kab/kota: Bone

  • Natalius Pigai Minta Polisi Ungkap Kasus Penembakan Pengacara di Bone

    Natalius Pigai Minta Polisi Ungkap Kasus Penembakan Pengacara di Bone

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengecam peristiwa penembakan yang menewaskan pengacara Rudi S Gani (49) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, saat korban sedang makan malam bersama keluarganya jelang tahun baru.

    Pigai meminta Polda Sulawesi Selatan mengungkap kasus penembakan berujung maut itu secara tuntas.

    “Kami mengecam penembakan terhadap pengacara yang mencari keadilan tetapi menjadi korban. Perbuatan pelaku tidak bisa dibenarkan,” ujar Pigai melalui akun X @NataliusPigai2 dikutip Jumat (3/1).

    “Kami berharap aparat keamanan bekerja secara profesional, objektif, transparan dan imparsial agar keluarga korban mendapat keadilan,” ucap dia.

    Berdasarkan hasil pemantauan media dan komunikasi yang dilakukan dengan Kantor Wilayah, Pigai mengatakan kasus tersebut tengah diselidiki Polda Sulawesi Selatan.

    Jenazah korban, lanjut dia, telah diautopsi di Ruang Forensik Dokpol Bidokkes Polda Sulsel pada 1 Januari 2025 dan selesai pukul 13.57 WITA.

    Adapun penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap pengacara tersebut saat ini masih bersifat pidana murni.

    “Bidang HAM Kantor Wilayah akan melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan melaporkan perkembangannya kepada Kementerian HAM,” kata Pigai.

    Menteri HAM Natalius Pigai. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

    Desakan serupa juga sudah disampaikan organisasi Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Sulawesi Selatan.

    Kasus penembakan terhadap pengacara Rudi S Gani (49) terjadi pada saat korban bersama istri dan keluarganya sedang makan malam menjelang pergantian tahun baru di Kabupaten Bone, Selasa (31/12), sekitar pukul 21.50 WITA.

    “Sementara makan-makan sama keluarga tiba-tiba ada suara ledakan langsung dia tergeletak begitu saja,” kata istri korban Maryam di Makassar, Rabu (1/1).

    Maryam menerangkan pada saat makan malam itu dirinya berada di samping korban. Kemudian datang sebuah mobil yang parkir di depan rumah korban.

    “Dia di samping saya, tidak ada (orang) karena gelap. Tidak ada diperhatikan, karena kita di situ sementara makan,” ungkapnya.

    Setelah ditembak korban langsung jatuh tergeletak, Maryam awalnya mengira suaminya mengalami pecah pembuluh darah.

    “Saya belum melihat luka pada saat itu, pemikiran saya itu pecah pembuluh darah karena darah keluar, saya periksa ternyata tidak, saya periksa saya lihat ada memar di samping hidung. Terus baru saya tahu saat polisi bilang ini ditembak,” ungkapnya.

    (ryn/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Prakiraan Cuaca Sulsel Esok: Waspadai Hujan dan Gelombang Laut Sedang

    Prakiraan Cuaca Sulsel Esok: Waspadai Hujan dan Gelombang Laut Sedang

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar telah merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Sulawesi Selatan pada Sabtu, 4 Januari 2025. Cuaca esok hari diprediksi akan didominasi oleh kondisi berawan dan hujan ringan di sebagian besar wilayah, dengan beberapa daerah mengalami hujan sedang.

    Pada pagi hari, sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan akan berawan. Namun, hujan ringan diperkirakan akan terjadi di sejumlah daerah seperti Barru, Bone, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Makassar, Maros, Pangkep, Parepare, Sidrap, Soppeng, dan Takalar.

    Memasuki siang hingga sore, hujan ringan diprediksi meluas hampir ke seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Beberapa daerah seperti Enrekang, Gowa, Luwu, Palopo, dan Takalar diperkirakan akan mengalami hujan sedang.

    Pada malam hari, kondisi berawan masih mendominasi. Hujan ringan berpotensi terjadi di Bantaeng, Bone, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Luwu Timur, Luwu Utara, Makassar, Maros, Palopo, Parepare, Pinrang, Sidrap, Sinjai, Soppeng, dan Takalar. Sementara itu, hujan sedang diperkirakan mengguyur Barru, Bulukumba, Luwu, dan Pangkep.

    Di dini hari, hujan ringan akan meliputi wilayah Barru, Bone, Bulukumba, Jeneponto, Pangkep, Parepare, Sidrap, Soppeng, dan Takalar. Sedangkan Gowa, Kepulauan Selayar, Makassar, dan Maros berpotensi mengalami hujan sedang.

    Suhu udara esok hari diperkirakan berada di rentang 17 hingga 32°C dengan kelembapan udara mencapai 65 hingga 98 persen. Angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 10 hingga 35 km/jam.

