kab/kota: California

  • Menanti Peluncuran Satelit ‘Mata-Mata’ Dewa Petir Berkuasa

    Menanti Peluncuran Satelit ‘Mata-Mata’ Dewa Petir Berkuasa

    Bisnis.com, JAKARTA – Roket Electron besutan Rocket Lab USA Inc. tengah bersiap di Semenanjung Mahia, di timur Selandia Baru akhir pekan ini. Rencananya, roket dengan tinggi 18 meter dan diameter 1,2 meter itu dijadwalkan lepas landas pada Sabtu (15/3/2025) Pukul 13.00 waktu setempat.

    Pada peluncuran kali ini, Electron akan mengangkut satelit milik Institute for Q-shu Pioneers of Space Inc. (iQPS), sebuah perusahaan fabrikasi satelit dengan spesialis pada satelit radar dan satelit dengan resolusi tinggi untuk observasi Bumi.

    Dalam keterangan resmi Rocket Lab, Electron akan mengangkut satelit QPS-SAR-9 lewat misi The Lightning God Reigns alias Dewa Petir Berkuasa menuju orbit di ketinggian 575 kilometer (km) dari Launch Complex 1-Pad B.

    Adapun, jendela peluncuran telah dibuka sejak Senin (10/3/2025). Awalnya, QPS-SAR-9 memang dijadwalkan meluncur pada Senin (10/3/2025). Akan tetapi, rencana tersebut ditunda hingga paling cepat Sabtu (15/3/2025).

    Dalam keterangan resmi iQPS menunjukkan bahwa selama proses verifikasi pra-peluncuran untuk QPS-SAR-9, uji darat tambahan dilakukan untuk mengevaluasi beberapa area yang perlu diperhatikan, dan integritasnya telah berhasil dikonfirmasi.

    Namun, untuk lebih meningkatkan keandalan satelit dan memastikan peluncuran yang sukses, iQPS telah memutuskan untuk menerapkan langkah-langkah tambahan di lokasi.

    Kini, Rocket Lab telah menjadwalkan kembali peluncuran QPS-SAR-9 pada Sabtu (15/3/2025) pukul 13.00 waktu Selandia Baru.

    Pada misi Dewa Petir Berkuasa, Electron akan menempatkan satelit Synthetic Aperture Radar (SAR) tunggal yang dinamakan SUSANOO-I untuk bergabung dengan konstelasi pencitraan Bumi milik iQPS yang tengah berkembang, guna memberikan pemantauan resolusi tinggi dari lokasi tertentu setiap 10 menit.

    Dewa Petir Berkuasa merupakan peluncuran pertama dari total delapan peluncuran untuk iQPS sepanjang 2025 dan 2026 guna membangun konstelasi iQPS. Hal ini sesuai dengan kesepakatan yang diteken kedua perusahaan pada 27 Februari 2025.

    Dalam keterangan resminya saat itu, Rocket Lab mengungkapkan bahwa kesepakatan baru tersebut merupakan tindak lanjut dari kontrak peluncuran ganda sebelumnya yang diteken kedua perusahaan pada 2024 dan menjadikan jumlah total peluncuran khusus Electron yang dipesan untuk iQPS menjadi delapan. Dari kedua pesanan massal tersebut, enam misi dijadwalkan untuk diluncurkan pada 2025 dan dua pada 2026. 

    Misi Dewa Petir Berkuasa diharapkan dapat mengikuti misi sukses Rocket Lab sebelumnya untuk iQPS yang diluncurkan pada Desember 2023 saat perusahaan yang berbasis di Long Beach, California, Amerika Serikat ini meluncurkan satelit QPS-SAR-5 dengan nama TSUKOYOMI-I.

    Adapun, setiap misi mendatang juga akan mencakup Rocket Lab Motorized Lightband, yang digunakan untuk memisahkan dan menyebarkan satelit dari Electron setelah berada di luar angkasa.

    Peluncuran kali ini akan menjadi misi ketiga Rocket Lab pada 2025 sekaligus peluncuran Electron ke-61 secara keseluruhan. Peluncuran tersebut bakal menambah jumlah total satelit yang dikirim ke luar angkasa oleh Rocket Lab menjadi 211.

    Pendiri dan CEO Rocket Lab Peter Beck mengungkapkan bahwa pembuatan konstelasi yang presisi pada garis waktu yang disesuaikan adalah kekuatan Electron. Pihaknya tahu posisi orbit yang presisi sangat penting untuk setiap misi pencitraan Bumi, sehingga sangat dicari oleh operator konstelasi.

    “Permintaan ini tercermin dalam banyaknya kontrak peluncuran ganda yang terus kami tandatangani dengan operator konstelasi seperti iQPS. Kami merasa terhormat dapat bermitra dengan iQPS sekali lagi untuk menghadirkan kemampuan ini,” katanya saat penandatanganan kontrak tersebut.

    Sementara itu, CEO iQPS Shunsuke Onishi mengungkapkan kegembiraannya dan bersyukur dapat mengumumkan kontrak peluncuran tambahan untuk empat satelit lagi di Electron, menyusul pengumuman perusahaan sebelumnya.

    “Frekuensi peluncuran dan keandalan Electron yang tinggi menjadikannya pilihan ideal untuk misi kami, dan mengamankan peluang ini pada tahap awal sungguh mengasyikkan. Kontrak ini membawa kami selangkah lebih dekat untuk membangun konstelasi satelit kami selama dua tahun ke depan, dan kami tetap berkomitmen penuh untuk mewujudkan visi ini,” jelas Onishi.

    iQPS merupakan perusahaan rintisan luar angkasa pionir yang didirikan pada 2005 oleh dua profesor emeritus dari Universitas Kyushu dan seorang pengembang roket dengan misi membangun industri luar angkasa di wilayah Kyushu, Jepang.

