Gates Bawa-Bawa Indonesia, Beberkan Tanda Kiamat Bumi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setiap tahun, aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.

    Hal tersebut diungkap pendiri Microsoft sekaligus filantropis kawakan, Bill Gates, melalui blog personalnya.

    “Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol,” kata dia, dikutip, Sabtu (2/3/2024).

    Kendati demikain, Gates sadar bahwa rencana untuk menghilangkan konsumsi lemak hewan bagi manusia tidak realistis. Pasalnya, manusia sudah tergantung dengan lemak hewan dengan alasan yang logis.

    Lemak hewan menyimpan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengambil lemak tanpa memproduksi emisi, menyiksa hewan, dan menghasilkan zat kimia berbahaya.

    Solusinya, kata Gates, sudah ditemukan oleh startup bernama ‘Savor’. Gates turut menjadi salah satu investornya.

    Savor menciptakan lemak dari sebuah proses yang melibatkan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Senyawa tersebut lalu dipanaskan dan dioksidasi sehingga terjadi pemisahan komponen asam yang menciptakan formulasi lemak.

    Gates mengklaim lemak yang dihasilkan memiliki molekuk serupa yang ditemukan dari susu, keju, sapi, dan minyak nabati.

    Indonesia dan Malaysia Biang Kerok Masalah Sawit

    Selain produksi lemak hewan yang merusak lingkungan, Gates juga menyoroti faktor yang menciptakan dampak lebih besar yakni minyak sawit.

    “Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, hingga makeup, sabun badan, odol, deterjen, deodoran, makanan kucing, formula bayi, dan sebagainya. Bahkan, minyak sawit juga digunakan untuk biofuel dan mesin diesel,” ia menuturkan.

    Gates menegaskan bahwa masalah pada minyak sawit bukan soal penggunaannya, tetapi bagaimana proses menghasilkannya. Mayoritas jenis sawit asli jenis Afrika Barat dan Tengah tidak tumbuh di banyak wilayah. Pohon itu hanya tumbuh subur di tempat-tempat yang dilewati garis khatulistiwa.

    “Hal ini menyebabkan penggundulan hutan di area-area khatulistiwa untuk mengonversinya menjadi lahan sawit,” kata Gates.

    Proses ini berdampak buruk bagi keragaman alam dan menyebabkan pukulan telak bagi perubahan iklim. Pembakaran hutan menciptakan emisi yang banyak di atmosfer dan mengakibatkan peningkatan suhu.

    “Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia,” Gates menjelaskan.

    Sayangnya, Gates mengakui bahwa peran minyak sawit sulit tergantikan. Sebab, komoditas sawit murah, tidak berbau, dan melimpah.

    “Minyak sawit juga satu-satunya minyak nabati dengan keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewan adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan dan barang-barang non-makanan menjadi lebih baik,” Gates menjelaskan.

    Untuk alasan-alasan tersebut, Gates mengatakan sudah ada perusahaan-perusahaan yang mencoba mengatasinya. Salah satunya C16 Biosciences yang berupaya membuat alternatif minyak sawit.

    Sejak 2017, Gates mengatakan C16 mengembangkan produk dari mikroba ragi liar menggunakan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali.

    Meski secara kimiawi berbeda dari minyak sawit konvensional, namun minyak C16 mengandung asam lemak yang sama, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi serupa.

    “Minyak ini sama alaminya dengan minyak sawit, hanya saja tumbuh pada jamur, bukan pada pohon. Sama dengan Savor, proses C16 sepenuhnya bebas dari pertanian. ‘Pertanian’-nya adalah sebuah laboratorium di tengah kota Manhattan,” kata Gates.

    (fsd/fsd)

  • Profil Yoshua Tanu, Pendiri Kopi Jago di Fortune 40 Under 40

    Profil Yoshua Tanu, Pendiri Kopi Jago di Fortune 40 Under 40

    Yoshua Tanu dikenal sebagai pendiri dan pemilik Kopi Jago yang berhasil mencatatkan namanya di daftar Fortune 40 Under 40. Daftar tersebut mencakup sejumlah orang muda berpengaruh yang memiliki prestasi gemilang.

    Nama Yoshua Tanu ternyata sudah tidak asing lagi di dunia kopi. Pasalnya, ia mempunyai banyak pengalaman di industri tersebut. Bahkan, Yoshua sempat meraih sejumlah penghargaan sebagai barista.

