kab/kota: Bondowoso

  • Kajari Bondowoso Sebut Penahanan Mantan Kadis BSBK Tak Zalim

    Kajari Bondowoso Sebut Penahanan Mantan Kadis BSBK Tak Zalim

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Bondowoso, Dzakiyatul Fikri menegaskan penangkapan paksa dan penahanan terhadap tiga tersangka korupsi proyek Tegaljati pada Selasa (16/7/2024) sore tak zalim. Penahanan tersebut diklaim sudah sesuai prosedur.

    Fikri berupaya supaya kasus tersebut segera dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya.

    “Apakah salah atau tidak itu di pengadilan. Bukan ranah di sini, tapi pembuktian di persidangan,” ungkapnya dalam konferensi pers usai penahanan, Rabu (17/7/2024) sore.

    Pihaknya menegaskan bahwa penahanan pada tiga tersangka itu tidak ada tendensi apapun.

    “Tentu kami tidak ada kepentingan apapun. Kemudian juga dengan kasus ini tidak ada tendensi apapun, hanya sekedar tugas yang harus kita laksanakan berkaitan dengan biar ada kepastian,” urai Fikri.

    Ia juga menepis jika pihaknya mendzolimi seseorang perihal penangkapan tiga tersangka ini.

    “Kami gak mendzolimi orang. Kalau salah, kita mintai pertanggungjawaban,” sergahnya.

    Ia juga berharap ke depan paling tidak semua berkaitan dengan proyek berbasis anggaran lebih berhati-hati.

    “Bagaimana Bondowoso mau maju kalau anggaran Rp4 M dipakai, disunat sampai separo,” katanya.

    “Coba bayangkan Rp 2 M untuk anak-anak, untuk panti asuhan, untuk sekolah, luar biasa itu. Ini hanya 1 kasus loh. Nah ini yang harus kita tertibkan ke depan,” imbuh Fikri.

    Ketiga tersangka korupsi proyek rehap jalan tersebut ditahan selama 20 hari ke depan.

    “Tapi kamu upayakan secepat mungkin biar ada kepastian,” pungkasnya.

    Kejari Bondowoso menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi rekonstruksi jalan Dusun Bata, Desa Tegaljati, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso.

    Tiga tersangka itu adalah M, mantan Kepala Dinas Binamarga, Sumberdaya air dan Bina Konstruksi (BSBK) Bondowoso dan dua rekanan berinisial ES dan RW.

    Ketiganya diduga bersekongkol jahat dalam mengurangi spesifikasi realisasi proyek konstruksi di Tegaljati pada tahun 2022 lalu.

    Dari anggaran sekitar Rp4 miliar, kerugian negara mencapai Rp2,2 miliar atau sekitar 50 persen. [awi/beq]

  • Pagi Masih Dinas, Sore Harinya Mantan Kadis BSBK Bondowoso Jadi Tersangka

    Pagi Masih Dinas, Sore Harinya Mantan Kadis BSBK Bondowoso Jadi Tersangka

    Bondowoso (beritajatim.com) – Mantan Kepala Dinas Binamarga, Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (BSBK) Kabupaten Bondowoso Munandar ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso, Selasa (16/7/2024) sore.

    Munandar ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus korupsi proyek rehabilitasi jalan di Dusun Bata, Desa Tegaljati, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso tahun 2022.

    Dari total anggaran kisaran Rp4,4 miliar, Munandar diduga bersekongkol jahat dengan 2 rekanan dan merugikan negara sekitar Rp 2,2 miliar atau 50 persen dari pagu anggaran.

    Kepala Kejari Kabupaten Bondowoso Dzakiyatul Fikri mengatakan, selain Munandar, 2 rekanan juga menyandang status yang sama.

    “Kami menetapkan tiga tersangka. Pertama M selaku PA dan/atau PPKz mantan kadis BSBK Bondowoso. Kemudian ES selaku rekanan penyedia barang/jasa, serta RM selaku pengendali perusahaan rekanan dan benefecial owner,” sebut Kajari dalam konferensi pers, Selasa (16/7/2024) sore.

    Ketiga tersangka ini diduga terlibat dalam persekongkolan jahat mengurangi spesifikasi pekerjaan dalam kontrak. “Sehingga mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp2,2 miliar,” sebut Fikri.

