kab/kota: California

  • Peneliti Harvard Temukan Bukti Baru Teknologi Alien Sampai ke Bumi

    Peneliti Harvard Temukan Bukti Baru Teknologi Alien Sampai ke Bumi

    Jakarta, CNBC Indonesia — Klaim mengejutkan kembali datang dari ilmuwan Harvard. Astrofisikawan ternama Prof Avi Loeb dan timnya mengklaim telah menemukan pecahan benda luar angkasa yang diyakini sebagai teknologi dari peradaban alien, usai meneliti sisa meteor yang jatuh di Samudra Pasifik.

    Objek misterius yang dinamakan IM1 itu dilaporkan jatuh ke Bumi pada tahun 2014. Loeb menduga kuat meteor tersebut berasal dari luar Tata Surya dan bukan sekadar batu luar angkasa biasa.

    Pada ekspedisi laut yang dilakukan pada Juni 2023, tim Loeb menggunakan alat khusus untuk menyisir dasar laut dan berhasil mengumpulkan spherules (bola kecil logam yang terdiri dari campuran besi, magnesium, dan titanium). Material ini dikenal sebagai ciri khas dari meteorit atau asteroid yang terbakar hebat saat memasuki atmosfer.

    “Berasal dari knalpot mobil, rem kendaraan, pengelasan, gunung api dan mungkin sejumlah sumber lain yang belum diidentifikasi. Objek ini bisa saja merupakan bagian dari teknologi alien,” kata Loeb, seperti dikutip dari Futurism, Kamis (29/5/2025).

    Namun, klaim tersebut menuai skeptisisme dari komunitas ilmiah. Marc Fries, kurator debu kosmik di NASA, menilai bahwa pecahan seperti itu biasa ditemukan di Bumi dan bisa saja berasal dari sumber lain seperti knalpot kendaraan, proses pengelasan, aktivitas vulkanik, hingga sisa-sisa meteor biasa.

    Meski banyak yang meragukan, Loeb tetap pada pendiriannya dan menyebut diperlukan penelitian lanjutan untuk menguak asal-usul pasti material tersebut.

    Ini bukan kali pertama Loeb mencuri perhatian. Pada tahun 2017, ia juga menghebohkan dunia dengan penemuan objek luar angkasa Oumuamua, yang sempat ia sebut sebagai pesawat luar angkasa milik alien. Namun dalam penelitian lanjutan, para ilmuwan dari University of California Berkeley menetapkan objek tersebut kemungkinan besar hanyalah sebuah komet yang mengalami proses radiasi kosmik di ruang antar-bintang.

    (mkh/mkh)

  • Libur Long Weekend Malah Sakit? Bisa Jadi Kena ‘Leisure Sickness’

    Libur Long Weekend Malah Sakit? Bisa Jadi Kena ‘Leisure Sickness’

    Jakarta

    Mendadak flu dan nggak enak badan terlebih di momen libur panjang saat long wiken bisa sangat menyebalkan. Siapa yang mau tinggal di rumah saja sementara banyak tempat yang bisa dikunjungi?

    Salah satu penelitian menyebut mendadak sakit saat liburan bisa jadi tanda ‘leisure sickness’. Peneliti Belanda Ad Vingerhoets dan Maaike Van Huijgevoort mengatakan ‘leisure sickness’ atau sebagai kondisi sakit saat liburan atau selama waktu senggang di akhir pekan. Mereka menemukan bahwa 3,6% pria dan 2,7% wanita yang mereka survei mengalaminya selama akhir pekan, sementara 3,2% pria dan 3,2% wanita mengalaminya saat liburan.

    Peserta mengatakan penyakit santai mereka terkait dengan masalah seperti stres kerja, stres perjalanan, atau perubahan pekerjaan; begitu tubuh mereka beristirahat dari pekerjaan atau perencanaan dan akhirnya beristirahat, mereka akan merasakan gejalanya.

    Meski tidak ada diagnosis resmi dari ‘leisure sickness’ ini, ada beberapa alasan orang mengalaminya. Misalnya merasa stres atau cemas saat tidak melakukan sesuatu.

    “Sebagian besar dari kita yang bekerja keras tidak pandai berlibur seperti halnya kita pandai bekerja karena kita memang bekerja hampir sepanjang waktu,” kata Dr. David Spiegel, direktur Stanford Center on Stress and Health di California dan pendiri aplikasi tidur Reveri kepada Huffpost.

