kab/kota: Cakung

  • 20 Warga yang Tinggal di Dekat RDF Rorotan Sakit, Begini Kata Dinas LH DKI Jakarta

    20 Warga yang Tinggal di Dekat RDF Rorotan Sakit, Begini Kata Dinas LH DKI Jakarta

    Liputan6.com, Jakarta – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah menindaklanjuti laporan warga Rorotan, Jakarta Utara, yang mengeluhkan gangguan pernapasan hingga 20 anak di RT 18 Cakung Timur jatuh sakit. Hal ini diduga akibat uji coba operasional fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan.

    Menurut Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengirim tim kesehatan untuk memeriksa kondisi warga terdampak.

    “Kami sudah berkoordinasi sejak Senin sore dengan Ibu Kadis Kesehatan. Selasa paginya, tim dari Puskesmas Cakung dan Rorotan langsung turun memberikan pelayanan kepada warga,” kata Asep di Balai Kota, Kamis (6/11/2025).

    Berdasarkan laporan yang diterimanya, terdapat sekitar 20 warga yang mengeluh batuk, pilek, dan gejala infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) ringan.

    Dia merinci, dari 11 warga sempat diperiksa oleh tenaga medis, keluhannya ialah mengalami batuk pilek, empat orang tanpa demam sedangkan sisanya batuk pilek disertai demam ringan. Asep menyebut, setelah mendapatkan perawatan, sebagian besar warga dinyatakan telah sembuh.

    “Totalnya ada 20 warga yang mengeluh. Mereka sudah mendapatkan pengobatan dan sebagian besar sudah sembuh. Dari 11 orang yang diperiksa, 10 di antaranya dewasa dan satu anak-anak. Pemeriksaan dilakukan langsung di rumah warga, bukan di puskesmas,” jelas Asep.

    Lebih lanjut, Asep belum dapat memastikan apakah keluhan kesehatan yang disampaikan warga itu disebabkan oleh aktivitas RDF Plant Rorotan atau bukan.

    “Sekarang ini kan sedang pancaroba, jadi kami tidak bisa memastikan apakah batuk pilek itu akibat RDF atau karena faktor cuaca,” ujarnya.

     

  • Sudinsos-PMI salurkan bantuan ke penyintas kebakaran di Cakung Timur

    Sudinsos-PMI salurkan bantuan ke penyintas kebakaran di Cakung Timur

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sosial (Sudinsos) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur menyalurkan sejumlah bantuan bagi penyintas kebakaran di Jalan Irigasi, RT 02/RW 01, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Selasa (4/11) pagi.

    “Bantuan yang kita serahkan ini bukan hanya dari suku dinas, namun ada juga dari Dinas Sosial, Kementerian Sosial,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sudinsos Jakarta Timur Suprapto di Jakarta, Rabu.

    Dia menyebutkan pemberian bantuan itu merupakan tindak lanjut dari usulan kelurahan setempat karena warga yang terdampak kebakaran membutuhkan bantuan.

    Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan kepada pihak kelurahan, kemudian disalurkan kepada warga.

    Bantuan yang diberikan itu berupa sandang dan natura, antara lain biskuit delapan pack, ikan sarden delapan kaleng, kecap manis empat botol, dan minyak goreng kemasan dua liter sebanyak empat kantong.

    Kemudian, beras kemasan lima kilogram sebanyak empat kantong, mi instan empat dus, air mineral empat dus dan tas hadiah (goodie bag) sejumlah empat buah.

    Selanjutnya, untuk kebutuhan sandang masing-masing, yakni mukena empat pasang, baju koko empat helai, dan pakaian dalam.

    Kemudian, songkok empat buah, sarung empat helai, celana training empat helai, dan selimut dewasa empat buah.

    Selain itu, ada pula daster empat helai, kaos oblong empat helai, dan popok dewasa empat bal.

    Di antara bantuan tersebut, terdapat juga sapu lidi empat buah, sapu ijuk empat buah, kain pel empat buah, sikat WC empat buah, pengki empat buah, cairan pembersih lantai (floor cleaner) empat jeriken, serokan air empat buah, pembalut wanita sembilan bal, dan popok anak delapan bal.

