kab/kota: Bondowoso

  • Ngeyel Perintah Sesepuh di Masa Lalu, Rendaman Bambu di Sumur Tua Tewaskan 5 Orang

    Ngeyel Perintah Sesepuh di Masa Lalu, Rendaman Bambu di Sumur Tua Tewaskan 5 Orang

    TRIBUNJATIM.COM –  Sumur tua di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur tewaskan lima orang sekaligus.

    Mereka diketahui masih dalam satu ikatan keluarga.

    Diketahui peristiwa itu terjadi di Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

    Para korban tewas di dalam sumur tua itu pada Kamis (28/11/2024).

     

     

    Melansir dari Kompas.com, para korban tewas diduga karena menghirup gas beracun di dalam sumur tua tersebut.

    Kelima korban tersebut adalah Moh Hosen (50), Zainullah (29), Moh Sai (45), Moh Fathorrosi (45), dan Moh Samsuri (60).

    Keponakan Hosen, Syamsul Arifin, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

    Awalnya, korban atas nama Hosen dan Samsuri hendak mengangkat irisan bambu yang direndam di dalam sumur tua itu.

    Hosen pertama kali turun ke dalam sumur dan berhasil mengangkat beberapa irisan bambu.

    Dari dalam sumur, Hosen mengeluh sesak napas dan naik ke permukaan.

    Sampai di permukaan, Hosen masih sempat merokok hingga menghabiskan sebatang.

    Setelah itu, Hosen kembali masuk ke dalam sumur untuk mengangkut sisa irisan bambu.

    Setelah itu, Hosen tak lagi bersuara dari dalam sumur.

    Karena tak ada reaksi, Samsuri menyusul ke dalam sumur untuk mengangkat tubuh Hosen.

    Namun, Samsuri juga tidak bisa mengangkat tubuh Hosen.

    Kedua pria ini sama-sama lemas di dalam sumur.

    Selanjutnya, Fathorrosi menyusul ke dalam sumur untuk menyelamatkan keduanya.

    Fathorrosi mengalami hal yang sama.

    “Tiga orang di dalam sumur tua itu, semuanya ikut lemas,” ujar Syamsul.

    Zainullah yang melihat ketiga korban tidak mampu naik ke permukaan sumur, juga menyusul masuk ke dalam sumur.

    Nasib Zainullah juga sama seperti ketiga pria lainnya.

    Akhirnya, Moh Sai mencoba menyelamatkan keempat kerabatnya yang sudah tak berdaya di dalam sumur.

    Lagi-lagi, nasib Moh Sai juga sama dengan yang lainnya.

    Untuk menyelamatkan kelima pria di dalam sumur, warga tak berani lagi masuk ke dalam sumur.

    Meskipun ada yang memaksa untuk turun lagi ke dalam sumur, warga tetap melarang.

    “Kita angkat tubuh mereka satu-satu menggunakan tambang yang diberi besi pengait. Alhamdulillah sukses,” ujar Syamsul.

    Para korban masih sempat dibawa ke RSUD Smart Pamekasan.

    Namun, mereka sudah tidak bisa diselamatkan.

    Akhirnya, jasad para korban diserahkan kepada keluarganya masing-masing.

    Menurut Ahmad, anggota keluarga korban, sumur tua itu tidak pernah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

    Sumur tersebut sudah pernah diminta oleh para sesepuh korban untuk ditutup permanen.

    “Sudah pernah ada keinginan untuk menutup sumur itu permanen, namun tidak dilakukan. Mungkin itu firasat kalau sumur itu akan membahayakan,” ungkap Ahmad.

    Sebelumnya, seorang pria berusia 47 tahun, Nadin meninggal dunia saat menguras sumur sedalam 20 meter di dapur rumahnya.

    Kejadian ini terjadi di Dusun Duko, Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso, pada Selasa (29/10/2024).

    Proses evakuasi berlangsung cukup lama, dari kejadian pukul 13.00 WIB. Jenazab korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.57 WIB.

    Menurut M Kasim, Kasi Damkar dan non Kebakaran, Satpol PP Bondowoso, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 13.00 WIB.

    Langsung menuju TKP dengan kondisi pria meninggal di dalam sumur.

    Pihaknya langsung melakukan evakuasi. Namun sayangnya, di kedalaman kurang 3 meter ke dasar tim Damkar mencium aroma gas tak sedap.

    “Kita langsung kontak Basarnas dan Inafis” jelasnya.

    Sementara itu, Koordinator Pos SAR Jember, Andi Irawan, menjelaskan, proses evakuasi memang sangat sulit karena medan atau space sumur yang terlalu kecil. Di lain sisi, ke dalaman sumur juga mencapai 20 meter.

    “Sehingga manuver untuk pengikatan pada korban sangat susah sekali,” urainya.

    Ia menerangkan saat tiba di lokasi korban memang sudah meninggal dunia. Dan saat ini sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara.

    Kasus Lain

    Warga Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), tewas setelah tercebur ke dalam sumur yang tak jauh dari rumahnya, Senin (10/6/2024).

    Kapolsek Watulimo, AKP Zainudin menuturkan, Ponisah (50) ditemukan oleh keluarganya yang sudah mencarinya ke mana-mana.

    “Korban ini dari Subuh sudah tidak terlihat, lalu keluarga mencarinya ke rumah tetangga tidak ada. Sampai tetangga ini ikut mencari keberadaan korban,” kata AKP Zainudin.

    Setelah mencari lebih kurang dua jam, korban ditemukan oleh keluarganya di sumur yang berada di kebun milik korban.