    Beberapa orang kesulitan melepaskan diri dan bersantai saat liburan yang bahkan dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala. Artinya, jika kamu termasuk orang yang sangat stres di tempat kerja, gejala-gejala ini akan muncul saat liburan.

    Tidak ada cara ajaib untuk mencegah seseorang sakit saat liburan, tetapi ada langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan untuk tetap sehat dan bahagia. Penting untuk memprioritaskan tidur dan kesehatan mental sebelum, selama, dan setelah liburan.

    “Anda harus berlatih, melakukan hal-hal yang membantu tubuh dan pikiran Anda merasa lebih baik.”

    (kna/kna)

  • Ledakan Dahsyat Guncang Pabrik di China, Picu Kepulan Asap Raksasa

    Ledakan Dahsyat Guncang Pabrik di China, Picu Kepulan Asap Raksasa

    Beijing

    Sebuah ledakan dahsyat mengguncang sebuah pabrik kimia yang ada di Provinsi Shandong, China bagian timur, pada Selasa (27/5). Belum ada laporan korban jiwa akibat ledakan ini. Namun, foto yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap raksasa menjulang tinggi di langit.

    Laporan televisi pemerintah China, CCTV, seperti dilansir Reuters, Selasa (27/5/2025), menyebut ledakan besar itu terjadi sebelum tengah hari di area workshop yang ada di kompleks pabrik Shandong Youdao Chemical.

    Tidak dijelaskan lebih lanjut soal penyebab ledakan dahsyat tersebut, juga soal kerusakan yang terjadi.

    Sejauh ini belum diketahui apakah ada korban jiwa atau korban luka akibat ledakan tersebut.

    CCTV dalam laporannya hanya menyebut bahwa layanan darurat telah dikerahkan untuk memulai upaya penyelamatan dan perawatan setelah ledakan terjadi.

    Salah satu video yang diunggah ke media sosial Weibo menunjukkan beberapa orang melarikan diri, sedangkan sejumlah orang lainnya menunduk untuk berlindung saat kepulan asap berwarna abu-abu dan berukuran raksasa menyelimuti langit.

    Beberapa video lainnya yang diposting ke Weibo menunjukkan pecahan kaca di desa-desa terdekat, di mana para penduduknya mengatakan mereka merasakan getaran kuat akibat ledakan tersebut.

    Tonton juga “Detik-detik Setelah Bom Meledak di Klinik California, FBI: Terorisme!” di sini:

    Shandong Youdao Chemical diketahui dimiliki oleh Himile Group, yang juga memiliki Himile Mechanical. Belum ada keterangan dari pihak perusahaan terkait ledakan tersebut.

    Menurut situs resminya, Youdao didirikan sejak Agustus 2019 di area taman kimia Gaomi Renhe, yang ada di kota Weifang, Provinsi Shandong. Kompleks pabrik Youdao disebut membentang dengan luas melebihi 47 hektare, dan memiliki lebih dari 300 karyawan.

    Pabrik Youdao mengembangkan, memproduksi, dan menjual teknologi untuk pestisida, farmasi, dan zat kimia perantara halus.

    Beberapa tahun terakhir, rentetan ledakan mengguncang sejumlah pabrik kimia di China. Salah satunya terjadi di area barat laut Ningxia tahun 2024 lalu, sedangkan satu insiden lainnya terjadi di area Jiangxi pada tahun 2023.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Google Digusur AI, Masa Jayanya Diramal Sisa 5 Tahun Lagi

    Google Digusur AI, Masa Jayanya Diramal Sisa 5 Tahun Lagi

    Jakarta

    Pengguna internet mulai banyak yang menggunakan chatbot AI seperti ChatGPT sebagai mesin pencari. Layanan mesin pencari konvensional seperti Google pun diramal akan tergusur.

    Belum lama ini, seorang eksekutif Apple bersaksi dalam salah satu sidang antimonopoli yang melibatkan Google bahwa layanan AI menyebabkan penurunan penelusuran di browser Safari untuk pertama kalinya.

    Kesaksian ini langsung dirasakan efeknya oleh Alphabet, perusahaan induk Google. Valuasi Alphabet langsung turun USD 150 miliar dalam sehari.

    Beberapa analis juga menilai ulang cara mengukur pangsa pasar Google di pasar mesin pencari yang sangat dominan. Bahkan salah satu analis memperkirakan pangsa pasar Google akan turun dari 90% menjadi kurang dari 50% dalam waktu lima tahun.

