kab/kota: Brebes

  • Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jateng Tanggal 3-5 Desember, Ini Lokasinya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 Desember 2024

    Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jateng Tanggal 3-5 Desember, Ini Lokasinya Regional 3 Desember 2024

    Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jateng Tanggal 3-5 Desember, Ini Lokasinya
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
    BMKG
    ) memperingatkan
    cuaca ekstrem
    mulai 3 Desember hingga 5 Desember 2024.
    Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, mengatakan cuaca ekstrem tersebut dapat menyebabkan intensitas hujan sedang hingga lebat.
    “Dan disertai petir atau kilat dan angin kencang di beberapa wilayah
    Jawa Tengah
    ,” kata Yoga, kepada awak media, Selasa (3/12/2024).
    Cuaca ekstrem
    tersebut disebabkan oleh aktifnya MJO pada fase 4 yang berkontribusi pada aktivasi pembentukan awan konvektif di Jawa Tengah.
    “Adanya pola siklonik di perairan barat Kalimantan dan Samudera Hindia barat daya Sumatera menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jawa Tengah,” ucap dia.
    Kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
    “Menyebabkan kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jawa Tengah,” kata Yoga.
    Untuk itu, dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan.
    “Dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” lanjut dia.
    Berikut sejumlah daerah di Jawa Tengah yang terdampak cuaca ekstrem hingga Kamis, 5 Desember 2024 : 
    Selasa, 3 Desember 2024
    Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
    Rabu, 4 Desember 2024
    Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Pati, Kudus, Demak, Grobogan, Kendal, Batang, dan sekitarnya.
    Kamis, 5 Desember 2024
    Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Semarang, Boyolali, Karanganyar, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Kab. Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga rela direlokasi ke rusunawa setelah puluhan tahun di kolong tol

    Warga rela direlokasi ke rusunawa setelah puluhan tahun di kolong tol

    Warga berjalan di bedeng yang dibangun di kolong Tol Jembatan Tiga, Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (1/12/2034). (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

    Warga rela direlokasi ke rusunawa setelah puluhan tahun di kolong tol
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 01 Desember 2024 – 18:00 WIB

    Elshinta.com – Warga mengaku relawan direlokasi ke Rusunawa Tongkol, Pademangan, setelah puluhan tahun tinggal di rumah bedeng yang mereka bangun di kolong Tol Jembatan Tiga Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Saya hidup di sini sejak 1993 hingga memiliki lima anak dan lima cucu di sini,” kata Wasto, salah satu warga kolong tol tersebut saat relokasi dari lokasi tinggalnya selama ini di Jakarta, Minggu.

    Ia mengemukakan, dulu di lokasi tersebut adalah perkampungan. Dia ikut menggarap lahan lalu ada penggusuran jalan tol dan warga di sini pindah.

    “Setelah pembangunan selesai dan bisa ditempati beberapa warga kembali ke sini,” kata dia.

    Dulunya dia datang ke lokasi dan membangun tempat tinggal dengan membeli triplek bekas yang ditata hingga bisa ditempati.

    “Anak saya lahir di sini semua, sekarang tiga anak sudah berumah tangga dan dua anak masih belum menikah. Mereka semua tinggal di sini,” kata warga yang mengaku berasal dari Brebes, Jawa Tengah, itu.

    Menurut dia, untuk kebutuhan listrik ada warga yang menyalurkan dan dirinya membayar Rp20 ribu per bulan. Sedangkan untuk kebutuhan air, ada yang membuat sumur sendiri dan ada juga warga membeli melalui air gerobakan.

    “Semua warga di sini dari berbagai daerah, ada Brebes, Indramayu, Solo dan lainnya. Mereka ada yang memiliki KTP Jakarta,” kata dia.

    Ia mengaku senang dengan program pemerintah yang merelokasi dirinya dan warga ke rumah susun.

    Ia juga mengaku dapat lokasi di rumah susun yang memiliki satu kamar dan anak-anak yang lain sudah menikah dapat tempat pula.

    “Sejauh ini ngomongnya gak ada biaya tapi nanti ada biaya bulanan. Nanti juga dipikirkan,” kata dia.