    “Sumur tersebut sebenarnya sudah tidak terpakai tapi masih ada airnya. Saat ditemukan kondisi korban sudah mengapung,” lanjutnya.

    Proses evakuasi jasad Ponisah dilakukan oleh Pos SAR Trenggalek dan tim gabungan dari Polsek Watulimo, Koramil Watulimo, petugas pemadam kebakaran, dan warga sekitar.

    Proses evakuasi diawali dengan mengurangi gas beracun dari sumur sedalam 15 meter tersebut menggunakan blower exhaust fan.

    Tim gabungan lalu memasang tripod dan sistem Confined Space Rescue (CSR) untuk menurunkan satu personel rescuer yang menggunakan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA). 

    Setelah berhasil mengikatkan tali pada korban, tim SAR yang berada di atas menarik rescuer dan korban dari dalam sumur.

    “Upaya evakuasi membutuhkan proses sekitar 45 menit, korban dievakuasi dari sumur yang kedalaman airnya 8 meter dengan keadaan telah meninggal dunia,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi.

    Setelah berhasil dievakuasi, jasad dibawa ke rumah duka untuk kemudian diserahkan ke keluarga.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Gerindra Klaim Menangkan 33 Pilkada di Jatim, 10-nya Kader Asli

    Gerindra Klaim Menangkan 33 Pilkada di Jatim, 10-nya Kader Asli

    Surabaya (beritajatim.com) – DPD Gerindra Jawa Timur menyatakan menang di 33 dari 38 Pilkada kabupaten/kota se-Jatim. Gerindra meminta para paslon yang diusung bisa menjaga amanah rakyat.

    “Alhamdulillah, dari data internal kami di Gerindra dan berbagai lembaga survei yang melakukan hitung cepat, kami memenangkan 33 Pilkada kabupaten/kota se-Jawa Timur dari total 38 Pilkada,” kata Sekretaris DPD Gerindra Jatim, Kharisma Febriansyah dalam keterangannya kepada media, Jumat (29/11/2024).

    Kharisma merinci, dari 33 paslon yang diusung, sebanyak 10 paslon di antaranya merupakan kader asli Gerindra. “Jadi, ada 10 kader asli Gerindra yang menjadi kepala daerah di Jawa Timur hasil Pilkada Serentak 2024,” tambahnya.

    Kharisma membeberkan 10 kader itu yakni Gus Fawait sebagai Cabup Jember. Kemudian, Indah Amperawati sebagai Cabup Lumajang.

    Lalu, Mimik Idayana sebagai Cawabup Sidoarjo, M Rusdi Sutejo sebagai Cabup Pasuruan. Lalu Mohammad Haris atau Gus Haris sebagai Cabup Probolinggo.

    Selanjutnya dr Aminuddin sebagai Cawali Kota Probolinggo. Lalu Ahmad Baharudin sebagai Cabup Tulungagung, dr Asluchul Alif sebagai Cawabup Gresik, dan Warsubi sebagai Cabup Jombang.

    Kharisma meminta para kader tersebut bisa bekerja dengan baik dan menjaga amanah rakyat. “Ambillah keputusan yang bijaksana untuk rakyat. Jaga amanah,” ungkapnya.

    Lebih lanjut Kharisma mengatakan kesuksesan Gerindra menempatkan banyak kader sebagai kepala daerah di Jatim merupakan bentuk kaderisasi partai.

    “Ini bukti kaderisasi di Partai Gerindra berjalan dengan baik. Kaderisasi yang baik akan melahirkan pimpinan-pimpinan baru dan bisa bekerja dengan baik di masyarakat,” bebernya. (tok/kun)

    Berikut daftar lengkap 33 Pilkada kabupaten/kota yang diklaim dimenangkan oleh Gerindra:

    1. Pilwali Surabaya: Eri Cahyadi-Armuji
    2. Pilbup Sidoarjo: Subandi-Mimik Idayana
    3. Pilbup Gresik: Fandi Akhmad Yani-dr Asluchul Alif
    4. Pilbup Lamongan: Yuhronur Effendi-Dirham Akbar Aksara
    5. Pilbup Bojonegoro: Setyo Wahono-Nurul Azizah
    6. Pilbup Magetan: Nanik Endang-Suyatni Priasmoro
    7. Pilbup Tuban: Aditya Halindra Faridzky-Joko Sarwono
    8. Pilwali Kota Madiun: Maidi-Bagus Panuntun
    9. Pilwali Kota Malang: Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin
    10. Pilbup Ponorogo: Sugiri Sancoko-Lisdyarita
    11. Pilbup Mojokerto: Gus Barra-Rizal Octavian
    12. Pilbup Jember: Gus Fawait-Djoko Susanto
    13. Pilbup Pasuruan: Rusdi Sutejo-Shohib Asrori
    14. Pilwali Kota Pasuruan: Adi Wibowo-Nawawi
    15. Pilbup Probolinggo: Gus Haris-Lora Fahmi
    16. Pilwali Kota Probolinggo: Aminuddin-Ina Dwi Lestari
    17. Pilbup Lumajang: Indah Amperawati-Yudha Adji Kusuma
    18. Pilwali Kota Batu: Nurochman-Heli Suyanto
    19. Pilbup Malang: Sanusi-Lathifah Shohib
    20. Pilbup Jombang: Warsubi-Salmanudin
    21. Pilbup Tulungagung: Gatut Sunu-Baharudin
    22. Pilbup Kediri: Hanindhito Himawan-Dewi Mariya Ulfa
    23. Pilwali Kota Kediri: Vinanda Prameswati-Gus Qowim
    24. Pilbup Banyuwangi: Ipuk Fiestiandani-Mujiono
    25. Pilbup Bondowoso: Ra Hamid-As’ad Yahya Syafi’i
    26. Pilbup Bangkalan: Lukman-Fauzan Djafar
    27. Pilbup Sampang: Slamet Junaidi-Mahfud
    28. Pilbup Ngawi: Ony Harsono-Dwi Rianto Jatmiko
    29. Pilbup Sumenep: Achmad Fauzi-Imam Hasyim
    30. Pilwali Kota Mojokerto: Ita Puspitasari-Rachman Sidharta
    31. Pilbup Madiun: Hari Wuryanto-Purnomo Hadi
    32. Pilbup Trenggalek: Nur Arifin-Syah Natanegara
    33. Pilbup Pacitan: Indrata Nur Bayuaji-Gagarin