    Dengan keahlian lebih dari 20 tahun pada pengembangan satelit kecil di Universitas Kyushu, iQPS kini menyatukan tim dinamis yang terdiri dari para insinyur muda, pemimpin industri, dan profesor emeritus yang visioner. Langkah pertumbuhan IQPS juga makin diperkuat dengan dukungan lebih dari 25 perusahaan mitra di seluruh Jepang, yang sebagian besar berpusat di utara Kyushu.

    Dalam keterangan resminya, IQPS menjelaskan bahwa QPS-SAR adalah satelit SAR kecil canggih. Perusahaan telah merancang antena besar yang dapat disebarluaskan dan dipatenkan, yang ringan dan sangat ringkas, yang memungkinkan satelit tersebut memancarkan gelombang radio yang kuat.

    Terobosan ini diklaim mampu menghasilkan pengembangan QPS-SAR yang sukses, satelit SAR kecil beresolusi tinggi yang beratnya hanya 1/20 kali lebih ringan dan biayanya 1/100 kali lebih murah daripada satelit SAR tradisional.

    Hingga saat ini, sebanyak delapan satelit QPS-SAR telah diluncurkan dan iQPS bermaksud untuk membangun konstelasi yang terdiri dari 36 satelit. Hal ini akan memungkinkan pengiriman NearReal-Time Data Provisioning Service alias pengiriman data beresolusi tinggi mendekati waktu yang bersamaan.

    Hal ini memungkinkan pengamatan wilayah-wilayah tertentu di seluruh dunia pada interval rata-rata 10 menit. Tak hanya itu, lewat teknologi ini maka akan memungkinkan pengumpulan citra berkelanjutan sebagai data, dan untuk mengumpulkan data tidak hanya pada Objek Tetap (stationery objects) seperti tanah dan bangunan, tetapi juga pada objek bergerak (moving objects) seperti kendaraan, kapal, dan ternak.

    Manajemen iQPS dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa data yang dikumpulkan oleh konstelasi QPS-SAR berpotensi untuk merevolusi industri dan membentuk kembali masa depan.

    Dengan memanfaatkan wawasan dari data objek bergerak, iQPS dapat membuka nilai ekonomi baru, meningkatkan keselamatan dan keamanan perkotaan, dan menyediakan analisis prediktif untuk pertanian, ekonomi nasional, dan pasar regional ketika terintegrasi dengan data cuaca, pasar, dan ekonomi.

    Kemungkinannya tidak terbatas. QPS-SAR juga memungkinkan kesadaran situasional yang cepat dalam keadaan darurat. Dengan sejumlah satelit di orbit, yang mampu menembus awan dan gumpalan, ia menyediakan pemantauan 24/7, memastikan penilaian cepat dan perencanaan tindakan penanggulangan yang efektif—terlepas dari kondisi cuaca.

  • Perusahaan Karam OTW Tenggelam, Intel Tunjuk CEO Baru

    Perusahaan Karam OTW Tenggelam, Intel Tunjuk CEO Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kejayaan Intel sebagai raja chip dunia kian tergusur. Raksasa asal Santa Clara, Amerika Serikat (AS) tersebut berdarah-darah menghadapi persaingan dengan raksasa chip lain yang lebih dulu mengembangkan chip kecerdasan buatan (AI) seperti Nvidia dan AMD.

    Pada Desember 2024, dewan komisaris Intel memberhentikan Pat Gelsinger sebagai CEO karena dinilai gagal memulihkan kinerja raksasa chip komputer tersebut. Gelsinger hanya bertahan 4 tahun di pucuk kepemimpinan Intel.

    Kini, Intel menunjuk CEO baru yang punya reputasi memukau di industri teknologi, Lip-Bu Tan. Ia diminta menakhodai perusahaan yang sedang karam dan nyaris tenggelam.

    Tan memiliki beberapa keunggulan dalam memimpin Intel. Hampir semua mantan dan calon klien Intel mengenalnya dan pernah berbisnis dengannya, dikutip dari Reuters, Jumat (14/3/2025).

    Para mantan dan calon klien Intel setidaknya pernah membeli salah satu produk dari banyak startup yang didukung Tan. Beberapa juga pernah menggunakan software dari perusahaan yang dikelola Tan.

    Tan memiliki kedekatan dengan orang-orang berpengaruh di sektor chip AI. seperti Lisa Su dari AMD dan Jensen Huang dari Nvidia. Upaya Tan untuk membawa kembali kejayaan Intel juga agaknya akan diawasi secara dekat oleh Presiden AS Donald Trump yang ingin Intel bangkit.

    “Tan dapat memanfaatkan pengalaman dan terkhusus koneksinya di industri, sembari menggenjot pertumbuhan di Intel,” kata analis independen Jack Gold.

    “Semoga dewan komisaris memberikan kebebasan bagi Tan untuk membawa perubahan,” ia menambahkan.

    Saham Intel naik lebih dari 10% sebelum jam perdagangan dibuka pada Kamis (13/3) waktu setempat.

    Tan yang berusia 65 tahun dikenal dengan strateginya yang tak biasa untuk menyulap perusahaan-perusahaan kecil menjadi besar.

    Ia lahir di Malaysia, besar di Singapura, dan kini sudah menjadi Warga Negara (WN) AS. Tan datang ke AS untuk mengenyam pendidikan nuklir di universitas kawakan MIT.

    Selanjutnya, ia pindah ke California untuk melanjutkan sekolah bisnis dan mendirikan firma modal ventura Walden International pada 1987. Tan percaya startup berskala kecil dengan ide rancangan chip yang baik akan berhasil berkompetisi melawan raksasa chip.

    Ia menggelontorkan banyak uang untuk mendanai ratusan startup. Beberapa contoh startup yang ia danai dan akhirnya berkembang pesat adalah Annapurna Labs. Saat ini Annapurna Labs telah diakuisisi Amazon dengan nilai US$370 juta.

