kab/kota: Bondowoso

  • Pengamat Politik: Pilgub Jakarta & Jateng 2024 Sengit – Espos.id

    Pengamat Politik: Pilgub Jakarta & Jateng 2024 Sengit – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Ilustrasi pilkada. (Freepik)

    Esposin, JAKARTA — Dosen Politik FISIP Universitas Indonesia (UI), Aditya Perdana, mengatakan Pilgub di Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng) adalah kompetisi yang akan berlangsung sangat ketat, sehingga membutuhkan endorsement tokoh yang diharapkan akan menguntungkan calon yang didukung.

    “Namun, tentu kemenangan dalam Pilkada sepenuhnya ada di kandidat dan partai politik pendukung untuk bergerak secara intensif dan simultan dalam sisa masa kampanye ini,” kata Aditya Perdana di Depok, Rabu (20/11/2024). 

    Promosi
    Berkat BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan & Tingkatkan Taraf Hidup

    Hal ini katanya jauh lebih penting untuk terus bergerak naik elektabilitas calon daripada bergerak mencari restu dan sowan para tokoh semata.

    “Pilkada mengedepankan figur dan ketokohan sehingga salah satu kunci kemenangannya memang ada di figur yang berupaya memenangkan hati pemilih,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. 

    Dikatakannya, Pilgub Jakarta 2024 menarik karena figur Anies Baswedan sebagai kepala daerah yang dianggap berhasil memang dominan dan kuat di mata pemilih Jakarta, sehingga ketika Anies ternyata tidak mendapat perahu dalam pencalonan, ternyata menjadikan “anak abah” sebutan pendukung Anies di Jakarta kecewa berat.

    Bayangkan saja sebelum pilkada resmi dimulai, elektabilitas Anies memang tinggi yaitu 45% lebih, sehingga ketika Anies tidak mencalonkan diri suara anak abah ini memang terbelah di kandidat Ridwan dan lawannya Pramono.

    Maka menjelang pencoblosan, suara anak abah ini menjadi rebutan penting bagi Ridwan Kamil dan Pramono. Dan tentu seperti yang sudah kita ketahui, Anies mendukung Pramono.

    “Apakah secara otomatis akan semakin menguatkan suara pendukung Pramono, kita lihat saja nanti,” ujar Direktur Eksekutif ALGORITMA Research and Consulting itu. 

    Sebaliknya, Ridwan Kamil berharap penuh dukungan dari Jokowi sebagai bagian dari kubu koalisi pemerintahan Prabowo yang utuh, dimana koalisi berharap penuh ada satu garis pendukung di pusat hingga ke daerah.

    Karena seperti yang juga diketahui pengaruh endorsement Jokowi terhadap Prabowo dalam Pilpres lalu memang terasa kuat sekali dan berharap ada efek yang sama di Pilkada.

    Bayangkan saja sebelum pilkada resmi dimulai, elektabilitas Anies memang tinggi yaitu 45% lebih, sehingga ketika Anies tidak mencalonkan diri suara anak abah ini memang terbelah di kandidat Ridwan dan lawannya Pramono.

    Namun soal ini tentu berbeda, karena Jokowi bukanlah seorang presiden lagi yang pengaruhnya tidak sebesar pada Februari 2024.

    Hal yang sama juga dilakukan oleh Luthfi di Jateng yang berharap mendapat efek dari Jokowi. Ditambah secara eksplisit Prabowo melakukan hal tersebut sehingga diproses oleh Bawaslu untuk dicek pelanggaran atau bukan.

    Terkait hal ini maka tentu akan berbeda, menurut pandangan saya. Pengaruh Jokowi akan terasa mungkin lebih kuat di Jawa Tengah ketimbang Jakarta.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Sekjen PDIP Hasto Sindir Polisi Jadi Alat Menangkan Paslon Tertentu di Pilkada – Espos.id

    Sekjen PDIP Hasto Sindir Polisi Jadi Alat Menangkan Paslon Tertentu di Pilkada – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan kepada awak media di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (17/8/2024). ANTARA/Narda Margaretha Sinambela.

    Esposin, JAKARTA — DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyebut bahwa institusi Polri kini dijadikan alat oleh penguasa untuk memenangkan pasangan calon tertentu di Pilkada Serentak 2024.

    Sekjen PDIP Hasto Kristianto menilai bahwa pihaknya telah mendapatkan banyak laporan dari kadernya di sejumlah daerah bahwa banyak anggota Polri yang menemui kepala daerah untuk pengkondisian.

    Promosi
    Berkat BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan & Tingkatkan Taraf Hidup

    Hasto mengemukakan bahwa pihaknya juga sudah menemukan banyak alat bukti dan rekaman bahwa ada anggota Polri yang melakukan intimidasi kepada kepala daerah untuk memenangkan paslon tertentu.

