kab/kota: Cakung

  • MIRIS JPO Depan DPR Tak Hanya Besinya Dicuri, Sampah Sebulan Lalu Dibiarkan Berserakan

    MIRIS JPO Depan DPR Tak Hanya Besinya Dicuri, Sampah Sebulan Lalu Dibiarkan Berserakan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kondisi sejumlah jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jakarta mengkhawatirkan.

    Utamanya karena sejumlah besi yang ada di JPO dicuri hingga membuat pejalan kaki yang melintas rawan celaka.

    Pemprov DKI Jakarta baru melakukan tindakan setelah temuan semacam ini viral.

    Setidaknya hal itu terlihat saat Pemprov memperbaiki JPO di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat dan di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

    Rupanya, kondisi JPO mengkhawatirkan tak hanya dia dua titik tersebut.

    Di JPO yang ada di depan DPR RI atau di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Pusat juga mengkhawatirkan.

    Meski berada di jalan protokol dan depan kantor instansi pemerintah tak menjamin JPO tersebut mendapat perhatian.

    JPO DEPAN DPR – .Selain banyak besi yang dicuri, kondisi JPO di depan DPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Pusat juga dipenuhi banyak sampah. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA)

    Pantauan TribunJakarta.com Minggu (27/4/2025), kondisi di JPO depan DPR sebagian besi pembatas di tangga JPO hilang diduga dicuri.

    Sebab, terlihat dari bekas potongan di sisa besi yang masih ada.

    Tak hanya itu, di besi yang masih tersisa juga terlihat karatan seakan sudah lama tak dirawat.

    Belum lagi kawat yang menutup area JPO agar tidak ada yang melemparkan benda ke arah jalan tol dalam kota juga banyak yang bolong.

    Kondisi kian memprihatinkan karena di JPO tersebut juga banyak sampah.

    Tak hanya sampah daun yang berguguran, tetapi banyak pula sampah plastik di area JPO.

    Bahkan, sampai pamflet bekas aksi demo tolak pengesahan UU TNI yang berlangsung lebih dari sebulan lalu masih terlihat berserakan di JPO tersebut.

    Tak terlihat juga adanya petugas dari Pemprov DKI Jakarta, baik itu petugas PJLP Dinas Pertamanan atau Satpol PP yang membersihkan JPO tersebut.

    Di JPO tersebut memang ada CCTV namun arahnya bukan ke JPO melainkan ke jalan tol dan jalan arteri yang ada di bawahnya.

    Lokasi JPO yang tak terhubung langsung dengan moda transportasi umum membuat JPO ini sepi dilintasi oleh para pejalan kaki.

    Malah JPO ini kerap dilalui oleh sepeda motor yang berputar arah karena pijakan JPO ini merupakan coran sehingga kuat dilalui motor.

    Respons Gubernur

    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada Dinas Bina Marga dan juga Satpol PP untuk memperbaiki sekaligus mengawasi agar pencurian besi di sejumlah JPO, termasuk di depan DPR tak terulang.

    “Kami sudah meminta kepada Dinas Bina Marga dan juga trantib kita untuk melihat, mempelajari yang ada di CCTV,” kata Pram saat halal bihalal bersama pengurus PWNU DKI Jakarta di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (27/4/2025).

    Politisi PDIP itu mengklaim akan bertindak tegas kepada para pelaku yang kerap mencuri fasilitas umum di Jakarta.

    “Kalau memang kemudian ini kami akan tuntut sekeras-kerasnya. gaboleh lagi terjadi. Saya akan mengambil sikap tegas dan keras terhadap hal ini,” kata Pram.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Teralis Besi JPO di Cakung Tak Layak Fungsi karena Hilang Dicuri Maling

    Teralis Besi JPO di Cakung Tak Layak Fungsi karena Hilang Dicuri Maling

    JAKARTA – Teralis besi pengaman dan atap Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan United Tractors dan Tipar Cakung, Jalan Raya Bekasi, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur hilang diduga dicuri maling.

    Kondisi ini sangat membahayakan para pejalan kaki dan pengguna JPO. Fasilitas yang seharusnya menjadi sarana aman bagi pejalan kaki untuk menyeberang jalan ini, kini nyaris tak berfungsi akibat banyaknya bagian yang rusak dan hilang.