    Amazon mengatakan Annapurna kini menjadi ‘jantung’ pengembangan chip in-house perusahaan. Raksasa AS itu mengatakan sekarang sudah lebih banyak menggunakan chip buatan Annapurna ketimbang Intel.

    Tan juga berinvestasi pada Nuvia yang telah dibeli Qualcomm senilai US$1,4 miliar pada 2021. Nuvia menjadi kekuatan baru Qualcomm untuk bersaing melawan Intel di pasar chip laptop dan PC.

    Tan masih aktif berhubungan dengan startup-startup yang ia danai. Ke depan, bisa jadi startup-startup itu menjadi kompetitor atau target akuisisi Intel.

    Sebagai contoh, awal pekan ini Tan menggelontorkan dana ke startup Celestial AI yang juga dibekingi AMD yang merupakan salah satu rival Intel.

    Dalam perannya sebagai investor dan CEO, Tan dikenal cepat mendeteksi tren besar yang akan mengubah industri chip dalam waktu 30 tahun.

    Pada 2009-2021, Tan merupakan CEO Cadence Design Systems, yakni firma perancang software chip. Tan memfokuskan Cadence untuk menyuplai software dan bermitra dekat dengan perusahaan kawakan seperti TSMC.

    Dalam masa Tan memimpin Cadence, saham perusahaan naik 3.200%. Cadence juga berhasil menjadikan Apple sebagai klien terbesarnya, ketika produsen iPhone itu ingin beralih dari penyuplai chip seperti Intel untuk mulai mengembangkan chip secara mandiri.

    Tool Cadence menjadi pilihan utama bagi perusahaan chip kawakan seperti Broadcom, yang membantu Google, Amazon, dkk merancang chip AI buatan mereka sendiri dengan bantuan TSMC.

    “Ia [Tan] bekerja sangat baik dalam mengarahkan Cadence ke fokus yang tepat,” kata Karl Freund, analis di Cambrian AI Research.

    (fab/fab)

  • Tanggal Langka 14 Maret, Gerhana Bulan Total Merah Darah, Pi Day dan Kelahiran Albert Einstein

    Tanggal Langka 14 Maret, Gerhana Bulan Total Merah Darah, Pi Day dan Kelahiran Albert Einstein

    Bisnis.com, JAKARTA – Tanggal 14 Maret 2025 hari ini mungkin saja menjadi tanggal langka dan unik yang pernah terjadi.

    Pasalnya, ada tiga kejadian yang terjadi pada hari ini.

    Pertama, 14 Maret diperingati sebagai Pi day, dan juga kelahiran Albert Einstein dan tanggal ini juga muncul gerhana bulan total merah darah.

    Berikut tiga kejadian yang ada di tanggal langka 14 Maret 2025

    1. Kelahiran Albert Einstein

    Albert Einstein lahir pada tanggal 14 Maret 1879 di Ulm, Württemberg, Jerman. Ia dibesarkan dalam keluarga Yahudi sekuler.

    Ayahnya, Hermann Einstein, adalah seorang penjual dan insinyur yang bersama saudaranya mendirikan Elektrotechnische Fabrik J.

    Einstein & Cie, sebuah perusahaan yang berpusat di Munich yang memproduksi peralatan listrik secara massal.

    Ibu Einstein, yang sebelumnya bernama Pauline Koch, mengurus rumah tangga keluarga. Einstein memiliki seorang saudara perempuan, Maja, yang lahir dua tahun setelahnya.

    2. Pi Day

    Tanggal 14 Maret adalah Hari Pi (π), perayaan tahunan atas angka yang tak pernah berakhi. Bagaimana pi menginspirasi hari libur nasional dan perayaan internasional ribuan tahun setelah penemuannya? Semuanya berawal di Exploratorium bersama mantan fisikawan, tukang reparasi, dan spesialis media Larry Shaw.

    Pada tahun 1988, tiga tahun setelah kematian Pendiri Exploratorium Frank Oppenheimer, staf berkumpul di sebuah retret di Monterey, California, untuk mencari jati diri dan bertukar pikiran.

    Di sanalah Shaw menghubungkan tanggal 14 Maret (3,14) dengan angka pi (3,14159…), melihatnya sebagai kesempatan luar biasa untuk menyatukan staf Exploratorium. Dan lahirlah Hari π.

    Pada Hari π pertama, pada pukul 1:59—angka π setelah 3,14—Larry dan istrinya, Catherine, menyiapkan meja di lantai museum yang di atasnya terdapat pai buah dan teko teh untuk perayaan.

    Beberapa tahun kemudian, putri Larry, Sara, menemukan bahwa Hari π juga merupakan hari ulang tahun Einstein (lahir tahun 1879) sehingga perayaan atas hidupnya ditambahkan ke perayaan Hari π.

    Larry membuat dan memasang “Kuil Pi,” sebuah plakat kuningan bundar, di tengah ruang kelas bundar yang dibangun dari balok beton bundar. Ia memimpin parade keliling museum dengan boombox-nya yang membunyikan angka-angka π dengan alunan musik “Pomp and Circumstance.” Parade berakhir dengan mengelilingi Kuil Pi sebanyak 3,14 kali sambil menyanyikan “Selamat Ulang Tahun” untuk Albert Einstein.

    3. Gerhana Bulan Total

    Pada tanggal 14 Maret 2025 (malam tanggal 13 Maret), Bulan memasuki bayangan Bumi, sehingga terjadi gerhana bulan total, yang pertama sejak November 2022. Animasi ini menunjukkan wilayah Bumi tempat gerhana ini terlihat.

    Wilayah ini bergeser ke barat selama gerhana. Pengamat yang berada di dekat tepi wilayah visibilitas mungkin hanya melihat sebagian gerhana karena bagi mereka, Bulan terbenam (di tepi timur atau kanan) atau terbit (di tepi barat atau kiri) saat gerhana terjadi.

