kab/kota: California

  • Kebakaran Hebat Kilang Minyak Raksasa Chevron California, Tak Ada Korban Luka – Page 3

    Kebakaran Hebat Kilang Minyak Raksasa Chevron California, Tak Ada Korban Luka – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kebakaran besar terjadi di salah satu kilang minyak terbesar di Pantai Barat Amerika Serikat (AS), milik Chevron di El Segundo, California, pada Kamis malam. Insiden tersebut terjadi menyusul adanya laporan ledakan di lokasi tersebut.

    Kebakaran berpusat di unit produksi bahan bakar jet kilang tersebut. Pihak Chevron menyatakan pada hari Jumat bahwa tim pemadam kebakaran dan layanan darurat perusahaan segera bergerak cepat merespons situasi.

    Tidak ada korban luka yang dilaporkan dari insiden tersebut.

    “Semua personel dan kontraktor kilang telah ditemukan dan tidak ada korban luka,” kata Chevron dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC, Jumat (2/10/2025).

    Meskipun demikian, penyebab pasti dari kebakaran dan ledakan tersebut belum diketahui.

    Pihak perusahaan juga memastikan bahwa insiden ini tidak memerlukan evakuasi bagi penduduk setempat.

    Selain itu, sistem pemantauan fasilitas tidak mendeteksi adanya pelanggaran batas keamanan atau bahaya di sekitar area kilang.

  • Gempar Kebakaran Kilang Minyak di California, Penyebabnya Misterius

    Gempar Kebakaran Kilang Minyak di California, Penyebabnya Misterius

    California

    Kepulan asap menjulang tinggi di atas kilang minyak Chevron yang terbakar di wilayah California bagian selatan, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (2/10) waktu setempat. Upaya pemadaman masih berlangsung dengan para petugas pemadam berhasil mengendalikan api di salah satu area.

    Kebakaran kilang minyak itu, seperti dilansir AFP, Jumat (3/10/2025), terjadi di area El Segundo. yang merupakan area pinggiran pantai yang berjarak beberapa kilometer dari Bandara Internasional Los Angeles. Ledakan dilaporkan terjadi sebelum kebakaran dilaporkan.

    Sejumlah rekaman video yang dibagikan secara online via media sosial oleh warga setempat menunjukkan bola api berukuran besar berkobar di area kilang minyak setempat, dengan suara gemuruh yang keras dan berkelanjutan terdengar.

    Wali Kota El Segundo, Chris Pimentel, mengatakan bahwa otoritas setempat belum menerima laporan korban luka akibat kebakaran tersebut.

    Penyebab kebakaran tersebut, menurut Pimentel, masih belum diketahui jelas.

    Pejabat pengawas Los Angeles County, Holly Mitchell, mengatakan bahwa para petugas pemadam kebakaran telah berhasil mengendalikan api di satu area kilang minyak tersebut. Dia menambahkan bahwa warga sekitar tidak perlu mengungsi.

    “Api telah dikendalikan dan tidak ada alasan untuk khawatir bagi area El Segundo atau area sekitarnya,” kata Mitchell.

    Sementara Gubernur California, Gavin Newsom, menurut pernyataan kantor persnya, “telah diberi pengarahan mengenai insiden di kilang Chevron di El Segundo di Los Angeles County”.

    “Kantor kami berkoordinasi secara langsung dengan instansi lokal dan negara bagian untuk melindungi masyarakat sekitar dan memastikan keselamatan publik,” sebut kantor Newsom.

    Laporan surat kabar Los Angeles Times menyebut kobaran api mereda secara signifikan sekitar satu jam setelah ledakan pertama dilaporkan pada pukul 04.30 GMT. Namun kobaran api dan kepulan asap masih terlihat hingga ke area berjarak beberapa kilometer jauhnya di seberang South Bay.