    Dari pantauan di lapangan, sebagian besar besi pembatas pada sisi kanan dan kiri tangga bagian tengah JPO telah hilang. Kondisi ini sangat berbahaya bagi penyebrang karena sudah tidak adalagi pembatas.

    Menurut Mahdi, pedagang sekitar lokasi JPO Cakung yang rusak, tempat penyeberangan orang ini masih dipergunakan oleh warga dan juga karyawan pabrik.

    Mereka tak ada pilihan karena kalau melalui zebra cross takut tertabrak kendaraan besar.

    “JPO ini kalau saya lihat masih digunakan warga. Banyak karyawan kalau pulang atau masuk kerja lewat jembatan itu meski kondisinya lumayan seram karena gak ada besi pembatasnya. Sekarang JPO ini sudah dipasang garis dilarang melintas kemarin sih saya lihat belum ada,” katanya kepada wartawan, Jumat, 25 April.

    Kondisi JPO yang memprihatinkan itu tentu membahayakan pengguna terutama lansia dan anak-anak saat menyebrang. Hilangnya besi pembatas JPO diduga dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadi.

    “Saya sih taunya kata orang besi pembatas JPO dimaling orang, tapi bisa jadi begitu karena pada besi pembatas terdapat potongan besi yang gak rata bentuknya,” ucapnya.

    Selain pembatas yang hilang, cat pada struktur JPO juga tampak mengelupas, dan beberapa anak tangga mulai berkarat. Tidak terlihat adanya upaya perawatan atau perbaikan dari pihak terkait.

    Pencurian besi pembatas ini diduga terjadi karena kurangnya pengawasan. Para pelaku memanfaatkan situasi tersebut untuk mengambil bagian-bagian logam dari JPO yang kemudian dijual sebagai besi tua.

    Menanggapi kondisi JPO Cakung, Kadis Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo mengatakan, pihaknya akan melakukan penutupan akses pada JPO yang sudah tidak layak untuk difungsikan.

    “Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta akan melakukan rapat dengan instansi terkait dan pemilik aset (PT Jakarta Tollroad Development, PT United Tractor, PT Transportasi Jakarta, BPAD Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta) pada hari Senin tanggal 28 April 2025 untuk menentukan langkah strategis penyelesaian,” kata Heru kepada wartawan.

  • Lulu Hypermart Tutup, Barang Diskon Sampai 90%

    Lulu Hypermart Tutup, Barang Diskon Sampai 90%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lulu Hypermart yang berlokasi di BSD akan segera menutup gerainya pada akhir bulan ini. Penutupan Lulu Hypermart di BSD diumumkan lewat media sosial Instagram.

    “Lulu Hypermart QBIG BSD akan menutup toko pada 30 April 2025,” dikutip dari Instagram QBIG BSD.

    Menjelang tutup, Lulu Hypermart pun mengadakan diskon besar-besaran hingga 90%.

    Sebelumnya Lulu Hypermart di Sawangan juga dikabarkan akan segera tutup.

    Kondisi Lulu Hypermarket cabang Sawangan dan Cakung terlihat sangat sepi. Jumlah pembeli yang datang pun bisa dihitung dengan jari.

    Suasana toko ritel Lulu Hypermarket di kawasan Cakung, Jakarta dan Sawangan, Depok terlihat sangat sepi. Di sini hanya menjual produk yang tersisa dan banyak barang yang didiskon besar-besaran.

    Program diskon besar-besaran dan cuci gudang juga telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Produk yang dijual didominasi seperti pakaian, deterjen hingga produk rumah tangga lain. Terlihat sejumlah troli dan poster besar bertuliskan diskon hingga 90% di depan pintu Lulu Hypermarket.

    Ada kabar beredar kalau Lulu Hypermarket akan menutup gerai mereka. Manajemen Lulu Hypermarket buru-buru buka suara soal kabar ini. Mereka membantah adanya kabar bahwa beberapa gerainya seperti Sawangan yang akan berhenti operasional pada Kamis (10/4/2025) namun dibantah manajemen.

    Corporate Affairs Director Lulu Group International, Luthfi Husin mengatakan bahwa kabar dari penutupan gerai Lulu Hypermarket tersebut tidak benar.