    Garis kontur menandai tepi wilayah visibilitas pada saat kontak. Ini adalah saat-saat ketika Bulan memasuki atau meninggalkan umbra (bagian bayangan Bumi tempat Matahari sepenuhnya tersembunyi) dan penumbra (bagian tempat Matahari hanya terhalang sebagian). Bagi pengamat yang berada di garis kontur, kontak terjadi saat bulan terbit (barat) atau bulan terbenam (timur).

  • Rocket Lab Pasok Panel Surya Satelit Airbus

    Rocket Lab Pasok Panel Surya Satelit Airbus

    Bisnis.com, JAKARTA – Rocket Lab USA Inc. bakal memasok kebutuhan panel surya bagi fabrikasi satelit Airbus Defence and Space untuk memenuhi 100 satelit milik Eutelsat Group.

    Rencananya, lewat kerja sama tersebut, Rocket Lab bakal menyediakan panel surya kelas antariksa dengan efisiensi tinggi pada proyek Airbus Constellation Satellites untuk fabrikasi satelit OneWeb. Satelit ini dirancang untuk dapat menyediakan akses internet global berkecepatan tinggi dan latensi rendah ke daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani.

    Dalam kerja sama tersebut, Rocket Lab bakal menyediakan 200 panel surya, termasuk substrat panel komposit karbon, sel surya, dan rakitan fotovoltaik. Panel-panel tersebut akan diproduksi pada fasilitas produksi surya luar angkasa milik Rocket Lab seluas 150.000 kaki persegi di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat.

    Panel surya milik Rocket Lab akan menyediakan konstelasi orbit rendah bumi (low earth orbit/LEO) besar dengan daya sekitar 80 kilowatt (KW), yang cukup untuk memasok daya 16 teleskop luar angkasa berukuran Hubble.

    Vice President of Space Systems at Rocket Lab Brad Clevenger mengaku gembira dapat memperluas kemitraan dengan Airbus untuk menyediakan panel surya luar angkasa terdepan di dunia untuk memberi daya pada konstelasi OneWeb generasi berikutnya milik Eutelsat.

    “Kolaborasi ini akan melengkapi 100 satelit lagi dengan teknologi Rocket Lab, yang akan memastikan solusi canggih dan andal, yang memajukan konektivitas global,” ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (12/3/2025) waktu California, Amerika Serikat, atau Kamis (13/3/2025) WIB.

    Adapun, pada 2021, Rocket Lab telah menyediakan 450 set panel surya untuk Airbus pada armada satelit OneWeb pertama mereka. Kini, Airbus siap untuk membangun gelombang pertama dari 100 satelit generasi berikutnya dengan target pengiriman pada 2026. Seluruh 100 satelit baru tersebut bakal dibangun di markas Airbus di Toulouse, Prancis.

    Sebelumnya, pada medio Desember 2024, Airbus Defence and Space telah menandatangani kontrak dengan Eutelsat untuk membangun perluasan konstelasi OneWeb LEO. 

    Dari kontrak tersebut, Airbus akan membangun gelombang pertama perluasan dengan jumlah 100 satelit,  dengan target pengiriman pada akhir 2026. Lewat kontrak ini diharapkan dapat memastikan kesinambungan dan peningkatan layanan bagi pelanggan saat ini dan di masa mendatang. 

    Head of Space Systems di Airbus Defence and Space Alain Faure mengungkapkan bahwa pihak telah memproduksi seluruh armada satelit OneWeb saat ini.

    “Kami berkomitmen untuk melanjutkan konstelasi OneWeb dengan sukses dan terus melayani bisnis Eutelsat seperti yang telah kami lakukan selama beberapa dekade terakhir,” katanya kala itu. 

    Chief Executive Officer Eutelsat Group Eva Berneke menjelaskan bahwa pihaknya mengandalkan mitra lama perusahaan, Airbus, untuk mulai membangun gelombang pertama konstelasi OneWeb LEO generasi berikutnya.

    “Ini akan memastikan kami memberikan kesinambungan layanan konstelasi yang ada dengan fitur layanan yang ditingkatkan, seiring kami bergerak menuju arsitektur yang sejalan dengan konstelasi IRIS 2  Eropa pada 2030. Pengalaman kami di pasar menunjukkan kepada kami bahwa kebutuhan akan kapasitas orbit rendah Bumi tumbuh pesat, dan kami bersemangat untuk memulai tahap berikutnya dalam perjalanan kami untuk memenuhi permintaan tersebut,” jelasnya.

    Adapun, satelit baru ini akan memungkinkan peningkatan teknologi utama, terutama integrasi 5G di darat dan memastikan kompatibilitas arsitektur teknologi dengan konstelasi multi-orbit IRIS 2 yang direncanakan Eropa bakal memasuki layanan operasional pada 2030. Pada rencana ini, Eutelsat akan menjadi salah satu operator utamanya.

  • Gerhana Bulan Total Malam Ini 13-14 Maret 2025, Cek Lokasi-Waktunya!

    Gerhana Bulan Total Malam Ini 13-14 Maret 2025, Cek Lokasi-Waktunya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena Gerhana Bulan Total menghiasi langit Bumi di pertengahan Ramadan ini, mulai 13 Maret 2025 hingga 14 Maret 2025. Ini merupakan Gerhana Bulan Total pertama sejak 2022 silam. 

    Gerhana Bulan Total akan membuat BUlan tampak merah selama 65 menit, sebuah fenomena yang sering dijuluki sebagai Bulan Darah atau Blood Moon.

    Meskipun tidak memiliki signifikansi astronomi khusus, pemandangan di langit sangat mencolok karena bulan yang biasanya berwarna putih berubah menjadi merah atau cokelat kemerahan.

    Sayangnya, fenomena Blood Moon ini hanya bisa disaksikan di sebagian sisi Bumi pada malam hari. Selain itu, Indonesia tak kebagian untuk menyaksikan fenomena langka tersebut.