    “Ada beberapa intimidasi kepada kepala daerah oleh Polri, kami sudah menemukan bukti rekamannya dan semua bukti sedang kami kumpulkan untuk dilaporkan,” tuturnya di Jakarta, Rabu (20/11/2024), dilansir Bisnis.com.

    Menurut Hasto, apa yang dilakukan oknum Polri tersebut telah menunjukkan bahwa ada kemunduran dari sistem demokrasi di Tanah Air, ditambah mengancam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.

    “Hal ini menunjukkan suatu kekhawatiran terhadap sisi-sisi gelap demokrasi yang akan mengancam pelaksanaan Pilkada secara jujur dan demokratis serta adil,” katanya.

    Hasto mengimbau kepada seluruh anggota Polri agar mengambil sikap netral dan tidak membantu paslon tertentu agar menang dengan cara yang tidak baik. “Kami akan berjuang untuk muruah TNI dan Polri agar tidak direndahkan,” ujarnya.

     

    Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Hasto Sindir Polri jadi Alat Untuk Menangkan Paslon Tertentu di Pilkada Serentak”

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Kembali Digelar, Bazar UMKM BRILiaN Bantu Berdayakan dan Perluas Pasar Pelaku Usaha

    Kembali Digelar, Bazar UMKM BRILiaN Bantu Berdayakan dan Perluas Pasar Pelaku Usaha

    Jakarta, Beritasatu.com — BRI terus memberikan pendampingan dan pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Berbagai inisiatif dilakukan BRI salah satunya dengan kembali menyelenggarakan Bazar UMKM BRIliaN yang berlangsung di Area Taman BRI, Jakarta pada Jumat (15/11/2024).

    Terdapat 8 pelaku UMKM yang mewakili klaster usaha binaan BRI dan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) yang mengikuti Bazar UMKM BRLian yaitu Klaster Jeruk Manis dari Kab.Simalungun Medan, Produsen Alpukat dari Kel. Baran, Jawa Tengah, Produsen Kacang Nepo dari Desa Nepo, Sulawesi Selatan, Klaster Durian Maju Jaya dari Desa Tebul Timur, Kab. Pamekasan, Jawa Timur, Klaster Sumber Mangga dari Desa Botolinggo, Kab.Bondowoso, Jawa Timur, Produsen Kentang Albaeta dar Desa Dieng, Kab. Malang, Jawa Timur, Produk Snack dari Rumah BUMN Bandung dan Rumah BUMN Jakarta.

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Bazar UMKM BRILiaN bertujuan mendorong penjualan dan memperluas pasar produk UMKM di mana kegiatan bazar menjadi wadah promosi produk-produk usaha sehingga bisa terkenal ke berbagai wilayah sehingga meningkatkan pendapatan usaha.

    Ia menambahkan, kegiatan Bazar UMKM BRILiaN ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan BRI sejak 2022. Para pelaku usaha dari berbagai daerah di Indonesia dapat membawa produk unggulan yang menjadi potensi terbaik dari daerahnya.

    Pelaku usaha yang ikut dalam kegiatan ini merupakan pelaku usaha binaan BRI dalam program Klasterku Hidupku maupun UMKM dari program pemberdayaan Desa BRILiaN dan Rumah BUMN. Program ini menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis atau usahanya.

    “Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa pembiayaan untuk modal usaha saja tapi juga berupa pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya sehingga UMKM dapat tumbuh dan semakin tangguh,” imbuhnya.

    Dalam acara ini, para peserta bazar mengaku senang dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut. Salah satunya diungkapkan oleh Suparman, produsen Kacang Nepo yang berasal dari Desa Nepo, Provinsi Sulawesi Selatan.
    Menurutnya, kegiatan ini menjadi kesempatan besar bagi pihaknya untuk memperluas pemasaran dan juga menambah pendapatan usaha. Kacang Nepo yang diproduksinya bisa ia perkenalkan ke konsumen di luar daerahnya.

    “Bazar ini sungguh membantu kami, karena kami bisa memperkenalkan Kacang Nepo dari Desa Nepo, Sulawesi Selatan. Kami berharap sebagai UMKM melalui kegiatan ini, kami memiliki jaringan yang lebih luas untuk pemasaran. Bukan hanya daerah sekitar kami, tapi menyebar ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Di lain pihak, Bazar UMKM BRILiaN juga membantu pelaku usaha Kripik Kentang Albaeta yang berasal dari Dataran tinggi Dieng tepatnya di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Melalui event ini Kripik Kentang Albaeta kini dikenal luas dan menjadi favorit konsumen lokal serta mulai merambah pasar digital.