    Menurut analis, penurunan itu disebabkan oleh pergeseran perilaku konsumen yang beralih dari mesin pencari tradisional ke chatbot AI, seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/5/2025).

    Google juga tidak tinggal diam menghadapi gempuran chatbot AI. Dalam konferensi tahunan Google I/O pekan lalu, perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California ini mengumumkan sederet fitur AI baru yang akan tersedia di Search, layanan mesin pencari utamanya.

    Mulai dari AI Mode, chatbot yang tersedia langsung di Google Search dan dapat diakses lewat tab khusus. Fitur ini dirancang untuk menjawab pertanyaan yang lebih rumit dan panjang, yang mungkin sulit dijawab oleh mesin pencari biasa.

    AI Mode ditenagai model Gemini 2.5 versi custom dan saat ini sudah tersedia untuk pengguna Google Search di Amerika Serikat. Google juga berencana memperluas fitur AI Mode dengan meluncurkan kemampuan baru di masa depan seperti Deep Search untuk membantu riset yang mendalam.

    Dalam kesempatan yang sama, Google juga mengumumkan paket ‘AI Ultra’ dengan biaya langganan USD 250 per bulan. Pelanggan paket ini dapat mengakses model AI paling canggih dengan limit paling tinggi, sekaligus akses awal untuk fitur eksperimental seperti Project Mariner.

    (vmp/vmp)

  • Menginspirasi, 50 Siswa SMA Pradita Dirgantara Raih Beasiswa Kampus Top Luar Negeri

    Menginspirasi, 50 Siswa SMA Pradita Dirgantara Raih Beasiswa Kampus Top Luar Negeri

    Melansir dari situs resminya, berikut daftar lengkap 50 siswa SMA Pradita Dirgantara yang berhasil meraih beasiswa ke kampus ternama di luar negeri:

    1. Adelio Rosendriya Hafindika

    Kampus: University College London

    Jurusan: Urban Planning, Design and Management

    2. Alang Babega Mahareza

    Kampus: University of Toronto

    Jurusan: Computer Science

    3. Alesha Adeeva Azra

    Kampus: University of Toronto

    Jurusan: Department of Life Sciences

    4. Aliiya Danish L

    Kampus: The University of Manchester

    Jurusan: Bachelor of Environmental Management

    5. Aliyah Khairunnisa Putri

    Kampus: University of Toronto

    Jurusan: Department of Life Sciences

    6. Anggraini Wulan Saputri

    Kampus: University of British Columbia

    Jurusan: Bachelor of Applied Science

    7. Atika Nursiwi Lestarie

    Kampus: Wageningen University & Research

    Jurusan: Data Science for Global Challenges

    8. Attarasyah Ridla Kamajati

    Kampus: The Chinese University of Hong Kong

    Jurusan: Economics

    9. Barra Walya Budiyono

    Kampus: University of Illinois at Urbana-Champaign

    Jurusan: Electrical Engineering

    10. Bunga Dara Sukmawan

    Kampus: University of British Columbia

    Jurusan: Bachelor of Science (Computer Science)

    11. Caecilia Marchiauli Siahaan

    Kampus: University of British Columbia

    Jurusan: Bachelor of Arts (Psychology)

    12. Chiara Fathiya Rachma

    Kampus: University of Toronto

    Jurusan: Bachelor of Management Studies

    13. Clarisa Rahmawati Mutia

    Kampus: University of California, San Diego

    Jurusan: Economics

    14. Danendra Farrel Arya Admaja

    Kampus: The University of Chicago

    Jurusan: Physics

    15. Elang Bagaskara Putra

    Kampus: The Hong Kong University of Science and Technology

    Jurusan: Department of Electrical Engineering

    16. Fadlan Raya Efendi

    Kampus: The University of Sydney

    Jurusan: Advanced Computing

  • Gugat NSO Group Gara-Gara Spyware Pegasus, Meta bakal Dapat Rp 2,7 Triliun – Page 3

    Gugat NSO Group Gara-Gara Spyware Pegasus, Meta bakal Dapat Rp 2,7 Triliun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Meta, induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, menggugat NSO Group yang merupakan pembesut software mata-mata Pegasus. Gugatan ini dilakukan setelah spyware tersebut meretas lebih dari 1.400 pengguna WhatsApp.