    Lalu, di mana bisa menyaksikannya?

    Mengutip laporan Space.com, meskipun titik gerhana terbesar akan terjadi di Samudra Pasifik, Amerika Utara dan Amerika Selatan akan mendapatkan pemandangan terbaik.

    Beberapa daerah di Eropa akan mendapatkan sedikit pemandangan blood moon. Sementara Asia Timur hanya akan melihat sekilas pemandangan saat Bulan terbit.

    Berikut daftar lokasi lengkapnya:

    Casablanca, Maroko
    Dublin, Irlandia
    Lisbon, Lisbon, Portugal
    Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat
    São Paulo, São Paulo, Brasil
    Buenos Aires, Argentina
    New York, New York, Amerika Serikat
    Guatemala City, Guatemala
    Los Angeles, California, Amerika Serikat
    Rio de Janeiro, Rio de Janeiro, Brasil
    Toronto, Ontario, Kanada
    Caracas, Venezuela
    San Salvador, El Salvador
    Montréal, Quebec, Kanada
    Santo Domingo, Republik Dominika
    Chicago, Illinois, Amerika Serikat
    St. John’s, Newfoundland dan Labrador, Kanada
    Ottawa, Ontario, Kanada
    New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat
    Mexico City, Ciudad de México, Meksiko
    Asuncion, Paraguay
    Santiago, Chili
    Brasilia, Distrito Federal, Brasil
    Washington DC, Distrik Columbia, Amerika Serikat
    Auckland, Auckland, Selandia Baru
    San Francisco, California, Amerika Serikat
    Suva, Fiji
    Lima, Lima, Peru
    Detroit, Michigan, Amerika Serikat
    Havana, Kuba

    Sementara itu, terdapat juga sejumlah kota yang dapat menyaksikan sebagian Gerhana Bulan yang terjadi di bulan Maret 2025. Berikut ini daftar kotanya:

    Khartoum, Sudan
    Ankara, Turki
    Johannesburg, Afrika Selatan
    Kairo, Mesir
    Bukares, Rumania
    Sofia, Bulgaria
    Athena, Yunani
    Warsawa, Polandia
    Budapest, Hungaria
    Stockholm, Swedia
    Wina, Wina, Austria
    Zagreb, Kroasia
    Roma, Italia
    Berlin, Berlin, Jerman
    Kopenhagen, Denmark
    Oslo, Norwegia
    Lagos, Lagos, Nigeria
    Amsterdam, Belanda
    Brussels, Brussels, Belgia
    Aljir, Aljazair
    Paris, Paris, Prancis
    London, Inggris, Inggris Raya
    Madrid, Madrid, Spanyol
    Brisbane, Queensland, Australia
    Sydney, New South Wales, Australia
    Melbourne, Victoria, Australia
    Tokyo, Jepang
    Seoul, Korea Selatan

    Tidak seperti saat Gerhana Matahari, melihat Bulan selama Gerhana Bulan adalah hal yang aman. Fenomena ini juga akan berlangsung selama berjam-jam. Ahli memprediksi gerhana bulan akan terjadi total selama 6 jam, antara pukul 23:57 dan 06:00 EDT.

    Gerhana bulan total kali ini akan dimulai dengan gerhana penumbra, ketika bulan memasuki bayangan luar Bumi yang kabur dan kehilangan kecerahannya, yang dimulai pukul 23:57 hingga 01:09 EDT.

    Kemudian akan terjadi fase parsial, yakni ketika bulan mulai memasuki bayangan umbra Bumi yang lebih gelap dan mulai berubah menjadi merah, dari pukul 01:09 hingga 02:26 EDT dini hari.

    Dan fase totalitas, ketika seluruh bulan berada di dalam umbra Bumi, akan berlangsung selama 65 menit, dari pukul 02:26 hingga 03:31 EDT.

    Pemandangannya kemudian berbalik, dengan totalitas diikuti oleh fase parsial dari pukul 3:31 hingga 4:47 pagi dan fase penumbra dari pukul 4:47 hingga 6 pagi EDT.

    Di Amerika Utara, semua fase gerhana dapat diamati di seluruh 50 negara bagian, termasuk Alaska, Hawaii, Kanada, dan Meksiko. Sebagian besar Amerika Selatan, termasuk Brasil, Argentina, dan Chili, juga dapat menyaksikan gerhana secara penuh.

    Di Eropa, wilayah barat seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris dapat melihat gerhana sebelum bulan terbenam pada pagi hari 14 Maret. Dan Afrika bagian barat, termasuk Maroko dan Senegal, juga berkesempatan menyaksikan totalitas. Sementara itu, di Oseania, Selandia Baru dapat melihat fase akhir gerhana saat bulan terbit.

    (fab/fab)

  • Segini Biaya yang Harus Dikeluarkan D’Masiv untuk Kerja Sama dengan Produser Musik Amerika Serikat

    Segini Biaya yang Harus Dikeluarkan D’Masiv untuk Kerja Sama dengan Produser Musik Amerika Serikat

    JAKARTA – D’Masiv yang saat ini telah bertolak ke California, Amerika Serikat untuk tampil di Musexpo 2025, berencana bekerja sama dengan produser musik di sana untuk penggarapan album internasional perdana mereka.

    Selain tampil dalam showcase, Rian (vokal) menyebut bahwa D’Masiv akan melakukan business meeting dengan beberapa eksekutif musik. Mereka akan rapat di kantor A&R Worldwide dan bertemu dengan label-label yang tertarik dengan musik mereka.

    “Di situ kita akan tahu budget-nya. Kira-kira kalau produser musik ini berapa,” kata Rian kepada awak media di Ciledug, Jakarta Selatan baru-baru ini.

    Rian mengaku sempat mencari tahu biaya yang diperlukan untuk menggaet produser musik yang akan mengerjakan album mereka.