  • Bondowoso Memiliki Pasar Ikan dengan Traksaksi Terbesar Capai Rp5 M, Padahal Tak Punya Laut

    Bondowoso Memiliki Pasar Ikan dengan Traksaksi Terbesar Capai Rp5 M, Padahal Tak Punya Laut

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Meski tak punya laut, Kabupaten Bondowoso memiliki pasar ikan dengan transasksi per hari diperkirakan mencapai Rp 3 miliar.

    Pasar ikan yang berada di Kelurahan Kotakulon, Kecamatan Bondowoso itu, disebut oleh para juragan ikan sebagai pasar ikan dengan transaksi terbesar pertama se Tapal Kuda, dan terbesar ke tiga se Jawa Timur.

    Kepala UPT Pasar, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, Didik Muriyanto, mengatakan, pada saat rame  biasanya transaksi bisa tembus Rp 5 miliar.

    Transaksi ini dari penjualan ikan para bos ikan dari Jember, Banyuwangi, Situbondo, Lamongan, hingga Madura.

    “Kita mendatangkan ikan dari luar, tapi pembelinya dari luar juga. Dari Jember, Situbondo, Bondowoso kulakannya juga di sini,” jelasnya dikonfirmasi Tribun Jatim, pada Jum’at (29/10/2024).

    Dia sendiri tak paham betul seluk beluk mengapa pasar ikan ini berdiri di Bondowoso yang tak punya laut. Namun memang berdasarkan data di Diskoperindag pasar ikan ini diperkirakan berdiri sekitar 1967. 

    Dan pasar ikan ini dikhususkan untuk menjual ikan pindang saja.

    Karena itulah, dirinya memprediksi alasan ini yang membuat para penjual dan pembeli dari berbagai wilayah membelinya di pasar ini. 

    “Jadi jika hendak membeli ikan pindang, ya belinya di Pasar Ikan Kotakulon Bondowoso” tuturnya.

    Namun saat ini, sudah mulai bermunculan penjual ikan laut jenis lain. Meski tetap, mayoritas ikan pindang.

    Pasar ikan ini setiap hari akan ramai pejual dan pembeli ikan pada dua sesi. Yakni, pukul 04.00 WIB sampai jam 07.00 WIB. Kemudian, puncaknya juga pukul 11.00 sampai dengan 18.00 WIB.

    Pria akrab disapa Didik itu, keberadaan pasar ikan ini juga ikut menyumbang pendapatan asli daerah. Itu berasal dari retribusi sewa toko sebanyak lima dengan nominal retribusi Rp 40 ribu per bulan.

    Kemudian, ada juga 26 kios dengan retribusi Rp 4.500 per meter atau sekitar Rp 40 ribu per bulan, serta 64 los biaya retribusi seharga Rp 500 per meter per hari.

    Selain itu, juga ada retribusi penurunan barang seharga Rp 3.000.

    “Disana itu ada target khusus PADnya, kisaran Rp 95 juta. Selalu masuk disana itu,” ujarnya.

    Menurutnya, besaean retribusi ini telah sesuai degan peraturan daerah. Namun memang, pihaknya tengah mengajukan kenaikan tarif retribusi di tengah kenaikan target PAD dari retriubsi pasar hingga Rp 2,6 miliar.

    Untuk meningkatkan kualitas pasar, kata Didik, pihaknya baru saja melakukan renovasi pada sekitar tahun 2022. Anggaran renovasi berasal dari Kementerian dan Kelautan RI.

    Dan selanjutnya, Diskoperindag tengah mengajulan permintaan Cold Storage sebagaimana permintaan pedagang.

    “Itu untuk menyimpan sisa ikan yang tak habis dijual,” jelasnya.

    Pantauan di lapangan, pada pukul 11.00 WIB ulai berdatangan truck dan pikap yang mengangkut ikan. Mereka mulai menurunkan ikan pindang besar, sedang, hingga kecil.

    Ribuan rantang ikan telah ditata sesuai dengan ukuran, dan jumlahnya. Para pedagang tengah tawar menawar dengan pembeli, mereka mencatat setiap transaksi di buku.

    Krisdian (34) pedagang asal Kecamatan Tenggarang, mengatakan kalau penjual ikannya rata-rata dari Bondowoso tapi juragan ikannya dari luar kota.

    Menurutnya, sejak dulu memang di Pasar Ikan ini jadi pusat jual beli ikan pindang.

    “Dari dulu memang sentralnya sudah disini. Khusus pindang saja disini,” ujarnya.

    Harga ikan sendiri, kata Krisdian, bergantung musim. Saat ini untuk harga pindang besar mencapai Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu. Sementara, pindang kecil seharga Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu.