    Gara-gara hal itu, NSO Group harus membayar Meta sebesar USD 167,25 juta atau setara Rp 2,7 triliun.

    Mengutip The Verge, Kamis (7/5/2025), juri federal di California memutuskan hal ini pada Selasa, setelah pengadilan menganggap bahwa NSO Group bertanggung jawab atas serangan tersebut tahun lalu

    Sekadar informasi, Meta menggugat NSO Group pada 2019, setelah Citizen Lab menemukan kerentanan yang memungkinkan vendor spyware itu memasang Pegasus melalui telepon, mestipun pengguna tidak mengangkatnya.

    Pegasus sendiri memiliki kemampuan menyalakan kamera dan mikrofon pengguna. Tak hanya itu, Pegasus juga bisa melihat email dan pesan teks, serta mengakses informasi lokasi.

    Peretasan yang dilakukan terhadap pengguna Meta ini menargetkan aktivis, jurnalis, diploma, dan lain-lainnya. Apple juga menggugat NSO Group karena menargetkan pengguna iPhone, melalui Pegasus.

  • Meta Semringah Menang atas NSO Group, Tegaskan Urgensi Perlindungan Privasi

    Meta Semringah Menang atas NSO Group, Tegaskan Urgensi Perlindungan Privasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram menyambut baik putusan pengadilan di Amerika Serikat (AS) yang memaksa NSO Group membayar ganti rugi kepada WhatsApp.

    Adapun, NSO Group, perusahaan asal Israel pembuat perangkat lunak mata-mata Pegasus harus harus membayar lebih dari US$167 juta atau Rp2,7 triliun (kurs Rp16.528) kepada WhatsApp setelah kalah dalam persidangan atas kasus peretasan tahun 2019.

    “Keputusan juri pengadilan yang memaksa NSO membayar ganti rugi adalah pencegahan penting bagi industri berbahaya ini terhadap tindakan ilegal mereka yang ditujukan kepada perusahaan-perusahaan Amerika dan pengguna Meta di seluruh dunia,” kata perwakilan Meta dalam keteranganya, Rabu (7/5/2025).

    Dalam kasus ini, WhatsApp bekerja sama dengan Citizen Lab menyelidiki lebih lanjut dan memberitahu para pengguna yang diyakini menjadi target serangan, 

    Penyelidikan ini dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang serangan tersebut maupun untuk menginformasikan langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk mengamankan perangkat mereka.

    “Langkah hukum ini merupakan bagian dari upaya Meta yang lebih luas untuk melindungi pengguna dari penyalahgunaan teknologi pengawasan,” tulis perwakilan Meta.

    Diberitakan sebelumnya, NSO Group, perusahaan asal Israel pembuat perangkat lunak mata-mata Pegasus, diperintahkan untuk membayar lebih dari US$167 juta atau Rp2,7 triliun (kurs Rp16.528) kepada WhatsApp.

    Melansir dari Techcrunch, Rabu (7/6/2025) NSO harus membayar ke WhatsApp setelah kalah dalam persidangan atas kasus peretasan tahun 2019 yang menargetkan lebih dari 1.400 pengguna platform pesan milik Meta tersebut.

    Putusan ini disampaikan oleh juri pengadilan federal AS pada Selasa (6/5/2025), menandai berakhirnya proses hukum yang berlangsung selama lima tahun. 

    NSO Group diwajibkan membayar ganti rugi punitif sebesar US$167 juta dan ganti rugi kompensasi senilai US$444.719, jumlah yang diklaim WhatsApp sebagai biaya atas waktu dan sumber daya yang digunakan untuk memulihkan, menyelidiki, dan memperbaiki kerentanan yang dieksploitasi.

    Ini merupakan kemenangan hukum besar pertama melawan pengembang spyware komersial, dan dinilai sebagai preseden penting dalam upaya perlindungan privasi digital.

    WhatsApp, dalam gugatannya, menuduh NSO Group mengakses server mereka secara ilegal dan mengeksploitasi celah pada fitur panggilan suara untuk memasang spyware kepada pengguna, yang di antaranya adalah aktivis hak asasi manusia, jurnalis, dan pembangkang politik.

    Putusan ini juga menyusul keputusan Desember lalu, saat Hakim Phyllis Hamilton memutuskan bahwa NSO Group melanggar hukum federal AS, hukum peretasan California, dan ketentuan layanan WhatsApp.