  • Hasil Autopsi Jenazah Rudi S. Gani, Pengacara di Bone yang Tewas Ditembak saat Malam Tahun Baru – Halaman all

    Hasil Autopsi Jenazah Rudi S. Gani, Pengacara di Bone yang Tewas Ditembak saat Malam Tahun Baru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi menyatakan pelaku penembakan terhadap pengacara Rudi S. Gani (49) menggunakan senapan angin dan bukan senjata api.

    Hal tersebut terungkap setelah proses autopsi jenazah selesai dilakukan di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Hingga kini polisi masih memburu pelaku penembakan yang melancarkan aksinya di rumah mertua korban tepatnya di Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulsel, pada Selasa (31/12/2024) pukul 22.30 Wita. 

    Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol. Didik Supranoto, menyatakan jarak pelaku penembakan dengan korban kurang lebih 20 meter.

    “Hasil autopsi korban mengalami luka tembak di bagian muka bawah mata kanan,” bebernya, Kamis (2/1/2025).

    Peluru menembus tulang leher korban dan mengakibatkan kematian.

    Petugas telah mengeluarkan peluru dari jasad korban untuk diselidiki tim Labfor.

    “Proyektil dibawa ke Labfor dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan peluru senapan angin, bukan senjata api.” 

    “Peluru tersebut kaliber 8 milimeter, sekarang masih dalam penyelidikan,” imbuhnya.

    Dugaan sementara, senapan angin yang digunakan pelaku berjenis Pre-Charged Pneumatic (PCP) atau tabung angin semiotomatik. 

    Senapan angin tersebut dijual bebas secara online dan umumnya digunakan untuk menembak satwa.

    Pelurunya bermaterial tembaga alumunium dengan ukuran pellet terbilang besar kaliber 8 milimeter.

    Penyelidikan kasus ini masih dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan rekaman CCTV.

    Kesaksian Kades dan Keluarga

    Kepala desa setempat, Mansyur Mochtar, mengatakan penerangan di jalan desanya hanya mengandalkan lampu teras rumah warga.

    “Gelap memang di lokasi kejadian tidak ada penerangan,” ucapnya, Jumat (3/1/2025).

    Meski penerangan kurang memadai, namun kondisi jalan mulus sehingga pelaku dapat langung melarikan diri.

    “Jarak rumah korban dengan lampu penerangan ada satu kilometer lebih baru ada penerangan,” terangnya.

    Menurutnya, kasus penembakan seperti itu baru pertama kali ini terjadi di Desa Pattukku Limpoe.

    Sementara itu, keluarga korban, Haslina (34), menyatakan penembakan terjadi saat anggota keluarganya makan dengan posisi melingkar.

    Haslina yang duduk tepat di depan korban kaget ketika mendengar suara ledakan.

    “Iya, ada saya dengar suara ledakan menggema satu kali sebelum almarhum jatuh tersungkur,” jelasnya.

    Suara tembakan tersebut terdengar jelas meski keluarga sedang memutar musik di dalam rumah.

    “Bukan suara petasan, karena belum adapi kasih nyalai petasan itu, hanya bunyi musik ji saja. Dan kami juga semuanya mendengar bunyi ledakan tapi hanya satu kali,” tandasnya.

    Haslina mengaku baru mengetahui Rudi tewas ditembak saat dievakuasi ke puskesmas terdekat.

    “Ada darahnya tapi kita kira pecah pembuluh darah, pas dibawa ke puskesmas baru ditahu kalau ternyata ditembak,” katanya.

    Hal senada diungkapkan istri korban, Maryam yang juga mendengar suara ledakan.

    “Saya sedang makan, tiba-tiba ada suara letusan. Suami saya langsung jatuh, dan ada darah di keningnya,” ungkap Maryam, Rabu (1/1/2025).

    Sebelum terdengar suara letusan, ia sempat melihat sebuah mobil terparkir di depan rumah.

    Kondisi mesin mobil tetap menyala meski berhenti.

    “Ada pria yang turun dari mobil, tapi saya tidak bisa lihat jelas wajahnya,” jelasnya.

    Peradi Bentuk Tim Investigasi

    Kasus penembakan terhadap Rudi S Gani membuat Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar geram sehingga dibentuk tim investigasi khusus.

    Ketua Peradi Makassar, Jamil Misbach, menyatakan pembentukan tim tersebut sebagai bentuk solidaritas sesama advokat.

    “Kami akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus penembakan yang mengakibatkan anggota kami meninggal dunia,” bebernya, Rabu.

    Kasus tewasnya Rudi, menjadi sinyal bahaya keamanan profesi advokat.

    Jamil Misbach menjelaskan Rudi menjadi anggota aktif Peradi sejak Februari 2022 dan dikenal sebagai anggota yang berdedikasi tinggi.

