kab/kota: Cakung

  • Akan terjadi banjir rob di Jakarta pada satu-dua hari ke depan

    Akan terjadi banjir rob di Jakarta pada satu-dua hari ke depan

    Warga melintasi genangan rob di Muara Angke, Jakarta, Rabu (25/6/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir utara Jakarta untuk mewaspadai potensi banjir rob akibat adanya fenomena Super New Moon atau fase bulan baru yang puncaknya terjadi pada 27 Juni 2025. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.

    Akan terjadi banjir rob di Jakarta pada satu-dua hari ke depan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperingatkan masyarakat akan terjadinya banjir rob dalam satu hingga dua hari ke depan.

    “Dari ramalan cuaca yang dikeluarkan BMKG, ada kemungkinan satu-dua hari ini ada rob. Permukaan air naik, sekaligus hujan,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Senin.

    Oleh karena itu, lanjutnya, sebagai salah satu langkah antisipasi banjir, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau curah hujan. Untuk itu, Pramono telah memerintahkan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta beserta seluruh tim untuk selalu siaga dan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk mengatasi banjir.

    Pramono pun berharap, banjir bersamaan seperti yang terjadi Minggu malam (6/7) tak terjadi lagi. Dia mengatakan, Jakarta pada Minggu malam (6/7) tiga banjir bersamaan yakni rob, kiriman dan akibat hujan.

    “Saya meminta untuk bersiap mengatasi itu. Supaya pengalaman kita semalam tidak terulang. Kejadian semalam itu menunjukkan bahwa sebenarnya, apa ya, di luar nalar gitu,” kata Pramono.

    Pemprov DKI Jakarta juga telah menyiapkan sejumlah alat-alat untuk mengatasi banjir. Hal itu seperti 202 lokasi pompa stasioner dengan jumlah 605 unit. Kemudian pompa mobil di lima wilayah, masing-masing 100 unit.

    “Bahkan pompa-pompa apung yang kecil-kecil, semua sudah dibagi tadi malam. Kemudian alat-alat berat kurang lebih 202 unit,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin Ningrum.

    Selain itu, Ika mengatakan Jakarta juga terus melakukan pengerukan kali meski bukan di musim panas.

    Sumber : Antara

  • Banjir rob Jakarta, Gubernur tinjau pengerukan Kali Irigasi Bekasi sepanjang 5,3 km di Cakung

    Banjir rob Jakarta, Gubernur tinjau pengerukan Kali Irigasi Bekasi sepanjang 5,3 km di Cakung

    Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

    Banjir rob Jakarta, Gubernur tinjau pengerukan Kali Irigasi Bekasi sepanjang 5,3 km di Cakung
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 07 Juli 2025 – 15:17 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau langsung kegiatan pengerukan Kali Irigasi Bekasi di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Jumat (30/6/2025).

    Kegiatan tersebut didampingi oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Asisten Pembangunan, Wali Kota Jakarta Timur, serta jajaran staf khusus.

    “Irigasi ini dulunya dibangun oleh pemerintah pusat untuk mengatasi banjir dan mendukung sistem pengairan. Namun sekarang perawatannya ditangani oleh Pemprov DKI Jakarta karena kami sadar jika tidak dirawat, ini bisa jadi salah satu penyebab utama banjir,” kata Gubernur Pramono saat meninjau lokasi di Cakung, Senin (7/7/2025).

    Ia menyampaikan panjang irigasi yang akan dikeruk mencapai 5,3 kilometer, dan pengerjaan ini ditetapkan sebagai prioritas utama penanggulangan banjir di wilayah perbatasan Jakarta.

    “Saya sudah minta kepada Ibu Ika selaku Kepala Dinas SDA agar pengerukan segera dilakukan, terutama di titik-titik yang selama ini menjadi sumbatan aliran air,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan itu, Pramono menjelaskan bahwa banjir yang terjadi baru-baru ini merupakan kondisi luar biasa, karena terjadi akibat tiga faktor secara bersamaan, yakni banjir kiriman dari wilayah hulu, curah hujan tinggi lokal, dan rob akibat naiknya permukaan air laut.