    “BRI hadir sebagai mitra strategis yang tidak hanya menyediakan layanan transaksi digital tetapi juga edukasi dalam memperluas akses penjualan. Bazar UMKM BRILiaN sangat membantu kami. Semoga bisa menginspirasi pelaku UMKM lainnya”, tutur Nafi.

  • Nyawa dan ketentraman lebih berharga dari dukungan pilkada

    Nyawa dan ketentraman lebih berharga dari dukungan pilkada

    Bondowoso (ANTARA) – Memberikan dukungan kepada salah satu calon pada ajang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024 adalah wujud dari partisipasi warga pada kontestasi politik 5 tahunan ini.

    Meskipun demikian, dukungan terhadap pasangan calon tertentu itu tidak perlu diekspresikan dengan sikap berlebihan, apalagi melampaui batas dan melanggar hukum.

    Kasus di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, yang berujung pada hilangnya nyawa seorang pendukung pasangan calon, adalah contoh dari bentuk partisipasi yang berlebihan, hingga membuat orang lain meninggal

    Kasus itu diduga terkait dengan pelaksanaan pilkada karena korban merupakan saksi dari salah satu pasangan calon. Kepolisian Daerah Jawa Timur bergerak cepat dan langsung turun tangan menangani kasus itu. Sejauh ini, polisi berhasil menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku. Polisi masih mengejar pelaku lain karena kasus itu melibatkan banyak orang.

    Berkaca dari kasus itu, kita kembali diingatkan bahwa nyawa setiap orang, ketentraman dan kedamaian di masyarakat merupakan sesuatu yang jauh lebih berharga dari pada memberi dukungan membabi buta kepada pasangan calon yang kita anggap paling ideal memimpin satu daerah untuk masa lima tahun ke depan.

    Memilih menggunakan cara kekerasan untuk memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam kontestasi politik ini akan merugikan banyak orang. Selain keluarga korban yang kehilangan sosok kepala keluarga, para pelaku juga pasti dirugikan oleh tindakannya sendiri. Hal itu juga pasti dirasakan oleh keluarganya yang tidak akan tenang mendapati salah satu anggota keluarga berhadapan dengan aparat penegak hukum.

    Jika selama ini pelaku bisa menjalankan tugas mencari nafkah untuk keluarga dengan tenang, kini tidak bisa seperti itu lagi. Para pelaku sedang dalam kondisi ketakutan diciduk polisi akibat perilakunya sendiri yang telah keluar dari pikiran rasional saat melakukan tindakan pembunuhan.

    Bukan hanya pelaku dan keluarganya yang dirugikan. Jika nanti terbukti di muka hukum bahwa kasus tersebut karena motif dukungan politik, maka pasangan calon yang didukung oleh pelaku akan mendapatkan imbasnya secara citra politik di mata masyarakat.

    Kasus ini memberi pelajaran besar pada semua pihak untuk mendukung pasangan calon tertentu dalam kontestasi politik, khususnya pilkada, hendaknya dijalani dengan cara biasa-biasa saja.

    Obrolan di warung-warung kopi yang dilontarkan oleh masyarakat biasa menemukan maknanya dalam menyikapi kasus di Sampang ini. “Menyikapi politik, khususnya pilkada ini, cukup dari kepala sampai leher saja, jangan sampai dibawa turun ke hati”.

    Pertikaian akibat perbedaan dukungan calon adalah wujud nyata dari isu politik yang dibawa sampai ke hati. Ada ketersinggungan atau ada kekhawatiran calon yang didukungnya akan kalah, membuat seseorang atau sekelompok orang menjadi kalap hingga tega membunuh orang yang tidak satu pilihan dengannya.

    Dalam filosofi Jawa, kita mengenal pelajaran, “Urip sakmadyo” atau hidup sewajarnya saja, demikian juga dalam menyikapi perbedaan pilihan politik.

    Khusus untuk wilayah Madura, sesuai hasil pemetaan tim Polda Jatim merupakan daerah rawan, sehingga tindakan pencegahan secara dini perlu ditingkatkan.

    Karena luasnya wilayah, maka peran bintara pembina desa (babinsa) dari TNI dan bintara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas) dari Polri harus lebih dimaksimalkan lagi.

    Selain itu, masyarakat Madura masih sangat kental dengan pola hubungan sosial patron-klien dalam bertindak. Pola patronasi di masyarakat Madura ini, setidaknya ada dua tokoh sentral yang dijadikan panutan, yakni kiai dan “blater”.

    Kiai dan blater merupakan elite lokal di Madura yang memiliki kekuatan besar sesuai wilayahnya untuk menggerakkan masyarakat dalam konteks tertentu.

    Kiai adalah sosok yang menjadi panutan bagi masyarakat Madura yang agamis. Sosok ini biasanya sering menjadi rujukan masyarakat dalam menentukan sesuatu, termasuk dalam hajatan pilkada.