    Kilang minyak Chevron di El Segundo merupakan yang terbesar di area Pantai Barat AS, yang memproses lebih dari 276.000 barel minyak mentah per hari.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Daftar Terbaru 7 Buronan RI Paling Dicari Interpol Usai Nama Fredy Pratama Hilang

    Daftar Terbaru 7 Buronan RI Paling Dicari Interpol Usai Nama Fredy Pratama Hilang

    Bisnis.com, JAKARTA — Nama buronan gembong kelas internasional Fredy Pratama telah menghilang dalam daftar red notice Interpol.

    Berdasarkan penelusuran Bisnis dalam situs red notice Interpol pada Kamis (2/10/2025) sekitar 10.09 WIB, nama Fredy sudah tidak termasuk dalam buronan asal Indonesia yang ditampilkan di web Interpol.

    Dalam hal ini, Sekretariat National Central Bureau Interpol (Ses NCB Interpol) Brigjen Pol Untung Widyatmoko menjelaskan bahwa dalam daftar buronan yang masuk dalam red notice Interpol itu ada dua macam.

    Secara terperinci, ada buronan berstatus red notice yang ditampilkan untuk publik dan buronan yang hanya ditampilkan untuk aparat penegak hukum saja.

    “Dalam red notice Interpol memang ada dua tipe, satu published for public dan kedua published for law enforcement only,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (1/10/2025).

    Lantas, siapa saja buronan asal Indonesia yang masuk dalam web red notice Interpol hingga Kamis (2/10/2025)?

    1. Evelina Pietruschka 

    Pada Selasa (2/8/2022) Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan dan pemalsuan data pemegang polis asuransi PT Wanaartha Life.

    Salah satu tersangka itu adalah Evelina Pietruschka. Dia sempat menjabat sebagai Presiden Direktur WanaArtha Life sejak 1999, lalu pada 2011 menjadi Presiden Komisaris perusahaan asuransi tersebut.

    Para tersangka dijerat dengan pasal berlapis, seperti tersangka MA dikenakan Pasal 74 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 75, Pasal 78, Pasal 76 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, Pasal 374 KUHP dan 345 tentang TPPU.

    Dalam catatan Bisnis, Whisnu Hermawan selaku Dirtipideksus Bareskrim Polri kala itu mengatakan bahwa pihaknya masih menelusuri keberadaan dan status kewarganegaraan dari maupun Evelina.

    “Untuk status kepindahan kewarganegaraan [Evelina Pietruschka] masih dikoordinasikan kepada pihak yang terkait untuk memastikan status kewarganegaraannya,” kata Whisnu.

    2. Manfred Pietruschka Armin

    Manfred merupakan suami dari Evelina. Dia juga dituduhkan pasal serupa dengan istrinya. Ses NCB Interpol Hubinter Polri Brigjen Untung menyatakan saat ini pihaknya memburu keduanya.

    Interpol mengetahui bahwa Evelina berada di California, sejalan dengan penangkapan Rezanantha Petruschka di kota tersebut.

    Meskipun begitu, menurut Untung sulit untuk menangkap pelaku tindak pidana ekonomi, karena mereka memiliki sumber daya dan kuasa untuk menghindari jerat hukum.

    “Kan namanya pelaku-pelaku tindak pidana ekonomi tidak ada yang kismin, enggak ada yang miskin, semua kaya, semua bisa menyewa lawyer dan di situlah mereka selalu bail, selalu challenge ke kita, supaya Interpol red notice-nya gugur, cabut dengan alasan ini perdata, bukan pidana, dan lain sebagainya. Jadi, masih di California dong si Reza? Mudah-mudahan,” ujar Untung usai konferensi pers penangkapan Adrian Gunadi, Jumat (26/9/2025).

    3. Mendomba Randy

    Tidak banyak informasi mengenai Mendomba Randy. Mengacu pada web Interpol, dia terjerat dalam kasus penyelundupan senjata api. Pria kelahiran Filipina berkebangsaan Indonesia ini lahir pada (9/4/1976).