    “Terkait info-info yang beredar kalau gerai Lulu Hypermarket mau tutup operasi itu tidak benar ya,” kata Luthfi ketika diwawancarai oleh wartawan CNBC Indonesia, dikutip (26/4/2025).

    Luthfi mengatakan bahwa sepinya beberapa gerai Lulu Hypermarket dan adanya diskon besar-besaran terjadi karena manajemen sedang mempersiapkan perubahan strategi bisnisnya, bukan karena bangkrut.

    “Kami sedang mempersiapkan untuk merubah strategi bisnis kami, jadi bukan karena bangkrut, karena kondisi kami masih baik-baik saja, cuma dari segi bisnis hypermarket memang lagi lesu, makanya kami sedang mempertimbangkan untuk merubahnya,” ujar Luthfi.

    (fsd/fsd)

  • Ngeri Kondisi JPO di Cakung Ibarat Hendak Uji Nyali

    Ngeri Kondisi JPO di Cakung Ibarat Hendak Uji Nyali

    Jakarta

    Jembatan penyeberangan orang (JPO) yang rusak dan membahayakan pengguna kembali menjadi sorotan. Salah satunya seperti JPO Tipar Cakung yang sudah lama rusak dan tak terurus itu.

    JPO terletak di Jalan Raya Bekasi, tepatnya di Tipar Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Kondisi JPO tanpa pagar membahayakan pengguna jalan yang melintas di sana hingga viral di media sosial.

    “JPO dan halte rusak tidak diurus. Sudah lama begini, padahal ini dibutuhin warga karena nyebrang pun lewat sangat bahaya dengan lalu lintas seperti ini,” tulis akun X @Mdy_Asmara1701.

    Bahkan, JPO yang terlihat rusak parah ini membuat warga khawatir saat hendak menyeberang, apalagi saat malam hari, karena kondisinya yang gelap.

    “Selain rusak bertahun-tahun, terbengkalai. Malah jadi bahaya juga pas malam hari, gelap ga ada lampu,” tulis akun X @Mdy_Asmara1701.

    Seorang pedagang di pinggir JPO Tipar Cakung, Adi (48) mengaku JPO sudah lama rusak. Dia menyebut tak ada perbaikan apapun selama dia berdagang di dekat JPO.

    “Iya ini udah lama banget setahu saya, soalnya saya dagang tiga bulan di sini sudah rusak begini JPO, nggak ada perbaikan apa-apa,” kata Adi, dilansir Antara, Jumat (25/4).

    Berdasarkan pantauan di lokasi, pagar pengaman di tangga naik JPO tersebut sudah banyak yang copot. Beberapa bagian atap juga sudah lepas.

    JPO itu tampak berkarat dan kotor. Terlihat, beberapa bagian JPO itu sudah keropos sehingga rawan lepas.

    Adi mengatakan setiap hari selalu ada pekerja kantor dan warga yang melewati JPO yang terlihat sudah tak layak digunakan itu. Kondisi JPO yang membahayakan itu membuat warga waswas.

    “Iya biasanya pagi terus sore itu ramai pekerja sekitar sini lewat JPO, ada juga warga beberapa lewat sini. Setahu saya nggak ada yang jatuh, cuma kan ngeri aja gitu,” ujar Adi.

    Warga Cakung, Randy (43), mengatakan kondisi JPO seperti ini dapat membahayakan warga sekitar. Dia menilai kondisi JPO Tipar Cakung sudah tak layak.

    “Iya ini bisa bahaya, ngeri kan seperti sudah tak layak ini. Soalnya sudah tak berpagar pengaman, bawaannya jadi agak pusing kalau lewat situ terus liat ke bawah,” ujar Randy.

    JPO Ditutup

    Foto: ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh

    Setelah viral di media sosial, JPO itu kemudian ditutup. Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (15/4), terlihat garis pembatas pada jembatan. Garis pembatas itu melintang pada area masuk pejalan kaki JPO dan sisi kanan serta kiri JPO.

    Garis pembatas berwarna kuning-hitam itu dipasang oleh petugas Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur. Garis pembatas menjadi penanda bahwa JPO tidak lagi bisa dilalui pejalan kaki.

