kab/kota: Bone

  • Hujan Ringan hingga Sedang Diprediksi Guyur Sulawesi Selatan Hari Ini

    Hujan Ringan hingga Sedang Diprediksi Guyur Sulawesi Selatan Hari Ini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar memprediksi cuaca di wilayah Sulawesi Selatan untuk Kamis, 9 Januari 2025, akan didominasi oleh kondisi cerah berawan hingga hujan ringan di beberapa daerah. Meski tidak ada peringatan dini dari BMKG, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap perubahan cuaca, terutama pada siang hingga dini hari.

    Pada pagi hari, cuaca sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan diprediksi cerah berawan. Namun, hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah daerah seperti Enrekang, Maros, Barru, Pangkep, Parepare, Makassar, Gowa, Kepulauan Selayar, dan Takalar.

    Memasuki siang hingga sore hari, intensitas hujan diperkirakan meningkat. Hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan berpotensi diguyur hujan ringan, sementara hujan dengan intensitas sedang diprediksi turun di Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Takalar, dan Toraja Utara.

    Pada malam hari, kondisi cuaca cenderung berawan, meskipun hujan ringan masih mungkin terjadi di wilayah Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, dan Pangkep.

    Dini hari, beberapa daerah seperti Bone, Gowa, Makassar, Maros, Parepare, Pinrang, Sinjai, dan Takalar diprediksi mengalami hujan ringan, sementara Barru, Pangkep, dan Kepulauan Selayar berpotensi diguyur hujan sedang.

    Suhu udara di Sulawesi Selatan hari ini berkisar antara 19 hingga 33 derajat Celsius, dengan kelembapan udara mencapai 70-98 persen. Angin bertiup dari arah barat hingga utara dengan kecepatan 10-30 kilometer per jam.

  • Mantan Polwan di Sulsel Ditangkap Karena Tipu Warga Ratusan Juta Janjikan Korban Bisa Masuk Polisi – Halaman all

    Mantan Polwan di Sulsel Ditangkap Karena Tipu Warga Ratusan Juta Janjikan Korban Bisa Masuk Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BONE – Mantan Polwan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, ditangkap karena diduga penipuan  Rp359.150.000.

    Mantan Polwan tersebut dilaporkan oleh S Bin M (46) berasal dari Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Rabu (8/1/2024).

    “S melaporkan NQ (29), seorang eks-Polwan asal Jalan Trikora, Kelurahan Sowi, Kecamatan Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan,” ujar Kasat Reskrim Polres Bone AKP Yusriadi Yusuf.

    Modus pelaku adalah menawarkan kepada korban mengurus dan memastikan anak korban lulus menjadi Polisi Wanita (Polwan) di Polda Papua Barat pada tahun 2022.

    Pelaku meminta uang sebesar Rp250.000.000 kepada korban dengan cara transfer dalam tiga kali pembayaran ke rekening berbeda.

    Namun, anak korban tidak lulus, dan pelaku kembali menjanjikan kelulusan pada tahun berikutnya, sambil meminta uang tambahan sebesar Rp97.150.000 untuk biaya suntik peninggi badan.

    Selain itu, pelaku meminta lagi uang sebesar Rp12.000.000 untuk biaya tiket pesawat dan oleh-oleh ke Jakarta, dengan alasan untuk bertemu pengurus pusat di Mabes Polri.

    Namun, hingga kini, anak korban, MRN, tidak lulus menjadi Polwan, dan uang yang diserahkan korban sudah tidak ada.

     
    “Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian Rp 359.150.000 dan merasa dirugikan, sehingga melaporkan kasus ini kepada Kepolisian untuk diproses lebih lanjut,” tambahnya. 

    Penulis: Wahdaniar

     

  • Eks Polwan Tipu Warga Rp 359 Juta, Dijanjikan Anak Lulus Seleksi Polisi Wanita Polda Papua Barat

    Eks Polwan Tipu Warga Rp 359 Juta, Dijanjikan Anak Lulus Seleksi Polisi Wanita Polda Papua Barat

    TRIBUNJATENG.COM – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bone berhasil menangkap pelaku tindak pidana penggelapan dan penipuan yang menyebabkan kerugian hingga Rp359.150.000.

    Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Yusriadi Yusuf, mengungkapkan bahwa kasus ini bermula dari laporan seorang korban berinisial S bin M (46), warga Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.

    Laporan tersebut resmi diterima pada Rabu (8/1/2024).

    “S melaporkan NQ (29), seorang eks-Polwan asal Jalan Trikora, Kelurahan Sowi, Kecamatan Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan,” ujar Yusriadi.

    Modus pelaku adalah menawarkan kepada korban untuk mengurus dan memastikan anak korban lulus menjadi Polisi Wanita (Polwan) di Polda Papua Barat pada tahun 2022.

    Pelaku meminta uang sebesar Rp250.000.000 kepada korban dengan cara transfer dalam tiga kali pembayaran ke rekening berbeda.