  • Perusahaan Israel Produsen Pegasus Ganti Rugi Rp2,7 Triliun ke WhatsApp

    Perusahaan Israel Produsen Pegasus Ganti Rugi Rp2,7 Triliun ke WhatsApp

    Bisnis.com, JAKARTA — NSO Group, perusahaan asal Israel pembuat perangkat lunak mata-mata Pegasus, diperintahkan untuk membayar lebih dari US$167 juta atau Rp2,7 triliun (kurs Rp16.528) kepada WhatsApp

    Melansir dari Techcrunch, Rabu (7/6/2025) NSO harus membayar ke WhatsApp setelah kalah dalam persidangan atas kasus peretasan tahun 2019 yang menargetkan lebih dari 1.400 pengguna platform pesan milik Meta tersebut.

    Putusan ini disampaikan oleh juri pengadilan federal AS pada Selasa (6/5/2025), menandai berakhirnya proses hukum yang berlangsung selama lima tahun. 

    NSO Group diwajibkan membayar ganti rugi punitif sebesar US$167 juta dan ganti rugi kompensasi senilai US$444.719, jumlah yang diklaim WhatsApp sebagai biaya atas waktu dan sumber daya yang digunakan untuk memulihkan, menyelidiki, dan memperbaiki kerentanan yang dieksploitasi.

    Ini merupakan kemenangan hukum besar pertama melawan pengembang spyware komersial, dan dinilai sebagai preseden penting dalam upaya perlindungan privasi digital.

    “Hari ini, keputusan juri untuk memaksa NSO, pedagang spyware asing yang terkenal, untuk membayar ganti rugi merupakan pencegah penting bagi industri jahat ini terhadap tindakan ilegal mereka yang ditujukan pada perusahaan-perusahaan Amerika dan privasi serta keamanan orang-orang yang kami layani,” kata Zade Alsawah, juru bicara WhatsApp. 

    WhatsApp, dalam gugatannya, menuduh NSO Group mengakses server mereka secara ilegal dan mengeksploitasi celah pada fitur panggilan suara untuk memasang spyware kepada pengguna, yang di antaranya adalah aktivis hak asasi manusia, jurnalis, dan pembangkang politik.

    Putusan ini juga menyusul keputusan Desember lalu, saat Hakim Phyllis Hamilton memutuskan bahwa NSO Group melanggar hukum federal AS, hukum peretasan California, dan ketentuan layanan WhatsApp.

    Will Cathcart, Kepala WhatsApp, menyebut hasil ini sebagai kemenangan besar bagi privasi. Dirinya mengingatkan bahwa penyalahgunaan teknologi pengawasan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab adalah ancaman nyata terhadap demokrasi dan kebebasan sipil.

    Meskipun demikian, NSO Group belum menyerah. Gil Lainer, juru bicara perusahaan, mengatakan bahwa mereka masih mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya. 

    “Kami akan memeriksa dengan cermat rincian putusan dan mengejar upaya hukum yang tepat, termasuk proses lebih lanjut dan banding,” ujar Lainer.

    Di sisi lain, John Scott-Railton, seorang peneliti senior di Citizen Lab, tempat dirinya mempelajari industri spyware selama lebih dari satu dekade, merayakan putusan tersebut.

    “Ini adalah momen yang luar biasa bagi kami yang telah ada sejak awal penelitian tentang spyware tentara bayaran,” kata Scott-Railton 

  • Perahu Terbalik di Lepas Pantai California, 3 Orang Tewas-9 Hilang

    Perahu Terbalik di Lepas Pantai California, 3 Orang Tewas-9 Hilang

    Jakarta

    Sebuah perahu terbalik di lepas pantai California, Amerika Serikat. Insiden itu menewaskan tiga orang penumpang.

    “Tiga orang tewas dan sembilan orang hilang, termasuk dua anak-anak, setelah sebuah perahu terbalik di lepas pantai California,” bunyi keterangan pejabat setempat dilansir AFP, Selasa (6/5/2025).

    Juru bicara Hunter Schanabel mengatakan penjaga pantai baru mendapatkan informasi adanya sebuah kapal bermasalah di dekat Del Mar pada Senin (5/5) pukul 06.30 Waktu setempat. Sebuah perahu dan helikopter dikirim ke tempat kejadian, di mana empat orang diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit.

    “Tiga orang ditemukan dan ditemukan meninggal,” katanya.