    Lalu, handuk empat lembar, sandal empat pasang, sikat gigi delapan buah, pasta gigi delapan buah, sampo delapan botol, dan sabun mandi cair delapan botol.

    Sementara itu, bantuan dari Dinas Sosial, yaitu berupa kecap manis 12 kantong, minyak goreng kemasan dua liter sebanyak 12 kantong dan ikan sarden 41 kaleng. Kemudian, susu cair anak satu dus, susu formula (SGM) empat pack dan bubur bayi delapan buah.

    Di sisi lain, bantuan dari Kemensoa, yakni delapan paket pakaian anak.

    Tak berhenti sampai di situ, PMI Kota Jakarta Timur juga memberikan sejumlah bantuan kepada penyintas kebakaran di Cakung Timur itu berupa tiga paket sembako, tikar tiga lembar dan selimut tiga lembar.

    Lebih lanjut, Ketua RW 01 Cakung Timur Slamet Rahardjo menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Sudinsos dan PMI Jakarta Timur yang telah memberikan sejumlah bantuan.

    Bantuan tersebut diterima di lokasi kejadian dan langsung dibagikan kepada warga penyintas kebakaran.

    “Alhamdulillah, bantuan sudah diterima dan langsung didistribusikan ke warga terdampak kebakaran. Tentunya, ini sangat bermanfaat untuk membantu meringankan warga kami yang sedang terkena musibah,” ujar Slamet.

    Menurut dia, saat ini para penyintas kebakaran itu ditampung di sebuah gudang kosong untuk sementara waktu karena kondisi rumah mereka rusak parah akibat peristiwa tersebut.

    Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan pemukiman padat penduduk di Jalan Irigasi, RT 02/RW 01, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Selasa (4/11) pagi akibat kompor gas yang lupa dimatikan.

    “Objek yang terbakar tiga unit rumah tinggal dengan luas sekitar 100 meter persegi. Penyebab kebakaran diduga kompor karena kelalaian manusia,” kata Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (4/11).

    Dari hasil penyelidikan awal, api diduga berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan saat pemilik rumah tengah memasak nasi untuk keperluan dagang.

    Kelalaian tersebut menyebabkan api menyambar bagian dapur dan dengan cepat merambat ke bangunan lain di sekitarnya.

    Kejadian itu pertama kali dilaporkan oleh warga bernama Udin melalui layanan darurat sekitar pukul 05.16 WIB.

    Sebanyak 12 unit mobil pemadam dengan total 60 personel dikerahkan, kemudian api dapat dilokalisir sekitar pukul 05.34 WIB, proses pendinginan mulai pukul 05.46 WIB, dan pemadaman dinyatakan selesai pukul 06.07 WIB.

    Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut.

    Sebanyak tiga kepala keluarga dengan total tujuh jiwa dapat menyelamatkan diri sebelum api membesar.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dinkes DKI Buka Suara soal 20 Anak Sakit Diduga Terdampak Uji Coba RDF Rorotan

    Dinkes DKI Buka Suara soal 20 Anak Sakit Diduga Terdampak Uji Coba RDF Rorotan

    Jakarta

    Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta buka suara soal laporan puluhan anak jatuh sakit di Cakung, Jakarta Timur, diduga terdampak uji coba operasional Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, imbas pencemaran udara di wilayah tersebut.

    Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab pasti gangguan kesehatan yang dialami warga.

    “Kita lagi periksa, kita sekarang lagi cek. Teman-teman tim kesehatan lagi turun,” ujar Ani saat ditemui detikcom di Jakarta, Rabu (5/11/2025).

    Ani menuturkan tim dari Puskesmas Cakung, Cilincing, dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI sudah diturunkan untuk meninjau kondisi warga serta melakukan pemantauan kualitas udara di sekitar kawasan Rorotan.

    “Tim kita, Puskesmas Cakung, Cilincing, dan Dinkes sedang turun di lapangan,” lanjut Ani.