    “Yang (level) Grammy Awards itu budget-nya antara 200 sampai 500 ribu dolar satu lagu,” ungkap Rian. “Pharrell Williams itu 500 ribu dolar. Jadi sekitar Rp 7,5 miliar. Kalau One Republic kita tanya, Ryan Tedder itu sekitar 200 ribuan,”

    Di samping itu, kata Rian, produser yang belum pernah meraih Grammy Awards namun dikenal dengan kualitasnya yang baik, Memiliki tarif yang jauh lebih murah.

    “Mungkin sekitar 6.000 sampai 10.000 dolar AS lah. Yang pasti kita akan ikut arahan dari A&R Worldwide, kita cocoknya sama siapa. Kupingnya dia pasti sudah tidak perlu diragukan,” katanya.

    Terkait penampilan di Musexpo 2025, band beranggotakan Rian (vokal), Rama (gitar), Kiki (gitar), Rai Dinata (bass), dan Wahyu (drum) akan tampil dan bertemu dengan eksekutif label rekaman, penerbit musik, manajer artis, radio, platform streaming, dan perwakilan media.

    “Kita akan tampil tanggal 16 Maret, nama acaranya Musexpo 2025,” ucap sang vokalis. “Jadi, acara ini adalah acara tahunan yang sudah diselenggarakan selama 25 tahun. Acara ini banyak melahirkan band-band atau musisi dunia, seperti Katy Perry, Jessie J, Coldplay The Temper Trap, dan Adele.”

    Vokalis 38 tahun itu menyebut penampilan nanti menjadi kesempatan kedua bagi D’Masiv. Mereka sudah pernah tampil di Musexpo tahun lalu.Namun, ia mengatakan kehadiran D’Masiv di Musexpo tahun ini akan sangat berbeda. Pasalnya, mereka akan tampil di panggung yang lebih baik ketimbang tahun lalu.

    “Kalau yang tahun lalu kan kita lebih ke showcase aja. Waktu itu kita secara penampilan di waktu tambahan, jadi sebenarnya kita hanya mendapatkan slot di akhir, jadi kita kurang mendapatkan eksposur di tahun lalu,” ujarnya.

    “Tahun ini alhamdulillah, karena penampilan yang maksimal di tahun lalu akhirnya A&R Worldwide ini mengundang D’Masiv kembali, dan kita dikasih slot di prime time, jam 9 malam, dan sudah dipastikan akan disaksikan sama 250 orang para pelaku industri musik dunia di sana,” imbuhnya.

    Rian mengatakan bahwa D’Masiv akan membawakan lima hingga enam lagu yang seluruhnya menggunakan lirik berbahasa Inggris.

    “Kita dapat kesempatan sekitar 25-30 menit, jadi mungkin 5-6 lagu yang akan kita bawakan, dan itu lagunya berbahasa inggris semua,” kata Rian. “Satu lagu yang sudah kita rilis ada ‘Side By Side’, yang lainnya itu lagu unreleased, yang belum pernah kita rilis sama sekali dan belum pernah kita rekam secara resmi, baru versi demo aja yang baru kita rekam.”

  • Profil Hashim Djojohadikusumo, Adik Prabowo Subianto yang Jarang Diketahui Publik

    Profil Hashim Djojohadikusumo, Adik Prabowo Subianto yang Jarang Diketahui Publik

    loading…

    Hashim Djojohadikusumo merupakan seorang pengusaha adik kandung Presiden Prabowo Subianto. FOTO/DOK.SindoNews

    JAKARTA Hashim Djojohadikusumo tak asing terdengar di telinga sebagian orang. Adik kandung Presiden Prabowo Subianto itu beberapa kali terlihat bersama kakaknya dalam sebuah kegiatan.

    Belum lama ini sosok Hashim Djojohadikusumo mencuri perhatian setelah mengadakan pertemuan dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah. Pertemuan tersebut berlangsung kurang lebih selama dua jam.

    Hashim mengaku mendapatkan banyak nasihat yang sangat berharga dari Jokowi. Pertemuan ini merupakan wujud silaturahmi dengan Presiden ke-7 RI tersebut.

    Profil Hashim DjojohadikusumoHashim Djojohadikusumo lahir pada 5 Juni 1954 di Jakarta. Ia merupakan pendiri dan pemilik Arsari Group, sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor industri.

    Pria 70 tahun ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), partai politik yang didirikan oleh kakaknya, Prabowo Subianto.

    Hashim berasal dari keluarga dengan latar belakang yang kuat di bidang ekonomi dan politik. Ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, adalah seorang ekonom terkemuka yang pernah menjabat sebagai Menteri Ekonomi serta Menteri Riset dan Teknologi pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

    Pendidikan Hashim dimulai di Eropa, di mana ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah. Setelah itu, ia melanjutkan studi di Universitas Pomona, California, Amerika Serikat, dengan fokus pada bidang Politik dan Ekonomi.

    Dalam kehidupan pribadinya, Hashim menikah dengan Anie Hashim dan dikaruniai tiga orang anak: Aryo, Rahayu Saraswati, dan Indra. Putra sulungnya, Aryo Djojohadikusumo, mengikuti jejak ayahnya dalam dunia politik dan pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Gerindra.

    Sebagai pengusaha, Hashim memulai kariernya sebagai analis keuangan di sebuah bank investasi Prancis. Ia kemudian menjadi direktur Indo Consulting dan berhasil mengakuisisi PT Semen Cibinong melalui perusahaannya, PT Tirta Mas.

  • Elon Musk Kehilangan Rp 476,4 Triliun dalam Sehari, tapi Masih Jadi Orang Terkaya di Dunia – Halaman all

    Elon Musk Kehilangan Rp 476,4 Triliun dalam Sehari, tapi Masih Jadi Orang Terkaya di Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Elon Musk tidak perlu khawatir soal keuangan pribadinya, meski kekayaannya telah menurun drastis dalam beberapa bulan terakhir.