    Dia kini menjadi buronan Indonesia. Adapun, ciri-ciri Mendomba memiliki tinggi hingga 1,7 meter, memiliki rambut dan mata berwarna hitam.

    4. Edo Kurniawan

    Wakil presiden Wirecard Asia untuk pengendalian dan keuangan internasional Edo Kurniawan melarikan diri dari Singapura dan menjadi buronan.

    Edo dan dua bawahannya di Wirecard Asia melakukan persengkongkolan untuk menggelapkan dana perusahaan. Kedua bawahannya itu adalah WNI dan penduduk tetap Singapura, James Aga Wardhana dan mantan kepala keuangan Wirecard Asia, Chai Ai Lim, warga negara Singapura.

    Adapun James telah ditangkap dan dijatuhi hukuman bui bersama koleganya bernama Chai Ai Lim di Singapura. Secara total, Wirecard Asia mencatatkan kerugian senilai 123.070 dolar Singapura.

    5. Richard Jude Daschbach

    Dikutip justice.gov, Richard Jude Daschbach, mantan pendeta yang dituduh melakukan hubungan seksual terlarang dengan korban di bawah umur di Timor Leste setidaknya sejak 2013.

    Menurut dokumen pengadilan, Daschbach mengoperasikan “rumah penampungan” untuk anak-anak di Timor Leste. Para korban mengungkapkan bahwa Daschbach melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak yang tinggal di rumah penampungan.

    Kemudian, Daschbach dipecat oleh gereja Katolik setelah beberapa korban mengungkapkan pelecehan tersebut kepada gereja. Daschbach saat ini menghadapi dakwaan terkait eksploitasi seksual anak di Timor Leste.

    Selain itu, pada 2019, dewan juri di Distrik Utara California mengembalikan dakwaan terhadap Daschbach atas penipuan yang berhubungan dengan dugaan penggelapan dana untuk rumah penampungan.

    Pria berkebangsaan Amerika-Indonesia ini tengah dicari oleh Amerika Serikat.

    6. Nugroho Sofyan Iskandar Nugroho

    Dalam situs interpol, Sofyan dicari karena dituduh melakukan pencabulan terhadap anak di bawah 14 tahun. Pria kelahiran Semarang (4/4/1968) itu, kini menjadi buronan Amerika Serikat.

    Adapun, ciri khusus yang dimiliki Sofyan adalah memiliki tahi lalat di pipi kanannya, tinggi badan 1,7 meter warna mata coklat dan rambut hitam.

    7. Djatmiko Febri Irwansyah

    Seperti halnya Mendomba, tidak banyak juga informasi dari Djatmiko. Bahkan, tempat kelahiran Djatmiko tidak tercantum dalam situs Interpol.

    Meskipun begitu, pria kelahiran 1982 menjadi buronan karena diduga membunuh seorang warga Singapura Dexmon Chua Yizhi pada 2014. Dengan begitu kini dia menjadi buronan warga Singapura.

  • Temuan Awal KLH soal Cengkeh RI yang Terkontaminasi Radioaktif Cs-137

    Temuan Awal KLH soal Cengkeh RI yang Terkontaminasi Radioaktif Cs-137

    Jakarta

    Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyebut temuan sementara dari pemeriksaan perusahaan ekspor cengkeh yang diduga tercemar radioaktif Cesium-137 (Cs-137) menunjukkan lokasi tersebut memiliki tingkat radiasi yang normal. Cengkeh yang diduga tercemar zat radioaktif Cesium-137 tersebut masih dalam proses pengembalian ke Indonesia.

    “Barang re-impor belum datang. Jadi kita cek di perusahaannya. Di perusahaan ini kok angkanya beda dengan Cikande, kalau di Cikande kan sampai ketemu angka 1.000 mikrosievert per jam. Itu di sana rata-rata 0,07, 0,04. Itu nilai paparannya dari kondisi background alam,” jelasnya dikutip dari ANTARA.

    Hasil sementara itu didapat dari kunjungan yang dilakukan dari tim gabungan. Selain KLH terdapat pula petugas dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Tim Gegana Polri.