    Menurutnya, meskipun laporan warga sedang dalam penelusuran, tidak menutup kemungkinan kasus penyakit yang muncul juga dipengaruhi faktor cuaca dan iklim tak menentu.

    “Tidak menutup kemungkinan memang saat ini karena cuacanya, iklimnya juga memang menyebabkan penyakit-penyakit yang menyerang pernapasan seperti ISPA memang sedang tinggi di mana-mana,” ujarnya.

    Menurut Ani, peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) tengah terjadi di berbagai wilayah Jakarta akibat perubahan cuaca dan kualitas udara. Karena itu, tim kesehatan diminta memastikan apakah kasus di Cakung Timur berkaitan langsung dengan aktivitas RDF Plant atau merupakan bagian dari peningkatan kasus musiman.

    Laporan Warga

    Sebelumnya, Ketua RT 18 Cakung Timur, Wahyu Andre Maryono, melaporkan sekitar 20 anak di wilayahnya mengalami sakit sejak Oktober 2025, diduga akibat pencemaran udara dari uji coba RDF Plant Rorotan.

    “Betul ada 20 orang warga saya yang mengalami beragam penyakit terkait udara. Itu baru warga RT saya, belum dari wilayah lain,” kata Wahyu, dikutip dari Antara.

    Menurut Wahyu, penyakit yang dialami warga bervariasi, mulai dari batuk, pilek, muntah, mata merah, hingga ISPA. Lima anak dilaporkan masih sakit hingga awal November.

    Warga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan sementara operasional RDF Plant Rorotan karena dianggap belum memenuhi standar operasional prosedur (SOP) dan berdampak pada kesehatan serta kenyamanan lingkungan.

    “Kami minta ini menjadi perhatian serius pemerintah karena warga yang mengalami dampaknya,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • 3 Rumah di Jaktim Kebakaran, Diduga Akibat Warga Lupa Matikan Kompor

    3 Rumah di Jaktim Kebakaran, Diduga Akibat Warga Lupa Matikan Kompor

    Jakarta

    Tiga unit rumah tinggal di Jl Iritasi, Cakung Timur, Jakarta Timur, terbakar pada Selasa pagi. Kebakaran itu diduga akibat salah satu warga lupa mematikan kompor.

    “Objek terbakar rumah, luas kurang lebih 100 meter persegi, 3 unit rumah tinggal,” kata Kasie Operasi Sudin Gulkarmat Jaktim Abdul Wahid, dalam keterangannya, Selasa (4/11/2025).

    Laporan terkait kebakaran itu awalnya diterima pada pukul 05.16 WIB. Saat ini situasi di lokasi api sudah padam, sebelumnya Damkar mengerahkan 12 unit mobil Damkar untuk menangani kebakaran tersebut.

    Akibat kebakaran ini, kerugian ditaksir senilai Rp 200 juta. Adapun penyebab kebakaran itu diduga karena kelalaian manusia.

    “Diduga kompor (kelalaian manusia), kronologi korban sedang memasak nasi untuk keperluan dagang, tetapi lupa untuk mematikan kompor. sehingga terjadi penyalaan dan perambatan,” katanya.

    (yld/zap)

  • Warga akan gelar unjuk rasa agar RDF Rorotan ditutup

    Warga akan gelar unjuk rasa agar RDF Rorotan ditutup

    Jakarta (ANTARA) –

    Warga dari sejumlah kluster perumahan di sekitar Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan akan menggelar unjuk rasa agar lokasi pengolahan sampah yang ada di kawasan tersebut ditutup.

    “Kami berharap RDF ini ditutup karena sudah tiga kali melakukan uji coba tapi hasilnya masih berdampak kepada warga. Ada yang sakit mata, batuk pilek, hingga Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),” kata Koordinator Forum Warga & Ketua RT.18 Cakung Timur (Shinano, Mahakam & Savoy JGC) Wahyu Andre Maryono di Jakarta, Senin.

    Unjuk rasa dilakukan di RDF Rorotan untuk menyampaikan aspirasi. Bahkan, pihaknya juga akan ke Balai Kota DKI Jakarta.