    “Tergantung dari hasil laut, jika sepi bisa naik,” pungkasnya.

  • Pilkada 2024 dan kedewasaan berdemokrasi 

    Pilkada 2024 dan kedewasaan berdemokrasi 

    Bondowoso (ANTARA) – Pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah atau pilkada yang tahun 2024 ini digelar serentak di seluruh wilayah di Indonesia, menggambarkan makin meningkatnya kualitas atau kedewasaan berdemokrasi bangsa kita.

    Berangkat dari sikap kewaspadaan seluruh elemen Pemerintah, Kepolisian Republik Indonesia telah melakukan pemetaan situasi keamanan, yang kemudian memperoleh kesimpulan adanya daerah dengan kerawanan tinggi, menengah, dan kerawanan rendah.

    Pemetaan yang memunculkan data daerah dengan tingkat kerawanan tinggi sempat menunjukkan bukti ketika di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, ada kasus pembacokan oleh sekelompok orang hingga menyebabkan satu korban meninggal dunia. Kasus itu diduga terkait dengan masalah perbedaan pilihan politik di Kabupaten Sampang yang tahun ini juga menggelar pilkada.

    Kasus di Sampang itu, tentu tidak bisa hanya dibingkai dalam penilaian negatif mengenai politik yang berdampak pada terganggunya keamanan dan ketertiban di masyarakat. Kasus itu justru menjadi pengingat bagi semua pihak untuk tidak lengah dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kerukunan masyarakat di suatu wilayah. Apalagi, polisi sudah bergerak cepat menangani kasus itu, dengan menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai pelaku pembacokan. Polisi bersama semua pihak telah melokalisir agar kasus itu tidak meluas.

    Tanpa mengabaikan hilangnya nyawa korban, kasus di Kabupaten Sampang itu menjadikan semua pihak betul-betul waspada agar jangan sampai masyarakat terbelah, bahkan berkonflik dalam menyikapi kontestasi politik yang “mengharuskan” semua pihak berbeda pilihan atau dukungan terhadap pasangan calon kepala daerah yang berlaga dalam pesta demokrasi tahun ini.

    Kewaspadaan semua elemen ini telah menunjukkan hasilnya yang sangat nyata, yakni pelaksanaan Pilkada 2024 di semua daerah berjalan dengan aman dan tertib.

    Sebagaimana sudah menjadi kebiasaan, lembaga survei maupun tim internal pasangan calon kepala daerah melakukan hitung cepat dan hitungan riil menggunakan data rekap C1 di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) atas hasil pilkada sehingga masing-masing daerah, beberapa jam setelah pencoblosan sudah mengetahui siapa pasangan calon yang menang.

    Tanpa kedewasaan sikap berdemokrasi, pengumuman hasil hitung cepat maupun hitungan riil dari masing-masing tim pasangan calon dan lembaga survei ini bisa menjadi titik sulut timbulnya kerusuhan di masyarakat.

    Kita semua patut bersyukur bahwa dalam menyikapi pengumuman hasil sementara pilkada ini tidak membuat masyarakat pendukung pasangan calon yang menang itu tersulut untuk mengekspresikan rasa gembira dengan turun ke jalan. Ekspresi rasa gembira dari para pendukung yang menang itu biasanya juga akan memicu konfrontasi karena para pendukung pasangan calon yang kalah juga tergoda untuk melakukan tindakan tandingan.

    Berkat kesadaran masyarakat untuk tidak terpancing turun ke jalan, yang tentu didukung oleh pasangan calon dan pemimpin partai politik, serta tokoh panutan di daerah, dan upaya pemerintah dengan aparat keamanan, akhirnya kita tidak menemukan warga yang konvoi untuk merayakan kemenangan atau konvoi untuk menekan para pihak agar calon pasangan yang kalah mendapatkan perhatian dari semua untuk memaksakan diri dengan menuduh pihak lain curang.

    Copyright © ANTARA 2024

  • KPU: 287 TPS yang kembali gelar pemungutan suara

    KPU: 287 TPS yang kembali gelar pemungutan suara

    Berdasarkan hari Jumat, 29 November 2024. Data daerah dan TPS yang melaksanakan suara susulan, PSL dan PSU yang karena terdampak bencana berdasarkan data per jam 10.00 WIB tadi. Jumlah TPS yang PSS 231 TPS, PSL 10 TPS dan PSU 46 TPS

    Jakarta (ANTARA) – Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin mengungkapkan ada sekitar 287 tempat pemungutan suara (TPS) yang akan kembali melakukan pemungutan suara Pilkada Serentak 2024.

    Berdasarkan data KPU pada hari Jumat (29/11) pukul 10.00 WIB, ada sebanyak 46 TPS akan melakukan pemungutan suara ulang (PSU), 231 TPS pemungutan suara susulan (PSS) dan 10 TPS melakukan pemungutan suara lanjutan (PSL).

    “Berdasarkan hari Jumat, 29 November 2024. Data daerah dan TPS yang melaksanakan suara susulan, PSL dan PSU yang karena terdampak bencana berdasarkan data per jam 10.00 WIB tadi. Jumlah TPS yang PSS 231 TPS, PSL 10 TPS dan PSU 46 TPS,” papar Afifuddin dalam Konferensi Pers Perkembangan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat.

    Dia mengatakan data tersebut masih akan terus bertambah seiring rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan kejadian yang terjadi di daerah.

    Afifuddin juga menjelaskan ada beberapa alasan dilaksanakan PSU, PSS dan PSL. Pertama, bencana alam di 119 TPS.