    Namun, anak korban tidak lulus, dan pelaku kembali menjanjikan kelulusan pada tahun berikutnya, sambil meminta uang tambahan sebesar Rp97.150.000 untuk biaya suntik peninggi badan.

    Selain itu, pelaku meminta lagi uang sebesar Rp12.000.000 untuk biaya tiket pesawat dan oleh-oleh ke Jakarta, dengan alasan untuk bertemu pengurus pusat di Mabes Polri.

    Namun, hingga kini, anak korban, MRN, tidak lulus menjadi Polwan, dan uang yang diserahkan korban sudah tidak ada.

    “Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian Rp 359.150.000 dan merasa dirugikan, sehingga melaporkan kasus ini kepada Kepolisian untuk diproses lebih lanjut,” tambahnya.

     

  • Terungkap Nama Sudirman Ancam Rudi S Gadi Sebelum Tewas Ditembak, Sosok Jago Tembak

    Terungkap Nama Sudirman Ancam Rudi S Gadi Sebelum Tewas Ditembak, Sosok Jago Tembak

    TRIBUNJATENG.COM – Kasus penembakan pengacara Rudi S Gani terus bergulir dengan munculnya nama baru yang diduga terlibat.

    Sosok bernama Sudirman disebut-sebut memberikan ancaman kepada Rudi S Gani sebelum insiden tragis tersebut terjadi.

    Istri almarhum, Hj Maryam (45), mengungkapkan bahwa Sudirman pernah mengancam suaminya saat menangani kasus penyerobotan lahan yang sedang dalam proses hukum.

    Informasi ini menjadi salah satu petunjuk penting dalam penyelidikan yang tengah dilakukan oleh kepolisian.

    “Mudah-mudahan kau lama tinggal di Pattuku Limpoe,” kata Hj Maryam menceritakan ancaman dari Sudirman dalam Youtube Tadjuddin Rachman Law Firm Channel dikutip Tribun Timur, (Selasa 8/1/2024). 

    Ia menjelaskan anggota TNI dan Polri mendengar itu. 

    “Kayaknya polisi mendengar,” ujarnya. 

    Saat itu, Rudi S Gani hanya menjawab,” insya allah,” ujarnya. 

    Sudirman pun sempat emosi. 

    “Dia sempat mau lompat pukul bapak saya, karena bapak saya jadi saksi,” ujarnya. 

    Menurutnya Sudirman ini mempunyai keahlian dalam menembak. 

    Pernah suatu malam Hj Maryam dan Rudi S Gani mendapati Sudirman menembak kelelawar di dekat rumah mereka. 

    “Saya bilang pintar mu itu menembak nah malam ini. Tapi ia (Sudirman) mengatakan senjatanya ada infra merah jadi jelas targetnya,” ujarnya H Maryam.

    Menurutnya, Sudirman ini ahli menembak.

    “Ia menembak malam,” ujarnya. 

    Tiga Pekerja Bangunan Kantor Rudi Turut Diperiksa 

    Selain istri pengacara Rudi S Gani, Hj Maryam, penyidik juga memeriksa tiga saksi lainnya di lantai 2 Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (6/1/2025).

    Ketiga saksi lainnya itu, merupakan buruh dan tukang yang mengerjakan bangunan kantor hukum yang didirikan Rudi S Gani, di samping rumahnya, di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti mengatakan, total ada 18 saksi yang diperiksa termasuk Hj Maryam dan tiga pekerja bangunan tersebut.

    “Sampai hari ini, kemarin 14 tambah hari ini empat, jadi ada 18 sampai saat ini,” kata Kombes Jamaluddin Farti ditemui di kantornya.

    Pemeriksaan terhadap ke empat saksi hari ini, lanjut Jamaluddin dilakukan penyidik dari Polres Bone.

    Meski demikian kata dia, Polda Sulsel membackup full penanganan kasus menggemparkan di penghujung 2024 itu 

    “Langkah selanjutnya, tim masih bekerja di lapangan, doakan saja mudah-mudahan bisa segera terungkap,” ujarnya.

    Perwira tiga melati ini masih irit bicara ihwal adanya pelaku yang sudah dicurigai dalam aksi penembakan misterius itu.

    “(Yang dicurigai), belum ada, masih penyelidikan. Masih proses didalami,” terang Jamal.

    “Tentunya kami juga butuh informasi dari masyarakat kalau da informasi terkait ini silakan kami terbuka menerima masukan dari teman-teman semua,” sambungnya.

    Terkait adanya kabar senjata disita Polres Bone, Jamaluddin mengaku akan mengkroscek lebih lanjut.

    “(Senjata yang diamankan) Nanti kami kroscek di Polres Bone. (Dugaan pengancaman terhadap korban), nanti, masih berjalan proses pemeriksaan di atas, tunggu aja dulu,” imbuhnya.

    Hj Maryam Serahkan Bukti Ancaman 

    Istri pengacara almarhum Rudi S Gani, Hj Maryam (45) mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sulsel, Senin (6/1/2025) siang.