    “Baru pertama kali dalam empat bulan masa kepemimpinan saya, tiga jenis banjir terjadi bersamaan. Permukaan laut baru turun jam 10.30 malam tadi. Baru setelah itu pompa bisa dioperasikan,” paparnya.

    Ia juga mengungkapkan dari 600 pompa air milik Pemprov DKI, 10 unit mengalami kerusakan karena beban kerja ekstrem akibat volume air yang sangat tinggi.

    “Meski demikian, kami memastikan bahwa banjir di sebagian besar wilayah Jakarta sudah tertangani, hanya menyisakan beberapa titik genangan di wilayah Jakarta Timur dan sebagian Jakarta Barat,” ujarnya.

    Pramono juga berjanji akan terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh wali kota untuk memastikan penanganan optimal.

    “Saya pastikan seluruh jajaran, mulai dari wali kota hingga dinas terkait, standby. Bahkan kami semua nyaris tidak tidur. Tapi alhamdulillah, situasi sudah jauh lebih baik,” ucapnya.

    Merujuk prediksi BMKG, Pramono mengimbau masyarakat tetap waspada, karena dalam satu hingga dua hari ke depan, masih ada potensi cuaca ekstrem dan rob.

    “Kami terus bersiaga. Tugas kami bukan hanya merespons, tapi memastikan Jakarta siap menghadapi tantangan iklim ekstrem,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Jaktim gencarkan pengerukan kali untuk atasi banjir

    Jaktim gencarkan pengerukan kali untuk atasi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur menggencarkan pengerukan kali atau sungai untuk mengatasi banjir akibat hujan di wilayah tersebut.

    “Hari ini Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur. Sebenarnya sudah kerja dua kali, waktu itu di Cakung Barat. Alhamdulillah,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin usai meninjau pengerukan di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur, Senin.

    Pengerukan dilakukan untuk memperlancar aliran air guna meminimalisasi risiko banjir, terutama saat musim hujan.

    Pekerjaan ini merupakan bagian dari program normalisasi yang dikoordinasikan bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

    “Dilanjutkan dengan Dinas SDA Jakarta. Mudah-mudahan bisa selesai semua dari ujung ke ujung sesuai yang ditargetkan dinas SDA,” katanya.

    Selain itu, Munjirin mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi secara teknis dengan Dinas SDA Jakarta untuk mencari solusi banjir.

    “Kalau kita lebih banyak berkoordinasi secara teknis dengan Dinas SDA. Tapi kami sudah kasih masukan penyebabnya a, b, c. Mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti Dinas SDA untuk dicarikan solusi,” ujar Munjirin.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta kepada Dinas SDA Jakarta untuk memprioritaskan penanganan pengerukan kali di pinggir kota guna mengatasi banjir.

    “Saya sudah memutuskan untuk penanganan pengerukan (kali) di pinggir-pinggir Jakarta ini segera dilakukan karena ini menjadi prioritas utama,” kata Pramono.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan bahwa hingga pukul 14.00 WIB sebagian besar wilayah banjir sudah surut atau terdata hanya tinggal dua Rukun Tetangga (RT).

    Dua RT itu berada di Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 30 centimeter (cm) dan satu RT di Kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan, dengan ketinggian 50 cm.

    Dari data BPBD DKI Jakarta, banjir sempat merendam 141 RT di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Banjir kali ini disebabkan hujan intensitas tinggi dan meluapnya sejumlah sungai.

    Bahkan banjir sempat merendam rumah warga dengan titik terdalam hingga tiga meter di Cawang, Jakarta Timur.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sebanyak 10 pompa air milik Pemprov DKI terbakar saat atasi banjir

    Sebanyak 10 pompa air milik Pemprov DKI terbakar saat atasi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 10 unit pompa air milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terbakar akibat tingginya volume air yang harus ditangani, secara serentak pada Minggu malam (6/7).

    Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin Ningrum mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya perawatan agar alat tersebut dapat segera digunakan kembali.

    “Memang karena kejadian tadi malam, pompa kita 100 persen ‘full’ berjalan semua. Pagi ini beberapa (alat) mengalami perawatan. Kami upayakan sore ini sudah bisa berjalan semuanya,” kata Ika saat dijumpai di Cakung, Jakarta Timur, Senin.