    Warga lainnya bernama Siti Aminah mengaku tinggal di bawah kolong tol ini sejak 2002.

    Ia mengaku awalnya mengontrak rumah dan berjualan. Waktu ada uang dia beli bahan untuk hunian seperti kayu dan triplek.

    “Ada uang sejutaan dibeli bahan untuk hunian di sini dan sudah tinggal hampir 20 tahun di sini,” kata dia.

    Ia mengaku rela dipindahkan ke rusun agar bisa mendapatkan hunian yang lebih baik lagi.
    “Saya di sini berjualan dan nanti bisa jualan di sana juga untuk bayar sewa,” kata dia.

    Sebelumnya, Lurah Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Tommy Haryanto mengatakan, ada 500 kepala keluarga (KK) yang memiliki KTP Jakarta di kolong tol Jembatan Tiga ini.

    “Mereka direlokasi secara bertahap ke rusun yang sudah disiapkan pemerintah. Mereka yang bisa masuk rusun tentu yang memiliki KTP DKI Jakarta,” kata dia.

    Ia mengatakan, pemindahan ini dilakukan secara bertahap dan hari ini dilakukan relokasi terhadap 34 KK. “Besok kita lakukan lagi relokasi dan datanya sudah ada,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Puluhan tahun tinggal di kolong tol, warga rela direlokasi ke rusunawa

    Puluhan tahun tinggal di kolong tol, warga rela direlokasi ke rusunawa

    Saya hidup di sini sejak 1993 hingga memiliki lima anak dan lima cucu di sini

    Jakarta (ANTARA) – Warga mengaku rela direlokasi ke Rusunawa
    Tongkol, Pademangan, setelah puluhan tahun tinggal di rumah bedeng yang mereka bangun di kolong Tol Jembatan Tiga Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Saya hidup di sini sejak 1993 hingga memiliki lima anak dan lima cucu di sini,” kata Wasto, salah satu warga kolong tol tersebut saat relokasi dari lokasi tinggalnya selama ini di Jakarta, Minggu.

    Ia mengemukakan, dulu di lokasi tersebut adalah perkampungan. Dia ikut menggarap lahan lalu ada penggusuran jalan tol dan warga di sini pindah.

    “Setelah pembangunan selesai dan bisa ditempati beberapa warga kembali ke sini,” kata dia.

    Dulunya dia datang ke lokasi dan membangun tempat tinggal dengan membeli triplek bekas yang ditata hingga bisa ditempati.

    “Anak saya lahir di sini semua, sekarang tiga anak sudah berumah tangga dan dua anak masih belum menikah. Mereka semua tinggal di sini,” kata warga yang mengaku berasal dari Brebes, Jawa Tengah, itu.

    “Semua warga di sini dari berbagai daerah, ada Brebes, Indramayu, Solo dan lainnya. Mereka ada yang memiliki KTP Jakarta,” kata dia.

    Ia mengaku senang dengan program pemerintah yang merelokasi dirinya dan warga ke rumah susun.

    Ia juga mengaku dapat lokasi di rumah susun yang memiliki satu kamar dan anak-anak yang lain sudah menikah dapat tempat pula.

    “Sejauh ini ngomongnya gak ada biaya tapi nanti ada biaya bulanan. Nanti juga dipikirkan,” kata dia.

    Warga lainnya bernama Siti Aminah mengaku tinggal di bawah kolong tol ini sejak 2002.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • UNSOED dan UHB Berikan Baglog dan Uji Coba Alat Kukus Jamur di Desa Winduaji

