kab/kota: California

  • Maling Chip Rp 16 Triliun, 2 Warga China Ditangkap di Amerika

    Maling Chip Rp 16 Triliun, 2 Warga China Ditangkap di Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua orang warga negara China ditangkap di Amerika Serikat (AS). Chuan Geng dan Shiwei Yang (keduanya 28 tahun) ditangkap karena menyelundupkan chip AI senilai puluhan juta dolar ke China.

    Penyelundupan chip canggih telah menjadi perhatian yang makin meningkat di Washington. Menurut laporan Financial Times bulan lalu, setidaknya chip Nvidia senilai US$1 miliar (Rp 16 triliun) telah memasuki China setelah Donald Trump memperketat kontrol ekspor chip awal tahun ini.

    Adapun 2 warga China yang tertangkap disebut menyelundupkan chip AS ke China pada Oktober 2022 hingga Juli 2025. Pengiriman dilakukan tanpa mengantongi lisensi, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (28/8/2025).

    Salah satu yang dikirimkan merupakan H100 dari Nvidia. Chip ini adalah salah satu yang tercanggih dan digunakan untuk penerapan teknologi AI.

    Namun H100 ditempatkan dalam kontrol ekspor oleh AS sejak 2022. Tujuannya untuk membatasi akses China pada teknologi semikonduktor canggih milik AS.

    Kedua orang ini mendirikan perusahaan ALX Solutions di California tak lama setelah kontrol chip pertama kali berlaku. Pihak penegak hukum juga telah menggeledah kantor dan menyita telepon milik Geng dan Yang.

    Dari sana ditemukan komunikasi yang memberatkan kedua terdakwa. Salah satunya mengirimkan chip lewat Malaysia untuk menghindari aturan ekspor AS.

    Ditemukan pula ALX Solutions mengirimkan lebih dari 20 pengiriman ke perusahaan pelayaran dan penerusan barang di Singapura dan Malaysia pada Desember 2024.

    Perusahaan itu juga tidak dibayar oleh entitas yang jadi tujuan mereka. Namun dibayar oleh perusahaan asal Hong Kong serta China.

    Terkait kasus ini, Nvidia membantah penyelundupan mungkin terjadi. Karena perusahaan hanya menjual pada mitra ternama saja.

    “Khususnya kami menjual produk pada mitra ternama, termasuk OEM. Memastikan smeua penjualan mematuhi aturan pengendalian ekspor AS,” kata Nvidia.

    Nvidia juga memastikan mitra-mitranya memastikan aturan AS. Termasuk eksportir kecil juga melakukan hal serupa.

    “Bahkan eksportir dan pengiriman relatif kecil tunduk pada peninjauan dan pengawasan secara keseluruhan, setiap produk yang dialihkan tidak mendapatkan layanan, dukungan dan pembaruan,” jelas perusahaan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 5 Aplikasi Alternatif OKX Futures di Indonesia

    5 Aplikasi Alternatif OKX Futures di Indonesia

    Ini memberikan kemudahan dan pendidikan bagi pengguna yang ingin berinvestasi dalam cryptocurrency. Bitget sangat fokus pada kepuasan penggunanya melalui berbagai ekosistem yang ditawarkan, termasuk Bitget Wallet yang berfungsi sebagai DEX dan token BGB yang mencapai puncak harga di awal tahun ini.

    Selain itu, fitur Launchpad dan Launchpool sangat berguna bagi pengguna baru dan yang sudah ada, dengan keamanan menjadi prioritas, memberikan perlindungan dana hingga 400 juta dolar.

    4. Kraken

    Sebuah bursa cryptocurrency yang didirikan pada tahun 2011 dan berlokasi di California, Amerika Serikat. Bursa ini memiliki beragam jenis transaksi cryptocurrency, termasuk perdagangan fiat dan trading futures.

    Dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, Kraken memiliki lebih dari 9 juta pengguna. Saat pertama kali diluncurkan, bursa ini menawarkan perdagangan spot untuk mata uang digital, produk derivatif, dan indeks.