    Beberapa besi penyangga atau besi penyekat pada kanan dan kiri JPO juga terlihat sudah rusak. Atap JPO juga terlihat tidak ada.

    JPO tersebut memang sudah tidak lagi bisa digunakan untuk melintas. Pada samping JPO terdapat bekas Halte TransJakarta Tipar Cakung yang sudah tidak lagi beroperasi.

    Namun beberapa warga diketahui kerap masih melintas. Salah satu warga Sri (45), yang sehari-hari berjualan di samping JPO, mengatakan masih sering melintas.

    Ia mengatakan takut melewati JPO yang tidak layak itu. Namun hal itu tetap ia lakukan karena khawatir dengan laju kendaraan yang cepat jika harus menyeberangi jalan di bawah JPO.

    “Ya takut, cuma habis gimana kalau nyeberang sini kan takut motor kan. Kalau pagi-pagi itu kan kenceng-kenceng,” tutur Sri saat ditemui di lokasi.

    Sementara JPO ditutup, pejalan kaki yang hendak melintas terpaksa menyeberangi jalan melalui bagian bawah JPO. Warga pun harus menunggu lama hingga kendaraan sepi baru berani menyeberang.

    Kondisi badan jalan yang lebar dan kendaraan yang melaju dengan cepat membuat warga yang hendak menyeberang kesulitan. Ketika melintas, warga juga harus mengangkat tangannya sebagai penanda agar kendaraan memperlambat laju kendaraannya.

    Salah satu warga, Sri (54), mengatakan terpaksa lewat bawah JPO untuk nyeberang. Biasanya ia melewati JPO meski rusak karena khawatir kendaraan kencang jika lewat bawah.

    “Ya sudah nyeberang lewat bawah, takut cuma habis gimana kalau nyeberang sini kan takut motor kan. Kalau pagi-pagi itu kan kenceng-kenceng,” tutur Sri.

    Hal yang sama dikatakan Bara (23). Ia terpaksa menyeberangi jalan lewat bawah JPO. Bagi Bara baik menyeberangi jalan lewat JPO rusak, atau lewat bawah JPO sama-sama menyeramkan baginya.

    “Sama sajalah dua duanya (atas JPO atau bawah JPO) serem. Ya takut cuma kan kadang kalo pas lagi jalanan lancar kan motor mobil kenceng banget,” kata Bara.

    “Kalau nyeberang lewat bawah lama banget nunggu sepinya, kalo pun sepi kan takut motor kenceng kenceng kan gak tau dari jauh,” pungkas dia.

    Halaman 2 dari 2

    (dek/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Vesakha Sananda, Ditjen Bimas Buddha Kemenag Ingin Buddhis Nyaman di Vihara

    Vesakha Sananda, Ditjen Bimas Buddha Kemenag Ingin Buddhis Nyaman di Vihara

    Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama menggelar aksi bersih-bersih Vihara. Mereka ingin para Buddhis (penganut agama Buddha) merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/Tahun 2025 dengan khidmat.

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Bimas Buddha yang mengajak umat Buddha dan seluruh jajaran pegawai untuk menebarkan semangat keberagaman yang damai dan berwawasan lingkungan.

    Pelaksanaan bersih-bersih rumah ibadah dibagi dalam lima kelompok lokasi yakni Vihara Dharmasukha Cakung Jakarta Timur, Vihara Dharma Mulia dan Vihara Bodhi Arama Simpak-Jagabaya Parung Panjang Kabupaten Bogor, Vihara Guna Sambara Kotabumi Kabupaten Tangerang, dan Vihara Narakundhi Jelambar Jakarta Barat.

    “Hari ini kita berada di Vihara Dharma Mulia Simpak dalam rangka melaksanakan kewajiban bersama yang telah kita sepakati, yakni Vesakha Sananda. Salah satu kegiatannya adalah membersihkan rumah ibadah. Kita semua hari ini mewakili teman-teman Bimas Buddha baik yang berada di Jakarta, Kabupaten Tangerang, maupun di Bogor. Ini adalah wujud kita bersama berbakti kepada keyakinan kita, rumah ibadah kita. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang nyata,” kata Supriyadi.