    UNSOED dan UHB Berikan Baglog dan Uji Coba Alat Kukus Jamur di Desa Winduaji

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Program Kosabangsa (Kolaborasi Bersama Membangun Masyarakat) terus memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengatasi stunting dan kemiskinan di Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
    Dalam kegiatan terbaru, Tim Kosabangsa yang terdiri dari Tim Pelaksana dari Universitas Harapan Bangsa (UHB) yang diketuai oleh Noor Yunida Triana, S.Kep., Ns., M.Kep, bersama anggota tim yaitu Esti Saraswati, S.E., M.Si., Ak. dan Ikit Netra Wirakhmi, SST, S.Kep., Ns., M.Kes, serta lima mahasiswa UHB, dan didampingi oleh Tim Pendamping dari Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) (unsoed.ac.id) dengan ketua Prof. Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S dan anggota Prof. Dr. Sri Lestari, S.E., M.Si dan Dr. Erna Kusumawati, SKM, M.Si menyerahkan baglog jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).
    Baglog jamur tiram putih diberikan kepada 10 orang petani jamur tiram dan 15 orang yang berasal dari keluarga miskin ekstrem yang memiliki balita stunting yang telah dilatih untuk berusaha menjadi petani jamur tiram yang baru serta mengadakan uji coba alat kukus jamur.
    Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Winduaji, H Abdurrahman, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan program ini. “Program ini adalah bukti nyata dari perhatian yang diberikan kepada masyarakat Desa Winduaji. Kami sangat mengapresiasi upaya kolaborasi dari berbagai pihak yang telah berkomitmen membantu keluarga-keluarga yang rentan, terutama dalam aspek kesehatan dan ekonomi. Semoga kegiatan ini bisa berdampak positif secara berkelanjutan,” ujar H Abdurrahman. 
    Baca juga : Wujudkan EcoSociopreneurship untuk Daya Saing Global, FEB UNSOED Gelar Monev PKKM
    Penyerahan baglog jamur tiram putih kepada para petani menjadi momen yang sangat dinantikan. Baglog-baglog ini diharapkan dapat membantu keluarga stunting mengembangkan usaha budidaya jamur yang bernilai ekonomis. Ketua Kelompok Tani Agro Tani Mandiri, Dedi Riyadi, S.T., menyampaikan rasa terima kasihnya. 
    “Kami sangat terbantu dengan penyerahan baglog ini. Dengan bimbingan dari tim program, kami bisa memulai budidaya jamur yang berpotensi meningkatkan penghasilan keluarga kami. Terlebih, kami juga bisa menyediakan sumber pangan bergizi bagi anak-anak kami,” ungkap Dedi dengan penuh harapan.
    Selain itu, uji coba alat kukus jamur juga dilakukan untuk memperkenalkan teknologi pengolahan jamur yang efisien. Uji coba ini diikuti dengan antusias oleh para petani yang ingin mempelajari cara-cara baru untuk mengolah hasil panen mereka. Tim dari UNSOED, dipimpin oleh Prof. Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S., memandu sesi ini dengan penjelasan yang komprehensif. “Alat kukus ini akan membantu petani mengolah jamur dengan lebih cepat dan efektif, sehingga hasil produksi bisa lebih maksimal,” kata Prof. Nuniek.
    Taufiqqur Rahman, SE, seorang pengusaha jamur tiram yang berpengalaman, turut memberikan materi tentang penggunaan baglog dan alat kukus jamur. Kemudian Prof. Dr. Sri Lestari, S.E., M.Si, dari UNSOED, memberikan penguatan dari segi ekonomi. 
    Selanjutnya Noor Yunida Triana, S.Kep., Ns., M.Kep, dari UHB Purwokerto, yang juga memimpin tim pelaksana, turut memberikan penjelasan mengenai keberlanjutan program. “Kami berharap, dengan adanya teknologi baru ini, masyarakat tidak hanya mampu membudidayakan jamur, tetapi juga mengolahnya untuk menciptakan produk yang bernilai tambah. Ini adalah langkah besar menuju kemandirian ekonomi desa,” ujar Noor Yunida. 
    Program ini juga melibatkan Bidan Desa Winduaji, yang sangat terlibat dalam mendukung keluarga stunting. Dukungan dari Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) melalui anggaran tahun 2024 sangat berperan dalam mewujudkan program ini. Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan Desa Winduaji dapat terus berkembang dan menciptakan solusi berkelanjutan untuk mengatasi stunting dan kemiskinan.