    Di masa depan, Kraken berencana untuk meluncurkan pasar untuk token non-fungible (NFT). Fitur yang tersedia di bursa ini mencakup perdagangan berbagai aset cryptocurrency dengan batasan hingga 5 kali leverage. Bursa ini juga menawarkan layanan taruhan over-the-counter (OTC), namun hanya untuk pengguna yang telah mencapai tingkat Pro.

    5. Margex

    Platform trading cryptocurrency global yang menawarkan leverage hingga 100 kali. Didirikan pada tahun 2020 dan beroperasi di Seychelles, Margex mendukung perdagangan berbagai cryptocurrency seperti BTCUSD, ETHUSD, XRPUSD, LTCUSD, EOSUSD, YFIUSD, ADAUSD, SOLUSD, dan UNIUSD.

  • Siap-Siap! Apple Bakal Rilis iPhone 17 pada 9 September 2025

    Siap-Siap! Apple Bakal Rilis iPhone 17 pada 9 September 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple Inc. memastikan akan menggelar acara peluncuran produk terbarunya pada 9 September 2025. Salah satu lini terbaru yang digadang-gadang bakal diluncurkan ialah iPhone 17.

    Dalam acara tahunan tersebut, perusahaan teknologi asal Cupertino, California, ini diperkirakan bakal memperkenalkan lini iPhone 17, termasuk varian baru yang hadir dengan desain jauh lebih tipis dibandingkan model sebelumnya.

    Melansir laman Bloomberg pada Rabu (27/8/2025) peluncuran akan dimulai pukul 10.00 waktu setempat dan disiarkan secara daring. Apple menggunakan tagline “awe dropping” dalam undangan resmi yang disebarkan ke publik dan media.

    Fokus utama tetap pada smartphone terbaru, yang terdiri dari model standar, dua edisi Pro, serta varian tipis yang digadang-gadang menjadi desain iPhone paling ramping sepanjang sejarah. 

    Selain iPhone, Apple juga menyiapkan penyegaran produk Apple Watch dalam kesempatan tersebut. Berdasarkan laporan Bloomberg, iPhone 17 standar akan memiliki tampilan mirip iPhone 16, namun dengan layar lebih besar dan peningkatan pada kamera. 

    Sementara itu, iPhone 17 Pro dan Pro Max akan hadir dengan desain belakang baru dan modul kamera lebih besar, sehingga fitur fotografi semakin menjadi nilai jual utama. Adapun iPhone 17 versi tipis disebut-sebut sebagai inovasi desain terbaru Apple setelah bertahun-tahun. 

    Perangkat ini akan lebih ramping sekitar 2 milimeter dari model iPhone yang ada saat ini. Meski demikian, varian tipis ini diperkirakan memiliki kompromi, seperti daya tahan baterai yang lebih singkat dan hanya dibekali satu kamera belakang.

    Peluncuran iPhone 17 akan menjadi pembuka bagi rangkaian produk baru Apple pada tahun ini. Di antaranya, Vision Pro generasi baru dengan prosesor lebih cepat, iPad Pro dengan chip M5 serta kamera depan tambahan, HomePod mini, hingga perangkat Apple TV terbaru.

    Untuk tahun depan, Apple berencana menghadirkan MacBook Pro generasi baru, iPhone 17e sebagai varian entry-level, serta aksesori Mac termasuk monitor eksternal. Salah satu produk besar yang ditunggu adalah smart speaker dengan layar, yang dijadwalkan meluncur pada paruh pertama 2026.

    Lebih jauh lagi, pengumuman September ini akan mengawali pembaruan besar iPhone dalam tiga tahun ke depan. Pada 2026, Apple akan memperkenalkan iPhone lipat pertamanya, mengikuti jejak Samsung dan Google. 

    Lalu pada 2027, perusahaan menyiapkan iPhone dengan desain kaca melengkung untuk menandai 20 tahun perjalanan iPhone sebagai produk andalan Apple.