    Kendati demikian, Ika memastikan warga tak perlu khawatir sebab sistem pengendalian banjir tetap terjaga berkat keberadaan pompa portabel dengan kapasitas setara.

    “Jangan khawatir. Walaupun ada kendala beberapa di pompa, pompa ‘mobile’ kami 100 persen masih aktif. Jadi, ter-backup karena pompa itu kapasitasnya yang sama dengan pompa stasioner,” kata Ika.

    Jakarta pada Minggu (6/7) malam, tiga jenis banjir terjadi secara bersamaan yakni karena curah hujan, kiriman dan rob.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menjelaskan pada pukul 22.30 WIB, ketinggian air mulai naik.

    Pramono pun segera berkoordinasi dengan seluruh wali kota, Dinas SDA, beserta jajaran lainnya.

    Sebanyak 600 pompa langsung dikerahkan untuk menangani banjir tersebut.

    Namun Pramono mengatakan, 10 pompa milik Pemprov DKI Jakarta terbakar.

    “Karena jam 22.30 itu sebenarnya belum bisa dipompa, tapi kalau tidak dipompa, mohon maaf, semalam itu beberapa daerah yang strategis pasti akan tergenang,” kata Pramono.

    Untuk melindungi daerah strategis seperti Bundaran HI, Istana Negara dan lain sebagainya, akhirnya Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk tetap memompa air secara perlahan.

    Pramono pun bersyukur, pukul 00.00 WIB banjir tersebut sudah tertangani dengan baik dan pada Senin pagi, seluruh kegiatan dan lalu lintas bisa berjalan lancar.

    Kendati demikian, Pramono juga mengaku telah membaca beberapa keluhan masyarakat soal banjir di Cawang.

    “Untuk masyarakat Cawang, saya sudah baca di IG (instagram). Ya, kami memohon maaf tidak bisa memuaskan semuanya,” kata Pramono.

    Akan tetapi secara keseluruhan, Pramono menilai Jakarta sudah melakukan penanganan banjir dengan cukup baik.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim masih upayakan bantuan untuk korban banjir di Kebon Pala

    Pemkot Jaktim masih upayakan bantuan untuk korban banjir di Kebon Pala

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) hingga saat ini masih mengupayakan bantuan untuk korban banjir di Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

    “Ada sekitar empat RW di Kebon Pala yang terdampak. Alat-alat sebenarnya sudah mulai masuk untuk mengatasi banjir, kami upayakan,” kata Munjirin usai meninjau pengerukan di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur, Senin.

    Munjirin menyebut, pihaknya bersama Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur terus berupaya mengerahkan bantuan peralatan evakuasi seperti satu unit perahu kano (kecil), pelampung, tali, sembako dan lainnya.

    “Mungkin yang dikeluhkan warga karena memang pas kebetulan belum masuk semuanya, karena saking banyaknya posisi yang terkena banjir,” jelas Munjirin.

    Hingga Senin ini, banjir di sejumlah titik Kebon Pala, Jakarta Timur masih cukup tinggi, mencapai 60 cm.

    Munjirin menegaskan, pihaknya akan terus memaksimalkan penanganan sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.

    “Kami akan maksimalkan hari ini maupun ke depan sesuai arahan Pak Gubernur,” tegas Munjirin.

    Banjir di Kebon Pala, kata Munjirin disebabkan limpasan Kali Sunter yang hingga kini belum surut sepenuhnya sehingga sejumlah titik masih tergenang dan belum bisa ditangani secara menyeluruh.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB sebanyak 91 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat, Timur, Pusat dan Selatan masih terendam banjir karena meluapnya sungai dan juga hujan intensitas tinggi.

    Banjir Jakarta terjadi sejak Minggu (6/7) dini hari dan hingga Senin pukul 10.00 WIB. Sejumlah wilayah di Jakarta Timur, Pusat, Barat dan Selatan masih banjir.