  • Hasil Quick Count Sementara Pilbup Brebes Jateng 2024, Paramitha-Wurja  Unggul Atas Kotak Kosong

    Hasil Quick Count Sementara Pilbup Brebes Jateng 2024, Paramitha-Wurja Unggul Atas Kotak Kosong

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini link hasil quick count sementara pemilihan bupati Brebes, Jawa Tengah.

    Hari ini, Rabu (27/11/2024) telah dilansungkan Pilkada serentak di Indonesia.

    Sejumlah lembaga survey pun akan menggelar penghitungan cepat atau Quick Count Pilkada 2024.

    Quick Count sendiri penghitungan yang dilakukan oleh lembahga survey dengan mengambil presentase suara hasil pemilu di tempat pemungutan suara.

    Quick Count biasanya akan keluar 2 jam setelah pemungutan suara selesai.

    Tepatnya pukul 15.00 WIB.

    Lembaga survey akan melakukan quick count di seluruh wilayah yang menggelar Pilkada.

    Temasuk di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah meskipun di wilayah ini hanya ada satu paslon yang melawan kotak kosong.

    Yaitu Paramitha-Wurja.

    Berikut ini hasil Quick Count dari  lembaga survey Charta Politika yang dirilis pukul 15.40 WIB.

    Dari hasil survey, pasangan Paramitha-Wurja unggul dari kotak kosong.

    Paramitha-Wurja: 58.75 persen
    Kotak kosong: 41.25 %

    Suara masuk: 67.50 %

    Link: https://pemilu.kompas.com/quickcount/pilkada-kab-brebes

    Sedangkan untuk progres penghitungan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Anda bisa melihat langsung di website KPU.

    Berikut linknya:https://pilkada2024.kpu.go.id/pilwalkot/jawa-tengah/brebes

    Disclaimer
    Publikasi Form Model C/D Hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.
    Penghitungan suara yang dilakukan oleh KPPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • Update Quick Count Sementara Pilkada Brebes, Paramitha – Wurja vs Kotak Kosong

    Update Quick Count Sementara Pilkada Brebes, Paramitha – Wurja vs Kotak Kosong

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini hasil quick count sementara pilkada Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah.

    Dalam quick count sementara dari Charta Politika, Rabu (27/11/2024), pukul 15.18 WIB pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 Paramitha Widya Kusuma-Wurja unggul 59,64 persen. 

    Sementara itu, kotak kosong mendapat 40,36 persen suara.

    Perolehan suara tersebut diperoleh dari data penghitungan yang masuk sebesar 44,50 persen dari total sampel sebanyak 200 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

    Quick count Charta Politika dalam Pilkada Brebes 2024 menggunakan metodologi stratified random sampling dan memiliki margin of error kurang lebih 1 persen, dengan tingkat kepercayaan 99 persen.

    Hitung cepat ini dibiayai oleh Charta Politika Indonesia.

    Hasil quick count ini bukanlah hasil resmi.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (28/11/2024) hingga Senin (16/12/2024). (*)

  • Link Quick Count dan Real Count Pilbup Brebes Jateng 2024, Paramitha-Wurja Vs Kotak Kosong

    Link Quick Count dan Real Count Pilbup Brebes Jateng 2024, Paramitha-Wurja Vs Kotak Kosong

    Link Quick Count dan Real Count Pilbup Brebes Jateng 2024, Paramitha-Wurja Vs Kotak Kosong

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini link Real Count atau hasil hitung suara pemilihan bupati Brebes, Jawa Tengah.

    Hari ini Rabu (27/11/2024) masyatarakat Indonesia mengikuti pemilihan pemimpin daerah baik dari tingkat kabupaten/kota dan Provinsi.

    Termasuk di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

    Dalam Pilkada Brebes 2024, terdapat satu pasangan calon.

    Yakni Paramitha Widya Kusuma dan Wurja.

    Pasangan Mitha-Wurja menjadi paslon tunggal di Brebes dan akan melawan kotak kosong.