    Melalui kegiatan ini, Ditjen Bimas Buddha berharap semangat gotong royong, kebersamaan, serta kepedulian terhadap lingkungan dan tempat suci dapat terus tumbuh dan menginspirasi masyarakat luas, terlebih menjelang Hari Raya Waisak yang penuh makna.

    Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama menggelar aksi bersih-bersih Vihara. Mereka ingin para Buddhis (penganut agama Buddha) merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/Tahun 2025 dengan khidmat.
     
    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Bimas Buddha yang mengajak umat Buddha dan seluruh jajaran pegawai untuk menebarkan semangat keberagaman yang damai dan berwawasan lingkungan.
     
    Pelaksanaan bersih-bersih rumah ibadah dibagi dalam lima kelompok lokasi yakni Vihara Dharmasukha Cakung Jakarta Timur, Vihara Dharma Mulia dan Vihara Bodhi Arama Simpak-Jagabaya Parung Panjang Kabupaten Bogor, Vihara Guna Sambara Kotabumi Kabupaten Tangerang, dan Vihara Narakundhi Jelambar Jakarta Barat.

    “Hari ini kita berada di Vihara Dharma Mulia Simpak dalam rangka melaksanakan kewajiban bersama yang telah kita sepakati, yakni Vesakha Sananda. Salah satu kegiatannya adalah membersihkan rumah ibadah. Kita semua hari ini mewakili teman-teman Bimas Buddha baik yang berada di Jakarta, Kabupaten Tangerang, maupun di Bogor. Ini adalah wujud kita bersama berbakti kepada keyakinan kita, rumah ibadah kita. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang nyata,” kata Supriyadi.
     
    Melalui kegiatan ini, Ditjen Bimas Buddha berharap semangat gotong royong, kebersamaan, serta kepedulian terhadap lingkungan dan tempat suci dapat terus tumbuh dan menginspirasi masyarakat luas, terlebih menjelang Hari Raya Waisak yang penuh makna.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Tak Berfungsi dan Rusak, Akses JPO dan Halte Transjakarta di Cakung Ditutup

    Tak Berfungsi dan Rusak, Akses JPO dan Halte Transjakarta di Cakung Ditutup

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA – Akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur ditutup.

    Camat Cakung, Fajar Eko Satrio mengatakan akses JPO dan halte tersebut ditutup lantaran memang sejak lama sudah tidak lagi difungsikan dan kini kondisinya yang sudah rusak.

    Sejumlah bagian besi pagar pengaman pada JPO tersebut sudah hilang diduga akibat dicuri, pun dengan kondisi halte Transjakarta yang bagian pelatnya sudah raib sejak lama.

    “Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta melakukan penutupan akses pada JPO yang sudah tidak layak untuk difungsikan,” kata Fajar saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Jumat (25/4/2025).

    Berdasar catatan Kecamatan Cakung, akses JPO di Jalan Raya Bekasi sudah tidak difungsikan sejak pembangunan jalan tol dalam kota yang dilakukan beberapa tahun silam.

    Kondisinya seiring waktu pun terus memburuk, namun karena tidak dipasangi garis pengaman maka sejumlah warga tetap menggunakannya untuk akses mobilitas.

    “Sudah tidak difungsikan saat pembangunan tol, bersamaan dengan sudah tidak difungsikannya lagi halte Transjakarta yang berada di lokasi,” ujarnya.

    JPO di Jalan Raya Bekasi, Kelurahan Cakung Barat yang ditutup karena sudah tidak difungsikan dan kondisinya rusak, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (25/4/2025) (Istimewa)

    Sejumlah halte Transjakarta di wilayah Kecamatan Cakung yang terdampak pembangunan jalan tol yakni Halte Tipar Cakung, Halte  United Tractor, Halte Pasar Cakung dan Halte Cakung Cilincing.

    Fajar menuturkan Dinas Bina Marga akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait untuk membahas keberadaan aset JPO dan halte Transjakarta pada Senin (28/4/2025).

    “Dinas Bina Marga akan melakukan rapat dengan Instansi terkait dan pemilik aset, PT Jakarta Tollroad Development, PT United Tractor, PT Transjakarta, BPAD, dan Dinas Perhubungan,” tuturnya.