    Kedua, gangguan keamanan. Ketiga, kesalahan administrasi atau prosedur oleh kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

    Keempat, pemilih yang tidak mendaftar atau tidak menggunakan hak pilih. Kelima, adanya rekomendasi dari Bawaslu.

    Berikut jumlah TPS Pilkada 2024 yang terdampak:

    A. PSU
    1. Aceh: Kota Banda Aceh (1)
    2. Banten: Kota Tangerang Selatan (1)
    3. Jambi: Kota Sungai Penuh (5)
    4. Jawa Barat: Kabupaten Sukabumi (1) dan Kota Bandung (1)
    5. Jawa Tengah: Karanganyar (1) dan Pemalang (1)
    6. Jawa Timur: Bangkalan (2), Bondowoso (1) dan Sumenep (1)
    7. Kalimantan Barat: Landak (2) dan Melawi (1)
    8. Kalimantan Tengah: Barito Selatan (2), Kapuas (1), Katingan (1) dan Kota Palangka Raya (2)
    9. Kalimantan Timur: Balikpapan (1) dan Samarinda (1)
    10. Kalimantan Utara: Malinau (1)
    11. Kepulauan Riau: Kota Tanjungpinang (1)
    12. Maluku: Maluku Barat Daya (1)
    13. Maluku Utara: Kota Ternate (1)
    14. Papua: Kepulauan Yapen (1)
    15. Papua Barat Daya: Maybrat (2)
    16. Sulawesi Barat: Mamasa (1) dan Pasangkayu (1)
    17. Sulawesi Selatan: Kabupaten Tanatoraja (1)
    18. Sumatera Barat: Dharmasraya (1) dan Tanah Datar (1)
    19. Sumatera Selatan: Kabupaten Ogan Komering Illir (2), Kota Pagar Alam (1) dan Kota Palembang (3)
    20. Sumatera Utara: Nias Selatan (2)

    B. PSS
    1. Papua: Sarmi (5)
    2. Papua Pegunungan: Yahukimo (35)
    3. Papua Tengah: Nabire (1) dan Puncak (82)
    4. Sumatera Utara: Asahan (2), Deli Serdang (30), Kota Binjai (20), Medan (54), Nias (2)

    C. PSL
    1. Jawa Barat: Kabupaten Karawang (1)
    2. Maluku: Maluku Tengah (1)
    3. Sumatera Utara: Deli Serdang (1) dan Medan (7).

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • 9 Suara Bermasalah, Bawaslu Bondowoso Rekomendasikan PSU di TPS 3 Kasemek

    9 Suara Bermasalah, Bawaslu Bondowoso Rekomendasikan PSU di TPS 3 Kasemek

    Bondowoso (beritajatim.com) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bondowoso merekomendasikan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 3 Desa Kasemek, Kecamatan Tenggarang, setelah ditemukan sembilan suara bermasalah dalam Pilkada 2024. Temuan tersebut mencakup dugaan penyalahgunaan hak suara oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

    Ketua Bawaslu Bondowoso, Nani Agustina, menjelaskan bahwa TPS 3 Desa Kasemek memiliki 491 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan jumlah pemilih hadir sebanyak 413 orang, ditambah 6 pemilih dari Daftar Pemilih Khusus (DPK).

    Dari hasil perolehan suara, pasangan calon (Paslon) KH Abdul Hamid Wahid – KH As’ad Yahya Syafi’i (RAHMAD) memperoleh 186 suara, sementara Paslon Bambang Soekwanto – Mohammad Baqir meraih 223 suara, dengan 10 suara dinyatakan tidak sah.

    Nani memaparkan bahwa dari hasil investigasi, sembilan suara bermasalah tersebut melibatkan satu hak pilih milik pemilih yang telah meninggal dunia, atas nama Nur Hayati. Sedangkan delapan hak pilih milik pemilih yang sedang merantau ke luar kota, seperti di Malaysia dan Bali.

    “Dugaan kuat, hak pilih ini telah disalahgunakan oleh oknum tertentu. Nama mereka tercatat sebagai pemilih yang hadir, meski faktanya mereka tidak berada di lokasi saat pemungutan suara,” jelasnya.

    Atas temuan ini, Bawaslu telah mengirimkan surat rekomendasi PSU kepada KPU Bondowoso. Pelaksanaan PSU harus dilakukan maksimal 10 hari setelah hari pemungutan suara, sesuai Peraturan KPU (PKPU) Nomor 17 Tahun 2024.

    “PSU bertujuan memastikan keabsahan suara dan menjamin pemilu berjalan jujur dan adil,” tambah Nani.

    Komisioner Bawaslu Bondowoso, Sholikhul Huda, menyebutkan bahwa tindakan penyalahgunaan hak suara dapat dikenakan pidana berdasarkan Pasal 178 UU Pemilu.

    “Orang yang menggunakan hak pilih lebih dari satu kali atau menyalahgunakan hak suara orang lain dapat dipidana maksimal tiga tahun,” ungkapnya.

    Bawaslu Bondowoso masih mengumpulkan barang bukti dan keterangan (Pulbaket) untuk menelusuri pelaku yang bertanggung jawab. Mereka juga telah berkoordinasi dengan kejaksaan dan kepolisian untuk langkah hukum lebih lanjut. [awi/beq]

  • Khofifah-Emil Sapu Bersih 36 Daerah, Risma-Gus Hans Berjaya di 2 Daerah, Bersaing Sengit di 5 Daerah

    Khofifah-Emil Sapu Bersih 36 Daerah, Risma-Gus Hans Berjaya di 2 Daerah, Bersaing Sengit di 5 Daerah

    Surabaya (beritajatim.com) – Proses perhitungan suara Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 berjenjang di tingkat PPK (kecamatan) masih berjalan.

    Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jatim, Choirul Umam mengungkapkan, untuk perkembangan rekapitulasi suara melalui Sirekap, 99 persen TPS telah berhasil mengunggah form C Hasil.

    Meski demikian, masih terdapat beberapa data yang belum terpublikasi atau sedang dalam proses perbaikan.

    “Adapun rekapitulasi di tingkat PPK (kecamatan), diperkirakan akan selesai lebih cepat. Rekapitulasi suara di tingkat kecamatan diperkirakan rampung 1 Desember, meskipun jadwal akhir yang ditetapkan adalah 3 Desember 2024,” kata Umam kepada wartawan.

    Berdasarkan data yang disajikan dan merupakan hasil scrapping dari laman https://pilkada2024.kpu.go.id/ yang dipantau beritajatim.com pada Jumat (29/11/2024) pada pukul 09.30 WIB, data yang masuk sudah 60219 TPS dari 60751 TPS (99,12 persen).

    Dari data itu, bisa disimpulkan bahwa paslon nomor urut 2 Khofifah-Emil berhasil menyapu bersih di 36 daerah di Jatim. Sedangkan, paslon nomor 3 Risma-Gus Hans berjaya di Kota Surabaya dan Kota Mojokerto. Di Surabaya, Risma-Gus Hans meraup suara 72,04 persen dan Khofifah-Emil 25,18 persen. Di Kota Mojokerto, Risma-Gus Hans unggul dengan 48,59 persen dan Khofifah-Emil 46,72 persen.

    Persaingan ketat perolehan suara antara Khofifah dan Risma terjadi di Sidoarjo, Gresik, Jombang, Kota Blitar, dan Kota Malang.

    Perolehan suara signifikan Khofifah-Emil dan menang telak dibandingkan rivalnya terjadi di Pacitan, Ponorogo, Kab Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bondowoso, Situbondo, Kab Pasuruan, dan Kab Probolinggo.

    Berikut ini data yang dihimpun beritajatim.com:

    Pacitan 1004 TPS (100 persen)
    1. Luluk-Lukman 8,22 persen
    2. Khofifah-Emil 71,75 persen
    3. Risma-Gus Hans 20,03 persen

    Ponorogo 1515 TPS (99,74 persen)
    1. 10,78 persen
    2. 63,58 persen
    3. 25,64 persen

    Trenggalek 1115 TPS (100 persen)
    1. 4,50 persen
    2. 56,01 persen
    3. 39,49 persen

    Tulungagung 1630 TPS (100 persen)
    1. 9,26 persen
    2. 56,50 persen
    3. 34,25 persen

    Kab Blitar 1757 TPS (99,60 persen)
    1. 10,11 persen
    2. 50,29 persen
    3. 39,60 persen

    Kab Kediri 2348 TPS (100 persen)
    1. 7,54 persen
    2. 58,66 persen
    3. 33,80 persen

    Kab Malang 4020 TPS (99,46 persen)
    1. 10,45 persen
    2. 60,32 persen
    3. 29,23 persen

    Lumajang 1644 TPS (99,64 persen)
    1. 8,37 persen
    2. 63,69 persen
    3. 27,94 persen

    Jember 4016 TPS (99,26 persen)
    1. 8,12 persen
    2. 67,36 persen
    3. 24,52 persen

    Banyuwangi 2715 TPS (99,38 persen)
    1. 10,93 persen
    2. 59,34 persen
    3. 29,72 persen

    Bondowoso 1192 TPS (99,17 persen)
    1. 16,03 persen
    2. 68,55 persen
    3. 15,43 persen

    Situbondo 1016 TPS (98,64 persen)
    1. 21,28 persen
    2. 61,91 persen
    3. 16,81 persen

    Kab Probolinggo 1733 TPS (99,65 persen)
    1. 8,23 persen
    2. 74,91 persen
    3. 16,86 persen

    Kab Pasuruan 2318 TPS (99,14 persen)
    1. 9,55 persen
    2. 60,00 persen
    3. 30,45 persen

    Sidoarjo 2729 TPS (99,85 persen)
    1. 7,97 persen
    2. 46,31 persen
    3. 45,72 persen

    Kab Mojokerto 1618 TPS (100 persen)
    1. 7,33 persen
    2. 62,88 persen
    3. 29,79 persen

    Jombang 1940 TPS (99,90 persen)
    1. 7,92 persen
    2. 49,71 persen
    3. 42,37 persen

    Nganjuk 1611 TPS (99,63 persen)
    1. 8,82 persen
    2. 54,89 persen
    3. 36,29 persen

    Kab Madiun 1142 TPS (100 persen)
    1. 8,95 persen
    2. 61,50 persen
    3. 29,55 persen

    Magetan 1033 TPS (100 persen)
    1. 10,17 persen
    2. 58,41 persen
    3. 31,42 persen

    Ngawi 1374 TPS (100 persen)
    1. 6,48 persen
    2. 60,64 persen
    3. 32,88 persen

    Bojonegoro 2115 TPS (99,76 persen)
    1. 6 persen
    2. 72,65 persen
    3. 21,35 persen

    Tuban 1864 TPS (99,84 persen)
    1. 6,06 persen
    2. 66,08 persen
    3. 27,87 persen