    “Dalam aksi yang pertama kami ada 500 orang dan besok ini akan ada 1.500 warga yang berunjuk rasa,” kata Wahyu.

    Jika hal tersebut belum berhasil, maka pihaknya berencana membuat laporan ke Polda Metro Jaya terkait Analis Dampak Lingkungan (Amdal) RDF Rorotan yang hingga saat ini belum terlihat.

    “Ini upaya terakhir nantinya,” kata dia.

    Dia berpendapat tiga kali uji coba (Februari-Maret 2025, Juni-Juli 2025, dan Oktober-November 2025) di RDF Rorotan hasilnya tetap sama, yakni masih mencemari udara dan lingkungan yang berdampak langsung kepada masyarakat sekitar.

    “Ada 20 warga saya terpapar dan membuat mereka sakit,” kata Wahyu.

    Selain itu pihaknya juga sudah bersurat kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk bertemu langsung dan menyampaikan aspirasi masyarakat terkait kehadiran RDF Rorotan.

    Menurut dia, RDF Rorotan ini berjarak sekitar 800 meter dari kawasan perumahan warga. Bahkan, sudah banyak kluster perumahan yang sudah ada sebelum ada RDF Rorotan.

    “Perumahan ini lebih dulu ada dibanding RDF. Bahkan RDF ini dibangun di tengah permukiman penduduk,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI siap selesaikan masalah bau di RDF Rorotan 

    Pemprov DKI siap selesaikan masalah bau di RDF Rorotan 

    masalah bau di RDF Rorotan salah satunya berasal dari air lindi yakni limbah cair dari air hujan yang menggenang pada timbunan sampah

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap menyelesaikan masalah bau yang dirasakan warga sekitar fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara dan menerima aspirasi mereka.

    “Dalam waktu dekat saya akan ke lapangan. Saya juga akan menerima warga yang mengeluh tentang RDF Rorotan karena persoalan RDF Rorotan harus diselesaikan,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Jakarta, Senin.

    Pramono menyampaikan masalah bau di RDF Rorotan salah satunya berasal dari air lindi yakni limbah cair dari air hujan yang menggenang pada timbunan sampah, yang bertebaran saat diangkut truk pengangkut sampah.

    “Saya mengakui masalahnya adalah di pengangkutan dan sampahnya. Harusnya di RDF Rorotan itu sampah tidak boleh lebih dari 2-5 hari. Kemarin mobil yang mengangkut air lindinya bertebaran. Itu yang kemudian menyebabkan bau kemana-mana,” jelas dia.

    Setelah dilakukan uji coba, kata Pramono, tak ada masalah dalam sistem pengolahan sampah di RDF Rorotan.

    Sementara itu, Koordinator Forum Warga sekaligus Ketua RT 18 Cakung Timur (Shinano, Mahakam & Savoy JGC), Wahyu Andre Maryono menyampaikan pengoperasian fasilitas RDF Rorotan walau masih dalam uji coba menimbulkan bau tak sedap yang dirasakan warga.

    Menurut dia, gangguan bau ini akibat kegiatan bongkar muat sampah yang tak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Ini termasuk tidak semua pengangkutan sampah menuju pabrik RDF Rorotan menggunakan mobil kompaktor tertutup.

    “Kondisi ini menyebabkan sampah di dalamnya berceceran dan yang lebih memprihatinkan, air lindi (leachate) tumpah di sepanjang jalan irigasi BKT yang lokasinya sangat berdekatan dengan perumahan warga,” jelas dia.

    Hal lain yang dikeluhkan yakni masalah kesehatan yang dialami sekitar 20 anak di perumahan sekitar fasilitas RDF Rorotan. Sebagian besar anak mengalami penyakit mata dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang diduga merupakan dampak uji coba fasilitas RDF Rorotan.

    Karena itu, warga meminta pengelola RDF Rorotan untuk memperbaiki fasilitas serta prosedur pengolahan sampah.