    (TribunJakarta)

  • JPO Tanpa Pagar di Cakung Ditutup, Warga Terpaksa Nyebrang Lewat Bawah

    JPO Tanpa Pagar di Cakung Ditutup, Warga Terpaksa Nyebrang Lewat Bawah

    Jakarta

    Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Raya Bekasi, tepatnya di Tipar Cakung, Jakarta Timur (Jaktim) yang rusak, sudah ditutup. Pejalan kaki yang hendak melintas terpaksa harus menyeberangi jalan melalui bagian bawah JPO.

    Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (15/4/2025) terlihat beberapa orang menyeberang jalan melintasi bagian bawah JPO. Warga harus menunggu lama hingga kendaraan sepi baru berani menyeberang.

    Kondisi badan jalan yang lebar dan kendaraan yang melaju dengan cepat membuat warga yang hendak menyeberang kesulitan. Ketika melintas warga juga harus mengangkat tangannya sebagai penanda agar kendaraan memperlambat laju kendaraannya.

    Salah satu warga Sri (54) mengatakan terpaksa harus lewat bawah JPO untuk nyeberang. Biasanya ia melewati JPO meski rusak karena khawatir kendaraan kencang jika lewat bawah.

    “Ya sudah nyeberang lewat bawah, takut cuma habis gimana kalau nyeberang sini kan takut motor kan. Kalau pagi-pagi itu kan kenceng-kenceng,” tutur Sri.

    Hal yang sama dikatakan Bara (23) ia terpaksa menyeberangi jalan lewat bawah JPO. Bagi Bara baik menyeberangi jalan lewat JPO rusak, atau lewat bawah JPO sama-sama menyeramkan baginya.

    “Kalau nyeberang lewat bawah lama banget nunggu sepinya, kalo pun sepi kan takut motor kenceng kenceng kan gatau dari jauh,” pungkas dia.

    (aud/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 8 Mobil Kecelakaan di Tol JORR Arah Cakung, Ada Fortuner hingga Alphard

    8 Mobil Kecelakaan di Tol JORR Arah Cakung, Ada Fortuner hingga Alphard

    Jakarta

    Kecelakaan beruntun terjadi di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Km (kilometer) 47 arah Cakung. Sebanyak delapan kendaraan terlibat dalam kecelakaan tersebut.

    “Kecelakaan berawal dari kendaraan melaju dari Cikunir menuju Cakung,” kata Kainduk Jaya 3 Sat PJR Polda Metro Jaya, Iptu Ketip Kusuma, saat dihubungi, Kamis (24/4/2025).

    Peristiwa itu terjadi pada pagi hari tadi sekitar pukul 08.00 WIB. Dia menjelaskan, kecelakaan terjadi karena kendaraan pertama mengerem di lokasi kejadian dan beberapa kendaraan di belakangnya tidak dapat mengantisipasi kecelakaan.

    “Kendaraan pertama dan kedua bisa menjaga jarak, tapi kendaraan ketiga sampai delapan tidak bisa, akhirnya terjadi tabrakan beruntun,” tuturnya.

    Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Kecelakaan beruntun itu melibatkan kendaraan minibus dari arah Cikunir menuju Cakung.

    “Fortuner, Alphard, Ertiga, Honda Jazz, Avanza Veloz, Toyota Rush, Calya, dan Fortuner (yang terlibat),” ungkapnya.

    “Kendaraan pertama rusak bagian belakang, kendaraan kedua sampai tujuh rusak bagian depan dan belakang, kendaraan delapan rusak bagian depan. Kecelakaan di lajur 3 paling kanan terjadi pengereman, kemudian tidak bisa jaga jarak sehingga terjadilah tabrakan beruntun,” pungkasnya.

    (rdh/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Efek positif anggaran Makan Bergizi Gratis tak sekadar teori

    Efek positif anggaran Makan Bergizi Gratis tak sekadar teori

    Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan saat melakukan tinjauan di Yayasan Salman Peduli Berkarya di kawasan Era Mas 2000, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. (ANTARA/HO/BPJPH)

    Ekonom: Efek positif anggaran Makan Bergizi Gratis tak sekadar teori
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 23 April 2025 – 22:10 WIB

    Elshinta.com – Chief Economy Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian menyebut efek positif dari anggaran makan bergizi gratis tidak sekadar teori. Menurutnya, program tersebut mampu berdampak pada stimulus ekonomi lokal.