    Pantauan tribun, Hj Maryam tiba di halaman parkir Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, pukul 14.44 Wita.

    Ia tampak didampingi sejumlah pengacara yang tergabung dalam Tim Pencari Fakta Peradi Makassar.

    Ketua Tim Pencari Fakta Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, kedatangan Hj Maryam untuk memberikan keterangan sebagai saksi.

    “Kedatangan ini membawa istri Rudi S Gani untuk memberi keterangan yang diketahui olehnya berkaitan dengan bukti-bukti,” kata Tadjuddin Rachman.

    Selain itu, bukti percakapan korban dan Hj Maryam, juga akan diserahkan ke penyidik untuk menelusuri jejak digital keduanya.

    Pasalnya, ada dugaan pengancaman yang diterima Rudi S Gani melalui pesan WhatsApp, sebelum insiden penembakan terjadi di malam pergantian tahun.

    “Termasuk percakapan wa yang ada di dalam hapenya korban dan istrinya korban sendiri. Bukti elektronik. Ada (ancaman lewat pesan) di hapenya suaminya,” bebernya.

    Tidak hanya itu, Maryam juga menyebut ada postingan akun Facebook yang dianggapnya mengarah ke pengancaman, juga akan diperlihatkan ke penyidik.

    “Ada status Facebook, itu saja,” singkatnya.

    Selain ancaman elektronik, Maryam juga akan membeberkan ke penyidik terkait ancaman verbal yang dialami Rudi S Gani, sebulan sebelumnya.

    “Secara lisan, kurang lebih empat Minggu, kurang lebih satu bulan sebelum kejadian,” ungkapnya.

    Diketahui, Hj Maryam baru pertama kali diperiksa penyidik pasca penembakan Rudi S Gani.

    Total sudah belasan saksi yang dimintai keterangan ihwal kejadian menggemparkan di penghujung 2024 itu.

     

  • Inilah Tiga Orang yang Dicurigai Sebagai Penembak Pengacara Rudi S Gani

    Inilah Tiga Orang yang Dicurigai Sebagai Penembak Pengacara Rudi S Gani

    TRIBUNJATENG.COM – Misteri penembakan pengacara ternama Rudi S Gani perlahan mulai terkuak.

    Tim pencari fakta dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar menyebutkan, terdapat tiga orang yang dicurigai sebagai pelaku utama dalam insiden penembakan tragis tersebut.

    Hingga kini, penyidik Polres Bone telah memeriksa 18 saksi yang dianggap memiliki keterkaitan dengan kasus ini. Dalam proses penyelidikan, polisi juga menyita 11 pucuk senapan angin milik warga di Kecamatan Lappariaja, Bone, sebagai bagian dari upaya mengungkap pelaku dan motif kejahatan tersebut.

    Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan, menyampaikan dugaan bahwa pelaku penembakan kemungkinan besar adalah orang yang berada di sekitar lingkungan rumah almarhum Rudi S Gani. Hal ini didasarkan pada sejumlah bukti awal dan keterangan saksi yang mengarah ke dugaan keterlibatan orang dekat.

    “Kita akan periksa juga saksi-saksi yang ada di sekitar TKP (tempat kejadian perkara), kebetulan tim kita masih ada di lokasi,” ujar Irjen Pol Yudhiawan saat ditemui wartawan usai melakukan kunjungan kerja di Mako Polres Enrekang, Selasa (7/1/2025) sore.

    “Mudah mudahan bisa segera tertangkap, karena yang jelas pasti orang di sekitar situ-situ saja,” tambahnya.

    Kemudian untuk 11 senapan angin yang telah disita, Yudhiawan mengatakan menunggu hasil dari laboratorium forensik (Labfor).

    Dia juga belum memastikan, terkait jenis senjata yang digunakan tersangka saat mengeksekusi korban.

    “Yang jelas dari hasil Labfor, korban ditembak dari jarak 15 meter, dan mengenai di bagian bawah mata dan tembus ke dalam jaringan otak,” terangnya.

    Sementara itu, Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah kepada wartawan, Senin (6/1) lalu mengatakan, barang bukti yang telah disita antara lain, 11 pucuk senapan angin milik warga, hasil autopsi, serta peluru yang diidentifikasi berasal dari senapan pelaku.

    Senapan tersebut sementara dikaji di laboratorium forensik (Labfor) Polda Sulsel.

    Dia mengatakan, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi.

    Saat ini pihaknya tengah fokus mengejar pelaku.

    “Olah TKP, rekonstruksi sudah kita lakukan. Terkait dengan memburu pelaku, semua langkah-langkah kepolisian sudah diambil. Anggota secara maraton untuk melakukan pemeriksaan, dan mencari petunjuk,” katanya.

    Ia pun meminta dukungan kepada masyarakat atas insiden penembakan ini.

    Dirinya juga menegaskan polisi akan bekerja secara profesional.