    Meski hasil pemeriksaan tim memperlihatkan tingkat radiasi yang normal, Hanif mengatakan akan tetap melakukan peninjauan langsung untuk memastikan kondisinya.

    Sebelumnya, FDA melaporkan temuan dugaan cemaran radioaktif Cesium-137 pada produk cengkeh asal Indonesia yang diekspor oleh PT NJS. Sebagai respons, FDA kemudian memblokir seluruh ekspor rempah dari perusahaan tersebut ke AS.

    Dikutip dari laman US Food and Drug Administration (FDA), pihaknya memblokir impor semua rempah-rempah dari PT NJS di Indonesia setelah inspektur federal mendeteksi Cesium-137 dalam kiriman cengkeh yang dikirim ke California.

    Penemuan ini menyusul peringatan impor yang diberlakukan pada Agustus terhadap perusahaan PT Bahari Makmuri Sejati (BMS foods), yang mengirimkan jutaan kilogram udang ke AS setiap tahun.

    Saat ini, masih belum jelas apakah ada sumber kontaminasi yang sama untuk udang dan rempah-rempah tersebut. FDA dan CBP mengatakan penyelidikan mereka terus berlanjut, terutama karena kedua fasilitas pengolahan tersebut berjarak sekitar 800 kilometer di Indonesia.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Apa Itu Cesium-137? Ditemukan FDA di Udang dan Cengkeh Asal Indonesia

    Apa Itu Cesium-137? Ditemukan FDA di Udang dan Cengkeh Asal Indonesia

    Jakarta

    Food and Drug Administration (FDA) atau badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat baru-baru ini memblokir impor semua rempah-rempah dari PT Natural Java Spice minggu lalu. Ini dilakukan setelah mendeteksi adanya zat Cesium-137 dalam pengiriman cengkeh ke California.

    Apa Itu Cesium-137?

    Cesium merupakan unsur kimia golongan logam alkali yang pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Jerman Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff pada 1860. Dikutip dari laman Britannica, Cesium berasal dari bahasa Latin ‘caesius’ yang berarti ‘biru langit’, karena garis spektrum biru yang unik saat unsur tersebut diamati secara stetoskopi.

    Dalam bentuk alaminya, Cesium adalah logam berwarna perak keemasan, sangat reaktif, dan meleleh pada suhu hanya 28,4 derajat Celsius, yang hampir setara dengan suhu ruangan. Tetapi, dalam temuan di udang, cengkeh, dan di daerah Cikande, Banten, bukan cesium stabil, melainkan radioaktif seperti Cesium-137.

    Cesium-137 adalah isotop radioaktif yang dihasilkan sebagai produk sampingan dari reaksi nuklir, termasuk bom nuklir, pengujian, operasi reaktor, dan kecelakaan. Isotop ini memancarkan radiasi beta dan gamma, dan digunakan dalam pengobatan medis serta alat ukur industri.

    Cesium tersebar luas di seluruh dunia, dengan jumlah jejak yang ditemukan di lingkungan, termasuk tanah, makanan, dan udara. Tetapi, bisa berbahaya jika tertelan karena menumpuk di jaringan lunak.

    Apa Saja Risiko dari Paparan Cesium-137?

    “Tidak ada makanan yang memicu peringatan atau hasil tes positif yang telah dirilis untuk dijual di AS,” kata pejabat FDA, dikutip dari Independent UK.

    “Namun, ratusan ribu kemasan udang beku impor yang dijual di Kroger dan toko kelontong lainnya di seluruh AS ditarik karena mungkin diproduksi dalam kondisi yang memungkinkan kontaminasi,” sambung badan tersebut.

    Meskipun risikonya tampak kecil, makanan tersebut dapat menimbulkan potensi masalah kesehatan. Terutama bagi orang yang terpapar Cesium-137 tingkat rendah dalam jangka panjang.