    “Almarhum adalah anggota kami yang memiliki hak untuk dilindungi oleh hukum. Kami meminta polisi untuk tidak hanya menangkap pelaku, tetapi juga mengungkap motif di balik kasus ini,” tegasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Kesaksian Kepala Desa Soal Kondisi Sekitar Rumah Rudi di Bone, Pantas Aksi Penembak Berjalan Mulus

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Wahdaniar)

  • Mobil Misterius Terlihat Sebelum Pengacara di Bone Tewas Ditembak

    Mobil Misterius Terlihat Sebelum Pengacara di Bone Tewas Ditembak

    Bone: Sebuah minibus misterius terlihat berhenti di depan rumah pengacara Rusdy S. Gany (49) sebelum tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di malam pergantian tahun, Selasa 31 Desember 2024. Kejadian ini berlangsung di kediaman mertuanya, Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone. 

    Polisi kini tengah menyelidiki keterkaitan mobil tersebut dengan penembakan yang merenggut nyawa korban.

    Menurut Maryam (45), istri korban, mobil tersebut berhenti sebelum suara letusan keras terdengar dan suaminya jatuh bersimbah darah. 

    “Ada pria yang turun dari mobil, tapi saya tidak bisa lihat jelas wajahnya,” ungkap Maryam saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar.

    Sebelum insiden penembakan itu, Maryam menyaksikan mobil tersebut berhenti di depan rumah mereka sekitar pukul 22.30 WITA. Ia menjelaskan suasana yang mengarah pada peristiwa tragis tersebut.

    Mesin mobil tetap menyala, dan lampu depan kendaraan tersebut membuat area di belakangnya tampak gelap,” tambah Maryam.

    Baca juga: Penembakan Massal di Montenegro Tewaskan 10 Orang

    Proses Kejadian dan Penyelidikan Polisi
    Setelah suara letusan terdengar, korban langsung jatuh dengan luka tembak di keningnya. Maryam yang sempat mengira bahwa suaminya terkena pecah pembuluh darah, menyadari setelahnya bahwa itu adalah luka tembak. Rusdy kemudian dilarikan ke Puskesmas Lappariaja namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.

    Polisi kini tengah menyelidiki lebih lanjut perihal mobil misterius tersebut yang sempat parkir di depan rumah korban. Iptu Rayendra Muhtar, Kasi Humas Polres Bone, mengungkapkan bahwa tim gabungan sudah dibentuk untuk mengungkap pelaku dan motif penembakan. 

    “Kami masih mengumpulkan bukti, termasuk memeriksa saksi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi,” ungkap Rayendra.

    Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai keterkaitan mobil tersebut dengan tragedi yang menimpa Rusdy.

    Bone: Sebuah minibus misterius terlihat berhenti di depan rumah pengacara Rusdy S. Gany (49) sebelum tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di malam pergantian tahun, Selasa 31 Desember 2024. Kejadian ini berlangsung di kediaman mertuanya, Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone. 
     
    Polisi kini tengah menyelidiki keterkaitan mobil tersebut dengan penembakan yang merenggut nyawa korban.
     
    Menurut Maryam (45), istri korban, mobil tersebut berhenti sebelum suara letusan keras terdengar dan suaminya jatuh bersimbah darah. 
    “Ada pria yang turun dari mobil, tapi saya tidak bisa lihat jelas wajahnya,” ungkap Maryam saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar.
     
    Sebelum insiden penembakan itu, Maryam menyaksikan mobil tersebut berhenti di depan rumah mereka sekitar pukul 22.30 WITA. Ia menjelaskan suasana yang mengarah pada peristiwa tragis tersebut.
     
    Mesin mobil tetap menyala, dan lampu depan kendaraan tersebut membuat area di belakangnya tampak gelap,” tambah Maryam.
     
    Baca juga: Penembakan Massal di Montenegro Tewaskan 10 Orang

    Proses Kejadian dan Penyelidikan Polisi

    Setelah suara letusan terdengar, korban langsung jatuh dengan luka tembak di keningnya. Maryam yang sempat mengira bahwa suaminya terkena pecah pembuluh darah, menyadari setelahnya bahwa itu adalah luka tembak. Rusdy kemudian dilarikan ke Puskesmas Lappariaja namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
     
    Polisi kini tengah menyelidiki lebih lanjut perihal mobil misterius tersebut yang sempat parkir di depan rumah korban. Iptu Rayendra Muhtar, Kasi Humas Polres Bone, mengungkapkan bahwa tim gabungan sudah dibentuk untuk mengungkap pelaku dan motif penembakan. 
     
    “Kami masih mengumpulkan bukti, termasuk memeriksa saksi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi,” ungkap Rayendra.
     
    Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai keterkaitan mobil tersebut dengan tragedi yang menimpa Rusdy.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Minta Usut Tuntas Kasus Penembakan Rudi S Gani, Puluhan Advokat Datangi Polres Bone – Halaman all

    Minta Usut Tuntas Kasus Penembakan Rudi S Gani, Puluhan Advokat Datangi Polres Bone – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), didatangi puluhan advokat, Kamis (2/1/2025).

    Puluhan advokat tersebut meminta Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, untuk menindak tegas pembunuh Rudi S Gani.

    Rudi S Gani sendiri merupakan seorang pengacara yang tewas ditembak orang tak dikenal (OTK), Selasa (31/12/2024).