    “Kami memohon kerja sama kepada semua elemen, berikan informasi ke kami, dukung kami, percayakan ke kami. Polri akan bekerja secara maksimal dan profesional,” tandasnya.

    Tiga Orang Dicurigai

    Ketua Tim Pencari Fakta Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar, Tadjuddin Rachman mengatakan, pelaku diduga bukan orang awam dalam penggunaan senjata.

    “Tentu orang yang biasa. Biasa menggunakan itu barang (senjata),” ujar Tadjuddin ditemui di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (7/1) dini hari.

    Dalam pengusutan kasus ini, beberapa barang bukti penting telah dikumpulkan oleh pihak berwenang. 

    Salah satunya adalah bukti elektronik berupa percakapan di media sosial yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut.

    Informasi ini diharapkan dapat membantu mengungkap motif dan pelaku di balik insiden tragis ini.

    “Bukti eletronik (soal pengancaman), percakapan di media sosial,” ungkapnya.

    Pada kesempatan yang berbeda, istri almarhum Rudi S Gani, Hj Maryam (45) telah memberikan kesaksian kepada penyidik Polres Bone, di Mapolda Sulsel, Senin (6/1) malam.

    Ia menjawab 39 pertanyaan penyidik selama lebih kurang delapan jam didampingi Tim Pencari Fakta Peradi Makassar.

    Dari pemeriksaan Hj Maryam, terdapat tiga sosok yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Rudi.

    Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, mengungkapkan, kecurigaan kini telah terfokus pada tiga sosok yang diduga terkait dalam kasus tersebut.

    Menurutnya, ketiga orang yang dicurigai memiliki peran berbeda dalam kasus ini. 

    “Yang ibu curiga ada tiga, nanti mengerucut karena ada namanya pelaku utama, ada intelektual dan ada yang membantu, jadi turut serta,” ungkap Tadjuddin Rachman.

    Ia pun menduga tidak menutup kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam kasus pembunuhan Rudi.

    “Untuk sementara ini masih 338 (penganiayaan yang mengakibatkan kematian) masih belum digunakan 340 (pembunuhan berencana),” ujar Tadjuddin.

    “Memang kalau nanti sudah mengerucut, dan motifnya begini baru ditentukan (pasal),” sambungnya.

    Disebutkan Tadjuddin, dari tiga orang yang dicurigai, salah satunya diduga sebagai otak di balik peristiwa ini.

    Sementara, dua lainnya diduga turut terlibat sebagai pelaku eksekutor dan pihak yang membantu.  

    “Di antara tiga orang disebut, ada yang menyuruh melakukan, ada yang melakukan, dan ada yang membantu,” bebernya.

    Sejauh ini, sebanyak 18 saksi diperiksa penyidik kepolisian terkait kasus penembakan misterius itu.

     

  • Terungkap Nama Sudirman Ancam Rudi S Gadi Sebelum Tewas Ditembak, Sosok Jago Tembak

    “Hukum Tak Bisa Dipercaya, Biarkan Kami Main Sendiri” Ancaman Sebelum Pengacara Rudi S Gani Ditembak

    TRIBUNJATENG.COM – Kasus penembakan pengacara Rudi S Gani mulai menemui titik terang setelah istrinya, Hj Maryam (45), memberikan keterangan penting kepada pihak berwenang.

    Maryam mengungkapkan ciri-ciri yang diduga milik pelaku penembakan dan menyebutkan adanya ancaman terhadap suaminya sebelum insiden tragis itu terjadi.

    Dalam pernyataannya, Maryam menjelaskan bahwa ancaman tersebut diterima almarhum saat menangani kasus penyerobotan lahan di Kabupaten Bone.

    Informasi ini dia sampaikan melalui platform YouTube di kanal Tadjuddin Rachman Law Firm Channel, seperti dikutip oleh Tribun Timur pada Selasa (8/1/2024).

    “Ada hubungannya dengan perkara (yang ditangani Rudi S Gani), terkait penyerobotan. Bapak sebagai pelapor dari perdata hingga pidana,” ujarnya. 

    Maryam menjelaskan, klien Rudi S Gani sudah menang dalam kasus perdata. 

    “Dilaporkan karena dia menyerobot,” ujarnya. 

    Sosok yang dicurigai sebagai pelaku ini sudah tersangka dalam kasus penyerobotan lahan.  

    “Mereka itu lima orang sudah jadi tersangka, yang lewat-lewat di depan rumah sudah tersangka,” ujarnya. 

    Mereka pun sempat mengancam Rudi S Gani. 

    “Kalau marah langsung tak berani tapi di media pernah dia tandai kalau hukum tak bisa dipercaya lagi, maka biarkan kami main sendiri,” ujarnya. 

    Sementara itu, Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, mengungkapkan, kecurigaan kini telah terfokus pada tiga sosok yang diduga terkait dalam kasus tersebut.

    Menurutnya, ketiga orang yang dicurigai memiliki peran berbeda dalam kasus ini. 