    Hasil pemilihan atau hasil hitung suara sementara bisa dipantau langsung oleh masyarakat melalui website Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Nah berikut ini link hasil hitung sementara untuk pemilihan Bupati Brebes di website KPU secara Real Count dan Quick Count.

    1. Real Count

    Perhitungan surat suara secara resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh tempat pemungutan suara.

    Berikut ini link Real Count dari KPU: https://pilkada2024.kpu.go.id/pilwalkot/jawa-tengah/brebes

    Buka website resmi KPU, lalu klik kolom ‘Pemilihan Bupati/Walikota’ 

    Kemudian klik kolom provinsi dan pilih Jawa Tengah.

    Lalu klik kolom sebelahnya dan pilih Kabupaten Brebes.

    Nantinya akan muncul hasil penghitungan suara sementara dari setiap TPS.

    2. Quick Count

    Quick Count merupakan penghitungan cepat dengan mengambil sebagian data hasil penghitungan suara dari beberapa TPS.

    Quict Count biasanya dilakukan oleh lembaga survey.

    – Tribunnews: https://www.tribunnews.com/

    – Kompas.com: https://www.youtube.com/watch?v=rkuLv9DqZzw

    – Litbang Kompas: https://pemilu.kompas.com/quickcount/litbang-kompas/pilkada-kab-brebes

    – Charta Politika: https://pemilu.kompas.com/quickcount/charta-politika/pilkada-kab-brebes

    Disclaimer:

    Publikasi Form Model C/D Hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.

    Penghitungan suara yang dilakukan oleh KPPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (*)

  • Bapanas Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Nataru

    Bapanas Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Nataru

    Jakarta

    Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga pangan stabil menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi optimistis sebagian komoditas harga pangan tidak naik.

    Meski begitu, Arief menyebut ada sejumlah komoditas pangan yang naik, seperti harga cabai, bawang putih, dan bawang merah. Dia menilai harga bawang merah harus dinaikkan karena harganya sempat mengalami penurunan.

    “Stabil. Relatif stabil. (Pasti nggak ada kenaikan ya, Pak?) Enggak ada kan dilihat dari produksi. Ada kenaikan sedikit di bawang putih, cabai. Bawang merah itu memang harus kita menaikkan. Bawang merah itu petani Brebes, petani Nganjuk, itu harganya jatuh,” kata Arief saat ditemui di Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Jumat (22/11/2024).

    Arief menjelaskan kenaikan harga bawang putih dan merah hanya berkisar 3-5%. Menurutnya, hal tersebut biasa terjadi. Namun, sebagian besar harga pangan relatif stabil.

    “Harga pangan semua relatif stabil. Pasokan dan harga relatif stabil. Ada kenaikan sedikit di bawang putih, bawang merah. Tapi itu mah cuma 5 persen, 3 persen gitu ya. Itu biasa,” jelas Arief.

    Karena bulan Desember berpotensi hujan lebat, dia menjelaskan dapat berdampak pada komoditas pangan. Pihaknya pun mengantisipasi jangan sampai kekurangan stok kebutuhan.

    “Kemudian diingatkan, ini karena kaitannya sama transportasi laut juga kan, karena pangan kan juga banyaknya di laut juga. Jadi, harus dihindari, jangan sampai stok itu kurang. Karena ini lumayan lama (dari Desember Januari),” imbuhnya.

    (kil/kil)

  • Pupuk Indonesia dan Wapres Gibran Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani

    Pupuk Indonesia dan Wapres Gibran Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani

    Semarang, Beritasatu.com – Dalam rangka menyambut musim tanam, PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam acara Rembuk Tani di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/11/2024) mengajak seluruh petani terdaftar di Jawa Tengah untuk segera melakukan penebusan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi yang dimiliki. Rembuk Tani yang bertujuan untuk memastikan akses lebih luas dan terjangkau terhadap pupuk bersubsidi dihadiri Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka.

    Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Gusrizal menjelaskan bahwa Rembuk Tani merupakan program inisiatif Pupuk Indonesia untuk membantu petani dalam percepatan penebusan pupuk bersubsidi. Harapannya, petani dapat mencapai hasil panen yang optimal dengan biaya yang efisien.