    “Kami perwakilan advokat Kabupaten Bone mendatangi kantor Polres Bone untuk meminta kepada Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, untuk menuntaskan kasus yang menimpa rekan kami,” ujar perwakilan Advokat Bone, Jusman, Kamis, dikutip dari Tribun-TImur.com.

    Jusman berharap polisi tak menutup-nutupi kasus penembakan ini.

    “Dan Pak Kapolres Bone juga berjanji kepada kami untuk menuntaskan kasus ini dan terbuka secara umum,” jelasnya.

    Jusman juga menceritakan sosok Rudi semasa hidupnya.

    “Semasa hidup beliau sangat akrab dengan para advokat yang ada di Bone, sehingga kami merasa kehilangan atas kepergian beliau,” tandasnya.

    Diketahui, Rudi tewas ditembak saat sedang berkumpul bersama keluarganya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulsel, Selasa, sekitar pukul 22.30 Wita.

    Rudi tewas setelah mendapatkan dua tembakan dari OTK.

    Terbaru ini, pihak kepolisian telah membawa proyektil ke Laboratorium Forensik untuk diperiksa.

    Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Didik Supranoto, mengatakan proyektil tersebut bukan dari senjata api, melainkan senapan angin.

    “Proyektil sudah dibawa ke Labfor (Laboratorium Forensik) dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan peluru senapan angin, bukan berasal dari senjata api,” jelas Didik kepada awak media, Kamis.

    Didik menuturkan, proyektil senapan angin tersebut mengenai bagian wajah korban.

    “Hasil autopsi korban mengalami luka tembak di bagian muka bawah mata kanan, kemudian peluru bersarang di tulang leher,” jelas Didik, dikutip dari Kompas.com.

    Ia menambahkan, dalam kasus ini pihak Polda Sulsel dan Polres Bone telah memeriksa sejumlah saksi.

    Total,ada 11 orang saksi yang merupakan kerabat korban yang ada di lokasi saat penembakan terjadi.

    “Sebelas orang telah diperiksa oleh Polres Bone dan Polres sudah membentuk tim gabungan yang di-back up oleh tim dari Polda,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kantor Polres Bone Digeruduk Ratusan Advokat, Tuntut Keadilan untuk Almarhum Rudi S Gani

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com Wahdaniar)(Kompas.com, Reza Rifaldi)

  • Minta Usut Tuntas Kasus Penembakan Rudi S Gani, Puluhan Advokat Datangi Polres Bone – Halaman all

    Curhatan Terakhir Pengacara di Bone Sebelum Ditembak OTK, Cerita Akan Jalani Sidang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebelum tewas ditembak orang tidak dikenal (OTK), pengacara Rudi S Gani sempat curhat ke saudaranya, Arifin Gani.

    Arifin menuturkan, Rudi yang tewas ditembak di Lappariaja, Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (31/12/2024) ini sempat bercerita soal suka duka pekerjaannya sebagai pengacara.

    “Sebelum meninggal, dia cuma bilang bahwa dia punya klien dan akan sidang,” kata Arifin yang merupakan kakak korban, Rabu (1/1/2025).

    Kepada Tribun-Timur.com, Arifin menyebut adiknya tak pernah memiliki masalah dengan orang lain.

    “Dia tidak pernah bilang dapat ancaman atau hal lainnya,” ujarnya. 

    Selama kariernya, Rudi menangani banyak kasus pidana maupun perdata di sejumlah wilayah seperti Bone, Soppeng, Wajo, dan Pangkep.

    “Kasus yang ditangani itu kadang di Bone, di Soppeng, Wajo, dan Pangkep,”

    “Kasus paling banyak ditangani di Kabupaten Bone, di sana itu ada kasus pidana dan perdata,” tambah.

    Arifin pun berharap polisi bisa mengusut tuntas penembakan yang menimpa adiknya ini.

    “Saya tentu meminta kepada pihak kepolisian supaya betul-betul mengusut siapa pelakunya,” jelasnya.

    Sementara itu, istri dari Rudi, Maryam (45) menuturkan, suaminya banyak mendampingi sejumlah kasus.

    “Kalau kasus yang ditangani banyak karena setiap dia bersidang pasti saya temani,” ujar Maryam, Rabu (1/1/2025), dikutip dari Tribun-Timur.com.

    Ia mengatakan, sebagian besar kasus yang didampingi oleh korban merupakan kasus besar.

    Namun, selama perjalanan kariernya, tak ada kasus yang melibatkan orang-orang besar.

    “Semua sih besar, karena ada pidana ada perdata. Tidak (ada melibatkan orang-orang besar),” lanjutnya.

    Maryam juga menceritakan bahwa suaminya selama ini tak pernah bermasalah serius dengan orang lain.

    “Tidak pernah, bapak itu orangnya sabar, tidak pernah cekcok sama orang walaupun orang agak anu sama dia, dia tetap senyum. Tidak pernah bermasalah sama orang setahu saya,” kenangnya.