  • iPhone 17 Resmi Rilis 9 September 2025, Cek Bocoran Harganya

    iPhone 17 Resmi Rilis 9 September 2025, Cek Bocoran Harganya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple akhirnya merilis undangan untuk peluncuran produk teranyarnya pada 9 September 2025. Berdasarkan rumor yang beredar, Apple diprediksi akan meluncurkan seri iPhone 17 terbaru, Apple Watch Seri 11, Apple Watch Ultra 2, Apple Watch SE 3, dan perangkat-perangkat lain.

    ‘Apple Event’ akan diselenggarakan di Steve Jobs Theatre, di markas besar Apple di Cupertino, pada pukul 10.00 pagi waktu California atau 00.00 WIB. Siaran langsungnya bakal tersedia di channel YouTube resmi Apple.

    Dikutip dari Reuters, Rabu (27/8/2025), peluncuran ini akan diawasi secara ketat oleh para investor yang khawatir Apple terus-menerus kehilangan pangsa pasarnya terhadap para pesaing yang bergerak lebih cepat dalam penerapan teknologi AI.

    Informasi yang tersebar luas menyebutkan Apple juga akan meluncurkan versi iPhone terbarunya yang lebih ramping, kemungkinan bermerek iPhone Air, mengikuti jejak lini iPad Air dan MacBook Air.

    Selain itu, Apple juga digadang-gadang akan memamerkan iPad Pro yang ditingkatkan, serta headset Vision Pro versi yang lebih cepat, menurut laporan Bloomberg News baru-baru ini.

    Di bawah tekanan pemerintahan Trump, Apple telah meningkatkan investasinya di AS menjadi US$600 miliar selama empat tahun ke depan, menciptakan lapangan kerja, dan memindahkan sebagian pekerjaan ke kampung halamannya dengan harapan dapat menghindari potensi tarif masuk tambahan.

    Apple menghadapi tekanan dari tarif yang dikenakan pada impor AS dari negara-negara termasuk pusat produksinya, China dan India.

    Beberapa saat lalu, bocoran soal harga seri iPhone 17 sudah ramai berseliweran di internet. Analis Jefferies Edison Lee memperkirakan harga untuk iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max akan naik sebanyak US$50 (Rp 817 ribu).

    Sementara model dasar tidak mengalami perubahan harga. Tidak diketahui pula berapa harga model baru iPhone 17 Air. Berikut bocoran harga seri iPhone 17, dikutip dari 9to5Mac beberapa saat lalu:

    iPhone 17: mulai US$799 (Rp 13 juta)

    iPhone 17 Pro: mulai US$1.049 (Rp 17,1 juta)

    iPhone 17 Pro Max: mulai US$1.249 (Rp 20,4 juta)

    iPhone 17 Air: tidak diketahui.

    Berbagai bocoran ini belum bisa dikonfirmasi 100% hingga seri iPhone 17 benar-benar dirilis resmi. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Remaja Laki-laki di California Tewas Gantung Diri, Ortu Salahkan ChatGPT

    Remaja Laki-laki di California Tewas Gantung Diri, Ortu Salahkan ChatGPT

    Jakarta

    Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

    Seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun di California meninggal dunia karena gantung diri. Orang tua remaja tersebut kini mengajukan gugatan terhadap OpenAI lantaran chatbot ChatGPT milik perusahaan tersebut memberikan instruksi bunuh diri yang terperinci kepada putra mereka.

    Dilansir AFP, Rabu (27/8/2025), orang tua korban, Matthew dan Maria Raine, berargumen dalam gugatan yang diajukan pada hari Senin (25/8) lalu waktu setempat, di pengadilan negara bagian California, bahwa ChatGPT menjalin hubungan intim dengan putra mereka selama beberapa bulan pada tahun 2024 dan 2025 sebelum yang bersangkutan bunuh diri.

    Gugatan tersebut menuduh bahwa, dalam percakapan terakhir mereka pada 11 April 2025 lalu, ChatGPT membantu korban mencuri vodka dari orang tuanya dan memberikan analisis teknis tentang tali yang ia ikat, yang mengonfirmasi bahwa tali tersebut “berpotensi dapat menggantung manusia.”