    “Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan petani terhadap pupuk dapat terpenuhi, khususnya dari sisi ketersediaan atau stok. Kami berharap dukungan Pupuk Indonesia bersama Bapak Wapres ini dapat menambah semangat dan optimisme petani dalam menghadapi musim tanam kali ini,” ujar Gusrizal.

    Lebih lanjut, Gusrizal mengungkapkan bahwa pemerintah tahun ini telah menambah volume pupuk bersubsidi dari alokasi awal sebesar 4,7 juta ton, menjadi 9,55 juta ton. Penambahan ini juga terjadi di Jawa Tengah. Untuk itu dirinya berharap petani terdaftar di Jawa Tengah segera melakukan penebusan hingga akhir tahun ini.

    Adapun realisasi penyerapan pupuk bersubsidi secara nasional per tanggal 20 November 2024 sudah mencapai 6.437.703 ton atau sekitar 67,4 persen dari alokasi terbaru yang diberikan Pemerintah. Untuk itu Gusrizal melalui Rembuk Tani yang dijalankan di berbagai daerah di Indonesia mendorong petani untuk segera melakukan penebusan.

    “Alhamdulillah sekarang musim hujan. Kami optimis penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani optimal,” tandas Gusrizal.

    Guna membantu kelancaran penebusan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia telah menyiapkan persediaan pupuk bersubsidi secara nasional dalam jumlah cukup, atau di atas ketentuan minimum yang diatur Pemerintah. Jumlah stok pupuk bersubsidi yang disediakan Pupuk Indonesia untuk petani sebanyak 1.106.035 ton, terdiri dari Urea 638.024 ton dan NPK 468.011 ton.

    “Secara stok, kita lebih dari cukup. Stok kita 130 persen dari ketentuan minimum yang diatur pemerintah. Sementara sesuai kebijakan pemerintah, proses penebusan pupuk subsidi di tingkat kios saat ini sudah jauh lebih cepat dan mudah. Karena petani terdaftar hanya perlu membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) sebagai identitas utama saat melakukan penebusan di kios resmi,” ujar Gusrizal.

    Rembuk Tani menghadirkan sesi diskusi antara Pupuk Indonesia, dinas pertanian setempat, dan para petani. Dalam diskusi tersebut, petani tidak hanya memperoleh informasi mengenai akses dan distribusi pupuk, tetapi juga tips praktis untuk penggunaan pupuk yang efektif namun tetap bisa mendapatkan hasil panen yang optimal.

    Kemudian petani juga mendapat pemahaman terkait syarat-syarat penerima pupuk subsidi dan bagaimana cara agar dapat terdaftar di e-RDKK (elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Diskusi dua arah ini bertujuan pula untuk mempererat komunikasi antara Pupuk Indonesia dan komunitas petani. Selain itu juga menciptakan kerja sama yang berkelanjutan dalam upaya mencapai swasembada pangan.

    “Rembuk Tani ini menjadi program yang sangat penting untuk menyatukan langkah antara petani, pemerintah, bersama para pemangku kepentingan di sektor pertanian. Rembuk Tani menjadi komitmen dari Pupuk Indonesia untuk mendekatkan diri kepada petani, untuk menyerap aspirasi petani, bersama-sama mencari solusi atas tantangan yang dihadapi dalam pertanian di Indonesia,” pungkasnya.

    Kegiatan Rembuk Tani di Semarang dihadiri sekitar 5.310 petani yang berasal dari Demak, Semarang, Salatiga, Kendal, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, dan Klaten. Pada kesempatan ini, Pupuk Indonesia memberikan bantuan pupuk nonsubsidi sebesar 10 ton yang ditujukan kepada 10 kelompok tani.

    Pupuk Indonesia telah menyelenggarakan Rembuk Tani di 77 titik kecamatan di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan ini melibatkan sekitar 17.000 petani sembilan provinsi tersebut.