    Maryam menambahkan, kasus terakhir yang didampingi suaminya, yakni soal penyerobotan lahan.

    Kasus itu, kata dia, saat ini bergulir di kantor Polres Bone.

    “Waktu hari Selasa (pekan lalu) jam 10 saya (sama Rudi) tinggalkan rumah ke Polres (Bone) masuk ke Tahbang dampingi penyerobotan lahan,” ungkap Maryam.

    Korban, lanjut Maryam, dalam kasus tersebut mendampingi terlapor.

    “Bapak (Rudi) yang dampingi terlapor (kasus penyerobotan lahan), setelah itu dia sempat ikuti sidang,” bebernya.

    Kronologi Penembakan

    Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra mengatakan, Rudi ditembak OTK di rumah istrinya.

    Sebelum penembakan, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah.

    Tak berselang lama, ada orang turun dan langsung menembak korban.

    “Selepas ledakan itu, Rudi kemudian tersungkur dengan luka tembakan pada bagian wajah,” ujar Iptu Rayendra, Rabu (1/1/2025).

    Setelah melakukan penembakan, OTK tersebut langsung pergi meninggalkan lokasi.

    “Kemudian, pelaku misterius langsung tancap gas meninggalkan lokasi,” lanjutnya, dikutip dari Tribun-Timur.com.

    Korban pun langsung dilarikan ke Puskesmas Lappariaja dalam kondisi tak sadarkan diri.

    “Setelah tertembak korban dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Rudi S Gani Curhat Punya Klien dan Akan Segera Sidang ke Kakak Sebelum Tewas Ditembak

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com, Renaldi Cahyadi)

  • Pengacara yang Tewas Ditembak di Bone, Tinggalkan 4 Anak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Januari 2025

    Pengacara yang Tewas Ditembak di Bone, Tinggalkan 4 Anak Regional 2 Januari 2025

    Pengacara yang Tewas Ditembak di Bone, Tinggalkan 4 Anak
    Tim Redaksi
    BONE, KOMPAS.com
    – Jenazah Rudy S Gany, seorang pengacara yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal di Kabupaten
    Bone
    , Sulawesi Selatan, telah diserahkan kepada pihak keluarga setelah menjalani otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar.
    Rencananya, jenazah Rudy akan dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Pangkep  pada hari ini, Kamis (2/1/2025). 
    Setelah otopsi, jenazah Rudy disemayamkan di rumah orangtuanya yang terletak di Jalan Kelurahan, Kalukubodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.
    Korban meninggalkan seorang istri dan empat anak, terdiri dari dua perempuan dan dua laki-laki.
    Pihak keluarga memutuskan untuk menunda pemakaman karena salah satu anaknya masih dalam perjalanan dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) menuju Indonesia.
    “Kami masih menunggu satu orang anaknya yang saat ini dalam perjalanan dari Dubai,” ungkap Mahir Gani, kerabat korban, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com.
    Di sisi lain, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang melibatkan tim Forensik Polda Sulawesi Selatan.
    Penembakan ini masih dalam penyelidikan, dan pihak kepolisian berupaya untuk mengungkap pelaku yang bertanggung jawab atas insiden tragis ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kata Kriminolog soal Kasus Penembakan yang Tewaskan Pengacara Rudi S. Gani: Sudah Lama Diincar – Halaman all

    Kata Kriminolog soal Kasus Penembakan yang Tewaskan Pengacara Rudi S. Gani: Sudah Lama Diincar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pakar kriminologi turut memberikan tanggapan mengenai kasus penembakan yang menewaskan pengacara Rudi S. Gani (49) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (31/12/2024).

    Sebagaimana diketahui, masyarakat Bone dan sekitarnya baru-baru ini dikejutkan dengan kasus penembakan orang tak dikenal (OTK) terhadap pengacara senior Rudi S Gani saat malam perayaan tahun baru 2025.

    Prof. Heri Tahir selaku pakar kriminologi dari Universitas Negeri Makassar (UNM) menilai bahwa penembakan yang menewaskan pengacara Rudi S. Gani adalah tindak pidana pembunuhan berencana. 

    “Kalau dilihat dari sisi kriminolog itu ini merupakan pembunuhan berencana dan struktur,” kata Heri saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com via telepon selular, Kamis (2/1/2024). 

    “Sudah lama diincar dan ikuti dan bisa jadi juga dilakukan oleh orang yang profesional karena melihat dari sisi penembakannya dia tahu titik vital seseorang,” lanjutnya.

    Menurut Heri, pelaku pembunuhan Rudi berjumlah lebih dari satu orang.

    “Kalau yang mengeksekusinya itu satu orang tapi yang terlibat dalam proses penembakan itu lebih dari satu orang,” paparnya.

    Selain itu, ia menyebut profesi pengacara sangat rawan akan tindakan kriminal. 

    “Jadi memang harus dicari tahu semua dulu kasus-kasus apa saja yang pernah ditangani, karena kan profesi pengacara ini rawan terjadi kriminal,” sebutnya.