     “Yang ibu curiga ada tiga, nanti mengerucut karena ada namanya pelaku utama, ada intelektual dan ada yang membantu, jadi turut serta,” ungkap Tadjuddin Rachman.

    Ia pun menduga tidak menutup kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam kasus pembunuhan Rudi.

    “Untuk sementara ini masih 338 (penganiayaan yang mengakibatkan kematian) masih belum digunakan 340 (pembunuhan berencana),” ujar Tadjuddin.

    “Memang kalau nanti sudah mengerucut, dan motifnya begini baru ditentukan (pasal),” sambungnya.

    Disebutkan Tadjuddin, dari tiga orang yang dicurigai, salah satunya diduga sebagai otak di balik peristiwa ini.

    Sementara, dua lainnya diduga turut terlibat sebagai pelaku eksekutor dan pihak yang membantu.  

    “Diantara tiga orang disebut, ada yang menyuruh melakukan, ada yang melakukan, dan ada yang membantu,” bebernya.

     

  • Rudi S Gani Ditembak dari Jarak 15 Meter Pakai Senapan Angin, Kapolda: Peluru Kena Bawah Mata – Halaman all

    Rudi S Gani Ditembak dari Jarak 15 Meter Pakai Senapan Angin, Kapolda: Peluru Kena Bawah Mata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah fakta terbaru soal kasus penembakan terhadap Rudi S Gani (49) di Bone, Sulawesi Selatan pada Selasa (31/12/2024) malam.

    Kapolda Sulsel, Irjen Yudhiawan menuturkan, dari hasil Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel, Rudi ditembak dari jarak 15 meter.

    “Yang jelas, berdasarkan hasil Labfor, korban ditembak dari jarak sekitar 15 meter,” ujarnya, Selasa (7/1/2025) sore.

    Mengutip Tribun-Timur.com, dari tembakan menggunakan senapan angin tersebut, peluru mengenai bawah mata korban.

    “Peluru mengenai bagian bawah mata korban serta tembus ke dalam jaringan otak,” terang Yudhiawan.

    Selain itu, pihaknya juga akan memeriksa sejumlah saksi yang berada di sekitar TKP.

    “Kami akan memeriksa saksi-saksi yang berada di sekitar TKP. Kebetulan, tim kami masih berada di lokasi,” ujar Irjen Pol Yudhiawan

    Ia yakin bahwa pelaku berada di sekitaran korban.

    “Mudah-mudahan pelaku segera tertangkap, karena kami yakin orang yang terlibat pasti ada di sekitar situ-situ saja,” tambahnya.

    Sebelumnya, Polres Bone telah menyita 11 senapan angin di sekitaran lokasi penembakan Rudi S Gani di Desa Pattuku Limpoe, Lappariaja, Bone, Sulsel.

    “Sudah ada 11 senapan angin yang diamankan dari beberapa warga di sana,” ujar Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah Senin (6/1/2025).

    Senapan tersebut kini tengah dikaji di Labfor Polda Sulsel.

    “Senapan ini akan kami periksa lebih lanjut di Labfor,” tambah Kapolres.

    Erwin menuturkan, saat ini pihaknya tengah fokus memburu pelaku penembakan.

    “Saat ini, kami fokus memburu pelaku. Semua langkah-langkah kepolisian sudah diambil. Anggota kami bekerja maraton untuk melakukan pemeriksaan dan mencari petunjuk,” ungkapnya.

    Istri Korban Diperiksa

    Diwartakan sebelumnya, Maryam, istri Rudi S Gani didampingi pengacara yang tergabung dalam Tim Pencari Fakta Peradi Makassar datangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sulawesi Selatan, Senin (6/1/2025).

    Maryam jalani pemeriksaan sekitar delapan jam.

    “Jadi pemeriksaan dimulai pukul 15.00, kemudian jam 23.30 Kita baru tinggalkan ruangan penyidik,” ujar Tadjuddin Rachman, Ketua Tim Pencari Fakta Peradi Makassar.

    Ia menuturkan, Maryam menjawab 39 pertanyaan yang diajukan penyidik.

    Dari pertanyaan tersebut, mengerucut beberapa nama orang yang dicurigai sebagai pelaku penembakan.

    “Dari 39 pertanyaan itu, orang yang diduga dicurigai ibu sudah mengerucut ke beberapa orang dan termasuk orang yang sangat dicurigai mengerucut ke sana,” jelasnya, dikutip dari Tribun-Timur.com.

    Meski begitu, ia tak bisa merinci siapa saja sosok yang dicurigai tersebut.

    Sebab, penyidik masih melakukan pendalaman.

    “Nanti penyidik yang melakukan pendalaman siapa diantara nanti yang ditetapkan sebagai tersangka,” bebernya.

    Namun, nama-nama yang dicurigai tersebut masih ada kaitannya dengan kasus yang didampingi oleh Rudi.