    Remaja itu pun ditemukan tewas beberapa jam kemudian dengan metode yang sama. Gugatan tersebut menyebutkan OpenAI dan CEO Sam Altman sebagai tergugat.

    “Tragedi ini bukanlah sebuah gangguan atau kasus tak terduga,” demikian bunyi gugatan tersebut.

    “ChatGPT berfungsi persis seperti yang dirancang: untuk terus mendorong dan memvalidasi apa pun yang diungkapkan Adam, termasuk pikirannya yang paling berbahaya dan merusak diri sendiri, dengan cara yang terasa sangat pribadi,” tambahnya.

    Menurut gugatan tersebut, korban mulai menggunakan ChatGPT sebagai bantuan mengerjakan PR, tetapi secara bertahap mengembangkan apa yang digambarkan orang tuanya sebagai ketergantungan yang tidak sehat. Gugatan tersebut mencakup kutipan percakapan di mana ChatGPT diduga mengatakan kepada korban “kamu tidak berutang keselamatan kepada siapa pun” dan menawarkan bantuan untuk menulis surat bunuh dirinya.

    Keluarga Raine menuntut ganti rugi yang tidak ditentukan dan meminta pengadilan untuk memerintahkan langkah-langkah keamanan termasuk penghentian otomatis setiap percakapan yang melibatkan tindakan menyakiti diri sendiri dan kontrol orang tua untuk pengguna di bawah umur. Kedua orang tua tersebut diwakili oleh firma hukum Chicago, Edelson PC, dan Tech Justice Law Project.

    Membuat perusahaan AI menganggap serius keamanan “hanya datang melalui tekanan eksternal, dan tekanan eksternal itu berupa PR yang buruk, ancaman legislasi, dan ancaman litigasi,” ujar Meetali Jain, presiden Tech Justice Law Project, kepada AFP.

    Menanggapi kasus yang melibatkan ChatGPT, Common Sense Media, sebuah organisasi nirlaba terkemuka Amerika yang mengulas dan memberikan peringkat untuk media dan teknologi, mengatakan bahwa tragedi Raines menegaskan bahwa “penggunaan AI untuk pendamping, termasuk penggunaan chatbot serbaguna seperti ChatGPT untuk saran kesehatan mental, sangat berisiko bagi remaja.”

    “Jika sebuah platform AI menjadi ‘pelatih bunuh diri’ bagi remaja yang rentan, itu seharusnya menjadi ajakan untuk bertindak bagi kita semua,” kata kelompok tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (maa/maa)

  • Lumba-lumba Terekam Melahap 8 Ular Berbisa, Ilmuwan Bingung Penyebabnya

    Lumba-lumba Terekam Melahap 8 Ular Berbisa, Ilmuwan Bingung Penyebabnya

    Jakarta

    Seekor lumba-lumba yang dilatih oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, tertangkap kamera memburu dan melahap delapan ular laut berbisa dalam satu hari. Ini adalah pertama kalinya ilmuwan mendokumentasikan perilaku tersebut.

    Para peneliti di National Marine Mammal Foundation di San Diego, California, memasang kamera GoPro pada sepasang lumba-lumba hidung botol, yang telah dilatih untuk menemukan ranjau dengan sonar mereka. Pada saat direkam, para lumba-lumba sedang tidak ‘bertugas’. Para ilmuwan ingin melihat keahlian mereka berburu ikan.

    Namun, salah satu lumba-lumba memilih makanan yang lebih tidak lazim. Kamera merekamnya memangsa delapan ular laut perut kuning. Sebelum penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE pada Agustus 2022 ini, tidak ada dokumentasi lumba-lumba memakan ular laut. Biasanya mereka hanya bermain-main dengan ular dan melepaskannya. Menelan ular berbisa bisa berbahaya.