    Apabila permintaan tersebut tak ditindaklanjuti, imbuh Wahyu, warga meminta agar RDF Plant Rorotan ditutup atau dihentikan operasinya.

    “Rencana warga akan menggelar aksi unjuk rasa kedua pada 10 November 2025 yang mendesak RDF ditutup dan meminta gubernur melakukan evaluasi kembali keberadaan RDF,” kata Wahyu.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Puluhan anak sakit diduga terdampak uji coba RDF Plant Rorotan

    Puluhan anak sakit diduga terdampak uji coba RDF Plant Rorotan

    Jakarta (ANTARA) –

    Sebanyak 20 anak yang berdomisili RT 18 Cakung Timur mengalami sakit yang diduga terdampak uji coba operasional Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan yang menghasilkan pencemaran udara di sekitar kawasan tersebut.

    “Betul ada 20 orang warga saya yang mengalami beragam penyakit terkait udara. Itu baru warga RT saya, belum dari wilayah lain,” kata Ketua RT 18 Cakung Timur Wahyu Andre Maryono di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, puluhan anak itu mengalami sakit sepanjang Oktober 2025 setelah adanya uji coba RDF Plant Rorotan.

    “Saya melakukan pendataan dan warga ini tercatat mengalami sejumlah penyakit,” kata dia.

    Penyakit yang dialami puluhan anak itu mulai dari sakit mata, batuk pilek, muntah, dan Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

    Adapun 20 anak itu, yakni NT (4) batuk pilek dan sakit mata, KN (2) sakit mata dan batuk pilek, YN (7 bulan) muntah dan batuk pilek, AX (9) mata merah, KN (7) sakit mata, IR (6) batuk pilek berlarut, MTW (9) batuk pilek, RY (5) batuk, RS (4) batuk, AYK (6) batuk pilek.

    ARK (3,5) batuk pilek, DR (9) batuk, JS (7) batuk, KY (2) ISPA, ARH (7 bulan) batuk pilek, KL (2) batuk, AQL (4), AD (7) ISPA, MS (3) ISPA dan mata merah, KP sakit mata dan batuk pilek.

    “Ada lima orang yang hingga hari ini masih dalam kondisi sakit,” kata Wahyu.

    Ia mengatakan warga tersebut sebagian besar menjalani pengobatan mandiri dan ada juga yang berobat ke rumah sakit. “Kami minta ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah karena warga yang mengalami dampaknya,” kata dia.

    Sebelumnya, warga dari sejumlah perumahan di Jakarta Timur meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghentikan operasional Refuse-Derived Fuel (RDF) Palnt Rorotan yang tidak mampu memenuhi Standar Operasi Prosedur (SOP), sehingga berdampak bagi lingkungan dan kesehatan warga.

    “Kami mendesak agar RDF Plant Rorotan ditutup atau berhenti beroperasi demi menjaga kesehatan, kenyamanan, dan kualitas lingkungan hidup warga,” kata Wahyu.

    Ia mengatakan berdasarkan fakta di lapangan ditemukan adanya pelanggaran SOP dan janji terkait operasional. Pihaknya meminta agar pengelola RDF Plant Rorotan untuk memperbaiki seluruh SOP dan menepati janji yang disepakati saat uji coba RDF Plant, mulai dari menutup rapat pintu gudang atau pabrik saat bongkar muat dan penyimpanan sampah untuk menahan penyebaran bau.

    Kemudian, memastikan hanya mobil kompaktor tertutup rapat dan laik jalan yang digunakan untuk mengangkut sampah guna mencegah sampah tercecer dan mengakibatkan tumpahan air lindi (leachate) di jalanan.

    “Operasional fasilitas ini yang hingga saat ini masih menimbulkan dampak negatif dan mengganggu kenyamanan serta kesehatan lingkungan warga,” kata Wahyu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga minta operasional RDF Rorotan dihentikan karena tak penuhi SOP

    Warga minta operasional RDF Rorotan dihentikan karena tak penuhi SOP

    Jakarta (ANTARA) –

    Warga dari sejumlah perumahan di Jakarta Timur meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghentikan operasional Refuse-Derived Fuel (RDF) Palnt Rorotan yang tidak mampu memenuhi Standar Operasi Prosedur (SOP), sehingga berdampak bagi lingkungan dan kesehatan warga.