    Kalimat, “Kauleh ngireng dhebu keaeh” atau “Saya ikut kata kiai” sangat lumrah bagi masyarakat dalam menentukan pilihan untuk pemilu, baik pilpres, pemilihan anggota legislatif, maupun pilkada. Hal itu juga berlaku untuk pemilihan kepala desa (pilkades).

    Penentu pilihan yang juga tidak kalah pengaruhnya dari kiai adalah tokoh “blater”. Blater adalah sosok, umumnya kaum laki-laki, yang memiliki kekuatan pengaruh di satu desa, bahkan hingga ke desa lain, karena memiliki kekuatan fisik atau jagoan dalam urusan carok (duel satu lawan satu menggunakan senjata celurit). Selain kekuatan fisik, biasanya tokoh blater ini juga memiliki kekuatan ekonomi dan relasi kekuasaan, sehingga menjadi terpandang di masyarakat.

    Kedua patron ini memiliki pengaruh besar yang dapat menggerakkan masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena mendapat restu atau justru penolakan dari si patron.

    Seseorang yang menempatkan kiai sebagai panutan, biasanya akan meminta pertimbangan terlebih dahulu ke kiainya untuk melakukan sesuatu, termasuk dalam urusan seseorang yang hendak bercarok.

    Dengan segala kemampuan dan pengalamannya mengelola emosi warga, kiai bisa meredam gejolak seseorang yang hendak melakukan tindakan melanggar hukum itu, sehingga carok tidak sampai terjadi.

    Demikian juga dengan warga yang menempatkan blater sebagai panutan dan pertimbangan. Hanya saja tokoh blater ini tidak memiliki kearifan layaknya seorang kiai. Sehingga biasanya dari tokoh ini, seseorang justru memiliki tambahan kekuatan untuk mewujudkan rencananya.

    Karena itu, polisi dan TNI harus “melibatkan” dua patron sentral itu di Madura untuk ikut bersama-sama menjaga pilkada agar berjalan damai. Pendekatan intensif harus dilakukan, setidaknya untuk menyerap informasi potensi kerawanan di satu wilayah.

    Keterlibatan seluruh unsur masyarakat tentu sangat bermakna untuk mewujudkan pilkada yang aman dan damai.

    Ibu-ibu yang mendapati gelagat suaminya dalam menghadapi momen pilkada, bisa meredam kemarahan si suami. Atau anak-anak yang melihat gejala bapaknya menampakkan dukungan berlebihan kepada pasangan calon tertentu, bisa ikut mengingatkan si bapak untuk bersikap lebih rasional. Kalau suami atau bapak tidak mampu menahan emosi, hingga terjadi kasus pelanggaran hukum, maka si ibu dan si anak juga yang merasakan penderitaan.

    Mari kita sikapi pilkada dengan kepala dingin dan saling mendinginkan emosi antara satu dengan lainnya. Persaudaraan dan menyelamatkan nyawa yang hanya selembar adalah di atas semua hiruk pikuk politik.

    Copyright © ANTARA 2024

  • Tolak Aturan Pengetatan Tembakau, Petani Ngadu via Lapor Mas Wapres

    Tolak Aturan Pengetatan Tembakau, Petani Ngadu via Lapor Mas Wapres

    Jakarta: Petani tembakau se-Jawa Timur menyampaikan penolakan terhadap Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) mengenai produk tembakau. Mereka menyampaikan aspirasi melalui Lapor Mas Wapres diwakili Ketua Dewan Pengurus Cabang Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPC APTI) Bondowoso M. Yasid.
     
    “Sebelumnya kami juga telah bersurat kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, dan kami tembuskan ke Kementerian/Lembaga terkait. Intinya, kami menyuarakan aspirasi petani tembakau se-Jawa Timur,” kata Yasid dalam keterangannya, Selasa, 19 November 2024.
     
    Ia menyampaikan, keberlangsungan mata pencaharian mereka terancam oleh aturan yang dirancang Kemenkes. Mulai dari aturan zonasi radius 200 meter penjualan rokok, pembatasan kadar tar serta nikotin hingga paksaan penyeragaman kemasan rokok tanpa merek dan identitas yang berdampak sangat besar kepada para petani.
    Sebagai petani dari sentra tembakau nasional, Yasid berharap pemerintahan Presiden Prabowo- Wapres Gibran dapat dengan bijaksana menghentikan proses pembahasan Rancangan Permenkes ini. Pasalnya mereka menilai aturan ini menjadi pukulan telak bagi petani tembakau karena dapat menghilangkan mata pencahariannya. 
     
    “Kami seluruh petani tembakau di Jawa Timur takut dan gelisah sejak adanya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan Rancangan Permenkes. Semoga asprasi kami bisa didengar dan diakomodir,” tegas dia.
     