    “Penggandaan fiskal dari program makan bergizi gratis tidak sekadar bersifat teoritis, tetapi juga memberikan efek kepada kegiatan ekonomi lokal, stimulasi rantai pasokan makanan, dan mengurangi tekanan keuangan rumah tangga,” kata Fulvian dalam keterangannya di Jakarta, Senin (21/4).

    Makan bergizi gratis masih sering ditanggapi secara skeptis, padahal menurutnya program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini merupakan bentuk redistribusi yang produktif dalam ekonomi.

    “Gizi selama masa pertumbuhan secara langsung memengaruhi kemampuan kognitif, kehadiran di sekolah, dan produktivitas tenaga kerja di masa depan,” lanjutnya.

    Terlebih, menurutnya program makan bergizi gratis mampu menopang rumah tangga berpenghasilan rendah yang memiliki kecenderungan kecil untuk daya konsumsi tinggi.

    Fulvian juga menampik kritik terhadap makan bergizi gratis yang dinilai menghabiskan anggaran besar-besaran. Menurut dia, program tersebut merupakan keutungan produktivitas jangka panjang melalui investasi sumber daya manusia yang mumpuni sejak dini.

    “Pola pikir ini mengabaikan keuntungan produktivitas jangka panjang dari investasi sumber daya manusia, terutama melalui input dasar seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan usia dini. Makanan gratis bukan sekadar (pengeluaran biaya) tapi modal untuk generasi pekerja yang lebih kuat dan lebih cakap,” tegasnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • DKI kemarin, pajak bahan bakar 5 persen hingga penindakan parkir liar

    DKI kemarin, pajak bahan bakar 5 persen hingga penindakan parkir liar

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Rabu (23/4) mulai dari diskon atau kemudahan untuk Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di Jakarta sebesar lima persen hingga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menindak tegas parkir liar di Jakarta, khususnya di Tanah Abang.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Pajak bahan bakar di Jakarta hanya 5 persen

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo akan memberikan diskon atau kemudahan untuk Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di Jakarta hanya sebesar lima persen.

    “Kemarin saya sudah memutuskan untuk Jakarta. Kami akan memberikan kemudahan ataupun diskon yang dulu dipungut 10 persen menjadi 5 persen untuk kendaraan pribadi dan 2 persen untuk kendaraan umum,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Ada pencurian besi Halte Trans-J di Jalan Bekasi-Cakung

    Sejumlah warga mengungkapkan bahwa ada pencurian besi di Halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi hingga Pasar Cakung, Jakarta Timur, yang sudah terbengkalai sejak lama.

    “Halte yang di tengah (Tipar Cakung) itu sebenarnya belum beroperasi, itu bangun sekitar satu tahun, dua tahun ini,” kata salah satu pedagang di sekitar Cakung, Yudha (39) saat ditemui di Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Tanggul laut penting untuk atasi rob di Jakarta

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya pembangunan tanggul laut raksasa untuk menghadapi ancaman rob dan penurunan muka tanah di pesisir utara Jakarta.

    “Penurunan tanah bisa mencapai 10 cm per tahun. Ini bahaya eksistensial, bukan hanya bagi pesisir, tapi untuk Jakarta secara keseluruhan,” kata AHY dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD DKI Jakarta 2025-2029 di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Parkir liar akan ditindak tegas, khususnya Tanah Abang

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menindak tegas parkir liar di Jakarta, khususnya di Tanah Abang, apalagi peraturan mengenai hal tersebut sudah ada, namun tak dijalankan dengan baik.

    “Secara khusus kami sampaikan kami akan menertibkan parkir-parkir liar termasuk yang terjadi di Tanah Abang,” kata Gubernur Pramono Anung Wibowo di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Pendaftaran PPSU dan Damkar tak perlu harus ke Balai Kota

    Pendaftaran untuk menjadi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta Pemadam Kebakaran (Damkar) seharusnya tidak perlu datang ke Balai Kota Jakarta tetapi cukup di kelurahan.

    “Kalau ada rekrutmen PJLP silakan buka saja di kelurahan masing-masing, bukan di Balai Kota karena jauh,” kata Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025