    Wawancara dengan para penyintas menunjukkan bahwa masih ada sembilan orang yang hilang. Dua di antaranya diduga anak-anak.

    Tidak ada informasi detail terkait panga atau perahu kecil yang terbalik. Namun, beberapa orang diduga berkebangsaan India.

    Panga adalah perahu kecil dengan haluan tinggi yang biasanya digunakan untuk memancing. Perahu itu juga telah digunakan oleh orang-orang yang datang melintasi perbatasan laut ke Amerika Serikat dari Meksiko.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kecelakaan Maut Pesawat Jatuh Timpa Rumah Warga, Makan Korban Jiwa

    Kecelakaan Maut Pesawat Jatuh Timpa Rumah Warga, Makan Korban Jiwa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah pesawat kecil jatuh ke lingkungan perumahan padat penduduk di kawasan Wood Ranch, Simi Valley, California, Sabtu (3/5/2025) waktu setempat. Insiden ini menewaskan dua orang dan seekor anjing yang berada di dalam pesawat, serta merusak dua rumah warga.

    Kepolisian dan otoritas pemadam kebakaran Ventura County mengatakan pesawat yang jatuh adalah Van’s RV-10, jenis pesawat bermesin tunggal yang populer di kalangan penggemar penerbangan dan biasanya dirakit secara mandiri menggunakan kit.

    Bangkai pesawat terlihat tersebar di antara dua rumah yang hangus terbakar, sementara asap tebal membumbung dari atap salah satu rumah. Sekitar 40 petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi dan berhasil memadamkan api, lalu melanjutkan proses penyelamatan dan penanganan puing.

    “Penghuni rumah saat itu berada di dalam, tapi berhasil dievakuasi tanpa ada korban luka,” ujar juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Ventura County, dilansir The Guardian, Senin (5/5/2025).

    “Namun, kedua rumah mengalami kerusakan struktural akibat ledakan dan kobaran api.”

    Salah satu rumah yang terkena dampak adalah milik Arman Hovakemian. Dalam wawancara dengan Los Angeles Times, Hovakemian menceritakan detik-detik mengerikan saat pesawat nyaris menimpanya.

    Ia sedang bekerja di halaman belakang ketika melihat pesawat melayang-layang tidak stabil di atas rumah-rumah perbukitan di lingkungan itu.

    “Saya langsung lari masuk ke rumah, teriak memanggil istri saya Armineh dan anjing kami, Koko. Kami langsung kabur,” ujarnya. “Beberapa detik kemudian, terdengar dentuman keras. Bagian badan pesawat jatuh tepat di tempat saya berdiri sebelumnya di halaman.”

    Hovakemian masih sulit memercayai bahwa mereka selamat dari tragedi itu.

    “Saya seperti mati rasa. Rasanya belum masuk akal bahwa ini benar-benar terjadi,” katanya sambil menyaksikan puluhan petugas keamanan dan pemadam kebakaran mengelilingi rumahnya yang rusak parah.

    Polisi Simi Valley awalnya hanya mengonfirmasi satu korban jiwa. Namun, otoritas mengumumkan bahwa pilot, seorang penumpang, dan seekor anjing di dalam pesawat turut meninggal dalam insiden tersebut.

    Penyebab kecelakaan masih belum diketahui dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) menyatakan akan memerlukan waktu berminggu-minggu untuk merilis temuan awal, sementara laporan lengkap diperkirakan baru akan selesai dalam beberapa bulan.

    Menurut saksi dan rekaman kamera keamanan milik warga sekitar, pesawat sempat terlihat berputar-putar selama hampir tiga menit di atas permukiman, bahkan sempat naik tajam menembus awan lalu tiba-tiba jatuh menukik. Video tersebut juga memperlihatkan pesawat terbang sangat dekat dengan atap-atap rumah warga.

    Kecelakaan ini kembali memunculkan kekhawatiran atas keamanan pesawat Van’s RV-10, setelah insiden serupa terjadi pada Januari lalu. Saat itu, pesawat jenis yang sama jatuh menabrak gudang di Fullerton, California, ketika mencoba mendarat darurat.

    Pilot dan putrinya tewas dalam kecelakaan itu, sementara 19 orang di dalam gudang terluka. Laporan awal NTSB menyebutkan pintu pesawat diduga terbuka selama penerbangan.

     

    (luc/luc)