    2,5 juta petani terancam
    Saat ini terdapat 2,5 juta petani tembakau yang tersebar di 15 provinsi menggantungkan hidupnya pada komoditas tembakau. Di Bondowoso sendiri, tahun ini terjadi peningkatan luasan lahan yang menanam tembakau yakni 10 ribu hektar dibanding sekitar 6.500 hektar pada 2023 lalu, dengan total ada sekitar 5.000 petani tembakau.
     
    “Hasil dari tembakau ini, tiga kali lipat dari tanaman palawija. Inilah potret pertembakauan di daerah-daerah sentra lainnya di Indonesia. PP Kesehatan dan Rancangan Permenkes ini adalah hantaman dan pukulan bagi petani. Kami menolak keras adanya aturan ini, kami mohon ditinjau ulang,” ungkap dia.
     
    Ia berharap keberadaan petani dipertimbangkan oleh Kemenkes saat penyusunan aturan dilakukan. Apalagi selama proses penyusunan Rancangan Permenkes berlangsung, Yasid juga menyampaikan bahwa Kemenkes tidak pernah mengindahkan keberadaan petani.
     
    “Ratusan masukan telah disampaikan pada situs Partisipasi Sehat, namun hingga kini tidak ada tindak lanjut dari Kemenkes. Petani juga tidak pernah diundang pada sesi public hearing yang kerap disebutkan Kemenkes telah terlaksana pada September yang lalu,”  kata Yasid.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Asosiasi Sebut Pengetatan Aturan Tembakau Berdampak Buruk buat Petani

    Asosiasi Sebut Pengetatan Aturan Tembakau Berdampak Buruk buat Petani

    Jakarta

    Pemerintah berencana untuk mengetatkan aturan tembakau. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menyebut jika proses penyusunan rancangan Permenkes tidak melibatkan pihak asosiasi dan pihak terkait.

    Ketua DPC APTI Bondowoso Muhammad Yasid mengungkapkan ratusan masukan telah disampaikan pada situs partisipasi sehat.

    “Namun hingga kini tidak ada tindak lanjut dari Kemenkes. Petani juga tidak pernah diundang pada sesi public hearing yang disebutkan Kemenkes tadi telah terlaksana pada September yang lalu,” kata dia dalam keterangannya, ditulis Selasa (19/11/2024).

    Yasid mengatakan bahwa perekonomian petani tembakau sangat bergantung dari komoditas tembakau karena nilai ekonominya yang tinggi. “Tanaman komoditas tembakau ini sangat menguntungkan sehingga memang kami sangat bergantung pada tembakau ini. Mau bangun rumah, nunggu hasil tembakau, naik haji nunggu hasil tembakau,” ujar dia.

    Di Bondowoso, pada tahun ini ada dua varietas tembakau, yakni kasturi dan ranjangan. Hitungan kasar pendapatannya per bulan bisa mencapai Rp12 juta. “Jika dibandingkan komoditas lain, tembakau memberikan keuntungan yang jauh lebih tinggi,” serunya.

    Untuk itu, Yasid mengatakan Rancangan Permenkes menjadi pukulan telak bagi petani tembakau karena dapat menghilangkan mata pencahariannya. Mewakili pihaknya, Ia sepakat menolak Rancangan Permenkes karena memiliki dampak negatif yang luar biasa.

    “Saya sudah diamanahkan dan diingatkan terus oleh teman-teman petani tembakau. Kami tolak Rancangan Permenkes yang mencakup penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek ini karena petani, yang berada di hulu, akan terdampak jika aturan ini dilakukan. Kami berharap dalam forum ini bahwa nasib kami diperhatikan,” tutupnya.

    Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya menyatakan peraturan yang dibuat oleh pemerintah harus mengedepankan kepentingan semua pihak tanpa terkecuali. Khususnya untuk Rancangan Permenkes, Willy meminta kepada semua pihak terkait untuk duduk bersama, bersikap objektif, dan tidak mengedepankan ego sektoral.

    Willy menekankan bahwa industri tembakau memiliki kontribusi signifikan pada negara melalui cukai dan menyerap jutaan tenaga kerja. Apabila Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes), masih keras kepala dalam mendorong Rancangan Permenkes, maka aturan ini akan menimbulkan kegaduhan lebih lanjut yang membuat negara akan merugi.

    “Peraturan yang dibuat bukan hanya mengedepankan satu kepentingan semata karena ada kepentingan yang lebih besar yang harus kita lihat. Jika Kemenkes masih keras kepala untuk mendorong Rancangan Permenkes, maka bisa membahayakan kita semua,” ujar Willy.