    “Apalagi saya baca juga kasus yang paling banyak ditangani itu masalah perdata, itu kan sensitif sekali, pidana juga sensitif,” imbuhnya.

    Di sisi lain, Heri mengapresiasi kinerja pihak kepolisian dalam kasus penembakan yang terjadi di Bone. 

    Kasus yang Ditangani Rudi S. Gani sebelum Tewas Ditembak

    Terungkap kasus yang ditangani pengacara Rudi sebelum tewas ditembak orang OTK.

    Rudi tewas ditembak saat acara makan bersama keluarga menyambut malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Bone, Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 22.30 Wita.

    Istri Rudi S. Gani, Maryam (45), mengungkapkan bahwa terdapat banyak kasus yang didampingi sang suami selama menjalankan profesinya sebagai pengacara.

    “Kalau kasus yang ditangani banyak karena setiap dia bersidang pasti saya temani,” kata Maryam ditemui wartawan saat menunggu proses autopsi jenazah Rudi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Makassar, Rabu (1/1/2025) siang.

    Menurut Maryam, rata-rata kasus yang didampingi suaminya cukup besar.

    Namun, sejauh ini kasus yang didampingi tidak ada yang melibatkan orang-orang besar.

    “Semua sih besar, karena ada pidana ada perdata. Tidak (ada melibatkan orang-orang besar),” ungkapnya dengan wajah sembap.

    Sejauh pengetahuan Maryam, selama menjalankan profesinya sebagai pengacara, sang suami tidak pernah bermasalah serius dengan orang.

    “Tidak pernah, bapak itu orangnya sabar, tidak pernah cekcok sama orang walaupun orang agak anu sama dia, dia tetap senyum. Tidak pernah bermasalah sama orang setahu saya,” kenangnya.

    Maryam juga mengaku mengetahui persis karakter dari Rudi S Gani.

    “Kalau pun dia anu (ada masalah) pasti dia sampaikan ke saya, ada masalah, pasti cerita sama saya,” sebutnya.

    Lanjut Maryam, kasus terakhir yang ditangani suaminya adalah penyerobotan lahan.

    Kasus itu, sebut Maryam, kini sedang bergulir di kantor Polres Bone.

    “Waktu hari Selasa (pekan lalu) jam 10 saya (sama Rudi) tinggalkan rumah ke Polres (Bone) masuk ke Tahbang dampingi penyerobotan lahan,” terang Maryam.

    Posisi Rudi S. Gani dalam kasus itu yakni sebagai pendamping hukum terlapor.

    “Bapak (Rudi) yang dampingi terlapor (kasus penyerobotan lahan), setelah itu dia sempat ikuti sidang,” katanya.

    Kronologi Penembakan Pengacara di Bone

    Rudi S. Gani hendak menyelesaikan sebagian perkara kliennya sebelum libur tahun baru.

    Selama seharian pada Selasa (31/12/2024), pengacara berusia 49 tahun itu pun masih sempat melayani kliennya di Kota Watampone, Bone.

    Setelah menuntaskan agenda pada hari itu, Rudi kembali ke kediamannya di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja.

    Korban diketahui baru tiba di rumah istri pada sore hari. 

    Pada malam hari sebelum peristiwa tragis itu, Rudi pun masih sempat bercengkrama dengan keluarganya.

    Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra, mengatakan bahwa sebelum pelaku tertembak, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah korban.

    Selang beberapa saat kemudian bunyi letusan senjata pun terdengar.

    “Selepas ledakan itu, Rudi kemudian tersungkur dengan luka tembakan pada bagian wajah. Kemudian, pelaku misterius langsung tancap gas meninggalkan lokasi,” ujar Iptu Rayendra saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Rabu (1/1/2024).

    Keluarga pun membawa Rudi ke Puskesmas Lappariaja dalam keadaan terluka parah dan tak sadarkan diri.  

    “Setelah tertembak korban dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan,” ungkapnya.

    Berdasarkan informasi yang diterima, korban mengembuskan napas terakhirnya akibat tembakan dua peluru bersarang di wajah dan bagian dadanya.

    Setelah tertembak, Rudi segera dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lappariaja.

    Sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 01.15 Wita pada hari yang sama.

    Jenazah pengacara Rudi S Gani telah diautopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Makassar dan rencananya akan dimakamkan pada Kamis (2/1/2025).

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Sosok Ini Yakin Pembunuhan Pengacara Rudi S Gani Sudah Direncanakan, Penembak Profesional

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Timur.com/Wahdaniar)

  • Dukung Pemerintah Cetak Sawah 1 Juta Hektare di Merauke, Ini Sosok Haji Isam – Halaman all

    Dukung Pemerintah Cetak Sawah 1 Juta Hektare di Merauke, Ini Sosok Haji Isam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANAH BUMBU- Sosok H Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam sudah tidak asing lagi di masyarakat. 

    Dia merupakan pengusaha sekaligus filantropi yang banyak berkiprah bagi Indonesia.  Belum lama ini dia didapuk Presiden Prabowo Subianto menangani proyek mencetak 1 juta hektare sawah di Merauke, Papua Selatan.  