    Dalam salah satu video di bawah ini, tampak lumba-lumba menangkap seekor ular dan berenang bersamanya sebentar, menggoyangkan kepalanya berulang kali untuk menelan mangsanya. Kemudian, menurut penelitian tersebut, ia mengeluarkan suara melengking yang diartikan sebagai ‘jeritan kemenangan’. Ular laut itu cuma kelihatan sepersekian detik sebelum lumba-lumba menyambarnya.

    “Lumba-lumba itu menghisapnya dengan sedikit sentakan kepala saat ekor ular yang terkulai menghilang dan lumba-lumba itu menjerit panjang,” tulis para penulis studi tersebut, seperti dikutip dari Business Insider.

    Awalnya para peneliti tidak memercayai mata mereka. Mereka mencari ikan lain yang mungkin terlihat seperti ular laut di kamera, tetapi mereka tidak menemukan penjelasan lain.

    “Saya pernah membaca bahwa vertebrata besar lainnya jarang memangsa ular laut perut kuning. Ada laporan anjing laut macan tutul memakan dan kemudian memuntahkannya. Ular ini memang berpotensi menyebabkan neurotoksisitas setelah tertelan dan bisanya dianggap cukup berbahaya,” ujar Dr. Barb Linnehan, direktur kedokteran di National Marine Mammal Foundation.

    Lumba-lumba itu tidak menunjukkan tanda-tanda sakit setelah memakan ular laut, lapor para peneliti. Mereka tidak yakin mengapa ia mengejar mangsa yang begitu berisiko, tetapi mereka menduga hal itu murni karena ketidaktahuan, karena ia lahir di penangkaran.

    “Mungkin kurangnya pengalaman lumba-lumba dalam mencari makan bersama kelompok lumba-lumba di alam liar menyebabkan mereka mengonsumsi mangsa yang tidak lazim ini,” tulis para penulis studi.

    Semua ular yang terekam kamera berukuran cukup kecil, dan para peneliti menduga mereka adalah bayi ular yang baru lahir. Lumba-lumba itu memang mencoba menangkap seekor ular yang lebih besar, tetapi ular itu berhasil lolos.

    “Mungkin karena ular yang tertelan diperkirakan masih muda, jumlah bisa yang terkandung di dalamnya lebih sedikit,” kata Linnehan.

    Penelitian ini dipimpin oleh Sam Ridgway , seorang ilmuwan mamalia laut terkemuka yang mendapat julukan ‘Dokter Lumba-lumba’ dan ‘bapak kedokteran mamalia laut’, sebelum ia meninggal pada 2022.

    (rns/afr)

  • Ribut dengan Demokrat, Trump Ancam Kerahkan Lebih Banyak Garda Nasional

    Ribut dengan Demokrat, Trump Ancam Kerahkan Lebih Banyak Garda Nasional

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terlibat perselisihan dengan para politikus Partai Demokrat terkait langkahnya mengerahkan tentara Garda Nasional AS ke jalanan Washington DC.

    Trump mengancam akan mengerahkan lebih banyak tentara Garda Nasional AS ke kota-kota yang menjadi basis kuat Partai Demokrat, termasuk Baltimore di negara bagian Maryland. Pengerahan ini menjadi bagian dari upaya memperluas penindakan keras Trump terhadap kejahatan dan pelanggaran imigrasi di AS.

    Dalam omelan terbaru via media sosial, seperti dilansir AFP, Senin (25/8/2025), Trump membahas soal kota yang “tidak terkendali dan marak kejahatan”, setelah para pemimpin negara bagian AS dari Partai Demokrat, termasuk Gubernur Maryland Wes Moore, mengecam dirinya.

    Bulan ini, Trump mengerahkan personel Garda Nasional AS ke jalanan Washington DC untuk berpatroli. Trump menyebut langkah ini, yang menuai kritikan luas, sebagai pengambilalihan federal atas kepolisian di ibu kota AS tersebut.