    Willy menegaskan posisi pihaknya yang mendukung petani tembakau, UMKM, dan pekerja yang terlibat di sektor pertembakauan. Sehingga, ia mengingatkan Kemenkes untuk memprioritaskan kepentingan yang lebih besar untuk dirumuskan bersama-sama dengan pemangku kepentingan terkait. “Posisi saya itu I stand with you dengan para pelaku industri tembakau, terutama petani tembakau. Ayo kita semua lanjutkan perjuangan dan duduk bersama untuk merumuskan permasalahan ini,” tegasnya.

    Senada, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, Indah Anggoro Putri mengatakan bahwa Rancangan Permenkes dan PP 28/2024 telah mendapatkan banyak penolakan dari masyarakat, asosiasi, dan serikat pekerja.

    Indah menjelaskan bahwa Kemenaker sangat khawatir terhadap kedua regulasi tersebut karena berpotensi menambah angka PHK di Indonesia dalam jumlah yang signifikan, terlebih industri tembakau merupakan sektor padat karya.

    “PP 28/2024 ini sudah banyak dikomplain oleh masyarakat dan pemangku kepentingan terdampak. Kemenaker juga menaruh perhatian khusus soal ini karena berpotensi menyumbang angka PHK. Terlebih, industri tembakau juga turut menggerakan sektor pendukung lain dengan jumlah tenaga kerja yang cukup banyak, contohnya sektor industri kreatif,” terang Indah.

    Ia melanjutkan bahwa sektor industri kreatif yang merupakan sektor pendukung industri tembakau menyerap hingga 725.000 tenaga kerja. Oleh karena itu, jika kebijakan-kebijakan tersebut didorong oleh Kemenkes, maka dikhawatirkan akan ada penambahan 725.000 tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan. “Amit-amit semoga ini tidak terjadi,” seru Indah.

    Indah menuturkan selain berdampak pada ekonomi, PHK juga akan berdampak pada kehidupan sosial, mengingat mayoritas tenaga kerja pada industri tembakau adalah perempuan yang merupakan tulang punggung keluarga. “Jika kebijakan ini tidak dikaji secara mendalam, maka dapat membahayakan sektor pekerja kita, yang di antaranya banyak kaum perempuan,” katanya.

    Ia menyatakan Kemenaker akan terus melakukan serap aspirasi kepada setiap masyarakat yang akan terdampak langsung dari kebijakan ini guna menemukan solusi terbaik. “Kami akan melakukan serap aspirasi untuk lihat secara lebih dalam agar tidak ada pihak yang dirugikan. Untuk itu, kami minta agar selalu dilibatkan oleh Kemenkes dalam penyusunan kebijakan ini ke depannya,” ucapnya.

    Menanggapi banyaknya desakan dari berbagai pihak mengenai Rancangan Permenkes, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Hukum, Sundoyo berkomitmen akan melibatkan Kementerian/Lembaga terkait dan pemangku kepentingan di industri tembakau. “Saat penyusunan peraturan pemerintah ini sudah dilakukan serap aspirasi. Masukan saat kami melakukan serap aspirasi itu beragam dan ada yang pertimbangkan,” ujarnya.

    Sundoyo menyatakan bahwa Kemenkes melihat ada dua kepentingan yang harus jadi titik temu, yaitu, pertama, dari sisi ekonomi, dan kedua, dari sisi kesehatan. “Dinamika diskusi pasti ada dalam mencari titik temu. Satu hal yang penting adalah bagaimana kebijakan ke depan ini harus dilakukan diskusi bersama agar tidak terjadi tumpang tindih. PP 28/2024 harus jadi win-win antara ekonomi dan kesehatan. Jika teman-teman ingin memberikan masukan terkait regulasi itu bisa melalui situs Kemenkes, yang dipersilakan khusus untuk bisa menyuarakan aspirasinya di situ,” jelasnya.

    Lihat juga video: Daun Talas Asal Lumajang Tembus Pasar Ekspor

    (kil/kil)

  • Mantan Pebalap Nasional Meninggal Dunia Laka Lantas di Situbondo

    Mantan Pebalap Nasional Meninggal Dunia Laka Lantas di Situbondo

    Jakarta

    Kabar duka menyelimuti dunia balap Indonesia. Mantan pebalap motor nasional, Hokky Krisdianto, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Pantura, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin (18/11/2024).

    Dikutip dari detikJatim, kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Hokky melibatkan sepeda motor Yamaha X-Max nopol AB 5679 NX yang dikendarai korban dengan motor jenis Verza nopol P 882 FM yang ditunggangi Fadilah (28), warga Pujer, Bondowoso.

    Lebih lanjut kronologi kecelakaan itu bermula saat mantan pembalap motor nasional di era tahun 2000-an itu melaju dari arah barat ke timur arah Surabaya-Banyuwangi.

    Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP) yang merupakan jalan menikung, motor yang dikendarai Hokky memakan marka jalan. Sementara dari arah berlawanan, melaju motor jenis Verza. Diduga lantaran jarak satu sama lain terlalu dekat, kedua motor bersenggolan hingga menyebabkan keduanya terpelanting.