    “Proyek cetak sawah ini merupakan tanggung jawab besar dari negara. Saya tidak memikirkan untung rugi, tetapi bagaimana proyek ini bisa berhasil dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Papua,” kata Haji Isam, dikutip Rabu (1/1/2025).

    Program 1 juta hektare sawah ini merupakan program strategis nasional, dan bukan merupakan program investasi dari proyek swasta.

    Tanggal 1 Januari 2025, Haji Isam genap berusia 48 tahun. Di usianya jelang setengah abad, Haji Isam menjadi sosok yang tak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, filantropis, tetapi juga tokoh yang berkontribusi dalam pembangunan.

    Guna menyukseskan program tersebut, H Isam mendatangkan 2.000 ekskavator dari China, mengerahkan seluruh armada tongkang, mendatangkan tenaga tenaga ahli terbaik dari China, Jepang, dan Eropa.

    Bahkan kapal pesiar miliknya J7 Explorer disulap menjadi “kapal induk” proyek 1 juta hektare. Seluruh keperluan logistik dan SDM ditempatkan di kapal ini untuk memuluskan kerja besar.  

    Haji Isam lahir di Batulicin, Kalimantan Selatan, 1 Januari 1977. Ayah Haji Isam berasal dari etnis Bugis di sebuah desa di Bone, Sulawesi Selatan. Ibunya berasal dari Banjar, Kalimantan Selatan. 

    Haji Isam memulai usahanya dari nol hingga bisa membangun gurita bisnis seperti saat ini. Bahkan Ia sempat menjadi tukang ojek dan operator alat berat. 

    Perjalanannya bisnisnya diawali perkenalannya dengan penambang batu bara lokal bernama Johan Maulana. Sejak 2001 dia ikut Johan Maulana dan belajar cara mengelola pertambangan. Setelah belajar dua tahun dari Johan, Haji Isam memulai langkah pentingnya di bisnis batu bara yang kemudian mengubah hidupnya.

    Jadilah dia kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia, yang bagian dari PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie, lewat bendera CV Jhonlin Baratama. Setelah usahanya meluas CV pun berubah menjadi PT Jhonlin Baratama. Kini PT Jhonlin menambang hingga 400 ribu ton batu bara per bulan. Omzetnya mencapai puluhan miliar setiap bulan. 

    Perusahaan milik Haji Isam kemudian bertambah. Bisnis penerbangannya diatur Jhonlin Air Transport. Di bidang perkapalan ada Jhonlin Marine yang membawahi armada puluhan kapal tongkang pengangkut batu bara. 

    Di industri agrobisnis, terdapat Jhonlin Agromandiri yang mengelola perkebunan kelapa sawit. Bahkan dia memiliki Pabrik Biodisel bernilai Rp2 triliun yang dikelola Jhonlin Agri Raya. Intinya, Jhonlin Group, berkembang pesat dan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian, termasuk menciptakan lapangan kerja bagi ribuan orang.

    Haji Isam juga terlibat dalam berbagai proyek sosial, seperti pembangunan fasilitas umum, masjid, dan sekolah, yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Kiprahnya di bidang filantropi ini sering kali luput dari sorotan media, namun menjadi bukti nyata kepeduliannya terhadap lingkungan sekitarnya. 

    Sepanjang 2022-2023 lalu misalnya, melalui Johnlin Group, Haji Isam memberangkatkan 870 warga Tanah Bumbu untuk melakukan umrah ke Tanah Suci. Akhir Desember 2024 ini, dia kembali memberangkatkan 100 orang berumroh ke Tanah Suci.

    Jumlah itu, di luar 250-an orang guru yang juga ia umrahkan di tahun 2022. Sementara untuk sekolah yang pernah menjadi bagian kehidupannya, SMPN 1 Mentawe, sang taipan merogoh kocek dan memberikan bantuan Rp 1,5 miliar. Melalui yayasan ASFA Foundation, pada 2022 lalu sang dermawan mengeluarkan zakat, infaq dan sadaqah wajibnya (ZIS) sebesar Rp250 miliar.

    Peduli dengan nasib para pekerja sektor informal, antara lain para nelayan, pedagang kaki lima, fakir miskin dan guru mengaji, melalui CSR grup usahanya, Haji Isam pun memberikan 1.400 paket program BPJS Ketenagakerjaan pada 2022 lalu.

    Haji Isam juga membangun sebuah masjid megah di Jalan Kodeco, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu. Masjid bernuansa arsitektur Timur Tengah, dipadu ornamen khas Kalimantan Selatan yang berdiri di tanah seluas 1,6 hektare  itu dinamakan Masjid Al-fallah. Saking luasnya, lahan parkir masjid ini mampu menampung ratusan mobil, dengan sebuah kolam ikan besar di halamannya.