    Ketiganya dijerat dengan KUHP Tipikor Pasal 2 ayat (1) Subs Pasal 3 jo. Pasal 18 UU No. 31/1999 jo. UU No. 20/2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. “Ancaman hukuman minimal 2 tahun dan maksimal 2 tahun, tergantung dampak atau pengaruh dari tindak pidana korupsi itu,” tegasnya.

    Munandar sempat menjabat sebagai Kepala Dinas BSBK Bondowoso. Kemudian menjadi staf ahli Pemkab Bondowoso. Jabatan terakhir Munandar adalah Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bondowoso.

    Munandar sendiri pada Senin (15/7/2024) malam masih menghadiri penutupan Festival Muharam di lapangan Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel, Bondowoso. Pada Selasa (16/7/2024) pagi hingga siang hari, Munandar masih berdinas sebagai Kepala Diskoperindag.

    Dia dimintai keterangan pada siang hari dengan diantar oleh sopir mengendarai mobil pribadi nopol P 1064 AB. Usai asar, mobil tersebut kembali ke kantor Kejari namun kembali tanpa membawa Munandar. Sekira pukul 16.30 WIB, Munandar digelandang oleh Kejari Bondowoso ke dalam mobil tahanan. [awi/suf]

  • Calon Jemaah Haji Asal Bondowoso Gagal Berangkat, Ada Apa?

    Calon Jemaah Haji Asal Bondowoso Gagal Berangkat, Ada Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Harapan SM (34), seorang calon jemaah haji asal Bondowoso, untuk menunaikan ibadah haji tahun ini pupus setelah diketahui tengah hamil muda. Kehamilan yang telah dinanti selama 15 tahun ini justru menjadi penghalang keberangkatannya.

    “Saya tidak menyangka akan hamil setelah penantian panjang,” ungkap SM dengan nada sedih.

    Dia seharusnya berangkat bersama sang ibu dalam kloter 50, namun hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan usia kandungannya belum memenuhi syarat minimal 14 minggu.

    Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Abdul Haris menjelaskan bahwa sesuai ketentuan kesehatan, kehamilan di bawah 14 minggu atau di atas 26 minggu tidak diizinkan berangkat.

    “Jatah kursi SM akan diberikan kepada calon jemaah lain dari daftar cadangan,” ujar Haris.

    Sementara itu, ibu SM tetap melanjutkan perjalanan ke Tanah Suci. “Saya ikhlas melepas ibu berangkat sendiri. Semoga tahun depan saya diberi kesempatan,” ujar SM tegar.

    Hingga saat ini, Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 56 kloter dengan total 20.764 orang. Namun, terdapat enam jemaah yang tertunda keberangkatannya karena alasan kesehatan, termasuk empat orang yang masih dirawat di RS Haji.

    “Alhamdulillah, sembilan jemaah yang sebelumnya dirawat sudah dinyatakan layak terbang dan telah diberangkatkan,” ujar Abdul Haris.

    Di sisi lain, kabar duka datang dari Tanah Suci. Dua jemaah haji asal Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia. Soetimur Suto (67) dari kloter 12 Tuban wafat di RS Haji, sementara Sutarso Tasripin Kamsi (62) dari kloter 3 Bojonegoro wafat di Makkah akibat sakit jantung.

    “Semoga para jemaah haji yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah,” doa Abdul Haris.

    Dengan demikian, total jemaah haji Jawa Timur yang wafat mencapai empat orang, dua di Tanah Suci dan dua di Tanah Air.

    Hari ini, Embarkasi Surabaya menerima kedatangan empat kloter dari Banyuwangi dan Sidoarjo. [aje]

  • PPD Banyuwangi Terbaik Tingkat Jawa Timur, Ini Buktinya

    PPD Banyuwangi Terbaik Tingkat Jawa Timur, Ini Buktinya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bukti dari sejumlah program Banyuwangi berjalan baik, puncaknya daerah tersebut mendapatkan penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Bahkan, Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Banyuwangi tersebut terbaik tingkat Jawa Timur.

    Dampak dari beragam program tersebut sudah terukur. Di antaranya, berdasarkan data BPS, kenaikan kemiskinan di Banyuwangi selama masa pandemi 2020-2021 hanya 0,01 persen (dari 8,06 persen pada 2020 menjadi 8,07 persen pada 2021).

    “Itu merupakan kenaikan kemiskinan terendah di Jatim (semua daerah mengalami kenaikan kemiskinan akibat pandemi),” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Selain itu, pada 2022, angka kemiskinan Banyuwangi kembali menurun menjadi 7,5 persen. Bahkan kembali turun menjadi 7,34 persen pada 2023.