    Pebalap motor nasional terluka parah dan sempat dilarikan ke Puskesmas Banyuglugur untuk mendapatkan penanganan medis. Hokky mengalami luka sangat parah di sejumlah bagian tubuhnya. Sedangkan, Fadilah hanya mengalami luka ringan.

    “Korban atas nama Hokky Krisdianto meninggal dunia di puskesmas, sedangkan pengendara sepeda motor atas nama Fatdlilah mengalami luka,” kata Kasat Lantas Polres Situbondo AKP Andi Bakhtera Indera Jaya dikutip dari Antara.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Situbondo Ipda Rachman, dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah korban kurang hati-hati. Terbukti dari hasil olah TKP, sepeda motor korban memakan marka jalan dari arah berlawanan.

    “Dari hasil penyelidikan dan olah TKP, dugaan sementara penyebabnya karena saat berada di lokasi kejadian korban terlalu ke tengah. Sementara jalannya menikung,” pungkas Rachman.

    (riar/rgr)

  • Mantan Pembalap Nasional Hokky Krisdianto Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan

    Mantan Pembalap Nasional Hokky Krisdianto Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan

    Jakarta: Dunia balap motor Indonesia berkabung atas kepergian pembalap Hokky Krisdianto. Legenda balap era 2000-an ini meninggal dunia pada Senin, 18 November 2024, akibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

    Kasat Lantas Polres Situbondo AKP Andi Bakhtera Indera Jaya mengemukakan peristiwa kecelakaan itu melibatkan dua pengendara sepeda motor Verza nopol P-4882-FM dikendarai Fatdililah (28) warga Desa Mengok, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso.

    “Sedangkan Hokky Krisdianto (44) mengendarai sepeda motor Xmax nopol AB-5670-NX. TKP atau lokasi kejadian di jalan raya Kecamatan Banyuglugur, kilometer 148,800 arah Surabaya,” kata Andi.

    Baca juga: 10 Pemuda Calon Pembalap Masa Depan Indonesia

    Peristiwa tersebut bermula saat Hokky Krisdianto melaju dari arah barat ke timur (arah Surabaya-Banyuwangi). Di kondisi jalan menikung, dari arah berlawanan muncul sepeda motor yang dikendarai Fatdililah, diduga mendiang Hokky Krisdianto melaju kencang dan melewati garis marka dengan jarak yang begitu dekat sehingga kecelakaan pun tak terhindarkan.

    Pembalap motor nasional itu mengalami luka parah dan sempat dilarikan ke Puskesmas Banyuglugur untuk mendapatkan penanganan medis, bahkan mendiang Hokky juga sempat video call kepada keluarganya dan memberitahu jika ia mengalami kecelakaan.

    “Korban atas nama Hokky Krisdianto meninggal dunia di puskesmas, sedangkan pengendara sepeda motor atas nama Fatdililah mengalami luka,” lanjutnya.

    Saat ini jenazah Hokky Krisdianto sudah dalam perjalanan ke kampung halamannya di Desa Pucungrejo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

    Jakarta: Dunia balap motor Indonesia berkabung atas kepergian pembalap Hokky Krisdianto. Legenda balap era 2000-an ini meninggal dunia pada Senin, 18 November 2024, akibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

    Kasat Lantas Polres Situbondo AKP Andi Bakhtera Indera Jaya mengemukakan peristiwa kecelakaan itu melibatkan dua pengendara sepeda motor Verza nopol P-4882-FM dikendarai Fatdililah (28) warga Desa Mengok, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso.

    “Sedangkan Hokky Krisdianto (44) mengendarai sepeda motor Xmax nopol AB-5670-NX. TKP atau lokasi kejadian di jalan raya Kecamatan Banyuglugur, kilometer 148,800 arah Surabaya,” kata Andi.

    Peristiwa tersebut bermula saat Hokky Krisdianto melaju dari arah barat ke timur (arah Surabaya-Banyuwangi). Di kondisi jalan menikung, dari arah berlawanan muncul sepeda motor yang dikendarai Fatdililah, diduga mendiang Hokky Krisdianto melaju kencang dan melewati garis marka dengan jarak yang begitu dekat sehingga kecelakaan pun tak terhindarkan.

    Pembalap motor nasional itu mengalami luka parah dan sempat dilarikan ke Puskesmas Banyuglugur untuk mendapatkan penanganan medis, bahkan mendiang Hokky juga sempat video call kepada keluarganya dan memberitahu jika ia mengalami kecelakaan.

    “Korban atas nama Hokky Krisdianto meninggal dunia di puskesmas, sedangkan pengendara sepeda motor atas nama Fatdililah mengalami luka,” lanjutnya.