    Prihatin dengan kondisi kabupatennya yang butuh rumah sakit berkapasitas 400 pasien rawat inap namun belum juga terwujud, Haji Isam pun membangun Marina Permata Hospital di Tanah Bumbu. Rumah sakit besar berstandar internasional itu berdiri setinggi tiga lantai di area seluas 10.000 meter persegi, itu pun baru tahap awal.

    Gelar Batu Licin Festival

    Haji Isam secara rutin menggelar Batu Licin Festival (Batfest), sebuah pesta rakyat kelas dunia yang dilaksanakan dua tahun sekali.

    Batfest yang dikunjungi sedikitnya 50 ribu orang ini merupakan bentuk kecintaan Haji Isam terhadap masyarakat. Bukan saja sebagai hiburan warga, tapi juga sebagai wadah promosi UMKM guna menggerakkan ekonomi daerah. 

    Ada sekitar 774 peserta bazar makanan dan minuman, 200 lapak UMKM, berbagai vendor wahana permainan dan 41 stand job fair turut meramaikan acara unggulan di Kalimantan Selatan ini. Khusus untuk lapak UMKM ini H Isam memberikan bantuan dana antara Rp2 juta hingga Rp10 juta.

    Panggung Batfest 2024 yang diseting berkelas internasional, semakin semarak dengan kehadiran sejumlah artis papan atas, termasuk pasangan selebriti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Kehadiran mereka sukses menarik perhatian pengunjung yang memadati acara tersebut, Sabtu (28/12/2024).

    Pada acara tersebut, Menhan, Panglima TNI, Menteri UMKM, Menhub, Menteri PUPR, Menteri LH hadir mengucapkan selamat Ulang tahun ke 48 kepada Haji Isam. Sejumlah Gubernur dan para Bupati, juga Kapolda dan Pangdam Kalsel hadir

     

  • Pengacara di Bone Sulsel Tewas Ditembak di Samping Istri Saat Makan

    Pengacara di Bone Sulsel Tewas Ditembak di Samping Istri Saat Makan

    Makassar, CNN Indonesia

    Pengacara bernama Rudi S Gani (49) tewas ditembak di malam pergantian tahun baru 2025 di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

    Istri korban, Maryam mengatakan peristiwa penembakan terjadi ketika makan malam bersama seluruh keluarga di rumah mereka. Saat itu, kaanya, terdengar suara letusan dari luar rumah sekitar pukul 21.50 WITA.

    “Sementara makan makan sama keluarga tiba-tiba ada suara ledakan langsung dia tergeletak begitu saja,” kata Maryam di Makassar, Rabu (1/1).

    Maryam menerangkan pada saat makan malam itu dirinya berada di samping korban, sementara rumahnya lagi direnovasi. Dia mengaku melihat ada sebuah mobil yang datang dan diparkir di depan rumah mereka saat itu.

    “Dia di samping saya, tidak ada (orang) karena gelap. Tidak ada diperhatikan, karena kita di situ sementara makan,” ungkapnya.

    Setelah ditembak korban langsung jatuh tergeletak. Awalnya Maryam mengaku mengira suaminya mengalami pecah pembuluh darah, karena belum melihat lukanya.

    Dia baru tahu suaminya tewas tertembak itu belakangan berdasarkan informasi polisi.

    “Saya belum melihat luka pada saat itu, pemikiran saya itu pecah pembuluh darah karena darah keluar, saya periksa ternyata tidak, saya periksa saya lihat ada memar di samping hidung. Terus baru saya tahu saat polisi bilang ini ditembak,” ungkapnya.

    Akibat penembakan tersebut, kata Maryam suaminya meninggal setelah tertembak di bagian samping hidungnya.

    “Satu di bagian samping hidung, saya periksa hanya di bagian hidung,” jelasnya.

    Sempat urus kasus sengketa lahan

    Menurut Maryam, ia bersama korban sempat ke Polres Bone untuk mendampingi kliennya dalam perkara sengketa lahan.

    “Hari Selasa jam 10 saya tinggalkan rumah, ke Polres, kasus penyerobotan lahan, bapak dampingi terlapor, terus saya tinggalkan Polres, dia sempat sidang melalui online,” kata Maryam.

    Maryam menerangkan suaminya yang berprofesi sebagai advokat memang banyak mendampingi berbagai perkara, baik kasus pidana maupun perdata.

    “Kalau kasus besar ada, semua sih besar, karena ada pidana, ada perdata. Tapi tidak ada (melibatkan orang besar),” ungkapnya.

    Selama ini, kata Maryam dirinya terus mendampingi sang suami pada saat menangani sebuah perkara baik masih berproses di kepolisian maupun yang telah memasuki proses sidang.

    Korban selama hidupnya, kata Maryam tidak pernah memiliki persoalan baik secara pribadi maupun pada saat pendampingan sebuah perkara. Menurut dia bahwa korban memiliki sifat yang sabar.

    Jenazah korban saat ini, telah dibawa ke rumah duka di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Tallo, Makassar untuk disemayamkan.

    (mir/DAL)

    [Gambas:Video CNN]