    “Ini merupakan level terendah dalam sejarah Banyuwangi sejak Indonesia merdeka,” terangnya.

    Bahkan, Banyuwangi juga dinilai mampu mengelola inflasi dengan baik. Sehingga ditetapkan sebagai kabupaten dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik se-Jawa dan Bali empat tahun berturut-turut, yang penghargaannya diserahkan Presiden Joko Widodo.

    Salah satu indikator keberhasilan program pembangunan lainnya, papar Ipuk, dapat dilihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat dari 71,85 (2020), 72,62 (2021), 73,15 (2022), dan 73,79 (2023).

    Angka IPM Banyuwangi sudah masuk kategori “tinggi” dan tercatat sebagai yang tertinggi di wilayah timur Pulau Jawa yang kerap disebut “Sekar Kijang” (meliputi Situbondo, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang). [rin/aje]

  • Jelang Pilbup Blitar, PDIP Didatangi Banyak Tokoh Potensial

    Jelang Pilbup Blitar, PDIP Didatangi Banyak Tokoh Potensial

    Blitar (beritajatim.com) – PDIP Kabupaten Blitar didatangi sejumlah tokoh potensial jelang Pemilihan Bupati 2024. Dalam 9 hari pembukaan pendaftaran calon bupati (cabup), sudah ada enam nama tenar di dunia politik yang ambil formulir di Kantor PDIP Blitar.

    Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Rijanto menyatakan, pada Pilbup kali ini partainya laris manis didatangi oleh tokoh potensial. Hal itu terbukti dengan banyaknya tokoh yang mendaftar Calon Bupati Blitar di PDIP.

    “Jadi tahun ini untuk Pilkada respon peminat daftar ke PDIP ini ada perhatian luar biasa,” ungkap Rijanto, Sabtu (04/05/24).

    Kondisi ini sedikit berbeda dengan Pilkada tahun 2019 lalu. Dimana pada waktu itu PDIP tidak terlalu seksi untuk Calon Bupati Blitar. Sehingga pada waktu itu jumlah pendaftar Calon Bupati Blitar sangat sedikit.

    Namun kini berbeda, PDIP justru dilirik banyak tokoh. Keinginan kuat dari PDIP untuk merebut kursi Bupati Blitar dari PKB tentu jadi semangat tersendiri.

    PDIP mempersilahkan kepada seluruh putra putri terbaik Kabupaten Blitar untuk ikut penjaringan calon bupati.

    “Sudah 6 orang yang mendaftar terkahir pak Kelik Ketua PAC PDIP Wlingi sekaligus anggota DPRD incumbent terpilih,” tegasnya.

    Keenam tokoh yang telah mengambil formulir pendaftaran Cabup Blitar tersebut adalah.

    1. Haris Son Haji, Mantan Wakil Bupati Bondowoso itu menjadi orang pertama yang mengambil formulir pendaftaran Calon Bupati Blitar di PDIP. Politikus yang sudah melalang buana ini bertekad kembali ke Bumi Penataran untuk membawa perubahan dan kemajuan untuk masyarakat umum.

    2. Toni Andreas, Ketua KONI Kabupaten Blitar ini juga ikut mendaftar sebagai Calon Bupati Blitar. Pria bertubuh dempal itu merasa terpanggil untuk ikut membawa perubahan dan perbaikan untuk Kabupaten Blitar. Sehingga dirinya ingin maju sebagai Calon Bupati Blitar.

    3. Supriarno, Pengacara kawakan ini menjadi tokoh ke 3 yang ikut mengambil formulir pendaftaran Calon Bupati Blitar di PDIP. Priarno sapaan akrabnya ingin membangun Kabupaten Blitar yang lebih baik lagi.

    4. Aryo Dimas, tokoh pemudanya asal Selopuro Kabupaten Blitar menjadi tokoh ke 4 yang ikut membangun Kabupaten Blitar menjadi lebih baik.

    5. Dipo Wibowo, Crazy Rich asal Panggungrejo Kabupaten Blitar ini merupakan tokoh ke 5 yang ikut mengambil formulir pendaftaran calon bupati di PDIP Kabupaten Blitar. Pengusaha sekaligus kontraktor ini ingin kembali ke Blitar dan membangun infrastruktur serta pendidikan yang lebih baik lagi di Bumi Penataran.