    Berikut 42 RT di Jakarta Timur yang masih terdampak banjir:

    – Kelurahan Bidara Cina

    Jumlah: 14 RT

    Ketinggian: 80 hingga 130 cm

    – Kelurahan Cipinang Muara

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 40 hingga 50 cm

    – Kelurahan Kampung Melayu

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 80 cm

    – Kelurahan Cawang

    Jumlah: 7 RT

    Ketinggian: 80 cm

    – Kelurahan Cipinang Melayu

    Jumlah: 15 RT

    Ketinggian: 150 cm

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi tangkap pemalak sopir truk bersenjata tajam di Jaktim

    Polisi tangkap pemalak sopir truk bersenjata tajam di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap terduga pemalak sopir truk dengan menggunakan senjata tajam berinisial MH (34) di Jalan Bekasi Timur, Cakung, Jakarta Timur.

    “Kami sudah lakukan penangkapan terhadap pelaku yang memalak sopir bus sambil membawa senjata tajam di Jalan Bekasi Timur Cakung,” kata Kapolsek Cakung Kompol Widodo saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Peristiwa pemalakan terjadi pada Selasa (1/7) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Tim gabungan dari Unit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dan Unit Reskrim Polsek Cakung langsung melakukan penyelidikan usai menerima laporan.

    Widodo menyebut, pencarian awal dilakukan di rumah pelaku di kawasan Penggilingan, Cakung. Namun, saat tiba di lokasi yang bersangkutan tidak berada di tempat.

    Tim gabungan langsung melanjutkan pencairan ke lokasi sekitar rumah pelaku hingga akhirnya MH tertangkap pada Sabtu (5/7) di sebuah warung dekat Jalan Raya Bekasi, Cakung.

    “Tim gabungan mendapati terduga pelaku yang sedang duduk di warung dekat Jalan Raya Bekasi Cakung, selanjutnya tim langsung mengamankan terduga pelaku pada Sabtu (5/7),” jelas Widodo.

    Selain itu, Widodo menjelaskan, saat diinterogasi di lokasi penangkapan, MH mengaku dirinya merupakan pelaku pemalakan terhadap sopir.

    “Setelah dilakukan interogasi, diakui oleh pelaku MH bahwa dirinya memang telah melakukan aksi pengancaman terhadap korban,” ucap Widodo.

    Peristiwa bermula saat sopir truk melaju pelan karena kondisi lalu lintas padat, lalu pelaku menghampiri kendaraan dan meminta uang.

    Namun, sopir truk tersebut tidak memberikan uang.

    Pelaku kembali mendatangi kendaraan korban sambil mengancam sopir truk dan membawa pisau cutter.

    “Pelaku datang kembali dengan membawa pisau cutter sambil berkata terhadap korban ‘kalau enggak ngasih tak cutter kamu’ itu sambil mengacungkan pisau cutter ke wajah korban,” jelas Widodo.

    Korban hanya bisa diam dan langsung meninggalkan lokasi tersebut saat lampu lalu lintas sudah hijau.

    Sebelumnya, viral di media sosial Instagram @kabar.jaktim video aksi pemalakan yang diduga dilakukan oleh seorang preman terhadap sopir truk di Cakung, Jakarta Timur.

    Video tersebut memperlihat seorang pria menghampiri sopir truk yang sedang melaju pelan lalu mengancam menggunakan senjata tajam (sajam).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Atasi banjir, Pram minta Dinas SDA DKI prioritaskan pengerukan kali

    Atasi banjir, Pram minta Dinas SDA DKI prioritaskan pengerukan kali

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta untuk memprioritaskan penanganan pengerukan kali di pinggir kota guna mengatasi banjir di daerah itu.

    “Saya sudah memutuskan untuk penanganan pengerukan (kali) di pinggir-pinggir Jakarta ini segera dilakukan karena ini menjadi prioritas utama,” kata Pramono usai meninjau pengerukan di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur, Senin.

    Pramono menjelaskan, salah satunya adalah Kali Irigasi Bekasi Tengah, Kecamatan Cakung. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi penanganan banjir di Jakarta.

    Pramono menjelaskan, kali sepanjang 5,3 meter tersebut sebenarnya dulu dibuat oleh Pemerintah Pusat untuk mengatasi banjir dan pengairan.