    Tingkat kontaminasi yang terdeteksi jauh di bawah tingkat yang dapat memicu perlunya perlindungan kesehatan. Tetapi, paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu.

    Selain itu, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama juga menyoroti dampak dari paparan radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Dampak buruk dari paparan jangka panjang dan berulang dari Cs-137 mungkin akan meningkatkan risiko terjadinya kanker melalui mekanisme kerusakan DNA dalam sel hidup tubuh manusia.

    “Dalam hal ini, perlu disampaikan bahwa memang masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam untuk mengetahui kejelasan dampak yang mungkin terjadi,” terang Prof Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (2/10/2025).

    Apa yang Ditemukan FDA?

    Petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mendeteksi cesium 137 dalam kontainer pengiriman udang yang dikirim oleh PT Bahari Makmuri Sejati ke beberapa pelabuhan AS.

    Petugas CBP melaporkan potensi kontaminasi tersebut pada FDA, yang kemudian menguji sampel udang dan mendeteksi Cesium-137 dalam satu sampel udang yang dilapisi tepung roti. FDA kembali mendeteksi paparan Cesium-137 dalam satu sampel cengkeh yang diekspor oleh PT Natural Java Spice, yang mengirimkan rempah-rempah ke AS dan negara-negara lain.

    Dari Mana Asal Kontaminasi Itu?

    Sampai saat ini, masih belum jelas apakah sumber kontaminasi yang sama pada udang dan rempah-rempah tersebut. Pejabat FDA dan CBP mengatakan penyelidikan mereka masih berlanjut.

    Kedua fasilitas pemrosesan tersebut tampaknya berjarak sekitar 800 kilometer di Indonesia.

    “Besi tua yang terkontaminasi atau logam cair di lokasi industri dekat pabrik pengolahan udang di Indonesia kemungkinan merupakan sumber bahan radioaktif,” menurut Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

    Sejauh ini, Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Murti Utami memastikan seluruh pasien yang tercemar zat radioaktif cesium-137 (Cs-137) diarahkan menjalani perawatan di rumah sakit vertikal.

    “9 orang itu kita kirim ke rumah sakit Fatmawati,” beber dia saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Kamis (2/10/2025).

    Pasien diberi pill prussian blue untuk membantu meluruhkan cemaran zat radioaktif cesium-137, meski belum bisa dipastikan apakah zat tersebut sepenuhnya luruh 100 persen.

    Namun, pihaknya memastikan akan terus memantau kondisi pasien hingga dinyatakan sehat.

    Ia berpesan untuk masyarakat di daerah zona merah segera melakukan pemeriksaan untuk melihat kemungkinan ikut terpapar zat radioaktif serupa. Kini, sudah dipetakan area berdasarkan zonanya.

    “Yang penting mereka pemeriksaan dulu karena kan di area situ (Cikande, Banten) sama Bapeten sudah dipetakan mana area merah kuning hijau,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/kna)

  • Cara Translate Chat WhatsApp Tanpa Buka Google, Baru Diluncurkan

    Cara Translate Chat WhatsApp Tanpa Buka Google, Baru Diluncurkan

    Jakarta

    Ada update dari WhatsApp yang membantu kamu translate chat tanpa harus buka Google. Buat yang sedang traveling atau punya teman tinggal di luar negeri, fitur ini tentunya akan sangat memudahkan kamu memahami percakapan yang ada.

    “Dengan lebih dari 3 miliar pengguna di lebih dari 180 negara, kami selalu berupaya agar pengguna kami tetap terhubung, di mana pun mereka berada di dunia,” jelas WhatsApp.

    “Namun, kami memahami bahwa terkadang bahasa dapat menjadi penghalang untuk menyelesaikan sesuatu atau mengungkapkan perasaan Anda yang sebenarnya. Itulah sebabnya kami sangat antusias menghadirkan terjemahan pesan ke WhatsApp, sehingga Anda dapat berkomunikasi lintas bahasa dengan lebih mudah,” lanjut perusahaan asal California, Amerika Serikat, tersebut.