    Baru-baru ini, Musk kehilangan 29 miliar dolar AS (sekitar Rp 476,4 triliun) dalam satu hari setelah saham Tesla anjlok 15 persen pada Senin (10/3/2025).

    Mengutip CBC News, beberapa analis menilai penurunan ini merupakan indikasi bahwa komentar kontroversial Musk, hubungannya dengan Presiden AS Donald Trump, serta perannya dalam pemotongan anggaran federal dapat berdampak signifikan pada kekayaannya.

    “Penjualan saham Tesla seperti ini memang berdampak. Tesla adalah jantung dan paru-paru ekosistem Musk,” kata analis keuangan yang berbasis di LA, Wedbush Securities, Dan Ives, kepada CBC News.

    “Apakah ini berdampak pada Musk secara pribadi? Tidak. Tapi apakah ini memberi sinyal kepada Musk dan Dewan Tesla? Ya.”

    Menurut Ives, sinyal tersebut menegaskan bahwa Musk, yang memiliki sekitar 13 persen saham Tesla, perlu kembali memprioritaskan perannya sebagai CEO Tesla.

    “Ini jelas merupakan masa yang menegangkan,” katanya. “Ini adalah momen krusial bagi Musk.”

    Para analis mengatakan penurunan harga saham Tesla sebagian disebabkan oleh meningkatnya persaingan dari produsen kendaraan listrik lain, terutama dari China.

    Penjualan Tesla turun 12 persen di California, pasar terbesarnya, dan anjlok drastis di Eropa.

    Di Jerman, misalnya, penjualan turun 76 persen pada Februari lalu.

    Tahun lalu, Tesla mencatat penurunan penjualan keseluruhan sebesar satu persen, yang merupakan penurunan pertama dalam lebih dari satu dekade.

    Sebagian dari penurunan ini disebabkan oleh tantangan operasional, termasuk antisipasi model baru serta penyegaran Tesla Model Y, serta manajemen inventaris, menurut laporan Financial Monthly.

    Ives menambahkan bahwa permintaan yang melemah untuk kendaraan listrik juga menjadi faktor utama.

    Namun, Anthony Sassine, ahli strategi investasi senior di firma pengelola investasi Kraneshares, mengatakan kepada CNBC bahwa penurunan saham Tesla juga disebabkan oleh serangkaian keputusan strategis yang keliru oleh Musk.

    Keputusan tersebut termasuk fokus berlebihan pada Cybertruck dibandingkan dengan pengembangan mobil Tesla yang lebih terjangkau, serta keterlibatan Musk dalam politik yang menimbulkan reaksi negatif dari investor dan pembeli di AS serta Eropa.

    Laporan dari Brand Finance bulan lalu menunjukkan bahwa nilai merek Tesla turun 26 persen akibat kegagalan mencapai target pendapatan, meningkatnya persaingan di sektor kendaraan listrik, dan pemotongan harga di pasar utama seperti China.

    Musk juga mendapat kritik atas komentarnya di media sosial X, serta dukungannya terhadap Trump dan kandidat sayap kanan lainnya di seluruh dunia.

    Di sisi lain, ia menghadapi kecaman atas keterlibatannya dalam upaya efisiensi pemerintah Trump yang dikenal sebagai Department of Government Efficiency (DOGE).

    “Boikot terhadap Tesla, demonstran di showroom Tesla di AS, dan bahkan vandalisme terhadap mobil Tesla di jalan adalah bukti bahwa perusahaan Musk telah menjadi simbol Trump dan DOGE, yang pada akhirnya merugikannya,” kata Ives.

    “Tesla identik dengan Musk. Musk identik dengan Tesla. Erosi merek adalah perhatian utama.”

    Banyak pelanggan utama Tesla berasal dari kalangan Demokrat di pesisir AS, tambah Ives.

    “Hal terakhir yang Anda inginkan adalah Tesla dikaitkan dengan Trump dan gerakan MAGA.”

    Namun, hal ini semakin sulit dihindari setelah Trump duduk di kursi pengemudi Tesla Model S berwarna merah pada Selasa (11/3/2025), sementara Musk menjadi penumpangnya.

    Momen ini berlangsung di jalan masuk Gedung Putih, sehari setelah Trump mengumumkan di platform media sosialnya bahwa ia akan membeli Tesla baru.

    “Elon Musk berusaha membantu negara kita, dan ia melakukan pekerjaan yang luar biasa!” tulis Trump di Truth Social.

    “Saya akan membeli Tesla baru besok pagi sebagai tanda kepercayaan dan dukungan untuk Elon Musk, seorang warga Amerika yang benar-benar hebat.”

    Menurut Abigail Wright, konsultan di firma penasihat bisnis Chamber of Commerce, Musk seharusnya lebih fokus pada inovasi dan pertumbuhan Tesla ketimbang politik.

    “Jika ia menyalurkan energinya ke eksplorasi ruang angkasa dan kemajuan teknologi alih-alih politik, kita mungkin sudah melihat terobosan yang menguntungkan umat manusia daripada penurunan saham dan kerusakan merek,” katanya kepada Newsweek.

    Musk Masih Lebih Kaya daripada Bezos

    Meski mengalami penurunan kekayaan, Musk tetap menjadi orang terkaya di dunia dengan total kekayaan bersih 307 miliar dolar AS (sekitar Rp 5.041 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index.

    Pendiri Amazon, Jeff Bezos, berada di posisi kedua dengan kekayaan bersih 218 miliar dolar AS (sekitar Rp 3.586 triliun).

    Meskipun harga sahamnya turun, Tesla masih memiliki nilai pasar lebih dari 700 miliar dolar AS, menjadikannya produsen mobil paling bernilai di dunia.