    Namun, kini kali tersebut dirawat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

    “Karena kami tahu ini kalau tidak dirawat, salah satu sumber banjir di Jakarta. Untuk itu, saya meminta kepada Kepala Dinas SDA, kita gali,” kata Pramono.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin Ningrum mengatakan, kini pihaknya terus melakukan pengerukan kali sebagai langkah antisipasi banjir.

    “Jadi, biasanya pengerukan itu musim kering. Sekarang kita musim hujan, musim kering semuanya berjalan,” kata Ika.

    Dinas Sumber Daya Air Jakarta juga telah menyiapkan alat-alat untuk menghadapi banjir.

    Ika menjelaskan alat yang disiapkan antara lain 202 lokasi pompa stasioner sebanyak 605 unit.

    Kemudian pompa mobil di lima wilayah, masing-masing 100 unit.

    “Bahkan pompa-pompa apung yang kecil-kecil, semua sudah dibagi tadi malam. Kemudian alat-alat berat kurang lebih 202 unit,” kata Ika.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono akui tak tidur karena atasi banjir di Jakarta semalam

    Pramono akui tak tidur karena atasi banjir di Jakarta semalam

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Pramono Anung Wibowo mengaku sampai tak bisa tidur karena mengatasi banjir di Jakarta pada Minggu (6/7) malam.

    Pramono saat dijumpai di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur, Senin, bahkan mengaku baru pertama kali menghadapi banjir secara bersamaan selama empat bulan menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

    “Yang pertama adalah banjir kiriman, yang kedua adalah banjir karena curah hujan yang ada di Jakarta, yang ketiga pas bersamaan rob permukaan air lautnya naik,” kata Pramono.

    Terkait penanganan banjir rob, Pramono menjelaskan, air laut Jakarta baru turun sekitar pukul 22.30 WIB pada Minggu (6/7) malam.

    Karenanya, mata Pramono, baru saat itulah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggunakan 600 pompa yang dimiliki.

    Namun Pramono mengatakan, karena terlalu banyaknya air, 10 pompa yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta terbakar.

    “Karena jam 22.30 WIB itu, sebenarnya belum bisa dipompa, tapi kalau tidak dipompa, mohon maaf, semalam itu beberapa daerah yang strategis pasti akan tergenang,” kata Pramono.

    Untuk melindungi daerah strategis seperti Bundaran HI, Istana Negara dan lain sebagainya, akhirnya Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk tetap memompa air secara perlahan.

    Pramono pun bersyukur, pukul 00.00 WIB banjir tersebut sudah tertangani dengan baik dan pagi ini seluruh kegiatan dan lalu lintas bisa berjalan lancar.

    Selain itu, Pramono juga mengaku terus berkomunikasi dengan seluruh wali kota Jakarta untuk bersama-sama memantau banjir.

    “Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Dinas SDA dan juga para wali kota bekerja sangat baik bersama-sama menangani banjir semalam ini, memang itu baru pertama kali dan saya sampai sekarang belum tidur,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tinjau Pengerukan Kali Bekasi, Pramono Ngaku Belum Tidur Pantau Banjir Jakarta

    Tinjau Pengerukan Kali Bekasi, Pramono Ngaku Belum Tidur Pantau Banjir Jakarta

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai mengeruk Kali Irigasi Bekasi sepanjang 5,3 kilometer. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi risiko banjir yang kerap melanda wilayah timur Jakarta.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung turun langsung meninjau pengerukan di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025). Ia didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin, Asisten Pembangunan & Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris, Wali Kota Jakarta Timur Munjirin, dan jajaran terkait.

    “Ini dulunya irigasi dibangun pemerintah pusat untuk pengairan dan pengendalian banjir, tapi sekarang jadi tanggung jawab kami. Kalau nggak dirawat, ini jadi salah satu sumber banjir Jakarta,” kata Pramono di kawasan Kali Irigasi Bekasi, Cakung, Jakarta Timur.

    Pemprov Jakarta menargetkan pengerukan ini bisa tuntas secepatnya. Pramono menegaskan pengerukan kali di pinggiran Jakarta jadi prioritas utama penanganan banjir ke depan.

    “Saya sudah minta Bu Ika, ini panjangnya 5,3 km, harus segera dikeruk. Volumenya nanti Bu Ika yang sampaikan detailnya,” ujarnya.