    6. Sulistiono, atau yang akrab disapa Kelik menjadi tokoh ke 6 yang mendaftar sebagai Calon Bupati Blitar di PDIP. Ketua PAC Wlingi sekaligus anggota DPRD Kabupaten Blitar itu bertekad untuk maju sebagai Calon Bupati Blitar. Alasannya tentu Kelik ingin membawa Kabupaten Blitar ke arah yang lebih baik.

    Kini PDIP Kabupaten Blitar masih menunggu enam tokoh tersebut mengembalikan formulir pendaftarannya.

    “Belum ada yang mengembalikan terakhir nanti tanggal 16,” tutupnya. [owi/beq]

  • 5 Hari Dibuka, 4 Orang Daftar Calon Bupati Blitar dari PDIP Siapa Saja? 

    5 Hari Dibuka, 4 Orang Daftar Calon Bupati Blitar dari PDIP Siapa Saja? 

    Blitar (beritajatim.com) – PDIP Kabupaten Blitar telah membuka pendaftaran Calon Bupati selama 5 hari. Dalam kurun waktu tersebut sudah 4 orang yang mendaftar di DPC PDIP untuk maju sebagai Calon Bupati Blitar.

    Keempat adalah Mantan Wakil Bupati Bondowoso, Haris Son Haji, Ketua KONI Blitar, Tony Andreas serta pengacara kawakan, Supriarno dan Aryo. Total sejauh ini ada 4 tokoh yang menyatakan siap maju dari PDIP di Pilbup Blitar 2024 mendatang.

    “Sejauh ini ada 4, pertama pak Haris son, Pak Tony serta Priarno dan Aryo. Itu kalau tidak salah,” ucap Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Rijanto, Selasa (30/04/24).

    Pada hari pertama ada dua tokoh yang mengambil formulir pendaftaran calon bupati di Kantor DPC PDIP Kabupaten Blitar. Keduanya adalah Mantan Wakil Bupati Bondowoso, Haris Son Haji serta Ketua KONI Kabupaten Blitar, Tony Andreas.

    Pada hari berikutnya ada pengacara kawakan Supriarno yang juga ikut mengambil formulir pendaftaran calon bupati di DPC PDIP Kabupaten Blitar. Usai Supriarno, ada seorang tokoh non internal yang juga ikut mengambil formulir, ia adalah Aryo.

    PDIP Kabupaten Blitar mempersilahkan kepada siapa saja yang ingin mendaftar sebagai Calon Bupati Blitar untuk mengambil formulir di DPC. Bukan hanya internal namun masyarakat luar juga bisa ikut mendaftar.

    “Ditunggu saja ini kan masih mengambil kalau sudah dikembalikan baru,” tegasnya.

    Salah satu calon yakni Tony Andreas mengungkapkan alasannya ingin maju dari PDIP. Tony merasa terpanggil untuk ikut membawa perubahan bagi Kabupaten Blitar yang lebih baik.

    “Jadi saya merasa terpanggil, minimal Kabupaten Blitar ini punya pemimpin yang mau mengayomi semua golongan dan memberikan kesejahteraan yang merata,” kata Tony Andreas.

    Menurut Tony, saat ini warga Kabupaten Blitar membutuhkan kebijakan yang pro rakyat. Sayangnya kini, kebijakan pro rakyat seperti pendidikan dan kesehatan gratis masih jauh dari angan-angan masyarakat Kabupaten Blitar.

    “APBD ini milik masyarakat. Jadi, harus dikelola dan digunakan dengan tujuan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.  Seharusnya, itu lah tugas pemimpin yang sebenarnya,” bebernya. (owi/ted)

  • Pendaftaran Cabup Blitar, 3 Orang Ambil Formulir di PDIP

    Pendaftaran Cabup Blitar, 3 Orang Ambil Formulir di PDIP

    Blitar (beritajatim.com) – PDIP Kabupaten Blitar telah membuka pendaftaran Calon Bupati (Cabup) Blitar 2024. Selama 2 hari pendaftaran, sudah 3 orang yang mengambil formulir pendaftaran di DPC PDIP Kabupaten Blitar.

    Ketiganya yakni Mantan Wakil Bupati Bondowoso, Haris Son Haji serta Ketua KONI Kabupaten Blitar, Tony Andreas dan seorang pengacara Supriarno. Ketiganya kompak mengambil formulir pendaftaran Calon Bupati di hari pertama.

    Haris Son Haji menjadi orang pertama yang mengambil formulir pendaftaran Calon Bupati Blitar di PDIP. Hanya berselang hitungan jam, Tony Andreas kemudian menyusul mengambil formulir.