    Tesla bahkan berada di atas sembilan produsen mobil besar lainnya yang secara kolektif menjual 44 juta unit tahun lalu, sementara Tesla hanya menjual 1,8 juta unit.

    Tesla Model Y juga menjadi kendaraan terlaris pada 2024.

    Dalam wawancara dengan Fox Business, Musk mengakui bahwa ia menjalankan bisnisnya dengan sangat ketat.

    Namun, menurut Ives, Musk perlu lebih aktif terlibat di Tesla untuk menahan kerusakan yang terjadi.

    “Ia perlu muncul di pabrik atau showroom Tesla, bukan hanya di Gedung Putih atau Mar-a-Lago,” kata Ives.

    “Ia harus menunjukkan bahwa ia masih memegang kendali, bukan hanya duduk di kursi belakang.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Teleskop Canggih NASA Melesat untuk Petakan 450 Juta Galaksi

    Teleskop Canggih NASA Melesat untuk Petakan 450 Juta Galaksi

    Jakarta

    Teleskop SPHEREx milik NASA telah melesat ke luar angkasa untuk misi dua tahun guna membuat peta 3D langit. Teleskop tersebut lepas landas di atas roket Falcon 9 dari landasan peluncuran di California.

    SPHEREx punya misi besar memetakan lebih dari 450 juta galaksi. Misi SPHEREx — singkatan dari Spectro-Photometer for the History of the Universe, Epoch of Reionization and Ices Explorer — akan memetakan seluruh langit empat kali selama dua tahun.

    Dengannya, para ilmuwan akan mempelajari bagaimana galaksi tercipta dan berevolusi, juga tentang bagaimana alam semesta terbentuk. “Ini akan menjawab pertanyaan mendasar: Bagaimana kita sampai di sini?” cetus Shawn Domagal-Goldman, direktur divisi astrofisika NASA.

    Dikutip detikINET dari NBC, Rabu (12/3/2025) wahana antariksa berbentuk kerucut ini diluncurkan bersama empat satelit seukuran koper yang akan dikerahkan dalam misi terpisah untuk mempelajari Matahari.

    Menurut NASA, misi SPHEREx yang senilai USD 488 juta dan telah dikembangkan sekitar satu dekade, dirancang memetakan langit dalam 102 warna inframerah, lebih banyak dari misi sebelumnya. Instrumen inframerah di luar angkasa sangat ideal untuk menembus debu dan gas guna melihat beberapa bintang dan galaksi tertua di alam semesta.

    Observatorium SPHEREx memakai perangkat spektrometer untuk survei langit dalam tiga dimensi. Jamie Bock, peneliti misi SPHEREx dan profesor fisika Institut Teknologi California mengatakan pengamatan ini dapat membuka jawaban tentang pembentukan galaksi dan menyelidiki asal usul air serta bahan organik lain di galaksi Bima Sakti.

    Menelusuri asal air tak hanya membantu ilmuwan mengetahui bagaimana kehidupan berevolusi di Bumi tapi juga menghasilkan petunjuk tentang di mana bahan-bahan utama untuk kehidupan dapat ditemukan di tempat lain di galaksi kita. “Ini adalah kemampuan baru, dan dengannya muncul potensi untuk penemuan dan kejutan,” kata Bock.

    Dalam memetakan langit, misi SPHEREx juga akan mencari tahu salah satu misteri astronomi yang paling abadi, yakni apa yang terjadi pada saat-saat pertama setelah Big Bang yang menciptakan alam semesta sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.

    (fyk/fay)

  • Pemilik Tesla Ramai-Ramai Ubah Logo Mobil, Jauhi Kontroversi Elon Musk

    Pemilik Tesla Ramai-Ramai Ubah Logo Mobil, Jauhi Kontroversi Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak pemilik mobil Tesla yang tidak ingin diasosiasikan oleh Elon Musk. Salah satu hal yang dilakukan mereka adalah dengan menutupi logo mobil Tesla dengan merek lain.

    Melansir Forbes pada Rabu (12/3/2025), dalam lebih dari sebulan terakhir, banyak pemilik Tesla yang mengganti logo mobilnya dengan merek lain, seperti Audi, Mazda hingga Honda.

    Ada juga lonjakan penjualan stiker nyeleneh. Salah satunya yang dibuat oleh MadPufferStickers, yang bertuliskan: “Saya membeli mobil ini sebelum saya tahu Elon gila” dalam bahasa Inggris.

    Stiker semacam itu telah terlihat dari California ke Jerman. Karena banyak pemilik Tesla ingin memisahkan diri dari CEO, penjual stiker Matthew Hiller menyebit bahwa dia menjual antara 400 hingga 500 stiker nyeleneh seperti itu sehari.

    Dalam beberapa minggu terakhir, sentimen terhadap Tesla dan Supercharger-nya telah meningkat secara signifikan. Pada 3 Maret, tujuh stasiun pengisian di sebuah mal dekat Boston dibakar, dan Kamis lalu, polisi di Portland menanggapi tembakan yang ditembakkan ke ruang pamer Tesla. Sementara itu, banyak pemilik khawatir bahwa mobil mereka mungkin sengaja rusak.

    Tesla telah melalui banyak hal selama 15 tahun terakhir. Pada awalnya, Tesla adalah perusahaan yang sedikit diketahui dan dibenci oleh pendukung bahan bakar fosil, serta hanya dipuja oleh sekelompok kecil penggemar EV.

    Untuk menjadikan Tesla merek mobil listrik yang dipuja secara global, komunitas EV dan staf Tesla melakukan banyak upaya terutama sejak Model S diluncurkan pada tahun 2012. Namun, pada awal 2025, aktivitas Musk di media sosial, akuisisi media sosial Twitter, hiruk pikuk dirinya masuk ke dunia politik, hingga melakukan salam yang mirip hitler telah membuat Musk dan produknya mulai tidak disukai banyak pihak.

    (haa/haa)