    Selain pengerukan, Pramono mengaku dirinya bersama para Wali Kota berjaga hampir tanpa tidur semalaman untuk mengantisipasi banjir kiriman, hujan lokal, dan rob air laut yang datang bersamaan.

    Pramono juga mengungkapkan ada 10 pompa banjir yang terbakar karena dipaksa bekerja penuh sejak semalam. Meski begitu, Pemprov DKI memastikan penanganan banjir tetap berjalan dengan dukungan pompa mobile yang tersebar di lima wilayah.

    “Pompa kita 605 unit stasioner plus pompa mobile. Jadi tetap aman,” kata Kepala Dinas SDA Ika Agustin.

    (bel/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 9
                    
                        Meredupnya Kejayaan Pasar-pasar "Legend" di Jakarta…
                        Megapolitan

    9 Meredupnya Kejayaan Pasar-pasar "Legend" di Jakarta… Megapolitan

    Meredupnya Kejayaan Pasar-pasar “Legend” di Jakarta…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Eksistensi sejumlah pasar legend di Jakarta seperti
    Pasar Baru
    ,
    Pasar Gembrong
    , hingga
    Pasar Ular
    kini berada di ujung tanduk.
    Ketenaran mereka tak lagi seterang dulu. Kesan ramai juga tak lagi melekat pada ketiga pasar tersebut.
    Pasar-pasar legend Jakarta tersebut kini hidup bak hidup setengah nyawa, dan berharap adanya intervensi pemerintah untuk kembali menghidupkan jati diri mereka.
    Pasar Baru di Jakarta Pusat, dulu dikenal sebagai pusat perdagangan tertua dan tersibuk di Jakarta.
    Namun, eksistensi pasar tersebut kini tampak meredup, jauh dari ingar-bingar aktivitas niaga yang pernah menjadi denyut nadi kehidupan di sana.
    Meredupnya eksistensi Pasar Baru dapat dilihat dari pemasangan sejumlah spanduk penyewaan atau penjualan ruko oleh pemilik.
    Rudi (46), pemilik toko sepatu kulit, mengaku pasrah dengan kondisi yang terjadi saat ini.
    “Kalau tidak buka, siapa yang mau bayar listrik, sewa, gaji karyawan? Tapi pembeli makin sedikit. Yang bertahan di sini cuma yang sudah lama, sudah punya pelanggan tetap,” kata Rudi, Rabu (4/6/2025).
    Seorang petugas keamanan, Sandra (46) menyebutkan, pandemi Covid-19 menjadi titik balik yang menghantam roda ekonomi kawasan ini.
    Ia menyebutkan, lebih dari 100 unit ruko yang ada, sebagian besar kini tutup atau hanya buka saat momen-momen tertentu, seperti Ramadhan.
    “Departement store sekarang cuma buka sebulan pas Ramadhan. Yang lain malah tutup total sejak Covid-19,” ujar dia.
    Baharu (59), pedagang uang kuno yang sudah berjualan sejak 1985, turut merasakan langsung dampaknya.
    “Kalau sebelum Covid-19, setiap hari pasti ada yang beli. Sekarang, bisa empat hari enggak laku,” ucap dia.
    Meski begitu, Baharu tetap memilih bertahan. Ia menjual uang kuno dari berbagai era, termasuk sebelum kemerdekaan, yang sering diburu untuk mahar atau koleksi.
    “Saya suka sejarah. Uang kuno ini buat saya bukan cuma dagangan, tapi juga pelestarian budaya,” ujar dia.
    Kondisi sama juga dialami Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Pasar Gembrong dahulunya dikenal sebagai surga mainan anak-anak, kini hanya hidup setengah nyawa.
    Nafas para pedagang seolah sepenuhnya bergantung pada geliat sekolah-sekolah. Sebab, sebagian besar pembeli yang masih datang ke sana adalah pedagang kecil yang menjajakan mainan ke warung dan lingkungan sekolah.
    Saat bel istirahat berhenti berdenting dan ruang kelas kosong karena libur panjang, denyut Pasar Gembrong pun ikut meredup.
    Harapan para pedagang kecil ikut mengempis, menunggu waktu hingga keramaian anak-anak kembali pulih.