    Saat ini jenazah Hokky Krisdianto sudah dalam perjalanan ke kampung halamannya di Desa Pucungrejo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • 2
                    
                        Tabrakan "Adu Banteng", Legenda Balap Nasional Hokky Krisdianto Tewas
                        Surabaya

    2 Tabrakan "Adu Banteng", Legenda Balap Nasional Hokky Krisdianto Tewas Surabaya

    Tabrakan “Adu Banteng”, Legenda Balap Nasional Hokky Krisdianto Tewas
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
     – Pebalap Nasional
    Hokky Krisdianto
    , tewas setelah mengalami
    kecelakaan
    lalu lintas pada pukul 08.30 WIB, Senin (18/11/2024).
    Kecelakaan
    persisnya terjadi di Jalan Raya Banyuglugur, Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur.
    Jenazah Hokky yang adalah warga Desa Pucungrejo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah itu, saat ini berada di kamar mayat RSUD Besuki, menunggu dijemput oleh pihak keluarga.
    “Iya mayat korban (Hokky Krisdianto) masih di rumah sakit, dan akan dibawa ke rumah duka, menunggu pihak keluarga yang sedang dalam perjalanan,” kata Kanit Laka Polres Situbondo Ipda Rachman, Senin petang.
    Dia menyatakan, Hokky mengalami kecelakaan adu banteng atau tabrakan depan dengan sepeda motor Verza plat nomor P 4882 FM, yang dikendarai Fatdillah warga Desa Mengok, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso.
    Hokky Krisdianto diketahui menggunakan motor Yamaha X Max dengan plat nomor AB 5670 NX. Motor korban mengalami kerusakan di bagian depan namun masih bisa berjalan.
    Semula, Fatdillah melaju dari arah timur ke barat. Ketika berada di lokasi yang jalannya menikung, tiba-tiba motor yang dikendarai Hokky muncul lawan arah melampaui marka jalan.
    Pada saat itulah kecelakaan adu banteng tak dapat dihindari. “Korban (Hokky) mengalami luka parah di bagian kepala, sedangkan Fatdillah hanya mengalami luka ringan di tangan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hasil Ramp Check Angkutan Wisata di Kawah Ijen, Dishub Temukan Belasan Kendaraan Tak Layak Jalan

    Hasil Ramp Check Angkutan Wisata di Kawah Ijen, Dishub Temukan Belasan Kendaraan Tak Layak Jalan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO –  Selama dua hari, Dinas Perhubungan (Dishub) Bondowoso melakukan Ramp Check terhadap puluhan kendaraan wisata di objek wisata Kawah Ijen. Atau wisata di wilyah Ijen Geopark. 

    Kegiatan yang dilakukan bersama UPT P3LLAJ Jember dan Dishub Banyuwangi itu, dilakukan pada 15-16 November 2024 pukul 22.00 sampai dengan 02.00 dini hari.

    Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas, Dishub Bondowoso, Deky Handi Prasetyo, di hari pertama pihaknya memeriksa 25 unit kendaraan. Hasilnya, 11 di antaranya kategori kendaraan tidak layak jalan. Hal itu terlihat salah satunya dari buku KIR yang sudah kadaluarsa.

    “Ada juga kendaraan dengan pelanggaran lainnya sebanyak enam kasus,” jelasnya pada Tribun Jatim pada Senin (18/11/2024).

    Sementara di hari berikutnya, kata Deki, ada 13 unit kendaraan yang diperiksa. Hasilnya terdapat empat kendaraan tidak layak jalan, dua kendaraan dengan buku KIR kadaluarsa.

    Ada juga kendaraan dengan pelanggaran tanpa ijin operasional angkutan pariwisata sebanyak lima unit.

    Ia menerangkan, setelah temuan itu pihaknya langsung mengeluarkan teguran baik lisan atau pun surat tilang. Termasuk mengeluarkan rekomendasi perbaikan kendaraan.

    Tim UPT P3LLAJ Jember dan Dinas Perhubungan Banyuwangi saat melakukan Ramp Check di sekitar objek wisata Kawah Ijen (Dishub)

    “Tujuan adalah untuk memberikan jaminan keselamatan bagi wisatawan yang berkunjung di area Ijen Geopark,” jelasnya.

    Dishub Bondowoso juga sangat proaktif menawarkan Ramp Check kendaraan ke sekolah-sekolah yang akan menggelar wisata atau studi banding ke luar kota.

    “Setiap akhir tahun biasanya banyak sekolah-sekolah yang melaksanakan Studi Banding,” jelasnya.

    Ia menerangkan, Ramp Check dilakukan untuk memastikan kendaraan bus yang digunakan layak jalan.

    “Itu gratis, jadi sekolah bisa menghubungi tiga hari sebelumnya ke Dishub,” pungkasnya.