    Perubahan ini diluncurkan secara bertahap. Setelah tersedia di perangkat, kamu akan mendapati opsi untuk mengganti bahasa dalam pesan hanya dengan menekan layar.

    “Jika Anda melihat pesan dalam bahasa lain, kini Anda cukup menekan lama dan mengetuk ‘Translate’”, tambah WhatsApp.

    Pilih bahasa yang kamu inginkan untuk menerjemahkan pesan, lalu unduh untuk disimpan untuk terjemahan. Fitur ini berlaku untuk obrolan 1:1, grup, dan Channel.

    Pengguna Android juga telah dikonfirmasi dapat mengaktifkan terjemahan otomatis untuk seluruh utas obrolan, sehingga semua pesan masuk selanjutnya dalam percakapan tersebut juga akan diterjemahkan.

    “Kami meluncurkan terjemahan pesan untuk pengguna Android dan iPhone secara bertahap mulai hari ini, dalam beberapa bahasa pilihan untuk memulai dan selanjutnya akan menyusul,” konfirmasi WhatsApp.

    (ask/ask)

  • Video: California Sahkan Undang-Undang Yang Melarang Penyalahgunaan AI

    Video: California Sahkan Undang-Undang Yang Melarang Penyalahgunaan AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gubernur negara bagian California, Gavin Newsom menandatangani undang-undang yang melarang seseorang bisa menyalahgunakan model kecerdasan buatan atau AI untuk aktivitas yang berpotensi menimbulkan bencana seperti membangun senjata biologis atau menutup sistem perbankan.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit di CNBC Indonesia (Kamis, 02/10/2025) berikut ini.

  • Pernyataan FDA soal Dugaan Cengkeh Asal RI Terkontaminasi Radioaktif Cs-137

    Pernyataan FDA soal Dugaan Cengkeh Asal RI Terkontaminasi Radioaktif Cs-137

    Jakarta

    Pada awal Agustus 2025, Food and Drug Administration AS (FDA) mendeteksi radionuklida Cesium-137 (Cs-137) dalam satu sampel udang beku asal Indonesia. Untuk melindungi konsumen, FDA menambahkan PT Bahari Makmur Sejati ke dalam daftar import alert baru terkait kontaminasi kimia.

    Sebagai bagian dari upaya pemeriksaan berkelanjutan, FDA kembali menemukan keberadaan Cs-137 dalam satu sampel cengkeh dari PT Natural Java Spice. Akibatnya, produk rempah dari perusahaan tersebut yang dikirim ke AS juga masuk dalam import alert untuk kontaminasi kimia.

    Produk dari PT Bahari Makmur Sejati maupun PT Natural Java Spice tidak akan diizinkan masuk ke pasar Amerika Serikat sampai kedua perusahaan tersebut dapat memberikan bukti yang memadai kepada FDA bahwa kondisi yang menyebabkan pelanggaran telah diselesaikan.

    Saat ini, tidak ada produk yang terdeteksi positif atau terindikasi mengandung Cs-137 yang masuk ke pasar Amerika Serikat. FDA telah mengidentifikasi bahwa semua produk yang terlibat terkait dengan dua perusahaan asal Indonesia, yaitu PT Bahari Makmur Sejati dan PT Natural Java Spice.

    FDA mendeteksi Cs-137 pada satu pengiriman udang beku impor dari PT Bahari Makmur Sejati, namun produk tersebut tidak masuk ke pasar AS. Tingkat Cs-137 yang ditemukan pada pengiriman yang ditahan tercatat sekitar 68 Bq/kg, masih berada di bawah ambang Derived Intervention Level FDA untuk Cs-137 yaitu 1200 Bq/kg. U

    US Customs & Border Protection (CBP) juga memberi tahu FDA terkait temuan Cs-137 di sebuah kontainer pengiriman di pelabuhan Los Angeles/Long Beach, California. FDA kemudian mengumpulkan sejumlah sampel untuk analisis radionuklida, dan hasilnya mengonfirmasi adanya Cs-137 pada satu sampel cengkeh dengan kadar 732,43 Bq/kg.