    “(Iya) yang ada hubungannya dengan pekerjaan itu, kasus itu,” jelasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kapolda Sulsel Curiga Tersangka Penembakan Pengacara Rudi S Gani Berada di Sekitar TKP

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com, Muhammad Nur Alqadri Sirajuddin/Muslimin Emba)

  • Rudi S Gani Ditembak dari Jarak 15 Meter Pakai Senapan Angin, Kapolda: Peluru Kena Bawah Mata – Halaman all

    Pelaku Penembakan Rudi S Gani Diduga Terbiasa Pakai Senjata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penembakan pengacara Rudi S Gani yang terjadi saat malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, terus didalami oleh pihak kepolisian.

    Penembakan ini mengundang perhatian publik dan berbagai kecurigaan muncul setelah sepekan kejadian tersebut.

    Istri almarhum, Hj Maryam (45), telah memberikan kesaksian kepada penyidik dan menyerahkan bukti-bukti dugaan ancaman yang dialami suaminya sebelum penembakan.

    Kesaksian ini menjadi salah satu kunci dalam penyelidikan kasus yang menggemparkan ini.

    Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar, Tadjuddin Rachman, menyatakan pelaku penembakan diduga bukanlah orang awam dalam penggunaan senjata.

    “Tentu, orang yang biasa menggunakan itu barang senjata,” ujar Tadjuddin saat ditemui di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, pada Selasa (7/1/2025).

    Dalam pengusutan kasus ini, pihak berwenang telah mengumpulkan beberapa barang bukti penting.

    Salah satunya adalah bukti elektronik berupa percakapan di media sosial yang diduga berkaitan dengan peristiwa penembakan tersebut.

    Informasi ini diharapkan dapat membantu mengungkap motif dan pelaku di balik insiden tragis ini.

    “Bukti elektronik soal pengancaman percakapan di media sosial,” tambah Tadjuddin.

    3 Sosok Dicurigai

    Istri almarhum, Hj. Maryam (45), memberikan kesaksian kepada penyidik Polres Bone di Mapolda Sulsel pada Senin (6/1/2025).

    Hj. Maryam menjawab 39 pertanyaan dari penyidik selama lebih kurang delapan jam didampingi oleh Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar.

    Dari pemeriksaan tersebut, terungkap terdapat tiga sosok yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan Rudi S Gani.

    Ketua TPF Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, menyatakan kecurigaan kini terfokus pada tiga orang yang diduga memiliki peran berbeda dalam kasus ini.

    “Yang ibu curiga ada tiga, nanti mengerucut karena ada namanya pelaku utama, ada intelektual, dan ada yang membantu, jadi turut serta,” ungkapnya.

    Tadjuddin juga menambahkan ada kemungkinan unsur perencanaan dalam kasus pembunuhan ini.

    “Untuk sementara ini masih 338 penganiayaan yang mengakibatkan kematian, masih belum digunakan 340 pembunuhan berencana,” jelasnya.

    Saat ini, penyidik telah memeriksa sebanyak 18 saksi terkait kasus penembakan misterius ini.

    “Di antara tiga orang disebut, ada yang menyuruh melakukan, ada yang melakukan, dan ada yang membantu,” kata Tadjuddin.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Istri Rudi S Gani Curigai 3 Sosok Terduga Pelaku Penembakan, 1 Otak Pembunuhan dan 2 Eksekutor – Halaman all

    Istri Rudi S Gani Curigai 3 Sosok Terduga Pelaku Penembakan, 1 Otak Pembunuhan dan 2 Eksekutor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Istri pengacara Rudi S Gani, Maryam, diperiksa sebagai saksi kasus penembakan sang suami di Mapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (6/1/2025).

    Sebanyak 39 pertanyaan dilayangkan ke Maryam yang berada di lokasi penembakan di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulsel.

    Dalam proses pemeriksaan, Maryam mengungkap tiga sosok yang dicurigai sebagai pelaku penembakan yang menewaskan suaminya.

    Namun, identitas ketiga sosok terduga pelaku tak diungkap ke publik.

    Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, mengatakan tiga nama yang disebut Maryam dalam pemeriksaan memiliki peran yang berbeda-beda.

    “Yang ibu curiga ada tiga, nanti mengerucut karena ada namanya pelaku utama, ada intelektual, dan ada yang membantu, jadi turut serta,” bebernya, Senin.

    Menurutnya, ada kemungkinan kasus penembakan telah direncanakan oleh para pelaku.

    “Untuk sementara ini masih 338 (penganiayaan yang mengakibatkan kematian) masih belum digunakan 340 (pembunuhan berencana).”

    “Memang kalau nanti sudah mengerucut, dan motifnya begini baru ditentukan (pasal),”  imbuhnya.

    Tadjuddin Rachman menambahkan kasus penembakan diinisiasi oleh salah satu pelaku, sedangkan pelaku lain sebagai eksekutor.

    “Di antara tiga orang disebut, ada yang menyuruh melakukan, ada yang melakukan, dan ada yang membantu,” tukasnya.