    Lamongan 2070 TPS (99,86 persen)
    1. 8,70 persen
    2. 58,86 persen
    3. 32,44 persen

    Gresik 1867 TPS (99,95 persen)
    1. 7,77 persen
    2. 49,44 persen
    3. 42,79 persen

    Bangkalan 1470 TPS (99,80 persen)
    1. 14,30 persen
    2. 58,18 persen
    3. 27,52 persen

    Sampang 1192 TPS (88,69 persen)
    1. 9,48 persen
    2. 74,81 persen
    3. 15,71 persen

    Pamekasan 1256 TPS (98,90 persen)
    1. 5,91 persen
    2. 75,57 persen
    3. 18,52 persen

    Sumenep 1855 TPS (94,11 persen)
    1. 16,37 persen
    2. 70,59 persen
    3. 13,04 persen

    Kota Kediri 405 TPS (100 persen)
    1. 5,11 persen
    2. 53,37 persen
    3. 41,52 persen

    Kota Blitar 213 TPS (100 persen)
    1. 5,37 persen
    2. 48,72 persen
    3. 45,92 persen

    Kota Malang 1182 TPS (99,49 persen)
    1. 7,75 persen
    2. 49,90 persen
    3. 42,35 persen

    Kota Probolinggo 328 TPS (100 persen)
    1. 3,22 persen
    2. 57,79 persen
    3. 39 persen

    Kota Pasuruan 280 TPS (100 persen)
    1. 8,35 persen
    2. 54,78 persen
    3. 36,88 persen

    Kota Mojokerto 192 TPS (100 persen)
    1. 4,68 persen
    2. 46,72 persen
    3. 48,59 persen

    Kota Madiun 274 TPS (99,64 persen)
    1. 3,04 persen
    2. 53,98 persen
    3. 42,98 persen

    Kota Surabaya 3884 TPS (97,98 persen)
    1. 2,79 persen
    2. 25,18 persen
    3. 72,04 persen

    Kota Batu 302 TPS (100 persen)
    1. 7,68 persen
    2. 54,72 persen
    3. 37,61 persen.

    [tok/beq]

  • Menang Pilbup Bondowoso: Ra As’ad Sungkem Ibu, Warga Pendukung Pesta Kembang Api

    Menang Pilbup Bondowoso: Ra As’ad Sungkem Ibu, Warga Pendukung Pesta Kembang Api

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Tim pasangan KH Abdul Hamid Wahid – KH As’ad Yahya Syafi’i mengklaim telah memenangkan Pemilihan Bupati (Pilbup) Bondowoso 2024, Rabu (27/11/2024) malam.

    Klaim tersebut merujuk pada hasil real count internal tim Ra Hamid – Ra As’ad (RAHMAD) sekira pukul 19.50 WIB di hotel Palm.

    Usai deklarasi kemenangan, Ra As’ad pulang ke kediamannya di Desa Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan, Bondowoso.

    Sebelum menapaki pintu masuk rumah, Ra As’ad disambut orang tuanya. Sang ibunda, Hj Siti Mabrurah duduk di sebuah kursi plastik yang diletakkan di depan rumah.

    Ra As’ad kemudian bersimpuh dan sungkem kepada ibunda. Suasana haru pun menghiasi jelang tengah malam itu.

    Di dalam dan di luar rumah Ra As’ad dipenuhi masyarakat yang datang untuk mengucapkan selamat.

    Riuh teriakan pendukung RAHMAD memecah malam yang lazimnya sunyi. Ratusan kembang api diluncurkan ke langit. Mendampingi para bintang di angkasa.

    Beberapa jam sebelumnya, di saat menuangkan hak pilihnya di TPS 7, Ra As’ad merendah.

    Alih-alih sesumbar menang di level Kabupaten, Ra As’ad hanya meluapkan optimisme bisa menang di lingkup lokal.

    “Saya pasrah kepada Allah SWT dan masyarakat Bondowoso. Namun saya optimis bisa menang di desa saya sendiri,” ungkap Ra As’ad kala itu.

    Namun sepertinya takdir berpihak pada santri Ponpes Salafiyah Syafi’iyah. Hasil penghitungan sementara dari real count, Ra As’ad memenangi kontestasi di kursi P2 Bondowoso.

    Mendampingi Ra Hamid sebagai Wakil Bupati Bondowoso periode 2924-2029 mendatang dengan kemenangan sekitar 51 persen. [awi/aje]

  • Pilbup Bondowoso, Tim RAHMAD Deklarasi Menang Selisih 2,9 Persen

    Pilbup Bondowoso, Tim RAHMAD Deklarasi Menang Selisih 2,9 Persen

    Bondowoso (beritajatim.com) – Tim pengusung dan pendukung KH Abdul Hamid Wahid – KH As’ad Yahya Syafi’i mendeklarasikan kemenangan sebagai pasangan calon terpilih versi real count internal pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Bondowoso 2024, Rabu (27/11/2024) malam.

    Pengumuman kemenangan ini merujuk pada quick count dan real count 3 lembaga, yakni Tim RAHMAD, Tim PKB, dan Tim Golkar.

    Real Count itu berdasar C1 hasil dan C Plano yang sah di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) se Kabupaten Bondowoso.

    Berdasarkan data 99,85 persen yang terhimpun, Ra Hamid – Ra As’ad (RAHMAD) meraup suara 222.025 suara sah.

    Sementara kontestan lain yakni Bambang Soekwanto – Mohammad Baqir (BAGUS) menggaet 210.220 suara sah.