    Kemudian selama November hingga Desember, Pupuk Indonesia telah melaksanakan kegiatan Rembuk Tani di sembilan dari 11 titik yang terfokus di Jawa Tengah. Acara ini telah melibatkan 5.325 petani yang berasal dari Brebes, Magelang, Tegal, Karanganyar, Klaten, Grobogan, Sukoharjo, Boyolali, dan Wonogiri. Sementara sisanya akan terlaksana di Sragen dan Temanggung pada tanggal 22 November 2024 dan 2 Desember 2024.

  • Dinarpus Brebes kerjasama dalam program literasi statistik

    Dinarpus Brebes kerjasama dalam program literasi statistik

    Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.

    BPS – Dinarpus Brebes kerjasama dalam program literasi statistik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 19 November 2024 – 19:33 WIB

    Elshinta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mengambil langkah inovatif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang beragam data statistik melalui program literasi statistik. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara BPS Kabupaten Brebes dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Brebes. Kerja sama ini bertujuan untuk memperluas akses informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya data statistik dalam kehidupan sehari-hari.

    Kepala BPS Kabupaten Brebes Windy Prabowo Setiawan menjelaskan program literasi statistik ini dirancang sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai cara membaca dan memahami data statistik, serta bagaimana data tersebut dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, baik dalam konteks pribadi maupun dalam skala yang lebih luas. Dengan meningkatnya literasi statistik, diharapkan masyarakat dapat lebih kritis dalam mempertimbangkan informasi yang mereka terima, serta mampu menggunakan data sebagai alat untuk mengembangkan potensi diri dan komunitas.

    “BPS Kabupaten Brebes menyadari bahwa banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami arti dan manfaat dari statistik. Dalam era informasi yang serba cepat ini, data menjadi sangat penting sebagai acuan dalam pengambilan keputusan, baik oleh individu, organisasi, maupun pemerintah. Oleh karena itu, program literasi ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam memahami berbagai jenis statistik yang ada, termasuk di dalamnya statistik demografi, ekonomi, sosial, dan lingkungan,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Selasa (19/11). 

    Sementara itu Kepala Bidang Arsip dan perpustakaan Kabupaten Brebes Nelli Silfiah menjelaskan dalam pelaksanaannya program literasi statistik melibatkan berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya ditujukan bagi kalangan akademisi atau profesional, tetapi juga untuk masyarakat umum, termasuk siswa dan mahasiswa.

    “Dengan pendekatan yang lebih inklusif, diharapkan semua lapisan masyarakat dapat memperoleh manfaat dari program ini,” jelasnya.

    Kolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Brebes sangat penting dalam mendukung keberhasilan program literasi statistik ini. Dinas Perpustakaan berperan dalam menyediakan sumber daya informasi yang diperlukan, seperti buku, artikel, dan bahan bacaan lainnya yang berkaitan dengan statistik. Selain itu, perpustakaan sebagai pusat informasi juga menjadi lokasi yang strategis untuk mengadakan berbagai kegiatan literasi, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan.

    Kegiatan literasi statistik ini juga akan melibatkan penggunaan teknologi informasi, seperti pemanfaatan media sosial dan platform digital lainnya untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi, informasi mengenai statistik dapat disebarluaskan dengan lebih cepat dan efektif, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengaksesnya kapan saja dan di mana saja.

    Dari hasil program literasi ini, BPS Kabupaten Brebes berharap dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengumpulan dan penggunaan data statistik. Masyarakat yang lebih memahami statistik akan lebih berpartisipasi dalam survei dan sensus yang dilakukan oleh BPS, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih akurat dan representatif. Hal ini tentu saja akan mendukung perencanaan pembangunan yang lebih baik di Kabupaten Brebes.

    Sebagai bagian dari implementasi program ini, BPS Kabupaten brebes juga akan melibatkan pemuda dan komunitas lokal sebagai duta statistik. Mereka akan dilatih untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang statistik di lingkungan mereka masing-masing. Dengan cara ini, diharapkan literasi statistik dapat berkembang secara berkelanjutan di masyarakat. 

    Sumber : Radio Elshinta