    Sebanyak 18 saksi telah diperiksa untuk mengungkap kasus ini.

    Tadjuddin Rachman mengatakan sejumlah pengacara mendampingi Maryam yang saat ini berstatus saksi.

    “Kedatangan ini membawa istri Rudi S Gani untuk memberi keterangan yang diketahui olehnya berkaitan dengan bukti-bukti,” bebernya.

    Maryam membawa sejumlah bukti percakapan WhatsApp korban sebelum tewas.

    Tadjuddin Rachman membenarkan korban mendapat ancaman dan intimidasi saat menangani sebuah kasus.

    “Termasuk percakapan WhatsApp yang ada di dalam handphone korban dan istrinya korban sendiri. Bukti elektronik. Ada (ancaman lewat pesan) di handphone suaminya,” lanjutnya.

    Selain itu, ada unggahan di Facebook yang berisi ancaman terhadap korban.

    Ia menambahkan Maryam memberi kesaksian terkait ancaman verbal yang diterima korban sebulan lalu.

    “Secara lisan (ancaman), kurang lebih empat minggu, kurang lebih satu bulan sebelum kejadian,” tukasnya.

    Senapan Angin Disita

    Sebanyak 11 senapan angin disita untuk mengungkap kasus pembunuhan pengacara Rudi S Gani.

    Senapan angin tersebut didapat dari warga sekitar TKP penembakan dan akan dikaji di laboratorium forensik (Labfor) Polda Sulsel.

    Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, mengatakan proses penyelidikan masih berjalan dan rekonstruksi kasus penembakan telah digelar.

    “Selain itu barang bukti yang kita amankan seperti hasil autopsi. Kemudian peluru yang diidentifikasi bersumber dari senapan angin,“ tuturnya, Senin (6/1/2025).

    Hingga kini, pelaku penembakan masih diburu petugas kepolisian.

    “Anggota secara maraton untuk melakukan pemeriksaan, dan mencari petunjuk,” imbuhnya.

    AKBP Erwin Syah menegaskan, polisi akan bekerja semaksimal mungkin mengungkap kasus penembakan yang terjadi pada, Selasa (31/12/2024) lalu.

    “Kami memohon kerja sama kepada semua elemen, berikan informasi ke kami, dukung kami, percayakan ke kami. Polri akan bekerja secara maksimal dan profesional,” jelasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Hj Maryam Jawab 39 Pertanyaan Penyidik, Sosok Dicurigai Penembak Pengacara Rudi S Gani Mengerucut

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Wahdaniar/Muslimin Emba)

  • Peran 3 Orang Terduga Pelaku Penembakan yang Menewaskan Pengacara Rudi S Gani di Bone – Halaman all

    Peran 3 Orang Terduga Pelaku Penembakan yang Menewaskan Pengacara Rudi S Gani di Bone – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap 3 orang terduga pelaku dalam aksi penembakan yang menewaskan pengacara Rudi S Gani (49) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (31/12/2024) malam.

    Hal itu didapatkan setelah polisi meminta keterangan dari Istri korban Rudi S Gani, Hj Maryam (45) yang diperiksa sebagai saksi di Polres Bone di Mapolda Sulsel, Senin (6/1/2025) malam. 

    Didampingi Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar, Maryam menjawab 39 pertanyaan penyidik selama lebih kurang delapan jam.

    Dari pemeriksaan tersebut didapatkan bahwa ada tiga sosok diduga kuat terlibat dalam kasus pembunuhan Rudi S Gani.

    Ketua TPF Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, ketiga terduga pelaku ini memiliki peran berbeda dalam kasus penembakan yang menewaskan pengacara senior di Bone tersebut.

    “Yang ibu (istri korban) curiga ada tiga, nanti mengerucut karena ada namanya pelaku utama, ada intelektual, dan ada yang membantu, jadi turut serta,” kata Tadjuddin.

    Menurutnya, kasus penembakan yang menewaskan Rudi S Gani ini termasuk tindak pidana yang diatur dalam pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

    Namun, lanjutnya, kasus ini tidak menutup kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam pembunuhan Rudi S Gani.

    “Untuk sementara ini masih 338 (KUHP) masih belum digunakan 340 (tentang pembunuhan berencana),” ujar Tadjuddin.

    “Memang kalau nanti sudah mengerucut, dan motifnya begini baru ditentukan (pasal),” sebutnya.

    Dijelaskan Tadjuddin, dari tiga orang yang dicurigai, salah satunya diduga sebagai otak di balik peristiwa ini. 

    Sementara dua lainnya diduga turut terlibat sebagai pelaku eksekutor dan pihak yang membantu.

    “Di antara tiga orang disebut, ada yang menyuruh melakukan, ada yang melakukan, dan ada yang membantu,” ungkapnya.

    18 Saksi Diperiksa

    Sejauh ini, polisi telah memeriksa sebanyak 18 saksi dalam kasus penembakan orang tak dikenal (OTK) terhadap pengacara Rudi S Gani ini.