    Pada Minggu (24/8) waktu setempat, para personel Garda Nasional AS di Washington DC mulai menenteng senjata api dalam patroli mereka. Sebelumnya, senjata mereka tersedia jika diperlukan, tetapi disimpan di gudang senjata.

    Pada Juni lalu, Trump secara kontroversial memerintahkan pengerahan hampir 5.000 tentara militer AS ke Los Angeles, yang diklaim untuk meredam unjuk rasa terhadap penindakan imigrasi. Perintah Trump itu ditentang keras oleh Gubernur California Gavin Newsom, yang secara luas dipandang sebagai capres potensial untuk Partai Demokrat.

    “Jika Wes Moore membutuhkan bantuan, seperti yang dilakukan Gavin Newscum (Trump menggunakan nama panggilan yang merendahkan untuk Newsom-red) di LA (Los Angeles), saya akan mengirimkan ‘pasukan’, yang sedang dilakukan di dekatnya di DC, dan dengan cepat memberantas kejahatan,” kata Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social.

    Perseteruan Trump dan Moore meningkat drastis pekan lalu, ketika sang Gubernur Maryland menyerang usulan provokatif Trump untuk mengerahkan pasukan di Maryland. Trump membalasnya dengan menyebut Moore “tidak menyenangkan” dan mengancam akan mencabut dana federal.

    Tentara Garda Nasional AS berjaga di National Mall, Washington DC Foto: Reuters

    Moore mengatakan kepada CNN bahwa dirinya telah mengundang Trump untuk menyusuri jalanan kota Baltimore bersamanya agar dia dapat menangkal “ketidaktahuan ini, kiasan-kiasan ini, dan taktik menakut-nakuti ala tahun 1980-an” yang digunakan sang Presiden AS.

    Trump sendiri mengatakan “lebih memilih untuk memberantas bencana kejahatan sebelum saya pergi ke sana untuk ‘berjalan-jalan’”. Dia juga menyinggung soal rekam jejak Moore yang disebutnya “sangat buruk” dalam penindakan kriminal.

    Namun Moore menyebut angka pembunuhan di Maryland menurun 20 persen sejak dirinya menjabat.

    Lihat Video ‘Trump Sesumbar: Jika Tak Ada Saya, Semua Sandera Gaza Sudah Mati’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Apple Gugat Oppo dan Eks Karyawannya atas Dugaan Pencurian Data

    Apple Gugat Oppo dan Eks Karyawannya atas Dugaan Pencurian Data

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple Inc. menggugat produsen smartphone asal China, Oppo, atas dugaan merekrut paksa salah satu insinyur senior Apple Watch dan mendorong pencurian rahasia dagang untuk kepentingan pengembangan perangkat wearable pesaing.

    Dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan federal di San Jose, California, Apple menuduh Chen Shi, arsitek sistem sensor di tim Apple Watch, secara diam-diam mengakses dokumen rahasia terkait teknologi pendeteksi kesehatan milik Apple sebelum meninggalkan perusahaan pada Juni lalu.

    “Tanpa memberi tahu bahwa dirinya akan bekerja untuk kompetitor langsung, Dr. Shi mengatur dan menghadiri puluhan pertemuan pribadi dengan anggota tim teknis Apple Watch untuk menggali informasi riset yang sedang berjalan,” tulis Apple dalam dokumen gugatan dikutip dari Bloomberg pada Sabtu (23/8/2025).

    Lebih lanjut, Apple menyebut bahwa hanya tiga hari sebelum mengundurkan diri, tepatnya pada malam hari, Shi mengunduh 63 dokumen dari folder Box yang dilindungi, lalu mentransfernya ke USB satu hari sebelum resmi keluar dari perusahaan.

    Apple menyatakan Shi telah melanggar perjanjian kerahasiaan serta perjanjian kekayaan intelektual, dan bahwa Oppo mengetahui serta mendukung tindakannya tersebut.

    Dalam dokumen gugatan, Apple menyebut bahwa Shi menipu rekan-rekannya di Cupertino dengan mengatakan bahwa dia kembali ke China untuk merawat orang tuanya yang sudah lanjut usia. Namun, nyatanya dia bergabung dengan pusat riset Oppo di Silicon Valley yang beroperasi di bawah nama Oppo dan InnoPeak.