    “Perusahaan dengan produk yang terdeteksi mengandung Cs-137 telah dimasukkan ke dalam Import Alert, sehingga produk mereka ditolak masuk ke pasar Amerika Serikat,” demikian kata FDA, dikutip dari laman resminya, Kamis (2/10/2025).

    “Untuk mencegah produk rempah apa pun dari perusahaan ini masuk ke AS sampai mematuhi Undang-Undang FD&C. FDA terus menyelidiki,” kata FDA.

    Selain bekerja sama dengan CBP, FDA juga menggunakan berbagai alat pengawasan, termasuk pemeriksaan dokumen impor dan pengambilan sampel di pelabuhan, untuk mengidentifikasi pengiriman yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan demi memastikan perlindungan konsumen di Amerika Serikat.

    FDA juga menjalin kerja sama dengan otoritas kompeten di Indonesia, yaitu Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM/MFQAA), melalui perjanjian pertukaran informasi resmi antara kedua lembaga.

    Seluruh pengiriman yang terkait telah ditahan di bawah import alert baru. Setiap pengiriman berikutnya dari perusahaan-perusahaan tersebut akan langsung ditahan tanpa pemeriksaan fisik, sehingga mencegah produk masuk ke pasar AS. Untuk dapat kembali mengekspor, perusahaan harus memberikan informasi yang memadai kepada FDA guna menunjukkan bahwa kondisi penyebab pelanggaran telah diperbaiki, sehingga FDA dapat yakin bahwa pengiriman berikutnya akan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Eks Pejabat WHO Beberkan Dampak Paparan Radioaktif Cesium-137 pada Tubuh

    Eks Pejabat WHO Beberkan Dampak Paparan Radioaktif Cesium-137 pada Tubuh

    Jakarta

    US Food and Drug Administration (FDA) atau badan pengawas makanan Amerika Serikat memblokir impor semua rempah-rempah dari PT NJS di Indonesia. Ini dilakukan setelah inspektur federal mendeteksi Cesium-137 dalam kiriman cengkeh yang dikirim ke California.

    Temuan ini menyusul peringatan impor yang diberlakukan pada Agustus terhadap perusahaan PT Bahari Makmuri Sejati (BMS foods), yang mengirimkan jutaan kilogram udang ke AS setiap tahun. Tetapi, masih belum jelas apakah ada sumber kontaminasi yang sama pada udang dan rempah-rempah tersebut.

    Dampak Paparan Radioaktif Cesium-137

    Dari kasus tersebut, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama, sangat menyoroti dampak dari paparan radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

    “Menurut FDA, Cs-137 yang mereka deteksi dalam impor udang beku dari Indonesia ini kadarnya sekitar 68 Bq/kg, jadi masih dibawah ambang mereka yang disebut ‘FDA’s Derived Intervention Level’ untuk Cs-137 yaitu 1200 Bq/kg,” tutur Prof Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis(2/10/2025).

    “Pada dosis Cs-137 yang relatif rendah sekitar 68 Bq/kg maka menurut FDA tidak akan memberikan efek akut,” sambungnya.

    Meski begitu, FDA tetap menganjurkan untuk menghindari makanan yang terpapar Cs-137 dengan dosis rendah yang mungkin saja memiliki dampak bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam waktu yang lama.

    Dampak buruk dari paparan jangka panjang dan berulang dari Cs-137 mungkin akan meningkatkan risiko terjadinya kanker melalui mekanisme kerusakan DNA dalam sel hidup tubuh manusia.

    “Dalam hal ini, perlu disampaikan bahwa memang masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam untuk mengetahui kejelasan dampak yang mungkin terjadi,” terang Prof Tjandra.