    “Kami mendesak agar RDF Plant Rorotan ditutup atau berhenti beroperasi demi menjaga kesehatan, kenyamanan, dan kualitas lingkungan hidup warga,” kata Koordinator Forum Warga yang juga Ketua RT 18 Cakung Timur (Shinano, Mahakam & Savoy JGC) Wahyu Andre Maryono di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan berdasarkan fakta di lapangan ditemukan adanya pelanggaran SOP dan janji terkait operasional. Pihaknya meminta agar pengelola RDF Plant Rorotan untuk memperbaiki seluruh SOP dan menepati janji yang disepakati saat uji coba RDF Plant, mulai dari menutup rapat pintu gudang atau pabrik saat bongkar muat dan penyimpanan sampah untuk menahan penyebaran bau.

    Kemudian, memastikan hanya mobil kompaktor tertutup rapat dan laik jalan yang digunakan untuk mengangkut sampah guna mencegah sampah tercecer dan mengakibatkan tumpahan air lindi (leachate) di jalanan.

    “Operasional fasilitas ini yang hingga saat ini masih menimbulkan dampak negatif dan mengganggu kenyamanan serta kesehatan lingkungan warga,” kata Wahyu.

    Aktivitas bongkar muat dan penyimpanan sampah di gudang atau pabrik RDF, kata dia, masih menimbulkan bau menyengat yang sangat mengganggu.

    Warga mendapatkan bahwa proses ini tidak dilakukan sesuai dengan SOP yang disepakati yaitu gudang dibiarkan pintunya terbuka.

    Dia berpendapat bau busuk dari sampah menyebar luas ke seluruh area sekitar RDF Plant Rorotan dan merusak kualitas udara dan kenyamanan hidup warga.

    Warga juga menyoroti pelanggaran janji penggunaan armada pengangkut sampah tertutup mengingat tidak semua pengangkutan sampah menuju pabrik RDF Rorotan menggunakan mobil kompaktor tertutup sesuai dengan janji yang telah disampaikan oleh pihak pengelola RDF.

    Menurut Wahyu, banyak truk yang masih menggunakan kompaktor model lama yang pintu belakangnya tidak tertutup rapat saat membawa sampah.

    “Kondisi ini menyebabkan sampah di dalamnya berceceran dan yang lebih memprihatinkan, air lindi (leachate) tumpah di sepanjang jalan irigasi BKT yang lokasinya sangat berdekatan dengan perumahan warga. Ini berpotensi besar mencemari lingkungan dan menimbulkan sumber penyakit,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jaktim tuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat angin kencang

    Jaktim tuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat angin kencang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Jakarta pada Kamis (30/10).

    “Seluruh pohon tumbang sudah berhasil kita evakuasi tadi malam. Hujan deras disertai angin kencang pada Kamis (30/10) sore hingga malam menyebabkan 17 pohon tumbang di sejumlah titik di Jakarta Timur,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Timur Dwi Ponangsera di Jakarta Timur, Jumat.

    Evakuasi pohon tumbang dan sempal tersebut merupakan bukti respons cepat dari petugas Sudin Tamhut Jakarta Timur.

    “Berkat respons cepat petugas, seluruh pohon berhasil dievakuasi pada malam hari itu juga, tanpa menimbulkan korban jiwa maupun luka,” ujar Dwi.

    Sebanyak 78 personel pasukan hijau dikerahkan untuk menangani kejadian pohon tumbang tersebut.

    Sementara itu, Kepala Seksi Jalur Hijau dan Pemakaman Sudin Tamhut Jakarta Timur Made Widhi Adnyana Surya Pratita menjelaskan, dari 17 pohon yang tumbang dan sempal, tiga di antaranya menimpa rumah, garasi mobil, dan warung.