    Penasaran seperti apa Profil Yoshua Tanu? Simak profil, riwayat pendidikan, hingga perjalanan kariernya di industri kopi satu ini.

    Siapa Yoshua Tanu?

    Yoshua Tanu atau akrab dipanggil sebagai Yosh dikenal sebagai pengusaha yang memiliki minat besar dalam dunia perkopian. Hal tersebut terlihat dari riwayat pendidikannya.

    Yoshua merupakan lulusan dari Desert Vista High School. Setelah menyelesaikan sekolahnya pada tahun 2003, ia memutuskan untuk melanjutkan studi di University of California, Davis dengan mengambil jurusan Managerial Economic dan lulus pada 2007.

    Selama berkuliah di sana, Yoshua juga tergabung dalam kegiatan organisasi. Salah satunya adalah Davis Indonesia Student Union dan Aplha Phi Omega.

    Minatnya pada dunia perkopian membawanya untuk berkarier di bidang tersebut. Kini, ia berhasil merintis bisnis Kopi Jago.

    Perjalannya membangun Kopi Jago

    Menjadi sosok di balik Kopi Jago, Yoshua telah mencoba berbagai bisnis di industri perkopian. Di tahun 2010, ia turut ambil bagian dalam mendirikan Common Grounds Coffee Roastery.

    Kopi Jago awalnya berdiri dari visi Yaohua untuk mendirikan ‘kafe keliling’, yang konsepnya adalah kafe mendatangi pelanggan alias jemput bola.

    Keinginan tersebut ternyata didorong oleh realitas bahwa banyak kedai kopi yang menawarkan harga mahal padahal Indonesia masuk ke dalam negara penghasil kopi terbesar.

    Berasal dari pemikiran tersebut, ia mendirikan Kopi Jago yang bisa dinikmati oleh setiap elemen masyarakat. Lewat bisnisnya, ia ingin memperkenalkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau di mana saja.

    Raih sejumlah penghargaan sebagai barista

    Berbagai penghargaan Yoshua Tanu (dok. Jago Coffee)

    Selain berbisnis, Yoshua juga meraih sejumlah penghargaan sebagai barista. Dalam ajang Indonesia Barista Championship, ia berhasil meraih juara pertama di tahun 2014, 2016, dan 2017.

    Tidak hanya perlombaan di dalam negeri, ia juga berpartisipasi di ajang internasional. Dalam acara World Barista Championship di Italia pada tahun 2014, ia menduduki posisi ke-31. 

    Di kompetisi yang sama pada tahun 2016 yang digelar di Irlandia, Yoshua keluar sebagai peringkat ke-15. Pada tahun 2017, Yoshua berhasil menduduki peringkat ke-12 dalam kompetisi World Barista Championship yang diadakan di Korea Selatan.

    Dari profil Yohua Tanu yang meraih berbagai penghargaan sebagai barista, ia memiliki pengalaman mumpuni sebagai pemilik perusahaan kopi. Berkat pengalaman ini, standar pelayanan di Kopi Jago terjamin.

    Masuk ke daftar Fortune Indonesia 40 Under 40

    Lewat profil Yoshua Tanu yang memiliki banyak pengalaman di dunia perkopian, namanya berhasil masuk ke daftar Fortune Indonesia 40 Under 40.

    Daftar tersebut berisikan tokoh yang belum genap berusia 40 tahun per 31 Desember 2024. Mereka yang berhasil masuk ke dalam daftar tersebut membuktikan bahwa masa depan adalah sesuatu yang harus diraih.

    Di usia yang dapat dikatakan muda, mereka mampu mengeksplorasi berbagai ide baru dan menciptakan peluang bisnis menguntungkan.

    Dengan kemauan untuk belajar dan kreativitas yang dimiliki, sejumlah tokoh muda mampu mengatasi berbagai tantangan dalam membangun kariernya.

  • Potret ‘Amukan’ Warga AS, Respons Kebijakan ‘Gila’ Donald Trump

    Potret ‘Amukan’ Warga AS, Respons Kebijakan ‘Gila’ Donald Trump

    Para demonstran di Philadelphia dan di ibu kota di California, Minnesota, Michigan, Texas, Wisconsin, Indiana, dan sekitarnya melambaikan spanduk yang mengecam Presiden Donald Trump dan buku pedoman sayap kanannya, Proyek 2025. Tak luput dari sasaran demonstrasi yakni Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah, Elon Musk. (REUTERS/Nathan Howard)