    Kemudian disusul pengacara yang cukup punya nama di Blitar, yakni Supriarno.

    “Tapi yang jelas Pak Haris sendiri yang ngambil, dulu pernah Wakil Bupati Bondowoso,” ucap Rijanto, Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Jumat (26/4/2024).

    Ketua DPC PDIP Blitar, Rijanto memberikan langsung formulir pendaftaran calon bupati kepada dua tokoh politik tersebut. Rijanto berharap formulir yang telah diambil itu bisa diisi dengan lengkap kemudian dikembalikan.

    “Nanti kalau sudah mengembalikan formulir bari ketahuan,” pungkasnya.

    Selain Mantan Wakil Bupati Bondowoso, ada pula nama Ketua KONI Kabupaten Blitar, Tony Andreas yang ikut mengambil formulir pendaftaran Cabup Blitar. Tony Andreas merasa terpanggil untuk ikut membangun Kabupaten Blitar jadi lebih baik.

    “Jadi saya merasa terpanggil, minimal Kabupaten Blitar ini punya pemimpin yang mau mengayomi semua golongan dan memberikan kesejahteraan yang merata,” kata Tony Andreas.

    Menurut Tony, saat ini warga Kabupaten Blitar membutuhkan kebijakan yang pro rakyat. Sayangnya kini, kebijakan pro rakyat seperti pendidikan dan kesehatan gratis masih jauh dari angan-angan masyarakat Kabupaten Blitar.

    “APBD ini milik masyarakat. Jadi, harus dikelola dan digunakan dengan tujuan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Seharusnya, itu lah tugas pemimpin yang sebenarnya,” bebernya.

    Nama ketiga yang mengambil formulir pendaftaran Calon Bupati Blitar di Kantor DPC PDIP adalah Supriarno. Ia adalah pengacara yang cukup dikenal luas di Kabupaten Blitar.

    Kini patut ditunggu apakah ketiga tokoh tersebut bakal mengembalikan formulir pendaftaran yang telah diambilnya ke DPC PDIP. Jika dikembalikan maka ketiga tokoh tersebut bakal ikut penjaringan untuk menentukan Calon Bupati Blitar 2024. [owi/beq]

  • Mantan Wabup Bondowoso Ambil Formulir Bacabup Blitar di PDIP

    Mantan Wabup Bondowoso Ambil Formulir Bacabup Blitar di PDIP

    Blitar (beritajatim.com) – Mantan Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso, Haris Son Haji, menjadi orang pertama yang mengambil formulir penjaringan Calon Bupati Blitar di DPC PDIP Kabupaten Blitar. Haris tampaknya bakal turut bersaing dalam kontestasi Pilkada Blitar 2024.

    Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Rijanto memberikan secara langsung formulir pendaftaran Bacabup ke Haris Son haji.

    “Tapi yang jelas Pak Haris sendiri yang ngambil, dulu pernah Wakil Bupati Bondowoso,” ucap Rijanto, Kamis (25/4/2024).

    PDIP Kabupaten Blitar pun mempersilakan Mantan Wabup Bondowoso itu mengisi formulir yang telah diambilnya. Usai diisi, formulir pendaftaran tersebut akan dikembalikan ke DPC PDIP Kabupaten Blitar untuk proses penjaringan.

    “Nunggu dikembalikan dulu,” imbuhnya

    PDIP Blitar pun bersyukur di hari pertama ini sudah ada tokoh politik yang mengambil formulir pendaftaran sebagai bacabup. Rijanto berharap akan semakin banyak calon yang mengambil formulir di PDIP Blitar.

    Dengan begitu, pilihan Calon Bupati Blitar semakin bervariatif. DPC PDIP kabupaten Blitar pun mempersilakan kepada masyarakat yang ingin mendaftar sebagai Cabup Blitar untuk segera mengambil formulir di kantor.

    “Alhamdulillah sudah ada yang ngambil formulir, berarti ada yang berminat tidak hanya seperti di medsos itu,” terangnya.

    Nama Haris Son Haji selama ini belum banyak dibicarakan oleh masyarakat Kabupaten Blitar. Namun ternyata Mantan Wabup Bondowoso tersebut justru merupakan orang pertama yang menunjukkan keseriusannya maju sebagai Calon Bupati Blitar 2024-2029.

    “Nanti kalau sudah mengembalikan formulir baru ketahuan,” pungkasnya.