    Diketahui bahwa selain istri korban, penyidik juga memeriksa tiga saksi lainnya di Ditkrimum Polda Sulsel, Makassar, Senin kemarin.

    Ketiga saksi lainnya itu adalah buruh dan tukang yang mengerjakan bangunan kantor hukum yang didirikan Rudi S Gani, di samping rumahnya, di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.

    Dirkrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti mengungkapkan bahwa total ada 18 saksi yang diperiksa, termasuk Maryam dan tiga pekerja bangunan tersebut.

    “Sampai hari ini, kemarin 14 tambah hari ini empat, jadi ada 18 sampai saat ini,” ujar Kombes Pol Jamaluddin saat ditemui di kantornya.

    Pemeriksaan terhadap keempat saksi hari ini, lanjut Jamaluddin, dilakukan penyidik dari Polres Bone.

    Meski begitu, lanjut Jamaluddin, Polda Sulsel mem-backup penuh penanganan kasus penembakan yang menewaskan pengacara senior Rudi S Gani di Bone pada perayaan malam tahun baru tersebut.

    “Langkah selanjutnya, tim masih bekerja di lapangan, doakan saja mudah-mudahan bisa segera terungkap,” katanya.

    “(Yang dicurigai), belum ada, masih penyelidikan. Masih proses didalami.”

    “Tentunya kami juga butuh informasi dari masyarakat kalau ada informasi terkait ini, silakan kami terbuka menerima masukan dari teman-teman semua,” lanjutnya.

    Adapun mengenai kabar bahwa ada senjata yang disita Polres Bone, Jamaluddin mengaku akan mengkroscek lebih lanjut.

    “(Senjata yang diamankan) Nanti kami kroscek di Polres Bone. (Dugaan pengancaman terhadap korban), nanti, masih berjalan proses pemeriksaan di atas, tunggu aja dulu,” jelasnya.

    Rudi S. Gani Diancam

    DIberitakan sebelumnya, sebelum tewas ditembak, Rudi S Gani ternyata sempat menerima ancaman.

    Bukti pengancaman terhadap Rudi S Gani pun diserahkan istri korban, Maryam saat mendatangi Ditkrimum Polda Sulsel, Senin siang kemarin.

    Ketua TPF Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman mengungkapkan bahwa kedatangan Maryam ini bertujuan untuk memberikan keterangan sebagai saksi.

    “Kedatangan ini membawa istri Rudi S Gani untuk memberi keterangan yang diketahui olehnya berkaitan dengan bukti-bukti,” ungkap Tadjuddin.

    Selain itu, bukti percakapan Rudi S Gani dan Maryam juga akan diserahkan ke penyidik untuk menelusuri jejak digital keduanya.

    Pasalnya, ada dugaan pengancaman yang diterima Rudi S Gani melalui pesan WhatsApp sebelum insiden penembakan terjadi di malam pergantian tahun.

    “Termasuk percakapan WA yang ada di dalam HP korban dan istrinya korban sendiri. Bukti elektronik. Ada (ancaman lewat pesan) di HP suaminya,” jelasnya.

    Selain itu, Maryam juga menyebut ada unggahan akun Facebook yang dianggapnya mengarah ke pengancaman, juga akan diperlihatkan ke penyidik.

    “Ada status Facebook, itu saja,” ucapnya.

    Selain ancaman elektronik, Maryam juga akan mengatakan kepada penyidik terkait ancaman verbal yang diterima Rudi S Gani  sebulan sebelumnya.

    “Secara lisan, kurang lebih empat minggu, kurang lebih satu bulan sebelum kejadian,” sebutnya.

    Kronologi Pengacara di Bone Tewas Ditembak

    Pada hari kejadian Rudi S. Gani diketahui masih sempat melayani kliennya di Kota Watampone, Bone, selama seharian.

    Tempat kejadian perkara (TKP) penembakan sendiri terjadi di rumah mertua korban di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

    Peristiwa mengenaskan ini terjadi saat korban merayakan malam pergantian tahun, Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 22.30 WITA.

    Sebelum kejadian, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah korban. Beberapa saat kemudian terdengar bunyi letusan senjata. 

    Keluarga korban pun membawa Rudi S. Gani yang sudah dalam kondisi terluka parah dan tak sadarkan diri ke Puskesmas Lappariaja.

    Sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 01.15 WITA pada Rabu (1/1/2025).

    Jenazah korban sudah dilakukan autopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Rabu siang.

    Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel memastikan bahwa Rudi meninggal dunia akibat ditembak.

    Berdasarkan hasil autopsi Rudi, ada luka tembak di bagian bawah mata kanan kemudian peluru bersarang di tulang leher korban.

    Adapun hasilnya, peluru tersebut bukan dimuntahkan dari jenis senjata api, melainkan dari senapan angin.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Ini Dia 3 Sosok Dicurigai Tembak Mati Pengacara Rudi S Gani

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Timur.com/Muslimin Emba)