    ‘Prof Tjandra mengungkapkan paparan radioaktif Cs-137 dalam dosis tinggi tentu amat jarang terjadi. Hanya mungkin terjadi jika ada kecelakaan bom nuklir atau bom atom.

    “Keadaan yang amat jarang terjadi ini memang akan dapat menyebabkan sindrom radiasi akut atau acute radiation syndrome, dalam bentuk keluhan mual, muntah, diare, perdarahan, bahkan sampai koma, dan mungkin kematian kalau memang paparannya amat tinggi,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

    Cemaran Radioaktif

    12 Konten

    Jejak cemaran radioaktif Cessium 137 (Cs-137) ditemukan di wilayah Cikande, Serang. Risiko paparan serta dampaknya bagi kesehatan, jadi sorotan.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Temuan Awal KLH soal Cengkeh RI yang Terkontaminasi Radioaktif Cs-137

    FDA Temukan Radioaktif Cs-137 di Cengkeh Indonesia, Sumber Kontaminasi dari Mana?

    Jakarta

    Regulator Federal Amerika Serikat (AS) mendeteksi kemungkinan kontaminasi radioaktif pada produk makanan kedua yang dikirim ke AS dari Indonesia. Penemuan terbaru ini terjadi saat penarikan kembali (recall) udang yang berpotensi tercemar terus bertambah.

    Dikutip dari laman US Food and Drug Administration (FDA), pihaknya memblokir impor semua rempah-rempah dari PT NJS di Indonesia setelah inspektur federal mendeteksi Cesium-137 dalam kiriman cengkeh yang dikirim ke California.

    Penemuan ini menyusul peringatan impor yang diberlakukan pada Agustus terhadap perusahaan PT Bahari Makmuri Sejati (BMS foods), yang mengirimkan jutaan kilogram udang ke AS setiap tahun.

    Saat ini, masih belum jelas apakah ada sumber kontaminasi yang sama untuk udang dan rempah-rempah tersebut. FDA dan CBP mengatakan penyelidikan mereka terus berlanjut, terutama karena kedua fasilitas pengolahan tersebut berjarak sekitar 800 kilometer di Indonesia.

    Dugaan sumber kontaminasi

    Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa besi tua atau logam cair yang terkontaminasi di lokasi industri dekat pabrik pengolahan udang di Indonesia kemungkinan merupakan sumber bahan radioaktif. Badan pengawas nuklir di Indonesia menyatakan bahwa mereka mendeteksi isotop radioaktif di lokasi tersebut di luar Jakarta.

    Pakar kedokteran nuklir di Georgia Institute of Technology Steve Biegalski, mengatakan bahwa kontaminasi semacam itu bisa berasal dari daur ulang peralatan medis lama yang mengandung Cesium-137. Selain itu, kontainer transportasi atau metode pengiriman yang terkontaminasi (seperti truk, kapal, atau bahan bersama) juga bisa menjadi sumbernya.

    Kontaminasi jenis ini kemungkinan berasal dari daur ulang peralatan medis lama yang mengandung cesium 137,” kata Steve Biegalski.

    Respons Pemerintah Indonesia

    Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pangan Bara Khrishna Hasibuan mengatakan investigasi akan dilakukan menyusul temuan cemaran radioaktif cs-137 pada produk cengkeh asal Indonesia.

    “Sebetulnya sudah beberapa hari kami menerima laporan dari AS. Ternyata produk cengkeh juga terkontaminasi. Tapi ini masih laporan awal, jadi kami akan telusuri lebih lanjut sumbernya,” ujar dia dikutip dari Antara, Kamis (2/10/2025).

    Ia menambahkan bahwa fokus penanganan sebelumnya masih tertuju pada kasus kontaminasi udang, sehingga lokasi asal cengkeh yang terpapar masih belum diketahui.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

    Cemaran Radioaktif

    12 Konten

    Jejak cemaran radioaktif Cessium 137 (Cs-137) ditemukan di wilayah Cikande, Serang. Risiko paparan serta dampaknya bagi kesehatan, jadi sorotan.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya