kab/kota: Cakung

  • Viral Pengakuan Netizen Overdosis Obat Anestesi Pasca Operasi hingga Kejang

    Viral Pengakuan Netizen Overdosis Obat Anestesi Pasca Operasi hingga Kejang

    Jakarta

    Ramai influencer di TikTok membagikan pengalaman tak menyenangkan pasca menjalani operasi di salah satu klinik kecantikan pada Mei 2024. Wanita pemilik akun @memeflome itu mengaku mengalami kejang pasca terlalu banyak disuntikkan obat anestesi.

    Ia menyebut perawat dan dokter di klinik tidak serius menanggapi keluhannya dan malah mengira dirinya kesurupan.

    “Jadi aku ada operasi di sebuah rumah sakit di bulan Mei 2024, pada saat operasi berlangsung aku mendadak kejang-kejang. Setelah itu, obat bius pun ditambah hingga kejang-kejang itu berhenti. Namun, setelah operasi aku kejang-kejang lagi selama 12 jam namun ga ada satupun dokter dan perawat yang menangani. aku akhirnya koma selama hampir satu bulan. bayangkan selama 12 jam berapa ratus ribu saraf yang putus. setelah itu akhirnya aku dipindahkan ke Rumah Sakit yang lebih memadai, dan aku sampai detik ini sama sekali ga ada niat untuk menuntut rumah sakit sebelumnya, dan sekarang aku fokus untuk terapi,” cerita mem***ome, dalam akun TikTok pribadinya.

    Meski wewenang pengawasan izin klinik berada di bawah Dinas Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Prof Taruna Ikrar akan ikut mengecek bagaimana obat-obatan selama ini digunakan oleh pihak klinik. BPOM RI juga akan menindak bila mana ditemukan lebih lanjut obat-obat yang disimpan tidak sesuai ketentuan.

    “Yang berikutnya, berhubungan dengan beberapa klinik yang mengalami masalah. Tentu kami janji, kami sudah pantau yang bermasalah itu dan kami akan datangin untuk memeriksa. Dan tentu outputnya apa? Nanti kami gunakan wewenang kami,” beber Prof Taruna saat ditemui di kawasan Cakung, (2/5/2025).

    BPOM RI disebutnya memiliki wewenang memastikan apakah klinik terkait mengantongi sertifikat rekomendasi untuk mendapatkan obat juga sumber distribusi obat. Ada Penyidik Pegawai Negeri Sipil Badan Pengawas Obat dan Makanan (PPNS) yang bisa bertindak menarik barang, mencabut izin, bahkan penuntutan hasil dari penindakan untuk masuk penjara.

    “Itu sesuai dengan UU Kesehatan. Jadi luar biasa otoritasnya Badan POM ini sehingga perlu kita tindak lanjuti dengan bentuk kita akan visit klinik yang bermasalah itu. Kita sudah pantau, kasus dokter yang melanggar malpraktik yang menggunakan penggunaan obat bius tidak tepat,” pungkasnya.

    (naf/up)

  • JPO Rusak Tanpa Pagar di Cakung Kini Diperbaiki, Begini Kondisinya

    JPO Rusak Tanpa Pagar di Cakung Kini Diperbaiki, Begini Kondisinya

    Jakarta

    Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Tipar Cakung, Jakarta Timur, sempat ramai diperbincangkan karena kondisinya sudah tak layak namun tetap dipergunakan oleh masyarakat. Saat ini JPO sedang diperbaiki Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.

    Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (2/5/2015) pukul 10.20 WIB, kondisi JPO sejauh ini belum banyak berubah. Baru terlihat adanya perbaikan pada sisi pegangan tangga yang posisinya berada di pinggir ruas Jalan Raya Bekasi mengarah ke Jakarta.

    Sementara pada bagian atap JPO, belum terlihat adanya perbaikan. Atap-atap JPO belum sepenuhnya kembali di pasang, hanya menyisakan tiang-tiang penyangga atap.

    Begitu juga ada bagian atas jembatan yang digunakan untuk penyeberang oleh warga. Belum ada perbaikan yang terlihat. Besi-besi pembatas penjaga jembatan masih terpasang.

    Pada tiap-tiap sisi akses masuk untuk menggunakan jembatan ini turut dipasang plang imbauan bertuliskan ‘Mohon Maaf JPO ini Ditutup’. Seluruh bagian JPO juga tampak dipasangi garis kuning hitam sebagai tanda tidak bisa digunakan.

    Foto: JPO Rusak di Cakung yang Sedang Diperbaiki (Fadil/detikcom)

    Sebelumnya diberitakan, JPO Tipar Cakung yang mengalami kerusakan parah itu, kini sedang dalam perbaikan. Dinas Bina Marga DKI menyebut, warga belum bisa menggunakan JPO itu selama kurang lebih dua bulan.

    “Kami perkirakan perbaikan ini akan memakan waktu sekitar 1 hingga 2 bulan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” lanjutnya.

    Wiwik mengatakan, selama proses perbaikan itu Satgas Bina Marga akan berjaga dan membantu warga untuk menyebrangi jalan.

    “Selain JPO Tipar Cakung, Dinas Bina Marga Jakarta juga sedang mempersiapkan perbaikan beberapa JPO lainnya,” ungkapnya.

    Wiwik juga menegaskan, bagi orang yang dengan sengaja mengakibatkan gangguan pada fungsi rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, fasilitas pejalan kaki, dan alat pengaman pengguna jalan, akan dikenakan sanksi.

    “Menurut UU No. 22 Tahun 2009, Pasal 275 Ayat 1 dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00,” imbuhnya.

    (zap/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Terpaksa Bertahan di Usia Senja, Kisah Tiur Sang Buruh Lansia 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Mei 2025

    Terpaksa Bertahan di Usia Senja, Kisah Tiur Sang Buruh Lansia Megapolitan 2 Mei 2025

    Terpaksa Bertahan di Usia Senja, Kisah Tiur Sang Buruh Lansia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dalam riuhnya gelombang massa yang memenuhi gerbang utama Gedung DPR/MPR RI pada peringatan Hari
    Buruh
    Internasional, Kamis (1/5/2025), suara lirih namun tegas menyita perhatian.
    Suara itu datang dari perempuan bernama Tiur (63),
    buruh
    garmen yang telah mengabdikan lebih dari dua dekade hidupnya di sebuah pabrik kawasan Cakung-Cilincing, Jakarta Utara.
    Tiur bukan sekadar deretan angka dalam statistik ketenagakerjaan. Ia adalah wajah ketidakadilan yang kerap luput dari sorotan, terutama saat usia tak lagi muda dan tubuh mulai merasakan lelah yang tak mudah ditawar.
    Di tengah orasi dan poster tuntutan peringatan
    Hari Buruh
    , ia membawa kisah yang dalam. Tentang hak pensiun yang digantung, kekerasan verbal di tempat kerja, dan perjuangan yang seolah tak kunjung usai demi mendapatkan penghargaan layak atas jerih payah puluhan tahun.
    Sambil duduk di rerumputan yang mengering, Tiur berbagi kisahnya kepada
    Kompas.com.
    25 tahun sudah Tiur menjadi buruh di pabrik garmen. Sesuai aturan, seharusnya ia dipensiunkan sejak usia 58.
    Namun, lima tahun telah berlalu, panggilan pensiun itu tak pernah datang.
    “Seharusnya saya sudah dipensiunkan pada usia 58 tahun, tapi sampai sekarang, saya belum dipanggil untuk pensiun,” ujar Tiur, Kamis (1/5/2025).
    Tiur meyakini perusahaan sengaja menunda pensiunnya, menunggu ia menyerah dan mundur sendiri.
    Tapi, bagi perempuan ini, mundur berarti kehilangan hak. Ia tahu benar, jika berhenti secara sukarela, pesangon yang menjadi haknya akan jauh dari semestinya.
    Berdasarkan perhitungan Tiur, seharusnya ia menerima sekitar Rp 125 juta sebagai imbalan atas seperempat abad pengabdian.
    Namun, ia melihat sendiri bagaimana rekan-rekannya yang memilih pensiun dini hanya menerima Rp 80 juta, jauh di bawah ketentuan.
    “Mereka menunggu kita untuk mengundurkan diri,” kata Tiur.
    Namun, uang bukan satu-satunya luka yang Tiur tanggung. Hari-hari kerja Tiur juga diwarnai kekerasan verbal.
    Bukan pukulan, tapi kata-kata kasar yang menyayat harga diri.
    “Bukan kasar di fisik, tapi kasar di mulut,” katanya.
    Pernah suatu pagi, di sela-sela kesibukan produksi yang belum juga reda, suara manajer tiba-tiba menggema di seluruh ruangan.
    Bukan instruksi kerja yang keluar dari mulutnya, melainkan makian yang ditujukan kepada para buruh, termasuk Tiur. Di hadapan puluhan pasang mata, harga diri mereka seperti dilucuti tanpa ampun.
    “Teriak, satu PT itu harus dengar. Pagi-pagi udah teriak, mana nyaman kita kerja?” kenangnya.
    Lansia seperti Tiur sering kali menjadi sasaran diskriminasi. Mereka dianggap tak lagi produktif.
    “Sering dibilang, ‘Kalian ini udah tua’, padahal belum tentu yang tua enggak bisa capai target,” tambahnya.
    Meski hatinya kerap terluka, Tiur tahu batas. Ia tak punya kuasa untuk melawan. Pilihan satu-satunya adalah mengadu ke serikat buruh.
    “Sakit hati dong, jelas. Tapi kami hanya bisa lapor ke serikat. Serikat yang menyelesaikan,” ujarnya pasrah.
    Kini, dalam unjuk rasa yang dipenuhi tuntutan dan harapan, Tiur berdiri membawa suara yang tak boleh diabaikan. Ia tak meminta perlakuan istimewa.
    Tiur hanya ingin diperlakukan manusiawi.
    “Mereka mungkin dapat tekanan, tapi bukan berarti harus kasar ke kami. Sampaikan baik-baik, jangan menyinggung perasaan,” katanya.
    Di usia yang semestinya sudah memasuki masa pensiun, Tiur masih harus memperjuangkan hak yang seharusnya sudah menjadi miliknya.
    Dan di tengah terik, di balik kerumunan, ia tetap berdiri tegak, sebagai buruh, sebagai perempuan, dan sebagai suara yang tak boleh dibungkam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suara Resah Para Buruh: Banyak PHK Tanpa Pesangon Sesuai hingga Larangan Berserikat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Mei 2025

    Suara Resah Para Buruh: Banyak PHK Tanpa Pesangon Sesuai hingga Larangan Berserikat Megapolitan 2 Mei 2025

    Suara Resah Para Buruh: Banyak PHK Tanpa Pesangon Sesuai hingga Larangan Berserikat
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah
    buruh
    menyuarakan beberapa keresahan mereka terkait kondisi dunia kerja saat ini.
    Keresahan itu mereka sampaikan dalam aksi Hari
    Buruh
    2025 yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).
    Salah satu buruh wanita bernama Tini (42) merasa prihatin terhadap fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dinilai lebih menguntungkan perusahaan daripada pekerja.
    Ia menganggap kebijakan pemerintah saat ini cenderung berpihak kepada perusahaan.
    “PHK jangan berpihak ke perusahaan terus. Perusahaan jadi seenaknya,” tegas Tini dalam wawancara dengan
    Kompas.com
    di depan Gedung DPR/MPR RI, Kamis.
    Tini menyoroti soal perlakuan tidak adil yang sering diterima buruh saat mengalami PHK.
    Ia mencatat ada banyak pekerja yang telah mengabdi selama 30 tahun pada sebuah perusahaan, tetapi hanya menerima pesangon dua bulan gaji saat terkena PHK.
    “Dikasih pesangon karena terpaksa. Misalnya, kata Undang-undang harusnya pesangon enggak dua bulan gaji saja. Tapi, ini justru pesangonnya cuma dua kali gaji pokok, padahal mereka sudah kerja 25 sampai 30 tahun,” ungkap Tini.
    Buruh wanita lainnya bernama Tiur (64) membagikan keluh kesahnya kepada
    Kompas.com
    mengenai pengalamannya bekerja pada usia senja.
    Meski usianya sudah lanjut, Tiur tetap bertahan sebagai buruh di sebuah pabrik garmen di Jalan Cakung-Cilincing (Cacing), Jakarta Utara, demi memperoleh hak pesangon yang seharusnya ia terima.
    Tiur mengatakan, ia seharusnya sudah pensiun sejak usia 58 tahun. Namun sampai saat ini, ketika usianya memasuki angka 64, pihak perusahaan belum juga memanggilnya untuk pensiun.
    “Seharusnya saya sudah dipensiunkan pada usia 58 tahun, tapi sampai sekarang, saya belum dipanggil untuk pensiun,” ujar Tiur.
    Tiur dan teman-temannya yang seumuran sudah sering mengajukan protes kepada pihak perusahaan, tetapi keluhan mereka tak juga mendapat perhatian.
    Ia berpendapat bahwa pihak perusahaan sengaja mengulur waktu pensiun, dengan harapan para buruh akan mengundurkan diri secara sukarela.
    “Mereka menunggu kita untuk mengundurkan diri,” jelas Tiur.
    Tiur menjelaskan, pesangon yang akan diterima oleh buruh yang mengundurkan diri nantinya tidak akan sesuai dengan masa kerja yang telah dijalani.
    Tiur mengaku seharusnya ia bisa mendapatkan pesangon sekitar Rp 125 juta setelah 25 tahun bekerja di pabrik garmen.
    Namun, jika ia mengundurkan diri, Tiur khawatir pesangonnya akan dipotong oleh pihak perusahaan.
    Pasalnya, banyak rekan-rekannya yang meminta pensiun pada usia 58 tahun justru menerima pesangon yang tidak sesuai dengan ketentuan.
    “Salah seorang teman kami yang meminta pensiun hanya menerima pesangon di bawah Rp 100 juta, tepatnya sekitar Rp 80 juta lebih,” kata Tiur.
    Selain soal masa pensiun ditunda, Tiur juga mengkritik tindakan perusahaan yang melarang buruh untuk berserikat.
    “Kacau sekarang itu. Kami berorganisasi enggak bisa. Kalau ikut organisasi, (nanti) ditekan,” jelas Tiur.
    Ia menambahkan, buruh yang terlibat dalam organisasi sering kali dihadapkan pada tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan melebihi batas target yang ditetapkan.
    Tiur berharap agar pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang lebih berpihak kepada buruh, sehingga perusahaan tidak dapat bertindak semena-mena pada masa depan.
    (Penulis: Shinta Dwi Ayu | Editor: Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tiga bangunan di Cililitan

    Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tiga bangunan di Cililitan

    Petugas pemadam kebakaran saat memadamkan api yang melahap tiga bangunan di Cililitan, Jakarta Timur, pada Rabu (30 April 2025) pukul 23.56 WIB hingga Kamis, pukul 00.56 WIB (1/5/2025). (ANTARA/HO-Sudin Damkar Jaktim)

    Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tiga bangunan di Cililitan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Kamis, 01 Mei 2025 – 10:49 WIB

    Elshinta.com – Satu rumah dan dua warung di Jalan SMA 14, Cililitan, Jakarta Timur, ludes terbakar pada Rabu pukul 23.56 WIB namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, kata Perwira Piket Suku Dinas Damkar Jaktim Sukur Sarwono.

    “Korban nihil. Total yang terselamatkan satu KK (kepala keluarga) yang terdiri atas lima jiwa,” kata Syukur seperti dikutip ANTARA dari akun resmi Suku Dinas Damkar Jakarta Timur, Kamis pagi.

    Kebakaran yang melahap tiga bangunan itu dapat dipadamkan pada Kamis dini hari pukul 00.56 WIB setelah Suku Dinas Damkar Jaktim  mengerahkan 15 unit mobil pemadam kebakaran dan 75 personel secara berkala.

    “Kita kerahkan 15 unit beserta unit pendukung. Kalau rumah saya lihat yang terdampak rumah satu, warung dua,” kata Sukur.

    Sukur mengatakan saat menerima laporan, petugas langsung bergerak meluncurkan unit mobil pemadam terdekat. 

    Dugaan sementara, kebakaran berasal dari adanya seseorang yang bermain api di sebuah bangunan yang terdapat banyak barang rongsokan. Api dengan cepat menyambar ke barang-barang yang ada di bangunan tersebut, katanya.

    Kebakaran masih menjadi masalah bagi  Jakarta kendati upaya preventif dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kehati-hatian dan mitigasi bencana kebakaran terus dilakukan pemerintah provinsi.

    Pada 27 April 2025, misalnya, kebakaran menghanguskan dua mobil di sebuah bengkel yang berada di Jalan Assyairiyah, Penggilingan, Cakung, Jaktim, sekitar pukul 20.42 WIB.

    Suku Dinas Damkar Jaktim menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh konsleting listrik pada bagian mesin mobil.

    Sumber : Antara

  • Daftar Kereta Api Gambir-Senen yang Berhenti di Stasiun Jatinegara pada Hari Buruh 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Mei 2025

    Daftar Kereta Api Gambir-Senen yang Berhenti di Stasiun Jatinegara pada Hari Buruh 2025 Megapolitan 1 Mei 2025

    Daftar Kereta Api Gambir-Senen yang Berhenti di Stasiun Jatinegara pada Hari Buruh 2025
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Dalam rangka memperingati
    Hari Buruh 2025
    pada Kamis, (1/5/2025), PT
    Kereta Api
    Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mengumumkan pengaturan pola operasi khusus untuk 39 perjalanan
    kereta api
    jarak jauh (KAJJ).
    Seluruh KA tersebut, yang biasanya tidak berhenti di
    Stasiun Jatinegara
    , akan berhenti sementara di stasiun tersebut untuk melayani naik penumpang.
    Kebijakan ini diambil guna mengantisipasi keterlambatan penumpang akibat kemacetan lalu lintas yang diprediksi terjadi di sekitar
    Stasiun Gambir
    dan Pasar Senen pada Hari Buruh 2025
    Atas kebijakan tersebut, penumpang KA yang terkena operasi khusus, dapat menaiki KA dari Stasiun Jatinegara.
    “Dengan adanya pengaturan pola operasi khusus ini, diharapkan para pelanggan dapat menghindari risiko keterlambatan akibat pengalihan arus lalu lintas menuju kedua stasiun tersebut, dan memiliki pilihan untuk naik dari Stasiun Jatinegara,” ujar Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, dikutip dari
    Antara
    .
    Meski demikian, KAI menegaskan, bahwa jadwal keberangkatan KA dari Gambir dan Pasar Senen tidak mengalami perubahan.
    Oleh sebab itu, penumpang yang ingin naik dari Stasiun Jatinegara, diimbau untuk memperhitungkan estimasi waktu tiba di stasiun untuk menunggu kereta datang agar tidak tertinggal.
    Berikut ini daftar 21 KA dari Stasiun Gambir yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara:
    Berikut ini daftar 18 KA dari Stasiun Pasar Senen yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara:
    Layanan Alternatif Naik dari Jatinegara
    Stasiun Jatinegara terletak di lokasi yang strategis dan mudah diakses dari berbagai wilayah di timur Jakarta, seperti Bekasi, Cakung, dan Jatinegara sendiri.
    Hal ini mempermudah penumpang yang terdampak kemacetan saat hendak menuju Gambir atau Pasar Senen.
    Penumpang yang telah memesan tiket keberangkatan dari Gambir atau Pasar Senen tidak perlu melakukan perubahan tiket untuk naik dari Stasiun Jatinegara.
    KAI Daop 1 mengimbau penumpang untuk datang lebih awal dan menyesuaikan rute menuju stasiun keberangkatan, demi menghindari risiko tertinggal kereta akibat padatnya arus lalu lintas saat aksi Hari Buruh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Kereta Api Gambir-Senen yang Berhenti di Stasiun Jatinegara pada Hari Buruh 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Mei 2025

    Daftar Kereta Api Gambir-Senen yang Berhenti di Stasiun Jatinegara pada Hari Buruh 2025 Megapolitan 1 Mei 2025

    Daftar Kereta Api Gambir-Senen yang Berhenti di Stasiun Jatinegara pada Hari Buruh 2025
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Dalam rangka memperingati
    Hari Buruh 2025
    pada Kamis, (1/5/2025), PT
    Kereta Api
    Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mengumumkan pengaturan pola operasi khusus untuk 39 perjalanan
    kereta api
    jarak jauh (KAJJ).
    Seluruh KA tersebut, yang biasanya tidak berhenti di
    Stasiun Jatinegara
    , akan berhenti sementara di stasiun tersebut untuk melayani naik penumpang.
    Kebijakan ini diambil guna mengantisipasi keterlambatan penumpang akibat kemacetan lalu lintas yang diprediksi terjadi di sekitar
    Stasiun Gambir
    dan Pasar Senen pada Hari Buruh 2025
    Atas kebijakan tersebut, penumpang KA yang terkena operasi khusus, dapat menaiki KA dari Stasiun Jatinegara.
    “Dengan adanya pengaturan pola operasi khusus ini, diharapkan para pelanggan dapat menghindari risiko keterlambatan akibat pengalihan arus lalu lintas menuju kedua stasiun tersebut, dan memiliki pilihan untuk naik dari Stasiun Jatinegara,” ujar Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, dikutip dari
    Antara
    .
    Meski demikian, KAI menegaskan, bahwa jadwal keberangkatan KA dari Gambir dan Pasar Senen tidak mengalami perubahan.
    Oleh sebab itu, penumpang yang ingin naik dari Stasiun Jatinegara, diimbau untuk memperhitungkan estimasi waktu tiba di stasiun untuk menunggu kereta datang agar tidak tertinggal.
    Berikut ini daftar 21 KA dari Stasiun Gambir yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara:
    Berikut ini daftar 18 KA dari Stasiun Pasar Senen yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara:
    Layanan Alternatif Naik dari Jatinegara
    Stasiun Jatinegara terletak di lokasi yang strategis dan mudah diakses dari berbagai wilayah di timur Jakarta, seperti Bekasi, Cakung, dan Jatinegara sendiri.
    Hal ini mempermudah penumpang yang terdampak kemacetan saat hendak menuju Gambir atau Pasar Senen.
    Penumpang yang telah memesan tiket keberangkatan dari Gambir atau Pasar Senen tidak perlu melakukan perubahan tiket untuk naik dari Stasiun Jatinegara.
    KAI Daop 1 mengimbau penumpang untuk datang lebih awal dan menyesuaikan rute menuju stasiun keberangkatan, demi menghindari risiko tertinggal kereta akibat padatnya arus lalu lintas saat aksi Hari Buruh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Makin Semrawut, Pakar Sarankan Prabowo Setop MBG dan Evaluasi Menyeluruh

    Makin Semrawut, Pakar Sarankan Prabowo Setop MBG dan Evaluasi Menyeluruh

    GELORA.CO – Program mulia di era Presiden Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG), belakangan menuai sorotan publik. Kasus keracunan berulang kali terjadi, hingga sengkarut pembayaran mitra kerja MBG.

    Melihat berbagai masalah yang terjadi saat implementasi program MBG, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio, sudah memprediksi ejak lama. Dia pun menyarankan agar program ini dihentikan untuk dievaluasi secara menyeluruh.

    “Jadi sekali lagi tolong setop dulu, evaluasi dulu, kemudian buat aturan yang jelas, bagaimana keterlibatan Pemda, bagaimana keterlibatan swasta, bagaimana keterlibatan UMKM dan publik,” tegas Agus kepada Inilah.com di Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Sejatinya, kata Agus, MBG adalah program yang bagus, namun karena tidak dipersiapkan secara teliti dan terkesan terburu-buru, akhirnya justru menambah daftar masalah di kemudian hari.

    “MBG ini enggak jelas underlying-nya atau peraturan perundang-undangannya, hanya ada perpres ke kepala BGN. Sekarang yang dilihat apa? Saya sudah sampaikan bahwa ini satu, MBG ini sumber korupsi yang sulit dilacak. Kkarena makanan. Bagaimana mengauditnya? Mau hitung berapa toge yang dimakan, kemudian yang dibeli, kan sulit,” tuturnya.

    Agus juga menyoroti minimnya keterlibatan Pemda hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Padahal kata dia, seharusnya BPOM yang bertugas untuk mengecek kualitas makanan dan mengawasi, tentu harus terlibat di dalam program ini.

    “Ini adalah pangan yang ditelan oleh manusia yang kalau salah, entah salah bumbu, entah alergi, entah apa, itu bisa fatal. Dan itu terbukti kan? Semua ada yang mencret dan amit-amit nanti (jangan) sampai ada nyawa melayang, karena itu berat (pertanggungjawabannya),” ungkap Agus.

    “Karena memang pengawasannya menurut saya tidak ada, kalaupun ada, basa-basi. Karena yang mengawasi itu adalah anak-anak lulusan sekolah Gizi, ada yang dari Aceh dikirim ke Jakarta, naik bus tiga hari, enggak dikasih uang, makan dari apa, sampai sini kerja pakai gaji UMR, mereka terlatih tidak? Jadi ini program bagus, tapi terburu-buru sehingga tidak karuan,” lanjutnya.

    Tak hanya itu, Agus juga menyoroti tujuan awal MBG terkait mengerek perekonomian UMKM. Namun nyatanya, UMKM malah merugi hingga tidak dibayar.

    “Malah UMKM yang di sekolah kan mati, yang kantin-kantin itu mati kan? Karena anak-anaknya dikasih makan gratis. Terus UMKM yang mana? Open supply sayur, buah, itu tidak dibayar, kan di beberapa daerah tidak dibayar. Padahal kepala BGN bilang ‘uangnya sudah ada di kita, saya tinggal bayarkan’ lah (mana) buktinya,” ujarnya.

    Ia bahkan menceritakan bila temannya sebagai pihak swasta pernah diminta, untuk turut berpartisipasi dalam program ini hingga didatangi Babinsa. Namun tanpa ada biaya yang jelas, tentu tidak ada yang mau ikut andil.

    “Kan (anggaran per porsi) Rp10.000 bagaimana masakannya, kalau sewa piringnya saja Rp2.500? Belum untuk gaji orang-orang yang bekerja. Lalu tinggal berapa? Lalu yang nanggung kurangnya siapa? Enggak jelas,” ucap Agus.

    Dia menyarankan, program MBG dievaluasi terlebih dahulu. Tak hanya itu, dirinya juga meminta agar program ini tidak perlu diterapkan pada seluruh daerah, terutama kota-kota besar.

    “Untuk makanan, jangan ke seluruh Indonesia. Jangan, please, karena di kota-kota besar, anak-anak tidak suka makanan (MBG) itu karena makanannya enggak enak,” kata dia.

    “Jadi mending pakai kupon atau sistem lain yang memang sekolahnya atau anaknya tidak mampu, berikan dia (MBG). Katakan daerahnya di cilincing, sana, cakung kan banyak nelayan, anaknya kurang gizi, di sana boleh. Tapi jangan dikasih di Kebayoran, di Menteng, di Pondok Indah, jangan lah. Enggak ada yang mau makan,” tandasnya.

  • Lulu Hypermarket Tutup 30 April 2025, Gelar Diskon Besar-besaran hingga 90%

    Lulu Hypermarket Tutup 30 April 2025, Gelar Diskon Besar-besaran hingga 90%

    Bisnis.com, JAKARTA — Merek Ritel Modern, Lulu Hypermarket menggelar diskon penutupan hingga 90% menyusul rencana penutupan permanen pada 30 April mendatang. 

    Mengutip laman media sosial QBIG BSD City, Lulu Hypermarket QBIG BSD akan resmi menutup toko pada 30 April 2025. Saat ini sedang berlangsung diskon penutupan toko hingga 90%. 

    “Beli cepat harga gila, up to 90% off, Lulu Hypermarket qBIG BSD. Kami tutup toko 30 April 2025,” tulis unggahan tersebut, dikutip Senin (28/4/2025). 

    Di sisi lain, akun sosial media Lulu Hypermarket juga mengunggah pengumuman diskon cuci gudang hingga 90% di beberapa kategori seperti baju, sepatu, tas wanita, aksesoris, mainan, elektronik dan perlengkapan rumah. Diskon tersebut tersedia sampai persediaan habis. 

    PT Lulu Group Retail, yang lebih dikenal dengan nama Lulu Hypermarket, belakangan ini menjadi sorotan karena kekosongan stok barang hingga isu penutupan permanen. Berdasarkan pantauan Bisnis pada Rabu (2/4/2025), suasana di Lulu Hypermarket Cakung, Jakarta Timur, terlihat lengang. 

    Di area parkir, hanya tampak beberapa kendaraan roda empat dan roda dua. Pemandangan serupa terlihat di area lobi, di mana deretan keranjang belanja berwarna hijau berjajar di dekat pintu masuk, dan hanya ada satu satpam yang terlihat mondar-mandir. 

    Ketika Bisnis.com memasuki area dalam, suasana di lantai 1 memperlihatkan kasir yang hampir seluruhnya kosong. Dari 17 kasir yang tersedia, hanya kasir nomor 11 yang masih aktif melayani pembeli. Semakin masuk ke dalam, ditemukan sejumlah barang yang berdebu dan tersusun tidak teratur. Pengunjung yang datang pun sangat sedikit.

    Pemilik jaringan ritel Lulu Group itu ternyata merupakan sosok konglomerat asal India, yakni Yusuff Ali. Yusuff Ali membuka LuLu Hypermarket pertamanya pada tahun 1990-an di puncak Perang Teluk. Tak hanya di Uni Emirat Arab (UEA), dia memperluas jaringan ritel Lulu Group ke negara-negara Timur Tengah, Mesir, India, Indonesia dan Malaysia. 

    Kini, Yusuff yang dijuluki sebagai ‘Raja ritel Timur Tengah’ itu memimpin LuLu Retail dengan pendapatan sebesar US$7,3 miliar, dengan 240 jaringan hypermarket dan mal di negara Teluk dan wilayah lainnya.

  • Empat JPO Cakung yang Rusak Bakal Diperbaiki Bertahap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 April 2025

    Empat JPO Cakung yang Rusak Bakal Diperbaiki Bertahap Megapolitan 28 April 2025

    Empat JPO Cakung yang Rusak Bakal Diperbaiki Bertahap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Empat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Cakung, Jakarta Timur, yang kondisi rusak akan diperbaiki secara bertahap.
    “Untuk fokus JPO Tipar Cakung dahulu, nanti lanjut yang lainnya. Enggak, Bina Marga hanya JPO, halte kewenangan beda, itu mungkin di Transjakarta,” ujar Firman, Satgas Bina Marga Kecamatan Cakung, saat ditemui di lokasi, Senin (28/4/2025).
    Perbaikan
    JPO Cakung
    itu mulai dilakukan sejak Minggu (27/4/2025). Perbaikan itu dikerjakan oleh 18 orang petugas Bina Marga.
    “Dimulai kemarin, untuk wilayah Cakung total ada empat JPO yang diperbaiki Bina Marga,” kata Firman.
    Perbaikan JPO itu meliputi pemasangan pembatas, lantai, hingga atap.
    “Besi-besi JPO dipasang biar orang yang melintas nyaman. Ini kita kerjakan bertahap, utama railing atau pegangan JPO dulu, baru atap,” ungkap Firman.
    Sebelumnya, perbaikan jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Cakung, Jakarta Timur, diperkirakan akan selesai dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan.
    “Kami telah memulai pengerjaan perbaikan JPO Tipar di Cakung, Jakarta Timur. Kami perkirakan perbaikan ini akan memakan waktu sekitar satu hingga dua bulan,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Bina Marga Jakarta, Wiwik Wahyuni, saat dikonfirmasi, Senin (28/4/2025).
    Wiwik menjelaskan bahwa saat ini JPO tersebut belum dapat digunakan oleh masyarakat karena masih dalam tahap perbaikan oleh tim Dinas Marga.
    “Perbaikan dilakukan agar JPO tersebut dapat segera beroperasi dengan optimal,” tambahnya.
    Selain JPO di Cakung, Wiwik juga menyampaikan, perbaikan serupa akan dilakukan pada beberapa jembatan lainnya di Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.