    Apple juga mengungkapkan bukti komunikasi antara Shi dan salah satu eksekutif Oppo yang menjabat sebagai wakil presiden bidang kesehatan. Dalam pesan berbahasa Mandarin yang dikirim sebelum Shi meninggalkan Apple, dia menyebut tengah mengulas berbagai materi internal dan melakukan banyak pertemuan 1:1 untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi.

    Eksekutif tersebut merespons dengan kata “baik” dan emoji “OK”, sebagaimana tercantum dalam gugatan.

    Apple menegaskan bahwa membiarkan tindakan Shi dan Oppo tanpa konsekuensi hukum akan merusak komitmen perusahaan terhadap inovasi dan investasi besar dalam pengembangan teknologi mutakhir seperti Apple Watch. Perusahaan juga menilai tindakan ini memberikan keuntungan tidak adil bagi pesaing dan berpotensi menghancurkan nilai rahasia dagangnya.

    Oppo Tahu Gugatan Apple

    Oppo, yang secara resmi dikenal sebagai Guangdong Oppo Mobile Telecommunications Corp., menyatakan telah mengetahui gugatan tersebut dan telah meninjau tuduhan yang diajukan Apple.

    “Kami tidak menemukan bukti adanya keterkaitan antara tuduhan tersebut dengan perilaku karyawan kami selama bekerja di Oppo,” ujar perwakilan perusahaan melalui pesan di WeChat.

    Perwakilan Oppo menyebut, pihaknya menghormati rahasia dagang semua perusahaan, termasuk Apple, dan tidak pernah menyalahgunakan rahasia dagang milik Apple. Oppo juga menegaskan akan kooperatif dalam proses hukum dan yakin bahwa proses pengadilan yang adil akan mengungkap fakta sebenarnya.

    Sementara itu, Apple dan Shi belum memberikan tanggapan resmi atas gugatan ini. Profil LinkedIn yang diyakini milik Shi mencantumkan bahwa ia bekerja di Apple sejak 2020.

    Adapun kasus ini terdaftar dengan nomor Apple Inc. v. Chen Shi, Guangdong Oppo Mobile Telecommunications Corp Ltd., dan InnoPeak Technology Inc., 5:25-cv-7105 di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Utara California, San Jose.

  • Dulu Perang, Elon Musk Sekarang Ajak Zuckerberg Satukan Kekuatan

    Dulu Perang, Elon Musk Sekarang Ajak Zuckerberg Satukan Kekuatan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk ternyata sempat mengajak CEO Meta Mark Zuckerberg untuk bergabung dalam rencana akuisisi OpenAI, pengembang ChatGPT. Musk disebut mencari dukungan dana senilai US$97,4 miliar (sekitar Rp1.500 triliun) pada awal 2025.

    Informasi ini terungkap dalam dokumen pengadilan yang dirilis Kamis (21/8). Dokumen tersebut merupakan bagian dari perkara hukum antara Musk dan OpenAI yang diajukan tahun lalu.

    Kasus ini tengah bergulir di pengadilan federal California Utara, dan hakim baru-baru ini memutuskan bahwa OpenAI dapat melanjutkan gugatan balik terhadap Musk, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (22/8/2025).

    Musk diketahui ikut mendirikan OpenAI sebagai organisasi nirlaba bersama Sam Altman pada 2015. Namun, hubungan keduanya memburuk setelah OpenAI berkembang menjadi perusahaan AI komersial dengan dukungan miliaran dolar dari Microsoft. Musk disebut kecewa karena Altman mengarahkan OpenAI menjadi entitas profit.

    Pada Februari 2025, Musk melayangkan proposal akuisisi OpenAI melalui xAI, perusahaan AI yang ia dirikan pada 2023 sebagai pesaing langsung. Dalam upaya itu, Musk menghubungi Zuckerberg dengan menyertakan letter of intent (LOI) untuk menanyakan kemungkinan pendanaan atau investasi.