    “Kebanyakan pembeli sekarang itu pedagang di sekolahan ataupun warung, hampir 70 persen langganan saya dari sana. Kalau sekolah libur, ya tamat kita, karena napas kita ada di sekolahan,” ujar Agus (57), salah satu pedagang mainan, Senin (23/6/2025).
    Agus mengingat, dulu, Pasar Gembrong adalah tempat yang tak pernah tidur. Orang dari segala penjuru datang, termasuk kalangan pesohor, untuk membeli mainan.
    Kini, sejak direlokasi akibat proyek Tol Becakayu dan diterpa badai pandemi, pasar itu tinggal bayang-bayang kejayaannya.
    “Jauh banget kalau dibandingkan dengan dulu, apa saja bisa laku di sana (tempat lama), pengunjungnya datang dari mana-mana. Bahkan kelas artis pun dulu belanjanya ke situ,” kenangnya.
    Sejak berpindah lokasi pada 2018 dan dihantam pandemi Covid-19, penghasilan Agus merosot tajam.
    Akses ke pasar yang sekarang juga lebih sulit, membuat calon pembeli berpaling ke tempat lain yang lebih mudah dijangkau.
    “Sejak Corona, lalu ditambah relokasi karena jalan Tol Becakayu, pendapatan menurun drastis. Akses ke sini juga lebih sulit,” kata Agus.
    Senada dengan Agus, Ifah (46), pedagang boneka di Pasar Gembrong, juga merasakan betapa sepinya pasar selama beberapa tahun terakhir.
    Meski masih terbantu dengan penjualan daring dan pelanggan tetap, situasi di lapangan tetap menyayat.
    “Untuk pengunjung ya begini-begini saja, tidak terlalu ramai. Kebanyakan pesanan saya dari online dan pelanggan tetap,” ucap Ifah.
    Kondisi Pasar Ular di Jakarta Utara mengikuti jejak dua pasar legend sebelumnya.
    Pada masa jayanya, para pembeli berebut datang, kini para pedagang hanya bisa menanti.
    Kala itu, pasar ini bukan sekadar tempat belanja, tetapi jadi ruang nostalgia, tempat orang-orang dari berbagai kalangan, termasuk artis dan pejabat berburu pakaian bermerek dengan harga miring.
    “Di masa pemerintahan Soeharto dan SBY ramainya. Di sini jual pakaian aja, tapi kan banyak artis-artis, pelawak-pelawak datang ke sini,” kenang Alfons (65), pedagang yang sudah puluhan tahun bertahan, Kamis (3/7/2025).
    Kini, lorong-lorong pasar itu terasa lengang. Hanya segelintir pembeli yang datang.
    Blok A, Blok B, dan Blok Lorong, tiga bagian utama Pasar Ular masih berdiri, tetapi denyut perdagangannya nyaris menghilang.
    “Ada sekitar 250-an pedagang,” ucap Alfons. “Tapi hampir 65 persennya sudah enggak buka lagi.”
    Pandemi Covid-19 menjadi awal dari kemunduran. Namun, perubahan rezim disebut memperparah keadaan.
    “Benar-benar anjlok, sama sekali enggak ada pembelinya. Ini pas zaman Jokowi masih ada pembelinya, masih mending. Tapi begitu pergantian Prabowo, habis total sama sekali, anjlok,” tutur Alfons, getir.
    Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jakarta tengah mengkaji untuk membenahi kawasan Pasar Baru Jakarta.
    “Kami sedang mengkaji untuk Pasar Baru, setelah Blok M hampir selesai, tentunya Pasar Baru sebagai salah satu simbol utama Jakarta, nanti akan kita lakukan perbaikan,” ucap Gubernur Jakarta Pramono Anung kepada wartawan di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/6/2025).
    Sebagai langkah awal, Pramono akan membersihkan kawasan Pasar Baru terlebih dahulu, sebelum nanti berlanjut ke revitalisasi sarana dan transportasi di sekitar kawasan.
    “Kemudian juga melakukan perbaikan sarana transportasi dan juga keindahan yang ada di Pasar Baru,” terang Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.