    Paslon RAHMAD menang dengan perolehan 51,3 persen berbanding 48,7 persen atau selisih 11.805 suara.

    Andai 0,15 persen suara tersisa seluruhnya masuk untuk tim BAGUS, maka RAHMAD masih menang angka tipis.

    Ketua Tim Pemenangan RAHMAD, H. Ahmad Dhafir mengatakan, bahwa perhitungan ini adalah real count bukan sekedar quick count.

    “Ini berdasarkan C1 dari seluruh TPS dan C Plano. Jadi kami pastikan RAHMAD akan memimpin Bondowoso 5 tahun ke depan,” kata Dhafir dalam konferensi pers.

    Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas amanah yang diberikan pada RAHMAD.

    Tim RAHMAD umumkan kemenangan dalam Pilbup Bondowoso periode 2024-2029 di Hotel Palm, Rabu (27/11/2024) malam. (Deni Ahmad Wijaya/BeritaJatim.com)

    Ahmad Dhafir juga berpesan kepada masyarakat Bondowoso agar tidak menggelar tasyakuran pasca kemenangan ini.

    “Karena mensyukuri kemenangan sama saja mensyukuri kekalahan orang lain. Doakan kami mampu memimpin Bondowoso,” tuturnya.

    Pesan kedua, tim pendukung RAHMAD agar tidak menggelar konvoi supaya tidak memantik amarah pendukung paslon lain.

    “Saya pastikan Ra Hamid dan Ra As’ad bukan hanya milik partai pengusung tetapi juga milik seluruh masyarakat Bondowoso,” ucapnya.

    Terakhir, Ahmad Dhafir melayangkan pantun penutup berbahasa Madura. “Motor koneng deri dhejjeh, entar apamit ka martoanah. Mator oning taretan sedejeh. Lora Hamid Bupatinah,” ucap ketua DPC PKB Kabupaten Bondowoso ini.

    Ra Hamid juga senada dengan Ahmad Dhafir. Pengasuh Ponpes Nurul Jadid Probolinggo ini berterima kasih atas dukungan masyarakat Bondowoso.

    “Ini kemenangan bersama. Kita ingin seluruh masyarakat bersama-sama membangun Bondowoso,” kata Ra Hamid.

    Ia menambahkan bahwa kontestasi sudah selesai. Harapannya, ke depan bagaimana Bondowoso lebih maju lagi.

    “Saya mohon doa atas amanah ini agar diberi kekuatan oleh Allah SWT,” pesan Ra Hamid. (awi/but)

  • Jaga Kondusifitas di Pilkada 2024, Tim Paslon RAHMAD Bondowoso Minta Saling Hormati Regulasi

    Jaga Kondusifitas di Pilkada 2024, Tim Paslon RAHMAD Bondowoso Minta Saling Hormati Regulasi

    Bondowoso (beritajatim.com) – Tim pasangan calon KH. Abdul Hamid Wahid – KH As’ad Yahya Syafi’i meminta seluruh masyarakat Bondowoso agar saling menghormati regulasi yang ada dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.

    Ketua Tim Pemenangan Ra Hamid – Ra As’ad (RAHMAD), H. Ahmad Dhafir berharap seluruh warga Bondowoso untuk merenung bersama usai menuangkan hak suaranya.

    “Ayo kita merenung bersama. Perjalanan panjang ini sudah berakhir. Sudah tuntas hari ini. Mulai dari pendaftaran, kampanye, dan sebagainya,” kata Dhafir kepada BeritaJatim.com.

    Menurutnya, semua pasangan calon (paslon) memiliki tujuan baik. Dan pada hari pemungutan suara, maka semua hasil diserahkan pada rakyat.

    “Pesan saya jaga persaudaraan, kondusifitas, keharmonisan sesama saudara dan sebangsa,” imbau Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso 5 periode ini.

    Mengenai optimisme hasil Pemilihan Bupati (Pilbup) Bondowoso 2024, ia sangat yakin paslon RAHMAD memenangkan kontestasi.

    “Setiap pemilihan apapun, semua calon yakin menang. Siapapun yang mendapatkan suara terbanyak, itulah yang diberi amanah oleh rakyat,” bebernya.

    “Ini pesta dan kedaulatan rakyat. Saya yakin RAHMAD yang akan menang,” tambah legislator PKB tersebut.

    Untuk menjaga gelaran pesta demokrasi berjalan sesuai aturan, pihaknya sudah mengerahkan para saksi dan relawan untuk bekerja maksimal.

    “Tidak mungkin teman-teman membiarkan hal-hal menurut aturan salah. Saksi kami sudah siap. Relawan kami di TPS juga siap ikut mengawal pelaksaan pilkada aman dan kondusif,” ulasnya.

    Menurutnya, kunci untuk menjaga kondusifitas dan menjamin keadilan pemilihan hanyalah satu yakni melaksanakan regulasi yang ada.

    Ia pun menyikapai dewasa isu yang beredar mengenai penolakan adanya pemulangan santri dari luar kota.

    Diketahui, ribuan santri asal Bondowoso pun pulang saat Pilkada 2024. Bagi mereka yang mempunyai hak pilih, maka bisa menuangkan hak suaranya.

    “Saya mendengar ada penolakan santri yang pulang untuk menuangkan hak suaranya. Ayo kita gunakan dasar regulasi yang ada: PKPU,” imbaunya.

    “Di saat PKPU membolehkan, ayo kita hormati. Di saat PKPU melarang, ayo kita hormati. Tujuannya kita sama: untuk Bondowoso,” pungkas Dhafir. (awi/ted)