    Widhi merinci, di Jalan Mutumanikam, Kelurahan Bidaracina terdapat tiga pohon tumbang, masing-masing berjenis Angsana, Tanjung, dan Pinus.

    Lalu, satu pohon Kersen di Jalan Makmur, Kelurahan Susukan dan satu pohon Angsana di Jalan Supriyadi, Kelurahan Susukan.

    Pohon tumbang berjenis Trembesi juga terjadi di Jalan Sentra Timur, Kelurahan Pulogebang hingga menimpa warung.

    Selanjutnya, satu pohon Kedondong di Komplek Rawa Makmur, Kelurahan Cakung Timur. Kemudian, lima pohon Angsana di SMPN 281, Kelurahan Kramat Jati.

    “Satu pohon Ketapang di Jalan Surilang, Kelurahan Gedong juga tumbang kemarin,” ucapnya.

    Selain itu, sebanyak tiga pohon Angsana tumbang di Jalan Raya Condet, Kelurahan Batu Ampar. “Untuk dua pohon sempal terjadi di Jalan Raya Bogor KM 22, Kelurahan Ciracas berjenis pohon Angsana dan di Jalan Trikora Kelurahan Gedong berjenis Trembesi,” katanya.

    Dia mengimbau, kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada saat terjadi hujan deras disertai angin kencang.

    “Jangan berteduh atau memarkirkan kendaraan di bawah pohon. Kami akan semaksimal mungkin melakukan upaya pencegahan pohon tumbang dan sempal,” kata Widhi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polda Metro Jaya ajak pengemudi ojol jadi “mata dan telinga” polisi

    Polda Metro Jaya ajak pengemudi ojol jadi “mata dan telinga” polisi

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengajak para pengemudi ojek online (ojol) untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dengan menjadi “mata dan telinga” anggota polisi.

    “Rekan-rekan Ojol ini 24 jam berada di lapangan. Kami mengajak mereka untuk turut menjadi ‘mata dan telinga’ kepolisian. Bila melihat potensi gangguan kamtibmas, segera laporkan ke 110. Kami juga hadir 24 jam melalui patroli dialogis, sambang dan program kemitraan berbasis komunitas,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi dalam program rutin Jumat Peduli, di Polda Metro Jaya, Jumat.

    Ade Ary menjelaskan bahwa menjaga keamanan Jakarta adalah tugas bersama antara aparat dan masyarakat.

    Ia menyebutkan keberhasilan menjaga keamanan tidak hanya ditentukan oleh aparat penegak hukum, melainkan juga partisipasi aktif berbagai elemen, termasuk komunitas ojol, tokoh masyarakat, dan para pemangku kepentingan.

    “Semakin banyak yang peduli dan terlibat aktif menjaga lingkungan, semakin kecil peluang kejahatan terjadi. Kami mengapresiasi langkah nyata dari komunitas Ojol Kamtibmas yang turut membantu menciptakan situasi kondusif di wilayahnya,” kata Ade Ary.

    Dalam kegiatan tersebut, juga menyampaikan kabar membanggakan dari wilayah Jakarta Timur, di mana seorang pengemudi Ojol Kamtibmas berhasil menangkap tangan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di kawasan Cakung beberapa hari lalu.

    Atas keberaniannya, pengemudi tersebut telah mendapat penghargaan dari Kapolres Metro Jakarta Timur dan akan segera menerima penghargaan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri sebagai bentuk apresiasi.

    “Ini contoh nyata partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kamtibmas. Keberanian saudara kita dari komunitas Ojol Kamtibmas menjadi bukti bahwa sinergi antara kepolisian dan masyarakat berjalan dengan baik,” kata Ade Ary.

    Selain penyerahan sembako, kegiatan Jumat Peduli juga diisi dengan penyampaian imbauan keselamatan berlalu lintas dan pesan kamtibmas kepada para pengemudi ojol oleh anggota Polwan.

    Mereka mengingatkan pentingnya menaati aturan lalu lintas, menjaga keselamatan diri dan penumpang, serta ikut membantu menciptakan situasi yang aman di jalan raya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.