    Ini patut ditunggu apakah mantan Wakil Bupati Bondowoso tersebut mengembalikan formulir yang telah diambilnya. Sehingga dirinya bisa ikut ke tahapan selanjutnya demi menjaga asa sebagai Calon Bupati Blitar. [owi/beq]

  • Termasuk Malang Raya, Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem 16-21 April 2024

    Termasuk Malang Raya, Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem 16-21 April 2024

    Malang (beritajatim.com) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan cuaca ekstrem hujan lebat di sejumlah daerah Jawa Timur (Jatim) mulai 16 april hingga 21 April 2024. BMKG mengimbau masyarakat Jatim agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

    Kepala Stasiun BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan memperkirakan bahwa cuaca ekstrem bakal terjadi sampai 21 April 2024. Pada periode tersebut berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti puting beliung, hujan es, hujan lebat, banjir, tanah longsor, maupun angin kencang.

    Masyarakat dan instansi terkait dihimbau agar waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan. Termasuk di Malang Raya.

    “Kami harap masyarakat dapat mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang,” ungkap Taufik dilansir dari laman BMKG Juanda pada Rabu (17/4/2024).

    Peringatan dini ini dikeluarkan karena sebagian besar wilayah Jatim berada pada peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Suhu permukaan laut di perairan Jatim masih hangat yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer.

    Analisis udara atas menunjukkan atmosfer kondisi labil dan lembab mulai dari lapisan bawah sampai atas. Taufiq juga menyebut gangguan gelombang atmosfer equatorial Rossby sehingga mendukung terbentuknya awan konvektif masif di wilayah Jatim.

    Adapun daerah yang mendapat peringatan dini tiga diantaranya berada di wilayah Malang Raya, yaitu Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Selain itu himbauan juga berlaku untuk Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Lumajang, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kota Blitar, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan.

    Berlaku juga untuk Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kota Mojokerto, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tuban, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.

    “Maka dari itu, kepada pemudik yang akan kembali ke perantauan diharap berhati-hati dan waspada. Ikuti arahan dan himbauan pemerintah,” tegasnya.

    Masyarakat yang bertempat tinggal daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir diharapkan waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem. [dan/aje]

     

  • Pemilu Selesai, Orang Dekat Luhut Binsar Panjaitan Terus Bergerak di Tapal Kuda

    Pemilu Selesai, Orang Dekat Luhut Binsar Panjaitan Terus Bergerak di Tapal Kuda

    Jember (beritajatim.com) – Pemilihan umum sudah selesai. Namun Ubaidillah Amin aluas Gus Ubed, yang dikenal sebagai orang dekat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan, masih terus bergerak.

    Ubed bergerak kali ini bukan sebagai calon legislator DPR RI di Daerah Pemilihan Kabupaten Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi, melainkan sebagai Dewan Pembina Yayasan Sabilillah. Tak hanya di tiga kabupaten itu, ia juga merambah dua kabupaten lain di kawasan Tapal Kuda, yakni Jember dan Lumajang.

    Gerakan Ubed tak lagi berdimensi politik, melainkan sosial. Yayasan Sabilillah menjadi kepanjangantangan pemerintah untuk meneruskan program-program kesejahteran rakyat. “Fungsi Yayasan Sabilillah adalah melengkapi program pemerintah yang belum menjangkau masyarakat,” katanya, Rabu (10/4/2024).

    Menurut Ubed, gerakan kesejahteraan yang dicanangkannya tak terkait dengan pemilu. “Urusan berbuat baik ya tetap tanpa ada sekatnya,” katanya, mengingatkan bahwa gerakan sosial sudah dilakukannya sebelum tahun ini.

    Ubed tak hanya pembunan Yayasan Sabilillah, namun juga anggota Dewan Pembina Gibran Berkopyah’. Dengan aktivitas di dua lembaga itu, ia ingin program kesejahteraan masyarakat yang dicanangkan pemerintah bisa lebih sinergis dan kuat.

    “Bahkan jika perlu bentuk kesejahteraan itu tak hanya berupa pembagian sembako, tetapi pada bentuk lain. Membangun kesejahteraan itu kan gak hanya berbagi sembako saja,” kata Ubed.

    Ubed ingin program pemerintah bisa menjadi ‘kail’ bagi masyarakat. Masyarakat diajak lebih kreatif falam mengembangkan potensi ekonomi sekaligus membangun komunikasi dengan pemerintah. [wir]