    Namun, dokumen pengadilan menyebutkan bahwa Zuckerberg maupun Meta tidak pernah menandatangani LOI tersebut.

    Seiring berjalannya kasus, OpenAI menuduh Musk dan xAI melakukan “penawaran palsu” yang merugikan bisnis perusahaan, serta menuding Musk melakukan “pelecehan” melalui gugatan hukum, media sosial, dan pemberitaan media.

    Sementara itu, Meta yang diminta menyerahkan dokumen komunikasi dengan Musk menyatakan keberatan. Meta menilai permintaan OpenAI terlalu membebani, dan seharusnya komunikasi terkait dapat diperoleh langsung dari Musk maupun xAI.

    Juru bicara Meta menolak berkomentar. Sementara itu, pengacara Musk, Marc Toberoff, tidak menanggapi permintaan komentar.

    Adapun Meta sendiri diketahui sedang gencar mengembangkan teknologi AI. Perusahaan induk Facebook itu disebut menawarkan paket kompensasi lebih dari US$100 juta untuk peneliti AI papan atas serta berupaya merekrut karyawan OpenAI.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Tiba-tiba Setop Terbitkan Visa Pengemudi Truk Usai Kecelakaan Maut

    AS Tiba-tiba Setop Terbitkan Visa Pengemudi Truk Usai Kecelakaan Maut

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat tiba-tiba menghentikan penerbitan visa bagi para pengemudi truk asing. Hal ini diumumkan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada hari Kamis (21/8) waktu setempat, setelah sebuah kecelakaan maut memicu kemarahan di basis pendukung Presiden Donald Trump.

    “Efektif segera, kami menghentikan semua penerbitan visa kerja bagi pengemudi truk komersial,” tulis Rubio di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Jumat (22/8/2025).

    “Meningkatnya jumlah pengemudi asing yang mengoperasikan truk gandeng besar di jalan raya AS membahayakan nyawa warga Amerika dan melemahkan mata pencaharian para pengemudi truk Amerika,” tulisnya.

    Tindakan Rubio diambil setelah seorang pengemudi truk didakwa menewaskan tiga orang di jalan raya di Florida saat melakukan putar balik ilegal.

    Harjinder Singh, yang berasal dari India, diduga memasuki Amerika Serikat secara ilegal dari Meksiko dan gagal dalam ujian bahasa Inggris setelah kecelakaan itu, menurut pejabat federal.

    Kasus ini telah menarik perhatian media yang luas dan telah diangkat secara menonjol oleh para pejabat di Florida, yang dikendalikan oleh Partai Republik. Wakil gubernur Florida bahkan terbang ke California untuk mengekstradisi Singh secara pribadi bersama agen imigrasi pada hari Kamis (21/8) waktu setempat.

    Pemerintahan Presiden Donald Trump menuduh Gubernur California Gavin Newsom bertanggung jawab karena negara bagian tersebut mengeluarkan lisensi kepada Singh.

    Kantor Newsom menanggapi bahwa pemerintah federal di bawah Trump telah mengeluarkan izin kerja kepada Singh, dan bahwa California bekerja sama dalam mengekstradisinya.

    Para pengemudi truk di Amerika Serikat diwajibkan lulus ujian lisensi komersial, yang telah lama mencakup penilaian kemahiran berbahasa Inggris mereka dalam hal-hal dasar seperti rambu-rambu jalan.

    Untuk memenuhi permintaan, jumlah pengemudi truk asing di Amerika Serikat meningkat lebih dari dua kali lipat antara tahun 2000 dan 2021 menjadi 720.000 orang, menurut statistik federal.

    Lebih dari separuh pengemudi warga negara asing itu berasal dari Amerika Latin, dengan jumlah yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir berasal dari India dan negara-negara Eropa Timur, terutama Ukraina.

    Lihat juga Video ‘Saksi Bisu Kecelakaan Maut Diogo Jota’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)